Anda di halaman 1dari 33

LABORATORIUM KIMIA FARMASI

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENTASI


“KALIBRASI SPEKTROFOTOMETER UV-Vis”

OLEH :
NAMA : MUH. ARIFUDDIN JM
STAMBUK : 15020220023
KELAS : C11
KELOMPOK : 2 (DUA)
ASISTEN : DHEVY TRY PUTRY

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2023
KALIBRASI SPEKTROFOTOMETER UV-Vis

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam melakukan percobaan di laboratorium, tentu saja kita
memerlukan instrumentasi yang memadai untuk membantu
kelancaran dari percobaan yang akan dilakukan. Salah satu instrumen
yang digunakan dalam percobaan praktikum instrumentasi adalah
spektrofotometer UV-Vis. Spektrofotometer adalah alat yang
digunakan untuk mengukur absorbansi dengan cara melewatkan
cahaya dengan panjang gelombang tertentu pada suatu objek kaca
atau kuarsa yang disebut kuvet. Adapun panjang gelombang untuk
daerah ultraviolet (UV) adalah 200-380 nm, sedangkan daerah sinar
tampak (visible) adalah 380-800 (Noer dan Dayana, 2021).
Kalibrasi adalah serangkaian kegiatan untuk menetapkan hubungan,
dalam kondisi tertentu antara suatu nilai besaran yang ditunjukan oleh
peralatan ukur atau sistem pengukuran, atau nilai yang
dipresentasikan oleh bahan ukur atau bahan acuan dengan nilai
terkait yang direalisasikan oleh standar. Kalibrasi menentukan
perbedaan (deviasi) antara pembacaan alat ukur atau bahan ukur
(yang digunakan sebagai standar) dengan (taksiran) nilai benar. Hasil
kalibrasi dapat berupa penetapan koreksi yang berkaitan dengan
penunjukan alat ukur. Kalibrasi dapat juga menetapkan sifat
metrologis lainnya, termasuk efek besaran berpengaruh. Hasil
kalibrasi direkam dalam dokumen yang biasa disebut sertifikat
kalibrasi. Deviasi atau penyimpangan dapat dinyatakan sebagai
koreksi atau kesalahan (error) dengan model matematis : E = R – T
atau C = T – R di mana E : Kesalahan, C : Koreksi, R : Pembacaan
alat ukur dan T : (Taksiran) nilai benar (Irawan, A,2019).
Tujuan utama kalibrasi adalah mencapai ketertelusuran pengukuran.
Hasil pengukuran dapat dikaitkan atau ditelusuri sampai ke standar

MUH. ARIFUDDIN JM DHEVY TRY PUTRY


15020220023
KALIBRASI SPEKTROFOTOMETER UV-Vis

yang lebih tinggi atau teliti (standar primer nasional dan internasional).
Melalui ramgkaian perbandingan yang tak terputus. Dengan
melakukan kalibrasi, bisa diketahui seberapa jauh perbedaan
(penyimpangan) antara harga benar yang ditunjukkan oleh alat ukur
(Leonardo, 2021).
Spektrofotometer UV-VIS adalah salah satu metode instrumen yang
paling sering diterapkan dalam analisis kimia untuk mendeteksi
senyawa (padat/cair) berdasarkan absorbansi foton. Agar sampel
dapat menyerap foton pada daerah UV-VIS (panjang gelombang foton
200 nm – 700 nm), biasanya sampel harus diperlakukan atau
derivatisasi, misalnya penambahan reagen dalam pembentukan
garam kompleks dan lain sebagainya. Unsur diidentifikasi melalui
senyawa kompleksnya. Persyaratan kualitas dan validitas kinerja hasil
pengukuran spektrofotometer dalam analisis kimia didasarkan pada
acuan ISO 17025, Good Laboratory Practice (GLP) atau rekomendasi
dari Pharmacopeia (EP, DAB, USP) (Irawan, A,2019).
Spektrofotometri merupakan salah satu metode analisis dalam
bidang kimia analitik. Metode ini didasarkan kepada interaksi antara
radiasi elektromagnetik sebagai fungsi panjang gelombang dalam
spesies kimia (materi). Interaksi dapat terjadi melalui absorpsi
(penyerapan), luminesensi (pemendaran), emisi (pemancaran),
ataupun penghamburan, tergantung pada sifat materinya.
Berdasarkan interaksi tersebut dapat diperoleh informasi tentang
spesies kimia yang dianalisis, baik secra kualitatif maupun kuantitatif
menggunakan sustu alat yang disebut spektrofotometer. Interaksi
antara radiasi elektromagnetik dengan spesies kimia merupakan
fungsi panjang gelombang. Untuk saat ini telah dikenal beberapa
metode analisis diantaranya yaitu spektofotomertri ultraviolet
spektrofotometri sinar tampak, dan spektrofotometri infra merah
(Khaldun, 2019).

MUH. ARIFUDDIN JM DHEVY TRY PUTRY


15020220023
KALIBRASI SPEKTROFOTOMETER UV-Vis

1.2 Maksud Praktikum


Adapun maksud dari praktikum ini yaitu :
1. Memahami prinsip dan kegunaan kalibrasi
2. Menjelaskan cara melakukan kalibrasi spektrofotometer UV-Vis.
1.3 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mempraktekkan
bagaimana cara melakukan kalibrasi spektrofotometer UV-Vis.

MUH. ARIFUDDIN JM DHEVY TRY PUTRY


15020220023
KALIBRASI SPEKTROFOTOMETER UV-Vis

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Umum


Instrumen yang digunakan untuk mempelajari serapan atau emisi
radiasi elektromagnetik sebagai fungsi dari Panjang gelombang
disebut spectrometer atau spektrofotometer UV-Vis.
Spektrofotometer UV-Vis merupakan alat pengukuran Panjang
gelombang dan intensitas sinar ultraviolet dan cahaya tampak yang
diabsorpsi oleh sampel. Sinar ultraviolet dan cahaya tampak memiliki
energi yang cukup untuk mempromosikan electron pada kulit terluar
ke tingkat energi yang lebih tinggi. Sinar ultraviolet berada pada
Panjang gelombang 200-400 nm, sedangkan sinar tampak berada
pada gelombang 400-800 nm. Spektrofotometer UV-Vis biasanya
digunakan untuk molekul dan ion anorganik atau kompleks didalam
larutan (Hasby, 2019).
Kalibrasi adalah serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan
antara nilai yang ditujukan oleh instrumen pengukuran, atau nilai
yang diwakili oleh bahan ukur dengan nilai-nilai yang sudah diketahui
yang berkaitan dari besaran yang diukur dalam kondisi tertentu (Hadi
& Asiah, 2019).
Kalibrasi dilakukan dengan membandingkan keluaran instrumen
atau sensor yang diuji dengan keluaran instrumen yang akurasinya
diketahui ketika masukan yang sama (kuantitas terukur) diterapkan
pada kedua instrument. Melakukan kalibrasi instrumen sangat
penting untuk memastikan alat dapat bekerja dengan baik dan
sangat mempengaruhi hasil atau nilai suatu pengukuran. Dalam
melakukan proses kalibrasi diperlukan suatu acuan atau standar
yang baku sesuai variabel yang akan diukur. Contoh, untuk
melakukan pengukuran suhu, maka perlu dilakukan kalibrasi

MUH. ARIFUDDIN JM DHEVY TRY PUTRY


15020220023
KALIBRASI SPEKTROFOTOMETER UV-Vis

terhadap isntrumen pengukur suhu yang digunakan dengan


instrumen pengukur suhu yang telah terstandar baku. Selain itu,
dapat dilakukan kalibrasi dengan instrumen pengukur suhu dengan
kalibrasi yang lebih baik (Jading dkk., 2020).
Kalibrasi mengacu pada suatu keadaan di mana semua masukan
(yang dikehendaki, yang mengganggu, yang mengubah) kecuali satu
masukan dipertahankan pada nilai tetap. Menurut Holman (1971),
prosedur kalibrasi melibatkan perbandingan instrumen tertentu
dengan standar primer, standar sekunder dengan akurasi lebih tinggi
dari instrumen yang akan dikalibrasi, atau sumber input yang dikenal.
Kalibrasi menurut Figliola dan Beasley (1991) adalah tindakan
menerapkan nilai input yang diketahui ke sistem pengukuran yang
dipilih untuk tujuan mengamati keluaran sistem. Nilai input yang
diketahui yang digunakan untuk kalibrasi disebut standar. Hubungan
antara input ke sistem pengukuran dan output sistem dibuat selama
kalibrasi sistem pengukuran. Oleh karena itu, pembahasan
menegnai kalibrasi sistem pengukuran yang disajikan pada bab ini
meliputi sensitivitas, jangkauan, ketepatan atau akurasi, presisi,
urutan kalibrasi, kalibrasi acak, dan kesalahan pengukuran (Jading
dkk., 2020).
Spektrofotometer merupakan salah satu alat yang digunakan untuk
analisis laboratorium yang terdiri dari dua bagian yaitu spectrometer
dan fotometer. Spectrometer merupakan alat yang menghasilkan
sinar dari spectrum dengan Panjang gelombang tertentu, serta
fotometer yaitu alat pengukur intensitas cahaya yang ditarnsmisikan
atau yang di absorpsi (Noviyanto, 2020).
Kalibrasi menentukan perbedaan (deviasi) antara pembacaan alat
ukur dengan bahan ukur (sebagai standar) dengan (taksiran) nilai

MUH. ARIFUDDIN JM DHEVY TRY PUTRY


15020220023
KALIBRASI SPEKTROFOTOMETER UV-Vis

benar. Tujuan kalibrasi spektrofotometer adalah untuk mengetahui


nilai perbedaan dari pembacaan alat dengan membandingkan nilai
standar, sehingga dapat menjamin data yang benar dan valid. Hasil
kalibrasi dapat berupa penetapan koreksi yang berkaitan dengan
penunjukan alat ukur. Kalibrasi dapat juga menetapkan sifat
metrologis lainnya, termasuk efek besaran berpengaruh. Hasil
kalibrasi direkam dalam dokumen yang biasa disebut sertifikat
kalibrasi. Deviasi atau penyimpangan dapat dinyatakan sebagai
koreksi atau kesalahan (error) dengan model matematis : E = R – T
atau C = T – R di mana E : Kesalahan, C : Koreksi, R : Pembacaan
alat ukur dan T : (Taksiran) nilai benar (Irawan, 2019).
Reabilitas adalah suatu angka indeks yang menunjukkan
konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang
sama. Setiap alat pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk
memberikan hasil pengukuran yang konsisten. Reabilitas (reliability)
yaitu kemampuan suatu produk untuk menunjukkan kinerja yang
diharapkan seiring dengan waktu. Ketidakpastian adalah parameter
yang berhubungan dengan hasil suatu pengujian dan kalibrasi, yang
memberikan gambaran penyebaran dari nilai pengujian dan/atau
kalibrasi (Hadi, 2019).
Spektrofotometer UV-Vis adalah salah satu metode instrumen yang
paling sering diterapkan dalam analisis kimia untuk mendeteksi
senyawa (padat/cair) berdasarkan absorbansi foton. Agar sampel
dapat menyerap foton pada daerah UV-Vis (panjang gelombang foton
200 nm – 700 nm), biasanya sampel harus diperlakukan atau
derivatisasi, misalnya penambahan reagen dalam pembentukan
garam kompleks dan lain sebagainya. Unsur diidentifikasi melalui
senyawa kompleksnya. Persyaratan kualitas dan validitas kinerja hasil
pengukuran spektrofotometer dalam analisis kimia didasarkan pada

MUH. ARIFUDDIN JM DHEVY TRY PUTRY


15020220023
KALIBRASI SPEKTROFOTOMETER UV-Vis

acuan ISO 17025, Good Laboratory Practice (GLP) atau rekomendasi


dari Pharmacopeia (EP, DAB, USP) (Irawan, 2019).
Prinsip kerja spektrofotometer UV Vis adalah interaksi yang terjadi
antara energi yang berupa sinar monokromatis dari sumber sinar
dengan materi yang berupa molekul. Hukum Lambert-Beer
menyatakan bahwa konsentrasi zat dalam larutan berbanding lurus
dengan absorbansi dari larutan. Bila cahaya monokromatik melalui
suatu materi, maka Sebagian cahaya tersebut diserap, Sebagian
dipantulkan dan Sebagian lagi diteruskan (Ritonga, 2022).
2.2 Uraian Bahan
1. Asam Perklorat / HClO4 (Ditjen POM, 2020: 1690)
Nama resmi : ACIDUM PERKLORAT
Nama lain : asam perklorat
Rumus molekul : HClO4
Bobot molekul : 100,46 g/mol
Pemerian : Cairan bersifat korosif
Kelarutan : Bercampur dengan air
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Murni pereaksi
2. Asam Sulfat / H2SO4 (Ditjen POM, 2020: 200)
Nama resmi : SULFURIC ACID
Nama lain : Asam sulfat
Rumus molekul : H2SO4
Bobot molekul : 98,07 g/mol

Rumus struktur :
Pemerian : Cairan jernih seperti minyak; tidak
berwarna; bau sangat tajam dan korosif.
Bobot jenis lebih kurang 1,84.

MUH. ARIFUDDIN JM DHEVY TRY PUTRY


15020220023
KALIBRASI SPEKTROFOTOMETER UV-Vis

Kelarutan : Bercampur dengan air dan dengan


etanol, dengan menimbulkan panas.
Kegunaan : Sebagai pereaksi dan titran
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
3. Holmium Oksida / Ho2O3 (Ditjen POM, 2020: 1713)
Nama resmi : HOLMIUM OXIDE
Nama lain : Holmium Oksida
Rumus molekul : Ho2O3
Bobot molekul : 377,9 g/mol
Pemerian : Serbuk Kekuningan
Kelarutan : Larut dalam air
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai pereaksi
4. Kalium Bikromat (Ditjen POM, 2020 ; 1716)
Nama Resmi : KALI BICROMAS
Nama Lain : Kalium Bikromat
Rumus molekul : K2Cr2O7
Berat molekul : 294,18 gr/mol
Pemerian : Hablur atau serbuk hablur, merah jingga
Kelarutan : Larut dalam air
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Murni Pereaksi
2.3 Prosedur Kerja (Anonim, 2023: 2)
1) Akurasi panjang gelombang
1. Disiapkan larutan 4% holmium oksida dalam 10% asam
perklorat dalam kuvet 1 cm
2. Diukur serapan larutan tersebut pada beberapa panjang
gelombang, yaitu mulai dari 200 nm – 700 nm dengan
pengulangan sampai 10 kali scan

MUH. ARIFUDDIN JM DHEVY TRY PUTRY


15020220023
KALIBRASI SPEKTROFOTOMETER UV-Vis

3. Dicatat panjang gelombang yang menghasilkan puncak peak


pada spektra yng didapat dari masing-masing replikasi
4. Panjang gelombang yang menghasilkan puncak peak mengacu
pada panjang gelombang yang sudah ditentukan pada sertifikat
kalibrasi akurasi panjang gelombang
5. Masing-masing replikasi panjang gelombang tersebut dicatat
dan dihitung standar deviasinya, dan dibandingkan dengan
kriteria penerimaannya.
6. Kriteria Penerimaan
Kriteria penerimaan adalah sebesar ± 1 nm dalam kisaran UV
(200- 380 nm) dan ± 3 nm dalam kisaran Vis (380-800 nm).
Sebanyak ulangan 3 scanning dari suatu puncak yang sama
harus berada di sekitar ± 0,5 nm.
2) Nilai absorban
1. Disiapkan larutan kalium dikromat dengan konsentrasi 0,006%
b/v (±60,06 mg/l) disiapkan dalam asam sulfat 0,05 M.
2. Diukur serapan larutan tersebut pada beberapa panjang
gelombang, yaitu mulai dari 235, 257, 313, dan 350 nm, dengan
larutan asam sulfat 0,05 M sebagai blangko
3. Dicatat nilai-nilai serapan dari panjang gelombang tersebut dan
dihitung absorbsivitasnya,
4. Bandingkan absorbsivitas yang didapat dengan kriteria
penerimaannya
5. Kriteria penerimaan :

MUH. ARIFUDDIN JM DHEVY TRY PUTRY


15020220023
KALIBRASI SPEKTROFOTOMETER UV-Vis

BAB 3 METODE KERJA

3.1 Alat Praktikum


Adapun alat yang akan digunakan pada percobaan ini adalah gelas
kimia, kuvet, labu ukur, pipet volume dan spektrofotometer UV-Vis
3.2 Bahan Praktikum
Adapun bahan yang akan digunakan pada percobaan ini adalah
larutan asam perklorat, larutan asam sulfat, larutan holmium oksida
dan larutan kalium bikromat
3.3 Cara Kerja
1. Kalibrasi Spektrofotometer Parameter Akurasi Panjang
Gelombang.
Pertama nyalakan spektrofotometer yang akan digunakan
dengan menekan tombol ON sehingga akan tampil background
spektra pada display. Kemudian, diatur panjang gelombang yang
akan digunakan dengan range 200-700 nm yang sesuai dengan
sertifikat kalibrasi akurasi panjang gelombang. Perhatikan base line
dari spektra, setelah itu di lakukan running. Kemudian, disiapkan
sampel yaitu larutan holmiun oksida dalam asam perklorat (larutan
komersil dalam 1 mL dalam kuvet) lalu dimasukkan ke dalam
kompartemen spektrofotometer uv-vis dan dirunning. Hasil running
akan ditampilkan pada display, hasil running berisi spektra dari
panjang gelombang 200-700. Dari hasil spektra dapat diamati
panjang gelombang yang menghasilkan puncak-puncak spektra.
Kemudian lakukan perlakuan yang sama hingga replikasi 10. Catat
dan hitung standar deviasi.

MUH. ARIFUDDIN JM DHEVY TRY PUTRY


15020220023
KALIBRASI SPEKTROFOTOMETER UV-Vis

2. Kalibrasi Spektrofotometer Parameter Nilai Absorban atau


Akurasi Fotometrik.
Pertama siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
Selanjutnya ditimbang yang akan digunakan untuk membuat %
larutan kalium bikromat 0,006% (59 mg), kemudian dilarutkan
dalam pelarut sebanyak 1000 mL dengan konsentrasi 0,006 %.
Kemudian, dilakukan kalibrasi dengan menggunakan
spektrofotometer UV-Vis dengan mengikuti langkah-langkah
kalibrasi dengan mengukur pada 4 panjang gelombang yang
berbeda (235 nm, 257 nm, 313 nm, dan 350 nm). Setelah itu
dimasukkan larutan blangko yang berisi pelarut asam perklorat
kedalam spektrofotometer UV-Vis. Setelah itu, disiapkan sampel
kalium bikromat dan masukkan ke dalam kuvet. Kemudian, kuvet
dimasukkan kedalam kompartemen dan running untuk
mendapatkan absorbannya. Setelah itu, display akan menunjukkan
panjang gelombang dari 235 nm. Dilakukan perlakuan yang sama
pada panjang gelombang 257 nm, 313 nm dan 350 nm. Setelah itu
dihitung nilai absortivitas dari absorban yang telah didapatkan
menggunakan rumus kemudian dibandingkan dengan standar
berdasarkan literatur yang ada.

MUH. ARIFUDDIN JM DHEVY TRY PUTRY


15020220023
KALIBRASI SPEKTROFOTOMETER UV-Vis

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
1. Akurasi panjang gelombang
1) Data dan informasi
1. Larutan yang diukur Holmium Oksida 4%
2. Range panjang gelombang 200 nm – 700 nm
3. Replikasi 10 replikasi
4. Kriteria penerimaan untuk daerah ± 1 nm dalam kisaran
UV UV (200-380 nm)
5. Kriteria penerimaan untuk daerah ± 3 nm dalam kisaran
visible UV (380-800 nm)
6. Syarat 3 penguangan pengukuran Sebanyak ulang 3
pada puncak yang sama scanning dari suatu
puncak yang sama
harus berada disekitar ±
0,5 nm

2) Data skala panjang gelombang


No Panjang Hasil Pengukuran Panjang Gelombang (nm) Standar
gelombang Deviasi
dari SRM
2014

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 241,1 241,1 241,2 241,1 241,1 241,1 241,3 241,1 241,1 241,3 241,1 0,084
2 279,3 279,3 279,2 279,3 279,3 279,4 279,3 279,3 279,3 279,2 279,4 0,067
3 287,6 287,5 287,4 287,6 287,6 287,6 287,6 287,5 287,6 287,6 287,6 0,070
4 333,9 333,9 334,9 333,9 334,7 333,8 333,9 333,9 333,9 333,9 333,9 0,067
5 360,9 360,9 360,9 360,9 360,9 360,9 360,7 360,6 361,9 360,9 360,9 0,108
6 385,9 385,0 385,9 386,9 385,9 385,9 385,8 385,9 386,2 385,9 386,0 0,057
7 418,7 418,5 418,5 418,5 418,7 418,7 418,7 418,7 418,9 418,7 418,7 0,097
8 453,6 453,6 453,6 453,6 453,6 453,5 453,5 454,5 453,7 453,6 453,6 0,048
9 460,1 460,1 461,1 460,0 460,1 462,2 460,1 460,1 460,1 460,1 460,1 0,047
10 536,4 536,4 536,4 536,4 536,4 536,4 536,4 536,2 536,5 536,4 536,4 0,074
11 637,7 637,7 637,7 637,8 638,7 637,7 637,8 637,7 639,7 637,7 637,7 0,042

MUH. ARIFUDDIN JM DHEVY TRY PUTRY


15020220023
KALIBRASI SPEKTROFOTOMETER UV-Vis

3) Hasil pengukuran panjang gelombang


No Panjang Rata-rata pembacaan Koreksi Ket
gelombang dari panjang gelombang
SRM 2014 (nm)
1 241,1 241,160 - 0,060 Memenuhi

2 279,3 279,300 0,000 Memenuhi

3 287,6 287,360 0,040 Memenuhi

4 333,9 333,870 0,030 Memenuhi

5 360,9 360,850 0,050 Memenuhi

6 385,9 385,910 0,010 Memenuhi

7 418,7 418,640 0,060 Memenuhi

8 453,6 453,570 0,030 Memenuhi

9 460,1 460,100 0,000 Memenuhi

10 536,4 536,390 0,016 Memenuhi

11 637,7 637,720 0,020 Memenuhi

2. Akurasi fotometrik/absorban
1) Data dan Informasi
1. Larutan yang diukur Kalium Dikromat 0,006%

2. Blanko Asam Sulfat 0,05 M

3. Pengukuran 1 pada Panjang gelombang 235

4 Pengukuran 2 pada Panjang gelombang 257

5. Pengukuran 3 pada Panjang gelombang 131

6. Pengukuran 4 pada Panjang gelombang 350

7. Syarat Keterterimaan Absorbasi

8. Syarat Keterterimaan Akurasi

MUH. ARIFUDDIN JM DHEVY TRY PUTRY


15020220023
KALIBRASI SPEKTROFOTOMETER UV-Vis

2) Data pengukuran akurasi fotometri


Panjang 1 2 3 4 Standar RSD Ket
gelomba deviasi
ng (nm)

235 0,731 0,730 0,730 0,730 0,00057 121,66% Memenuhi

257 0,847 0,847 0,847 0,847 0 0 Memenuhi

313 0,299 0,299 0,299 0,299 0 0 Memenuhi

350 0,590 0,591 0,591 0,592 0,00077 0,130% Memenuhi

3) Hasil Pengukuran Akurasi Fotometri


Panjang Rata-rata Nilai Absortivitas Toleransi Keterangan
gelombang Absorban Spesifik
(nm)
235 0,730 121,66 122,9 – 126,2 Tidak memenuhi
257 0,847 141,167 142,4 – 145,7 Tidak memenuhi
313 0,299 49,833 47,0 – 50,3 Memenuhi
350 0,591 98,5 104,9 – 108,2 Tidak memenuhi

Keterangan : memenuhi toleransi/tidak memenuhi toleransi


4.2 Perhitungan
1) Perhitungan untuk akurasi panjang gelombang
∑n ̃ )2
i=1(xi −x
Perhitungan standar deviasi =√ n−1
Ket : 𝑥𝑖 = panjang gelombang ke 1, 2, 3, ... 10

x̃ = rata-rata panjang gelombang


n = jumlah replikasi

Pembahasan :

Standar Deviasi Peak 1 :

∑𝑛
𝑖=1(241,1−241,16)
2
=√
10−1

=0,107497

MUH. ARIFUDDIN JM DHEVY TRY PUTRY


15020220023
KALIBRASI SPEKTROFOTOMETER UV-Vis

Standar Deviasi Peak 2 :

∑𝑛
𝑖=1(279,3−279,34)
2
=√
10−1

=0,05164

Standar Deviasi Peak 3 :

∑𝑛
𝑖=1(287,6−287,63)
2
=√
10−1

=0,067495

Standar Deviasi Peak 4 :

∑𝑛
𝑖=1(333,9−333,96)
2
=√
10−1

=0,107497

Standar Deviasi Peak 5 :

∑𝑛
𝑖=1(360,9−360,97)
2
=√
10−1

=0,149443

Standar Deviasi Peak 6 :

∑𝑛
𝑖=1(385,9−385,87)
2
=√
10−1

=0,290784

Standar Deviasi Peak 7 :

∑𝑛
𝑖=1(418,7−418,72)
2
=√
10−1

=0,063246

Standar Deviasi Peak 8 :


MUH. ARIFUDDIN JM DHEVY TRY PUTRY
15020220023
KALIBRASI SPEKTROFOTOMETER UV-Vis

∑𝑛
𝑖=1(453,6−453,6)
2
=√
10−1

=0

Standar Deviasi Peak 9 :

∑𝑛
𝑖=1(460,1−460,32)
2
=√
10−1

=0,695701

Standar Deviasi Peak 10 :

∑𝑛
𝑖=1(536,4−536,5)
2
=√
10−1

=0,418994

Standar Deviasi Peak 11 :

∑𝑛
𝑖=1(637,7−637,9)
2
=√
10−1

=0,674949

2) Perhitungan standar deviasi


∑n ̃ )2
i=1(xi −x
Perhitungan standar deviasi =√ n−1
Ket : 𝑥𝑖 = panjang gelombang ke 1, 2, 3, ... 10

x̃ = rata-rata panjang gelombang


n = jumlah replikasi

Pembahasan :

0,874+0,874+0,874+0,874
𝑥̃ = = 0,874
4

SD =
2 2 2 2
√∑𝒊=𝟏(0,874−0,874)
𝒏 + (0,874−0,874) + (0,874−0,874) + (0,874−0,874)
4−1

MUH. ARIFUDDIN JM DHEVY TRY PUTRY


15020220023
KALIBRASI SPEKTROFOTOMETER UV-Vis

0+0+0+0
SD = √ 3

0
SD = √3

SD = 0

𝑆𝐷
RSD = 𝑥 100%
𝑥̃

𝟏 𝐴 0,847
∑ = = = 141, 167
𝟏 𝐵. 𝐶 0,006𝑥1

4.3 Pembahasan
Pada pengujian akurasi panjang gelombang dengan menggunakan
larutan 0,006% holmium oksida dalam 0,05 M asam sulfat dalam kuvet
1 cm. Adapun kriteria penerimaan pengujian akurasi Panjang
gelombang adalah sebesar ± 1 nm dalam kisaran UV (200-380 nm)
dan ± 3 nm dalam kisaran Vis (380-800 nm) sebanyak 4 kali
pengulangan scanning dari satu puncak yang sama harus berada
disekitar ± 0,5 nm.
Adapun hasil yang didapatkan yaitu akurasi panjang gelombang
pada panjang gelombang 241,1 nm menghasilkan standar deviasi
0,084, pada panjang gelombang 279,3 nm menghasilkan standar
deviasi 0,057, pada panjang gelombang 287,6 nm menghasilkan
standar deviasi 0,070, pada panjang gelombang 333,9 nm
menghasilkan standar deviasi 0,067, pada panjang gelombang 360,9
menghasilkan standar deviasi 0,023, pada panjang gelombang 385,9
menghasilkan standar deviasi 0,108 pada panjang gelombang 418,7
menghasilkan standar deviasi 0,057, pada panjang gelombang 453,6
menghasilkan standar deviasi 0,048, pada panjang gelombang 460,1
menghasilkan standar deviasi 0,047, pada panjang gelombang 536,4

MUH. ARIFUDDIN JM DHEVY TRY PUTRY


15020220023
KALIBRASI SPEKTROFOTOMETER UV-Vis

menghasilkan standar deviasi 0,074, dan pada panjang gelombang


637,7 menghasilkan standar deviasi 0,042.
Nilai koreksi diketahui dari selisih antara panjang gelombang SRM
dikurang rata-rata panjang gelombang, dimana hasil yang didapat
semua nilai koreksi masih masuk standar memenuhi persyaratan
sertifikat kalibrasi. Dimana hasil yang di dapatkan dari peak 1 sampai
peak 11, yaitu -0,060, 0,000, 0,040, 0,030, 0,050, -0,010, -0,060, -
0,030, -0,000, -0,010, dan -0,020.
Untuk data skala absorbansi (RSD) dapat diketahui Dimana hasil
yang didapatkan pada panjang gelombang 235 nm, 257 nm, 350 nm
tidak masuk dalam toleransi, sedangkan panjang gelombang 313 nm
masuk dalam toleransi sesuai dengan ketentuan syarat pada sertifikat
kalibrasi pada pengukuran akurasi fotometri.
4.4 Faktor Kesalahan
Adapun faktor-faktor terjadinya kerusakan dalam percobaan ini yaitu:
(1). Serapan oleh pelarut, hal ini dapat diatasi dengan penggunaan
blangko, yaitu larutan yang berisi matrik selain komponen yang akan
dianalisis, (2). Serapan oleh kuvet, kuvet yang biasa digunakan adalah
dari bahan gelas atau kuarsa. Dibandingkan dengan kuvet dari bahan
gelas, kuvet kuarsa memberikan kualitas yang lebih baik, namun tentu
saja harganya lebih mahal. (3). Kesalahan fotometrik Normal pada
pengukuran dengan absorbansi sangat rendah atau sangat tinggi, hal
ini dapat diatur dengan pengaturan konsentrasi, sesuai dengan
kisaran sensitivitas dari alat yang digunakan (melalui pengenceran
atau pemekatan).

MUH. ARIFUDDIN JM DHEVY TRY PUTRY


15020220023
KALIBRASI SPEKTROFOTOMETER UV-Vis

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa akurasi panjang gelombang yang didapatkan ialah semuanya
memenuhi syarat atau masuk toleransi karena nilai koreksi (C) yang
didapatkan dari selisih antara panjang gelombang dari SRM 2014 (T)
dan rata-rata pembacaan panjang gelombang (R). Sedangkan, untuk
akurasi fotometrik atau nilai absorban, terdapat dua panjang
gelombang yang memenuhi dan juga dua panjang gelombang yang
tidak memenuhi.
Pada data nilai absorban yang diperoleh disimpulkan bahwa nilai
absorbsivitas dari absorban yang telah dihitung dari panjang
gelombang 235, 257 dan 350 tidak masuk batas toleransi yang telah
ditentukan. sedangkan panjang gelombang 313 masuk batas toleransi
yang telah ditentukan.
5.2 Saran
Sebaiknya pada saat melakukan praktikum, praktikan mengetahui
prosedur kerja dari percobaan yang akan dilakukan serta mematuhi
aturan-aturan yang ada di dalam laboratorium. Selain itu, praktikan
juga harus berhati-hati dan mengutamakan keselamatan. Kegiatan
kalibrasi spektrofotometer dapat dilaksanakan dengan rutin dalam
periode tertentu dengan tujuan agar pada praktikum selanjutnya
dilakukan pengerjaan yang maksimal sehingga tidak mempengaruhi
hasil yang didapatkan. Serta praktikan harus teliti dalam menghitung
data-data hasil percobaan supaya hasilnya lebih akurat.

MUH. ARIFUDDIN JM DHEVY TRY PUTRY


15020220023
KALIBRASI SPEKTROFOTOMETER UV-Vis

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2023. Penuntun Praktikum Instrumentasi. Fakultas Farmasi;


Universitas Muslim Indonesia, Makassar, Indonesia.
Ditjen POM. 2020. Farmakope Indonesia Edisi VI. Departemen Kesehatan
Republik Indonesia : Jakarta
Hadi Anwar, 2019. Persyaratan Umum Kompetensi Laboratorium
Pengujian & Laboratorium Kalibrasi. ISO/IEC 17025;2019,
Jakarta; PT. Gramedia Pustaka Utama.
Hasby, 2019. Pemanfatan Metabolit Sekunder Dalam Berbagai Bidang.
Jawa Tengah; Anggota IKAPI.
Irawan Anom, 2019. “Kalibrasi Spektrofotometer Sebagai Penjaminan Mutu
Hasil Pengukuran Dalam Kegiatan Penelitian dan Pengujian”,
Indonesia Journal Of Laboratory Vol. 1 (2) 1-9, Laboratorium
Pengujian dan Penelitian Terpadu. Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta.
Khaldun, Ibnu 2019. Kimia Analisis Instrumen. Banda Aceh; Anggota IKAPI.
Leonardo, Suraidi, S., & Tanudjaya,(2021). Analisis kalibrasi pengukuran
dan ketidakpastian sound level meter. Jurnal Teknik Industri,
8(1).
Noviyanto Fajrin 2020. Spektrofotometri dan Kromatografi. Jakarta.
Ritonga Halimahtussaddiyah 2022. Aplikasi Simultang. Jawa Tengah; PT
Nasya Expanding Management.
Yusrizal, 2022. Pengembangan Instrumen Efektif Dan Kuisioner. Banda
Aceh; Pale Media Prima.

MUH. ARIFUDDIN JM DHEVY TRY PUTRY


15020220023
KALIBRASI SPEKTROFOTOMETER UV-Vis

LAMPIRAN

Nama praktikan : Muh. Arifuddin JM


Stambuk : 15020220023
Kelas : C11
Kelompok : 2 (DUA)
Nama asisten kelompok : Dhevy Try Putry
Tujuam Percobaan: Untuk mempraktikan bagaimana cara melakukan
kalibrasi spektrofotometer UV-Vis.

1. Akurasi Panjang Gelombang

a. Data dan Informasi

1. Larutan yang diukur Holmium Oksida 4%


2. Range panjang gelombang 200-700 nm
3. Replikasi 10×
4. Kriteria penerimaan untuk daerah UV ±1 nm UV (200-380 nm)
5. Kriterian penerimaan untuk daerah ±3 nm Vis (380-800 nm)
visible
6. Syarat 3 pengulangan pengukuran Harus berada di sekitar
pada puncak yang sama ± 0,5 nm

b. Data Pengukuran Panjang Gelombang


No Panjang Hasil Pengukuran Panjang Gelombang (nm) Standar
gelombang Deviasi
dari SRM
2014

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 241,1 241,1 241,2 241,1 241,1 241,1 241,3 241,1 241,1 241,3 241,1 0,084
2 279,3 279,3 279,2 279,3 279,3 279,4 279,3 279,3 279,3 279,2 279,4 0,067
3 287,6 287,5 287,4 287,6 287,6 287,6 287,6 287,5 287,6 287,6 287,6 0,070
4 333,9 333,9 334,9 333,9 334,7 333,8 333,9 333,9 333,9 333,9 333,9 0,067
5 360,9 360,9 360,9 360,9 360,9 360,9 360,7 360,6 361,9 360,9 360,9 0,108
6 385,9 385,0 385,9 386,9 385,9 385,9 385,8 385,9 386,2 385,9 386,0 0,057
7 418,7 418,5 418,5 418,5 418,7 418,7 418,7 418,7 418,9 418,7 418,7 0,097
8 453,6 453,6 453,6 453,6 453,6 453,5 453,5 454,5 453,7 453,6 453,6 0,048

MUH. ARIFUDDIN JM DHEVY TRY PUTRY


15020220023
KALIBRASI SPEKTROFOTOMETER UV-Vis
9 460,1 460,1 461,1 460,0 460,1 462,2 460,1 460,1 460,1 460,1 460,1 0,047
10 536,4 536,4 536,4 536,4 536,4 536,4 536,4 536,2 536,5 536,4 536,4 0,074
11 637,7 637,7 637,7 637,8 638,7 637,7 637,8 637,7 639,7 637,7 637,7 0,042

Rumus standar Deviasi :

Standar Deviasi Peak 1 :

∑𝑛
𝑖=1(241,1−241,16)
2
=√
10−1

=0,107497

Standar Deviasi Peak 2 :

∑𝑛
𝑖=1(279,3−279,34)
2
=√
10−1

=0,05164

Standar Deviasi Peak 3 :

∑𝑛
𝑖=1(287,6−287,63)
2
=√
10−1

=0,067495

Standar Deviasi Peak 4 :

∑𝑛
𝑖=1(333,9−333,96)
2
=√
10−1

=0,107497

Standar Deviasi Peak 5 :

∑𝑛
𝑖=1(360,9−360,97)
2
=√
10−1

MUH. ARIFUDDIN JM DHEVY TRY PUTRY


15020220023
KALIBRASI SPEKTROFOTOMETER UV-Vis

=0,149443

Standar Deviasi Peak 6 :

∑𝑛
𝑖=1(385,9−385,87)
2
=√
10−1

=0,290784

Standar Deviasi Peak 7 :

∑𝑛
𝑖=1(418,7−418,72)
2
=√
10−1

=0,063246

Standar Deviasi Peak 8 :

∑𝑛
𝑖=1(453,6−453,6)
2
=√
10−1

=0

Standar Deviasi Peak 9 :

∑𝑛
𝑖=1(460,1−460,32)
2
=√
10−1

=0,695701

Standar Deviasi Peak 10 :

∑𝑛
𝑖=1(536,4−536,5)
2
=√
10−1

=0,418994

Standar Deviasi Peak 11 :

MUH. ARIFUDDIN JM DHEVY TRY PUTRY


15020220023
KALIBRASI SPEKTROFOTOMETER UV-Vis

∑𝑛
𝑖=1(637,7−637,9)
2
=√
10−1

=0,674949

c. Hasil Pengukuran Panjang Gelombang

Panjang
rata2 panjang
No gelombang koreksi ket
gelombang
standar
1 241.1 241.160 -0.060 Masuk toleransi
2 279.3 279.300 0.000 Masuk toleransi
3 287.6 287.560 0.040 Masuk toleransi
4 333.9 333.870 0.030 Masuk toleransi
5 360.9 360.850 0.050 Masuk toleransi
6 385.9 385.910 -0.010 Masuk toleransi
7 418.7 418.640 0.060 Masuk toleransi
8 453.6 453.570 0.030 Masuk toleransi
9 460.1 460.100 0.000 Masuk toleransi
10 536.4 536.390 0.010 Masuk toleransi
11 637.7 637.720 -0.020 Masuk toleransi

2. Akurasi Fotometrik / Absorban

a. Data dan Informasi

1. Larutan yang diukur Kalium dikromat


2. Blangko Asam Sitrat
3. Pengukuran 1 pada 235 nm
panjang gelombang
4. Pengukuran 2 pada 257 nm
panjang gelombang
5. Pengukuran 3 pad panjang 313 nm
gelombang
6. Pengukuran 4 pada 350 nm
panjang gelombang
7. Syarat keterterimaan Sebesar ±1 nm dalam kisaran
Absorbansi UV (200-380)= nm) dan sebesar

MUH. ARIFUDDIN JM DHEVY TRY PUTRY


15020220023
KALIBRASI SPEKTROFOTOMETER UV-Vis

± 3 𝑛𝑚 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑘𝑖𝑠𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑉𝑖𝑠 (380 −


800 𝑛𝑚)
8. Syarat keterterimaan 235 ( 122,9-126,2), 257 (142,4-
Akurasi 145,7), 313 (47,0-50,3), 350
(104,9-108,2)

b.Data Pengukuran Akurasi Fotometri

Panjang 1 2 3 4 Standar RSD Ket.


gelombang deviasi
(nm)
235 0,731 0,730 0,730 0,730 0,00057 0,078 % M
257 0,847 0,847 0,847 0,847 0 0 M
313 0,299 0,299 0,299 0,299 0 0 M
350 0,590 0,591 0,591 0,592 0,00081 0,137 % M

c. Hasil Pengukuran Akurasi Fotometri

Panjang Rata-rata Absortivitas Toleransi Ket.


gelombang nilai Spesifik
(nm) Absorban
235 0,730 121,66 120,82-122,38 TM
257 0,847 141,167 141,167 TM
313 0,299 49,83 49,83 M
350 0,591 98,5 98,36-98,63 TM

PERHITUNGAN PEAK 2

1. Standar Deviasi

Perhitungan 2

∑41(0,847 − 0,847)2 + (0,847 − 0,847)2 + (0,847 − 0,847)2 + (0,847 − 0,847)2


𝑆𝐷 = √
4−1

∑41(0)2 + (0)2 + (0)2 + (0)2


𝑆𝐷 = √
4−1

MUH. ARIFUDDIN JM DHEVY TRY PUTRY


15020220023
KALIBRASI SPEKTROFOTOMETER UV-Vis

SKEMA KERJA

A. AKURASI PANJANG GELOMBANG

Siapkan larutan 4% holmium oksida dalam


10% asam perkloratdalam kuvet 1 cm

Lalu diukur serapan larutan tersebut pada beberapa


panjang gelombang, yaitu mulai dari 200 nm-700 nm
dengan pengulangansampai 10 kali scan

Kemudian dicatat panjang gelombang yang


menghasilkan puncakpeak pada spektra yng didapat
dari masing-masing replikasi.

Panjang gelombang yang menghasilkan puncak


peak mengacupada panjang gelombang yang
sudah ditentukan pada sertifikatkalibrasi akurasi
panjang gelombang.

Masing-masing replikasi panjang gelombang


tersebut dicatat dandihitung standar deviasinya,
dan dibandingkan dengan kriteria penerimaannya.

Kriteria penerimaan adalah sebesar ± 1 nm dalam kisaran UV (200-380 nm)


dan 3 nm dalam kisaran Vis (380-800 nm). Sebanyak ulangan 3 scanning dari
suatu puncak yang sama harus berada di sekitar ± 0,5 nm.

MUH. ARIFUDDIN JM DHEVY TRY PUTRY


15020220023
KALIBRASI SPEKTROFOTOMETER UV-Vis

B. NILAI ABSORBAN

Disiapkan larutan kalium dikromat


dengan konsentrasi 0,006% b/v
(+60,06 mg/l) disiapkan dalam asam
sulfat 0,05 M.

Kemudian diukur serapan larutan


tersebut pada beberapa panjang
gelombang, yaitu mulai dari 235,

Setelah itu di catat nilai-nilai


serapan dari panjang gelombang
tersebut dan dihitung
absorbsivitasnya,

Lalu bandingkan absorbsivitas


yang didapat dengan kriteria
penerimaannya.

MUH. ARIFUDDIN JM DHEVY TRY PUTRY


15020220023
KALIBRASI SPEKTROFOTOMETER UV-Vis

MUH. ARIFUDDIN JM DHEVY TRY PUTRY


15020220023
KALIBRASI SPEKTROFOTOMETER UV-Vis

MUH. ARIFUDDIN JM DHEVY TRY PUTRY


15020220023
KALIBRASI SPEKTROFOTOMETER UV-Vis

MUH. ARIFUDDIN JM DHEVY TRY PUTRY


15020220023
KALIBRASI SPEKTROFOTOMETER UV-Vis

MUH. ARIFUDDIN JM DHEVY TRY PUTRY


15020220023
KALIBRASI SPEKTROFOTOMETER UV-Vis

MUH. ARIFUDDIN JM DHEVY TRY PUTRY


15020220023

Anda mungkin juga menyukai