Anda di halaman 1dari 20

LABORATORIUM

FARMAKOLOGI FAKULTAS
FARMASI UNIVERSITAS
MUSLIM INDONESIA

LEMBAR KERJA
SISTEM PENCERNAAN

OLEH :

NAMA MAHASISWA : ARUM MONIKA

NOMOR MAHASISWA 15020210181

KELAS : C9/C10

KELOMPOK : 1 (SATU)

ASISTEN : ADELIA NOVIYANTI AHMAD

LABORATORIUM
FARMAKOLOGIFAKULTAS
FARMASI UNIVERSITAS
MUSLIM INDONESIMAKASSAR
2021
LEMBAR KERJA PERCOBAAN
SIMULASI PROSES KIMIA DAN FISIKA DARI PROSES DIGESTI
1. SIMULASI PERKIRAAN PROSES DIGESTI ZAT PATI OLEH ENZIM
AMILASE SALIVA
I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang

Pencernaan adalah pemecahan makanan Scara mekanik dan kimiawi menjadi


bentuk yang lebih sederhana Sehingga dapat di serap oleh sel tubuh kita.
Proses pencernaan melibatkan pencampuran koleografi makanan dengan
getah pencernaan meliputi asam kuat, garam empedu, deterjen, dan enzim aktif.
Tubuh kemudian memaksimalkan penyerapan nutrisi yang dicerna. Setelah zat-zat
berguna ini diserap, mereka diangkut melalui system peredaran darah ke sel-sel
yang menggunakannya untuk energi atau sebagai molekul baru untuk membangun
dan memelihara jaringan dan organ. Memang system pencernaan adalah
“makanan di atas roda “ tubuh.(Chalik,2016).

Enzim amylase merupakan enzim yang mampu mengkatalis proses hidrolisa


pati untuk menghasilkan molekul lebih sederhana seperti glukosa, maltose, dan
dekstrin. Proses hidrolisa pati tersebut dilalui melalui tiga tahapan yaitu
gelatinisasi, likufikasi, dan sekartifikasi (Nangin, dkk,2015.)
Fungsi kelenjar saliva yang berat adalah kecepatan sekresi ini dapat turun
sampai kurang dari 0,1 ml permenit untuk menggambarkan keadaan diatas .
Pada keadaan kurangnya produksi saliva yang tidak begitu parah kecepatan
sekresinya bias sekitar antara 0,7 sampai 0,1 ml per menit.(Edwina,1991).
Didalam rongga mulut terdapat terdapat enzim amylase yang dapat mengubah
zat pati menjadi maltose beberapa glukosa dan dekstrin atau unit molekul kecil.
(suryanti,2021).
I.2 Tujuan

1. Menjelaskan bagaimana aktivitas enzim dapat diperkirakan dengan


pengujianenzim : Uji IKI dan uji Benedict.
2. Dapat Mendefinisikan istilah enzim, katalis, hidrolase,substrat dan kontrol.
3. Memahami spesifikasi dari kerja enzim amilase.
4. Menyebutkan produk hasil akhir dari digesti karbohidrat.
5. Menunjukkan uji kimia yang cocok untuk menentukan apakah proses digesti
dari makanan telah terjadi.
6. Mendiskusikan efek yang mungkin terjadi dari pengaruh pH dan suhu
terhadap aktivitas enzim amylase

II.METODE KERJA

II.1 Alat

1) Lemari Uji
2) Tabung reaksi
3) Inkubator
II.2 Bahan

1) Enzim Amilase
2) Pati
3) Maltosa
4) Deionized water
5) Buffer pH 2
6) Buffer pH 7
7) Buffer pH 9
II.3 Prosedur Kerja

Seret tabung reaksi ke tempat pertama (1) di unit inkubator. Tujuh tabung reaksi
lagi secara otomatis akan ditempatkan di unit inkubator.
Tambahkan zat yang ditunjukkan di bawah ini ke dalam tabung. 1 sampai 8

- Tabung 1 : amilase, pati, pH 7,0 buffer


- Tabung 2 : amilase, pati, pH buffer 7,0
- Tabung 3 : amilase, pati, pH buffer 7,0
- Tabung 4 : amilase, air deionisasi, pH buffer 7,0
- Tabung 5 : air deionisasi, pati, pH buffer 7,0
- Tabung 6 : air deionisasi, maltosa, pH buffer 7,0
- Tabung 7 : amilase, pati, pH 2,0 penyangga
- Tabung 8 : amilase, pati, pH buffer 9,0

Untuk menambahkan zat ke tabung reaksi, seret tutup penetes botol di rak larutan ke bagian
atas tabung reaksi.
1. Klik angka (1) di bawah tabung reaksi pertama. Tabung akan turun ke unit inkubator.
Semua tabung lainnya harus tetap dalam posisi terangkat.
2. Klik Boil untuk merebus tabung 1. Setelah mendidih beberapa saat, tabung akan otomatis
naik.
Klik angka (2) di bawah tabung reaksi kedua. Tabung akan turun ke unit
inkubator.Semua tabung lainnya harus tetap dalam posisi terangkat
1. Klik Frezee untuk membekukan tabung 2. Setelah membeku beberapa saat, tabung akan
naik secara otomatis.
2. Klik Inkubator untuk memulai proses. Perhatikan bahwa inkubator Suhu diatur pada 37 °C dan
timer diatur pada 60 menit. Unit inkubator akan dengan lembut mengaduk rak tabung reaksi, mencampurkan isi
semua tabung reaksi secara merata di seluruh inkubator. Stimulasi tersebut memampatkan periode waktu 60
menit menjadi 10 detik waktu nyata. Jadi apa yang akan menjadi inkubator 60 menit secara real time hanya akan
memakan waktu 10 detik dalam simulasi. Ketika waktu inkubator berlalu, rak tabung reaksi akan naik secara
otomatis, dan pintu lemari uji akan terbuka
Setelah pintu lemari uji terbuka, perhatikan dua reagen di dalam lemari uji. Uji IKI untuk
keberadaan pati dan reagen benedict mendeteksi adanya gula pereduksi, seperti glukosa atau
maltosa, yang merupakan produk pencernaan pati. Di bawah reagen ada delapan tabung uji
kecil di mana Anda akan menuangkan sejumlah kecil larutan uji dari sampel yang
diinkubator di unit inkubator, ditambah setetes IKI.
1. Seret tabung pertama di unit inkubator ke tabung uji kecil pertama di sisi kiri lemari
uji untuk menuangkan kira-kira setengah dari isi tabung reaksi ke dalam tabung uji. Langkah
penuangan akan otomatis berulang untuk sisa tabung di unit inkubator.
2. Tarik tutup penetes IKI ke tabung uji pertama untuk mengeluarkan setetes IKI ke
dalam tabung uji. Penetes akan secara otomatis bergerak melintasi dan mengeluarkan IKI ke
tabung yang tersisa.
3. Periksa tabung untuk perubahan warna. Warna biru kehitaman menunjukkan uji pati
positif. Jika pati tidak ada, campuran akan terlihat seperti IKI encer, tes pati negatif. Jumlah
pati menengah menghasilkan warna abu-abu pucat. Klik Rekam data untuk menampilkan
hasil Andadi kisi (dan catat hasil Anda di bagan 1).
4. Seret tutup penetes reagen Benedict ke tabung reaksi di wadah pertama (1) di unit
inkubator untuk menuangkan lima tetes reagen benedict ke dalam tabung. Penetes akan
secaraotomatis bergerak melintasi dan mengeluarkan reagen benedict ke tabung yang tersisa.
5. Klik Rebus. Seluruh rak tabung akan turun ke unit inkubator dan secara otomatis
merebus isi tabung selama beberapa saat.
6. Periksa tabung untuk perubahan warna. Warna hijau hingga kemerahan menunjukkan
adanya gula pereduksi; ini adalah tes gula positif. Sampel berwarna oranye mengandung
lebih banyak gula daripada sampel berwarna hijau. Warna coklat kemerahan menunjukkan
lebih banyak gula. Uji gula negatif ditunjukkan dengan tidak ada perubahan warna dari warna
biru cerah aslinya. Klik Rekam Data untuk menampilkan hasil Anda di kisi (dan catat hasil
Anda di bagan 1).
7. Setelah Anda menyelesaikan percobaan, ikuti Kuis pasca lab online untuk aktivitas 1.
I. HASIL DAN PEMBAHASAN

I.1 Hasil Percobaan

Tabel 1. Simulasi Perkiraan Proses Digesti Zat Pati Oleh Enzim Amilase Saliva

Tube no 1 2 3 4 5 6 7 8

Zat amylase, amylase amylase, amylase, deionized deionize amylase, amylase,


tambahan starch, starch, starch, deionized water, d water, starch, starch,
pH 7,0 pH 7,0 pH 7,0 water, pH starch, maltose, pH 2,0 pH 9,0
buffer buffer buffer 7,0 pH 7,0 pH 7,0 buffer buffer
buffer buffer buffer

Incubation Boil first, Frezee 37°C for 37°C for 37°C for 37°C for 37°C for 37°C for
Condition then first the 60 60 60 60 60 60
incubate incubate minutes minutes minutes minutes minutes minutes
at 37 °C at
for 60 37°
C
minutes for 60
minutes

IKI test + _ _ _ + _ + +

Benedict’ _ ++ ++ _ _ ++ + +

s test
I.1 Pembahasan

Tabung pertama,ditambahkan enzim amylase, pati, dan pH buffer


7,berwarna biru kehitaman yang berarti positif pati disebabkan karena adanya
pemanasan yang menyebabkan perubahan struktur enzim yang membuat enzim
tersebut rusak dan tidak dapat dijalankan fungsinya sehingga tidak ditemukan gula
reduksi .
Tabung kedua, ditambahkan enzim amylase, pati, dan pH buffer 7, berwarna
merah kecoklatan karena ditemukan gula tereduksi meski mengalami pembekuan
tetapi enzim amylase tetap dapat memecah pati atau mereduksi pati menjadi
glukosa meski proses agak lambat dan hasilnya yaitu negative pati.
Tabung ketiga, ditambahkan enzim amylase, pati, dan pH buffer7,
Digunakan sebagai control positif untuk memastikan bahwa zat yang diperlukan
sudah sesuai dengan hasil yang diharapkan yaitu gula tereduksi.
Tabung ke empat, ditambahkan enzim amylase, deionwater, dan pH buffer
7,Berwarna biru yang berarti tidak ada tereduksi disebabkan karena pada awal
tidakditambahkan pati,dan hasilnya yaitu negatif pati.
Tabung ke lima, ditambahkan deionwater, pati, dan pH buffer 7, Meski
telah ditambahkan pati tetapi tetap tidak diperoleh hasil positif. Karena pada awal
tidak ditambahkan enzim amylase yang berfungsi untuk mereduksi pati menjadi
glukosa.
Tabung ke enam, ditambahkan deionwater, maltose, dan pH buffer 7,
negative pati, karena sebelumnya tidak ditambahkan pati. Pada saat ditambhkan
maltose dimana maltose sendiri adalah gula tereduksi sehingga tabung ke enam
menjadi positif karena adanya gula tereduksi.
Tabung ke tujuh dan delapan,adalah positif pati berwarna orange yang mana
terdapat gula tereduksi meskipun hanya sedikit. Hal ini karena pH yang digunakan
diluar dari pH optimal dan enzim, sehingga enzim tersebut tidak dapat mereduksi
pati.
III. KESIMPULAN

Dari kesimpulan diatas bahwa pH getah lambung yang rendah akan


mendenaturasi makanan yang dapat meningkatkan ikatan peptide ke pepsin.
Karenasuatu rentelan reaksi kimia mengaktifkan molekul pepsin yang lain pepsin
yang dalam bentuk inaktif disebut pepsinogen yang ditemukan dalam getah
lambung.
Enzim yaitu molekul protein besar yang dihasilkan oleh sel tubuh yang
mempercepat reaksi kimia sehingga enzim tersebut tidak dapat mereduksi.

IV. REFERENSI

Calik R, 2016, Anatomi Fisiologi Manusia, Jakarta selatan,Kementrian


KesehatanRipublik Indonesia.
Nangin, D, dkk, 2015, Enzim amylase Pemecah Pati Mentah dari
mikroba,Pangandan Angroindustri,3(3):1032
Edwina ,dkk,1991, Dasar Dasar Karies, Yogyakarta,
Buku kedokteran.
Suriyanti,2021, Buku Keperawatan Latihan efektif untuk pasien diabetes Mellitus
berbasis hasil Penelitian, Grup Penerbitan CV Budi Utama.

Paraf Asisten
LEMBAR KERJA PERCOBAAN

SIMULASI PROSES KIMIA DAN FISIKA DARI PROSES DIGESTI

2. PENCERNAAN LEMAK LIPASE

I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Lemak merupakan suatu molekul yang terdiri atas oksigen, hidrogwn, karbon,
dan terkadang terdapat nitrogen serta fosforus. Pengertian lemak tidak mudah
untuk dapat larut dalam air. Untuk dapat melarutkan lemak, dibutuhkan pelarut
khusus lemak seperti, Cholofrom. Molekul lemak terdiri atas 4 bagian, antara lain
1 molekul gliserol serta 3 molekul asam lemak.(Santika,2016).
Pencernaan lemak adalah lipase. Lipase sebagian besar di bentuk oleh pancreas
dan selebihnya oleh dinding usus halus. Hampir setengah dari trigliserida berasal
dari makanan yang dihidrolisis secara sempurna oleh enzim lipase menjadi asam
lemak dan gliserol. Selebihnya di pecah menjadi digliserida, monogliserida dan
asam lemak.(Wijayanti,2017)
I.2 Tujuan

1) menJelaskan bagaimana aktivitas enzim lipase pankreas dapat dinilai


dengan pengukuran berbasis pH
2) Mengidentifikasi hidrolisis yang dihasilkan dari pencernaan lemak

3) Memahami peran empedu dalam pencernaan lemak

4) Memahami pentingnya spesifisitas pH aktivitas lipase dan bagaimana


kaitannya dengan fisiologi manusia
5) Diskusikan kesulitan menggunakan pH untuk mengukur pencernaan
ketika membandingkan aktivitas lipase pada berbagai pH
II.METODE KERJA

II.1 Alat

1) Lemari uji (yang berisi alat pengukur pH)


2) Tabung reaksi
3) inkubator

II.2 Bahan

1. Enzim lipase
2. Vegetable oil
3. Bile salt
4. Deionized water

II.3 Prosedur Kerja

1. Seret tabung reaksi ke tempat pertama (1) di unit inkubasi. Tujuh


tabung reaksilagi secara otomatis akan ditempatkan di unit inkubasi.
2. Tambahkan zat yang ditunjukkan di bawah ini ke dalam tabung.1 sampai 6

-Tabung 1 : lipase, minyak sayur, garam empedu, buffer pH 7.0


-Tabung 2 : lipase, minyak sayur, air deionisasi, dapar pH 7,0
-Tabung 3 : lipase, air deionisasi, garam empedu, dapar pH 9,0
-Tabung 4 : air deionisasi, minyak sayur, garam empedu, buffer pH 7,0
-Tabung 5: lipase, minyak sayur, garam empedu, buffer pH 2,0
-Tabung 6: lipase, minyak sayur, garam empedu, buffer pH 9.0

Untuk menambahkan zat ke tabung reaksi, seret tutup penetes botol di rak
larutanke bagian atas tabung reaksi.
3. Klik Inkubasi untuk memulai proses. Perhatikan bahwa suhu inkubasi
diatur pada37 °C dan pengatur waktu diatur pada 60 menit. NS unit inkubasi
akan dengan lembut mengaduk rak tabung reaksi, mencampurkan isi semua
tabung reaksi secara merata di seluruh inkubasi. Stimulasi tersebut
memampatkan periode waktu 60 menit menjadi 10 detik waktu nyata. Jadi
apa yang akan menjadi
inkubasi 60 menit secara real time hanya akan memakan waktu 10 detik
dalam simulasi. Ketika waktu inkubasi berlalu, rak tabung reaksi akan naik
secara otomatis, dan pintu lemari uji akan terbuka.
4. Setelah pintu lemari uji terbuka, Anda akan melihat pH meter yang akan
Anda gunakan untuk mengukur pH akhir larutan uji Anda. Tarik tabung
pertama di unit inkubasi ke dudukan di pH meter untuk menjatuhkan tabung ke
dalam dudukan.
5. Klik Ukur pH. Sebuah probe akan turun ke dalam sampel,
mengambil pembacaanpH, dan kemudian menarik kembali.
6. Klik Rekam data untuk menampilkan hasil Anda di kisi.

7. Tarik tabung ke posisi semula di unit inkubasi.

8. Ukur pH pada kelima tabung yang tersisa dengan melakukan dan


mengulangilangkah-langkah berikut untuk setiap tabung. Seret tabung diunit
inkubasi ke dudukan di pH meter untuk menjatuhkan tabung ke dalam
dudukan. Klik Ukur pH. Dan kemudian, seret tabung ke posisi semula di
unit inkubasi.
9. Setelah Anda mengukur pH di kelima tabung, klik Rekam
Data untukmenampilkan hasil Anda di kisi.
I. HASIL DAN PEMBAHASAN

I.1 Hasil Percobaan

Tabel 1. Pencernaan Lemak Lipase

Tube Reagen Reagen Reagen Reagen waktu Temperatur pH

no 1 2 3 4
1. pepsin BAPNA pH 2,0 + 60 37 0,00

buffer
2. pepsin BAPNA pH 2,0 _ 60 37 0,40

buffer
3. pepsin Deionize pH 2,0 _ 60 37 0,00

water buffer
4. Deionize BAPNA pH 2,0 _ 60 37 0,00

water buffer
5. pepsin BAPNA pH 7,0 _ 60 37 0,03

buffer
6. pepsin BAPNA pH 9,0 _ 60 37 0,00

buffer
1.1. Pembahasan

Tabung pertama dimasukkan enzim lipase, minyak sayur, garam empedu,


danpH buffer 7 untuk mengukur pH yang diperoleh yaitu 6,21 yang berarti pada
tabung pertama terjadi aktivitas lipase karena pH7 merupakan pH optimum dari
suatu enzim dapat bekerja dari garam empedu yang bertindak memisahkan
gumpalan lipid dan meningkatkan luas pemukaan agar mudah diakses oleh enzim
lipase.
Tabung kedua ditambahkan enzim lipase, minyak sayur, air terdeionisasi, dan
pH buffer 7. Tidak ada pH yang signifikan karena tidak ada penambahan garam
empedu sebelumnya sedangkan yang membantu enzim lipase menghidrolisis atau
mencerna trigleresida menjadi magnoliserida dan 2 asam lemak.
Pada tabung ke tiga enzim lipase, air terdeionisasi, garam empedu, dan pH
buffer 9 Tidak ada perubahan pH yang segnifikan karena tidak ada penambahan
minyak nabati sebelumnya dan yang diketahui bahwa minyak nabati merupakan
pengganti dari gliserida.
Dan tabung ke empat ditambahkan air terdeionisasi, minyak sayur, garam
empedu, dan pH buffer 7 Tidak ada perubahan pH yang signifikan karena tidak
ada penambahan enzim lipase sebelumnya seperti diketahui bahwa enzim lipase
berfungsi dalam menghidrolisis trigleserida menjadi manogliserida dan 2 asam
lemak.
Kemudian tabung kelima dank e enam. Tabung kelima ditambahkan enzim
lipase, minyak sayur, garam empedu, dan pH buffer 2. Sedangkan tabung ke
enam, ditambahkan enzim lipase, minyak sayur, garam empedu, dan pH buffer
9 kedua
tabung tersebut tidak ada perubahan pH yang signifikan karena pH yang
ditambahkan bukan pH yang memungkinkan enzim lipase dapat bekerja secara
optimal dan dapat dilihat dari tabung ke lima sangat rendah sedangkan tabung ke
enam terlalu tinggi untuk pH optimal.

III. KESIMPULAN
Dari kesimpulan diatas enzim lipase suatu larutan yang mengandung asam lemak.
Sedangkan minyak nabati berfungsi sebagai pengganti digleresida kemudian garam
empedu digunakan untuk memisahkan lemak mejadi tetesan dibebaskan oleh
aktivitas lipase yang memiliki pH lebih rendah dari larutan tanpa produksi asam
lemak. Dan pada proses ini lipase pangkreas membantu pencernaan dari trigliserida
menjadi magnoliserida enzim lipase juga dapat bekerja menghidrolisis lemak dan
minyak dan kemudian garam empedu bagian mengandung larut air dan lemak.

IV. REFERENSI

Santika,A,N,2016, Pengukuran tingkat kadar ,lemak tubuh melalui jogging selama


30 menit mahasiswa Putra semester iv,jurnal pendidikan kesehatan
rekreasi, (90).
Wijayanti, N,2017, Fisiologi Manusia dan Metabolism Gizi,Malang,Universitas

Paraf Asisten
LEMBAR KERJA PERCOBAAN

SIMULASI PROSES KIMIA DAN FISIKA DARI PROSES DIGESTI

2. PENCERNAAN PEPSIN DARI PROTEIN

I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang

Pencernaan protein secara enzimatik di dalam saluran cerna dimulai dari


lambung. Protein dalam lambung akan mengalami denaturasi oleh asam klorida
sehingga di pengaruhi oleh pepsin. Enzim proteolitik dalam lambung bekerja
dengan baik pada pH 2-3 (asam). Tetapi menjadi tidak aktif pada pH di atas 5 atau
basa (Sumardjo, 2009)
Lambung sebuah enzim yang memecahkan lemak disebut lipase lambung
supayadapat dibedakan dari lipase grtah pancreas terdapat jumlah kecil didalam
lambung dan penceraan lemak dimulai dari sini. Pepsin yang dihasilkan dari
pepsinogen dalam lingkungan asam hidroklorida dan bekerja atas protein ,
mengubahnya menjadi bahan yang legih mudah larut yang disebt pepton(Pearce)
enzim pepsin adalah enzim yang memecah molekul protein menjadi
molekul yang lebih sederhana yaitu pepton dan protase. Enzim pepsin
dihasilkan oleh sel-sel utama lambung dalam bentuk pepsinogen, yaitu calon
enzim yang belum aktif disebut zinogen. Pepsin merupakan katalis khusus
untuk reaksi hidrolisis protein dan membentuk pepton dan protase yaitu
polipeptida yang lebih kecil dari protein.(Ganong, 2003)

I.2 Tujuan

1) Jelaskan bagaimana aktivitas enzim pepsin dapat dinilai dengan uji


BAPNA
2) Mengidentifikasi spesifisitas substrat pepsin.
3) Memahami peran empedu dalam pencernaan lemak
4) Diskusikan efek suhu dan pH pada aktivitas pepsin
5) Memahami spesifisitas pH enzim dan bagaimana hubungannya dengan
fisiologi manusia.
II.METODE KERJA

II.1 Alat

1) Lemari uji
2) Tabung reaksi
3) Incubator

II.2 Bahan

1. Enzim
2. BAPNA
3. pH buffer larutan
4. deionizwaters

II.3 Prosedur Kerja

1. Seret tabung reaksi ke tempat pertama (1) di unit inkubasi. Lima tabung
reaksiberikutnya secara otomatis akan ditempatkan di unit inkubasi.
2. Tambahkan zat yang ditunjukkan di bawah ini ke dalam tabung 1 sampai 6.
Untukmenambahkan zat ke tabung reaksi, seret tutup penetes botol di rak larutan
ke bagian atas tabung reaksi.
• Tabung 1 : pepsin - BAPNA - buffer pH 2.0
• Tabung 2 : pepsin - BAPNA - buffer pH 2.0
• Tabung 3 : pepsin - air deionisasi - buffer pH 2.
• Tabung 4 : air deionisasi - BAPNA - buffer pH 2.0
• Tabung 5 : pepsin - BAPNA - buffer pH 7.0
• Tabung 6 : pepsin - BAPNA - buffer pH 9.0
3. Tekan angka (1) di bawah tabung reaksi pertama. Tabung akan turun ke
unitinkubasi. Semua tabung lainnya harus tetap berada di posisi terangkat.
4. Tekan boil untuk merebus tabung 1. Setelah mendidih beberapa saat, tabung
akanotomatis naik.
5. Tekan Inkubasi untuk memulai proses. Perhatikan bahwa suhu inkubasi diatur
pada37°C dan pengatur waktu diatur pada 60 menit. Ketika waktu inkubasi berlalu,
rak tabung reaksi akan naik secara otomatis, dan pintu ke lemari uji akan terbuka.
Spektrofotometer ada di lemari uji.
6. Sekarang akan digunakan spektrofotometer untuk mengukur berapa banyak
pewarnakuning yang dibebaskan dari hidrolisis BAPNA. Tarik tabung pertama dalam
unit
inkubasi ke dudukan di spektrofotometer untuk menjatuhkan tabung ke
dalamdudukan.
7. Tekan Analisis. Spektrofotometer akan menyinari cahaya melalui larutan
untuk mengukur jumlah cahaya yang diserap. Yang dilaporkan sebagai
kepadatan optik solusi. Kerapatan optik sampel ditampilkan dalam tampilan
kerapatan optik.
8. Tekan rekam data untuk menampilkan hasil Anda dalam kisi.
9. Tarik tabung ke posisi semula di unit inkubasi
10.Analisis lima tabung yang tersisa dengan melakukan dan mengulangi
langkahlangkahberikut untuk setiap tabung.
11. Seret tabung ke dudukan di spektrofotometer untuk menjatuhkan tabung
kedudukan
12. Tekan Analisis. Dan kemudian, tarik tabung ke posisi semula di unit inkubasi.

13. Setelah menganalisis kelima tabung, Tekan rekam data untuk menampilkan
hasilAnda dalam kisi.
I. HASIL DAN PEMBAHASAN
I.1 Hasil Percobaan
Tabel 1. Pencernaan Lemak Lipase

Tube Reagen Reagen 2 Reagen Boiled waktu Temperatur Kerapatan

no 1 3 Optik
1. lipase Vegetable Bile pH 7.0 60 37 6,21

oil salts Buffer


2. Lipase Vegetable Deionize pH 7.0 60 37 7.00

oil water Buffer


3. lipase Vegetable Bile pH 9,0 60 37 9.00

oil salts Buffer

4. Deionize vegetable Bile pH 7.0 60 37 7.00

water oil salts Buffer


5. lipase vegetable Bile pH 2.0 60 37 2.00

oil salts buffer


6. lipase Vegetable Bile pH 9,0 60 37 9.00

oil salts Buffer


I.1 Pembahasan

Tabung pertama,dianalisis kemudian dioptimalkan


atau kerapatan adalah optikal 0,40
Tabung kedua, dimana optikal atau kerapatan
optiknya 0,40 menandakan lebih besar dari 0,00
yang berarti pada tabung kedua terjadi hidrolisis
BAPNA.
Tabung ketiga, karena tidak ditambahkan BAPNA
berarti enzim pepsinnya tidak dapat dihidrolisis
apapun sehingga tidak bisa hidrolisis BAPNA.
Tabung ke empat, Tidak ada penambahan pepsin
sehingga BAPNA tersebut tidak adayang
menghidrolisis.
Untuk tabung yang kelima optikalnya adalah 0,03
terdapat sedikit hidrilisis BAPNA hal ini Karena
pada tabung kelima menggunakan pH buffer 7
disebabkan pepsin ini mampu bekerja optimal pada
pH 2 dilambung sedangkan tabung kelima
menggunakan pH 7 tidak bekerja secara optimal.
Tabung ke 6 optikalnya adalah 0 karena pH yang
digunakan adalah pH buffer 9 diketahui sendiri
karena basa

III. KESIMPULAN

Dari kesimpulan diatas adalah pepsin yaitu pH2


dimana bekerja berfungsi untuk memecah protein
menjadi pepton. peptide adalah fisiologis yang
beragam salah satunya antioksidan . Pencernaa yaitu
selama proses atau pengolahan makanan dapat di
aktifkan polipeptidanya. Pencernaan protein bekerja
dalam suasan asam Pencernaan protein oleh ekstrak
pancreas paling baik bekerja dalam suasan basa.

IV. REFERENSI

Pearce C,E,dkk,Anatomi dan Fisiologi untuk


paramedis, Jakarta, PT Gramedia. Ganong W,F,2003,
Fisiologi Kedokteran, Jakarta, Buku kedokteran.

Paraf Asisten

Anda mungkin juga menyukai