FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
TUGAS PENDAHULUAN
PERHITUNGAN
OLEH
NAMA : MUH. ARIFUDDIN JM
STAMBUK : 15020220023
KELAS : C11
KELOMPOK : I (SATU)
ASISTEN : BERLIAN PERMATASARI ACHMAD
UNIVERSITAS MUSLIM
INDONESIA
MAKASSAR
2022
PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN
BAB 1 PENDAHULUAN
c. Molalitas
Molalitas diberi simbol m, adalah jumlah gram molekul zat yang
dilarutkan dalam 1 kg pelarut (Farmakope edisi VI.2020)
mol zat terlarut
Molalitas = = mol kg-1
kg pelarut
(David W.Oxtoby.2001)
d. PPM
Kadar yang sangat kecil dinyatakan dalam PPM ( singkatan dari
bahasa Inggris parts per million)Pada PPM,konsentrasi
dinyatakan sebagai jumlah bagian zat terlarut dalam 1.000.000
bagian larutan. Satuan yang dipakai adalah berat perberat
dengan satuan yang sama,misalnya mg per mg (Damin
Sumardjo.2009).
berat zat terlarut
PPM =
berat larutan
×1.000.000
(Damin Sumardjo.2009)
e. Fraksi mol
Konsentrasi suatu larutan dapat dinyatakan dengan fraksi
mol,yaitu satuan konsentrasi yang semua komponen larutannya
dihitung dalam satuan mol. Fraksi mol zat terlarut adalah jumlah
mol zat pelarut dibagi dengan jumlah mol zat terlarut dan mol zat
pelarut.,sedangkan fraksi mol pelarut adalah jumlah mol zat
pelarut dibagi dengan jumlah mol zat terlarut dan mol zat pelarut.
Struktur :
Pemerian : Hablur bentuk kubus, tidak berwarna
atau
serbuk hablur putih; rasa asin.
Penyimpanan : wadah tertutup rapatdengan baik
Kegunaan : Murni pereaksi
BAB III
METODE KERJA
Adapun alat yang di gunakan pada praktikum kali ini adalah sebagai
berikut :
Timbangan analitik
Beker kecil atau cawan porselin,corong,
Sendok tanduk, kuas, aluminium foil
Pipet tetes,batang pengaduk,pipet skala
Lemari asam,kertas timbang,bulk, Gelas arloji
Adapun cara kerja yang dilakukan dalam praktikum pembuatan larutan NaOH 0,1
M yaitu disiapkan alat dan bahan , ditimbang bahan NaOH sebanyak 0,04 gr menggunakan
cawan porselen, masukkan bahan NaOH kedalam gelas kimia dan larutkan dengan aquades
10 ml, aduk menggunakan batang pengaduk.setelah itu pindahkan larutan kedalam labu
takar 10 ml menggunakan corong (bilas gelas kimia dengan aquadest dan memasukan ke
labu takar). Tambahkan aquadest menggunakan corong sampai volume sedikit dibawah
skala. Lanjutkan penambahan aquadest tetes demi tetes menggunakan pipet tetes sampai
batas tanda. Setelah homogen pindahkan larutan ke botol pereaksi yang telah diberi label
nama dan konsentrasi larutannya.
Adapun prosedur kerja yang di lakukan pada praktikum pembuatan larutan HCl
0,6 N sebanyak 0,01L yaitu, disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dilemari asam.
Dipipet larutan HCl pekat sebanyak 0,165ml menggunakan pipet volume dan bulk.
Masukkan larutan HCl ke dalam labu takar 10ml. Bilas pipet volume dengan mengalirkan
aquades pada dinding pipet. Tambahkan aquadest menggunakan corong sampai volume
sedikit dibawah skala. Lanjutkan penambahan aquadest tetes per tetes menggunakan pipet
tetes sampai batas tanda, tutup labu takar dan homogentan larutannya. Setelah homogen
pindahkan larutan ke botol pereaksi yang telah diberi label nama dan konsentrasi larutan.
Adapun prosedur kerja larutan NaCl 2% b/v sebanyak 0,01L yaitu, siapkan alat
dan bahan. Timbang bahan NaCl sebanyak 0,2 gr menggunakan cawan porselen. Masukkan
bahan NaCl ke dalam gelas kimia dan larutkan dengan aquadest 50 ml aduk menggunakan
batang pengaduk. Pindahkan larutan kedalam labu takar 10 ml menggunakan corong (bilas
gelas kimia dengan aquadest dan
masukkan ke labu takar). Tambahkan aquadest menggunakan corong sampai volume sedikit
kebotol pereaksi yang telah diberi label nama dan konsentrasi larutan.
Adapun prosedur kerja larutan NaCl 2% b/v sebanyak 0,01L yaitu, siapkan alat
dan bahan. Timbang bahan NaCl sebanyak 0,2 gr menggunakan cawan porselen. Masukkan
bahan NaCl ke dalam gelas kimia dan larutkan dengan aquadest 50 ml aduk menggunakan
batang pengaduk. Pindahkan larutan kedalam labu takar 10 ml menggunakan corong (bilas
gelas kimia dengan aquadest dan masukkan ke labu takar). Tambahkan aquadest
menggunakan corong sampai volume sedikit dibawah skala. Lanjutkan penambahan
aquadest tetes per tetes menggunakan pipet tetes sampai batas tanda, tutup labu takar dan
homogenkan larutannya. Setelah homogen pindahkan larutan kebotol pereaksi yang telah
diberi label nama dan konsentrasi larutan.
Adapun prosedur kerja larutan KCl 10 ppm sebanyak 10 ml yaitu, siapkan alat
dan bahan. Timbang bahan KCl sebanyak 0,1 mg menggunakan cawan porselen. Masukkan
bahan KCl ke dalam gelas kimia dan larutkan menggunakan batang pengaduk. Pindahkan
larutan kedalam labu takar 10 ml menggunakan corong (bilas gelas kimia dengan aquadest
dan masukkan ke labu takar). Tambahkan aquadest menggunakan corong sampai volume
sedikit dibawah skala. Lanjutkan penambahan aquadest tetes per tetes menggunakan pipet
tetes sampai batas tanda, tutup labu takar dan homogenkan larutannya. Setelah
homogen pindahkan larutan kebotol pereaksi yang telah diberi label nama dan konsentrasi
larutan.
Adapun prosedur kerja yang di lakukan pada praktikum pembuatan larutan HCl
0,1 M sebanyak 10ml yaitu, disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dilemari asam.
Dipipet larutan HCl pekat sebanyak 5ml menggunakan pipet volume dan bulk. Masukkan
Lalu homogenkan
Lalu homegenkan
Alat Dalam praktikum kali ini kita mencoba untuk membuat larutan baru
dengan cara mengencerkan larutan yang konsentrasinya lebih pekat daripada
konsentrasi larutan yang kita inginkan. Setelah larutan tersebut berhasil dibuat
maka kita akan mencoba menentukan konsentrasi larutan yang talah kita buat
tersebut. Jumlah zat sebelum dan sesudah pengenceran adalah sama dan
memenuhi persamaan. Pada penentuan konsentrasi larutan HCI melalui metode
pengenceran didapatkan konsentrasi larutan HCI (larutan B) adalah sebesar 0,1
M dan pada penentuan konsentrasi larutan NaOH melalui pengenceran
didapatkan konsentrasi larutan NaOH sebesar 0,5 M.
Larutan standar adalah suatu larutan yang konsentrasinya diketahui secara
tepat. Ada dua macam larutan standarlarutan standar primer dan larutan standar
sekunder. Larutan standar primer konsentrasinya relatif tetap, dan relatif tidak
mengalami perubahan dibandingkan pada saat pertama kali dibuat. Sedangkan
pada larutan standar sekunder konsentrasinya seringkali mengalami perubahan
diba ndingkan pada saat pertama kali dibuat dan seringkali tidak sama dengan
konsentrasi yang tertera pada label.
5.1 Kesimpulan
5.2 SARAN
Adapun saran yang dapat diberikan pada praktikum atau percabaan kali
ini yaitu dalam menghitung konsentrasi dan membuat larutan praktikan harus benar-
benar mengerti bagaimana prosedur kerja agar larutan yang dibuat atau diencerkan
benar atau sesuai dengan konsentrasi yang diinginkan serta terhindar dari bahaya atau
terkontaminasi oleh larutan yang berbahaya untuk tubuh.
NO
DATA DAN INFORMASI
ditimbang
ditimbang
4.2 Alat
NO Nama Alat Kegunaaan Cara
dan Gambar Alat Penggunaan
Timbangan Neraca analitik berf 1. Pastikan posisi neraca
1. sudah benar dan setting
Analitik ungsi untuk water sudah pas sesuai
menimbang bahan atau petunjuk.
2. Sebaiknya neraca
zat yang akan analitik diletakkan di
tempat yang jauh dari
digunakan sebelum hembusan angin atau
melakukan panas berlebih.
3. Kalibrasi neraca
suatu percobaan yang sebelum digunakan.
4. Gunakan sarung tangan
membutuhkan suatu saat menggunakan neraca,
penimbangan. apalagi saat menyentuh
piringan. Hal ini untuk
menghindari menempelnya
debu atau zat lain yang
bisa
memengaruhi proses
Cawan Porselin
Mereaksikan zat kimia
3. Masukkan cawan
pada suhu tinggi.
porselin ke dalam
Tempat mengarangkan
timbangan analitik
bahan yang kemudian
Lalu tambahkan bahan
sekaligus tempat
yang akan di timbang
untuk mengabukkan
bahan. Menguapkan
bahan dengan cara
dipanaskan baik
pemanasan langsung
maupun
tidak langsung
sendok yang
4. Sendok Tanduk Siapkan bahan yang
digunakan untuk
akan di gunakan
mengambil sample
Lalu gunakan sendok
serbuk kimia.
tanduk untuk
mengambil sampel
serbuk ayabg akan di
gunakan
sebagai penutup
5. Alumunium foil Ambil sedikit
erlenmeyer/tabung
alumunium foil
reaksi dan lain lain
Lalu tutup bagian atas
dari alat lab yang ingin
di tutupi.
4.2 Penjelasan
Beberapa macam alat yang digunakan pada percobaan penimbangan
yang dipakaiuntuk kegiatan praktek mahasiswa adalah sebagai
berikut:
1. Timbangan analitik
Digunakan untuk untuk menimbang bahan atau zat yang
akan digunakan sebelum melakukan suatu percobaan yang
membutuhkan suatu penimbangan.
2. Cawan Poerselin
Digunakan sebagai wadah atau tempat untuk menyimpan
bahan juga sebagai tempat mereaksikan zat kimia pada suhu
tinggi. Tempat mengarangkan bahan yang kemudian sekaligus
tempat untuk mengabukkan bahan. Menguapkan bahan dengan
cara dipanaskan baik pemanasan langsung maupun tidak
langsung
Skema Kerja
Gunakan masker dan handscoon
Siapkan timbangan laboratorium dalam kondisi seimbang atau water pass
(dengan mengatur sekrup pada kaki neraca gelembung air di water pass
tepat berada ditengah)
Sebelum digunakan, bersihkan timbangan terlebih dahulu dengan
menggunakan kuas
Sambungkan kabel power timbangan ke statvolt
Tekan tombol ON kemudian tunggu sampai angka 0,0000 g muncul
Pastikan mode unit gram yang digunakan
Masukkan cawan porselin dengan membuka kaca tidak terlalu lebar agar
tidak mempengaruhi perhitungan karena timbangan laboratorium cukup
sensitive
Tutup kaca timbangan laboratoriumnya
Tekan tombol zero agar perhitungan lebih akurat
Masukkan bahan NaOH, Magnesium Stearat dengan cepat dengan tidak
terlalu lebarmembuka kaca, begitu pula Ketika pula akan menambahkan
atau mengurangi bahan untuk menyesuaikan massa sebanyak 250 mg