Anda di halaman 1dari 42

LABORATORIUM KIMIA FARMASI

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

TUGAS PENDAHULUAN

PERHITUNGAN

OLEH
NAMA : MUH. ARIFUDDIN JM
STAMBUK : 15020220023
KELAS : C11
KELOMPOK : I (SATU)
ASISTEN : BERLIAN PERMATASARI ACHMAD

PROGRAM STUDI SARJANA


FARMASI FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM
INDONESIA

MAKASSAR
2022
PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Larutan merupakan fase yang setiap hari ada disekitar kita. Suatu
sistem homogen yang mengandung dua atau lebih zat yang masing-
masing komponennya tidak bisa dibedakan secara fisik disebut
larutan, sedangkan suatu sistem yang heterogen disebut campuran.
Suatu larutan adalah campuran homogen yang terdiri atas dua atau
lebih zat. Suatu larutan disebut suatu campuran karena susunannya
dapat berubah-ubah. Disebut homogen karena susunannya begitu
seragam sehingga tak dapat diamati adanya bagian-bagian yang
berlainan. Dalam campuran heterogen permukaan-permukaan tertentu
dapat dideteksi antara bagian-bagian atau fase-fase yang terpisah
(Keenan, 1984).
Campuran zat-zat terlarut dan pelarut yang komposisinya merata
atau serba sama (homogen) disebut dengan larutan. Suatu larutan
dapat terdiri dari suatu zat terlarut atau lebih dan satu maam
pelarut,tapi umumnya terdiri dari satu jenis zat terlarut dan satu
pelarut. Bicara tentang larutan,kata-kata solvent (pelarut) dan solu (zat
terlarut) sudah umum disebutkan,solven sebagai komponen yang
secara fisik tidak berubah jika larutan terbentuk,sedangkan solut
sebagai semua komponen yang larut dalam
pelarut(Rusman,dkk.2018).
Dalam perhitungan muncul masalah konsentrasi larutan.
Konsentrasi larutan menyatakan banyaknya solute dalam
sejumlah larutan. Konsentrasi larutan adalah jumlah zat terlarut
dalam setiap satuan larutan atau pelarut. Konsentrasi larutan
merupakan suatu label larutan agar larutan tersebut bisa
memberikan gambaran atau informasi tentang perbandingan
jumlah zat terlarut dan jumlah zat pelarutnya. Konsentrasi yang

MUH. ARIFUDDIN JM BERLIAN PERMATASARI ACHMAD


15020220023
PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN
sering dipergunakan di laboratorium diantaranya adalah
Molaritas (M),molalitas (m),Normalitas(N),Fraksi mol(x) dan PPM
(Rusman,dkk.2018).
Konsentrasi larutan adalah komposisi yang menunjukkan dengan
jelas perbandingan jumlah zat terlarut terhadap pelarut.
Kelarutan dapat kecil atau besar sekali, dan jika jumlah zat
terlarut melewati titik jenuh, zat itu akan keluar (mengendap di
bawah larutan). Dalam kondisi tertentu suatu larutan dapat
mengandung lebih banyak zat terlarut dari pada dalam keadaan
jenuh (Adha, S. D. 2015)

1.2 Maksud Percobaan


Setelah melakukan praktikum ini, maka mahasiswa diharapkan
mampu :

1. Membedakan macam-macam konsentrasi yaitu


persen,molaritas,molalitas,normalitas,fraksi mol dan ppm
2. Menghitung larutan dengan konsentrasi tertentu
3. Menghitung pengenceran larutan

1.3 Tujuan Percobaan


Adapun tujuan dari praktikum ini adlah sebagai berikut :
1. Mahasiwa mampu menghitung konsentrasi larutan dan
membuat larutan dengan konsentrasi tertentu
2. Mahasiswa mampu menghitung pengencersn dan membust
pengenceran larutan

MUH. ARIFUDDIN JM BERLIAN PERMATASARI ACHMAD


15020220023
PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Umum


Larutan dilihat berdasarkan keadaan fasa setelah bercampur
ada yang homogen dan heterogen. Campuran homogen adalah
campuran yang membentuk satu fasa yaitu yang mempunyai
sifat dan komposisi yang sama antara satu bagian dengan
bagian lain didekatnya. Contoh larutan homogen yaitu gula dan
alkohol dalam air. Sedang campuran heterogen adalah
campuran yang mengandung dua fasa atau lebih, contohnya air
susu dan air kopi (Syukri, 1999).
Konsentrasi larutan menyatakan secara kuantitatif komposisi
zat terlarut dan pelarut di dalam larutan. Konsentrasi pada
umumnya dinyatakan dalam perbandingan jumlah zat terlarut
dengan jumlah pelarut. Contoh beberapa satuan konsentrasi
adalah molar, molal, dan bagian per juta (part per million).
Sementara itu, secara kualitatif, komposisi larutan dapat
dinyatakan encer (berkonsentrasi rendah) atau pekat
(berkonsentrasi tinggi).Molekul komponen-komponen larutan
berinteraksi langsung dalam keadaan tercampur. Pada proses
pelarutan, tarikan antar partikel komponen murni terpecah dan
tergantikan dengan tarikan antar pelarut dengan zat terlarut.
Terutama jika pelarut dan zat terlarutnya sama-sama polar, akan
terbentuk suatu struktur zat pelarut mengelilingi zat terlarut, hal
ini memungkinkan interaksi antara zat terlarut dan pelarut tetap
stabil bila komponen zat terlarut ditambahkan tidak akan dapat
larut lagi (Oktoby, 2001).

MUH. ARIFUDDIN JM BERLIAN PERMATASARI ACHMAD


15020220023
PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN
Berikut ini akan dibahas bagaimana mengungkapkan konsentrasi
larutan beberapa satuan.
a. Normalitas
Normalitas diberi simbol N, adalah jumlah gram ekuivalen zat
yang dilarutkan dalam pelarut hingga volume 1 L(Farmakope
edisi VI.2020)
eq
N=
v
b. Molaritas
Molaritas diberi simbol M, adalah jumlah gram molekul zat yang
dilarutkan dalam pelarut hingga volume 1 L(Farmakope edisi
VI.2020)

mol zat terlarut


Molaritas = = mol L-1
liter larutan
(David W.Oxtoby.2001)

c. Molalitas
Molalitas diberi simbol m, adalah jumlah gram molekul zat yang
dilarutkan dalam 1 kg pelarut (Farmakope edisi VI.2020)
mol zat terlarut
Molalitas = = mol kg-1
kg pelarut
(David W.Oxtoby.2001)

d. PPM
Kadar yang sangat kecil dinyatakan dalam PPM ( singkatan dari
bahasa Inggris parts per million)Pada PPM,konsentrasi
dinyatakan sebagai jumlah bagian zat terlarut dalam 1.000.000
bagian larutan. Satuan yang dipakai adalah berat perberat
dengan satuan yang sama,misalnya mg per mg (Damin
Sumardjo.2009).
berat zat terlarut
PPM =
berat larutan
×1.000.000
(Damin Sumardjo.2009)

e. Fraksi mol
Konsentrasi suatu larutan dapat dinyatakan dengan fraksi
mol,yaitu satuan konsentrasi yang semua komponen larutannya
dihitung dalam satuan mol. Fraksi mol zat terlarut adalah jumlah
mol zat pelarut dibagi dengan jumlah mol zat terlarut dan mol zat
pelarut.,sedangkan fraksi mol pelarut adalah jumlah mol zat
pelarut dibagi dengan jumlah mol zat terlarut dan mol zat pelarut.

MUH. ARIFUDDIN JM BERLIAN PERMATASARI ACHMAD


15020220023
PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN
na
XA =
nA+ nB+nC+ nD …
Atau
jumlah mol komponen A
Fraksi mol A = XA=
jumlah mol semua komponen

2.2 Uraian Bahan

1. NaOH (Ditjen POM, 2020: 1224)


Nama resmi : NATRIUM HIDROKSIDA
Nama lain : sodium hydroxide/sodium
oxidanide RM/BM : NaOH / 40,00 gram/mol
Rumus struktur:

Wujud : Kristal putih

Pemerian : Putih atau praktis putih, massa melebur,


Berbentuk pelet kecil, serpihan atau
batang atau bentuk lain, keras rapuh
dan menunjukkan pecahan halbur jika
terpapar di udara akan cepat menyerap
karbon dioksida dan lembap.
Penyimpanan : Dalam wadah
tertutup baik Kegunaan : Murni
pereaksi

2. NaCl (Farmakope edisi VI,2020)


Nama resmi : NATRIUM
KLORIDA Nama lain : Sodium
chloride
RM/BM : Nac/58,44 Rumus

MUH. ARIFUDDIN JM BERLIAN PERMATASARI ACHMAD


15020220023
PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN

Struktur :
Pemerian : Hablur bentuk kubus, tidak berwarna
atau
serbuk hablur putih; rasa asin.
Penyimpanan : wadah tertutup rapatdengan baik
Kegunaan : Murni pereaksi

3. KCl (Ditjen POM, 2020: 790)


Nama resmi : KALIUM KLORIDA

Nama lain : Kalium klorida


RM/BM : KCl / 74,55
Rumus struktur :
Pemerian : Hablur berbentuk memanjang, prisma
atau kubus, atau serbuk granul
putih, ; tidak berbau tidak berwarna,
rada asin, stabil di udara, netral
terhadap lakmus.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup
Kegunaan : Sumber ion kalium

4. HCl ( DitjenPOM, 1979: 53)


Nama resmi : ACIDUM HYDROCHLORIDUM
Nama lain : Asam Klorida
RM/BM : HCl / 36,46 g/mol
Rumus Struktur :
Pemerian : Tidak berwarna; berasap, bau
merangsang. Jika diencerkan dengan 2
bagian air, asap dan bau hilang.

MUH. ARIFUDDIN JM BERLIAN PERMATASARI ACHMAD


15020220023
PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN

Kelarutan : Larut dalam etanol, asam asetat, tidak


larut
Dalam air
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Khasiat dan penggunaan : Zat tambahan.

2.1 Prosedur Kerja


Adapun prosedur kerja dari praktikum ini adalah:

1. Prosedur kerja larutan NaOH 0,1 M sebanyak 0,01 L


Alat : Labu takar 10 mL, corong, cawan porselin, gelas kimia 50
mL, batang pengaduk, sendok tanduk, pipet tetes, dan timbangan
analitik
Bahan: NaOH dan aquades
Cara kerja:
o Disiapkan alat dan bahan
o Ditimbang bahan NaOH sebanyak 0,01 gram menggunakan
cawan porselin
o Masukkan bahan NaOH ke dalam gelas kimia dan larutan dengan
aquades. Aduk menggunakan batang pengaduk
o Pindahkan larutan ke dalam labu takar 10 mL menggunakan
corong (bilas gelas kimia dengan aquades dan memasukkan ke
labu takar)
o Tambahkan aquades menggunakan corong sampai volume sedikit
dibawah skala
o Lanjutkan penambah aquades tetes demi tetes menggunakan
pipet tetes sampai batas tanda
o Setelah homogen pindahkan larutan ke botol pereaksi yang telah
diberi label nama dan konsentrasi larutannya
MUH. ARIFUDDIN JM BERLIAN PERMATASARI ACHMAD
15020220023
PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN

2. Prosedur kerja larutan HCl 0,2 N sebanyak 0,01 L


Alat: Labu takar, corong, pipet skala 1 mL, bulk, pipet tetes dan
lemari asam
Bahan: HCl dan aquadest
Cara kerja:
o Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dilemari asam
(pengerjaan dilakukan di lemari asam)
o Dipipet larutan HCl pekat sebanyak 0,169 mL menggunakan pipet
volume 1 mL dan bulk.
o Masukkan larutan HCl kedalam labu takar 10 mL

o Bilas pipet volume dengan mengalirkan aquadest pada dinding


pipet
o Tambahkan aquadest menggunakan corong sampai volume
sedikit dibawah skala
o Lanjutkan penambahan aquadest tetes per tetes menggunakan
pipet tetes sampai batas tanda, tutup labu takar dan homogenkan
larutannya
o Setelah homogen, pindahkan larutan ke botol pereaksi yang telah
diberi label nama dan konsentrasi larutan
.
3. Prosedur kerja larutan NaCl 2% b/v sebanyak 0,025 L =
0,2 gr
Alat: Timbangan analitik, kertas saring, sendok tanduk, sendok
plastic, tabu takar 10 mL, gelas kimia 50 mL, corong, botol
semprot, batang pengaduk.
Bahan: NaCl, aquadest
Cara kerja:
o Siapkan alat dan bahan

MUH. ARIFUDDIN JM BERLIAN PERMATASARI ACHMAD


15020220023
PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN
o Bilas alat dengan aquades kemudian dikeringkan menggunakan
tisu
o Tuang bahan (NaCl) ke gelas beaker
o Ambil aquades menggunankan pipet scalar, kemudian diteteskan
sedikit ke NaCl didalam gelas beaker kemudian diaduk
o Masukkan sampel yang telah dilarutkan kedalam labu ukur
menggunakan corong
o Kemudian tutup labu ukur dan homogenkan

4. Prosedur kerja larutan KCl 10 ppm sebanyak 10 mL


Alat: Labu takar 10 mL, gelas kimia 10 mL, corong, pipet tetes,
kertas timbang, batang pengaduk dan timbangan analitik
Bahan: KCl dan aquadest
Cara kerja
o Disiapkan alat dan bahan
o Ditimbang bahan KCl sebanyak 0,1 mg menggunakan kertas
timbang

o Masukkan bahan KCl ke dalam gelas kimia dan larutkan dengan


aquadest 5 ml, aduk menggunakan batang pengaduk
o Pindahkan larutan ke dalam tabu takar 10 ml menggunakan
corong (bilas gelas kimia dengan aquadest dan masukkan ke
labu takar)
o Tambahkan aquadest menggunakan corong sampai volume
sedikit dibawah skala
o Lanjutkan penambahan aquadest tetes per tetes menggunakan
pipet tetes sampai batas tanda, tutup labu takar dan homogenkan
larutannya

MUH. ARIFUDDIN JM BERLIAN PERMATASARI ACHMAD


15020220023
PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN
o Setelah homogen pindahkan larutan ke botol pereaksi yang telah
diberi label nama dan konsentrasi larutan

5. Prosedur kerja larutan HCl 0,1 M sebanyak 10 ml dan


larutan HCl 0,2 M
Alat: Labu takar 10 ml, corong, pipet volume, bulk, dan pipet tetes
Bahan: HCl dan aquadest
Cara kerja:
o Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
o Dipipet larutan HCl sebanyak 10 ml menggunakan pipet volume
dan bulk
o Masukkan larutan HCl ke dalam labu takar 10 ml
o Bilas pipet skala dengan mengalirkan aquadest pada dinding pipet
o Tambahkan aquadest menggunakan corong sampai volume
sedikit dibawah skala
o Lanjutkan penambahan aquadest tetes per tetes menggunakan
pipet tetes sampai batas tanda, tutup labu takar dan homogenkan
larutannya
Setelah homogen pindahkan larutan ke botol pereaksi yang
telah diberi label nama dan konsentrasi larutan

MUH. ARIFUDDIN JM BERLIAN PERMATASARI ACHMAD


15020220023
PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN

BAB III

METODE KERJA

3.1 Alat Praktikum

Adapun alat yang di gunakan pada praktikum kali ini adalah sebagai
berikut :

 Timbangan analitik
 Beker kecil atau cawan porselin,corong,
 Sendok tanduk, kuas, aluminium foil
 Pipet tetes,batang pengaduk,pipet skala
 Lemari asam,kertas timbang,bulk, Gelas arloji

3.2 Bahan Praktikum

Adapun bahan yang di gunakan pada praktikum yaitu :

1. NaOH (Natrium Hidroksida)


Natrium hidroksida merupakan salah satu senyawa kimia yang
bersifat alkali/basa dan berfungsi untuk menghilangkan atau
membersihkan zat-zat dan kotoran-kotoran yang melekat pada serat
sisal. Disamping itu, alkali natrium hidroksida dapat memodifikasi
bentuk kristal dari penguat sehingga dapat mereduksi sifat hidrofilik
dan meningkatkan kristalisasi fiber sehingga dapat mengoptimalkan
adhesi serat dengan matriks.(Kusmiran,2020)
2. Magnesium stearat
Magnesium stearate sering digunakan sebagai pengencer dalam
pembuatan tablet medis,kapsul dan bubuk. Dalam hal ini, zat ini juga
berguna sebagai pelumas, mencegah bahan menempel ke peralatan
selama kompresi bubuk kimia menjadi tablet padat. Magnesium

MUH. ARIFUDDIN JM BERLIAN PERMATASARI ACHMAD


15020220023
PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN
stearate dibuat dari minyak hewani dan nabati (Praja, 2015)

3.3 Cara kerja

Adapun cara kerja yang dilakukan dalam praktikum pembuatan larutan NaOH 0,1
M yaitu disiapkan alat dan bahan , ditimbang bahan NaOH sebanyak 0,04 gr menggunakan
cawan porselen, masukkan bahan NaOH kedalam gelas kimia dan larutkan dengan aquades
10 ml, aduk menggunakan batang pengaduk.setelah itu pindahkan larutan kedalam labu
takar 10 ml menggunakan corong (bilas gelas kimia dengan aquadest dan memasukan ke
labu takar). Tambahkan aquadest menggunakan corong sampai volume sedikit dibawah
skala. Lanjutkan penambahan aquadest tetes demi tetes menggunakan pipet tetes sampai
batas tanda. Setelah homogen pindahkan larutan ke botol pereaksi yang telah diberi label
nama dan konsentrasi larutannya.

Adapun prosedur kerja yang di lakukan pada praktikum pembuatan larutan HCl
0,6 N sebanyak 0,01L yaitu, disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dilemari asam.
Dipipet larutan HCl pekat sebanyak 0,165ml menggunakan pipet volume dan bulk.
Masukkan larutan HCl ke dalam labu takar 10ml. Bilas pipet volume dengan mengalirkan
aquades pada dinding pipet. Tambahkan aquadest menggunakan corong sampai volume
sedikit dibawah skala. Lanjutkan penambahan aquadest tetes per tetes menggunakan pipet
tetes sampai batas tanda, tutup labu takar dan homogentan larutannya. Setelah homogen
pindahkan larutan ke botol pereaksi yang telah diberi label nama dan konsentrasi larutan.

Adapun prosedur kerja larutan NaCl 2% b/v sebanyak 0,01L yaitu, siapkan alat
dan bahan. Timbang bahan NaCl sebanyak 0,2 gr menggunakan cawan porselen. Masukkan
bahan NaCl ke dalam gelas kimia dan larutkan dengan aquadest 50 ml aduk menggunakan
batang pengaduk. Pindahkan larutan kedalam labu takar 10 ml menggunakan corong (bilas
gelas kimia dengan aquadest dan

masukkan ke labu takar). Tambahkan aquadest menggunakan corong sampai volume sedikit

MUH. ARIFUDDIN JM BERLIAN PERMATASARI ACHMAD


15020220023
dibawah skala. Lanjutkan penambahan KONSENTRASI
PERHITUNGAN aquadest tetes per tetes menggunakan pipet tetes
LARUTAN
sampai batas tanda, tutup labu takar dan homogenkan larutannya. Setelah homogen
pindahkan larutan

kebotol pereaksi yang telah diberi label nama dan konsentrasi larutan.

Adapun prosedur kerja larutan NaCl 2% b/v sebanyak 0,01L yaitu, siapkan alat
dan bahan. Timbang bahan NaCl sebanyak 0,2 gr menggunakan cawan porselen. Masukkan
bahan NaCl ke dalam gelas kimia dan larutkan dengan aquadest 50 ml aduk menggunakan
batang pengaduk. Pindahkan larutan kedalam labu takar 10 ml menggunakan corong (bilas
gelas kimia dengan aquadest dan masukkan ke labu takar). Tambahkan aquadest
menggunakan corong sampai volume sedikit dibawah skala. Lanjutkan penambahan
aquadest tetes per tetes menggunakan pipet tetes sampai batas tanda, tutup labu takar dan
homogenkan larutannya. Setelah homogen pindahkan larutan kebotol pereaksi yang telah
diberi label nama dan konsentrasi larutan.

Adapun prosedur kerja larutan KCl 10 ppm sebanyak 10 ml yaitu, siapkan alat
dan bahan. Timbang bahan KCl sebanyak 0,1 mg menggunakan cawan porselen. Masukkan
bahan KCl ke dalam gelas kimia dan larutkan menggunakan batang pengaduk. Pindahkan
larutan kedalam labu takar 10 ml menggunakan corong (bilas gelas kimia dengan aquadest
dan masukkan ke labu takar). Tambahkan aquadest menggunakan corong sampai volume
sedikit dibawah skala. Lanjutkan penambahan aquadest tetes per tetes menggunakan pipet
tetes sampai batas tanda, tutup labu takar dan homogenkan larutannya. Setelah

homogen pindahkan larutan kebotol pereaksi yang telah diberi label nama dan konsentrasi
larutan.

Adapun prosedur kerja yang di lakukan pada praktikum pembuatan larutan HCl
0,1 M sebanyak 10ml yaitu, disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dilemari asam.
Dipipet larutan HCl pekat sebanyak 5ml menggunakan pipet volume dan bulk. Masukkan

MUH. ARIFUDDIN JM BERLIAN PERMATASARI ACHMAD


15020220023
larutan HCl ke dalam labu takar 10ml. Bilas
PERHITUNGAN pipet volume dengan
KONSENTRASI mengalirkan aquades pada
LARUTAN
dinding pipet. Tambahkan aquadest menggunakan corong sampai volume sedikit dibawah
skala. Lanjutkan penambahan aquadest tetes per tetes menggunakan pipet tetes sampai batas
tanda, tutup labu takar dan homogentan larutannya. Setelah homogen pindahkan larutan ke
botol pereaksi yang telah diberi label nama dan konsentrasi larutan

3.4 Skema Kerja

a. larutan NaOH 0,1 M sebanyak 0,1 L

Timbang NaOH sebanyak 0,1


gram

Pindahkan NaOH yang telah di


timbang dan larutkan dengan
aquades

Setelah itu pindahkan larutan


yang telah tercampur ke dalam
labu ukur dan cukupkan volume
menggunkan pipet tetes

Lalu homogenkan

MUH. ARIFUDDIN JM BERLIAN PERMATASARI ACHMAD


15020220023
PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN
1. Larutan HCl 0,02 N sebanyak 0,01 L

Masukan aquades ke dalam


labu ukur

Lalu pipet HCl dan masukan ke


dalam labu ukur

Setelah itu masukan aquade


hingga dekat batas

Lalu cukupkan volume dengan


pipet tetes

Lalu homegenkan

MUH. ARIFUDDIN JM BERLIAN PERMATASARI ACHMAD


15020220023
PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN
2. Larutan NaCl 2 % b/v sebanyak 0,01 L

Timbang NaCl sebanyak 2


gram menggunakan gelas
arloji

Setalah di timbang, NaCl di


pindah kan ke dalam labu ukur
dan larutkan menggunakan
aquades sebanyak 150 ml

Lalu tambahkan aquades


menggunakan corong sampai
volume sedikit di bawah skala

Setelah itu cukupkan volume


menggunakan pipet tetes

Setelah mencapai batas,


homogenkan

MUH. ARIFUDDIN JM BERLIAN PERMATASARI ACHMAD


15020220023
PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN
3. Larutan AgNO3 10 PPM sebanyak 10 ml

Timbang KCl sebanyak 10


gram

Lalu pindahkan KCl ke labu


larutkan dengan aquades
menggunakan corong

Lalu cukupkan volume


menggunakan tetes

Lalu homogenkan larutan

MUH. ARIFUDDIN JM BERLIAN PERMATASARI ACHMAD


15020220023
PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN
4. Larutan HCl 0,1 M sebanyak 1o ml dari larutan HCl 0,2 M

Pipet larutan HCl dan


masukan ke labu ukur

Setelah itu tambahkan


aquades menggunakan

Setelah itu cukupkan


volume menggunakan pipet
tetes

Lalu homogenkan larutan

MUH. ARIFUDDIN JM BERLIAN PERMATASARI ACHMAD


15020220023
BAB IV LARUTAN
PERHITUNGAN KONSENTRASI
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Tabel Pengamatan

NO Perhitungan Konsentrasi Larutan Jumlah Ditimbang


atau Dipipet(satuan
mg atau mL)
1. Larutan NaOH 0,1 M sebanyak 0,01 L 0,04 gr/40 mL
M NaOH = 0,1 M
Volume = 0,1 L
Mol = massa(gr)×BM NaOH
Massa = BM×M×v
= 40×L×0,1
= 40×0,01
Massa = 0,04 gram
2. Larutan HCl 0,2 N sebanyak 0,01 L 0,165 mL
M = 0,2
V = 0,01 L = 10 mL
10×37×1,19
m=
36,5
m = 12,06
m1.V1 = m2.V2
12,06.V1 = 0,2.10mL
2
V1=
12,06
V1=0,165 mL
3. Larutan NaCl 2% b/v sebanyan 0,01 L 0,2 gr/250 mg
2 gr
NaCl 2% b/v = ×0,01 L
100 mL
2 gr
= × 10 mL
100 mL
= 0,2 gr
4. Larutan KCL 10 PPM sebanyak 10 mL 0,1 mg
10 mg
KCL 10 PPM = ×10 mL
1000 m
100
=
1m
= 0,1 mg
5. Larutan HCL 0,1 M sebanyak 10 mL 5 mL
dari larutan HCL 0,2 M
M1.V1 = M2.V2

MUH. ARIFUDDIN JM BERLIAN PERMATASARI ACHMAD


15020220023
M 2. V 2
PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN
= = 5 mL
M1

4.2 Adapun hasil dari Praktikum yaitu

Laruta n Nama Konsentra si Jumla h Bentu Rumus konsentrasi


bahan yang akan laruta n k
dibuat yang bahan
dibuat

NaOH Natrium 0,1 M 40 ml Cair 𝐵𝑀 × 𝑀 × 𝑉


hidroksid a sebanyak
0,01 L
HCl Asam 0,1 N 0,016 Cair 10 × % × 𝐵𝐽
𝑀=
klorida sebanyak 5 ml 𝐵𝑀
M1V1=M2V2
0,01 L
NaCl Natrium 2% 200 Padat 𝑏⁄
𝑣
klorida sebanyak mg 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
=
0,01 L 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛
× 100 %

KCl Kalium KCl ppm 10 0,1 Padat 𝑝𝑝𝑚


klorida sebanyak mg 1 gram zat terlaru
=
10 ml 1000 ml pelarut

HCl Asam 0,1 M 5 ml Padat M1V1=M2V2

MUH. ARIFUDDIN JM BERLIAN PERMATASARI ACHMAD


15020220023
PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN
klorida sebanyak
10 ml

MUH. ARIFUDDIN JM BERLIAN PERMATASARI ACHMAD


15020220023
PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN
4.3 Pembahasan

Alat Dalam praktikum kali ini kita mencoba untuk membuat larutan baru
dengan cara mengencerkan larutan yang konsentrasinya lebih pekat daripada
konsentrasi larutan yang kita inginkan. Setelah larutan tersebut berhasil dibuat
maka kita akan mencoba menentukan konsentrasi larutan yang talah kita buat
tersebut. Jumlah zat sebelum dan sesudah pengenceran adalah sama dan
memenuhi persamaan. Pada penentuan konsentrasi larutan HCI melalui metode
pengenceran didapatkan konsentrasi larutan HCI (larutan B) adalah sebesar 0,1
M dan pada penentuan konsentrasi larutan NaOH melalui pengenceran
didapatkan konsentrasi larutan NaOH sebesar 0,5 M.
Larutan standar adalah suatu larutan yang konsentrasinya diketahui secara
tepat. Ada dua macam larutan standarlarutan standar primer dan larutan standar
sekunder. Larutan standar primer konsentrasinya relatif tetap, dan relatif tidak
mengalami perubahan dibandingkan pada saat pertama kali dibuat. Sedangkan
pada larutan standar sekunder konsentrasinya seringkali mengalami perubahan
diba ndingkan pada saat pertama kali dibuat dan seringkali tidak sama dengan
konsentrasi yang tertera pada label.

MUH. ARIFUDDIN JM BERLIAN PERMATASARI ACHMAD


15020220023
Pada percobaan pembuatan larutan dan pengenceran larutan, kita
menggunakan beberapa alat yang akan membantu kita dalam melaksanakan
percobaan ini. Seperti neraca analitik yang berfungsi untuk menimbang
bahan secara akurat. Berikutnya adalah labu takar, pada praktikum kali ini,
alat ini digunakan pada percobaan pembuatan larutan dan pengenceran
larutan. Labu takar juga bisa digunakan sebagai wadah untuk mendapatkan
larutan zat tertentu yang nantinya hanya digunakan dalam ukuran yang
terbatas hanya sebagai sampel dengan menggunakan pipet. Pipet tetes
digunakan untuk membantu memindahkan cairan dari wadah yang satu ke
wadah yang lainnya dalam jumlah yang sangat kecil. Pada percobaan ini,
pipet tetes digunakan untuk memindahkan aquades ke dalam labu takar
agar jumlah aquades di dalam labu takar mencapai tanda batas dalam labu
takar selanjutnya, ada pipet volume yang digunakan untuk mengukur larutan.
Hal ini berarti, pipet volume digunakan sebagai alat ukur kuantitatif dengan
tingkat ketelitian yang sangat tinggi
Batang pengaduk adalah alat yang berfungsi untuk mencampurkan larutan
atau membuat larutan menjadi homogen dengan cara diaduk merata.Gelas
kimia sebagai wadah untuk mencampurkan Padatan Na2CO3 dengan
aquades. Corong kaca berfungsi untuk memindahkan cairan dari satu ada aku
ada yang lain agar cairan yang dipindahkan tidak tertumpah.

NURHAIMA SYAMSUDDINI FARADIBA ZULHIJJA


15020220024
BAB V KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa


konsentrasi adalah cara untuk menyatakan hubungan kuantitatif antara zat terlarut dan
pelarut. Pada percobaan yang telah dilakukan Konsentrasi dapat dihitung dengan
mencari molaritas, normalitas, molalitas, persen berat, dan ppm (part per
million).Adapun faktor yang mempengaruhi konsentrasi larutan yaitu kadar zat terlarut,
jenis zat terlarut dan pelarut, massa jenis zat terlarut dan volume zat terlarut dalam
pelarut. Konsentrasi juga dapat mempengaruhi sifat larutan itu sendiri. Larutan
dikatakan encer apabila berkonsentrasi rendah, yang berarti zat terlarut lebih sedikit
ketimbang pelarutnya. Larutan dikatakan pekat apabila berkonsentrasi tinggi, yang
menandalan bahwa pelarut lebih sedikit dibandingkan zat terlarut.

5.2 SARAN

Adapun saran yang dapat diberikan pada praktikum atau percabaan kali
ini yaitu dalam menghitung konsentrasi dan membuat larutan praktikan harus benar-
benar mengerti bagaimana prosedur kerja agar larutan yang dibuat atau diencerkan
benar atau sesuai dengan konsentrasi yang diinginkan serta terhindar dari bahaya atau
terkontaminasi oleh larutan yang berbahaya untuk tubuh.

NURHALIMA SYAMSUDDIN FARADIBA ZULHIJJA


15020220024
DAFTAR PUSTAKA

Adha. S. D. 2015. Pengaruh Konsentrasi Larutan HNO3 dan


Waktu Kontak Terhadap Desorpsi Kadmium (II) yang
Terikat Pada Biomassa Azolla Micropylla-Sitrat. Kimia
Student Journal. Vol.1 (1) : 636-642.

Ditjen POM. 2020. Farmakope Indonesia Edisi VI. Jakarta:


Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Gunawan, Adi dan Roeswati. 2004. Tangkas Kimia. Kartika.


Surabaya.

Keenan, C.W. 1989. Kimia Universitas Edisi ke-6. Erlangga:


Jakarta.

Oktoby,D.W. 2001. Prinsip-Prinsip Kimia Modern .Erlangga:


Jakarta.

Rusman,Ratu Fazlia Inda Rahmayani,dkk.2018. Buku Ajar


Kimia Larutan.Syiah Kuala University

Syukri,S. 1999. Kimia Dasar 1. ITB: Bandung.

NURHALIMA SYAMSUDDIN FARADIBA ZULHIJJA


15020220024
NURHALIMA SYAMSUDDIN FARADIBA ZULHIJJA
15020220024
2.3 Uraian Bahan
1. Natrium Hidroksida / NaOH (Ditjen POM, 2020 : 1224)
Nama resmi : SODIUM
HYDROXIDE Nama lain :
Natrium hidroksida Rumus molekul :
NaOH
Bobot molekul : 40,00
g/mol Rumus struktur :
Na – O – H
Pemerian : Putih atau praktis putih, keras, rapuh dan
menunjukkan pecahan hablur. Jika terpapar
di udara, akan cepat menyerap karbon
dioksida dan lembab. Massa melebur;
berbentuk pelet kecil, serpihan atau batang
atau bentuk lain.
Kelarutan : Mudah larut dalam air dan dalam
etanol Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Zat tambahan
2. Magnesium Stearat / Mg (C18H3502)2 (Ditjen POM, 2020 :
1080)
Nama resmi : MAGNESIUM STEARATE
Nama lain : Magnesium Stearat

NURHALIMA SYAMSUDDIN FARADIBA ZULHIJJA


15020220024
Rumus molekul : Mg
(C18H3502)2 Bobot molekul
: 591,21
g/mol Rumus struktur :

Pemerian : Serbuk halus, putihdan volumunis, bau lemak


khas, mudah melekat pada kulit, bebas dari
butiran.
Kelarutan : Tidak larut dalam air, dalam etanol, dan
dalam eter
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Zat tambahan
2.4 Cara Kerja (Anonim: 2020, 8)
1. Siapakan masker dan handscoon .
2. Siapkan timbangan laboratorium dalam kondisi seimbang atau
water pass (dengan mengatur sekrup pada kaki neraca sehingga
gelembung air di water pass tepat berada di tengah.)
3. Sebelum digunakan, bersihkan timbangan terlebih dahulu
dengan menggunakan kuas.
4. Sambungkan kabel power timbangan ke statvolt.
5. Tekan tombol ON kemudian tunggu sampai angka 0,0000
g muncul.
6. Pastikan mode unit gram yang digunakan.
7. Masukkan cawan porselin dengan membuka kaca tidak
terlalu lebar agar tidak mempengaruhi perhitungan karena
timbangan laboratorium cukup sensitive.
8. Tutup kaca timbangan laboratoriumnya.
9. Tekan tombol zero agar perhitungannya lebih akurat.
10. Masukkan bahan NaOH yang akan ditimbangdeng cepat dengan
tidak terlalu lebar membuka kaca, begitu pula Ketika akan

NURHALIMA SYAMSUDDIN FARADIBA ZULHIJJA


15020220024
menambah atau mengurangi bahan untuk menyesuaikan massa
sebanyak100 mg.
11. Setelah menaruh bahan yang ingin ditimbang, tutup
kaca timbangan.
12. Maka secara otomatis display angka akan berubah menyesuaikan
massa bahan.
13. Catat ukuran massa dari bahan yang di timbang, jika sudah maka
ambil bahan yang telah ditimbang, tutup dengan alumunium foil.
14. Kemudian matikan timbangan laboratorium dengan cara menekean
tombol OFF.
15. Setelah timbangan benar-benar mati, lepaskan stop kontak dari
statvolt.
16. Bersihkan ruang dalam timbangan dengan menggunakan kuas.

NURHALIMA SYAMSUDDIN FARADIBA ZULHIJJA


15020220024
BAB 3 METODE KERJA

3.1 Bahan dan Alat


3. 1. Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu NaOH.
Alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu timbangan
analitik, beker kecil atau cawan porselin, sendok tanduk, kuas,
aluminium foil.
3.2 Cara Kerja
Siapakan masker dan handscoon, siapkan timbangan laboratorium
dalam kondisi seimbang atau water pass (dengan mengatur sekrup
pada kaki neraca sehingga gelembung air di water pass tepat berada di
tengah). Sebelum digunakan, bersihkan timbangan terlebih dahulu
dengan menggunakan kuas, sambungkan kabel power timbangan ke
statvolt, tekan tombol ON kemudian tunggu sampai angka 0,0000 g
muncul, pastikan mode unit gram yang digunakan, masukkan cawan
porselin dengan membuka kaca tidak terlalu lebar agar tidak
mempengaruhi perhitungan karena timbangan laboratorium cukup
sensitive, tutup kaca timbangan laboratoriumnya, tekan tombol zero
agar perhitungannya lebih akurat, masukkan bahan NaOH yang akan
ditimbangdeng cepat dengan tidak terlalu lebar membuka kaca, begitu
pula Ketika akan menambah atau mengurangi bahan untuk
menyesuaikan massa sebanyak100 mg setelah menaruh bahan yang
ingin ditimbang, tutup kaca timbangan, maka secara otomatis display
angka akan berubah menyesuaikan massa bahan, catat ukuran massa
dari bahan yang di timbang, jika sudah maka ambil bahan yang telah
ditimbang, tutup dengan alumunium foil, kemudian matikan
timbangan laboratorium dengan cara menekean tombol OFF, setelah
timbangan benar-benar mati, lepaskan stop kontak dari statvolt,
bersihkan ruang dalam timbangan dengan menggunakan kuas.

NURHALIMA SYAMSUDDIN FARADIBA ZULHIJJA


15020220024
BAB 4 HASIL
PENGAMATAN

4.1 Data Pengamatan

4.1 Hasil Penimbangan Bahan

NO
DATA DAN INFORMASI

1. Nama Bahan yang Natrium Hidroksida

ditimbang

2. Rumus molekul dari Na-O-H


bahan yang ditimbang

3. Pemerian Bahan Bentuk batang, butiran massa hablur,


keras, rapuh, dan menujukkan hablur
putih, mudah meleleh.

(Ditjen POM, 2014, 911)

4. Jenis timbangan yang Timbangan Ultra Mikro


digunakan

5. Jumlah bahan yang 250mg (0,25g)


ditmbang

NO DATA DAN INFROMASI

1 Nama Bahan yang Magnesium Stearat

ditimbang

MUH. ARIFUDDIN JM SHELBY ANDRA MAGHFIRAH


15020220023
2. Rumus molekul dari Mg (C18H35O2)2
bahan yang ditimbang

3. Pemerian Bahan Serbuk halus, putih dan volumunis


bau lemak khas, mudah melekat pada
kulit, bebas dari butiran

(Ditjen POM, 2014, 805)

4. Jenis timbangan yang Timbangan Ultra Mikro


digunakan

5. Jumlah bahan yang 250mg (0,25g)


ditmbang

4.2 Alat
NO Nama Alat Kegunaaan Cara
dan Gambar Alat Penggunaan
Timbangan Neraca analitik berf 1. Pastikan posisi neraca
1. sudah benar dan setting
Analitik ungsi untuk water sudah pas sesuai
menimbang bahan atau petunjuk.
2. Sebaiknya neraca
zat yang akan analitik diletakkan di
tempat yang jauh dari
digunakan sebelum hembusan angin atau
melakukan panas berlebih.
3. Kalibrasi neraca
suatu percobaan yang sebelum digunakan.
4. Gunakan sarung tangan
membutuhkan suatu saat menggunakan neraca,
penimbangan. apalagi saat menyentuh
piringan. Hal ini untuk
menghindari menempelnya
debu atau zat lain yang
bisa
memengaruhi proses

MUH. ARIFUDDIN JM SHELBY ANDRA MAGHFIRAH


15020220023
ukur neraca analitik.
5. Hindarkan neraca dari
medan magnet sekitar.
6. Pastikan pintu
pelindung angin selalu
tertutup sebelum dan
sesudah penggunaan
neraca analitik.
7. Gunakan ionizer pada
neraca untuk menjamin
kebersihan dan
memastikan tidak ada zat
lain yang menempel di
piringan.
8. Bersihkan neraca
setelah digunakan.
9. Matikan neraca jika
tidak berencana untuk
dipakai dalam waktu
dekat.
10. Jika neraca tidak
digunakan, sebaiknya
disimpan di ruangan
yang bersuhu 18-20
derajat celcius.

2 Beker Kecil gelas beker adalah tuangkan zat cair pertama


sebuah wadah kemudian masukkan zat

penampung yang yang kedua ke dalam

digunakan untuk beaker glass.


Kemudian aduk
mengaduk,
menggunakan sendok
mencampur, dan
hingga semua bahan
memanaskan cairan
tercampur dan terlarut.
yang biasanya
Jika dilakukan
digunakan dalam
penyimpanan maka
laboratorium. biasanya pada bagian
atas beaker glass akan
ditutup dengan

MUH. ARIFUDDIN JM SHELBY ANDRA MAGHFIRAH


15020220023
aluminium foil dan
kemudian simpan.

Cawan Porselin
Mereaksikan zat kimia
3. Masukkan cawan
pada suhu tinggi.
porselin ke dalam
Tempat mengarangkan
timbangan analitik
bahan yang kemudian
Lalu tambahkan bahan
sekaligus tempat
yang akan di timbang
untuk mengabukkan
bahan. Menguapkan
bahan dengan cara
dipanaskan baik
pemanasan langsung
maupun
tidak langsung

sendok yang
4. Sendok Tanduk Siapkan bahan yang
digunakan untuk
akan di gunakan
mengambil sample
Lalu gunakan sendok
serbuk kimia.
tanduk untuk
mengambil sampel
serbuk ayabg akan di
gunakan

MUH. ARIFUDDIN JM SHELBY ANDRA MAGHFIRAH


15020220023
membersihkan tabung
5. Kuas Membersihkan alat -
reaksi, gelas ukur,
alat lab seteah
labu ukur dan lain-
digunakan
lain setelah
digunakan.

sebagai penutup
5. Alumunium foil Ambil sedikit
erlenmeyer/tabung
alumunium foil
reaksi dan lain lain
Lalu tutup bagian atas
dari alat lab yang ingin
di tutupi.

4.2 Penjelasan
Beberapa macam alat yang digunakan pada percobaan penimbangan
yang dipakaiuntuk kegiatan praktek mahasiswa adalah sebagai
berikut:
1. Timbangan analitik
Digunakan untuk untuk menimbang bahan atau zat yang
akan digunakan sebelum melakukan suatu percobaan yang
membutuhkan suatu penimbangan.
2. Cawan Poerselin
Digunakan sebagai wadah atau tempat untuk menyimpan
bahan juga sebagai tempat mereaksikan zat kimia pada suhu
tinggi. Tempat mengarangkan bahan yang kemudian sekaligus
tempat untuk mengabukkan bahan. Menguapkan bahan dengan
cara dipanaskan baik pemanasan langsung maupun tidak
langsung

MUH. ARIFUDDIN JM SHELBY ANDRA MAGHFIRAH


15020220023
PENIMBANGAN
3. Gelas Beaker
Digunakan sebagai wadah atau tempat menyimpan bahan
juga digunakan untuk tempat mengaduk, mencampur, dan
memanaskan cairan yang biasanya digunakan dalam
laboratorium
4. Sendok Tanduk
Digunakan untuk mengambil sampel bahan serbuk kimia
yang akan digunakan untuk praktikum
5. Kuas
Digunakan untuk membersihkan timbangan analitik, sendok
tanduk, gelas beaker, dan cawan porselin setelah di gunakan.
Bahan yang digunakan pada saat praktikum percobaan II
yaitu:
1. Natrium Hidroksida / NaOH
Natrium Hidroksida atau Sodium Hydroxide adalah bahan
yang bentuknya kristal putih ukurannya mikroskopis jika
terpapar matahari akan menguap sifat bahan mudah mengiritasi.
2. Magnesium Stearat / Mg (C18H35O2)2
Magnesium Stearat adalah bahan yang bentuknya serbuk
halus, putih dan voluminous, bau lemak khas, mudah melekat
pada kulit dan bebas butiran

MUH. ARIFUDDIN JM SHELBY ANDRA MAGHFIRAH


15020220023
PENIMBANGAN
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kegiatan Menimbang sangat bermamfaat untuk wawasan di
labolatorium karena kegiatan menimbang akan selalu digunakan di
laboratorium untuk menimbang bahan bahan kimia dan lain
lain,sehingga sangat penting untuk bisa mengetahui tata cara
menggunakan timbangan analitik agar saat penimbangan tidak terjadi
kesalahan-kesalahan dalam menentukan jumlah bahan yang akan
ditimbang
6 Oleh karena itu seorang praktikan atau
pengguna laboratorium sebaiknya
7 mengetahui cara-cara atau proses yang benar dari
kegiatan tersebut supaya
8 tidak membahayakan diri sendiri maupun orang lain.
5.2 Saran
Saran untuk percobaan kali ini yaitu dimohon untuk asisten lebih
memperhatikan para praktikan dalam melakukan prosedur kerja
penimbangan karena banyak praktikan yng kurang mengetahui
prosuder kerja yang baik dan benar, sehingga dimohon bimbingannya
sehingga dapat memperkecil kesalahan-kesalahan yang akan terjadi.

MUH. ARIFUDDIN JM SHELBY ANDRA MAGHFIRAH


15020220023
PENIMBANGAN
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Sabat, 2018. Perancangan dan Kalibrasi Timbangan


Digital.
Bandung : Jurusan Teknik Elektro, ITENAS
Tirtasari, Ni, L, 2017, Uji Kalibrasi (Ketidakpastian Pengukuran)
Neraca Analitik di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES
Rahmah, F, Salsabila, Fathiyah, F. 2022. Uji Kalibrasi Alat Ukur Massa
Pada Neraca Analitik Menggunakan Metode Perbandingan
Langsung: Universitas Nasional
A,Najiyyah, Nikma, 2017. Neraca Analitik Digital Neraca Analitik.
Ameliia, Ananda. 2014. Dasar Teori Bab Neraca

MUH. ARIFUDDIN JM SHELBY ANDRA MAGHFIRAH


15020220023
PENIMBANGAN
LAMPIRAN

Skema Kerja
Gunakan masker dan handscoon

Siapkan timbangan laboratorium dalam kondisi seimbang atau water pass
(dengan mengatur sekrup pada kaki neraca gelembung air di water pass
tepat berada ditengah)

Sebelum digunakan, bersihkan timbangan terlebih dahulu dengan
menggunakan kuas

Sambungkan kabel power timbangan ke statvolt

Tekan tombol ON kemudian tunggu sampai angka 0,0000 g muncul

Pastikan mode unit gram yang digunakan

Masukkan cawan porselin dengan membuka kaca tidak terlalu lebar agar
tidak mempengaruhi perhitungan karena timbangan laboratorium cukup
sensitive

Tutup kaca timbangan laboratoriumnya

Tekan tombol zero agar perhitungan lebih akurat

Masukkan bahan NaOH, Magnesium Stearat dengan cepat dengan tidak
terlalu lebarmembuka kaca, begitu pula Ketika pula akan menambahkan
atau mengurangi bahan untuk menyesuaikan massa sebanyak 250 mg

MUH. ARIFUDDIN JM SHELBY ANDRA MAGHFIRAH


15020220023
PENIMBANGAN

MUH. ARIFUDDIN JM SHELBY ANDRA MAGHFIRAH


15020220023
PENIMBANGAN
Setelah menaruh bahan yang ingin ditimbang tutup Kembali kaca
timbangan

Maka secara otomatis display angka akan berubah menyesuaikan massa
bahan

Catat ukuran massa dari bahan yang ditimbang. Jika sudah maka ambil
bahan yang telah ditimbang, tutup dengan alunium foil

Kemudian matikan timbangan benar-benar mati, lepaskan stop kontak dari
statvolt

Bersihkan ruang dalam timbangan dengan menggunakan kuas

Foto Sampel Bahan yang ditimbang

MUH. ARIFUDDIN JM SHELBY ANDRA MAGHFIRAH


15020220023

Anda mungkin juga menyukai