Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM KIMIA DASAR


PENGENALAN ALAT-ALAT GELAS DAN PENGGUNAANNYA

Nama : Larasati Rahmadiah Hardiyanti

NPM : 2020210089

Kelas : H S1

Tanggal Praktikum : 4 Desember 2020

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS PANCASILA

JAKARTA

2020
I. Judul Percobaan
“Pengenalan Alat-alat dan Penggunaannya”

II. Tujuan Percobaan


1. Untuk memperkenalkan alat-alat laboratorium serta kegunaannya dalam
praktikum kimia dasar.
2. Untuk mengetahui nama-nama alat-alat laboratorium.

III. Prinsip Percobaan


Prinsip percobaan dari pengenalan alat-alat laboratorium yaitu untuk
mengetahui fungsi dari masing-masing alat serta cara penggunaan yang tepat
padaalat-alat laboratorium, dan untuk mengidentifikasi alat-alat laboratorium yang
umum digunakan pada saat praktikum.

IV. Teori Singkat


Alat-alat laboratorium yang digunakan dalam percobaanbermacam-macam
diantaranya alat pemanas yang terdiri dari pembakar gas, kaki tiga, segitiga perselin, kasa,
gegep, pemanas air,alat-alat perselin (cawan porselin dan pinggan porselin). Selain itu
jugadigunakan alat-alat gelas. Sebelum digunakan alat-alat gelas harusdiperiksa dan
kemudian dibersihkan. Alat-alat gelas diantaranya gelaswadah, sedangkan untuk
mereaksikan zat digunakan gelas ukur, labuukur (labu takar), pipet ukur (pipet gondok
dan pipet mohr), dan buret.Sedangkan alat-alat lain seperti, pengaduk gelas, erlenmeyer,
corong,semprot, kertas saring, timbangan dan lain-lain. Alat-alat gelas ini jugamemiliki
kegunaan dan fungsi masing-masing yang berguna untuk memudahkan praktikan dalam
melaksanakan praktikum (Subroto, 2000: 110)
Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat,
prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa
kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan namanya. membebaskan bahan-bahan
dari mikroba yan Alat-alat laboratorium merupakan alat yang kita butuhkan
dalam proses penelitian atau pun proses praktikum. Dalam praktikum pengenalan
alat-alat laboratorium dan alat-alat sterilisasi akan dijelaskan secara detail
mengenai fungsi dan spesifikasi masing-masing alat tersebut. Dalam
penggunaannya ada alat-alat yang bersifat umum dan ada pula yang khusus.
Peralatan umum biasanya digunakan untuk suatu kegiatan reparasi, sedangkan
peralatan khusus lebih banyak digunakan untuk suatu pengukuran atau penentuan
(Moningka, 2008).
Terdapat dua pengelompokan alat-alat ukur yang digunakan pada analisa,
yaitu alat-alat yang membutuhkan ketelitian sangat tinggi (kuantitatif) dan alat-
alat yang tidak terlalu butuh ketelitian yang sangat tinggi (kualitatif). Alat yang
termasuk kelompok alat kuantitatif terdiri dari labu destilasi, labu tentukur, pipet
volume, pipet skala, buret, neraca analitik, termometer, dan pipet tetes. Lalu,
untuk alat kualitatif terdiri dari gelas ukur, kawat nikrom, botol semprot, tabung
reaksi, kaca arloji, gelas ukur, rak tabung, corong glass, cawan penguap,
erlenmeyer, penjepit kayu, kawat kasa, batang pengaduk, corong buchner, pipet
filler, plat tetes, krus porselen, sendok porselen, spatula, lampu spiritus, pembakar
bunsen, desikator, lumpang dan alu. (Tim dosen FFUP, 2020)
Selain untuk menghindari kecelakaan dan bahaya, dengan memahami cara
kerja dan fungsi dari masing-masing alat, praktikan dapat melaksanakan
praktikum dengan sempurna, kebersihan alat yang digunakan dan ketelitian
praktikan dalam perhitungan sangat mempengaruhi keberhasilan dalam suatu
praktikum, dengan ketelitian dan ketepatan penggunaan alat maka kesalahan
dalam praktikum dapat diminimalisir (Riadi, 1990). Maka, dalam pelaksanaannya
diharapkan kita dapat melakukan percobaan dengan baik, selain memperkenalkan
alat dan fungsinya kita juga harus mengetahui cara kerja dan sistematika
penggunaan alat-alat tersebut secara tepat dan akurat, karena dengan mengetahui
sistematika atau langkah-langkah penggunaan alat akan membuat praktikan tahu
bagaimana mengatasi kesalahan-kesalahan yang dapat terjadi pada alat saat kita
melakukan percobaan dilaboratorium (Mardani, 2007).

V. Alat dan bahan


1. Beaker glass 17. Penjepit kayu
2. Gelas ukur 18. Pipet tetes
3. Botol semprot 19. Gelas arloji
4. Batang pengaduk 20. Cawan penguap
5. Corong buchner 21. Lumpang dan alu
6. Corong glass 22. Sendok porselen
7. Labu tentukur 23. Lampu spiritus
8. Erlenmeyer 24. Plat tetes
9. Pipet skala 25. Kawat kasa
10. Pipet filler 26. Labu destilasi
11. Buret 27. Pembakar bunsen
12. Pipet volume 28. Kawat nikrom
13. Krus porselen 29. Desikator
14. Spatula 30. Termometer
15. Rak tabung 31. Indikator Universal
16. Tabung reaksi

VI. Cara Kerja

1. Didengarkan dan diperhatikan semua penjelasan paparan presentasi dosen.


2. Ditunjukan alat-alat gelas laboratorium dan dijelaskan fungsinya.
3. Dituliskan fungsi dari masing-masing alat-alat gelas tersebut.

VII. Hasil Pengamatan

No Nama Alat Fungsi Gambar


1. Beaker Glass Sebagai tempat untuk
mengukur volume larutan,
menyimpan dan membuat
larutan zat yang tidak
memerlukan ketelitian
tinggi. Ukurannya terdiri
dari 25mL, 50mL, 100mL,
150mL, 200mL, 250mL, dll.
(kualitatif).
2. Gelas Ukur Sebagai tempat untuk
mengukur volume larutan
pada berbagai ukuran volume
yaitu 10mL sampai 2L dan
juga digunakan untuk
merendam pipet dalam asam
pencuci (kualitatif).

3. Botol Semprot Untuk menyimpan aquades


dan digunakan untuk mencuci
atau membilas alat-alat gelas
dan bahan (kualitatif).

4. Batang pengaduk Digunakan untuk mengaduk,


mencampur larutan atau
suspensi yang umumnya
berada pada gelas kimia,
Erlenmeyer atau tabung
reaksi (kualitatif).

5. Corong Buchner Menyaring endapan dalam


jumlah banyak dan dalam
bentuk kental dengan bantuan
pompa vakum untuk
mempercepat proses
penyaringan (kualitatif).

6. Corong glass Untuk memindahkan larutan


dari satu tempat ke tempat
lainnya dan digunakan untuk
menyaring campuran kimia
dengan memanfaatkan gaya
gravitasi, biasanya diatasnya
diberi kertas saring dibagian
cekungnya (kualitatif).
7. Labu tentukur Untuk menyiapkan,
mengencerkan, dan membuat
larutan dalam kimia analitik
yang konsentrasi dan
jumlahnya diketahui dengan
pasti dengan keakuratan yang
sangat tinggi (kuantitatif).
Ukurannya bervariasi ada 100
mL, 250 mL, 500 mL,
1000 mL (kuantitatif).
8. Erlenmeyer Digunakan dalam proses
titrasi untuk menampung
larutan yang akan dititrasi dan
menampung filtrat hasil
penyaringan serta digunakan
untuk mengukur (volume
kualitatif). Ukurannya
bervariasi ada 50 mL, 100
mL, 250 mL, 500 mL, dll
(kualitatif).
9. Pipet skala Untuk mengambil dan
memindahkan larutan kimia
dengan ketelitian ukuran
volume yang tinggi.
(kuantitatif).

10. Pipet filler Untuk menghisap larutan


yang akan keluar dari botol
atau pipet skala. Untuk
larutan selain air baiknya
digunakan karet penghisap
yang telah disambungkan
pada pipet skala(kualitatif).
11. Buret Untuk mengukur volume
larutan yang digunakan dalam
proses titrasi dan
mengeluarkan larutan dengan
volume tertentu secara
perlahan (kuantitatif).

12. Pipet volume Untuk memindahkan dan


memindahkan larutan dengan
ukuran volume tertentu
dengan ketelitian tinggi
biasanya untuk memindahkan
larutan baku primer atau
sample pada proses titrasi.
(kuantitatif). Ukurannya
bervariasi ada 2 mL, 5 mL,
10 mL, 15 mL,
20 mL, 25 mL, dll
(kuantitatif).
13. Krus porselen Untuk menempatkan endapan
yang akan dibakar pada oven
dengan suhu tinggi
(kualitatif).

14. Spatula Fungsi spatula yaitu untuk


mengambil bahan kimia yang
berbentuk padatan dan
dipakai untuk mengaduk
larutan biasanya digunakan
untuk mengambil bahan
kimia dalam bentuk padat
misalnya dalam bentuk
kristal. (kualitatif).
15. Rak tabung Digunakan untuk meletakkan
tabung reaksi pada saat ingin
mereaksikan zat (kualitatif).

16. Tabung reaksi Sebagai tempat untuk


mereaksikan bahan kimia dua
zat atau lebih dalam skala
kecil dan untuk
memanaskan sampel atau
cairan (kualitatif).

17. Penjepit kayu Untuk menjepit suatu benda


biasanya tabung reaksi tanpa
menggunakan tangan secara
langsung (kualitatif).

18. Pipet tetes Membantu memindahkan


larutan kimia dari wadah
yang satu ke wadah yang
lainnya dalam skala yang
kecil (kuantitatif).
19. Gelas arloji Untuk menyimpan bahan
yang akan ditimbang
terutama untuk bahan yang
bersifat higroskopis,
mengeringkan bahan dalam
desikator dan digunakan
sebagai penutup wadah pada
saat penguapan (kualitatif).
20. Cawan penguap Tempat menguapkan larutan
dari suatu bahan, selain itu
untuk mengeringkan sampel
(kualitatif).

21. Lumpang dan alu Berfungsi untuk


menghaluskan atau
menghancurkan suatu bahan
atau zat yang bersifaat padat
atau kristal (kualitatif).

22. Sendok porselen Untuk mengambil bahan


kimia yang bersifat oksidator
kuat (kualitatif).

23. Lampu spiritus Alat yang digunakan untuk


membakar zat atau
memanaskan bahan kimia
yang terdapat di tabung reaksi
(kualitatif).

24. Plat tetes Wadah penyimpanan cairan


yang diteteskan dan sebagai
wadah penguji keasaman dan
kebasaan suatu larutan
(kualitatif).
25. Kawat kasa Sebagai alas dan penahan
beaker glass atau labu dalam
penghantaran panas yang
berasal dari suatu pemanas
bunsen atau lampu spiritus
(kualitatif).
26. Labu destilasi Untuk untuk memisahkan
antara dua zat atau lebih
dengan memfokuskan pada
perbedaan titik didih. Pada
bagian atas terdapat karet
penutup dengan sebuah
lubang sebagai tempat
termometer (kuantitatif).
27. Pembakar Untuk memanaskan dan
bunsen pembakaran larutan serta
dapat pula digunakan untuk
sterilisasi dalam suatu proses
(kualitatif).

28. Kawat nikrom Mengidentifikasi zat dengan


cara uji nyala (kualitatif).

29. Desikator Digunakan untuk


mendinginkan bahan atau alat
gelas (misalnya ; krus
porselin, botol timbang)
setelah dipanaskan dan akan
ditimbang, mengeringkan
bahan atau menyimpan zat
atau bahan yang harus
diliindungi terhadap pengaruh
kelembapan udara dan wadah
yang mengandung desikan
yang digunakan untuk
menghilangkan air dan
kristal hasil
pemurnian (kualitatif).
30. Termometer alat pengukur temperatur
atau suhu (kuantitatif).
31. Indikator Untuk identifikasi keasaman
Universal atau basa suatu larutan/zat
(kuantitatif).

VIII. Pembahasan
Dari hasil pengamatan menunjukan bahwa pengenalan dasar tentang alat-alat gelas
merupakan materi pokok yang harus diberikan pada tahap awal agar dapat
megidentifikasi alat-alat gelas serta mengetahui kegunaannya dengan baik. Peralatan
gelas merupakan peralatan yang memerlukan kedisiplinan dan sikap hati-hati dalam
penggunaannya. Peralatan gelas atau peralatan laboratorium umumnya digunakan untuk
melakukan percobaan atau untuk melakukan pengukuran dan mengumpulkan data.
Berikut penjelasan alat-alat tersebut terdiri dari :
1. Beaker glass
Biasanya terbuat dari kaca borosilikat memiliki bentuk silinder dengan alas datar,
biasa digunakan untuk mengukur volume larutan, menyimpan, dan membuat
larutan. Beaker glass memilki beberapa ukuran yaitu mulai dari 25mL hingga 2L.
2. Gelas ukur
Gelas ukur merupakan gelas tinggi dengan skala disepanjang dindingnya setiap
garis penanda pada gelas mewakili jumlah volume cairan yang terukur. Alat ini
biasanya terbuat dari kaca memiliki bentuk silinder. Gelas ukur memiliki beberapa
ukuran mulai dari 10mL, 25mL, 50mL, hingga 2L.
3. Botol semprot
Botol semprot adalah alat yang terbuat dari bahan plastik yang bersifat lentur
dilengkapi dengan penutup botol yang disertai pipa atau slang elastis kecil.
Biasanya botol semprot digunakan untuk menyimpan aquades dan digunakan
untuk membilas alat-alat gelas.
4. Batang pengaduk
Batang pengaduk yaitu sebuah batang yang terbuat dari kaca pejal berukuran
panjang hampir sama dengan sedotan minum, namun perbedaannya lebih panjang
sedikit dan dibagian ujungnya membulat. Digunakan untuk mengaduk,
mencampur larutan atau suspensi yang umumnya berada pada gelas kimia,
Erlenmeyer atau tabung reaksi.
5. Corong buchner
Corong yang biasanya terbuat dari porselen, namun juga ada yang terbuat dari
kaca atau plastik. Corong buchner ini memiliki bentuk silinder berdiameter besar
dibagian atasnya dengan bagian dasar berlubang-lubang yang digunakan untuk
menyaring endapan dalam jumlah banyak dan dalam bentuk kental dengan
bantuan vakum untuk mempercepat penyaringan.
6. Corong glass
Corong glass berupa kerucut dengan bentuk lubang di ujung benda yang lebar dan
lubang sempit dan panjang di ujungnya biasanya terbuat dari kaca. Corong glass
biasa digunakan untuk memindahkan cairan dari wadah satu ke wadah lainnya dan
digunakan untuk proses penyaringan dengan menambahkan kertas saring dibagian
cekungannya.
7. Labu tentukur
Labu tentukur merupakan labu dengan leher panjang terbuat dari kaca dan
digunakan untuk mengencerkan dan membuat larutan dengan konsentrasi tertentu.
Ukurannya bervariasi ada dari 100mL, 250 mL, 500mL, dan 1000mL.
8. Erlenmeyer
Erlenmeyer merupakan jenis gelas laboratorium dengan skala di dindingnya
berbentuk kerucut dan dengan leher silinder diatasnya. Biasanya dikenal sebagai
termos titrasi yang memiliki bentuk seperti labu namun iliki alas yang datar.
Digunakan untuk menampung larutan yang akan dititrasi dan menampung filtrat
hasil penyaringan serta digunakan untuk mengukur (volume kualitatif).
Ukurannya bervariasi ada 50 mL, 100 mL, 250 mL, 500 mL, dll
9. Pipet skala
Pipet skala berupa pipet kurus berbentuk silinder yang terbuat dari kaca dengan
skala di dindingnya dan memanjang dengan ujung bawah runcing dan ujung atas
terbuka. Pipet skala memilki skala pengukuran volume pada bagian dindingnya
untuk mengukur volume larutan denga ketelitian tinggi. Ukurannya bervariasi ada
5mL, 10mL, 20mL,dll
10. Pipet filler
Pipet filler adalah alat untuk menghisap larutan yang dipasang pada pangkal pipet.
Digunakan untuk menghisap dan mengeluarkan larutan dari pipet volume ataupun
pipet skala.
11. Buret
Buret merupakan alat laboratorium berbentuk silinder memajang yang memiliki
garis ukur dan penutup (sumbat) keran pada baagian bawahnya. Biasanya
digunakan untuk proses titrasi dan mengeluarkan larutan dengan volume tertentu
secara perlahan.
12. Pipet volume
Alat laboratorium yang terbuat dari kaca biasa digunakan untuk memindahkan
larutan dengan satuan volume dan memiliki ketelitian yang sangat tinggi,
memiliki bentuk silinder panjang dengan ujung runcing dan ujung atavs terbuka
yang sekilas hampir mirip dengan pipet ukur. Perbedaan pada pipet volume yaitu
dibagian tengah terdapat tabung. Terdapat beberapa ukuran yang bervariasi yaitu
ada 2mL, 5mL, 10mL, 20mL, 25mL, dll.
13. Krus porselen
Krus porselen merupvkan mangkuk kecil yang dilengkapi tutup dan terbuat dari
porselen tahan panas, dan juga dapat dipanaskan hingga mencapai 1900 derajat
selsius. Biasa digunakan untuk menempatkan endapan yang dibakar pada oven
dengan suhu yang sangat tinggi.
14. Spatula
Spatula berupa sendok panjang dengan ujung atasnya datar, terbuat dari stainless
steel atau alumunium. alat untuk mengambil obyek. Spatula yang sering
digunakan di laboratorium biologi atau kimia berbentuk sendok kecil, pipih dan
bertangkai. Fungsi spatula yaitu untuk mengambil bahan kimia yang berbentuk
padatan dan dipakai untuk mengaduk larutan.dengan sendok yang bergagang
panjang kecil yang biasanya digunakan untuk mengambil bahan kimia dalam
bentuk padat misalnya dalam bentuk kristal.
15. Rak tabung
Rak tabung adalah alat yang berupa nongelas yang tebuat dari kayu atau plastik,
namun biasanya terbuat dari kayu yang berbentuk rak kecil, rak ini biasanya
digunakan untuk meletakan tabung reaksi pada saat ingin mereaksikan zat.
16. Tabung reaksi
Tabung reaksi yaitu jenis gelas laboratorium yang terbuat dari kaca yang memiliki
berbentuk silinder tebuka dengan bagian alas memiliki cekungan, namun
terkadang terdapat tutup dibagian atasnya. Tabung reaksi disimpan di atas rak
tabung baik tabung yang ada tutup dan juga yang tanpa tutup. Digunakan untuk
tempat mereaksikan dua zat atau lebih, menampung zat kimia yang tahan panas.
17. Penjepit kayu
Alat ini memiliki bentuk persegi dan dipoles dengan nikel. Panjang dari penjepit
tabung reaksi adalah sekitar 18 cm dan bisa digunakan untuk menjepit tabung
reaksi dengan diameter sekitar 10 mm hingga 25 mm. Sedangkan mengenai bahan
dasar, alat ini dibuat dari kayu dengan jepitan yang dibuat dari baja. Digunakan
untuk menjepit tabung reaksi yang ingin dipanaskan.
18. Pipet tetes
Pipet tetes berupa pipa kecil terbuat dari plastik atau kaca dengan ujung bawahnya
meruncing serta ujung atasnya ditutupi oleh karet. Biasanya digunakan untuk
memindahkan cairan dari wadah satu ke yang lain dalam jumlah kecil setetes demi
setetes.
19. Gelas arloji
Salah satu dari instrumen peralatan gelas laboratorium yang terbuat dari kaca
atau gelas bening dengan berbentuk bulat dan cekung kebawah yang memiliki
bermacam-macam ukuran diameter. Biasanya digunakan untuk tempat
menimbang bahan kimia yang bersifat higroskopis, bisa juga untuk
mengeringkan bahan dalam desikator.
20. Cawan penguap
Sebuah wadah yang terbuat dari porselen memiliki bentuk bundar seperti mankuk
kecil dan biasa digunakan sebagai tempat menguapkan larutan dari suatu bahan,
selain itu untuk mengeringkan sampel.
21. Lumpang dan alu
Lumpang merupakan wadah berbentuk bejana yang terbuat dari kayu atau
batu. Sedangkan Alu adalah alat penumbuknya yang terbuat dari kayu dengan
bagian tengah yang mengecil untuk pegangan. Keduanya digunakan untuk
menghancurkan atau menghaluskan suatu bahan yang bersifat pada ataupun
kristal.
22. Sendok porselen
Terbuat dari bahan porselen atau keramik panjang 12cm tebal dan kuat terdiri dari
ujung sendok dan digunakan untuk mengambil bahan kimia yang bersifat
oksidator kuat.
23. Lampu spiritus
Pemanas yang bentuknya seperti tabung yang berisi bahan bakar dan memiliki
sumbu yang dapat menghasilkan api. Digunakan untuk membakar zat atau
memanaskan larutan yang terdapat didalam tabung reaksi.
24. lat tetes
Plat tetes terbuat dari bahan porselen dan umumnya tersedia dalam jumlan 6, 12
dan 16 lubang tetes. Digunakan untuk wadah penguji keasaman dan kebasaan
suatu larutan.
25. Kawat kasa
Terbuat dari kawat dan asbes. Digunakan untuk menahan beaker glass atau labu
ketika proses pemanasan menggunakan pemanas bunsen atau pemanas spiritus.
26. Labu destilasi
Alat gelas yang terbuat dari gelas boroksilikat dan memiliki bentuk seperti
layaknya sebuah buah labu yang mempunyai pipa yang mengarah kesisi. Pipa
tersebut nantinya disambungkan pada gelas pendingin pada saat digunakan untuk
destilasi. Digunakan untuk memisahkan antara dua zat atau lebih dengan
memfokuskan pada perbedaan titik didih.
27. Pembakar Bunsen
Sebuah peralatan laboratorium umum yang menghasilkan nyala api gas tunggal
yang terbuka, terdiri dari tabung logam di atas sebuah kaki dan sebuah keran
panjang dari karet yang menghubungkan tabung logam ke penyembur gas. Dua
lubang pada bagian dasar mengendalikan kadar udara yang bercampur dengan gas
sehingga menghasilkan api tanpa asap. Digunakan untuk pemanasaan, sterilisasi,
dan pembakaran.
28. Kawat nikrom
Kawat yang terbuat dari paduan logam nikel dan chrom, biasanya dipakai pada
pemanas. Digunakan untuk mengidentifikasi zat dengan cara uji nyala.
29. Desikator
Terbuat dari gelas jenis semi-boroksilat, plastik atau mika. Tipe gelas jenis atau
amber. Di dalam desikator terdapat piringan berpori yang terbuat dari porselin
yang digunakan untuk meletakkan alat – alat gelas. Di bawah piringan porselin
terdapat bahan pengering yang umumnya terbuat dari ; silikagel, asam sulfat
pekat, fosfor pentaoksida, kalsium oksida dan sebagainya. Digunakan untuk
menghilangkan air dan kristal hasil pemurnian.
30. Termometer
Alat pengukur yang digunakan untuk mengukur temperatur atau suhu dalam
laboratorium kimia.
31. Indikator universal
Indikator universal berupa kertas yang menentukan kekuatan asam dan basa
suatu larutan memiliki indikator pH dari 1-14. Dengan mencelupkan ke suatu zat
dan cocokan warna yang dihasilka pada kotak kertas universal untuk mengetahui
pH yang didapatkan.

IX. Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan “Pengenalan Alat-alat Gelas dan Penggunaannya”
dapat disimpukan bahwa:
1. Alat-alat yang digunakan bahan praktikum kimia dasar mempunyai fungsi,
cara penggunaan yang berbeda-beda serta bahan-bahan untuk peralatan
laboratorium bermacam-macam, ada yang terbuat dari gelas (kaca), logam,
kayu, plastik, dan lain-lain sesuai fungsinya masing-masing.
2. Praktikan dapat mengetahui dan menguasai jenis-jenis alatnya, nama-namanya
prinsip kerja masing-masing alat serta fungsi alat yang baik dan benar agar
pada praktikum agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan
3. Mengenal dan mengetahui cara kerja alat-alat yang ada di laboratorium
dengan tujuan agar agar meminimalisasi kesalahan saat melakukan ujian
praktik.
4. Kuantitatif adalah alat ukur yang digunakan untuk menentukan jumlah tertentu
dari pengukuran pasti dan hasil perhitungan sangat teliti.
5. Kualitatif adalah alat ukur yang jumlah kurang lebih dan hasil pengukuran
kurang teliti

X. Daftar pustaka
Tim Dosen. 2020. Penuntun Praktikum Kimia Dasar. Jakarta : Fakultas Farmasi
Universitas Pancasila.
Subroto, J. 2000. Buku Pintar Alat Laboratorium. Solo : Aneka.
Lukas, Stefanus. 2016. Buku Pedoman Praktikum Laboratorium Farmasi. Jakarta:
Universitas 17 Agustus 1945
Day, R. A. and A. L. Underwood. 2006. Pengantar Kimia. Jakarta: EGC.
Rohman. 1998. Penuntun Praktikum Sains Dasar Kimia. Lampung : Universitas
Lampung.
Riadi.1990. Pemilihan Uji Laboratorium yang Efektif : Choosing Effective
Laboratory Tests. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Mardani, 2007. Intisari Kimia Farmasi Edisi Kedua. Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Moningka, 2008. Prinsip Kerja Praktikum. Jakarta. PT: Gramedia.
Yusasrini,Ni., Puspawati.I. 2013. Penuntun Praktikum Kimia Dasar. Bali: Universitas
Udayana
Indratmoko,Septiana., Fauzy, Yuhansyah. 2015. Petunjuk Praktikum Kimia Farmasi
Dasar. Cilacap: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Al-Irsyad Al-Islamiyyah

Jakarta, 7 Desember 2020

Larasati Rahmadiah Hardiyanti


(2020210089)
XI. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai