NPM : 2020210089
Kelas : H S1
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PANCASILA
JAKARTA
2020
I. Judul Percobaan
“Pengenalan Alat-alat dan Penggunaannya”
VIII. Pembahasan
Dari hasil pengamatan menunjukan bahwa pengenalan dasar tentang alat-alat gelas
merupakan materi pokok yang harus diberikan pada tahap awal agar dapat
megidentifikasi alat-alat gelas serta mengetahui kegunaannya dengan baik. Peralatan
gelas merupakan peralatan yang memerlukan kedisiplinan dan sikap hati-hati dalam
penggunaannya. Peralatan gelas atau peralatan laboratorium umumnya digunakan untuk
melakukan percobaan atau untuk melakukan pengukuran dan mengumpulkan data.
Berikut penjelasan alat-alat tersebut terdiri dari :
1. Beaker glass
Biasanya terbuat dari kaca borosilikat memiliki bentuk silinder dengan alas datar,
biasa digunakan untuk mengukur volume larutan, menyimpan, dan membuat
larutan. Beaker glass memilki beberapa ukuran yaitu mulai dari 25mL hingga 2L.
2. Gelas ukur
Gelas ukur merupakan gelas tinggi dengan skala disepanjang dindingnya setiap
garis penanda pada gelas mewakili jumlah volume cairan yang terukur. Alat ini
biasanya terbuat dari kaca memiliki bentuk silinder. Gelas ukur memiliki beberapa
ukuran mulai dari 10mL, 25mL, 50mL, hingga 2L.
3. Botol semprot
Botol semprot adalah alat yang terbuat dari bahan plastik yang bersifat lentur
dilengkapi dengan penutup botol yang disertai pipa atau slang elastis kecil.
Biasanya botol semprot digunakan untuk menyimpan aquades dan digunakan
untuk membilas alat-alat gelas.
4. Batang pengaduk
Batang pengaduk yaitu sebuah batang yang terbuat dari kaca pejal berukuran
panjang hampir sama dengan sedotan minum, namun perbedaannya lebih panjang
sedikit dan dibagian ujungnya membulat. Digunakan untuk mengaduk,
mencampur larutan atau suspensi yang umumnya berada pada gelas kimia,
Erlenmeyer atau tabung reaksi.
5. Corong buchner
Corong yang biasanya terbuat dari porselen, namun juga ada yang terbuat dari
kaca atau plastik. Corong buchner ini memiliki bentuk silinder berdiameter besar
dibagian atasnya dengan bagian dasar berlubang-lubang yang digunakan untuk
menyaring endapan dalam jumlah banyak dan dalam bentuk kental dengan
bantuan vakum untuk mempercepat penyaringan.
6. Corong glass
Corong glass berupa kerucut dengan bentuk lubang di ujung benda yang lebar dan
lubang sempit dan panjang di ujungnya biasanya terbuat dari kaca. Corong glass
biasa digunakan untuk memindahkan cairan dari wadah satu ke wadah lainnya dan
digunakan untuk proses penyaringan dengan menambahkan kertas saring dibagian
cekungannya.
7. Labu tentukur
Labu tentukur merupakan labu dengan leher panjang terbuat dari kaca dan
digunakan untuk mengencerkan dan membuat larutan dengan konsentrasi tertentu.
Ukurannya bervariasi ada dari 100mL, 250 mL, 500mL, dan 1000mL.
8. Erlenmeyer
Erlenmeyer merupakan jenis gelas laboratorium dengan skala di dindingnya
berbentuk kerucut dan dengan leher silinder diatasnya. Biasanya dikenal sebagai
termos titrasi yang memiliki bentuk seperti labu namun iliki alas yang datar.
Digunakan untuk menampung larutan yang akan dititrasi dan menampung filtrat
hasil penyaringan serta digunakan untuk mengukur (volume kualitatif).
Ukurannya bervariasi ada 50 mL, 100 mL, 250 mL, 500 mL, dll
9. Pipet skala
Pipet skala berupa pipet kurus berbentuk silinder yang terbuat dari kaca dengan
skala di dindingnya dan memanjang dengan ujung bawah runcing dan ujung atas
terbuka. Pipet skala memilki skala pengukuran volume pada bagian dindingnya
untuk mengukur volume larutan denga ketelitian tinggi. Ukurannya bervariasi ada
5mL, 10mL, 20mL,dll
10. Pipet filler
Pipet filler adalah alat untuk menghisap larutan yang dipasang pada pangkal pipet.
Digunakan untuk menghisap dan mengeluarkan larutan dari pipet volume ataupun
pipet skala.
11. Buret
Buret merupakan alat laboratorium berbentuk silinder memajang yang memiliki
garis ukur dan penutup (sumbat) keran pada baagian bawahnya. Biasanya
digunakan untuk proses titrasi dan mengeluarkan larutan dengan volume tertentu
secara perlahan.
12. Pipet volume
Alat laboratorium yang terbuat dari kaca biasa digunakan untuk memindahkan
larutan dengan satuan volume dan memiliki ketelitian yang sangat tinggi,
memiliki bentuk silinder panjang dengan ujung runcing dan ujung atavs terbuka
yang sekilas hampir mirip dengan pipet ukur. Perbedaan pada pipet volume yaitu
dibagian tengah terdapat tabung. Terdapat beberapa ukuran yang bervariasi yaitu
ada 2mL, 5mL, 10mL, 20mL, 25mL, dll.
13. Krus porselen
Krus porselen merupvkan mangkuk kecil yang dilengkapi tutup dan terbuat dari
porselen tahan panas, dan juga dapat dipanaskan hingga mencapai 1900 derajat
selsius. Biasa digunakan untuk menempatkan endapan yang dibakar pada oven
dengan suhu yang sangat tinggi.
14. Spatula
Spatula berupa sendok panjang dengan ujung atasnya datar, terbuat dari stainless
steel atau alumunium. alat untuk mengambil obyek. Spatula yang sering
digunakan di laboratorium biologi atau kimia berbentuk sendok kecil, pipih dan
bertangkai. Fungsi spatula yaitu untuk mengambil bahan kimia yang berbentuk
padatan dan dipakai untuk mengaduk larutan.dengan sendok yang bergagang
panjang kecil yang biasanya digunakan untuk mengambil bahan kimia dalam
bentuk padat misalnya dalam bentuk kristal.
15. Rak tabung
Rak tabung adalah alat yang berupa nongelas yang tebuat dari kayu atau plastik,
namun biasanya terbuat dari kayu yang berbentuk rak kecil, rak ini biasanya
digunakan untuk meletakan tabung reaksi pada saat ingin mereaksikan zat.
16. Tabung reaksi
Tabung reaksi yaitu jenis gelas laboratorium yang terbuat dari kaca yang memiliki
berbentuk silinder tebuka dengan bagian alas memiliki cekungan, namun
terkadang terdapat tutup dibagian atasnya. Tabung reaksi disimpan di atas rak
tabung baik tabung yang ada tutup dan juga yang tanpa tutup. Digunakan untuk
tempat mereaksikan dua zat atau lebih, menampung zat kimia yang tahan panas.
17. Penjepit kayu
Alat ini memiliki bentuk persegi dan dipoles dengan nikel. Panjang dari penjepit
tabung reaksi adalah sekitar 18 cm dan bisa digunakan untuk menjepit tabung
reaksi dengan diameter sekitar 10 mm hingga 25 mm. Sedangkan mengenai bahan
dasar, alat ini dibuat dari kayu dengan jepitan yang dibuat dari baja. Digunakan
untuk menjepit tabung reaksi yang ingin dipanaskan.
18. Pipet tetes
Pipet tetes berupa pipa kecil terbuat dari plastik atau kaca dengan ujung bawahnya
meruncing serta ujung atasnya ditutupi oleh karet. Biasanya digunakan untuk
memindahkan cairan dari wadah satu ke yang lain dalam jumlah kecil setetes demi
setetes.
19. Gelas arloji
Salah satu dari instrumen peralatan gelas laboratorium yang terbuat dari kaca
atau gelas bening dengan berbentuk bulat dan cekung kebawah yang memiliki
bermacam-macam ukuran diameter. Biasanya digunakan untuk tempat
menimbang bahan kimia yang bersifat higroskopis, bisa juga untuk
mengeringkan bahan dalam desikator.
20. Cawan penguap
Sebuah wadah yang terbuat dari porselen memiliki bentuk bundar seperti mankuk
kecil dan biasa digunakan sebagai tempat menguapkan larutan dari suatu bahan,
selain itu untuk mengeringkan sampel.
21. Lumpang dan alu
Lumpang merupakan wadah berbentuk bejana yang terbuat dari kayu atau
batu. Sedangkan Alu adalah alat penumbuknya yang terbuat dari kayu dengan
bagian tengah yang mengecil untuk pegangan. Keduanya digunakan untuk
menghancurkan atau menghaluskan suatu bahan yang bersifat pada ataupun
kristal.
22. Sendok porselen
Terbuat dari bahan porselen atau keramik panjang 12cm tebal dan kuat terdiri dari
ujung sendok dan digunakan untuk mengambil bahan kimia yang bersifat
oksidator kuat.
23. Lampu spiritus
Pemanas yang bentuknya seperti tabung yang berisi bahan bakar dan memiliki
sumbu yang dapat menghasilkan api. Digunakan untuk membakar zat atau
memanaskan larutan yang terdapat didalam tabung reaksi.
24. lat tetes
Plat tetes terbuat dari bahan porselen dan umumnya tersedia dalam jumlan 6, 12
dan 16 lubang tetes. Digunakan untuk wadah penguji keasaman dan kebasaan
suatu larutan.
25. Kawat kasa
Terbuat dari kawat dan asbes. Digunakan untuk menahan beaker glass atau labu
ketika proses pemanasan menggunakan pemanas bunsen atau pemanas spiritus.
26. Labu destilasi
Alat gelas yang terbuat dari gelas boroksilikat dan memiliki bentuk seperti
layaknya sebuah buah labu yang mempunyai pipa yang mengarah kesisi. Pipa
tersebut nantinya disambungkan pada gelas pendingin pada saat digunakan untuk
destilasi. Digunakan untuk memisahkan antara dua zat atau lebih dengan
memfokuskan pada perbedaan titik didih.
27. Pembakar Bunsen
Sebuah peralatan laboratorium umum yang menghasilkan nyala api gas tunggal
yang terbuka, terdiri dari tabung logam di atas sebuah kaki dan sebuah keran
panjang dari karet yang menghubungkan tabung logam ke penyembur gas. Dua
lubang pada bagian dasar mengendalikan kadar udara yang bercampur dengan gas
sehingga menghasilkan api tanpa asap. Digunakan untuk pemanasaan, sterilisasi,
dan pembakaran.
28. Kawat nikrom
Kawat yang terbuat dari paduan logam nikel dan chrom, biasanya dipakai pada
pemanas. Digunakan untuk mengidentifikasi zat dengan cara uji nyala.
29. Desikator
Terbuat dari gelas jenis semi-boroksilat, plastik atau mika. Tipe gelas jenis atau
amber. Di dalam desikator terdapat piringan berpori yang terbuat dari porselin
yang digunakan untuk meletakkan alat – alat gelas. Di bawah piringan porselin
terdapat bahan pengering yang umumnya terbuat dari ; silikagel, asam sulfat
pekat, fosfor pentaoksida, kalsium oksida dan sebagainya. Digunakan untuk
menghilangkan air dan kristal hasil pemurnian.
30. Termometer
Alat pengukur yang digunakan untuk mengukur temperatur atau suhu dalam
laboratorium kimia.
31. Indikator universal
Indikator universal berupa kertas yang menentukan kekuatan asam dan basa
suatu larutan memiliki indikator pH dari 1-14. Dengan mencelupkan ke suatu zat
dan cocokan warna yang dihasilka pada kotak kertas universal untuk mengetahui
pH yang didapatkan.
IX. Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan “Pengenalan Alat-alat Gelas dan Penggunaannya”
dapat disimpukan bahwa:
1. Alat-alat yang digunakan bahan praktikum kimia dasar mempunyai fungsi,
cara penggunaan yang berbeda-beda serta bahan-bahan untuk peralatan
laboratorium bermacam-macam, ada yang terbuat dari gelas (kaca), logam,
kayu, plastik, dan lain-lain sesuai fungsinya masing-masing.
2. Praktikan dapat mengetahui dan menguasai jenis-jenis alatnya, nama-namanya
prinsip kerja masing-masing alat serta fungsi alat yang baik dan benar agar
pada praktikum agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan
3. Mengenal dan mengetahui cara kerja alat-alat yang ada di laboratorium
dengan tujuan agar agar meminimalisasi kesalahan saat melakukan ujian
praktik.
4. Kuantitatif adalah alat ukur yang digunakan untuk menentukan jumlah tertentu
dari pengukuran pasti dan hasil perhitungan sangat teliti.
5. Kualitatif adalah alat ukur yang jumlah kurang lebih dan hasil pengukuran
kurang teliti
X. Daftar pustaka
Tim Dosen. 2020. Penuntun Praktikum Kimia Dasar. Jakarta : Fakultas Farmasi
Universitas Pancasila.
Subroto, J. 2000. Buku Pintar Alat Laboratorium. Solo : Aneka.
Lukas, Stefanus. 2016. Buku Pedoman Praktikum Laboratorium Farmasi. Jakarta:
Universitas 17 Agustus 1945
Day, R. A. and A. L. Underwood. 2006. Pengantar Kimia. Jakarta: EGC.
Rohman. 1998. Penuntun Praktikum Sains Dasar Kimia. Lampung : Universitas
Lampung.
Riadi.1990. Pemilihan Uji Laboratorium yang Efektif : Choosing Effective
Laboratory Tests. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Mardani, 2007. Intisari Kimia Farmasi Edisi Kedua. Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Moningka, 2008. Prinsip Kerja Praktikum. Jakarta. PT: Gramedia.
Yusasrini,Ni., Puspawati.I. 2013. Penuntun Praktikum Kimia Dasar. Bali: Universitas
Udayana
Indratmoko,Septiana., Fauzy, Yuhansyah. 2015. Petunjuk Praktikum Kimia Farmasi
Dasar. Cilacap: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Al-Irsyad Al-Islamiyyah