Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGENCERAN ZAT PADAT DAN ZAT CAIR

DISUSUN OLEH :
Rachma Triadelia Caroline
P07134221004
STr Teknologi Laboratorium Medis

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA
JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
2021/2022
Hari : Jumat
Tanggal : 22 Oktober 2021
Judul : Laporan Praktikum Pengenceran Zat Padat dan Zat Cair
Tujuan Praktikum : Mempelajari pengoperasian labu ukur pengenceran zat padat dan cair
Alat dan Bahan
a. Alat :
1. Neraca Analitik
2. Botol timbang
3. Sendok tanduk
4. Tisu
5. Alat tulis
6. Pipet volume (pipet gondok) 25 mL
7. Labu ukur 100 mL
8. Labu Erlenmeyer 250 mL
9. Pipet tetes (pipet Pasteur)
10. Corong gelas
11. Bulp pipet
12. Pengaduk
13. Gelas beaker
14. Botol semprot
15. Kertas saring
16. Tutup labu ukur atau plastik
b. Bahan :
1. Larutan
2. Garam (NaCl)
3. Aquadest

Dasar Teori :
Larutan-larutan yang tersedia dalam laboratorium umumnya
dalam bentuk pekat. Untuk memperoleh larutan yang konsentrasinya
lebih rendah biasanya dilakukan pengenceran. Pengenceran dilakukan
dengan menambahkan aquadest ke dalam larutan yang pekat.
Penambahan aquadest ini mengakibatkan konsentrasi berubah dan
volume diperbesar, tetapi jumlah mol zat terlarut adalah tetap. Selain
itu, pengenceran juga dapat dilakukan dengan cara terlebih dahulu
menentukan konsentrasi dan volume larutan yang akan dibuat. Untuk
menentukannya, tetap menggunakan rumus pengenceran.
Pengenceran yaitu suatu cara atau metode yang diterapkan
pada suatu senyawa dengan jalan menambahkan pelarut yang bersifat
netral, lazim dipakai yaitu aquadest dalam jumlah tertentu.
Penambahan pelarut dalam suatu senyawa dan berakibat menurunnya
kadar kepekatan atau tingkat konsentrasi dari senyawa yang
dilarutkan/diencerkan. Zat-zat yang didalam jumlah yang relative besar
disebut pelarut.
Larutan yang konsentrasinya telah diketahui dengan teliti
disebut dengan larutan standar atau larutan baku, artinya larutan
tersebut setiap liternya mengandung sejumlah gram ekivalen tertentu.
Larutan standar dapat dibuat dari zat cari maupun zat padat (Kristal).
Labu ukur adalah alat gelas dalam laboratorium kimia yang
berfungsi dalam pengenceran dan pembuatan larutan kimia. Labu ukur
memiliki bentuk bagian bawah yang seperti labu dan bagian leher yang
memanjang dilengkapi dengan tutup labu ukur pada bagian atas.
Labu ukur tersedia dalam banyak variasi ukuran volume seperti 25 mL,
50 mL, 100 mL dan seterusnya. Tentunya penggunaan ukuran ini
disesuaikan dari volume larutan yang akan dibuat ataupun diencerkan
Prinsip :
Pengenceran pada prinsipnya menambahkan pelarut yang umumnya
menggunakan aquadest mengakibatkan konsentrasi berubah dan
volume diperbesar tetapi jumlah mol zat terlarut tetap.
Cara Kerja :
 Zat padat
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Membilas semua alat yang akan digunakan dengan aquadest 3 kali,
kecuali botol timbang
3. Menimbang NaOH menggunakan necara analitik.
4. Letakkan corong di leher labu ukur dan beri celah sedikit
menggunakan tisu kecil agar udara masuk
5. Menambahkan aquades kedalam botol timbang yang berisi NaOH,
kemudian diaduk menggunakan batang pengaduk sampai zat
terlarut kemudian memindahkan cairan NaOH yang sudah larut
kedalam labu ukur, ulangi minimal 3 kali sampai botol timbang
bersih secara fisik
6. membilas botol timbang, batang pengaduk, corong dan dinding
labu ukur menggunakan aquadest agar sisa NaOH tidak tertinggal
7. Menambahkan pelarut (aquadest) sampai ½ volume dicampur,
kemudian guncang-guncangkan agar semua zat larut
8. Menambahkan pelarut (aquadest) sampai ¾ volume dicampur
9. Tidak memegang bagian labu ukur dibawah tanda tera
10. Mengeringkan bagian atas tanda tera dengan kertas saring agar
tidak ada penambahan volume
11. Menambahkan aquadest lagi menggunakan pipet tetes sampai
miniskus bawah sejajar dengan tanda tera
12. Menutup bagian atas labu ukur dengan tutup labu ukur atau plastik
dengan rapat
13. Mencampurkan larutan didalam labu ukur dengan cara membolak-
balik kan dan mengguncang-guncang labu ukur sebanyak 5-7 kali.
Pengenceran pun selesai.
 Zat cair
1. menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Membilas semua peralatan aquadest sebanyak tiga kali.
3. Mengambil pipet volume, kemudian bilas kembali dengan larutan
yang akan dipindahkan sampai diatas tanda tera.
4. Letakkan corong di leher labu ukur dan beri celah sedikit
menggunakan tisu kecil agar udara masuk
5. Menuangkan larutan ke dalam gelas beaker
6. Memasukkan pipet volume ke dalam gelas beaker yang berisi
larutan sampai ujung pipet tercelup kemudian menyedot larutan
sampai diatas tanda tera dengan posisi pipet volume tegak lurus.
7. Menutup lubang atas dengan jari telunjuk
8. Mengelap bagian luar pipet yang terkena larutan menggunakan
tisu.
9. Menepatkan larutan dengan mengeluarkannya secara hati-hati
sampai ujung miniskus bagian bawah tepat berhimpit dengan garis
tera. Garis tera dengan miniskus terlihat satu garis.
10. Selama penepatan tidak memegang bagian dibawah tanda tera
11. Mengeluarkan larutan dari pipet volume ke labu ukur dengan posisi
pipet tegak lurus sampai larutan keluar semua
12. Kemudian menunggu selama 15-20 detik.
13. Mengeluarkan pipet volume dari labu ukur dengan cara digores-
goreskan terlebih dahulu atau diketok secara perlahan. Cairan yang
tersisa pada ujung pipet tidak boleh dikeluarkan dengan cara
meniupnya.
14. Membilas corong dan dinding labu ukur menggunakan aquadest
agar sisa larutan tidak tertinggal
15. Menambahkan pelarut (aquadest) sampai ½ volume dicampur,
kemudian guncang-guncangkan agar semua zat larut
16. Menambahkan pelarut (aquadest) sampai ¾ volume dicampur
17. Tidak memegang bagian labu ukur dibawah tanda tera
18. Mengeringkan bagian atas tanda tera dengan kertas saring agar
tidak ada penambahan volume
19. Menambahkan aquadest lagi menggunakan pipet tetes sampai
miniskus bawah sejajar dengan tanda tera
20. Menutup bagian atas labu ukur dengan tutup labu ukur atau plastik
dengan rapat
21. Mencampurkan larutan didalam labu ukur dengan cara membolak-
balik kan dan mengguncang-guncang labu ukur sebanyak 5-7 kali.
Pengenceran selesai.
Pengamatan :
1. Dalam membilas alat yang akan digunakan untuk menampung
larutan yang akan diencerkan, hanya menggunakan aquadest saja,
tidak perlu dibilas dengan larutan aslinya.
2. Untuk pengenceran zat cair menggunakan pipet volume, pipet
volume harus dibilas lagi dengan larutan yang akan diencerkan
3. Saat memasukkan zat pelarut haruslah tepat, karena jika berlebih,
percobaan tersebut harus diulang kembali, sebab hasil pengenceran
larutan itu sudah tidak akurat.

Data :
 Data penimbangan garam
No Penimbangan Massa
.
1. Botol Timbang 19,8367 gram
2. Botol Timbang+NaCl 21,6973 gram
3. Garam (NaCl) 1,8606 gram
Waktu 45 s

Perhitungan :
Massa awal = 19,8367 gram
Penambahan ± 10% =
 19,8367 + 1,8 = 21,6367 gram
 19,8367 + 2,2 = 22,0367 gram
Massa akhir = 21,6973 gram
Hasil akhir = 21,6973 gram – 19,8367 gram
= 1,8606 gram
Hasil :
Didapat hasil Massa Garam (NaCl) yang digunakan untuk pengenceran
yaitu : 1,8606 gram
Pembahasan :
Pengenceran di laboratorium biasanya menggunakan labu ukur
untuk menakarnya dan untuk pengambilan larutan menggunakan pipet
volume, karena membutuhkan ketelitian tinggi dan jika beda sedikit
saja maka hasil yang di dapatkan tidaklah sempurna. Pengenceran
dilakukan dengan menambahkan aquadest ke dalam larutan yang
pekat. Penambahan aquadest ini mengakibatkan konsentrasi berubah
dan volume diperbesar tetapi jumlah mol zat terlarut tetap.
Kesimpulan :

Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan


bahwa Pengenceran baik zat padat atau zat cair dilakukan dengan
menggunakan Labu Ukur karena pengenceran memerlukan alat yang
berketelitian baik, hal tersebut dapat mempengaruhi hasil pengenceran.
Zat yang digunakan sebagai pelarut adalah yang bersifat netral
umumnya digunakan Aquadest, penambahan aquadest tersebut
mengakibatkan konsentrasi berubah dan volume diperbesar tetapi
jumlah mol zat terlarut tetap. Dalam praktikum percobaan
pengenceran, perlu diperhatikan volume pelarut yang dipindahkan
secara detail dan cermat agar pekerjaan tidak berulang-ulang
dilakukan.. Hasil pengenceran nantinya dapat digunakan untuk proses
titrasi.

Yang Membuat,

Rachma Triadelia Caroline


NIM : P07134221004

Anda mungkin juga menyukai