Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGAMATAN SEL PENYUSUN ORGAN REPRODUKSI

DISUSUN OLEH :
Rachma Triadelia Caroline
P07134221004
STr Teknologi Laboratorium Medis

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA
JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
2021/2022
Hari, Tanggal : Jumat, 28 Januari 2022
Praktikum ke : 2
Tujuan :
1. Mengamati sel testis dan sel ovarium pada organ reproduksi
2. Mengidentifikasi bagian-bagian sel testis dan sel ovarium
3. Menganalisis perbedaan sel testis dan sel ovarium berdasarkan pengamatan
Dasar Teori :
Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan
keturunan yang baru. Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan
melestarikan jenis agar tidak punah. Pada seorang pria testisnya mampu
menghasilkan sel kelamin jantan (sperma) dan hormon testosteron. Sedangkan
seorang wanita ovariumnya mampu menghasilkan sel telur (ovum) dan hormon
wanita yaitu estrogen.
Secara anatomi, sistem reproduksi pria terdiri dari genitalia eksternal dan
genitalia internal . Genitalia eksternal terdiri dari penis dan skrotum, sedangkan
genitalia internal terdiri dari testis dan organ-organ penunjang fungsinya, yaitu
epididimis, duktus deferens (vas deferens), vesikula seminalis, duktus ejakulatorius,
glandula prostatica, dan glandula bulbouretralis (glandula cowperi).
1) Genitalia Eksternalis
i) Penis Berfungsi sebagai saluran yang menyalurkan sperma kepada vagina
wanita.
ii) Skrotum Berfungsi sebagai kantung kulit khusus yang melindungi testis dan
epididimis dari cedera fisik dan merupakan pengatur suhu testis.
2) Genitalia Internalis
i) Testis Berfungsi sebagai penghasil sperma dan mensekresikanhormon
testosteron.
ii) Epididimis Berfungsi sebagai tempat sekresi sperma dari testis, sebagai
pematangan motilitas dan fertilitas sperma, memekatkan/mengentalkan dan
menyimpan sperma.
iii) Duktus deferens (Vas Deferens) Berfungsi sebagai pembawa spermatozoa
dari epididimis ke duktus ejakulatorius dan menghasilkan cairan semen yang
berfungsi unutk mendorong sperma keluar dari dukrus ejakulatorius dan
uretra.
iv) Vesikula seminalis Berfungsi sebagai penghasil fruktosa untuk memberi
nutrisi sperma yang dikeluarkan, mengeluarkan prostaglandin yang
merangsang motilitas saluran reproduksi pria untuk membantu mengeluarkan
sperma, menghasilkan sebagian besar cairan semen, menyediakan precursor
(proses biologis) untuk pembekuan semen.
v) Duktus ejakulatorius Berfungsi membawa spermatozoa dari vas deferens
menuju ke basis prostat.
vi) Glandula prostatica Berfungsi mengeluarkan cairan basa yang menetralkan
sekresi vagina yang asam, memicu pembekuan semen untuk menjaga sperma
tetap berada dalam vagina pada saat penis dikeluarkan.
vii) Glandula bulbuurethralis (Glandula Cowperi) Berfungsi mengeluarkan
mucus untuk pelumasan.

Hormon pada Pria diantaranya adalah :


1. Hormon testosterone
Dihasilkan oleh sel interstitial yang terletak antara tubulus
seminiferus.Testosteron yang tidak terikat pada jaringan dengan cepat diubah oleh
hati menjadi aldosteron dan dehidroepialdosteron.
Fungsi testosteron adalah sebagai berikut :
1) Efek desensus (penempatan) testis Hal ini menunjukkan bahwa testosteron
merupakan hal yang penting untuk perkembangan seks pria selama kehidupan
manusia dan merupakan faktor keturunan.
2) Perkembangan seks primer dan sekunder Sekresi testosteron setelah pubertas
menyebabkan penis, testis, dan skrotum membesar sampai usia 20 tahun serta
mempengaruhi pertumbuhan sifat seksual sekunder pria mulai pada masa
pubertas.
2. Hormon gonadotropin
Kelenjar hipofisis anterior menghasilkan dua macam hormone yaitu
Lutein hormone (LH) dan Folicle Stimulating Hormon (FSH).
3. Hormon estrogen
Dibentuk dari testosteron dan dirangsang oleh hormon perangsang folikel.
Hormon ini memungkinkan spermatogenesis untuk menyekresi protein pengikat
endogen untuk mengikat testosterone dan estrogen serta membawa keduanya ke
dalam cairan lumen tubulus seminiferus untuk pematangan sperma.
4. Hormon pertumbuhan (Growth Hormone)
Hormon ini diperlukan untuk mengatur latar belakang fungsi metabolism
testis secara khusus dan untuk meningkatkan pembelahan awal spermatogenesis

Secara anatomi, sistem reproduksi wanita terdiri dari genitalia eksternal dan
genitalia internal. Genitalia eksternal terdiri dari mons pubis, labia mayora, labia
minora, klitoris, glandula vestibularis mayor, glandula vestibularis minor.Sedangkan
genitalia internal terdiri dari vagianhymen, tuba uterina, uterus, ovarium.
1) Genitalia Eksternal
i) Mons pubis. Mons pubis adalah penonjolan berlemak di sebelah ventral simfisis
dan daerah supra pubis. Sebagian besar mons pubis terisi oleh lemak, jumlah
jaringan lemak bertambah pada pubertas dan berkurang setelah menopause.
Setelah dewasa, mons pubis tertutup oleh rambut kemaluan yang kasar.
ii) Labia mayora Labia mayora merupakan organ yang terdiri atas dua lipatan yang
memanjang berjalan ke kaudal dan dorsal dari mons pubis dan keduanya menutup
rima pudendi (pudendal cleft).
iii) Labia minora Labia minora merupakan organ yang terdiri atas dua lipatan kulit
kecil terletak di antara kedua labia mayora pada kedua sisi introitus vaginae.
Kedua labium minus membatasi suatu celah yang disebut sebagai vestibulum
vaginae
iv) Klitoris Terletak dorsal dari komisura anterior labia mayora dan hampir
keseluruhannya tertutup oleh labia minora. Klitoris mempunyai tiga bagian yaitu
krura klitoris, korpus klitoris dan glans klitoris.
v) Glandula vestibularis mayor Sering disebut juga kelenjar Bartholini, merupakan
kelenjar yang bentuknya bulat/ovoid yang ada sepanjang dan terletak dorsal dari
bulbus vestibule atau tertutup oleh bagian posterior bulbus vestibuli.
vi) Glandula vestibularis minor Glandula vestibularis minor mengeluarkan lendir ke
dalam vestibulum vagina untuk melembapkan labia minora dan mayora serta
vestibulum vagina. Organ ini adalah daerah dengan peninggian di daerah dengan
peninggian di daerah median membulat terletak ventral dari simfisis pubis.
Sebagian besar terisi oleh lemak. Setelah pubertas, kulit diatas tertutup rambut
kasar.
2) Genitalia Internal
i) Vagina merupakan organ yang berbentuk tabung dan membentuk sudut kurang
lebih 60 derajat dengan bidang horizontal.
ii) Himen Adalah lipatan mukosa yang menutupi sebagian dari introitus vagina.
Himen tidak dapat robek disebut hymen imperforatus.
iii) Tuba uterina Tuba uterina atau tuba fallopi memiliki panjang masing-masing tuba
kurang lebih 10 cm. Dibagi atas 4 bagian (dari uterus kea rah ovarium) yaitu pars
uterine tubae (pars intramuralis), isthmus tubae, ampulla tubae, dan infundibulum
tubae.
iv) Uterus Uterus merupakan organ berongga dengan dinding muscular tebal, terletak
di dalam kavum pelvis minor (true pelvis) antara vesika urinaria dan rectum.
v) Ovarium Ukuran dan bentuk ovarium tergantung umur dan stadium siklus
menstruasi. Bentuk ovarium sebelum ovulasi adlah ovoid dengan permukaan licin
dan berwarna merah muda keabu-abuan.

Hormon pada Wanita, diantaranya :


1. Hormon estrogen
Estrogen memengaruhi organ endokrin dengan menurunkan sekresi FSH,
dimana pada beberapa keadaan akan menghambat sekresi LH dan pada keadaan
lain meningkatkan LH.
2. Hormon progesterone
Dihasilkan oleh korpus luteum dan plasenta, bertanggung jawab atas
perubahan endometrium dan perubahan siklik dalam serviks serta vagina.
3. Foliclle stimulating hormone (FSH)
FSH dibentuk oleh lobus anterior kelenjar hipofisi. Pembentukan FSH ini
akan berkurang pada pembentukan/pemberian estrogen dalm jumlah yang cukup
seperti pada kehamilan.
4. Lutein hormone (LH)
LH bekerjasama dengan FSH untuk menyebabkan terjadinya sekresi
estrogen dari folikel de Graaf. LH juga menyebabkan penimbunan substansi dari
progesterone dalam sel granulosa.
5. Prolaktin atau luteotropin hormone (LTH)
Fungsi hormon ini adalah untuk memulai mempertahankan produksi
progesterone dari korpus luteum

Alat dan Bahan


Alat : Mikroskop
Bahan :
1. Preparat sediaan sel testis
2. Preparat sediaan sel ovarium

Cara Kerja :
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan dipakai untuk praktikum
2. Diletakkan preparat sel testis diatas mikroskop
3. Diamati secara bertahap dengan perbesaraan lemah, kemudian diganti dengan
perbesaran kuat
4. Perhatikan bentuk, warna, dan penyusunan sel testis
5. Dicatat, gambar, dan analisis hasil pengamatan sel testis
6. Dlanjut diletakkan preparat sel ovarium diatas mikroskop
7. Diamati secara bertahap dengan perbesaran lemah, kemudian diganti perbesaran
kuat
8. Diperhatikan bentuk, warna, dan penyusunan sel ovarium
9. Dicatat, gambar, dan analisis hasil pengamatan sel ovarium

Hasil :
Preparat Gambar Keterangan

Preparat Sel Testis  Ukuran : Sedang


Perbesaran 400x  Warna : merah muda
Bagian-bagian :
 Membran basalis
 Theca interna
 Theca externa
 Ovum
 Zona pellicida
Preparat Sel  Ukuran : Sedang
Ovarium  Warna : ungu
Perbesaran 400x Bagian-bagian :
 Tubulus seminiferus
 Sel sperma
 Spermatosit primer
 Sperma sekunder
 Lumen tubulusseminiferus
 Membran basalis

Pembahasan :
Pada preparat ovarium mamalia bagian-bagian yang teramati antara lain :
1. Tunika interna (teka interna) adalah lapis sel-sel yang berbentuk ireguler,
menyerupai sel-sel epitel, ini dianggap sebagai sumber testosteron dibawah
pengaruh LH.
2. Tunika eksterna (teka eksterna) adalah suatu lapis sel jaringan ikat, yang pada
permukaan dalam bercampur dengan teka interna, sedangkan pada permukaan
luarnya dengan stroma ovarium
3. Ovum merupakan sekret yang dihasilkan dari ovarium
4. Zona pellicida adalah membran tebal transparan di sekitar sel telur mamalia yang
dapat ditembus oleh sperma dalam proses pembuahan. Zona pelusida akan tetap
eksis sampai telur yang telah dibuahi (embrio) melepaskannya dalam proses yang
disebut penetasan (hatching).
5. Membran basalis merupakan membran yang berada didasar sebuah sel. Membran
basal berfungsi sebagai tempat melekatnya sel epitel dan inti sel berfungsi
mengatur segala aktivitas sel. membran basalis merupakan kondensasi bahan
mukopolisakarida dan protein yang terdapat di bawah permukaan basal semua
epitel dengan ketebalan yang berbeda-beda. Membran basalis yang paling tebal
terdapat di bawah epitel yang sering mengalami gesekan seperti epidermis kulit.
Membrane basalis berfungsi sebagai penyokong dan bertindak sebagai filter yang
semipermeabel dari bagian basal epitel.

Bagian-bagian yang dapat teramati pada preparat testis mamalia antara lain :
1. Tubulus seminiferusadalah saluran berukuran panjang, berfungsi untuk tempat
pembentukan sel sperma (spermatogenesis). Menurut Ni Luh Putu (2013) bagian
utama yaitu tubulus seminiferus yang diamati bagian lumen, sel-sel spermatosit
dan sperma. Testis binalut epitel banyak lapis yang mengandung 2 jenis sel dasar
yaitu sel sertoli dan sel spermatognenesis. Testis merupakan kelenjar ganda yang
berfungsi secarafungsional dan bersifat eksokrin dan endokrin.
2. Sel sperma adalah suatu sel yang dibentuk pada tubulus seminiferus melalui
proses yang disebut spermatogenesis.
3. Spermatosit primer adalah sel yang akan menjadi sperma, berukuran paling besar,
berbetnuk bulat, inti sel berwarna kuat, dan terletak menjauh dari membran basal.
4. Sperma sekunderadalah sel yang akan menjadi sperma, berukuran lebih kecil dari
spermatosit primer yaitu setengahnya, berbentuk bulat dengan warna inti lebih
kuat, terletak lebih menjauhi membran basal.
5. Lumen tubulus seminiferusadalah suatu ruang berfungsi untuk berkontrakksi
otototot sehingga dapat menimbulkan gerak yang berguna bagi testis/tubulus
seminiferus. Lumen ini adalah sebuah rongga memanjang atau saluran yang
berfungsi juga sebagai saluran spermatozoa ke epididimis untuk proses
pematangan.
6. Interstitial seladalah sel yang terletak di dalam tubulus semniferus dengan
komponen seluler utamanya yaitu sel leydig yang berfungsi sebagai sekret
testosteron dan sel sertoli sebagai pemberi nutrisi pada sperma
7. Membran basalis adalah suatu membran yang berada pada bagian terluar dari
tubulus seminiferus yang berbatasan langsung dengan jaringan ikat
Kesimpulan :
Pada pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan ovarium mamalia,
terlihat struktur histologis yang meliputi: Korteks, Medula, Folikel primordial,
Folikel primer, Folikel sekunder, Folikel de graff, Oosit, dan Sel-sel granulosa
Pada pengamatan yang telah dilakukan, terdapat testis mamalia-tikus
dengan struktur histologis yang meliputi: Sel interstisial, Membran basal, Tubulus
seminiferus, Sel sperma, Spermatogonium (dalam perkembangan), Spermatosit
primer, Spermatosit sekunder, Sel sertoli, Lumen.

Referensi :
Mashudi,Sugeng. (2011). Anatomi dan Fisiologi Dasar. Jakarta : Salemba
Medika.
Syaifuddin. (2009). Fisiologi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan.
Jakarta : Salemba Medika

Praktikan

Rachma Triadelia Caroline

Anda mungkin juga menyukai