Anda di halaman 1dari 61

Sistem

Reproduksi
Farsya Hamidah | Feby Kinanti S | Hafiz Agung M | Hersendro Sulistyo | Nisrina Abiyu W | Zahra Putri S
SISTEM
REPRODUKSI
LAKI-LAKI
Organ Reproduksi

PENIS
Berfungsi Sebagai Organ Kopulasi,dan
pengeluaran urine dan semen.
Terdiri atas bagian akar,badan,dan glans penis

S K R O T U M (KANTUNG TESTIS)
adalah pelipatan dinding berupa kantung longgar dari kulit didalamnya berisi testis.
Fungsinya adalah untuk menjaga suku testis supaya tidak terlalu panas. Di skrotum
terdapat otot polos yang disebut otot dartos. Otot inilah yang membuat testis dapat
mengerut dan mengendur.
Organ Reproduksi

TESTIS
Berbentuk oval, berjumlah sepasang, diameter
sekitar 5 cm, ditutupi oleh skrotum, dan tersusun
atas pembuluh-pembuluh halus yang disebut
tubulus seminiferus.

Fungsi testis adalah sebagai tempat


pembentukan sel kelamin jantan (spermatozoa)
dan hormon kelamin (testosteron). Pada testis
juga terdapat sel sertoli yang menyediakan
makanan bagi spermatozoa.
Saluran Reproduksi

• Epididimis
Menyimpan sperma ( sekitar 6 minggu) hingga menjadi
dewasa,motil,dan fertile.

• Vas Deferens
Saluran lurus kelanjutan epididimis.

• Duktus Ejakulatorius
Menerima Sperma dari Vas Deferens,dan menyalurkan sekresi
vesikula seminalis

• Uretra
Saluran Kelamin dari kantung semen,saluran pembuangan urine.
Kelenjar Aksesori

• V e s i k u l a S e m i n a l i s (Kantung Semen)
memberi nutrisi pada sperma serta turut berperan dalam
suksesnya proses reproduksi.serta memberi 60%
Semen.

• Kelenjar Prostat
penghasil cairan basa untuk melindungi sperma dari
gangguan luar.memberi 30% dari total volume sperma.

• K e l e n j a r C o w p e r (bulbouretral)
Menghasilkan cairan Basa yang berfungsi menetralkan
sisa urine di uretra.member 5% dari total volume sperma
HORMON
KELAMIN
LAKI-LAKI
HORMON HIPOFISIS
Hormon Pria
1. FSH (Follicle Stimulating Hormone)
Memiliki reseptor pada sel tubulus
seminiferous yang berperan dalam
H O R M ON T E S T I S K U L A R spermatogenesis
2. LH (Luiteinizing Hormone) atau ICSH (Interstitial
1. Testosteron cell stimulating Hormone)
Pada janin : untuk diferensiasi saluran kelamin Memiliki reseptor pada sel-sel interstisial
internal dan genitalia luar,serta menstimulasi yang berfungsi merangsang sel-sel interstisial
penurunan testis ke dalam skrotum di dalam testis untuk berkembang dan
Saat Pubertas : Untuk pertumbuhan,pengembangan menyekresikan testosteron
dan pemeliharaan ciri-ciri seks sekunder.
2. Androstenedion : Sebagai Pekusor untuk hormone
HORMON HIPOTALAMUS
estrogen pada laki-laki GnRH (Gonadotropin Releasing Hormone)
3. Dihidrotestosteron (DHT) : Untuk pertumbuhan prenatal Merangsang kelenjar hipofisis
dan diferensiasi genitalia pada laki-laki mengeluarkan LH dan FSH,serta
4. Inhibin dan protein pengikat androgen : Dihasilkan oleh mengatur mekanisme umpan balik
sel-sel sertoli dan berfungsi untuk merespons sekresi FSH negative dalam sintesis dan sekresi
testosterone.
GAMETOSIS
PADA
LAKI-LAKI
Gametogenesis

Mitosis.Spermatogonium (2n) diploid yang dekat dengan membrane


basalis tubulus seminiferus berproliferasi secara mitosis dan menjadi
spermatosit primer.

Meiosis.Tiap spermatosit primer (2n) membelah pada meiosis


1,membentuk dua spermatosit sekunder (n),dan membelah lagi pada
meiosis 2 menjadi empat spermatid (n)

Spermiogenis.Masing-masing Spermatid (n) mengalami


maturasi(pematangan) menjadi sperma haploid (n)

Spermiasi.Pelepasan sperma dewasa ke lumen tubulus


seminiferous,ke tubulus rektis,anyaman saluran testis,dan duktus
deferens.dan lalu disalurkan ke epididimis.
SISTEM
REPRODUKSI
WANITA
Organ Reproduksi

STRUKTUR
OVARIUM

kulit (korteks) / zona parenkimatosa


terdiri atas tunika albuginea (epitel berbentuk
OVARIUM kubus), jaringan ikat stroma yang mengandung folikel
Ovarium (indung telur) berjumlah sepasang, primordial dan folikel Graaf, serta sel-sel Walthard
terletak di rongga pelvis (panggul) serta berbentuk
seperti buah kenari dengan ukuran panjang 3-5 Inti (medula) / zona vaskulosa
cm, lebar 2-3 cm dan tebal 1 cm. terdiri atas jaringan stroma yang berisi pembuluh
darah, serabut saraf, dan otot polos
Ovarium berfungsi sebagai tempat oogenesis serta
mengasilkan hormon estrogen dan progesteron
Organ Reproduksi

T U B A F A L L O P I (TUBA UTERINA/OVIDUK)
Berjumlah sepasang dan berukuran panjang 10 cm dengan
diameter o,7 cm. Tuba fallopi memiliki bagian:
• infundibulum
(ujung terbuka berbentuk corong
dengan fimbria untuk menyapu
oosit yang terovulasi)
• ampula (segmen tengah)
• ismus (segmen dekat uterus)

Dinding tuba fallopi memiliki epitel bersilia untuk menggerakkan


oosit menuju ke uterus ( memerlukan waktu 4-5 hari). Umumnya,
fertilisasi terjadi di sepertiga bagian atas tuba fallopi.
UTERUS

Endometrium mengalami perubahan selama siklus menstruasi.


Uterus merupakan organ tunggal berongga, berbentuk seperti Endometrium berfungsi sebagai tempat implantasi zigot dan pertumbu
buah pir terbalik, serta berukuran panjang 7 cm dan lebar 5 cm janin.
dengan diameter 2,3 cm.
Uterus terletak diantara rektum dan kandung kemih. Bagian Endometrium terdiri atas dua lapisan yaitu :
bawah dari uterus disebut serviks. Dinding uterus tersusun dari: • stratum fungsionalis
• perimetrium (lapisan terluar) mengandung kelenjar dan luruh saat menstruasi
• miometrium (lapisan tengah jaringan • stratum basalis
otot polos) berdekatan dengan miometrium dan tidak mengalami perubahan
• endometrium (lapisan terdalam) selama siklus menstruasi
Organ Reproduksi

VAGINA
Vagina merupakan tabung fibromuskular yang
panjangnya sekitar 8-10 cm. Dinding vagina berlipat
lipat, elastis dan dilapisi oleh epitel pipih berlapis banyak
yang memiliki reseptor untuk estrogen. Vagina berfungsi
sebagai organ kopulasi serta jalan aliran menstruasi dan
jalan lahir bayi.

Sebelum pubertas dan setelah menopause, Pada masa reproduktif, konsentrasi estrogen
konsentrasi estrogen rendah sehingga lapisan meningkat sehingga lapisan vaggina tebal. Akumulasi
vagina tipis, akumulasi glikogen pada sel sel glikogen yang tinggi pada sel-sel mukosa akan
mukosa sedikit, dan pH menjadi basa. dimetabolisme oleh bakteri normal vagina menjadi
asam laktat sehingga vagina bersifat asam
VOrgan
U L V A Reproduksi
(PUDENDUM)

Vulva merupakan organ genitalia luar yang terdiri atas bagian-


bagian berikut:

• Mons pubis merupakan bantalan jaringan lemak berkulit


yang ditutupi oleh rambut setelah masa pubertas

• Labia major (bibir besar) merupakan dua lipatan


kulit longitudinal dari mons pubis merentang ke bawah dan
bertemu di perineum dekat anus. Setelah masa pubertas, labia
major ditutupi rambut

• Labia minor (bibir kecil) merupakan dua lipatan kulit


diantara kedua labia major dan tidak ditutupi oleh rambut,
mengandung kelenjar sebasea dan beberapa kelenjar keringat
• Klitoris homolog dengan penis laki- • Vestibula merupakan area yang
laki, tetapi berukuran lebih kecil dan tidak dikelilingi oleh labia minor serta menutupi
memiliki lubang uretra, memiliki dua lubang uretra, mulut vagina, dan saluran
korpus kovernosum dari jarinan erektil. kelenjar Bartholin yang menghasilkan lendir
Jaringan di klitoris mengandung bnyak saat ekstasi seksual
ujung saraf yang sensitif

• Orifisium uretra merupakan jalur • Mulut vagina dikelilingi oleh


keluar urine dari kandung kemih. Bagian membran yang disebut himen (selaput
tepinya menganduk dua kelenjar dara). Himen pada setiap wanita memliki
parauretral (skene) bentuk dan ukuran yang bervariasi
HORMON
KELAMIN
WANITA
1 ESTROGEN 2 PROGESTERON

Dihasilkan oleh ovarium (folikel dan Dihasilkan oleh ovarium (korpus luteum) dan
korpus luteum) dan plasenta. Estrogen plasenta. Berfungsi untuk merangsang
berpengaruhpada pertumbuhan organ pertumbuhan endometrium uterus untuk
reproduksi, kelenjar mamae, sekresi persiapan implantasi zigot, menghambat
cairan pada serviks yang memudhkan kontraksi uterus, merangsang pertumbuhan
sperma masuk ke uterus, dan proses sel sel alveolar mamae, meningkatkan
kelahiran viskositas mukus serviks sehingga
menghambat masuknya sperma, dan sedikit
menghangatkan tubuh.

LH FSH
3 (Luteinizing Hormone) 4 (Follicle Stimulating Hormone)
Dihasilkan oleh hipofisis, Dihasilkan oleh hipofisis, berfungsi
berfungsi merangsang ovarium untuk merangsang ovarium untukmemproduksi
memproduksi estrogen & progesteron, estrogen & progesteron,serta memacu
serta memacu pertumbuhan korpusm pertumbuhan dan perkembangan folikel
luteum dan ovulasi (sel telur)
Hormon Wanita

HCG
5 (Human Chorionic Gonadotropin)
6 RELAKSIN
Disekresi oleh sel-sel embrionik mulai dari Disekresikan oleh korpus luteum kehamilan
hari ke-10 setelah fertilisasi. Berfungsi pada ovarium dan plasenta serta berfungsi
mempertahankan produksi progesteron dan untuk merelaksasi serviks dan fibrokartilago
estrogen oleh ovarium pada simfisis pubis sehingga memudahkan
kelahiran

7 PROLAKTIN 8 OKSITOSIN
Dihasilkan oleh hipofisis serta berfungsi Dihasilkan oleh hipotalamus dan disimpan
merangsang pertumbuhan duktus dan di hipofisis posterior. Berfungsi merangsang
alveolus pada kelenjar amae saat kontraksi otot polos uterus selama proses
kehamilan dan produksi air susu selama kelahiran dan merangsang kelenjar mamae
untuk pengeluaran air susu.
menyusui
Hormon Wanita
9

GNRH LAKTOGEN PLASENTA


(GONADOTROPIN RELEASING 10
(SOMATOMAMMOROPRIN
HORMONE) KORIONIK)
Dihasilkan oleh hipotalamus. Berfungsi Disekresi oleh plasenta. Berfungsi
merangsang hipofisis untuk menyekresi merangsang pertumbuhan kelenjar
LH dan FSH mamae untuk persiapan laktasi pada
ibu hamil.

CRH
11 TIROTROPIN KORIONIK 12 (Corticotropin Releasing Hormone) 13 PROSTAGLANDIN

Disekresikan oleh plasenta. Dihasilkan oleh plasenta. Dihasilkan oleh uterus. Berfungsi
Berfungsi meningkatkan laju Berfungsi memacu produksi memengaruhi robeknya folikel saat
metabolisme pada ibu hamil estrogen plasenta dan ovulasi dan merangsang kontraksi
perubahan paru-paru janin uterus saat kelahiran
untuk menghirup udara
GAMETOSIS
PADA
WANITA
Hormon Wanita
2. OOGENESIS PASCALAHIR

Saat lahir, jumlah folikel


primordial dalam ovarium
sekitar 2 juta. Pada saat
1. OOGENENSIS PRALAHIR
pubertas berjumlah
50.000-100.000, tetapi
Oogonium (2n) mengalami pembelahan hanya 350-400 yang akan
mitosis selama kehidupan janin dan hidup dan siap ovulasi
menghasilkan 6-7 juta oosit primer (2n).
Oosit primer akan bermeiosis I setelah satu per satu setiap
lahir hingga sebelum masa pubertas. bulannya selama tahun
tahun produktif.
Hormon Wanita 3. OOGENESIS PASCAPUBERTAS

• Pada masa pubertas, terjadi perkembangan folikel primodial


menjadi folikel primer kemudian menjadi folikel sekunder yang
disebabkan oleh hormon GnRh dan gonadotropin. Dalam folikel
yang matang terdapat oosit primer (2n) mengalami pembelahan
meiosis I menghasilkan oosit sekunder (n) yang berukuran
besar dan badan polar I (n) yang berukuran kecil.
• Oosit sekunder (n) mengalami meiosis II dan berhenti. Oosit
sekunder akan terdorong keluar dari permukaan ovarium
(ovulasi)
• Jika oosit dibuahi sprema, maka pembelahan berlanjut hingga
terbentuk ootid (n) dan badan polar II (n). Ootid akan
berkembang menjadi ovum (n) yang matang.
• Namun jika oosit sekunder yang terovulasi tidak dibuahi, akan
disintegrasi (pecah)
SIKLUS
MENSTRUASI
Siklus Menstruasi

Siklus kompleks yang


merupakan hasil interaksi
sistem endokrin (hipotalamus,
hipofisis, dan ovarium) dengan
sistem reproduksi yang
menyebabkan terjadinya
perubahan pada endometrium
uterus. Rentang siklus
menstruasi pada umumnya
adalah 28 hari.
Siklus Menstruasi

Hipotalamus mengendalikan siklus menstruasi,


hipotalamus mempengaruhi hipofisis melalui
pengeluaran GnRH-gonadotropin releasing
hormon. GnRH melalui sistem sirkulasi portal
menuju hipofisis anterior dan menyebabkan 
gonadotrof hipofisis melakukan sintesa dan
pelepasan FSH-folikel stimulating hormone dan
LH-Luteinizing.  FSH akan menyebabkan
proses pematangan folikel selama fase
folukuler dan LH berperan dalam proses ovulasi
serta produksi progesteron oleh corpus luteum.
Siklus Ovarium FASE LUTEAL (PASCA OVULASI)

Hari ke 15 – 28,  Setelah ovulasi, sel-sel granula dari dinding folikel


FASE FOLIKULER yang telah pecah mengalami perubahan dan mengandung warna
• Hari ke 1 – 10,  pada awal siklus, kadar FSH dan kuning yang disebut lutein. Sisa folikel yang berubah menjadi butir
LH relatif tinggi, kedua hormon akan merangsang kuning ini disebut korpus luteum. Sel lutein hanya berumur 12 – 14
pertumbuhan 10 – 20 folikel  (kantung yang berisi hari dan selanjutnya akan mengalami regresi atau kemunduran fungsi
sel telur),  tetapi hanya 1 folikel yang sel lutein menjadi korpus albikans, yang disertai juga dengan
matang. (Relatif tingginya kadar FSH dan LH penurunan produksi hormon progesteron.  Saat mengalami
dipicu oleh penurunan kadar estrogen dan menstruasi, korpus albikans akan mengalami regresi total dan hilang
progesteron pada akhir fase sebelumnya. Selama
dari ovarium.
dan segera setelah haid, kadar estrogen relatif
rendah namun dengan pertumbuhan folikel kadar
estrogen semakin meningkat)
• Hari ke 10-14, ukuran folikel semakin besar dan
berubah bentuk dari folikel primer menjadi folikel
de Graf. Dengan semakin matangnya folikel,
kadar estrogen menjadi semakin bertambah, dan
mencapai puncaknya 18 jam sebelum ovulasi.
Tahap  menstruasi  ( menses )
Siklus Endometrium • Umumnya terjadi sekitar 4 – 5 hari. Pada fase ini terjadi proses peluruhan endometrium.
• Proses peluruhan ini terjadi karena penurunan kadar estrogen dan progesteron. Seiring
dengan penurunan tersebut, hormon perangsang folikel (FSH) mulai sedikit meningkat.
Terjadi sinkronisasi pada siklus ovarium, dimana  peningkatan ini memancing
berkembangnya beberapa folikel namun hanya akan ada satu folikel yang terus
berkembang yang kemudian memproduksi estrogen. Dengan berkembangnya folikel,
kadar estrogen yang semula rendah di awal menstruasi akan mulai meningkat kembali.
Tahap  proliferasi
Tahap proliferasi juga dikenal sebagai tahap praovulasi-ovulasi. Lapisan Endometrium yang sempat meluruh,
kembali menebal hingga seluruh dinding menebal pada masa ovulasi. Proses penebalan endometrium dipicu oleh
hormon estrogen yang mulai meningkat.

Tahap  sekretori (secretory)


Fase ini juga sering disebut sebagai pramenstruasi. Pada fase ini endometrium semakin menebal. Hal ini
dikarenakan folikel yang telah pecah dan mengeluarkan sel telur, membentuk korpus luteum. Korpus luteum kemudian
memproduksi progesteron yang membuat endometrium makin tebal.  Jika tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan
berdegenerasi dan berhenti memproduksi progesteron. Dengan penurunan kadar progesteron dan estrogen karena
tidak terjadi pembuahan, endometrium akan kembali meluruh.
FERTILISASI
GESTASI
PARTUS
Fertilisasi

Fertilisasi adalah penyatuan


sperma dengan oosit sekunder
untuk membentuk zigot. Zigot
merupakan sel diploid dengan
kromosom yang berasal dari ayah
dan ibu. Sekitar 250-400 juta
sperma masuk ke dalam vagina
melaluli ejakulasi semen laki-laki.
Akrosom sperma melepaskan
enzim hidrolitik untuk menembus
sel korona radiata dan zona
pelusida oosit, kemudian zona
pelusida menjadi kebal (tidak dapat
tertembus oleh sperma lainnya).
Gestasi

Gestasi (kehamilan) adalah masa perkembangan embrio menjadi janin


hingga kelahiran bayi. Lama kehamilan 266-288 hari (38-40 minggu) dari
waktu fertilisasi hingga kelahiran.

• Zigot membelah secara mitosis menjadi 2


sel, 4 sel, 8 sel, kemudian 16 sel (morula)
• Morula tumbuh menjadi blastosit (sel
berongga) yang berisi cairan blastosoel.
• Sel-sel blastosit bagian luar (tropoblas)
membentuk tonjolan-tonjolan ke arah
endometrium, menghasilkan enzim
proteolitik.
• Semua sistem organ tubuh janin telah
terbentuk setelah minggu ke-8.
Gestasi
Gestasi

a. Amnion, membentuk langit-langit berongga yang


terisi cairan amnion (ketuban). Amnion berfungsi
melindung janin dari guncangan dan faktor
eksternal.
b. Kantong Kuning Telur (sakus vitelinus),
terbentuk di dalam endoderm. Berfungsi sebagai
organ pencernaan dan pernapasan awal,
membentuk sel-sel darah dan pembuluh daerah,
serta pertumbuhan gonad primitif embrio.
c. Korion, membran terluar, membentuk vili korionik
(jonjot endometrium) dan plasenta, serta
menyekresikan hormon HCG.
d. Alantois, membran yang mengandung banyak
pembuluh darah (arteri dan vena umbilikus),
membentuk tali pusar.
Partus Persalinan adalah proses kelahiran bayi. Persalinan dipengaruhi oleh
hormon relaksin, estrogen, oksitosin, prostaglandin, dan CRH
(corticotropin releasing hormone). Persalinan dibagi menjadi tiga tahap,
yaitu dilatasi serviks, kelahiran bayi, dan kelahiran plasenta.

a. Dilatasi Serviks (Pembukaan), serviks dipaksa


melebar untuk jalan kepala bayi sekitar 10 cm. Tahap
ini paling lama, terjadi mulai dari beberapa jam hingga
24 jam.
b. Kelahiran Bayi, bayi mulai bergerak melewati
serviks dan vagina. Ibu dapat membantu
mengeluarkan bayinya dengan cara sengaja
mengontrasikan otot-otot dinding abdomen (perut)
bersamaan dengan kontraksi uterus. Kelahiran bayi
berlangsung selama 30-90 menit.
c. Kelahiran Plasenta, terjadi segera setelah bayi
lahir. Uterus berkontraksi lagi untuk memisahkan
plasenta dari miometrium dan mengeluarkannya
melalui vagina. Kelahiran plasenta berlangsung 15-30
menit.
TERJADINYA
ANAK
KEMBAR
Berdasarkan asal-usul zigot, kembar dibedakan menjadi dua macam, yaitu
kembar fraternal (dizigonik) dan identik (monozigotik)

KEMBAR FRATERNAL DIZIGONIK) KEMBAR IDENTIK(MONOZIGOTIK


terbentuknya zigot berasal dari sel telur yang
berbeda. Proses ovulasi terkadang dapat terjadi ketika satu sel telur dibuahi oleh satu
melepaskan lebih dari satu sel telur yang sperma yang kemudian menghasilkan satu
matang. Selanjutnya, sel-sel telur tersebut zigot. Zigot tersebut membelah menjadi dua
dibuahi oleh sel-sel sperma dalam waktu yang
embrio yang berbeda dan berkembang
bersamaan sehingga terdapat lebih dari satu
menjadi dua janin yang berbagi amnion
zigot yang akan tumbuh menjadi janin. Janin
kembar fraternal mempunyai plasenta, tali atau plasenta yang sama. Meskipun
pusar, dan kantong ketuban yang berbeda. berbagi plasenta, tetapi biasanya janin
Bakat melahirkan anak kembar dizigonik memiliki tali pusar dan kantong ketuban
bersifat genetik (dapat diwariskan kepada yang berbeda.
keturunannya).
LAKTASI
Laktasi Laktasi adalah proses produksi, sekresi, dan pengeluaran ASI (Air Susu Ibu). Laktasi
dipengaruhi oleh beberapa hormon sebagai berikut.

Selama kehamilan, estrogen merangsang perkembangan duktus (saluran) kelenjar, dan progesteron
merangsang pembentukan alveolus lobulus dalam payudara. Sejak bulan ke-2 kehamilan, plasenta
mengeluarkan banyak HPL (human placental lactogen) yang berperan dalam pertumbuhan
payudara, putting, dan areola. Prolaktin dan somatomamotropin korionik merangsang perkembangan
kelenjar mamae dan menyintesis enzim-enzim untuk memproduksi susu.

Penurunan mendadak estrogen dan progesteron akibat


keluarnya plasenta saat kelahiran akan memicu laktasi

Oksitosin merangsang pengeluaran susu. Stres psikologis ibu dapat menghambat


pengeluaran susu. Sebaliknya, sikap positif ibu yang sedang menyusui akan mendukung
keberhasilan proses menyusui.
Laktasi

Manfaat menyusui bagi ibu:


1. Berat badan cepat kembali normal setelah
hamil dan melahirkan.
2. Merangsang uterus untuk kembali ke
Manfaat ASI bagi bayi: bentuk semula (involusi)
1. Mudah dicerna dan mengandung 3. Sebagai kontrasepsi alamiah, karena
nutrisi yang optimal secara kuantitas menyusui cenderung mencegah ovulasi
maupun kualitas (meskipun bukan cara kontrasepsi yang
efektif)
2. Meningkatkan daya tahan tubuh bayi 4. Mengurangi resiko kanker payudara,
3. Meningkatkan kecerdasan bayi kanker ovarium, kanker rahim,
4. Meningkatkan jalinan kasih sayang osteoporosis, dan artritis.
ibu dan anak 5. Mengurangi stres dan gelisah
6. Menghemat pengeluaran keuangan
keluarga
GANGGUAN
SISTEM
REPRODUKSI
Gangguan Reproduksi

Dismenore
Rasa nyeri pada saat haid tanpa
tanda-tanda infeksi, disebabkan oleh
sekresi prostaglandin yang
berlebihan sehingga merangsang
kontraksi otot polos miometrium dan
konstriksi (penyempitan) pembuluh
darah uterus Penyakit radang panggul
PRP
Radang saluran genitalia (uterus, tuba Fallopi, dan
ovarium) akibat infeksi bakteri seperti Escherichia coli,
Neisseria gonorrhoeae, dan Chlamydia trachomatis
Gangguan Reproduksi Aminore primer
Gejala tidak terjadinya menstruasi hingga
usia 17 tahun

Aminore sekunder
Tidak terjadinya mensruasi selama 3-6 bulan pada wanita
yang telah mengalami siklus menstruasi sebelumnya

Ovarium polikistik
Gangguan berupa terdapat banyak kista berdiameter
sekitar 10 mm pada ovarium. Kista adalah tummor jinak
berisi cairan yang terbungkus oleh selaput semacam
jaringan
Gangguan Reproduksi

Endometriosis
Gangguan berupa terdapat jaringan endometrium
di luar uterus, misalnya di ovarium atau tuba Fallopi

Mola hidatidosa
(hamil anggur))
Kegagalan dalam pembentukan janin sehingga tidak ada
janin yang tumbuh dalam rahim, melainkan hanya
gelembung (mola) dan darah yang membeku. Penyakit ini
diduga terjadi akibat kurang gizi atau gangguan sistem
peredaran darah rahim
Gangguan Reproduksi Penyempitan tuba Fallopi
Menyebabkan terhalangnya jalan masuk sperma
sehingga sulit mendapatkan keturunan. Hal
tersebut dapat disebabkan oleh faktor genetik
atau infeksi kuman

Mioma uterus (( uterine myoma )

Tumor jinak berupa daging yang tumbuh pada dinding rahim

Kanker serviks
Terjadi pertumbuhan sel abnormal pada lapisan
epitel mulut rahim
Gangguan Reproduksi

Kanker Ovarium
Ditandai dengan rasa pegal pada
panggul yang luar biasa dan pendaharan

Kanker Payudara
Dipengaruhi oleh faktor genetik, hormon, dan
lingkungan. Umumnya, diderita oleh wanita berusia
45-64 tahun
GANGGUAN
SISTEM
REPRODUKSI
Gangguan Reproduksi Gonore
• Gonore adalah infeksi bakteri yang mungkin tidak selalu
menyebabkan tanda dan gejala dan dapat tetap tidak
terdiagnosis.

Chlamydia • Gonore disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae,


dan ketika gejala muncul, mereka berkembang sekitar 4
hingga 8 hari setelah tertular infeksi.
• Infeksi bakteri yang umum disebabkan
oleh bakteri Chlamydia trachomatis. • Jenis penyakit kelamin pria gonore juga bisa
• Ketika itu menyebabkan gejala pada menyebabkan infeksi pada rektum dan di tenggorokan.
pria, gejala uretritis adalah yang paling Selain itu, kemungkinan gonore menyebar ke dalam
umum. Ini juga dapat menyebabkan tubuh, menyebabkan gejala seperti ruam dan nyeri sendi.
infeksi epididimis dan testis. Antibiotik, seperti cefixime (Suprax) biasanya digunakan
untuk mengobati gonore, meskipun antibiotik lain juga
• Infeksi klamidia dapat disembuhkan telah digunakan.
dengan antibiotik seperti azitromisin.
Gangguan Reproduksi Human immunodeficiency virus (HIV)

• Infeksi virus HIV dapat terjadi selama kontak seksual, dengan


Trichomoniasis berbagi jarum, atau dari seorang wanita hamil yang terinfeksi
• Trichomoniasis disebabkan oleh parasit kepada bayinya. Virus pada akhirnya menyebabkan disfungsi
Trichomonas vaginalis. sistem kekebalan tubuh pada titik waktu kemudian. Waktu
rata-rata dari infeksi ke penekanan kekebalan adalah 10
• Sebagian besar yang terinfeksi mungkin tahun.
tidak tahu bahwa mereka terinfeksi.
• Tidak ada gejala spesifik yang menandakan infeksi HIV, tetapi
• Ketika infeksi menyebabkan gejala,
beberapa orang mengalami demam dan penyakit seperti flu
biasanya menyebabkan uretritis, gatal atau
selama 2 hingga 4 minggu setelah mereka terjangkit virus.
terbakar dan keluar dari uretra.
Setelah penekanan kekebalan hadir, komplikasi serius seperti
• Infeksi penyakit kelamin pria trikomonas infeksi yang tidak biasa, kanker tertentu, dan demensia dapat
dapat disembuhkan dengan satu dosis terjadi.
obat antibiotik.
• Metronidazole dan tinidazole adalah
antibiotik yang biasa digunakan dalam
pengobatan infeksi trichomonas.
Gangguan Reproduksi Kutil kelamin (HPV)
• Human papillomavirus infection (HPV) adalah jenis
penyakit kelamin pria yang sangat umum. Masih jenis
Herpes genital lain adalah penyebab kemungkinan sebelum kanker
dan kanker serviks pada wanita. Kebanyakan orang
• Biasanya, HSV tipe 1 (HSV-1) menyebabkan luka dengan infeksi HPV tidak mengembangkan kutil
dingin di sekitar mulut, sedangkan HSV tipe 2 kelamin atau kanker, dan tubuh sering dapat
(HSV-2) menyebabkan herpes genital, tetapi kedua membersihkan infeksi dengan sendirinya.
jenis HSV mampu menginfeksi area genital.
• Ketika HPV menyebabkan kutil kelamin pada pria, lesi
• Lesi yang disebabkan oleh penyakit kelamin pria muncul sebagai tonjolan yang lunak, berdaging, dan
HSV biasanya berupa lecet menyakitkan yang meninggi pada penis atau area anus. Kadang-kadang
akhirnya terbuka, membentuk bisul, dan kemudian
bentuknya mungkin lebih besar dan terlihat seperti
mengeras. Pada pria, luka dapat ditemukan pada
kembang kol.
penis, skrotum, pantat, anus, di dalam uretra, atau
di kulit paha. • Tidak ada obat untuk infeksi HPV, tetapi biasanya
• Wabah pertama infeksi HSV mungkin lebih parah hilang dengan sendirinya. Perawatan untuk
daripada wabah berikutnya dan dapat disertai menghancurkan atau menghilangkan kutil kelamin juga
demam dan pembengkakan kelenjar getah bening. tersedia. Vaksin tersedia untuk anak laki-laki dan
perempuan yang memberikan kekebalan terhadap
jenis HPV yang paling umum.
Gangguan Reproduksi
Prostatitis
Penyakit sistem reproduksi yang menyebabkan rasa
nyeri dan keulitan berkemih. Disebabkan oleh
bakteri dan sering terjadi pada pria lanjut usia.
Hipogonadisme
Penurunan fungsi testis akibat gannguan
hormon. Penyakit ini dapat mengakibatkan
kemandulan, impotensi dan berkurangnya
karakter sekunder laki-laki.
Kriptorkidisme
Yaitu kegagalan testis turun ke dalam skrotum sejak
masih bayi sehingga testis berada pada lingkungan
suhu yang lebih tinggi dari suhu optimum
spermatogenesis.
TEKNOLOGI
SISTEM
REPRODUKSI
Amniosentesis, teknik pengambilan cairan amnion untuk dianalisis secara
genetik dan biokimia. Amniosentesis bertujuan untuk mendeteksi adanya
kelainan genetik, misalnya siklemia atau hemofilia. Umumnya dilakukan
terhadap wanita hamil yang berusia lebih dari 35 tahun atau penderita kelainan
kromosom.

USG (ultrasonografi), teknik diagnostik menggunakan gelombang ultrasonik


untuk menampilkan keadaan kesehatan, organ internal, ukuran tubuh, dan jenis
kelamin bayi dalam rahim ibu

Fertilisasi in vitro (teknik bayi tabung), dilakukan


untuk membantu pasangan yang sulit mendapatkan
keturunan. Mekanismenya, ovum difertilisasi dengan sperma
pada media kultur untuk menghasilkan embrio, kemudian
embrio diimplantasikan ke uterus agar terjadi kehamilan.
METODE
KONTRASEPSI
DAN KB
1. Kontrasepsi Alami
Sistem kalender (tidak melakukan
hubungan seks selama masa subur
wanita)

2. Koitus interuptus
Pengeluaran penis dari vagina sebelum
terjadi ejakulasi.

3. Kontrasepsi kimiawi
Menggunakan jeli, busa, krim dan supositoria
spermisida (pembunuh sperma). Zat zat ini
bersifat toksik bagi sperma.
Metode Sawar Mekanis
Yaitu mencegah pergerakkan sperma ke tuba Fallopi. Contohnya penggunaan kondom pada laki-
laki/perempuan serta sterilisasi. Sterilisasi merupakan metode permanen untuk mencegah
penyatuan sperma dengan ovum melalui operasi.

Jenis Sterilisasi
a. Vasektomi, pemotongan vas deferens, kemudian
kedua ujung saluran diikat agar sperma tidak dapat
mengalir, sehingga cairan semen tidak mengandung
sperma.

b. Tubektomi (ligasi tuba), pemotongan dan


pengikatan saluran tuba Fallopi sehingga ovum
tidak memasuki uterus.
Pencegahan Ovulasi
Dengan cara :

a. Pil KB, mencegah ovulasi dengan menekan


sekresi gonadotropin.
b. Susuk KB (alat kontrasepsi di
bawah kulit), berisi levornorgestrel yang
menghambat ovulasi, menipiskan endometrium,
serta menghambat pergerakkan sperma karena
lendir serviks mengental dan berjumlah sedikit.
c. Suntik KB, mengandung Depo
Medroxyprogesterone Acetate (progestin) yang
bekerja menghambat ovulasi dan mengentalkan
lendir serviks.
Penghambatan Impantasi

Dengan cara
memblokade implantasi,
contohnya IUD
(intrauterine device) atau
AKDR (alat kontrasepsi
dalam rahim) yang
bekerja mencegah sel
telur yang telah dibuahi
menempel pada dinding
rahim
Terimakas
ih

Anda mungkin juga menyukai