Anda di halaman 1dari 38

Created by:

1.Umar Sa`id G. (VCC) - 29


2.M. Mirzasofa S.W (Mz) - 21
3.M. Abdul Majid (DMK) - 19
4.Luthfi Fuadi (Bozz) - 17
5.Irfan Nurdin R. (Yavll) - 11
6.Amik Rafly AU (AV) - 01
“Kenalilah dirimu”

“Tak kenal maka tak


sayang“
1. Kelamin dalam: - Ovarium
- Tuba Fallopi (Oviduk)
- Uterus (Rahim)
- Vagina
2. Kelamin Luar:- Labia Mayora
- Labia Minora
- Klitoris
- Vestibulum vagina
- Mons Veneris
- Himen (Selaput Dara)
Genitalia Eksterna
Wanita (vulva)

Adalah tempat bermuaranya sistem urogenital


 Fungsi :
1. Sebagai indra raba/ sentuhan
2. Kelenjar : menghasilkan cairan untuk membasahi dan
melicinkan permukaan vulva
 Vestibulum Genitalia Eksterna
 Rongga yang dibatasi; lateral oleh l.minora; anterior oleh clitoris;
dorsal oleh fourchet Wanita (vulva)
 Terdapat 2 muara kelenjar Bartholini & Skene
 Mons veneris
 Bagian menonjol, terdapat jaringan lemak, menutupi symphysis pubis
 Pubertas: ditutupi rambut, pubes
 Labia Majora
 Bentuk lonjong & menonjol, lanjutan mons veneris
 Homolog scrotum laki-laki
 Labia Minora
 Lipatan di medial labia majora
 Kedua lipatan bertemu di belakang; fourchet (hanya tampak
pd wanita blm melahirkan)
 Clitoris
 Merupakan tunggul erectile
 Banyak saraf sensoris & pembuluh darah
 Analog penis laki-laki
Genitalia Eksterna
Wanita (vulva)
 Hymen
 Lapisan tipis menutupi introitus vaginae

 Bisanya berlubang sebesar ujung jari

 Bila tertutup: hymen occlusum

 Setelah partus tinggal sisa kecil pd pinggir introitus:


caruncula myrtiformis
Genitalia Interna
Wanita
Ovarium
Ovarium
 Ada 2, kanan & kiri (sepasang)
 Terdiri atas: bagian luar (cortex) & dalam (medulla)
 Pada cortex: folikel-folikel primordial
 Pada medulla: pembuluh darah, saraf, pembuluh
limfe

Sel-Sel Ovogenik
Fungsi Ovarium  Oogonium
 Oosit primer
1. Sebagai kelenjar eksokrin :
 Oosit sekunder
menghasilkan sel telur ( ovum)
 Ootid
2. Sebagai kelenjar endokrin :
menyekresikan estrogen & progesteron  ovum
Tube Uterina
Bagian-bagian Tuba Tube Uterina
 Pars Interstitialis (intramuralis)
 Bagian yang berjalan dalam dinding uterus
 Pars Isthmica
 Setelah keluar dinding uterus, lurus & sempit
 Pars ampularis
 Paling lebar berbentuk S
 Infundibulum
 Ujung tuba dengan umbai-umbai : fimbriae, lubangnya disebut
ostium abdominale tubae

Fungsi Tuba uterina/Tuba fallopi/Oviduct


 Saluran yang menampung ovum yang berovulasi dan meneruskannya ke uterus
 Tempat fertilisasi antara spermatozoa dengan ovum ( pars ampularis)
Uterus
 Terdapat dalam pelvis minor antara vesika urinaria & rektum
 Terdiri 2 bagian:
 Corpus uteri
Uterus
 Cervix uteri
 Bagian corpus uteri antara kedua pangkal tuba : fundus uteri
 Bentuk & ukuran bervariasi, tergantung :
 Usia  Dinding uterus, 3 lapisan:
 Pernah melahirkan/belum  Perimetrium (lapisan peritonium)
 Myometrium, merupakan lapisan paling tebal, terdapat otot
polos
 Lapisan luar
 Lapisan dalam
 Lapisan tengah
 Endometrium (selaput lendir), susunan & faalnya berubah
secara siklis karena pengaruh hormon
Uterus
Fungsi Uterus
1. Endometrium : menyiapkan dan ikut bekerja untuk proses nidasi dan
ikut memelihara plasenta

2. Miometrium :

 mengisap spermatozoa yang diejakulasikan waktu coitus

 Untuk melancarkan aliran sperma menuju infundibulum

 meluruhkan embrio, plasenta waktu melahirkan /keguguran/haid

3. Sebagai ruangan pertumbuhan dan perkembangan janin


Vagina
Vagina
Fungsi Vagina
1. Sebagai saluran keluar dari uterus yang dapat mengalirkan
darah haid & sekret dari uterus

2. Organ untuk kopulasi

3. Sebagai jalan lahir


HORMON KELAMIN WANITA

 Estrogen Ovarium & Plasenta

a. Ovarium : memicu pematangan folikel dan ovum.

b. Vagina : perubahan selaput lendir vagina dan memperbanyak sekresi.

c. Serviks : memperbanyak sekresi seluler serviks, sehingga memicu


pergerakan sperma.

d. Payudara : proliferasi pada mammae, memicu pertumbuhan rambut


pubis dan ketiak.
HORMON KELAMIN WANITA

 Progesteron Ovarium & Plasenta

a. Endometrium : perubahan sekresi endometrium.

b. Serviks : mengurangi sekret, peningkatan viskositas.

c. Miometrium : mengurangi tonus(uterus menjadi tenang).

d. Payudara : pembentukan lobulus dan alveolus-alveolus.

e. Ovarium : mencegah pertumbuhan folikel dan terjadinya


ovulasi.
HORMON KELAMIN WANITA

merangsang
memacu pertumbuhan
ovarium
untuk
korpus
memproduksi
luteum dan
estrogen dan
ovulasi
progesteron

merangsang
memacu pertumbuhan
ovarium untukdan
memproduksi
perkembangan
estrogen
folikel
dan(sel
progesteron
telur).
merangsang pertumbuhan duktus dan
alveolus pada kelenjar mamae dan
produksi ASI

merangsang kontraksi uterus untuk


proses kelahiran dan merangsang
kelenjar mamae untuk pengeluaran air
susu.
HORMON KELAMIN WANITA

PLASENTA
HORMON KELAMIN WANITA

 Relaksin, dihasilkan oleh korpus luteum pada ovarium dan plasenta,


berfungsi merelaksasi serviks dan fibrokartilago pada tulang panggul
untuk memudahkan kelahiran.
 Prostaglandin, dihasilkan oleh uterus, berfungsi memengaruhi
robeknya folikel saat ovulasi dan merangsang kontraksi uterus saat
kelahiran.

 Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH), dihasilkan oleh


hipotalamus, berfungsi merangsang hipofisis untuk menyekresi LH dan
FSH.
 Human Chorionic Gonadootropin (HCG), dihasilkan oleh sel-sel
embrionik mulai dari hari ke-10 setelah fertilisasi, befungsi
mempertahankan produksi progesteron dan estrogen oleh ovarium.
Siklus kompleks yang merupakan hasil interaksi
sistem endokrin (hipotalamus, hipofisis, dan ovarium)
dengan sistem reproduktif yang menyebabkan terjadinya
perubahan pada endometrium uterus.
1. Hipotalamus menyekresikan GnRH yang memengaruhi hipofisis
(pituitary) anterior untuk menyekresikan FSH dan LH.
2. Folikel Primer berjumlah 20-25 memiliki reseptor FSH dan LH
mulai menyekresikan estrogen.
3. Peningkatan estrogen di plasma darah menghambat FSH dan LH
sampai pertengahan fase.
4. Puncak LH menyebabkan oosit primer menjadi oosit sekunder,
sintesis enzim dan hormon prostaglandin.
1. Folikel Graaf ditinggalkan oosit sekunder berubah menjadi
korpus luteum.
2. Kadar progesterone dan estrogen menyebabkan turunnya
kadar FSH dan LH.
3. Hipofisis mulai memproduksi FSH dan LH.
PERSALINAN

Persalinan adalah proses kelahiran bayi. Dipengaruhi oleh


hormone relaksin, estrogen, oksitosin, prostaglandin, dan CRH.

Dilatasi serviks
(Pembukaan)

Kelahiran Bayi

Kelahiran Plasenta
• Kembar Fratenal (dizigotik), terbentuknya zigot dari sel telur berbeda.
Mengakibatkan adanya 2 sel telur, 2 sel sperma, serta plasenta, tali pusar, dan
kantong ketuban berbeda.

• Kembar Identik (monozigotik),


tebentuknya satu zigot dari satu sel telur yang
dibuahi satu sel sperma. Zigot tersebut lalu
membelah menjadi 2 embrio. Embrio tersebut
memiliki plasenta yang sama, namun biasanya
tali pusar dan kantong ketuban berbeda.
Proses produksi, sekresi, dan pengeluaran ASI

1. Estrogen merangsang perkembangan duktus (saluran) kelenjar.


2. Progestron merangsang pembentukan alveolus lobules dalam glandula
mamae.
3. Plasenta mengeluarkan HPL (Human placental lactogen) untuk pertumbuhan
glandula mamae, puting, dan areola.
4. Prolaktin dan Somatommotropin menyintesis enzim-enzim untuk merangsang
perkembangan kelenjar mamae agar menghasilkan asi.
5. Oksitosin merangsang pengeluaran asi.
6. Penurunan mendadak estrogen dan progesteron akibat keluarnya plasenta
saat kelahiran akan memicu laktasi.
7. Psikologis ibu mempengaruhi jumlah asi yang keluar.
1. Mudah dicerna dan mengandung nutrisi yang optimal.
2. Meningkatkan daya tahan tubuh.
3. Meningkatkan kecerdasan bayi.
4. Meningkatkan jalinan kasih saying ibu dan anak.

1. Menormalkan kembali berat badan.


2. Merangsang uterus untuk berinvolusi.
3. Kontrasepsi alamiah.
4. Mengurangi resiko kanker payudara, kanker ovarium,
osteoporosis, dan artritis.
5. Mengurangi stres dan gelisah.
6. Menghemat pengeluaran keuangan keluarga.
• Dismenore, Rasa nyeri saat haid tanpa ada tanda-tanda infeksi, disebabkan prostaglandin
yang berlebihan sehingga merangsang kontraksi otot polos myometrium dan konstriksi
(penyempitan) pembuluh darah uterus
• Penyakit Radang Panggul, Radang saluran genitalia akibat infeksi bakteri seperti E.
coli, Neisseria gonorrhoeae, Chlamydia trachomatis
• Amenore Primer, gejala tidak menstruasi hingga usia 17 tahun
• Amenore Sekunder, gejala tidak menstruasi 3-6 bulan setelah menstruasi sebelumnya
• Kanker Payudara, dipengaruhi factor genetic, hormon, dan lingkungan
• Kanker Vagina, disebabkan oleh virus.
• Kanker Serviks, terjadi pertumbuhan sel abnormal pada lapisan epitel mulut
Rahim
• Kanker Ovarium, ditandai pegal pada panggul yang luar biasa dan pendarahan
• Penyempitan Tuba Fallopi, Disebabkan oleh factor genetik / infeksi kuman
• Mola Hidatidosa, Kegagalan pembentukan janin, sehingga tiada janin yang tumbuh.
Diduga kurang gizi atau gangguan peredaran darah rahim.
• Mioma Uterus, tumor jinak berupa daging pada dinding rahim
Ingin Anak Laki-Laki:
Banyak makan pisang (Natrium & kalium), kentang, buah apricot,
buah peach, dan daging
1. Penetrasi
Lakukan penetrasi sedalam mungkin sehingga sperma mengarah sedekat mungkin ke
dalam leher rahim
2. Sperma
Sperma harus memancar di dalam mulut rahim yang terbuka, jangan di dinding vagina atau
di bibir vagina
3. Seks
Lakukan hubungan seksual 2 minggu setelah menstruasi (pada ovulasi dan menjelang
ovulasi)
4. Air Pembilas
2 sendok baking soda + 1 gayung air hangat
5. Multi Orgasme
Perbanyak orgasme sebelum terjadi ejakulasi
Oleh : dr. Adi Hijaz Yamani
Ingin Anak Perempuan:

Banyak makan susu yoghurt, kacang-kacangan, biji-bijian, sayuran,


dan mengurangi konsumsi garam (Magnesium & kalium)

1. Penetrasi
Penetrasi tak terlalu dalam sehingga sperma melewati saluran vagina
2. Sperma
Sperma sebaiknya memancar jauh dari mulut rahim
3. Seks
Lakukanlah hubungan intim 4 hari setelah ovulasi
4. Air Pembilas
Bilas dengan air asam yang bisa anda dapatkan dari 1 sendok teh cuka putih dicampur
dengan segayung air hangat. Bilaslah 2,5 hari setelah ovulasi
5. Menunda Orgasme
Tundalah orgasme setelah penetrasi dan ejakulasi agar alkanitas cairan vagina berkurang,
karena cairan vagina mengandung alkali

Oleh : dr. Adi Hijaz Yamani

Anda mungkin juga menyukai