Anda di halaman 1dari 18

REPRODUKSI WANITA

dr. H. Sadly Salman, Sp.OG


Sistem Reproduksi

Reproduksi berarti “membuat kembali”,


jadi reproduksi pada manusia berarti
kemampuan manusia untuk memperoleh
keturunan,
sehingga
“sistem reproduksi adalah organ-organ yang berhubungan
dengan masalah seksualitas”. 
Sistem reproduksi pada wanita berpusat di ovarium.

 Pada wanita ovarium berfungsi menghasilkan ovum dan hormon


(estrogen dan progesteron) jika sel telur pada ovarium telah
masak, akan dilepaskan dari ovarium, pelepasan telur dari
ovarium disebut ovulasi.

Sistem reproduksi pada manusia akan mulai berfungsi ketika


seseorang mencapai kedewasaan (pubertas).
 Pada seorang wanita ovariumnya telah mampu menghasilkan sel
telur (ovum) dan hormon estrogen. Hormon estrogen berfungsi
mempengaruhi timbulnya tanda-tanda kelamin sekunder pada
wanita, yaitu
 kulit menjadi semakin halus,
 suara menjadi lebih tinggi,
 tumbuhnya payudara, dan
 pinggul membesar.
A. Alat Reproduksi Wanita

1.Alat reproduksi luar


Terdiri dari :
• Vulva, terdiri dari
- labia mayora : merupakan bagian luar dari bibir vagina yang tebal dilapisi lemak,
- labia minora : Labia minora atau bibir kecil, yaitu sepasang lipatan kulit pada
vagina yang halus dan tipis serta tidak mengandung lapisan lemak.
• Klitoris (kelentit) : merupakan bagian vagina yang berbentuk tonjolan kecil yang
sering kali disebut klentit.
• Orificium urethrae (muara saluran kencing) : muara saluran kencing yang letak-
nya tepat di bawah organ klitoris
• Himen : Di bagian bawah saluran kencing yang mengelilingi tempat masuk ke
vaginaterdapat himen yang dikenal dengan nama selaput dara.
2. Alat reproduksi dalam

1. Ovarium (indung telur)


• Sepasang di rongga perut
• Fungsi : menghasilkan ovum (sel telur serta hormon esterogen dan
progesteron.
2. Fimbriae
• Silia lembut yang terletak di pagkal ovarium
• Fungsi : menangkap ovum dari ovarium
3. Infundibium tuba :
• Ujung oviduk yang berbentuk corong
• Fungsi : menampung ovum yang ditangkap fimbriae.
4. Tuba vallopi (oviduk)
• Jumlah sepasang dan
menghubungkan
ovarium dengan uterus
• Fungsi : tempat
terjadinya fertilisasi

5. Uterus (rahim)
• Rongga tempat pertumbuhan embrio
• Tersusun atas 3 lapisan : perimetrium, miometrium, dan
endometrium
6. Vagina
• Sebuah lubang berlapis otot yang membujur ke belakang dan
atas.
• Dinding vagina menghasilkan kelenjar baetholini
 Menghasilkan lendir yang mempermudah pada saat melahirkan
PROSES PEMBENTUKAN OVUM
(OOGENESIS)

OOGENESIS adalah proses pembentukan


ovum yang terjadi di dalam indung telur
atau ovarium
Tahapan Oogenesis Oogonium

Oosit primer (calon sel telur)

Oosit sekunder dan badan kutub primer


(polosit primer)

Oosit sekunder dipisahkan dari folikel –


folikel

Folikel graaf (folikel masak) yang


memproduksi estrogen

Estrogen merangsang hupofisis memproduksi


LH

LH merangsang terjadinya ovulasi

Oosit sekunder membelah menjadi ootid dan


badan kutub sekunder

Pada akhirnya terbentuklah 1 ootid (sel


telur) dan 3 badan kutub sekunder
Ovulasi
• OVULASI merupakan proses pelepasan telur yang telah matang
tersebut dari dalam rahim untuk kemudian berjalan menuju tuba
falopi untuk dibuahi. Proses ini biasanya terjadi 16 hari setelah
hari pertama siklus menstruasi atau 14 hari sebelum haid berikut-
nya.

Proses ovulasi
 Proses ovulasi dimulai dari dilepaskannya sebuah hormon dari dalam
otak yang disebut dengan Luteinizing Hormone (LH). Kadar hormon
ini meningkat secara drastic di dalam darah dan urin sesaat
sebelum ovulasi.
 LH memicu pelepasan sel telur yang telah matang dari dalam
ovarium yang kemudian bergerak menuju tuba falopi untuk dibuahi.
Jika sel telur tersebut tidak dibuahi, maka sel telur tersebut akan
mati dan luruh bersama dengan dinding rahim pada awal siklus
menstruasi.
Menstruasi

• Proses menstruasi adalah peluruhan dinding Rahim


(endometrium) yang disertai dengan terjadinya
perdarahan.

Siklus Haid
 Siklus haid yang normal  berkisar antara 28 - 29 hari.
Ada beberapa perempuan yang masa siklusnya
berlangsung dari 20 sampai 35 hari masih dianggap
normal.
 Menstruasi bervariasi bagi setiap wanita dan hampir
90% wanita memiliki siklus haid 25-35 hari  dan
sekitar 10-15 % yang memilki siklus haid 28 hari.
Fase Menstruasi
1. Fase Menstruasi
Pada fase ini dinding rahim akan mengalami peluruhan dan keluar melalui vagina dalam bentuk
darah dengan kadar kekentalan yang berbeda-beda. Terkadang terdapat juga gumpalan-
gumpalan darah dalam proses tersebut. Fase ini berlangsung selama 3 sampai dengan 4 hari.
2. Fase Pasca Menstruasi
Selama kurang lebih 4 hari luka akibat peluruhan dinding rahim tersebut akan sembuh secara
perlahan.
3. Fase Poliferasi atau pra-ovulasi
Fase ini terjadi setelah penyembuhan berhasil. Pada fase ini dinding rahim mengalami
penebalan dengan tebal kurang lebih 3.5 mm. Fase ini berlangsung dari hari 5 sampai dengan
hari ke 14 Pada fase ini leher rahim akan mengeluarkan lender yang bersifat basa untuk
menetralkan sifat asam yang di hasilkan oleh vagina. Penetralan ini terjadi untuk
memperpanjang hidup sperma sehingga pembuahan lebih mudah terjadi.
4. Fase Sekresi atau ovulasi
Fase ini terjadi pada hari ke 14 atau yang di kenal dengan masa subur. Pada fase ini sel
endometrium mengeluarkan glikogen dan kapur yang nantinya digunakan sebagai bahan
makanan untuk telur yang sudah di buahi. Pada fase ini ovum di matangkan dan siap untuk di
buahi.
5. Fase Pascaovulasi
Jika ovum tidak dibuahi maka hormone progesterone dan hormon estrogen mengalami
kemunduran sehingga fase menstuasi terjadi kembali.
1. Fertilisasi

Fertilisasi atau pembuahan adalah proses peleburan


gamet-gamet haploid, yaitu sel sperma dan sel ovum
yang sudah matang untuk membentuk zigot haploid.
Tempat terjadinya fertilisasi umumnya di 1/3 Tuba
fallopi (Oviduct), bisa juga di luar Oviduct
(Fertilisasi In vitro). Dalam perjalanan menuju
uterus, zigot akan mengalami pembelahan.
Tahapan proses fertilisasi:
a. Begitu lepas dari Ovarium, Oosit akan bergerak
menuju Oviduct dengan bantuan epitel bersilia.
b. Setelah sperma diejakulasi, sperma bergerak
dari serviks (leher rahim), uterus, hingga tiba di
oviduct/tuba fallopi. Dibutuhkan waktu 14-72 jam
bagi sperma untuk membuahi Oosit. Keluarnya
Oosit disebabkaan oleh Luteinizing Hormone (LH)
yang disekresikan oleh hipofisis. Hipofisis
terangsang oleh estrogen yang diproduksi sel-sel
folikel.
c. Kapasitasi Spermatozoa di Oviduct adalah masa
penyesuaian dalam saluran reproduksi wanita
dimana terjadi pelepasan selubung glikoprotein
dan protein­-protein plasma semen yang membung-
kus akrosom yang berlangsung kira­-kira 7 jam
pada manusia, selain itu Spermatozoa diberi
nutrisi dan ATP oleh jaringan Oviduct.
Pembelahan zigot ini menghasilkan 32 sel yang
bentuknya sama dan seperti buah arbei yang
disebut morula. Pembelahan morula menghasilkan
blastosit dan fasenya disebut blastula. Kurang
lebih lima hari setelah fertilisasi , blastosit dan fasenya
disebut blastula. Kurang lebih 5 hari setelah fertilisasi,
blastosit menempel pada endometrium dan prosesnya
dinamakan implantasi. Implantasi ini dapat
menyebabkan kehamilan.
2. Gestasi (kehamilan)

Kehamilan adalah proses berkembangnya embrio di dalam uterus setelah terjadinya


fertilisasi (pembuahan). Pada saat terjadi implantasi, embrio akan merangsang
kelenjar- kelenjar dalam dinding uterus untuk memproduksi hormon HCG (Human
Chorionic Gonadotropin). Adanya HCG di dalam urine dapat dipakai sebagai indikator dalam
uji kehamilan. 
Secara umum proses kehamilan dibagi menjadi 3 trimester yaitu trimester pertama,
trimester kedua dan trimester ketiga.
Pada trimester pertama, blastula akan berkembang menjadi 3 lapisan, yaitu lapisan
endoderm (lapisan dalam), lapisan mesoderm (lapisan tengah) dan lapisan ektoderm (lapisan
luar). Proses terbentuknya ketiga lapisan ini dinamakan Gastrulasi.  
a. Lapisan endoderm akan membentuk organ-organ pernapasan dan pencernaan.
b. Lapisan mesoderm akan membentuk tulang, otot, jantung, pembuluh darah, ginjal, limfa,
dan organ reproduksi.
c. Lapisan Ektoderm akan membentuk sisem saraf, kulit, mata, hidung danlapisan
epidermis. Blastula yang telah mengalami organogenesis ini yang dikenal dengan sebutan
embrio (Janin).
3. Persalinan

Terjadi akibat serangkaian kontraksi uterus


yang kuat dan berirama.

Proses persalinan :

Pembukaan Pengeluara Pelepasan


Serviks n Bayi Plasenta

Hormon yang membantu  relaksin, estrogen,


oksitosin, dan prostaglandin.
ASI (Air Susu Ibu)
Bayi baru lahir hingga umur 6 bulan lebih hanya diberi ASI ek-
sklusif, karena :
1. Saat baru belajar menyusu, isapan bayi merangsang keluarnya air
susu.
2. ASI steril, mudah dicerna bayi, dan mengandung antibodi.
3. ASI yang pertama keluar mengandung zat kekebalan.
4. Mempercepat pengurangan bobot badan ibu setelah melahirkan.
5. Menambah ikatan emosi antara ibu dan anak.
6. Salah satu pencegah kehamilan. karena memberi asi eksklusif
akan mengalami keterlambatan datang bulan,sehingga tidak akan
hamil selama masa 6 bulan setelah melahirkan. Semakin sering
seorang ibu menyusui maka semakin berkurang untuk terjadinya
ovulasi (tidak akan hamil)
7. Untuk menghemat pengeluaran.
Thank you.. 

Any question?

Anda mungkin juga menyukai