Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

Trichomonas vaginalis

Dosen Pengampu: Jumari Ustiawaty, M.Si

Disusun oleh

Nama : Azzahra Tari Asterly

Nim : B191008

PRODI D3 TEKNOLOGI LOBORATORIUM MEDIK


POLITEKNIK MEDIKA FARMA HUSADA MATARAM
2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Trichomonas (biasanya disebut sebagai “trich”) adalah penyakit menular seksual yang paling umum
dapat disembuhkan di dunia. Penyakit ini juga merupakan salah satu dari tiga infeksi vagina yang paling
umum pada wanita. Trikomoniasis disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis atau tricomonad.
Trichomonas vaginalis merupakan protozoa (suatu mikroorganisme berbentuk buah pir yang
mendorong dirinya dengan empat flagel seperti cambuk yang menonjol dari ujung depannya.)
Mikroorganisme parasit ini adalah agen penyebab trikomoniasis, dan merupakan yang paling umum
infeksi protozoa patogen manusia di negara-negara industri.

Tingkat Infeksi :

1. antara laki-laki dan perempuan adalah sama dengan perempuan menunjukkan gejala, sementara
infeksi pada laki-laki biasanya tanpa gejala. Transmisi terjadi secara langsung karena trofozoit tidak
memiliki kista. WHO memperkirakan bahwa 180 juta kasus infeksi yang diperoleh setiap tahun di
seluruh dunia. Perkiraan untuk Amerika Utara saja adalah antara 5 dan 8 juta infeksi baru setiap tahun,
dengan tingkat diperkirakan kasus asimptomatik setinggi 50%.

2. Biasanya pengobatan terdiri dari metronidazole (antibakteri dan antiprotozoa sintetik derivat
nitroimidazoi yang mempunyai aktifitas bakterisid, amebisid dan trikomonosid) dan tinidazole (adalah
obat anti-parasit digunakan untuk melawan infeksi protozoa)

Trikomoniasis adalah infeksi menular seksual pada saluran urogenital, situs yang paling umum infeksi
uretra dan vagina pada wanita. Infeksi ini lebih mungkin terjadi jika pH normal vagina bergeser dari yang
sehat semi-asam (3,8-4,2) untuk satu yang jauh lebih dasar atau alkali (5 - 6) yang kondusif bagi
pertumbuhan T. vaginalis. Pria dengan gejala infeksi ini jarang pameran.

BAB II
PEMBAHASAN

A. SEJARAH Trichomonas vaginalis

Trichomonas vaginalis pertama kali dideskripsikan oleh Alfred Donne pada tanggal 19 September 1836
pada saat Academy of Sciences di Paris. Pada saat itu dikatakan bahwa ia menemukan suatu organisme
yang disebutnya sebagai animalcules dari sekret segar vagina. Dan disepakati pada saat itu juga
organisme ini dinamakan Trico-monas vaginale, oleh karena mirip dengan organisme dari genus Monas
dan Trichodina. Dua tahun kemudian, Ehrenberg memastikan penemuan Donne dan memberikan nama
pada protozoa ini yaitu Trichomonas vaginalis. Pada tahun 1884, Marchan menemukan Trichomonas
vaginalis pada traktus urinarius pria. Selama 50 tahun selanjutnya, penelitian tentang Trichomonas
vaginalis tidak begitu menarik perhatian para ilmuwan. Mereka lebih tertarik mempelajari diagnosis dan
pengobatan gonorrhoe dan syphillis sebagai penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual. Dan
baru pada tahun 1916 Hoehne melaporkan bahwa Trichomonas vaginalis adalah suatu flagellata yang
patogenik karena ia menemukan kolpitis yang disebabkan oleh Trichomonas vaginalis.

B. PENYEBARAN Trichomonas vaginalis

T. vaginalis menyerang mukosa urogenital manusia di mana menginduksi peradangan. Ada banyak
mekanisme yang dianggap bertanggung jawab untuk sukses kolonisasi: mengikat dan degradasi
komponen dari lendir dan protein matriks ekstraseluler, mengikat sel inang termasuk sel epitel vagina
dan sel-sel kekebalan, fagositosis bakteri vagina dan sel inang, dan endositosis protein host. T. vaginalis
parasit ini juga berfungsi sebagai vektor untuk penyebaran organisme lain, membawa patogen
menempel ke permukaan mereka ke dalam tuba tubes.

Trikomoniasis lebih sering terjadi pada wanita daripada pria karena pria memiliki infeksi tanpa gejala.
Bagi wanita, gejala yang berbusa, debit tipis hijau-kuning vagina, iritasi vulvovaginal, nyeri vagina, dan
kemerahan dari vagina. Perempuan juga memiliki prevalensi lebih tinggi dari kanker serviks invasif ketika
mereka memiliki trikomoniasis. Selama kehamilan, ada peningkatan risiko bayi prematur dan berat
badan rendah. Pria memiliki uretritis non-gonoccocal dan prostatitis kronis. Infeksi ini telah ditemukan
terkait dengan kanker prostat. Dalam kedua jenis kelamin, ada kerentanan yang lebih tinggi terhadap
HIV dan infertilitas. Pengobatan penyakit ini pada orang yang terinfeksi HIV dapat menyebabkan
penurunan HIV.Infeksi T. Vaginalis, biasanya ditularkan secara seksual (masa inkubasi 3-28 hari). Tanda
dan gejala biasanya muncul dalam waktu satu bulan datang ke dalam kontak dengan tricomonas.

C. TAKSONOMI Trichomonas vaginalis

Klasifikasi Trichomonas vaginalis adalah :


Kingdom : Animalia

Filum : Protozoa

Kelas : Zoomastigopho

Ordo : Mastigophora

Genus : Trichomonas

Species : Trichomonas vaginalis

D. MORFOLOGI Trichomonas vaginalis

Trichomonas vaginalis hanya memiliki bentuk tropozoit, berukuran antara 15 - 20 x 10 µ, tidak berwarna
dan bentuknya cuboid. Sitoplasmanya bergranula, terletak di sekitar custa dan axostyle (kapak).
Membran bergelombang, berakhir pada pertengahan tubuh flagella bebas. Sitostoma tidak nyata dan
hanya mempunyai nukleus.

Intinya berbentuk oval dan terletak dibagian atas tubuhnya, dibelakang inti terdapat blepharoblas
sebagai tempat keluarnya 4 buah flagella yang menjuntai bebas dan melengkung, di ujungnya sebagai
alat geraknya yang “maju-mundur”. Flagella kelima melekat ke undulating membrane dan menjuntai
kebelakang sepanjang setengah panjang tubuh protozoa ini. Sitoplasma terdiri dari suatu struktur yang
berfungsi seperti tulang yang disebut sebagai axostyle. Vakuola, partikel, bakteri, virus, ataupun leukosit
dan eritrosit (tetapi jarang) dapat ditemukan di dalam sitoplasma Trichomonas vaginalis ini memperoleh
makanan secara osmosis dan fagositosis. Makanannya adalah kuman-kuman dari sel-sel vagina dan
leukosit.

Perkembangbiakannya dengan cara berkembang biak secara belah pasang longitudinal dan inti
membelah dengan cara mitosis yang dilakukan setiap 8 sampai 12 jam dengan kondisi yang optimum.
Jadi tidak heran bila dalam beberapa hari saja protozoa ini dapat berkembang mencapai jutaan. Tidak
seperti protozoa lainnya, trichomonas tidak memiliki bentuk kista. Sel-sel trichomonas vaginalis memiliki
kemampuan untuk melakukan fagositosis.

Untuk dapat hidup dan berkembang biak, trichomonas vaginalis membutuhkan kondisi lingkungan yang
konstan dengan temperatur sekitar 35-37˚C, hidup pada pH diatas 5,5- 7,5. Sangat sensitif terhadap
tekanan osmotik dan kelembaban lingkungan. Protozoa ini akan cepat mati bila diletakkan di air atau di
keringkan. Meskipun penularan trichomonas vaginalis secara non-venereal sangat jarang, ternyata
organisme dapat hidup beberapa jam dilingkungan yang sesuai dengan ligkungannya.

Trichomonas vaginalis bergerak dengan cepat berputar-putar di antara sel-sel epitel dan leukosit dengan
menggerakkan flagel anterior dan membran bergelombang.Parasit ini mati pada suhu 500C, tetapi dapat
hidup selama 5 hari pada suhu 00C. Dalam biakan, parasit ini mati pada pH < 4,9, (pH vagina 3,8 - 4,4)
dan tahan terhadap desinfektans dan antibiotik.
Trichomonas vaginalis tidak memiliki stadium kista tetapi hanya ditemui dalam stadium Tropozoit dan
ciri-cirinya adalah :

1. Bentuknya oval atau piriformis.

2. Memiliki 4 buah flagel anterior.

3. Flagel ke 5 menjadi axonema dari membran bergelombang (membranaundulant)

4. Pada ujung pasterior terdapat axonema yang keluar dari badan yang diduga untuk melekatkan diri
pada jaringan sehingga menimbulkan iritasi,

5. Memiliki 1 buah inti,

6. Memiliki sitostoma pada bagian anterior untukmengambil makanan, perkembangbiakan dengan


cara belah pasang.

Gambar . Morofologi Trichomonas vaginalis

E. HABITAT Trichomonas vaginalis

Hospes dari Trichomonas vaginalis adalah manusia. Parasit ini terdapat pada genital wanita dan pria,
terutama ditemukan pada saluran kencing kedua jenis kelamin tersebut. Wanita frekuensi lebih banyak
dijumpai daripada pria, dan penyakit ini bersifat kosmopolit. Trichomoniasis adalah nama penyakit yang
disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis.

Wanita : vagina, uretra

Pria : uretra, epididimis, prostat


F. SIKLUS HIDUP Trichomonas vaginalis

Pada wanita tempat hidup parasit ini di vagina dan pada pria di uretra dan prostat. Parasit ini hidup di
makosa vagina dengan makan bakteri dan leukosit. Trichomonas vaginalis bergerak dengan cepat
berputar-putar di antara sel-sel epitel dan leukosit dengan menggerakkan flagel antesias dan membran
bergelombang. Trichomonas berkembang biak secara belah pasang longitudinal.

Di luar habitatnya, parasit mati pada suhu 500C, tetapi dapat hidup selama 5 hari pada suhu 00C. Dalam
biakan, parasit ini mati pada pH kurang dari 4,9, inilah sebabnya parasir tidak dapat hidup di sekitar
vagina yang asam (pH 3,8 – 4,4). Parasit ini tidak tahan pula terhadap desinfektans dan antibiotik.

Infeksi terjadi secara langsung waktu bersetubuh melalui bentuk trofozoit pada keadaan lingkungan
sanitasi kurang biak dengan banyak orang hidup bersama dalam satu rumah. Infeksi secara tidak
langsung melalui alat mandi seperti : lap mandi atau alat sanitasi seperti toilet seat, pernah di laporkan.

Keterangan gambar ; Trichomonas vaginalis terletak di bawah saluran kelamin wanita dan di uretra dan
prostate pria (1), mereflikasi dengan cara binary fission (2). Parasit ini tidak memiliki bentuk kista dan
tidak dapat bertahan dilingkungan luar. Trichomonas vaginalis ditularkan antar manusia, dengan
penularan utama melalui hubungan sex (3).

G. PENYEBAB PENYAKIT Trichomonas vaginalis

Penyakit Disebabkan Oleh Trichomonas Vaginalis

PADA WANITA
1. Fluor Albus atau keputihan

Adanya iritasi akibat melekatnya parasit pada mukosa vagina akan menyebabkan radang vagina
(vaginistis) yang menyebabkan keluarnya cairan berlebih (keputihan) dengan ciri-ciri :

Cairan sangat kental

Dapat juga jika terinfeksi T.vaginalis ini akan berwarna kuning kehijauan atau abu-abu serta berbusa
dalam jumlah banyak

Kadang keputihan disertai perdarahan

Bau tak sedap anyir

Terasa sakit jika organ intim ditekan

Jika kencing menimbulkan rasa sakit

Menimbulkan adanya borok atau luka pada sekitar kelamin

2. Peradangan pada vulva dan cervik

Jika penyakit ini tidak segera terobati, maka akan menyebabkan bagian vagina meradang dan juga cervik
atau yang disebut leher rahim atau bagian bawah rahim yang digunakan untuk mengeluarkan bayi saat
wanita melahirkan akan meradang.

3. Kemandulan

Ini dia yang harus diperhatikan terkait dengan adanya penyakit ini, akibat dari adanya keputihan dengan
cairan berlebih, kental dan berisi parasit yang berujung pada radang, akan menyebabkan berbagai
masalah pada organ reproduksi wanita yang berakibat kemandulan.

PADA PRIA

Penemuan secara langsung Trichomonas vaginalis dengan menggunakan mikroskop sukar pada genitalia
pria atau sampel urin. Sebagian besar pria yang terinfeksi tidak mempunyai gejala. Bila bergejala
kebanyakan berupa tubuh uretra yang seperti susu dan sakit bila buang air kecil sehingga memberikan
gejala sebagai uretritis non gonore. Diagnosis dibuat dengan menemukan organisme ini pada duh tubuh
uretra dengan hapusan atau kultur atau keduanya.
Trichomonas vaginalis menular melalui hubungan seksual meskipun masih diperdebatkan. Trichomonas
vaginalis dapat hidup pada obyek yang basah selama 45 menit pada kloset duduk, kain lap pencuci
badan, baju, air mandidan cairan tubuh. Penularan perinatal terjadi kira-kira 5% dari ibu yang
terinfeksitetapi biasanya sembuh sendiri dengan metabolisme yang progresif dari hormon ibu. Infeksi
Trichomonas vaginalis mempunyai masa inkubasi selama 4-21 hari

H. PENCEGAHAN PENYAKIT Trichomonas vaginalis

Hindari menggunakan pencuci vagina dengan semprot vagina (spray),Kenakan pakaian dalam dari katun
agar mudah menyerap kelembaban, dan sirkulasi udara di sekitar vagina terjaga. Pakaian yang tidak
menyerap keringat akan menciptakan suasana di vagina menjadi lembab dan tentu saja merangasang
pertumbuhan bakteri yang merugikan.

Meski penampilan terlihat seksi tapi sebisa mungkin hindari celana panjang super ketat karena dapat
menimbulkan rasa hangat dan lembab.

Ganti pembalut sesering mungkin jika sedang mengalami haid.

Setia dan jangan berganti-ganti pasangan untuk mencegah infeksi timbul kembali.

Jaga kebersihan vagina baik sebelum dan sesudah behubungan seks.

Membasuh vagina dengan bersih setiap kali membuang air besar dan keringkan dengan tisu.

Setelah buang air besar, bilaslah dengan air dari arah depan ke belakang. Cara ini dapat mencegah
penyebaran bakteri dari arah anus ke vagina.Jaga Organ intim tetap bersih dan kering.

Jaga berat badan ideal. karena kegemukan dapat membuat paha tertutup rapat dan membuat
lingkungan vagina lembab akibat kurang sirkulasi.

Mengkonsumsi makanan sehat bergizi, jangan terlalu banyak mengandung gula dan tepung karena
dapat mempercepat pertumbuhan bakteri merugikan.

Hindari stress karena daya tahan tubuh bisa menurun dan dapat mengundang infeksi.

Jangan lupa olahraga teratur agar kekebalan tubuh terjaga.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Trichomonas vaginalis pertama kali dideskripsikan oleh Alfred Donne pada tanggal 19 September 1836
pada saat Academy of Sciences di Paris. Pada saat itu dikatakan bahwa ia menemukan suatu organisme
yang disebutnya sebagai animalcules dari sekret segar vagina. Trichomonas (biasanya disebut sebagai
“trich”) adalah penyakit menular seksual yang paling umum dapat disembuhkan di dunia. Penyakit ini
juga merupakan salah satu dari tiga infeksi vagina yang paling umum pada wanita. Sebagian besar pria
yang terinfeksi tidak mempunyai gejala. Bila bergejala kebanyakan berupa tubuh uretra yang seperti
susu dan sakit bila buang air kecil sehingga memberikan gejala sebagai uretritis non gonore.

Anda mungkin juga menyukai