Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bakteri berperan penting bagi kehidupan manusia, baik itu secara langsung
maupun tidak langsung dan menguntungkan atau merugikan. Contoh nyata yang bisa
langsung kita rasakan adalah adanya bakteri dalam usus kita yang membantu
penguraian dan penyerapan gizi. Contoh lain yang bisa kita lihat adalah peranan
bakteri dalam industri, seperti industri makanan dan minuman. Selain peran positif
dari bakteri, tak bisa dipungkiri beberapa bakteri bisa menyebabkan penyakit bagi
manusia, hewan, dan tumbuhan, bakteri semacam ini disebut dengan bakteri patogen.
Bakteri merupakan mikrobia prokariotik uniselular, termasuk klas
Schizomycetes, berkembang biak secara aseksual dengan pembelahan sel. Bakteri
tidak berklorofil kecuali beberapa yang bersifat fotosintetik. Cara hidup bakteri ada
yang dapat hidup bebas, parasitik, saprofitik, patogen pada manusia, hewan dan
tumbuhan. Habitatnya tersebar luas di alam, dalam tanah, atmosfer (sampai 10 km
diatas bumi), di dalam lumpur, dan di laut. Bakteri mempunyai bentuk dasar bulat,
batang, dan lengkung. Umumnya bakteri berukuran 0,5-10 µm. Para ahli
menggolongkan struktur bakteri menjadi dinding luar, sitoplasma, dan bahan inti.
Bakteri memiliki flagel atau bulu cambuk, pili atau fimbriae, kapsula atau lapisan
lendir, dinding sel dimana ada yang struktur dinding sel bakteri Gram Negatif yaitu
merupakan struktur yang berlapis, sedangkan bakteri Gram Positif mempunyai satu
lapis yang tebal. Dalam sel baktri terdapat membran sitoplasma, protoplasma, inti,
organel-organel lain yang memiliki peran masing-masing. Bila bakteri tumbuh di
dalam medium yang tidak cair, maka terjadilah suatu kelompok yang dinamakan
koloni. Bentuk koloni berbeda-beda untuk setiap spesies, dan bentuk itu merupakan
ciri khas bagi suatu spesies tertentu. Pengamatan bakteri dapat kita lakukan secara
individual, satu persatu, maupun secara kelompok dalam bentuk koloni, dan sifat-
sifatnya dapat kita ketahui melalui koloni yang tumbuh di medium permukaannya
(Puspita, 2008).

1.2 Rumusan Masalah:


1. Apa pengertian Bakteri gram negatif dan gram positif?
2. Bagaimana perbedaan bakteri gram positif dan gram negative?
3. Bakteri apa saja yang bersifat Patogen?

1.3 Tujuan:
1. Mengetahui perbedaan bakteri gram positif dan gram negative
2. Mengetahui jenis bakteri gram positif yang menguntungkan bagi manusia
3. Mengetahui manfaat bakteri gram positif
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Bakteri Gram positif

Bakteri Gram positif adalah bakteri yang dinding selnya menyerap warna violet dan
memiliki lapisan peptidoglikan yang tebal. Contoh bakteri Gram positif, yaitu
Actinomyces, Lactobacillus, Propionibacterium, Eubacterium, Bifidobacterium, Arachnia,
Clostridium, Peptostreptococcus, dan Staphylococcus(Fragus,2016)
Pada tahun 1884, seorang dokter dan Denmark, Hans Christian Gram,
mengembangkan teknik untuk membedakan jenis bakteri berdasarkan ketebalan
lapisan peptidoglikan pada dinding sel dengan sistem pewarnaan. Bakteri diwarnai dengan
zat warna violet dan yodium, kemudian dibilas (dicuci) dengan alkohol, dan diwarnai sekali
lagi dengan zat warna merah. Bila bakteri menunjukkan warna ungu, maka dikelompokkan
pada jenis bakteri Gram positif, dan bila bakteri menunjukkan warna merah maka
dikelompokkan pada jenis bakteri Gram negatif. Namun, ada pula bakteri yang pada usia
tertentu berubah dari Gram positif menjadi Gram negatif, yang disebut Gram variabel. Contoh
bakteri Gram variabel, yaitu bakteri yang tergolong famili Bacillaceae.

Ciri-ciri Bakteri Gram Positif

 Dinding Sel

Homogen dan tebal (20-80 nm) sebagian besar tersusun dari peptidoglikan sebagian
lagi terdiri dari polisakarida lain dan asam teikoat.

 Bentuk sel
Bulat, batang atau filamen
 Reproduksi
Pembelahan biner.
 Alat gerak
Kebanyakan nonmitil, bila memiliki motil maka tipe falgelanya adalah petritrikus.

2.2 Bakteri Gram Negatif

Bakteri gram Negatif adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warna ungu pada
proses pewarnaan gram. ketika dilakukan pengujian pewarna, penimbal ( counterstain)
ditambahkan kebakteri gram negatif, bakteri tersebut akan berubah warna menjadi merah atau
merah mudah(Fragus,2016)

Ciri-Ciri Gram Negatif:

1. mempunyai Cytoplasmic membrane


2. tipis pada lapisan Peptidoglika
3. mempunyai membran tambahan diluar lapisan peptidoglikan
4. di membran luar terdapat porin sebagai pori-pori untuk molekul (tertentu)
5. mempunyai Surface layer yang melekat langsung pada membran luar
6. Tidak mempunyai asam teichoic ataupun asam lipoteichoic
7. Tidak resisten terhadap gangguan fisik
8. Lipoprotein merekat pada polisakarida

Bakteri gram negatif termasuk dalam divisi Gracillicutes. Proteobacteria adalah grup
mayor dalam kelompok bakteri gram negatif.
berikut jenis-jenis lainnya yang termasuk kedalam kategori bakteri gram negatif:
* Enterobacter
* Escherichia
* Helicobacter
* Legionella
* proteobacteria
* Pseudomonas
* proteobacteria
* Salmonella
* Shigella

2.2.1 Perbedaan Bakteri Gram Positif dan Bakteri Gram Negatif

Perbedaan dasar antara bakteri gram positif dan negatif adalah pada komponen
dinding selnya. Bakteri gram positif memiliki membran tunggal yang dilapisi peptidoglikan
yang tebal sedangkan bakteri negatif lapisan peptidoglikogennya tipis

Sifat Gram Positif Gram Negatif


hanya mempunyai membran Memiliki sistem membran
plasma tunggal yang ganda di mana
dikelilingi dinding sel tebal membran pasmanya
berupa peptidoglikan. diselimuti oleh membran luar
Sekitar 90 persen dari permeabel. Bakteri ini
dinding sel tersebut tersusun mempunyai dinding sel tebal
atas peptidoglikan berupa peptidoglikan, yang
sedangkan sisanya berupa terletak di antara membran
molekul lain bernama asam dalam dan membran luarnya
teikhoat.
Komposisi dinding sel Kandungan lipid rendah Lipid tinggi

Ketahanan terhadap penisilin Lebih sensitif Lebih tahan

Penghambatan warna basa Lebih dihambat Kurang dihambat


2.3 Bakteri Gram Patogen

a. Bakteri Gram Positif Patogen

1. Staphylococcus aureus

adalah bakteri gram positif yang banyak ditemukan pada kulit manusia,
selaput lendir pada mulut, hidung, saluran pernafasan, saluran pencernaan, selain itu
juga sering ditemukan dalam air, tanah, susu, makanan, dan udara.
Bakteri Staphylococcus aureus berbentuk kokus (bulat) dan nampak seperti untaian
buah anggur ketika diamati dengan mikroskop.

Gambar 1. Bakteri Staphylococcus aureus (perbesaran 1000x).Credit: Wistreich Collection


Patogenitas pada pada infeksi bakteri Staphylococcus aureus disebabkan
karena kemampuan organisme tersebut menghasilkan enzim koagulase, kemampuan
untuk berbiak, dan menyebar luas dalam jaringan tubuh melalui pembentukan banyak
zat ekstraseluler. Pada kulit manusia, infeksi yang disebabkan oleh Staphylococcus
aureus sebagian besar dalam bentuk bisul atau bengkak, dan luka bernanah. Dari luka
tersebut bakteri menyebar kedalam darah menyebabkan infeksi yang lebih serius.
Staphylococcus aureus juga menyebabkan beberapa penyakit. Contoh penyakit
infeksi bakteri Staphylococcus aureus yaitu pneumonia, osteomyelitis, arthritis, dan
radang otak. Staphylococcus aureus juga menghasilkan enterotoksin yang
menimbulkan “food poisoning” jika termakan akan menyebabkan muntah-muntah,
diare, kejang, dan demam.

b. Bakteri Gram Negatif Patogen

1. Salmonella

Salmonella adalah nama genus untuk sekelompok bakteri yang terdiri dari
dua spesies; Salmonella bongori dan Salmonella enterik. Salmonella enterica
bertanggung jawab untuk sebagian besar infeksi Salmonella pada hewan berdarah
panas, menurut artikel ” Characterization of Salmonella enterica Subspecies I
Genovars by Use of Microarrays” diterbitkan dalam Journal of Bacteriology.

Ada beberapa penyakit yang berbeda yang dapat disebabkan oleh bakteri
Salmonella. Gastroenteritis, lebih dikenal sebagai keracunan makanan, adalah yang
paling umum dan disebabkan oleh Salmonella enteritidis. Bentuk salmonellosis
biasanya dimulai 12-72 jam setelah menelan makanan yang terkontaminasi dan
berlangsung 4-7 hari menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.
Gejalanya meliputi diare, demam dan kram perut yang biasanya mereda sendiri tanpa
pengobatan. Bakteri dapat menyeberang dari usus ke dalam aliran darah
menyebabkan penyakit serius atau bahkan kematian jika tidak diobati dengan
antibiotik. Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi, juga ditularkan melalui
makanan dan air yang terkontaminasi, tetapi menyebabkan sistemik (seluruh tubuh)
infeksi yang lebih serius. Gejalanya meliputi demam, berkeringat, gastroenteritis,
diare dan ruam. Jika tidak diobati, demam dapat berlangsung selama berminggu-
minggu atau bahkan bulanan menyebabkan komplikasi yang dapat menyebabkan
kematian.

2. Shigella

Shigella adalah bakteri patogen usus yang kita kenal sebagai agen penyebab
penyakit disentri basiler. Shigella merupakan penyebab diare disentri yang paling
sering pada anak. Shigella tahan terhadap keasaman lambung dan membutuhkan
inokulum yang kecil untuk menyebabkan diare sehingga mudah ditularkan ke orang
lain. Penularan terjadi dalam kondisi banyak orang berkumpul dalam satu tempat
seperti di penampungan pengungsi, dan lainnya.
Bakteri tertelan, masuk dan berada di usus halus, menuju ileum terminal dan
kolon melekat pada permukaan dan kolon, melekat pada permukaan mukosa,
berkembang biak, reaksi peradangan hebat, sel-sel terlepas, timbul Ulkus, terjadi
disentri basiler (tinja lembek, bercampur darah, mukus dan pus, nyeri abdomen, mules,
tenesmus ani).Masa inkubasinya adalah 2-4 hari, atau bisa lebih lama sampai 1
minggu. Oleh seseorang yang sehat diperlukan dosis 1000 bakteri Shigella untuk
menyebabkan sakit. Penyembuhan spontan dapat terjadi dalam waktu 2-7 hari
terutama pada penderita dewasa yang sehat sebelumnya, sedangkan pada penderita
yang sangat muda atau tua dan juga pada penderita dengan gizi buruk penyakit ini
akan berlangsung lama. Pernah ditemukan terjadinya septicemia pada penderita
dengan gizi buruk dan berkhir dengan kematian.

Infeksi Shigella sp. dapat diperoleh dari makanan yang sudah terkontaminasi,
walaupun keliatannya makanan itu terlihat normal. Air pun juga dapat menjadi salah
satu hal yang terkontaminas dengan bakteri ini. Artinya, infeksi Shigella dapat terjadi
jika ada kontak dengan feses yang terkontaminasi dan makanan yang terkontaminasi..
Penyebaran Shigella adalah dari manusia ke manusia lain, dimana karier merupakan
reservoir kuman. Dari karier ini Shigella disebarkan oleh lalat, juga melalui tangan
yang kotor, makanan yang terkontaminasi, tinja serta barang-barang lain yang
terkontaminasi ke orang lain yang sehat.

Anda mungkin juga menyukai