PENDAHULUAN
1.3 Tujuan:
1. Mengetahui perbedaan bakteri gram positif dan gram negative
2. Mengetahui jenis bakteri gram positif yang menguntungkan bagi manusia
3. Mengetahui manfaat bakteri gram positif
BAB II
PEMBAHASAN
Bakteri Gram positif adalah bakteri yang dinding selnya menyerap warna violet dan
memiliki lapisan peptidoglikan yang tebal. Contoh bakteri Gram positif, yaitu
Actinomyces, Lactobacillus, Propionibacterium, Eubacterium, Bifidobacterium, Arachnia,
Clostridium, Peptostreptococcus, dan Staphylococcus(Fragus,2016)
Pada tahun 1884, seorang dokter dan Denmark, Hans Christian Gram,
mengembangkan teknik untuk membedakan jenis bakteri berdasarkan ketebalan
lapisan peptidoglikan pada dinding sel dengan sistem pewarnaan. Bakteri diwarnai dengan
zat warna violet dan yodium, kemudian dibilas (dicuci) dengan alkohol, dan diwarnai sekali
lagi dengan zat warna merah. Bila bakteri menunjukkan warna ungu, maka dikelompokkan
pada jenis bakteri Gram positif, dan bila bakteri menunjukkan warna merah maka
dikelompokkan pada jenis bakteri Gram negatif. Namun, ada pula bakteri yang pada usia
tertentu berubah dari Gram positif menjadi Gram negatif, yang disebut Gram variabel. Contoh
bakteri Gram variabel, yaitu bakteri yang tergolong famili Bacillaceae.
Dinding Sel
Homogen dan tebal (20-80 nm) sebagian besar tersusun dari peptidoglikan sebagian
lagi terdiri dari polisakarida lain dan asam teikoat.
Bentuk sel
Bulat, batang atau filamen
Reproduksi
Pembelahan biner.
Alat gerak
Kebanyakan nonmitil, bila memiliki motil maka tipe falgelanya adalah petritrikus.
Bakteri gram Negatif adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warna ungu pada
proses pewarnaan gram. ketika dilakukan pengujian pewarna, penimbal ( counterstain)
ditambahkan kebakteri gram negatif, bakteri tersebut akan berubah warna menjadi merah atau
merah mudah(Fragus,2016)
Bakteri gram negatif termasuk dalam divisi Gracillicutes. Proteobacteria adalah grup
mayor dalam kelompok bakteri gram negatif.
berikut jenis-jenis lainnya yang termasuk kedalam kategori bakteri gram negatif:
* Enterobacter
* Escherichia
* Helicobacter
* Legionella
* proteobacteria
* Pseudomonas
* proteobacteria
* Salmonella
* Shigella
Perbedaan dasar antara bakteri gram positif dan negatif adalah pada komponen
dinding selnya. Bakteri gram positif memiliki membran tunggal yang dilapisi peptidoglikan
yang tebal sedangkan bakteri negatif lapisan peptidoglikogennya tipis
1. Staphylococcus aureus
adalah bakteri gram positif yang banyak ditemukan pada kulit manusia,
selaput lendir pada mulut, hidung, saluran pernafasan, saluran pencernaan, selain itu
juga sering ditemukan dalam air, tanah, susu, makanan, dan udara.
Bakteri Staphylococcus aureus berbentuk kokus (bulat) dan nampak seperti untaian
buah anggur ketika diamati dengan mikroskop.
1. Salmonella
Salmonella adalah nama genus untuk sekelompok bakteri yang terdiri dari
dua spesies; Salmonella bongori dan Salmonella enterik. Salmonella enterica
bertanggung jawab untuk sebagian besar infeksi Salmonella pada hewan berdarah
panas, menurut artikel ” Characterization of Salmonella enterica Subspecies I
Genovars by Use of Microarrays” diterbitkan dalam Journal of Bacteriology.
Ada beberapa penyakit yang berbeda yang dapat disebabkan oleh bakteri
Salmonella. Gastroenteritis, lebih dikenal sebagai keracunan makanan, adalah yang
paling umum dan disebabkan oleh Salmonella enteritidis. Bentuk salmonellosis
biasanya dimulai 12-72 jam setelah menelan makanan yang terkontaminasi dan
berlangsung 4-7 hari menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.
Gejalanya meliputi diare, demam dan kram perut yang biasanya mereda sendiri tanpa
pengobatan. Bakteri dapat menyeberang dari usus ke dalam aliran darah
menyebabkan penyakit serius atau bahkan kematian jika tidak diobati dengan
antibiotik. Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi, juga ditularkan melalui
makanan dan air yang terkontaminasi, tetapi menyebabkan sistemik (seluruh tubuh)
infeksi yang lebih serius. Gejalanya meliputi demam, berkeringat, gastroenteritis,
diare dan ruam. Jika tidak diobati, demam dapat berlangsung selama berminggu-
minggu atau bahkan bulanan menyebabkan komplikasi yang dapat menyebabkan
kematian.
2. Shigella
Shigella adalah bakteri patogen usus yang kita kenal sebagai agen penyebab
penyakit disentri basiler. Shigella merupakan penyebab diare disentri yang paling
sering pada anak. Shigella tahan terhadap keasaman lambung dan membutuhkan
inokulum yang kecil untuk menyebabkan diare sehingga mudah ditularkan ke orang
lain. Penularan terjadi dalam kondisi banyak orang berkumpul dalam satu tempat
seperti di penampungan pengungsi, dan lainnya.
Bakteri tertelan, masuk dan berada di usus halus, menuju ileum terminal dan
kolon melekat pada permukaan dan kolon, melekat pada permukaan mukosa,
berkembang biak, reaksi peradangan hebat, sel-sel terlepas, timbul Ulkus, terjadi
disentri basiler (tinja lembek, bercampur darah, mukus dan pus, nyeri abdomen, mules,
tenesmus ani).Masa inkubasinya adalah 2-4 hari, atau bisa lebih lama sampai 1
minggu. Oleh seseorang yang sehat diperlukan dosis 1000 bakteri Shigella untuk
menyebabkan sakit. Penyembuhan spontan dapat terjadi dalam waktu 2-7 hari
terutama pada penderita dewasa yang sehat sebelumnya, sedangkan pada penderita
yang sangat muda atau tua dan juga pada penderita dengan gizi buruk penyakit ini
akan berlangsung lama. Pernah ditemukan terjadinya septicemia pada penderita
dengan gizi buruk dan berkhir dengan kematian.
Infeksi Shigella sp. dapat diperoleh dari makanan yang sudah terkontaminasi,
walaupun keliatannya makanan itu terlihat normal. Air pun juga dapat menjadi salah
satu hal yang terkontaminas dengan bakteri ini. Artinya, infeksi Shigella dapat terjadi
jika ada kontak dengan feses yang terkontaminasi dan makanan yang terkontaminasi..
Penyebaran Shigella adalah dari manusia ke manusia lain, dimana karier merupakan
reservoir kuman. Dari karier ini Shigella disebarkan oleh lalat, juga melalui tangan
yang kotor, makanan yang terkontaminasi, tinja serta barang-barang lain yang
terkontaminasi ke orang lain yang sehat.