Oleh :
JURUSAN D3 FARMASI
POLTEKES PERMATA INDONESIA
YOGYAKARTA
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmatNya
akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah mikrobiologi kami yang membahas tentang Actinomycetes
sp sebagai penghasil antibiotik.
Adapun makalah ini kami telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan dari
berbagai pihak. Maka dari itu kami ucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang selama ini telah
mendampingi dan membantu kami dalam menyusun makalah mikrobiologi kami, baik pihak yang
memberikan dukungan kepada kami secara langsung maupun secara tidak langsung, baik secara materi
maupun non materi.
Namun tidak lepas dari itu semua, kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam makalah yang kami buat ini
mungkin saja terdapat kekurangan baik dari segi penulisannya, dari kelengkapan makalah, maupun dari
pengertian yang kami jabarkan. Oleh karena itu dengan lapang dada kami selaku penyusun makalah
menerima dengan lapang dada dan tangan terbuka lebar apabila ada kritik, saran, maupun masukan dari
pembaca sehingga ke depannya kami dapat membuat makalah dengan lebih sempurna.
Kami sebagai penyusun berharap, semoga makalah ini dapat dijadikan manfaat dan diambil hikmahnya
sehingga dapat dijadikan inspirasi oleh pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG MASALAH.................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................................................2
C. TUJUAN.........................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................................3
A. PENGERTIAN ACTYNOMICETES SP.........................................................................................3
B. Actinomycetes.................................................................................................................................3
C. Klasifikasi Actinomycetes:..............................................................................................................3
D. Ciri-ciri Actinomycetes....................................................................................................................4
E. Siklus hidup Actinomycetes............................................................................................................4
F. Pengelompokkan Actinomycetes.....................................................................................................5
G. Peranan Actinomycetes....................................................................................................................5
a. Manfaat dalam Bioremediasi.......................................................................................................5
b. Penggunaan Biomedis..................................................................................................................5
c. Manfaat Industri..........................................................................................................................6
d. Manfaat sebagai senyawa Agroaktif............................................................................................6
e. Mencegah Biokorosi....................................................................................................................6
H. PERANAN ACTINOMYCETES SP DALAM BIDANG MEDIS..................................................6
I. EKSTRAKSI GENUS ACTYNOMICETES SP..............................................................................8
BAB III PENUTUP...................................................................................................................................9
A. KESIMPULAN..................................................................................................................................9
B. SARAN...............................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................10
ii
iii
BAB I PENDAHULUAN
1
Pada makalah ini akan dibahas bagaimana manfaat actinomycetes sp dalam kehidupan terutama
dalam bidang kesehatan yakni antibiotik.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
2
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN ACTYNOMICETES SP
Actinomycetes adalah kelompok prokariotik, bakteri gram positif yang memiliki struktur berfilamen.
Struktur filamen Actinomycetes menyerupai miselium jamur, yang terdiri dari jaringan yang sangat padat
dan berfilamen. Karena struktur filamen dari Actinomycetes, itu juga disebut sebagai “bakteri untai atau
Ray”. Dinding sel dan struktur internal actinomycetes mirip dengan kelompok bakteri. Jadi,
Actinomycetes juga disebut sebagai Actinobacteria berfilamen dan bertindak sebagai penghubung antara
bakteri dan jamur karena menunjukkan kemiripan dengan keduanya. Actinomycetes adalah “bakteri
sejati”, bukan jamur dan karenanya ditempatkan di kingdom “Bakteri” dan kelas “Actinobacteria”.
Actinomycetes ada habitat di mana-mana dan biasanya ditemukan di tanah dan merupakan
mikroorganisme tanah.
Actinomycetes juga bertindak sebagai “Pengurai” yang melakukan dekomposisi senyawa organik seperti
kitin, gula kompleks, hemiselulosa dll. Selain tanah, ini juga sangat umum di habitat laut dan dianggap
sebagai rumah harta dari metabolit sekunder. Bentuknya yang berserabut sebagian besar bersifat aerob,
dan sedikit yang bersifat anaerob. Actinomycetes adalah didefinisikan sebagai organisme prokariotik atau
uniseluler, yang memiliki dinding sel gram positif. Morfologi Actinomycetes mirip dengan jamur karena
menghasilkan koloni berfilamen, padat, bercabang dan terangkat di atas substrat. Sebagian besar ciri
umum mirip bakteri daripada jamur dan dengan demikian ditempatkan dalam kelompok bakteri yang
mencakup anggota seperti Mycobacterium, Corynebacterium, Streptomyces, dan Actinomyces dll.
Diameter Actinomycete jauh lebih kecil (1-2 μm) dari cabang-cabang jamur yang berkisar dari 5μm-
10μm. Bentuk-bentuk filamen dari Actinomycetes bersifat aerob dan dapat menghasilkan spora secara
tunggal atau dalam rantai. Koloninya muncul sebagai massa tepung dan berpigmen oleh pembentukan
spora udara.
B. Actinomycetes
Actinomycetes adalah didefinisikan sebagai organisme prokariotik atau uniseluler, yang memiliki dinding
sel gram positif. Morfologi Actinomycetes mirip dengan jamur karena menghasilkan koloni berfilamen,
padat, bercabang dan terangkat di atas substrat. Sebagian besar ciri umum mirip bakteri daripada jamur
dan dengan demikian ditempatkan dalam kelompok bakteri yang mencakup anggota seperti
Mycobacterium, Corynebacterium, Streptomyces, dan Actinomyces dll.
Diameter Actinomycete jauh lebih kecil (1-2 μm) dari cabang-cabang jamur yang berkisar dari 5μm-
10μm. Bentuk-bentuk filamen dari Actinomycetes bersifat aerob dan dapat menghasilkan spora secara
tunggal atau dalam rantai. Koloninya muncul sebagai massa tepung dan berpigmen oleh pembentukan
spora udara.
C. Klasifikasi Actinomycetes:
Domain: Bakteri
Filum: Actinobacteria
Kelas: Actinobacteria
Ordo: Actinomycetales
Famili: Actinomycetaceae
3
D. Ciri-ciri Actinomycetes
Ciri-ciri Actinomycetes berikut diberikan di bawah ini:
4
yang tumbuh di dalam media. Setelah pertumbuhan miselium primer, membentuk miselium sekunder mis.
Hifa udara, yang tumbuh di atas substratum.
Melingkar: Selama kondisi yang tidak menguntungkan, hifa udara menjadi melingkar secara spiritual.
Septation: Pada tahap ini, septa terbentuk di antara hifa vegetatif.
Pematangan spora: Septa terbentuk dalam hifa vegetatif yang matang dan membentuk rantai spora.
Spora dengan demikian terbentuk oleh fragmentasi atau pembengkakan hifa.
Pelepasan spora: Selama kondisi yang tidak menguntungkan, spora dipisahkan dari hifa vegetatif dan
bebas di lingkungan.
F. Pengelompokkan Actinomycetes
Berdasarkan pada struktur hifa dan reproduksi, Actinomycetes terbagi menjadi tujuh famili:
A. Streptomycetaceae: Anggota keluarga ini terdiri dari hifa non-tersegmentasi dan terdiri dari 5-50
spora konidial per rantai hifa udara. Contoh: Streptomyces, Microdlobaspone dan Sporoctilhya.
B. Nocardiaceae: Anggota keluarga ini terdiri dari hifa tipikal yang tidak tersegmentasi. Contoh:
Nocardia, Pseudonocardia.
C. Micromonosporaceae: Anggota keluarga ini terdiri dari konidia non-tersegmentasi khas yang
terjadi secara tunggal, berpasangan atau dalam rantai. Contoh: Micromonospora, Thermonospora,
Thermoactinomycetes, Actinobifida.
D. Actinoplanaceae: Anggota keluarga ini terdiri dari sporangiospora dan diameter hifa berkisar
antara 0,2-2,0 μm. Contoh: Streptosporangium, Actinoplanes, Plasmobispora dan
Dactylosporangium.
E. Dermatophilaceae: Anggota keluarga ini terdiri dari hifa yang mengalami fragmentasi untuk
menghasilkan sejumlah besar struktur motil. Contoh: Geodermatophilus.
F. Frankiaceae: Anggota keluarga ini sangat terkait dengan akar tanaman non-polongan dan
membantu dalam fiksasi nitrogen dengan membentuk nodul akar. Contoh: Frankia.
G. Actinomycetaceae: Anggota keluarga ini tidak mengandung miselium sejati dan merupakan
anaerob fakultatif. Contoh: Actinomyces.
G. Peranan Actinomycetes
Actinomycetes adalah organisme penting secara ekonomi yang memainkan peran mendasar di banyak
bidang seperti:
5
Actinomycetes hidup di tanah yang menghasilkan phytohormon, enzim ekstraseluler dan
senyawa bioaktif. Senyawa ini meningkatkan pertumbuhan tanaman langsung dan
melindungi terhadap fitopatogen dan hama dengan memproduksi asam indol 3-asetat,
siderofor dan melarutkan fosfat.
c. Manfaat Industri
Actinomycetes menghasilkan beberapa enzim yang menunjukkan berbagai aplikasi di
berbagai bidang seperti:
Lipase: Digunakan dalam industri deterjen dan farmasi.
Selulase: Digunakan dalam industri pakan ternak.
Katalase: Digunakan dalam industri deterjen.
Amilase: Digunakan dalam industri makanan, tekstil dan kertas.
Kitinase: Digunakan dalam industri biokimia.
Golongan actinomycetes sp banyak berperan dalam bidang medis terutama dalam pembuatan
antibiotik. Hingga saat ini ada beberapa genus dari actinomycetes yang dapat menghasilkan
antibiotik. Berikut adalah contoh dari actinomycetes sp yang dapat menghasilkan antibiotik.
Streptomyces
Streptomyces adalah bakteri gram positif yang menghasilkan spora yang dapat ditemukan
di tanah
6
Kerajaan: Bacteria
Filum: Actinobacteria
Kelas: Actinobacteria
Ordo: Actinomycetales
Famili: Streptomycetaceae
Genus: Streptomyces
7
I. EKSTRAKSI GENUS ACTYNOMICETES SP
Actynomicetes berasal dari tanah berbagai tumbuhan tingkat tinggi. Hasilnya adalah antibiotik
yang dihasilkan isolat Actinomycetes berpengaruh kuat terhadap beberapa isolat bakteri dan
jamur.Sampel diambil dengan kedalaman kurang lebih 20 cm, dari masing-masing titik sampling.
Sampel tanah yang diperoleh ditimbang sebanyak 50 g dimasukkan pada botol kultur yang telah
berisi 450 ml akuades steril, kemudian divortex selanjutnya dishaker selama 15 menit dengan
kecepatan 150 rpm, setelah itu didiamkan selama kurang lebih 10 menit untuk kemudian diambil
suspensinya kurang lebih 1 mL ke dalam cawan petri, selanjutnya ditambahkan media SCN ke
dalam cawan petri menggunakan metode tuang.Semua pekerjaan dilakukan secara aseptik.Setelah
didapatkan biakan murni aktinomiset, selanjutnya adalah uji potensi aktinomiset terhadap
pertumbuhan Escherichia coli. Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah isolat murni
aktinomiset yang telah diperoleh dapat menghasilkan antibiotika. Uji potensi dikatakan positif,
apabila pada cawan kultur terdapat suatu zona terang yang merupakan zona hambatan akibat
adanya penghambatan pertumbuhan E. Coli dengan adanya antibiotika yang dihasilkan oleh isolat
aktinomiset.
Isolate yang diperoleh dari berbagai daerah menunjukkan data yang bervariasi antara dearah satu
dengan yang lainnya hal ini Menurut Alexander (1977) dan Rao (1994), banyaknya kelompok
aktinomiset dalam suatu area tergantung pada tipe tanah (karakteristik fisik, bahan organik dan
pH lingkungan) karena melimpahnya bahan organik yang terdekomposisi dalam lingkungan
dapat meningkatkan jumlah aktinomiset.
8
BAB III PENUTUP.
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat kita simpulkan, dengan pengolahan yang tepat dan penelitian yang rinci
dan memadai actinomycetes sp dapat menjadi salah satu sumber antibiotic untuk berbagai macam jenis
penyakit
B. SARAN
9
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Bakteri
https://id.wikipedia.org/wiki/Actinobacteria
https://adalah.top/actinomycetes-pengertian-ciri-siklus-hidup-manfaat-contoh-klasifikasi/
https://id.wikipedia.org/wiki/Streptomyces
10