Anda di halaman 1dari 2

Pemilihan umum (Pemilu) merupakan sistem pemilihan pejabat publik yang banyak

digunakan oleh negara-negara di dunia dengan sistem pemerintahan demokrasi. Dalam


buku Konstruksi Hukum Tata Negara Indonesia Pasca Amandemen UUD 1945 (2010)
karya Titik Triwulan, pemilu dianggap sebagai lambang sekaligus tolok ukur dari
demokrasi. Dengan pemilu, demokrasi dianggap sistem yang menjamin kebebasan
warga negara terwujud melalui penyerapan suara sebagai bentuk partisipasi publik
secara luas. Dalam Demokrasi Pancasila seperti di Indonesia, Pemilu sebagai sarana
untuk membentuk kekuasaan berdasarkan kedaulatan rakyat. Sudah menjadi
kewajiban, pemerintahan demokrasi melaksanakan pemilihan umum dalam waktu yang
sudah ditentukan. Baca juga: Pemilu: Pengertian, Alasan, Fungsi, Asas dan Tujuan
Pemilu di Indonesia Pelaksanaan pemilu di Indonesia dilandasi pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 alinea keempat, yaitu: "...disusunlah
kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara
Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat.." Perubahan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun
1945 Pasal 1 ayat 2 mengatajan bahwa: "kedaulatan berada ditangan rakyat dan
dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar." Dilansir dari Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indoensia, pemilu di Indoensia dilaksanakan secara
langsung. Di mana rakyat memilih wakil-wakilnya untuk duduk di badan-badan
perwakilan rakyat, seperti: Presiden dan wakil presiden DPR DPRD I DPRD II DPD
Baca juga: Perbedaan Sistem Pemilu Distrik dan Proporsional Menurut Pasal 22E ayat
1 UUD 1945, pemilu dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, dan jujur
serta adil. Langsung artinya rakyat memilij wakilnya secara langsung sesuai hati
nuraninya. Umum yaitu semua warga negara yang sudah memenuhi persayarkat untuk
memilih, berhak mengikuti pemilu. Arti dari bebas adalah setiap warga negara bebas
menentukan pilihannya tanpa ada tekanan atau paksaan dari siapapun. Sedangkan
rahasia yaitu dalam memberikan hak suaranya, pemilih dijamin kerahasiaan data dan
tidak diketahui oleh pihak manapun. Sementara itu arti jujur menekankan bahwa setiap
penyelenggaraan pemilu, aparat pemerintah, peserta pemilu, pengawas, pemantau,
serta semua pihak harus bersikap jujur. Asas adil, bahwa dalam penyelenggaraan
pemilu peserta dan pemilih mendapat perlakukan yang sama sesuai peraturan yang
berlaku. Baca juga: Sejarah Pemilu 1955 di Indonesia Lihat Foto Ilustrasi
pemilu(SERAMBI/M ANSHAR) Tujuan pemilu Sebagai pelaksanaan kedaulatan rakyat
berdasarkan Pancasila, pemilu memiliki beberapa tujuan: Memungkinkan terjadinya
peralihan pemerintahan secara aman dan tertib. Melaksanakan kedaulatan rakyat
Dalam rangka melakukan hak-hak asasi warga negara Sesuai dengan apa yang
dicantumkan pada Pembukaan dan Pasal 1 UUD 1945 Indonesia menganut asas
kedaulatan rakyat. Sehingga pemilu merupakan kesempatan kepada warga negara
untuk melaksanakan haknya dengan tujuan: Untuk memilih wakil-wakilnya yang akan
menjalankan kedaulatan yang dimiliki. Terbuka kemungkinan bagi warga negara untuk
duduk dalam badan perwakilan rakyat sebagai wakil yang dipercaya oleh pemilihnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pemilihan Umum sebagai Wujud
Demokrasi Pancasila", Klik untuk
baca: https://www.kompas.com/skola/read/2020/09/04/133046169/pemilihan-umum-
sebagai-wujud-demokrasi-pancasila?page=all.
Penulis : Serafica Gischa
Editor : Serafica Gischa

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:


Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L
TAG: pemilu sebagai bentuk demokrasi pancasila pemilihan umum pemilu demokrasi
pancasila demokrasi pancasila tujuan pemilu landasan pemilu di indonesia

Anda mungkin juga menyukai