Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“ANTIPARASIT DAN ANTELMINTIK”

DISUSUN OLEH:
1. Aldi Syadilarama
2. Anisa Yustikka Putri
3. Alya Meytarisna Ardiana

PRODI:
S1 FARMASI

STIKES BORNEO CENDEKIA MEDIKA PANGKALAN BUN


TAHUN AJARAN 2017/2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Parasit adalah suatu organisme lebih kecil yang hidup menempel pada tubuh
organisme yang lebih besar yang disebut host. Parasit merupakan organisme yang hidupnya
merugikan induk semang yang ditumpanginya. Keberadaan parasit dalam tubuh host dapat
bersifat sebagai parasit sepenuhnya dan tidak sepenuhnya sebagai parasit. Ada beberapa
sifat hidup dari parasit seperti parasit fakultatif, obligat, insidentil temporer dan permanen.
Penyebarannya di atas permukaan bumi dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya
siklus hidup, iklim, sosial budaya atau ekonomi dan kebersihan.Sebelum era modern hingga
saat ini, penyebab terbesar kematian manusia adalah infeksi mikroorganisme seperti bakteri,
jamur, parasit dan virus. Diagnosis yang akurat sangat diperlukan dalam penatalaksanaan
suatu penyakit infeksi. Penting untuk dapat mengidentifikasi mikroorganisme penyebab dan
memahami karakteristik dan patogenesis dari penyakit infeksi sehingga dapat menjadi dasar
dalam menentukan obat antimikroba yang tepat. Hal ini mengingat bakteri, virus, jamur, dan
parasit mempunyai karakteristik yang berbeda satu sama lain.
Pemberian obat antimikroba dan antiparasit juga didasari mekanisme kerja dan sifat
farmakokinetikanya, agar dapat efektif dalam pengobatan dan tidak menyebabkan efek
samping yang besar dan resistensi pada antimikroba tersebut.
Kemajuan bidang kesehatan diikuti dengan kemunculan obat-obat antibiotik yang baru
menambah tantangan untuk mengusai terapi medikamentosa ini. Antibiotik tidak hanya dari
satu jenis saja. Beberapa senyawa-senyawa yang berbeda dan berlainan ternyata mempunyai
kemampuan dalam membunuh mikroba.
Untuk itu sudah menjadi kewajiban seorang tenaga medis khususnya perawat untuk dapat
menguasai bagaimana penggunaan antibiotik yang benar tersebut. Dimulai dengan
mengetahui jenis-jenis dari antibiotik dilanjutkan mengetahui mekanisme dan farmakologi
dari obat-obat antibiotik tersebut dan terakhir dapat mengetahui indikasi yang tepat dari obat
antibiotik tersebut. Semua ini bertujuan akhir untuk meoptimalkan penggunaan antibiotik
yang tepat dan efektif dalam mengobati sebuah penyakit sekaligus dapat mengurangi tingkat
resistensi.
1.2 Identifikasi Masalah
1. Apakah pengertian dari antiparasit dan antelmintik?
2. Bagaimana penggolongan obat dan antiparasit ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Antiparasit dan Antelmintik
Antiparasit
Parasit adalah suatu organisme lebih kecil yang hidup menempel pada tubuh
organisme yang lebih besar yang disebut host. Parasit merupakan organisme yang
hidupnya merugikan induk semang yang ditumpanginya. Keberadaan parasit dalam
tubuh host dapat bersifat sebagai parasit sepenuhnya dan tidak sepenuhnya sebagai
parasit. Ada beberapa sifat hidup dari parasit seperti parasit fakultatif, obligat,
insidentil temporer dan permanen. Penyebarannya di atas permukaan bumi
dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya siklus hidup, iklim, sosial
budaya atau ekonomi dan kebersihan.
Salah satu contoh penyakit yang dapat disembuhkan dengan antiparasit adalah
penyakit kaki gajah (Filariasis atau Elephantiasis).
Parasit adalah makhluk hidup yang mungkin tidak bisa lepas hubungannya dengan
manusia maupun makhluk hidup lain. Parasit adalah makhluk hidup yang merugikan
bagi makhluk hidup lain yang ditumpanginya atau yang biasa disebut dengan inang.
Dikarenaka parasit tersebut mengambil keuntungan dari inangnya dan
menyebabkan berbagai macam dampak negative yang ditimbulkan oleh parasit
tersebut. Contohnyadengan mengambil nutrisi makanan yang diperlukan host-nya,
merusak sel dan jarinnganorganisme yang didiaminya dll.Berasa; dari kata anti dan
parasit,
Antiparasitik adalah obat-obat yang digunakanuntuk membunuh penyakit yang
disebabkan oleh parasit. Contohnya pada penyakit kaki gajah.
Penggolongan Antiparasit
Anti parasit dibagi menjadi 4, dan salah satunya Antelmintik.
1) Pengertian
Penyakit Kaki Gajah (Filariasis atau Elephantiasis) adalah golongan penyakit menular
yang disebabkan oleh cacing Filaria spesies Wuchereria bancrofti dapat menyebabkan
penyakit kaki gajah karena sifatnya yang dapat mengganggu peredaran getah bening.
Sedangkan Brugia malayi dan Brugia timori tidak.yang ditularkan melalui berbagai
jenis nyamuk. Setelah tergigit nyamuk, parasit (larva) akan menjalar dan ketika
sampai pada jaringan sistem lympa maka berkembanglah menjadi penyakit tersebut.
Penyakit ini bersifat menahun (kronis) dan bila tidak mendapatkan pengobatan, dapat
menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan dan alat kelamin baik
perempuan maupun laki-laki. Penyakit Kaki Gajah bukanlah penyakit yang
mematikan, namun demikian bagi penderita mungkin menjadi sesuatu yang dirasakan
memalukan bahkan dapat mengganggu aktifitas sehari-hari.
Penyakit Kaki Gajah umumnya banyak terdapat pada wilayah tropis. Menurut info
dari WHO, urutan negara yang terdapat penderita mengalami penyakit kaki gajah
adalah Asia Selatan (India dan Bangladesh), Afrika, Pasifik dan Amerika. Belakangan
banyak pula terjadi di negara Thailan dan Indonesia (Asia Tenggara).
2) Etiologi
Penyakit ini ditularkan melalui nyamuk yang menghisap darah seseorang yang telah
tertular sebelumnya. Darah yang terinfeksi dan mengandung larva dan akan ditularkan
ke orang lain pada saat nyamuk yang terinfeksi menggigit atau menghisap darah
orang tersebut. Tidak seperti Malaria dan Demam berdarah, Filariasis dapat ditularkan
oleh 23 spesies nyamuk dari genus Anopheles, Culex, Mansonia, Aedes & Armigeres.
Karena inilah, Filariasis dapat menular dengan sangat cepat.
3) Patofisiologi
Patologi disebabkan oleh kerusakan pembuluh getah bening akibat inflamasi yang
ditimbulkan olehcacing dewasa bukan oleh microfilaria.cacing dewasa yang hidup di
pembuluh dan kelenjar limfemenyebabkan pelebaran pembuluh kelenjar dan
penebalan dinding pembuluh. Infiltrasi sel plasmas, eosiofil dan makrofag didalam
dan sekitar pembuluh yang mengalami inflamasi bersama denganploriferasi sel
endotel dan jaringa penunjang menyebabkan berliku liku system limfatik dan
kerusakan (varises).Limfadema dan perubahan kronik akibat statis bersama dengan
edema keras terjadi pada kulit yangmendasari. Perubahan perubahan yang terjadi
akibat filariasis ini disebabkan oleh efek langsung daricacing ini dan oleh respon imun
penjamu parasit. Respon ini lah yang menyebabkan prosesgnanulomatosa dan
proliferasi yang menyebabkan obtruksi total pembuluh limfe.kelainan tersebuttetap
ada selama cacing masih hidup dan kematian cacing juga menyebabkan reaksi
granulomatosa danfibrosis. Inilah yang membuat terjadinya obstruksi limfatik dan
penurunan fungsi limfatik.
4) Tanda dan Gejala
a. Demam berulang-ulang selama 3-5 hari, demam dapat hilang bila istirahat dan
muncul lagi setelah bekerja berat.
b. Pembengkakan kelenjar getah bening (tanpa ada luka) didaerah lipatan paha,
ketiak (lymphadenitis) yang tampak kemerahan, panas dan sakit.
c. Radang saluran kelenjar getah bening yang terasa panas dan sakit yang menjalar
dari pangkal kaki atau pangkal lengan kearah ujung (retrograde lymphangitis).
d. Filarial abses akibat seringnya menderita pembengkakan kelenjar getah bening,
dapat pecah dan mengeluarkan nanah serta darah.
e. Pembesaran tungkai, lengan, buah dada, buah zakar yang terlihat agak kemerahan
dan terasa panas (early lymphodema).
5) Pencegahan
Pencegahan dapat dilakukan dengan cara :
a. Berusaha menghindarkan diri dari gigitan nyamuk penular
b. Membersihkan tanaman air pada rawa-rawa yang merupakan tempat perindukan
nyamuk, menimbun, mengeringkan atau mengalirkan genangan air sebagai tempat
perindukan nyamuk
c. Membersihkan semak-semak disekitar rumah.
6) Pengobatan
Setelah dokter mendiagnosis penyakit kaki gajah, obat yang akan diberikan adalah
DEC (dietilkarbamazin). Jika penderita masih mengalami gejala peradangan akut,
obat-obatan untuk meredakan gejala (simtomatik) dapat pula diberikan. Jika
pembengkakan anggota gerak sudah mengeras, dapat diberikan kortikosteroid. Tetap
jaga kebersihan selama menjalani terapi. Apabila kelainan sudah sangat nyata dan
berat, mungkin penderita membutuhkan operasi.
Penggolongan antiparasit ada 4, dan salah satunyaa adalah antelmintik
B. Pengertian Antelmintik
Deskripsi : Antelmintik atau obat cacing adalah obat yang digunakan untuk
memberantas atau mengurangi cacing dalam lumen usus atau jaringan tubuh. Sebagian besar
obat cacing efektif terhadap satu macam kelompok cacing, sehingga diperlukan diagnosis
yang tepat sebelum menggunakan obat tertentu. Diagnosis dilakukan dengan menemukan
cacing, telur cacing dan larva dalam tinja, urin, sputum, darah atau jaringan lain penderita.
Sebagian besar obat cacing diberikan secara oral yaitu pada saat makan atau sesudah makan
dan beberapa obat cacing perlu diberikan bersama pencahar.
Mekanisme kerja : Mekanisme kerja obat cacing yaitu dengan menghambat proses
penerusan impuls neuromuskuler sehingga cacing dilumpuhkan. Mekanisme lainnya dengan
menghambat masuknya glukosa dan mempercepat penggunaan (glikogen) pada cacing.
Contoh:
a) Dietil karbamazin
Nama dagang : Filarzan
Indikasi : Filariasis, onkoseriasis, loaiasis, askariasis, dan ankilostomiasis
Kontra indikasi: anak berumur kurang dari 2 tahun, ibu hamil/menyusui
Efek samping : demam, sakit kepala, sakit otot dan persendian, mual, muntah, menggigil,
urtikaria, gejala asma bronkial. Sedangkan gejala lokal berupa limfadenitis, limfangitis,
abses, ulkus, funikulitis, epidimitis, orchitis, dan limfedeme
Dosis : Untuk filariasis bankrofti, dosis yang dianjurkan adalah 6mg/kg berat badan/hari
selama 12 hari. Sedangkan untuk filaria brugia, dosis yang dianjurkan adalah 5mg/kg berat
badan/hari selama 10 hari.
b) Levamisol
Nama dagang : Kam cek san, obat cacing kancisan
Indikasi : cacing perut, cacing tambang, cacing gelang, cacing kremi
Kontraindikasi : hipersensitif, gangguan fungsi ginjal, hati dan ibu hamil
Efek samping : mual, muntah, nyeri perut, pusing, sakit kepala, sindroma seperti enselopati.
Dosis : Dewasa dan anak berusia lebih dari 16 tahun : 3 tablet, anak berusia 5-15 tahun : 2
tablet., anak berusia 1-4 tahun : 1 tablet. Diberikan sebagai dosis tunggal. Dosis kedua
dianjurkan 1 atau 7 hari kemudian.
c) Mebendazol
Nama dagang : Gavox
Indikasi : Ascaris lumbricoides (cacing gelang), Trichuris trichiura (cacing cambuk),
Enterobius vermicularis (cacing kremi), Ancylostoma duodenale (cacing tambang), Necator
americanus (cacing tambang).
Kontra indikasi : kehamilan dan menyusui
Efek samping : Nyeri perut, diare
Dosis :
– Ascariasis: 100 mg, 2 kali sehari selama 3 hari
– Trichuriasis:100 mg, 2 kali sehari selama 3 hari
– Enterobiasis: 100 mg dalam dosis tunggal
– Ancylostomiasis/Necatoriasis: 100 mg, 2 kali sehari selama 3 hari.
– Infeksi campuran : 100 mg, 2 kali sehari selama 3 hari atau 500 mg dalam dosis tunggal
untuk semua jenis infeksi.
d) Piperazin
Nama dagang : Degezine, Combicetrin
Indikasi : enterobiasis, askariasis
Kontra indikasi : pasien dengan riwayat epilepsi, pasien dengan penyakit atau kerusakan
ginjal kronik.
Efek samping : mual, muntah, kolik, diare, alergi, nyeri sendi, demam, vertigo.
Dosis : D i b e r i k a n p a d a d o s i s 5 0 - 7 5 m g / k g B B d i b a g i d a l a m 4 d o s i s s e l a m a
2 hari.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Parasit adalah suatu organisme lebih kecil yang hidup menempel pada tubuh
organisme yang lebih besar yang disebut host. Parasit merupakan organisme yang hidupnya
merugikan induk semang yang ditumpanginya
Antiparasitik adalah obat-obat yang digunakanuntuk membunuh penyakit yang disebabkan
oleh parasit. Penggolongan antiparasit ada 4, dan salah satunyaa adalah antelmintik.
Antelmintik atau obat cacing adalah obat yang digunakan untuk memberantas atau
mengurangi cacing dalam lumen usus atau jaringan tubuh
DAFTAR PUSTAKA
1. http://melvadoile.blogspot.com/2010/07/antimikroba.html
2. http://semaraputraadjoezt.wordpress.com/2012/05/26/anti-mikroba-dan-antiparasit/
3. http://julianto10.blogspot.com/2009/06/obat-anti-mikroba.html

Anda mungkin juga menyukai