NIM : B1201003
TUGAS : FARMAKOKINETIK
Metabolisme
Ibuprofen secara cepat dimetabolisme di dalam hati, menghasilkan metabolit-metabolit seperti
asam propionik fenil hidroksimetil propil, dan asam propionik fenil karboksipropil.
Distribusi
Ibuprofen didistribusikan ke seluruh jaringan tubuh, terutama terkonsentrasi dalam cairan sinovial.
Keberadaan obat ibuprofen dalam cairan sinovial adalah lebih lama daripada dalam plasma. Obat
ini terikat pada protein sekitar 90‒99%, terutama dengan albumin.
Eliminasi
Waktu paruh obat dalam serum adalah sekitar 1,8 hingga 2 jam. Ekskresi ibuprofen lengkap dalam
24 jam, setelah dosis terakhir. Sekitar 45%‒79% dari dosis obat yang diabsorpsi per oral,
ditemukan dalam urine, dalam bentuk metabolit, sedangkan bentuk ibuprofen bebas atau
terkonjugasi, masing-masing adalah sekitar 1% dan 14%.
5. Farmakokinetik obat Amoxicillin cukup baik terutama bila diberikan per oral.
Bioavailabilitas bisa mencapai 95% per oral.
Absorpsi
Amoxicillin diabsorpsi dengan cepat dan baik pada saluran pencernaan, dan tidak tergantung
adanya makanan. Bioavailabilitas berkisar antara 74─92%, dan bisa mencapai 95% per oral.
Konsentrasi puncak dalam serum terjadi dalam 1─2 jam . Waktu puncak dalam plasma darah
bergantung pada bentuk sediaan, dimana waktu puncak akan dicapai dalam 2 hari untuk obat
bentuk kapsul, 3 hari untuk obat bentuk tablet extended release, dan 1 hari untuk obat bentuk
suspensi. Karena amoxicillin diekskresikan terutama di ginjal, konsentrasi dalam serum akan
meningkat pada penderita gangguan ginjal
Absorpsi per oral pada neonatus lebih lambat dibandingkan anak-anak yang lebih besar.
Konsentrasi puncak dalam serum pada neonatus, didapat dalam 3─4,5 jam.
Distribusi
Distribusi amoxicillin terbanyak dalam cairan tubuh dan tulang, termasuk paru-paru, sekresi
bronkial, sekresi sinus maxilaris, empedu, cairan pleura, sputum, dan cairan telinga tengah. Dalam
cairan serebrospinal amoxicillin dapat ditemukan dalam konsentrasi <1%. Dalam ikatan protein
plasma, 17─20%. Pada wanita hamil, amoxicillin dapat melewati sawar plasenta.
Metabolisme
Bio transformasi amoxicillin terjadi di hepar. Waktu paruh amoxicillin kurang lebih 1 jam pada
orang dewasa. Waktu paruh pada anak bisa lebih singkat. Pada neonatus, waktu paruh berkisar
34jam jam untuk neonatus cukup bulan. Pada infant dan anak-anak, berkisar antara 1-2 jam. Waktu
paruh akan memanjang pada penderita dengan gagal ginjal.
Eliminasi
Amoxicillin diekskresikan melalui urine. Sekitar 50-80% dosis amoxicillin diksresikan ke urine
tanpa berubah bentuk. Ekskreasi obat ke ginjal akan lebih lama pada neonatus dan infant karena
fungsi ginjal yang belum berkembang sempurna.
Resistensi
Beberapa bakteri telah dilaporkan resistensi terhadap amoxicillin, yaitu Methicillin-resistant
Staphylococcus aureus (MRSA) dan golongan cocci gram positif. Resistensi amoxiciliin terjadi
karena beberapa faktor, diantaranya adalah:
-Penggunaan secara berlebihan di masyarakat yang diperoleh tanpa resep dokter
-Pemberian resep yang tidak perlu, atau tidak rasional
-Penggunaan ekstensif di bidang agrikultural -Tersedianya
beberapa antibiotika baru.
Renal clearance pada obat Antasida yang mengandung kalsium adalah 50─300 mg per hari. Obat
Antasida yang dapat diabsorpsi, akan diekskresikan ke urine. Sedangkan obat Antasida yang tidak
dapat diabsorpsi, akan diekskresikan ke feses.
Resistensi
Pernah dilaporkan, beberapa kasus pasien dengan ulkus duodenum, yang resisten terhadap
pengobatan Antasida.Ulkus duodenum dapat diobati dengan Omeprazole.
Resistensi
Dilaporkan telah terjadi resistensi pada dua pasien terhadap obat captopril, setelah diterapi selama
12 minggu dengan dosis yang ditingkatkan.Perkembangan resistensi ini, dihubungkan dengan
restorasi terhadap kadar renin dan aldosteron plasma yang awalnya meningkat. Kendurnya kontrol
terhadap hipertensi, setelah beberapa lama, dapat dihubungkan dengan munculnya kembali
mekanisme yang mengakibatkan stimulasi renin yang eksesif.
Resistensi sekunder terjadi pada terapi pasien dengan captopril dalam jangka waktu panjang. Hal
ini terjadi karena tidak adanya volume ekspansi, atau kontrol terhadap tekanan darah yang secara
gradual menurun, yang tidak berhubungan dengan kenaikan berat badan, atau volume darah.
Pada laki-laki usia muda yang sehat, volume distribusi diazepam adalah 0,8−1 L/kg. Sebanyak
98% dari diazepam peroral, atau 95−98% dari per rektal, terikat erat pada protein plasma terutama
albumin dan alpha1-acid glycoprotein. Diazepam dapat menembus sawar darah otak, plasenta, dan
air susu ibu (ASI). Konsentrasi diazepam pada ASI diperkirakan sebesar 1/10 dari konsentrasi
plasma ibu, pada hari 3−9 setelah melahirkan. Diazepam bersifat larut dalam lemak dan
terdistribusi dengan cepat pada lemak dan jaringan lain. Distribusi diazepam kepada berbagai
jaringan diperkirakan memiliki waktu paruh 1 jam, hingga mencapai >3 jam. Volume distribusi
diazepam adalah 1,1 L/kg pada pemberian oral, 1,2 L/kg intravena, dan 1 L/kg per rektal.
Metabolisme
Oksidasi dari diazepam dimediasi oleh sitokrom P450. N-demetilasi dari diazepam dilakukan oleh
CYP3A4 dan CYP2C19, kemudian membentuk metabolit aktif N-desmethyldiazepam. Zat ini lalu
dihidroksilasi oleh CYP3A4 menjadi metabolit aktif temazepam. Temazepam dan
Ndesmethyldiazepam kemudian dimetabolisme lagi menjadi oxazepam, dan dieliminasi melalui
konjugasi pada asam glukoronat melalui glukoronidase.
Eliminasi
Diazepam dan metabolitnya diekskresikan melalui urine sebagai konjugat glukoronidase. Waktu
klirens diazepam mencapai 20−30 mililiter/menit pada dewasa muda. Waktu paruh eliminasi
diazepam dapat mencapai 48 jam pada pemberian oral, 33−45 jam intravena, 60−72 jam
intramuskular, dan 45-46 jam per rektal. Metabolit aktif N-desmethyldiazepam memiliki waktu
paruh eliminasi yang mencapai 100 jam. Waktu paruh diazepam memanjang pada neonatus,
geriatri, dan pasien dengan penyakit hati atau ginjal.
15. Farmakokinetik obat Epinefrin
Epinefrin memiliki onset yang cepat dan durasi kerja yang singkat ketika diberikan secara
parenteral atau intraokular. Waktu paruh efektif epinefrin ketika diberikan lewat jalur parenteral
adalah kurang dari 5 menit.
Absorbsi
Epinefrin akan dimetabolisme dengan cepat di saluran gastrointestinal, sehingga obat ini tidak bisa
mencapai konsentrasi yang efektif secara farmakologis bila diberikan secara peroral. Absorbsi
dapat berlangsung baik lewat pemberian intramuskular dan subkutan, terutama bila difasilitasi
dengan pemijatan area injeksi. Obat ini memiliki onset yang cepat, di mana waktu paruh efektifnya
kurang dari 5 menit bila diberikan secara parenteral.
Distribusi
Epinefrin diketahui dapat menembus sawar plasenta, tetapi tidak dapat menembus sawar darah
otak. Obat ini juga diperkirakan dapat diekskresikan ke dalam ASI, tetapi data yang tersedia masih
inkonklusif.
Metabolisme
Efek farmakologis biasanya terhenti karena obat diambil dan dimetabolisme di nerve ending
simpatis. Sebagian besar epinefrin akan dimetabolisme dan hanya sedikit yang akan diekskresikan
dalam bentuk tidak berubah. Epinefrin dimetabolisme menjadi metabolit inaktif, yaitu
vanillylmandelic acid oleh monoamine oxidase (MAO) dan oleh catechol-O-methyl transferase
(COMT) di liver dan jaringan lain.
Eliminasi
Sekitar 40% epinefrin akan diekskresikan lewat urine dan sebagian besar diekskresikan dalam
bentuk metabolit inaktif.
Resistensi
Kasus resistensi epinefrin sangat jarang terjadi. Resistensi epinefrin pernah dilaporkan pada pasien
yang mengalami pseudohipoparatiroid.
16. Farmakokinetik obat Gentamicin
Gentamicin memiliki absorpsi yang kurang baik jika diberikan per oral. Ekskresi utamanya via
urine dalam bentuk yang tidak berubah.
Absorpsi
Absorpsi gentamicin pada saluran cerna rendah. Absorpsi cepat jika diberikan secara
intramuskular, dengan waktu mencapai konsentrasi plasma tertinggi berkisar antara 30-60 menit.
Distribusi
Gentamicin terdistribusi secara luas ke jaringan, limfe, pleura, cairan sendi maupun peritoneum.
Gentamicin dapat menembus sawar plasenta. Akan tetapi penetrasi menembus sawar darah otak
serta jaringan okular rendah. Distribusi gentamicin berikatan dengan protein plasma <30%.
Metabolisme
Gentamicin tidak mengalami perubahan bentuk karena tidak dimetabolisme oleh tubuh.
Eliminasi
Gentamicin terutama dieliminasi di ginjal. Eliminasi gentamicin pada empedu hanya sedikit.
Gentamicin dieliminasi dalam bentuk aktif tanpa perubahan bentuk.
Fungsi ginjal berperan penting dalam proses eliminasi obat ini. Pada penderita dewasa tanpa
penurunan fungsi ginjal, waktu paruh eliminasi berkisar 2-4 jam, sedangkan pada individu dengan
gangguan fungsi ginjal 24-60 jam.
Piroxicam dapat diserap baik dengan pemberian secara oral. Setelah itu, obat ini akan mengalami
sirkulasi enterohepatik. Konsentrasi puncak plasma dapat tercapai dalam 2 hingga 4 jam.
Konsumsi bersamaan dengan makanan akan menunda penyerapan, sehingga kerja obat dalam
mengatasi penyakit osteoarthritis dan rheumatoid arthritis menjadi kurang efektif.
Distribusi
Setelah proses absorpsi, sekitar 99% piroxicam akan berikatan dengan protein plasma dengan
volume distribusi 0,14 L/kg.
Metabolisme
Metabolisme piroxicam terjadi melalui hidroksilasi pada rantai samping cincin piridil, konjugasi
oleh siklodehidrasi, dan dengan lanjutan reaksi yang mencakup hidrolisis ikatan amida,
dekarboksilasi, ring contraction, dan N-demethylation.
Eliminasi
Waktu paruh piroxicam cukup panjang, yakni sekitar 30-86 jam. Piroxicam diekskresikan dua kali
lebih banyak pada urine dibandingkan pada feses, dimana kurang dari 5% obat diekskresikan
dalam urine dalam bentuk tidak diubah.