Anda di halaman 1dari 16

INFEKSI SALURAN KEMIH

KELOMPOK 5
Anggota Kelompok :
1. Fitrie Aulia Fazriaty
(16040003)
2. Dwi Titan Armiyani
(16040010)
3. Indah Wulan Sari (16040022)
4. Mawardah Hasanah
(16040036)
Definisi Infeksi Saluran Kemih

Infeksi saluran kemih (ISK) adalah suatu


keadaan dimana kuman atau mikroba tumbuh
dan berkembang biak dalam saluran kemih
dalam jumlah bermakna.

ISK merupakan penyakit dengan kondisi


dimana terdapat mikroorganisme dalam urin
yang jumlahnya sanagt banyak dan mampu
menimbulkan infeksi pada saluran kemih.
Etiologi
ISK dapat disebabkan oleh mikroorganisme pada
faeces yang naik dari perineum uretra dan kandung
kemih, serta menempel pada permukaan mukosa.

Jenis-jenis mikroorganisme yang menyebabkan ISK,


antara lain:
•Pseudomonas, Proteus, Klebsiella (Penyebab ISK
complicated)
•Eschercia coli (90% penyebab ISK uncomplicated)
•Enterobacter, Staphylococcus epidemidis,
Enterococci, dll
Patofisiologi
Infeksi saluran kemih terjadi ketika bakteri
(kuman) masuk ke dalam saluran kemih dan
berkembang baik.

Saluran kemih terdiri dari kandung kemih, uretra


dan dua uretra dan ginjal. Kuman ini biasanya
memasuki saluran kemih melalui uretra, kateter,
perjalanan sampai ke kandung kemih dan dapat
bergerak naik ke ginjal dan menyebabkan infeksi
yang disebut pielonefritis.
Faktor resiko
a. Jenis kelamin : Perempuan lebih rentan
terkena ISK daripada laki-laki, karena pada
perempuan uretra jauh lebih pendek dan lebih
dekat dengan anus.
b. Kateter urin : kateterisasi urin meningkatkan
risiko infeksi saluran kemih.
c. Aktif secara seksual : Infeksi dapat terjadi
melalui aktivitas seksual
d. Perempuan yang sedang atau sudah menopause
Management penyakit
Algoritma terapi
Klasifikasi
1. ISK Bagian Atas
ISK bagian atas merupakan infeksi yang
terjadi pada ureter dan ginjal.

2. ISK Bagian Bawah


ISK bagian bawah merupakan infeksi yang
terjadi pada uretra dan kandung kemis
(sistitis)
Tanda dan Gejala
Studi Kasus (2)

Ibu CN (umur 30 th, BB 68 kg, TB 155 cm)


datang ke rumah sakit mengeluh nyeri perut
bagian atas. Ibu CN mempunyai riwayat
epilepsi selama ini. Ibu CN memiliki riwayat
pengobatan fenitoin.
Analisa SOAP
Subyektif
• Ny. CN mengeluh nyeri perut bagian atas dan
sedang program hamil.
Obyektif
Pemeriksaan fisik :
TD : 110/95 mmHg
Data laboratorium :
Parameter Hasil Normal
Serum kreatinin 2 mg/dl 0,5 – 1,1 mg/dl
Kolesterol total 120 mg/dl < 200 mg/dl
HDL 65 mg/dl 40 – 60 mg/dl
Trigliserida 115 mg/dl < 150 mg/dl
LDL 120 mg/dl < 100 mg/dl
Glukosa darah 145 mg/dl < 100 mg/dl
puasa
HbA1c 5% < 6,5 %
Assesment
1. Pasien menderita infeksi saluran kemih dan
riwayat penyakit epilepsi.
2. Kadar LDL dan HDL di atas normal.
3. Kadar glukosa darah puasa di atas normal.
4. Kadar serum kreatinin di atas normal.
Planning
Pemberian asam folat (5 mg/hari) : guna
mencegah meningkatnya resiko kelainan saluran
saraf serta mencegah teratogenik pada janin.
Pemberian probukol : guna menurunkan
kadar HDL dan LDL.
Pemberian (....): guna menurunkan kadar
glukosa darah puasa
Pemberian (....) : guna menurunkan kadar
serum kreatinin
KIE
Wanita yang sedang program hamil dan
mengonsumsi obat antiepilepsi harus diberikan
informasi tentang resiko yang mungkin terjadi.
Disarankan berkonsultasi dengan dokter spesialis
terkait untuk dapat saran.
Pengecekan uji laboratorium urine guna mengetahui
bakteri yang terkandung dalam urine.
Fenitoin dan Asam folat diminum pada waktu
yang berbeda : guna menghindari interaksi obat

Anda mungkin juga menyukai