Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
 
A. Latar Belakang
Lambung merupakan bagian dari saluran cerna setelah esofagus
dan sebelum duodenum. Tukak (ulkus) dapat terjadi pada mukosa,
submukosa, dan kadang-kadang sampai lapisan muskularis dari
traktus gastrointestinal berhubungan dengan asam lambung yang
cukup mengandung HCl. Termasuk tukak yang terdapat pada bagian
bawah esofagus, lambung, dan duodenum bagian atas.
Tukak lambung dapat disebabkan oleh zat yang dapat menginduksi
sekresi asam lambung, misalnya histamin dan anti inflamasi
nonsteroid. Kerja berat, stress berat, tidak tenang, atau kurang tidur
juga menyebabkan asam lambung yang tinggi. Sering terlambat
makan, kebiasaan minum obat yang bersifat asam saat perut kosong,
minum minuman beralkohol dan menghisap rokok berlebihan juga
dapat menjadi penyebab tukak lambung. Demikian pula dengan
infeksi bakteri Helicobacter pylori yang dapat menyerang lapisan
submukosa lambung.
Tukak lambung atau lebih populer dengan penyakit maag, banyak
terdapat pada masyarakat di dunia, pada semua umur. Tukak
lambung lebih sering terjadi pada pria daripada wanita di mana
insidensi pria : wanita adalah 35 : 1 dan lebih sering terjadi pada usia
lebih dari 50 tahun.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian tukak lambung ?
2. Apa penyebab penyakit tukak lambung ?
3. Bagaimana cara mendiagnosis penyakit tukak lambung ?
4. Bagaimana Pengobatan tukak lambung ?

1
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui tukak lambung
2. Untuk mengetahui penyebab tukak lambung
3. Untuk mengetahui cara mendiagnosis tukak lambung
4. Untuk mengetahui pengobatan tukak lambung

2
BAB II
PEMBAHASAN
 
A. Pengertian Tukak Lambung
Gambaran klinis utama tukak peptik adalah kronik, nyeri
epigastrium intermiten yang secara khas akan mereda setelah
menelan makanan atau antasida. Beberapa mengeluhkan rasa
terbakar di perut bagian atas atau rasa lapar yang menyakitkan satu
sampai tiga jam setelah makan atau pada malam hari sewaktu
lambung kosong. Nyeri ini seringkali digambarkan sebagai teriris,
tebakar atau rasa tidak enak. Pola nyeri-makan-hilang ini dapat saja
tidak khas pada tukak lambung. Bahkan pada beberapa penderita
tukak lambung makanan dapat menperberat nyeri. Biasanya penderita
tukak lambung akan mengalami penurunan berat badan, sedangkan
penderita tukak duodenum biasanya memiliki berat badan yang tetap.
Tukak peptik merupakan keadaan dimana kontinuitas mukosa
lambung terputus dan meluas sampai di bawah epitel. Kerusakan
mukosa yang tidak meluas sampai ke bawah epitel disebut erosi,
walaupun seringkali dianggap juga sebagai tukak (misalnya tukak
karena stress). Tukak kronik berbeda dengan tukak akut, karena
memiliki jaringan paut pada dasar tukak.
Menurut definisi, tukak peptik dapat ditemukan pada setiap bagian
saluran cerna yang terkena getah asam lambung, yaitu esophagus,
lambung, duodenum dan setelah gastroenterostomi, juga jejenum.
Tukak lambung, ulcus, terjadi apabila dinding lambung rusak akibat
mucus yang menyelimutinya rusak. Enzim yang dihasilkan di dalam
mucus memakan bagian-bagian kecil pada lapisan permukaan
lambung. Penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus ini
menyebabkan dinding lambung berlubang sehingga isinya jatuh ke
dalam rongga perut.

3
Ulkus peptikum adalah sebuah lubang di lapisan usus duodenum,
perut atau kerongkongan. Tukak yang berada di lambung disebut
tukak lambung, tukak yang berada di duodenum disebut ulkus
duodenum dan tukak yang berada di kerongkongan disebut borok
kerongkongan. Ulkus terjadi ketika lapisan organ-ogan ini terkorosi
oleh cairan pencernaan asam yang di sekresikan oleh sel-sel
lambung. Penyakit ulkus peptikum umum terjadi.

B. Penyebab Tukak Lambung


Selama bertahun-tahun, kelebihan asam diyakini menjadi
penyebab utama penyakit maag. Oleh karena itu, penekanan
pengobatan adalah menetralkan dan menghambat sekresi asam
lambung. Sementara, asam masih dianggap signifikan dalam
pembentukan ulkus, penyebab utama penyakit maag saat ini yang
diyakini karena infeksi perut oleh bakteri bernama “Helicobacter
pyloricus (H. pylori). Penyebab utama ulkus yang lain adalah
penggunaan obat anti-inflamasi kronis, sering disebut sebagai NSAID
(anti-inflamatory drugs), termasuk aspirin. Rokok juga merupakan
penyebab penting pembentukan ulkus dan kegagalan pengobatan
ulkus.
H. pylori merupakan bakteri yang sangat umum ditemui. Bakteri ini
menginfeksi lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia. Diperkirakan,
separuh penduduk Amerika Serikat yang berusia diatas 60 tahun telah
terinfeksi H. pylori. Infeksi biasanya berlangsung selama bertahun-
tahun, menyebabkan ulkus pada 10% sampai 15% dari mereka yang
terinfeksi H. pylori ditemukan di lebih dari 80% pasien dengan tukak
lambung dan duodenum. Sedangkan, mekanisme H. pylori menjadi
penyebab tukak belum dipahami dengan baik. Eliminasi bakteri ini
dengan antibiotik jelas telah terbukti dapat mencegah kekambuhan
ulkus.

4
NSAID adalah obat untuk arthritis dan kondisi inflamasi
menyakitkan dalam tubuh. NSAID menyebabkan perubahan kualitatuf
mukus lambung yang dapat mempermudah degradasi mukus oleh
pepsin. Aspirin, ibuprofen (Motrin), naproxen (Naprosyn), dan etodolac
(Lodine) adalah contoh kelas obat-obatan ini. Prostagladin adalah zat
penting dalam membantu melawan kerusakan lapisan usus asam
korosif Prostaglandin dalam jumlah yang berlebihan memainkan
peranan penting dalam pertahanan mukosa lambung. NSAID
menyebabkan bisul dengan mengganggu prostaglandin di lambung.
Selain penggunaan obat-obat NSAID dan infeksi bakteri H. pylori ,
merokok juga menjadi penyebab ulkus. Merokok tidak hanya
menyebabkan pembentukan ulkus, tetapi juga meningkatkan resiko
komplikasi ulkus, seperti pendarahan lambung, obstruksi, dan
perforasi lambung. Merokok juga merupakan penyebab utama
kegagalan pengobatan ulkus.
Berlawanan dengan kepercayaan popular, alcohol, kopi, minuman
bersoda, makanan pedas, dan kafein terbukti tidak memiliki peran
dalam pembentukan ulkus. Demikian pula, tidak ada bukti yang
menunjukan gaya hidup dan jenis kepribadian berkontribusi pada
penyakit ulkus.

C. Cara Mendiagnosis Tukak Lambung


Diagnosis ulkus yang dilakukan dengan baik barium pada bagian
atas GI x-ray atau atas endoskopi (EGD-esopha gogastroduo
denoscopy) barium atas GI x-ray mudah dilakukan dan tidak
menimbulkan resiko atau ketidaknyamanan. Barium adalah zat kapur
yang dikonsumsi secara oral. Barium terlihat pada x-ray, dan
menguraikan perut pada film x-ray. Namun, barium rontgen kurang
akurat dan tidak dapat mendeteksi ulkus sampai dengan 20%.
Diagnosis tukak peptik biasanya dipastikan dengan pemeriksaan
barium radiogram. Bila radiografi barium tidak berhasil membuktikan

5
adanya tukak lambung atau duodenum tetapi gejala-gejala tetap ada,
maka ada indikasi untuk melakukan pemeriksaan endoskopi.
Peneraan kadar serum gastrin dapat dilakukan jika diduga ada
karsinoma lambung atau sindrom Zoliinger-Ellison.
Sebenarnya, endoskopi atas lebih akurat, tetapi melibatkan sedasi
pasien dan harus memasukan tabung fleksibel melalui mulut untuk
memeriksa perut, kerongkongan, dan duodenum. Endoskopi atas
memiliki keuntungan tambahan, yaitu dapat menghapus contoh
jaringan kecil (biopsi) untuk menguji untuk infeksi H.phylori. Biopsi
juga dapat diperiksa dibawah mikroskop untuk menyingkirkan kanker.
Sementara, hampir semua borok duodenum yang jinak (tukak
lambung) kadang-kadang bisa menimbulkan kanker. Oleh karena itu,
biopsi sering dilakukan pada tukak lambung untuk mengeluarkan
kanker.

D. Pengobatan tukak lambung


Sasaran utama pada pengobatan tukak peptik adalah menghambat
atau mendapar sekresi asam untuk menghilangkan gejala-gejala dan
mempermudah penyembuhan. Tindakan-tindakan untuk mencapai
tujuan ini adalah pemberian antasida, penatalaksanaan
diet, antikolinergik, penghambat H2(simetidin, ranitidin , dan famotidin),
dan istirahat secara fisik maupun emosi.
Antasida diberikan untuk menetralkan asam lambung dengan
mempertahankan ph cukup tinggi sehingga pepsin tidak diaktifkan,
sehingga mukosa terlindungi dan nyeri mereda. Preparat antasida
yang paling banyak digunakan adalah campuran dari alumunium
hidroksida dengan magnesium hidroksida. Makan dalam porsi kecil
namun sering juga penting untuk menetralkan asam lambung. Zat
yang merangsang sekresi asam lambung seperti alkohol dan kafein
dihindarkan. Obat-obat antikolinergik seperti propantelin (Pro-
Banthine) dan antropin (dari atropa belladonna) menghambat efek

6
langsung dari saraf vagus terhadap sel-sel parietal yang
mensekresikan asam. Antikolinergik juga menghambat pergerakan
dan waktu pengosongan lambung, dan berdasarkan alasan ini banyak
dokter tidak memberikan obat ini pada penderita tukak lambung.
Penghambat H2 dengan cepat menjadi obat yang paling sering dipakai
untuk mengobati tukak duodenum karena kemampuannya untuk
mengurangi sekresi asam sekitar 70%. Obat lain, sukralfat tidak hanya
membentuk membran tidak tembus asam yang melekat pada mukosa
yang terluka, tetapi juga mempercepat produksi sel mukosa (suatu
efek sitoprotektif).
Istirahat fisik dan emosional dipermudah dengan menciptakan
lingkungan yang tenang, mendengarkan keluhan penderita, dan
memberikan dukungan emosi. Dosis kecil sedatif seringkali diberikan.
Sekitar 80-90% penderita tukak duodenum mempunyai perjalanan
penyakit yang jinak, diselingi oleh suatu masa di mana pengobatan
dokter diperlukan. Sejumlah penderita yang tidak diketahui 
jumlahnya, mampu mengobati dirinya sendiri dengan diet dan
antasida yang dijual bebas. Respon tukak lambung terhadap
pengobatan kedokteran klasik  (diet dan antasida) tidak terlalu
berhasil; tetapi dengan memakai antagonis reseptor histamin yang
lebih baru selama 12 minggu dapat memberikan kesembuhan pada
80% sampai 90% penderita tukak lambung. Pemantauan
perkembangan penyakit perlu dilakukan dengan ketat, karena obat-
obat ini dapat juga menghilangkan gejala-gejala tukak lambung ganas.
Penderita-penderita ini dapat mengalami komplikasi.
Tujuan pengobatan ulkus adalah untuk menghilangkan rasa sakit
dan untuk mencegah komplikasi maag, seperti pendarahan, obstruksi,
dan perforasi. Langkah perama dalam perawatan melibatkan
pengurangan faktor risiko (NSAID dan rokok). Langkah selanjutnya
adalah obat-obatan.

7
Antasida dapat menetralisasi asam yang ada dalam perut. Namun,
tindakan penetralan agen ini hanya berjangka pendek dan dosis terus
meningkat jika penyakit semakin parah. Antasida yang mengandung
magnesium dapat menyebabkan diare, sedangkan antasida yang
mengandung alumunium agen dapat menyebabkan sembelit. Tukak
sering kembali ketika pemakaian antasida dihentikan.
Penelitian telah menunjukan bahwa protein dalam perut yang
disebut histamine merangsang sekresi asam lambung. Antagonis
histamine (bloker H2) adalah obat yang dirancang untuk memblokir
aksi histamine pada sel-sel lambung sehingga mengurangi keluaran
asam. Contoh H2 bloker adalah cimetidine (Tagamet), ranitidine
(Zantac), nizatidine (Axid), dan famotidin (Pepcid). Sementara, H2
bloker efektif dalam penyembuhan ulkus. Mereka memiliki peran yang
terbatas dalam pemberantasan H. pylori tanpa antibiotik. Oleh karena
itu, radang sering kembali ketika H2 bloker dihentikan. Umumnya obat
ini ditoleransi dengan baik dan memiliki sedikit efek samping, bahkan
dengan penggunaan jangka panjang. Dalam kasus yang jarang
terjadi, pasien melaporkan sakit kepala, kebingungan, lesu dan
halusinasi. Penggunaan kronis simetidin jarang dapat menyebabkan
impotensi atau payudara bengkak. Baik Cimetidine dan Ranitidine
dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk menangani alcohol.
Pasien yang minum obat ini mungkin memiliki kadar alcohol dalam
darah tinggi. Obat ini juga dapat mengganggu penanganan obat lain,
seperti Dilantin, Coumadin, dan teofilin. Pemantauan dan penyesuaian
dosis obat-obat ini mungkin diperlukan.
Obat-obatan jenis proton-pumb inhibitor, seperti omeprazole
(Prilosec), lansoprazole (Prevacid), pantoprazole (Protonix),
esomeprazole (Nexium), dan rebeprazole (Aciphex) lebih kuat
daripada H2 bloker dalam menekan sekresi asam. Obat jenis sukralfat
(Carafate) dan misoprostol (Cytotec) adalah agen yang memperkuat
dinding usus terhadap serangan asam lambung. Obat jenis ini

8
melapisi permukaan ulkus Carafate dan mempromisikan
penyembuhan. Obat jenis ini memiliki efek samping yang sangat
sedikit. Efek samping yang paling umum adalah sembelit dan
gangguan pada penyerapan obat lain. Cytotec adalah zat
prostaglandin seperti umumnya digunakan untuk menangkal efek
ulkus NSAID. Studi menunjukan bahwa Cytotec dapat melindungi
perut dari ulserasi pada mereka yang mengambil NSAID secara
kronis. Diare merupakan efek samping yang umum. Cytotec dapat
menyebabkan keguguran bila diberikan pada wanita hamil, dan harus
dihindari oleh wanita usia subur.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari penulisan makalah ini dapat disimpulkan bahwa tukak
lambung terjadi apabila dinding lambung rusak akibat mucus yang
menyelimutinya rusak. Enzim yang dihasilkan di dalam mucus
memakan bagian-bagian kecil pada lapisan permukaan lambung.
Penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus ini menyebabkan dinding
lambung berlubang sehingga isinya jatuh ke dalam rongga perut.
Penyebab utama penyakit tukak lambung diyakini karena infeksi
perut oleh bakteri bernama Helicobacter pyloricus (H. pylori).
Penyebab utama ulkus yang lain adalah penggunaan obat anti-
inflamasi kronis, sering disebut sebagai NSAID (anti-inflamatory
drugs), termasuk aspirin. Rokok juga merupakan penyebab penting
pembentukan ulkus dan kegagalan pengobatan ulkus.
Pengobatan yang dapat dilakukan untuk mengobati tukak lambung
adalah dengan obat antasida yang dapat menetralkan asam lambung,
obat golongan antagonis histamine H2 bloker. Antagonis histamine
(bloker H2) adalah obat yang dirancang untuk memblokir aksi
histamine pada sel-sel lambung sehingga mengurangi keluaran asam,
misalnya cimetidine, ranitidine dan famotidine. Dan yang terakhir
adalah obat-obatan jenis proton-pumb inhibitor, seperti omeprazole,
lansoprazole, pantoprazole, dan rebeprazole yang lebih kuat daripada
H2 bloker dalam menekan sekresi asam.

B. Saran
Diharapkan kita dapat menjaga lambung kita dari makanan dan
minuman yang masuk ke dalam tubuh agar tidak terinfeksi oleh
bakteri Helicobacter pylori dan juga untuk tidak menyepelekan stres.

10
Karena apabila stress meningkat maka produksi asam lambung yang
mengakibatkan pH dalam lambung menjadi asam sehingga dapat
merusak lapisan lambung. Dan disarankan juga untuk berhenti
merokok karena rokok merupakan penyebab kegagalan dalam
pengobatan tukak lambung.

11
DAFTAR PUSTAKA

Price, Sylvia & Wilson, Lorraine. 1995. Patofisiologi “Konsep Klinis


Proses-proses Penyakit”. Jakarta : EGC

Hadi, Sujono. 1995. Gastroenterologi. Bandung : Alumni

Shanty, Meita. 2011. Penyakit Saluran Pencernaan. Jogjakarta : Kata Hati

12

Anda mungkin juga menyukai