Anda di halaman 1dari 8

wi

1. Industri farmasi membuat sediaan krim hidrokortison dengan bobot 5 gram. Sediaan mengandung 100 mg bahan aktif. Nilai
serapan yang diperoleh 0,4123 (Y). Nilai slope (b) dan intersept (a) adalah 0,0284 (b) dan 0,0013 (a) dengan pengenceran 20
kali dan volume awal 10 ml , berapa kadar hidrokortison (mg)? Y = bx + a  x = (Y – a) / b
a. 2,49
b. 2,59
c. 2,69
d. 2.79
e. 2,89

2. Apoteker pada sebuah industri farmasi melakukan identifikasi senyawa a dan b. Senyawa tersebut diidentifikasi menggunakan
instrumen HPLC dengan waktu retensi senyawa A = 4,2 dan senyawa B= 2, luas di bawah kurva senyawa A= 1,5 dan senyawa
B = 0,5. Berapakah resolusi yang dihasilkan? R = [2 (r1 – r2) / w1 + w2]
a. 1,1
b. 2,2
c. 3.3
d. 4,4
e. 5,5

3. Analisis BPOM akan menguji kandungan PCT dalam sampel obat dengan metode titrasi. Analisis tersebut berkonsultasi
kepada apoteker untuk memilih metode titrasi yang sesuai ? C8H9NO2
a. Alkalimetri
b. Kompleksometri
c. Iodometri
d. Nitrimetri
e. Cerimetri

4. Seorang asisten apoteker melakukan analisa kualitatif sampel ibuprofen menggunakan HPLC. Lalu asisten tersebut
melakukan hasil analisa kepada apoteker untuk interpretasi data hasil analisis. parameter apakah yang perlu diperhatikan
untuk Uji Kualitatif tersebut ?
a. HETP
b. Retention Time  penuntukkan sifat kepolaran
c. Tailing factor
d. Resolusi
e. Efisiensi Kolom

5. Pada pengujian kadar tablet paracetamol menggunakan KCKT, 100 ppm bahan baku pembanding memberikan serapan
0,450. Sampel uji yang telah diencerkan 10 kali memberikan serapan 0,235. Berapa ppm kadar paracetamol dalam tablet
tersebut ? ( Au/Ab x 10 C )
a. 100
b. 522
c. 235
d. 191
e. 450

6. Pada sebuah industri farmasi penetapan kadar bahan baku amoxcillin menggunakan HPLC. Namun, karena alat HPLC
yang dimiliki sedang mengalami kerusakan maka diperlukan metode penetapan kadar bahan baku amoxicillin. Sebagai
apoteker di QC, metode apakah yang anda sarankan? Analisis Beta Laktam  Iodometri  FIV
a. Spektrofotometri UV
b. Spektrofotometri IR
c. Titrasi Iodometri
d. Titrasi Asam Basa
e. Titrasi Argontometri
7. Tablet ibuprofen diukur kadarnya menggunakan Spektrofotometri UV-VIS dengan hasil serapan 0,8 sedangkan serapan
bakunya 0.4 (ibuprofen 100 mg) pada etiket tertera tulisan 1 tablet mengandung 200 mg. Berapa % kadar tablet terhadap
baku pembanding ? 100 (Ru / Rs)  FI V hal 521
a. 95%
b. 100%
c. 105%
d. 97,5%
e. 102,5%

8. QC akan melakukan uji penetapan kadar tablet atorvastatin dengan spektrofotometri UV hasil kurva baku adalah y=0,2x +
0,03 (kadar dalam mg/ml). Hasil absorban adalah 0,500. Sampel dilarutkan dalam pelarut dengan total volume 5 ml.
Berapa kadar ator dalam mg? 0,500=0,2x + 0,03  x = (0,500 - 0,03) / 0,2 = 2.35 mg/ml x 5mL  11,75 mg
a. 11,75 mg
b. 11
c. 10,5
d. 10.75
e. 10,45

9. seorang QC ingin mengukur kadar krim gentamicin menggunakan spektrofotometri Visible. Digunakan senyawa anhidrat
untuk dapat diberikan dengan gugus fungsi gentamisin. Gugus fungsi yang dimaksud adalah ?
a. Karboksil
b. Karbonil
c. Amida
d. amin primer
e. Hidroksi

10. Industri farmasi akan mengembangkan sirup zinc (Logam). Untuk penetapan kadar instrumen apa yang digunakan ?
a. Spektrofotometri UV-VIS
b. Spektrofotometer UV
c. AAS
d. GC
e. HPLC

Kak Winalde
11. boraks hanya digunakan sebagai pengawet makanan. Apoteker bertugas dalam memberikan sosialisasi terkait uji boraks
dalam makanan kepada masyarakat. Metode apa yg dapat dilakukan?
a. Uji kadar abu
b. Uji Warna Dengan Kurkumin
c. organoleptis bau dan rasa
d. pengendapan dengan etanol
e. titrasi asam basa

12. Diketahui nilai koefisien ekstingsi spesifik suatu zat 0,31 cm (ml/gram/cm). lebar kuvet 1 cm dan konsentrasinya 1%
(g/100 ml). berapa nilai absorbansi zat tsb? A = abc
a. 0,31
b. 0,031
c. 0,0031
d. 0,00031
e. 0,000031

13. Bagian QC melakukan penetapan kadar ambroksol dalam tablet. Kandungan ambroxol dalam tablet adalah 30 mg. bobot
20 tablet sebesar 2000 mg. dari 20 tablet yg digerus, ditimbang sejumlah serbuk yg setara dengan 300 mg ambroksol. Brp
mg serbuk yang ditimbang? 2000 mg / 600mg ZA = X / 300mgZA
a. 2000
b. 1000 mg
c. 600
d. 400
e. 300
14. QC akan melakukan uji penetapan kadar tablet atorvastatin dengan spektrofotometri UV. Hasil kurva baku adalah y =
0,2x + 0,03 (kadar dalam mg/ml). Hasil absorban adalah 0,500. Sampel dilarutkan dalam pelarut dengan total volume 5
ml. berapa kadar atorvastatin dalam mg?
a. a.11,75
b. b.11
c. c.10,5
d. d.10,75
e. e.10,45

15. Industri farmasi melakukan validasi proses metode tablet simeticon. Diperoleh hasil 1% recovery dari 3 replikasi yaitu
98-102 . Parameter uji apa yang dilakukan?
a. Linieritas nilai r ≥ 0.99
b. presisi RSD atau simpangan baku
c. akurasi recovery
d. selektivitas & Spesifisitas Resolusi > 1,5
e. robustness RSD atau % KV ( ≤ 2,0% )
f. Sensitifitas  LOD LOQ

16. Metode titrasi apa yg digunakan utk penetapan kadar Aluminium Klorida?
a. asidimetri
b. alkalimetri
c. bebas air
d. Kompleksometri  Analisis Logam  Senyawa Kompleks
e. iodometri

17. seorang apoteker bagian pengendali mutu di suatu industri farmasi menganalisis keseragaman kandungan tablet
alprazolam 1 mg menggunakan metode KCKT dgn detector yg sesuai. Apakah detektro yg sesuai?
a. UV Vis
b. Elektrokimia
c. Intensitas Nyala
d. Indeks Bias
e. Spektrometri Massa

18. berdasarkan hasil analisis senyawa standar dengan spektrofotometer UV/Vis, didapatkan regresi linier dengan persamaan
y = 0,5 x + 2,4. Suatu sampel dianalisis dengan metode yg sama tanpa pengenceran dan absorbansi yg diperoleh adalah
3,57. Brp konsentrasi (ppm) sny tsb? x = (3,57 - 2,4) / 0,5 = 2,34 mcg/mL x V x Fp
a. a.1,17
b. b.2,34
c. c.2,9
d. d.3,57
e. e.4,185

19. Berapa persen % (w/w) dari zat aktif kekuatan kekuatan 100 mg dengan berat salep 5 gram? 100mg/5000mg x100%
a. a.1%
b. b.2%
c. c.3%
d. d.4%
e. e.5%
20. seorang Apoteker di RnD  sedang melakukan pembuatan Larutan sensitifitas natrium sefotaksim BPFI  dilakukan
dengan cara ditimbang 40 mg  dimasukkan ke dalam labu ukur 50 ml  kemudian diambil 2 mL  di  dimasukkan ke
dalam labu ukur 100 ml.  dari larutan tersebut dipipet 2 ml kemudian dimasukkan ke dalam labu 20 ml.  berapakah
konsentrasi akhir larutan uji tersebut? Total pengenceran = 500x 40.000 mcg / 50 mL = 800 mcg/mL
a. 1,6 mcg/ml
b. 16 mcg/ml
c. 32 mcg/ml
d. 80 mcg/ml
e. 800 mcg/ml

Yulia Andina
21. Seorang apoteker pada bagian QC suatu industri farmasi akan melakukan pengukuran kadar kloramfenikol dalam sediaan
tablet dengan menggunakan metode spektrofotometri visibel. Sebelum dilakukan pengukuran kadar dalam sampel,
apoteker tersebut melakukan proses penetapan Operating Time. Apakah tujuan dari proses tersebut?
a. Mencari waktu tercepat dalam pengukuran
b. Menentukan waktu reaksi yang stabil
c. Mencari waktu terjadinya warna pertama kali
d. Menentukan waktu awal terjadinya reaksi
e. Mencari waktu terbentuknya warna

22. Seorang apoteker di bagian R&D industri farmasi mendapati masalah pada instrumen spektrofotometer yang biasa digunakan
untuk menetapkan kadar senyawa Efedrine. Spektrofotometer tersebut mengalami kerusakan pada monokromatornya.
Apakah masalah utama yang dihadapi saat terjadi kerusakan tersebut?
a. Instrumen tidak dapat menampilkan data absorbansi
b. Kuvet tidak dapat dipasang pada tempatnya
c. Sumber sinar tidak berfungsi
d. Detektor tidak dapat menangkap sinar
e. Panjang Gelombang Spesifik Tidak Dapat Dihasilkan

23. Bagian QC akan melakukan pengujian kadar glimepirid menggunakan spektro UV VIS. Hasil kurva baku adalah y = 0,002x +
0,04 (kadar dalam mikrogram/ml). hasil serapan yang diperoleh pada sampel yaitu 0,75.Berapa kadar glimepirid dalam
sampel?
a. 333 mcg/ml 0,75 = 0,002x + 0,04
b. 344 mcg/ml
c. 355 mcg/ml
d. 366 mcg/ml
e. 377 mcg/ml

24. Dapertemen QC sedang mengevaluasi kadar tablet cyproheptadin HCL 4 mg dengan pektrofotometer UV-VIS. Tablet digerus
dan dilarutkan dengan pelarut hinga 100 ml. Digunakan baku cyproheptadine HCL 40 ppm untuk penetapan kadar. Dari
analisa didapat absorban baku 0,75 dan absorban sampel 0,7. berapa kadar cyproheptadine HCL dalam tablet?
a. 4,46 mg kadar = Au/As x C  mcg/mL x V (mL)  mcg / 1000  mg
b. 4,33 mg
c. 4,0 mg
d. 3,76 mg
e. 3,73 mg

25. Bagian penguji kualitas mutu dari farmasi melakukan uji bahan baku ketoprofen dengan spektro UV-VIS. Didapatka nilai
absorben 0,6 (ukuran kuvet 1 cm). di dapatkan nilai € (1%, 1 cm = 400). berapa % kadar dari ketoprofen tersebut?
a. 0,0015 A = €.b.c
b. 0,015 c = A/€b
c. 0,15 c = 0.6/ 400 x 1 0.0015
d. 1,5
e. 15
26. QC ingin menguji kadar antalgin dalam larutan inj. Menggunakan teknik spektro UV-VIS ,lar. Uji dibuat 1 ml dilarutkan
dalam HCL 0,1 N ad 100 ml, di ambil lagi 5 ml sampel add 100 ml, serapan = 0,505 ; larutan baku antalgin = 10 ppm dengan
serpan = 0,202, maka ppm antalgin dalam sediaan tsb adalah
a. 25 Fp  20x
b. 50 Kadar  Au/As x C x Fp
c. 125
d. 500 ppm
e. 625

27. Apoteker pada sebuah industri melakukan identifikasi senyawa A dan B. senyawa tersebut di identifikasi menggunakan
instrumen HPLC dengan waktu retensi senyawa A = 4,2 dan senyawa B = 2; luas di bawah kurva senyawa A 1,5 dan senyawa
B = 0,5. Berapakah Resolusi yag dihasilkan ? R = 2 (r1-r20 / (w1+w2)
a. 1,1
b. 2,2
c. 3,3
d. 4,4,
e. 5,5

28. Seorang apoteker melaukan Identifikasi senyawa dengan menggunakan KCKT, bahan baku diuji oleh supervisor, parameter
apa yang dilihat?
a. Luas puncak
b. Waktu retensi
c. Absobrsi
d. Transmitan
e. Panjang gelombang

29. QC industri farmasi hendak melakukan pengukuran kadar cemaran dalam bahan aktif. Diambil 0,1521 gram sampel
dilarutkan dalam 100 ml (etanol : air = 1:1) pengukuran dilaukan dengan metode HPLC. Dari hasil analisis diperoleh kadar
cemaran 0,354 mg/100 ml. Berapakah kadar cemaran (%b/b) dalam bahan aktif? (0.354 / 152.1 )x 100% =
a. 0,233
b. 0,123
c. 0,323
d. 0,314
e. 0,266

30. Departemen pengawasan mutu suatu industri farmasi melakukan pengujian terhadap sediaan menggunakan KCKT dengan
kolom C18  Nonpolar dengan komposisi fase gerak methanol : air (40:60) dan laju alir 1ml/menit. Ternyata resolusi
yang didapatkan nilainya kurang dari satu. Hal apa yang harus dilakukan? Resolusi > 2
a. Menaikan laju alir
b. Mengurangi laju alir
c. Menaikkan konsentrasi methanol
d. Menaikan konsentrasi air
e. Mengganti fase gerak dengan kemurnian yag tinggi

Widia
31. Bagian QC Industri farmasi melakukan uji kualifikasi bahan baku sulfonamida. Diketahui struktur kimia memiliki
gugus amin primer. Pereaksi apa yang sesuai?
a. Besi [3] klorida
b. Alfa naftol dengan asam sulfat
c. Pereaksi Diazo  karena ada gugus Amin
d. Pereaksi bourchard
e. Pereaksi mayer

32. BBPOM akan menganalisa 200 sediaan jamu pegal linu di pasaran dalam bentuk kaplet, yang diduga mengandung
Bahan Kimia Obat asam mefenamat. Identifikasi awal yang dapat dilakukan menggunakan metode ?
a. KLT
b. KCKT
c. Spektrofotometri UV-Vis
d. KG
e. Spektroflouremetri

33. Penetapan kadar Ammonium Klorida menggunakan metode titrasi apa ?


a. Asidimetri
b. Alkalimetri
c. Bebas air
d. Argentometri  karena unsur Halogen Cl, Br, F, I
e. Kompleksometri

34. Suatu industri farmasi akan melakukan penetapan kadar tablet asam mefenamat dengan menggunakan metode
Spektrofotometri. Pengukuran serapan dilakukan pada panjang gelombang yang sesuai. Penentuan kadar dilakukan
dengan memasukkan serapan kadar ke dalam kurva baku yang sudah dibuat.
Metode kuantifikasi yang digunakan adalah .....
a. Additions method  penambahan lar. baku secara bertingkat tapi sample nya tetap
b. Single point calibration  1 larutan baku dg konsentrasi mirip konsentrasi sample
c. Multiple point calibration  dibuat larutan dengn pengenceran bertingkat, untuk kurva kalibrasi,
d. One standart for each  ??
e. Multiple standar for each  ??

35. Industri farmasi mengembangkan sediann sirup ZINC. Untuk penetapan kadar instrument apa yang digunakan ?
a. Spektrofotometer UV-Vis
b. Spektrofotometer UV
c. AAS
d. GC
e. HPLC

36. Seorang apoteker di bagian QC untuk menguji Sediaan Paracetamol Drops dengan adanya zat tambahan seperti pewarna,
pemanis dan kelarutan. Bagaimana cara menguji sediaan tersebut?
a. UV
b. IR
c. Gas
d. KCKT
e. SSA

37. Apoteker pada sebuah industri melakukan identifikasi senyawa A dan B. Senyawa tersebut diidentifikasi menggunakan
instrumen HPLC dengan waktu retensi senyawa A = 4,2 dan senyawa B = 2; luas dibawah kurva senyawa A = 1,5 dan
senyawa B = 0,5. Berapakah resolusi yang dihasilkan ?
a. 1,1
b. 2,2
c. 3,3
d. 4,4
e. 5,5

38. Bagian QC melakukan kontrol kualitas pada sediaan tablet metformin 500 mg. Untuk penetapan kadar tablet metformin
dilakukan menggunakan 500 ppm menggukan labu ukur 25 ml. Untuk itu diperlukan larutan standar. Berapa jumlah
standar (mg) yang diperlukan ? ppm= mcg/mL  mcg = ppm x mL = 500 mcg/mL x 25 mL  12500 mcg  12,5
mg
a. 0,0125
b. 0,125
c. 1,25
d. 12.5
e. 125

39. Apoteker di RnD melakukan uji kadar terhadap paracetamol, sebelum dianalisis sample diambil sebanyak 5 ml kemudian
ditambahkan dengan aquadest dalam labu ukur 100 ml dan dicukupkan volumenya. Kemudian diambil kembali 2 ml dan
dicukupkan dengan aquadest dalam labu 50 ml. Berapa kali pengenceran yang terjadi ? 20 x 25 = 500x pengenceran
a. 100 kali
b. 200 kali
c. 300 kali
d. 400 kali
e. 500 kali

40. Apoteker di Industri Farmasi melakukan penetapan kadar tablet paracetamol dengan spektrofotometer, dari kurva
kalibrasi diperoleh persamaan regresi linier y = 0,072x + 0,001 dan serapan sampel sebesar 0,505. Berapakah
konsentrasi paracetamol tersebut ? 0,505 = 0,072 x + 0,001  x = ( 0,505 - 0,001 ) / 0.072
a. 4 µg/ml
b. 5 µg/ml
c. 6 µg/ml
d. 7 µg/ml
e. 8 µg/ml
Kak Vo
41. Industri farmasi melakukan validasi metode analisis Asiklovir dalam sediaan krim dengan membuat larutan baku 1; 8 dam 64
µg/mL masingmasing replikasi 6 kali. Diperoleh nilai relative standard deviation (RSD) < 2,0 %. Parameter apa yang diuji?
A. Presisi
B. Akurasi
C. Linieritas
D. Selektivitas
E. Spesifisitas

42. Badan POM melakukan pemeriksaan kosmetik ke pasaran, untuk mengetahui apakah kosmetik di pasaran mengandung
MERKURI. Analisis apa yang tepat untuk digunakan pada pemeriksaan tersebut?
A. AAS
B. GC
C. HPLC
D. FTIR
E. UV-Vis

43. Industri Farmasi akan mengembangkan obat copy tablet Furosemid 20 mg dari obat Furosemid 40 mg yang telah dimiliki
Industri tersebut. Persyaratan dilakukan uji bioekivalensi. Uji yang dimaksud adalah : BA - BE Invivo & UDT (invitro)
A. Uji absorbsi ex vivo
B. Uji absorbsi in situ
C. Uji absorbsi in vitro
D. Uji bioavailabilitas in vitro
E. Uji Disolusi Terbanding  Ekuivalensi farmasetik  sama ZA sama Sediaan Sama/beda Kekuatan

44. Sebuah industri akan mempoduksi sediaan tablet non betalaktam, Bagaimana kondisi tekanan diruang produksi, koridor, dan
luar untuk produk tersebut?
A. PCR (polymerase chain reaction)
B. Spektrofotometri
C. Kertas tumerik
D. Spektroskopi NMR
E. Kromatogradi lapis tipis (KLT

45. Seorang apoteker di industri farmasi sedang melakukan analisis kadar terhadap sediaan multivitamin terhadap bahan kimia
obat yang terkandung dalam jamu pasak bumi. Dalam menentukan kapasitas kolom yang akan dipakai, dilakukan uji dengan
menggunakan KLT dan diperoleh nilai jarak tempuh solute dan fase gerak masing-masing 3 dan 6. berapakah kapasitas kolom
yang akan digunakan dalam analisis kadar BKO tersebut? 1. cari rf  3/6  0,5
A. 0,20 2. kapasitas kolom = 1 – rf / rf  1 – 0,5 / 0,5  1
B. 0,25
C. 0,33
D. 0,50
E. 1,0
46. Industri framasi sedang mengembangkan metode analisis kadar gabapentin kapsul secara KCKT. Setiap kali analisa wajib
melakukan uji kesesuaian sistem terlebih dahulu. Kolom yang akan digunakan dalam analisis gabapentin harus efisien dalam
proses pemisahan. Parameter Kesesuaian Sistem yang perlu diperhatikan dalam kolom yang efisien adalah?
A. Faktor kapasitas  Kapasitas Kolom
B. Area 
C. Lempeng Teoritis  Menentukan efisien kolom
D. Faktor ikutan 
E. % RSD area 

47. Qc sedang melakukan pengujian disolusi secara spektrofotometri UV-VIS. Sebelum menguji disolusi, dilakukan uji
kesesuaian sistem dengan membaca serapan larutan standar sebanyak 5 kali replikasi. Dari hasil pengujian tersebut, didapat
rata-rata serapan 0,6333 dan standar deviasi 0,0016. Berapakah % RSD serapan dari hasil uji kesesuaian sistem? SD/rata2 x
100%
A. 0,001  0,0016/0,6333 x 100%
B. 0,0015
C. 0,002
D. 0,25
E. 0,003

48. Dibawah ini yang bukan termasuk contoh obat farmakokinetika nonlinear adalah?
A. Gabapentin linier  tidak tergantung dosis biasanya > 3 x sehari
B. Metotrexat nonlinier  tergantung dosis
C. Cimetidin
D. Warfarin
E. Amoxicillin

49. Departemen RnD sedang mengembangkan metode analisis untuk bahan baku asam mefenamat. Digunakan pelarut fase gerak
yang bersifat polar dengan komposisi air dan asetonitril yantu 6:4. Berapa indeks polaritas yang dihasilkan dari fase gerak
tersebut? (p air:10,2 ; P asetonitril:5,8) p air = 6/10 x 10,2 = 6,12 p aseton= 4/10 x 5,8 = 2,32
A. 4,40
B. 8,44
C. 10,34
D. 12,43
E. 16,0

50. Bagian QC akan melakukan pengujian kadar Glimepiride menggunakan spektro Uv-Vis. Hasil kurva baku adalah y= 0,002x +
0,04 (kadar dalam sampel mikrogram/ml). Berapa kadar glimepiride pada sampel? 0,75 = 0,002x + 0,04
A. 333 mikrogram/ml
B. 344 mikrogram/ml
C. 355 mikrogram/ml
D. 366 mikrogram/ml
E. 377 mikrogram/ml

Sinta Purnama Sari


51. Apoteker melakukan penetapan kadar air tablet antasida dengan metode Karl Fischer. Apa prinsip reaksi dari metode di
atas ?
A. Asam basa
B. Kompleksasi
C. Pengendapan
D. Redoks
E. Bebas air

Anda mungkin juga menyukai