Disusun Oleh:
Laboratorium STTIF Bogor Jl. Parung Aleng ,Cikeas Kec. Sukaraja Bogor, Jawa
Barat 16710
2021
KATA PENGANTAR
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
Mahasiswa dapat mengidentifikasi bakteri atau mikroorganisme seperti uji
fermentasi karbohidrat, kasein, TSIA, hidrolisis pati dan casein, karbohidrat
(amylum atau pati).
1.2 Dasar Teori
Uji fisiologi biasanya identik dengan uji biokimia. Uji-uji biokimia yang
biasanya dipakai dalam kegiatan identifikasi bakteri atau mikroorganisme yang
antara lain uji katalase, koagulase, uji nitrit, hidrolisis gelatin, uji hidrolisis kanji,
uji hidrogen sulfit dan lain-lain. Pengujian biokimia merupakan salah satu hal
yang sangat penting dalam dunia mikrobiologi (Radji, 2010).
Biokimia bertujuan untuk memahami bagaimana interaksi biomolekul satu
dengan lainnya membawa sifat-sifat keadaan hidupini. Belum pernah dalam
pengamatan dalam logika molekul selhidup, kita menemukan suatu pelanggaran
terhadap hukum - hukum fisis yang telah dikenal, seiring dengan itu pula, kita
belum pernah memerlukan pendefinisian hukum baru. Mesin organik lunak sel
hidup berfungsi di dalam kerangka hukum-hukum yang sama yang mengatur
mesin buatan manusia, akan tetapi, reaksi-reaksi kimiadan proses pengaturan sel
telah maju demikian pesat, melampaui kemampuan kerja mesin buatan manusia
(Rachdie, 2008).
Sifat metabolisme bakteri dalam uji biokimia biasanya dilihat dari interaksi
metabolit-metabolit yang dihasilkan dengan reagen-reagen kimia. Kemampuan
bakteri menggunakan senyawa tertentu sebagai sumber karbon dan sumber
energi yang dapat digunakan untuk identifikasi. Identifikasi Bakteri dapat
dilakukan dengan beberapa uji antara lain uji dalam melakukan fermentasi, uji
oksidase, produksi katalase, uji motilase dan uji oksidase (Funke, 2007).
Uji-uji biokimia yang biasanya dipakai dalam kegiatan identifikasi bakteri
atau mikroorganisme yaitu antara lain adalah uji koagulase, uji katalase, uji
MRVP, uji nitrit, hidrolisis gelatin, uji H2S dan lain-lain. Salah satu uji yaitu
adalah uji hidrolisis urea. Ujiini sangat penting dalam identifikasi bakteri-bakteri
pathogen penghuni usus, begitu pula uji yang lain sebenarnya digunakan untuk
mengidentifikasi bakteri dengan karakter tertentu, yang mana dengan karakter
tersebut ia dapat dibedakan dengan jelas daribakteri-bakteri yang lain yang hidup
disekitarnya (Blackman, 2006).
BAB II
METODE KERJA
Uji
Fermentasi
Karbohidrat
Uji TSIA
3.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini, dilakukan Uji TSIA dan diperoleh hasil
termasuk kategori bakteri anaerob fakultatif. Tersebar diseluruh bagian
media yang dapat hidup dengan adanya atau tidak adanya oksigen, tetapi
lebih memilih untuk menggunakan oksigen.
Uji Fermentasi Karbohidrat yaitu TSB + laktosa + Bakteri
Staphylococcus aureus akan tumbuh di dasar media dan dikategori bakteri
anaerob. Pada TSB + sukrosa + Bakteri Staphylococcus aureus akan tumbuh
di dasar media dan dikategori bakteri anaerob. Dan TSB + glukosa + Bakteri
Staphylococcus aureus akan tumbuh di dasar media dan dikategori bakteri
anaerob.
Pada Uji Hidrolisis Casein positif menghasilkan enzim proteinase
Setelah diinkubasi selama 2 hari tejadi pembentukan zona bening akibat
aktivitas bakteri proteolitik yang memblok daerah pada cawan petri untuk
mendapatkan makanan yang berasal dari kasein. Bakteri proteolitik mampu
mendegradasi protein, dan memproduksi enzim protease ekstraseluler.
Untuk mengkatalisis pemutusan ikatan peptida pada protein.
Pada Uji Hidrolisis Pati atau Amylum dengan sampel yang sama
ditambahkan pati atau amylum setelah dilakukan inkubasi selama 48 jam
positif dapat menghidrolisis pati hal ini ditandai dengan tidak terbentuknya
warna biru, karena Bakteri amilolitik merupakan mikroorganisme yang
mampu memecah pati menjadi senyawa yang lebih sederhana, terutama
dalam bentuk glukosa. Kebanyakan mikroorganisme amilolitik tumbuh
subur pada bahan pangan yang banyak mengandung karbohidrat, Dan ini
menunjukan positif mengandung enzim amilase.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan, dapat disimpulkan bahwa pada Pada
Uji Hidrolisis Pati atau Amylum positif dapat menghidrolisis pati hal ini
ditandai dengan tidak terbentuknya warna biru, karena Bakteri amilolitik
merupakan mikroorganisme yang mampu memecah pati menjadi senyawa
yang lebih sederhana, dan ini menunjukan positif mengandung enzim
amilase. Pada Uji Hidrolisis Casein positif menghasilkan enzim proteinase
Setelah diinkubasi selama 2 hari tejadi pembentukan zona bening akibat
aktivitas bakteri proteolitik yang memblok daerah pada cawan petri untuk
mendapatkan makanan yang berasal dari kasein. Dan Uji TSIA diperoleh
hasil termasuk kategori bakteri anaerob fakultatif. Tersebar diseluruh bagian
media yang dapat hidup dengan adanya atau tidak adanya oksigen, tetapi
lebih memilih untuk menggunakan oksigen.
Sedangkan pada Uji Fermentasi Karbohidrat dimana TSB + laktosa +
Bakteri Staphylococcus aureus akan tumbuh di dasar media dan dikategori
bakteri anaerob. Pada TSB + sukrosa + Bakteri Staphylococcus aureus akan
tumbuh di dasar media dan dikategori bakteri anaerob. Dan TSB + glukosa
+ Bakteri Staphylococcus aureus akan tumbuh di dasar media dan
dikategori bakteri anaerob
DAFTAR PUSTAKA