Anda di halaman 1dari 5

STUDI KASUS : Per-UU-an & Etika Kefarmasian

Kasus Kata Kunci dan Judul dan Pasal UU/Butir Sanksi Upaya Pencegahan
Peluang Pelanggaran Pedoman Disiplin/Kode Etik
yang dilanggar +
IDENTIFIKASI
6. Apoteker yang telah Kata kunci:  PP 51/2009  PMK Apoteker memilih
memiliki STRA dan SIP utk Memiliki STRA dan SIP utk Pasal 39 889/2011 tentang salah satu tempat kerja
RS bekerja di Industri RS, bekerja di industri 1. Setiap Tenaga Kefarmasian yang Registrasi, Izin Praktek, yang sesuai dengan SIP
manufaktur obat melakukan Pekerjaan dan Izin Kerja Tenaga yang bersangkutan.
Peluang pelanggaran: Kefarmasian di Indonesia wajib Kefarmasian
SIP untuk RS digunakan memiliki surat tanda registrasi. Pasal 23 Mengikuti
untuk bekerja di industri 2. Surat tanda registrasi sebagaimana (1)  Kepala Dinas perkembangan peraturan
dimaksud pada ayat (1) Kesehatan Kabupaten/Kota perundang-undangan
diperuntukkan bagi: dapat mencabut SIPA, SIKA tentang kefarmasian.
o Apoteker berupa STRA; atau SIKTTK karena:
o Atas permintaan yang
 PMK 31/2016 bersangkutan;
tentang Perubahan Atas o STRA atau STRTTK
PMK 889/2011 tidak berlaku lagi;
Pasal 1 o yang bersangkutan
1. Nomenklatur yang berbunyi Surat tidak bekerja pada tempat yang
Izin Kerja harus dibaca dan dimaknai tercantum dalam surat izin;
sebagai Surat Izin Praktik. o yang bersangkutan
 PMK tidak lagi memenuhi
889/2011 tentang Registrasi, persyaratan fisik dan mental
Izin Praktek, dan Izin Kerja untuk menjalankan pekerjaan
Tenaga Kefarmasian kefarmasian berdasarkan
Pasal 1 pembinaan dan pengawasan dan
Surat Izin Kerja Apoteker, yang ditetapkan dengan surat
selanjutnya disebut SIKA adalah keterangan dokter;
surat izin praktik yang diberikan o melakukan
kepada Apoteker untuk dapat pelanggaran disiplin tenaga
melaksanakan pekerjaan kefarmasian kefarmasian berdasarkan
pada fasilitas produksi atau fasilitas rekomendasi KFN; atau
distribusi atau penyaluran. o melakukan
Pasal 17 pelanggaran hukum di bidang
(1)  Setiap tenaga kefarmasian yang kefarmasian yang dibuktikan
akan menjalankan pekerjaan dengan putusan pengadilan.
kefarmasian wajib memiliki surat
izin sesuai tempat tenaga
kefarmasian bekerja.  SANKSI
(2)  Surat izin sebagaimana DISIPLIN
dimaksud pada ayat (1) berupa: Sanksi disiplin yang
 SIPA bagi Apoteker dapat dikenakan oleh MEDAI
penanggung jawab di fasilitas berdasarkan Peraturan per-
pelayanan kefarmasian; Undang-Undang an yang
 SIPA bagi Apoteker berlaku adalah:
pendamping di fasilitas 1. Pemberian peringatan
pelayanan kefarmasian; tertulis;
 SIKA bagi Apoteker yang 2. Rekomendasi
melakukan pekerjaan pembekuan dan/atau
kefarmasian di fasilitas pencabutan Surat Tanda
produksi atau fasilitas Registrasi Apoteker,
distribusi/penyaluran; atau atau Surat Izin Praktik
 SIKTTK bagi Tenaga Teknis Apoteker, atau Surat
Kefarmasian yang melakukan Izin Kerja Apoteker;
pekerjaan kefarmasian pada dan/atau
fasilitas kefarmasian. 3. Kewajiban mengikuti
Pasal 18 pendidikan atau
(1) SIPA bagi pelatihan di institusi
Apoteker penanggung jawab pendidikan apoteker.
di fasilitas pelayanan
kefarmasian atau SIKA
hanya diberikan untuk 1
(satu) tempat fasilitas
kefarmasian.
Pasal 20
SIPA, SIKA, atau SIKTTK masih
tetap berlaku sepanjang:
STRA atau STRTTK masih
berlaku ;dan
Tempat praktik/bekerja masih sesuai
dengan yang tercantum dalam SIPA,
SIKA, atau SIKTTK.

Pedoman Disiplin IAI


Butir 19: Berpraktik dengan
menggunakan Surat Tanda Registrasi
Apoteker (STRA) atau Surat Izin
Praktik Apoteker/Surat Izin kerja
Apoteker (SIPA/SIKA) dan/atau
sertifikat kompetensi yang tidak sah.

Kode Etik
Pasal 1
Sumpah/janji Apoteker, setiap
Apoteker harus menjujung tinggi,
meng-hayati dan mengamalkan
sumpah Apoteker
Pedoman Pelaksanaan:
Sumpah/janji Apoteker yang
diucapkan seorang Apoteker untuk
dapat diamalkan dalam
pengabdiannya, harus dihayati
dengan baik dan dijadikan landasan
moral dalam setiap tindakan dan
prilaku
Dalam sumpah Apoteker ada
beberapa hal yang harus
diperhatikan, yaitu:
1. Melaksanakan asuhan
kefarmasian
2. Merahasiakan kondisi pasien,
resep dan “medication record”
untuk pasien
3. Melaksanakan praktik profesi
sesuai landasan praktik profesi
yaitu ilmu, hukum dan etik

Identifikasi:
 apoteker
memiliki STRA → bukan
pelanggaran
 pada peraturan
telah jelas disebutkan bahwa
SIP bagi Apoteker hanya
diberikan untuk 1 buah
tempat fasilitas kefarmasian
→ Apoteker pada kasus
menggunakan SIP RS untuk
bekerja di industri →
pelanggaran
 apoteker
melanggar Kode Etik dan
Pedoman Disiplin IAI karena
tidak melaksanakan praktik
profesi sesuai landasan
hukum
(Siti mutmainah 20344167, Rahmayanti 20344168, Anggi Windarwati 20344169 , Irfan Rusdiyanto 20344198)

Anda mungkin juga menyukai