FAKULTAS FARMASI
JAKARTA
2021
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
nikmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan logbook Praktik
Kerja Profesi Apoteker (PKPA) ini dengan baik.
Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) bagi mahasiswa Program Studi
Profesi Apoteker (PSPA) Fakultas Farmasi Institut Sains dan Teknologi Nasional
(ISTN) dilaksanakan di empat tempat pengabdian apoteker, yaitu: Rumah Sakit,
Industri Farmasi, Apotek, dan Pemerintahan.
PKPA bagi mahasiswa PSPA bertujuan untuk membekali mahasiswa
calon apoteker dengan pengetahuan dan kemampuan tentang peran, fungsi dan
tanggung jawab apoteker. Setelah pelaksanaan PKPA diharapkan mahasiswa
memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan dan pengalaman untuk melakukan
pekerjaan kefarmasian sehingga siap memasuki dunia kerja sebagai
tenaga farmasi yang profesional.
Buku ini merupakan buku panduan pelaksanaan PKPA di tiap tempat
pengabdian apoteker. Seluruh kegiatan PKPA disesuaikan dengan standar
kompetensi apoteker indonesia yang harus dikuasai oleh seorang apoteker.
Semoga Mahasiswa PSPA Fakultas Farmasi ISTN dapat melaksanakan
kegiatan PKPA dengan baik dan ilmu yang diperoleh dapat bermanfaat dalam
pengabdiannya kelak sebagai seorang apoteker.
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Formulir Catatan Bimbingan PKPA........................................................ 20
Lampiran 2. Lembar Nilai Pembimbing ISTN ............................................................
21
Lampiran 3. Lembar Nilai Pembimbing Instansi.........................................................
22
Lampiran 4. Laporan Harian PKPA............................................................................. 23
Lampiran 5. Format Sampul Laporan PKPA............................................................... 25
Lampiran 6. Lembar Pengesahan.................................................................................
26
BAB I
1
B. Sistem Penilaian PKPA
2
1. Komponen penilaian pembimbing ISTN
No Komponen Bobot ( B )
1 Kedisiplinan ( 0,20 )
Kehadiran 0,10
Taat Jadwal 0,10
2 Kegiatan Selama PKL ( 0,50 )
Penguasaan Materi 0,125
Praktek Kerja 0,125
Inisiatif 0,125
Hubungan Kerja / Komunikasi 0,125
3 Kemampuan Membuat Laporan ( 0,30 )
Laporan Kerja 0,15
Presentasi 0,15
3. Penilaian gabungan
3
2. Laporan mandiri berupa laporan harian yang formatnya menyesuaikan
seperti yang ada pada lampiran 5.
3. Laporan kelompok PKPA dijilid dalam bentuk jilid langsung dengan
memperhatikan kaidah sebagai berikut :
a. Sampul.
Sampul laporan PKPA dibuat dengan kertas asturo (soft cover)
dengan pembagian warna instansi :
b. Sistematika Laporan
Sampul (lampiran 6)
Halaman Judul (menyesuaikan dengan isi sampul)
Lembar Pengesahan (lampiran 7)
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel/Gambar/Lampiran
Bab I Pendahuluan. Berisi latar belakang (mengapa
PKPA dilakukan / sudut pandang proses pendidikan menjadi
Apoteker dan hubungannya dengan pemenuhan kompetensi
Apoteker; mengapa PKPA dilakukan di lokasi tempat PKPA);
Tujuan PKPA secara umum dan secara khusus untuk tiap
Instansi
Bab II Tinjauan Umum. Berisi hasil studi peraturan
perundangan / kebijakan dan literatur terkait dengan materi
PKPA dan menyebutkan rujukan yang dipakai untuk setiap
4
kutipan yang dilakukan. Sistematika penulisan dituliskan dari
yang bersifat umum sampai ke yang khusus.
Bab III Tinjauan Khusus. Berisi rincian tahapan kegiatan
PKPA yang dilakukan, sesuai dengan materi yang diperoleh di
institusi selama PKPA.
Bab IV Pembahasan. Berisi kajian / analisis / perbandingan
antara peraturan perundangan/ kebijakan / teori yang tertulis
pada BAB II dengan apa yang nyata diperoleh disampaikan
pada Bab III, diikuti pendapat peserta tentang hasil kajian /
analisis / perbandingan tersebut.
Bab V Penutup. Kesimpulan dan Saran. Deskripsi
simpulan dari hasil pembahasan dan saran untuk institusi
tempat PKPA, institusi pendidikan, dan peserta PKPA.
Daftar Pustaka. Berisi daftar menurut urutan pemunculan
dalam naskah laporan dari semua literatur dan peraturan
perundangan/ kebijakan yang dijadikan rujukan.
Lampiran
5
PP 20 / 1962 tentang Sumpah apoteker
PP 72/1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi
PP 32 1996 tentang Tenaga Kesehatan
PP 38/2007 tentang Kewenangan Pemerintah Pusat, Propinsi dan
Kabupaten Kota
PP 51 / 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian
Keputusan Presiden tentang BPOM & Farmalkes –Kemenkes / Dinkes
Pripvinsi / kabupaten Kota
Permenkes terkait praktik, pengawasan dan pembinaan kefarmasian
Permenkes terkait Organisasi BPOM & Farmalkes / Dinkes Pripvinsi /
kabupaten Kota
Perda/ Keputusan / SK Mendagri/ Gubernur / Bupati / Wali Kota
tentang Tupoksi Dinkes Propinsi / Kabu./Kota
Permenkes No 73 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian
di Apotek
Permenkes No 72 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian
di Rumah Sakit
Dokumen Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB), Cara Pembuatan
Obat Tradisional yang Baik (CPOTB), dan Cara Pembuatan Kosmetik
yang Baik (CPKB).
Dll, regulasi / kebijakan lain terkait dan utamakan perarturan perundang-undangan
terbaru
6
4) Batas pengetikan ditinjau dari tepi laporan PKPA :
Tepi atas : 3 cm
Tepi kiri : 4 cm
Tepi bawah : 3 cm
Tepi kanan : 3 cm
5) Pengisian halaman secara penuh, dari tepi kiri ke kanan
(justify).
6) Halaman judul hingga halaman daftar gambar ditulis dengan angka
romawi kecil, diletakkan simetris pada bagian bawah halaman.
Halaman isi laporan ditulis pada bagian kanan atas, kecuali halaman
awal bab ditulis pada bagian bawah simetris.
7) Format laporan ini dapat berubah sesuai dengan kebijakan dan
kegiatan PKPA di institusi terkait.
d. Penggandaan Laporan
Laporan PKPA dijilid sebanyak 2 eksemplar, diserahkan ke sekretariat
Program Profesi Apoteker ISTN dan instansi tempat pelaksanaan PKPA
masing-masing sebanyak 1 eksemplar.
D. Pembimbing PKPA
1. Kriteria Dosen Pembimbing dari ISTN
a. Dosen/Pembimbing dari ISTN minimal mempunyai jenjang Pendidikan
Strata 2 dalam bidang ilmu kefarmasian.
b. Memiliki Sertifikat Kompetensi Apoteker (dalam kondisi tertentu
kampus/IAI dapat mengambil kebijaksanaan lain).
c. Kompeten dalam bidang tersebut.
2. Preseptor
Pembimbing dari luar kampus dalam hal ini disebut preseptor adalah :
a. Apoteker yang mendapat rekomendasi IAI yang berpraktik di tempat
PKPA.
b. Pembimbing selain apoteker yang ditunjuk oleh institusi tempat PKPA.
7
c. Kompeten dalam bidang terkait, memiliki kemampuan mendidik dan
dapat mengalokasikan waktu untuk mendidik.
d. Memahami acuan pembelajaran dengan benar dan baik.
Tahapan Pembimbingan
1. Mahasiswa yang telah memperoleh informasi awal untuk mengikuti PKPA
dari Sekretariat PSPA ISTN, agar mempersiapkan diri dengan mempelajari
Panduan PKPA dan tinjauan pustaka tentang instansi tempat PKPA dan
kegiatan yang ada di instansi tersebut.
2. Mahasiswa diharapkan agar dapat berkonsultasi dan berusaha untuk
mendapatkan arahan tentang materi dan proses PKPA, serta membuat Draft
Laporan Bab I dan II.
3. Mahasiswa dihimbau untuk mempersiapkan rencana PKPA, dengan
mempertimbangkan proses dan waktu pelaksanaan PKPA di instansi yang
ditunjuk, sekaligus merencanakan waktu pembimbingan / konsultasi dengan
Pembimbing ISTN dan preseptor.
4. Mahasiswa diharapkan dapat mengikuti PKPA sesuai dengan waktu yang
ditentukan dan dihimbau untuk mengikuti pembimbingan dengan Pembimbing
ISTN minimal 4 kali selama PKPA (atau sesuai ketentuan pembimbing).
5. Mahasiswa dapat mempersiapkan draft laporan lengkap sesuai dengan
Sistematika Laporan dan Materi PKPA dengan cara :
a. Membuat pohon naskah (outline) laporan
b. Meminta persetujuan Pembimbing ISTN dan Preseptor.
c. Menyusun Draft Laporan lengkap sesuai dengan ketentuan
d. Menyerahkan draft laporan kepada dan berkonsultasi dengan Pembimbing
ISTN dan Preseptor untuk memastikan laporan sesuai dengan ketentuan
dalam pedoman dan sesuai pula dengan kenyataan yang ada di lapangan
pada saat PKPA
6. Mahasiswa diharapkan agar menyerahkan Laporan PKPA kepada Sekretariat
PSPA ISTN dan instansi tempat PKPA pada waktu yang ditentukan.
8
BAB II
Pembahasan lebih rinci mengenai hal terkait dapat mengacu pada dokumen
“Standar Kompetensi Apoteker Indonesia” IAI 2016.
9
BAB III
PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER (PKPA) DI RUMAH SAKIT
1
e. Mampu menyusun rencana pengembangan praktik kefarmasian
yang berorientasi pada pelayanan farmasi klinik.
1
No Materi
1 Peraturan dan Perundang-undangan Farmasi Rumah Sakit
2 Penyelenggaraan Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit
- Sumber Daya Kefarmasian di RS
- Organisasi Kefarmasian di RS
- Standar Prosedur Operasional
3 Formularium Rumah Sakit
- Proses penyusunan
- Kriteria pemilihan obat
4 Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
- Pemilihan
- Perencanaan kebutuhan
- Pengadaan
- Penerimaan
- Penyimpanan
- Pendistribusian
- Pemusnahan dan penarikan
- Pengendalian
- Administrasi
5 Pelayanan Farmasi Klinik
- Pengkajian dan pelayanan resep
- penelusuran riwayat penggunaan obat
- rekonsiliasi obat
- Pelayanan Informasi Obat (PIO)
- Konseling
- Visite
- Pemantauan Terapi Obat (PTO)
- Monitoring Efek Samping Obat (MESO)
- Evaluasi Penggunaan Obat (EPO)
- Dispensing sediaan steril
- Pemantauan Kadar Obat dalam Darah (PKOD)
6 Pengendalian Mutu Pelayanan Kefarmasian
Monitoring dan Evaluasi
7 Manajemen Risiko
- Manajemen Risiko Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan BMHP
- Manajemen Risiko Pelayanan Farmasi Klinik
No Materi
1 Peraturan dan Perundang-undangan Farmasi Rumah Sakit
2 Penyelenggaraan Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit
- Sumber Daya Kefarmasian di RS
- Organisasi Kefarmasian di RS
- Standar Prosedur Operasional
3 Formularium Rumah Sakit
- Proses penyusunan
- Kriteria pemilihan obat
4 Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
- Pemilihan
- Perencanaan kebutuhan
- Pengadaan
- Penerimaan
- Penyimpanan
- Pendistribusian
- Pemusnahan dan penarikan 13
- Pengendalian
PERTEMU AKTIVITAS PKPA MAHASISWA/I PSPA ISTN
Keterangan :
1. Masa atau lama PKPA ditentukan berdasarkan peminatan yang telah dipilih oleh mahasiswa/I dari PSPA ISTN
Kolom merah : Bagi Mahasiswa/I yang PKPA selama 1 bulan
Kolom hijau : Bagi mahasiwa/I yang PKPA selama 2 bulan
2. Aktivitas PKPA pada setiap station atau presentasi hasil tugas individu/kelompok, dapat dilakukan secara bergilir
sesuai dengan arahan dan pembagian dari pembimbing lahan (preceptor).
1
Sebelum dimulainya kegiatan PKPA, maka mahasiswa calon Apoteker kami terlebih dulu
diharapkan untuk diberikan arahan mengenai tata tertib pelaksanaan PKPA dari Rumah Sakit, yaitu
dalam persiapan dan metode pelaksanaan yang wajib diketahui juga dipatuhi oleh mahasiswa/I
ISTN, agar selama kegiatan berlangsung diharapkan membangun kedisiplinan calon Apoteker kami
dan mencegah terjadinya pelanggaran terhadap ketentuan tata tertib yang berlaku pada Rumah
Sakit.
1
BAB IV
PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER (PKPA) DI APOTEK
1
3. Metode pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Profesi Apoteker di Apotek
Adapun persiapan yang dilakukan ISTN sebelum kegiatan PKPA dilakukan, adalah :
1. Didahului dengan pengajuan proposal, lalu pengurusan surat izin untuk diadakannya
kegiatan PKPA di Apotek dan melampirkan data calon Apoteker yang akan praktik.
2. Mengatur jadwal aktivitas/kegiatan PKPA yang akan dilaksanakan selama 1 bulan,
kemudian menunggu konfirmasi dan persetujuan dari Apotek sehingga dapat
dilaksanakannya praktik di Apotek oleh peserta PKPA.
3. Kegiatan PKPA dilaksanakan, serta didampingi oleh pembimbing lahan yang telah
ditentukan dan bersedia membimbing dalam 4 minggu.
Peranan Apoteker di Apotek tidak hanya sebagai penanggung jawab kegiatan
kefarmasian yang harus bertanggung jawab dalam mendukung peningkatan kualitas hidup
pasien, melainkan juga berperan dalam manajemen Apotek sebagai suatu unit bisnis dalam
menjamin kelangsungan hidup Apotek. Apoteker Penanggungjawab Apotek (APA) memiliki
peran yang penting dalam pengelolaan Apotek, dalam bidang manajerial, APA berperan dalam
menentukan kebijakan pengelolaan Apotekserta melaksanakan fungsi pengawasan dan
pengendalian terhadap semua komponen yang ada di Apotek, mulai dari persediaan, prosedur
standar operasional, administrasi dan keuangan serta personalia. Selain itu, APA juga
bertanggung jawab dalam menjalankan fungsi sebagai professional kesehatan dengan
menjamin penggunaan obat yang efektif, aman dan rasional, melalui pemberian informasi obat
maupun konseling.
Melalui kegiatan PKPA menjadi pengalaman praktik bertujuan untuk menerapkan ilmu
kefarmasian dalam bidang pekerjaan kefarmasian di Apotek, baik pekerjaan kefarmasian dalam
lingkup non klinik maupun klinik sesuai peraturan dan kebijakan yang berlaku di standar
pelayanan kefarmasian apotek, selain sebagai tempat yang memberikan perbekalan bagi para
Apoteker untuk dapat menjadi Apoteker profesional, praktek kerja di Apotek dapat dipakai
sebagai tempat untuk menerapkan ilmu yang telah didapatkan selama masa kuliah. Hal ini
dapat tercapai apabila mahasiswa peserta PKPA dapat terlibat langsung dalam pekerjaan
kefarmasian di Apotek yang dibimbing langsung oleh pembimbing lahan, sehingga dikemudian
hari berdasarkan pengalaman dari PKPA, calon Apoteker dapat dengan percaya diri dan
mandiri melaksanakan praktek kefarmasian sebagai Apoteker Penanggung Jawab/ Apoteker
Pendamping.
Selama kegiatan PKPA berlangsung, untuk melihat kemampuan calon Apoteker dapat
diisi dengan evaluasi dengan waktu-waktu yang telah ditetapkan dan dilakukan oleh
pembimbing lahan dengan berbagai penilaian seperti secara lisan atau tulisan yaitu pemberian
1
pre test/post test, pengamatan langsung terhadap mahasiswa/i saat membantu pelaksanaan
praktek kefarmasian kemudian juga dapat dilakukan penilaian melalui keaktifan mahasiswa
atau diskusi secara langsung yaitu keterlibatan mahasiswa/I ini saat dibukanya forum
komunikasi dalam membasa penemuan serta penyelesaian masalah selama PKPA berlangsung
sekaligus dapat merefreshing materi yang mereka dapatkan semasa di kelas. Selain itu dapat
dilakukan juga evaluasi dalam bentuk pemberian tugas-tugas individu serta kelompok, dan hal
ini dilakukan untuk tercapainya capaian pembelajaran serta dapat membangkitkan semangat,
motivasi, dan kesadaran akan tugas, fungsi, tanggung jawab sebagai calon Apoteker dalam
persiapan ujian komprehensif dan ujian kompetensi sehingga menjadi lebih siap untuk terjun di
dunia kerja.
Materi
1
PERTEMUAN Alur Rincian
MINGGU KE- Subaktivitas PKPA Mahasiswa/I PSPA ISTN
I a. Struktur organisasi Apotek mempelajari struktur organisasi di
Apotek, tugas pokok dan fungsi masing-masing struktur di Apotek,
tugas pokok fungsi Apoteker dalam pelayanan kefarmasian di Apotek
b. Dokumen-dokumen di Apotek mempelajari tentang STRA, SIPA,
dan SIA, pembukuan apotek, kartu stok, surat pesanan, kertas resep,
copy resep, etiket, laporan SIPNAP , faktur, dll
II a. Jenis obat dan AlKes mempelajari penataan dan penyimpanan obat,
jenis-jenis obat bebas, obat bebas terbatas, obat keras, OWA, obat
psikotropik dan narkotik
b. Alur pengadaan obat- penarikan obat mempelajari rencana pengadaan
obat, seleksi obat yang akan dipesan, cara penerimaan dan penyimpanan
obat , prosedur penarikan dan pemusnahan obat
a. Pelayanan obat tanpa resep di apotek untuk swamedikasi
III melayani pembelian obat bebas beserta KIE, pembelian obat bebas
terbatas beserta KIE, pembelian OWA beserta KIE
b. Pelayanan resep dokter menganalisa resep (skrining; administrasi,
farmasetik dan klinis), membaca resep, menghitung resep, mengerjakan
resep (peracikan dan penyiapan resep), memberi etiket, memberi KIE pd
pasien
IV a. Resep terakit interaksi obat mempelajari interaksi obat dengan obat
lain, interaksi obat dengan makanan
b. Cara pengarsipan dan dokumentasi resep mempelajari cara
pengarsipan resep, cara dokumentasi resep NAPZA
Sebelum dimulainya kegiatan PKPA, maka mahasiswa calon Apoteker kami terlebih dulu
diharapkan untuk diberikan arahan mengenai tata tertib pelaksanaan PKPA dari Apotek, yaitu dalam
persiapan dan metode pelaksanaan yang wajib diketahui juga dipatuhi oleh mahasiswa/I ISTN, agar
selama kegiatan berlangsung diharapkan membangun kedisiplinan calon Apoteker kami dan
mencegah terjadinya pelanggaran terhadap ketentuan tata tertib yang berlaku pada Apotek tempat
PKPA dilaksanakan.
2
BAB V
PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER (PKPA) DI INDUSTRI
Merupakan bentuk PKPA yang bertujuan untuk menerapkan ilmu kefarmasian dalam
bidang pekerjaan kefarmasian di Industri Farmasi.
2
e. Mampu melaksanakan proses produksi sesuai dengan prosedur
yang telah dibuat untuk menghasilkan produk yang berkualitas,
3. Metode Pelaksanaan PKPA
Praktek Kerja Profesi Apoteker merupakan media yang sangat penting bagi mahasiswa
profesi Apoteker untuk menerapkan ilmu serta untuk mengembangkannya dalam melaksanakan
pekerjaan kefarmasian. Metode serta mekanisme pelaksanaan PKPA di Industri Farmasi yang
sistematis akan sangat membantu mahasiswa profesi Apoteker dalam memahami peran, fungsi, serta
tanggung jawab Apoteker. PKPA merupakan pelatihan yang sangat strategis bagi mahasiswa profesi
Apoteker untuk menjadi calon Apoteker yang handal di masa depan.
Kegiatan PKPA ini berbasis kompetensi dan sebagai penerapan ilmu kefarmasian dalam
bidang pekerjaan kefarmasian di Industri Farmasi. Adapun persiapan ISTN sebelum kegiatan PKPA
dilakukan, adalah :
1. Didahului dengan pengajuan proposal, lalu pengurusan surat izin untuk diadakannya kegiatan
PKPA di Industri Farmasi dan melampirkan data calon Apoteker yang akan praktik.
2. Mengatur jadwal PKPA, dan mendata sesuai dengan peminatan dari calon Apoteker,
kemudian menunggu konfirmasi dari Industri Farmasi sehingga dapat dilaksanakannya
praktik di lokasi Industri farmasi yang telah ditetapkan
3. Kegiatan PKPA dilaksanakan, serta didampingi oleh pembimbing lahan yang memenuhi
kriteria dan bersedia membimbing calon Apoteker yang selama PKPA berlangsung juga akan
berdiskusi dan mendapat bimbingan dari Pembimbing di ISTN.
Adapun mekanisme PKPA adalah sebagain berikut di awali dengan pembekalan yang
merupakan tahap awal proses PKPA sebagai pengantar pelaksanaan PKPA, kemudian dalam
kegiatan PKPA dapat dilakukan Pretest pada calon-calon Apoteker sebagai eksplorasi awal kesiapan
mahasiswa dari PSPA ISTN, orientasi lapangan agar calon Apoteker dapat melihat dan memahami
tempat PKPA secara langsung, yang meliputi struktur organisasi, lay out, sistem kerja, standar
operating procedure (SOP) dan lain sebagainya sebelum calon Apoteker diperbolehkan ikut terlibat
praktek kefarmasian di dalamnya yang mana mungkin dapat diatur menurut setiap stasion dengan
tugas-tugas tertentu. Selama PKPA, evaluasi mengenai kemampuan calon Apoteker juga dapat
dilihat melalui Post test secara tulisan ataupun lisan, serta dibukanya forum diskusi agar calon
Apoteker dapat berlatih melakukan komunikasi, konfirmasi, klarifikasi, dan pemecahan masalah
PKPA sekaligus refreshing materi. Dalam hal ini, dapat berupa presentasi hasil tugas-tugas individu
atau kelompok atau diberi kesempatan untuk menyampaikan hal-hal yang belum dipahami saat di
22
lapangan.
Institut Sains dan Teknologi Nasional dalam menghasilkan Apoteker-apoteker yang
berkompeten telah menyiapkan materi pembelajaran secara umum saat PKPA di industri farmasi,
sehingga selama dilaksanakan PKPA para calon Apoteker kami dapat dibekali materi-materi
tersebut, adapun materi dan aktivitas kegiatan yang dapat dilakukan oleh calon Apoteker PSPA dari
ISTN adalah sebagai berikut :
No Materi
1 Peraturan dan Perundang-undangan Farmasi di Industri Farmasi
2 Pedoman Kefarmasian di Industri Farmasi
Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB)
Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB)
Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik (CPKB)
3 Manajemen Mutu
Kebijakan Mutu
Pemastian Mutu
Pengkajian Mutu
Manajemen Risiko Mutu
4 Personalia
Sumber Daya Manusia
Struktur Organisasi
5 Bangunan dan Fasilitas
Desain dan criteria
Klasifikasi ruangan / area
6 Peralatan
Desain dan konstruksi
Pemasangan dan penempatan
Perawatan
7 Sanitasi dan Higiene
Higiene Perorangan
Sanitasi Bangunan dan Fasilitas
Pembersihan dan sanitasi peralatan
Validasi prosedur pembersihan dan sanitasi
8 Produksi
Alur produksi
Validasi proses
Pengemasan
Pengawasan selama proses (in process control)
9 Pengawasan Mutu
Cara Berlaboratorium Pengawasan Mutu yang Baik
Prosedur Pengawasan Mutu
23
10 Inspeksi Diri, Audit Mutu, Audit dan Persetujuan Pemasok
11 Penanganan Keluhan terhadap Produk dan Penarikan Kembali Produk
12 Dokumentasi
Spesifikasi Bahan dan Produk
Dokumen Produksi
13 Pembuatan dan Analisis Berdasarkan Kontrak
14 Kualifikasi dan Validasi
Perencanaan validasi
Dokumentasi proses validasi
Kualifikasi
Validasi proses
Validasi pembersihan
Pengendalian perubahan
Validasi ulang
Validasi metode analisis
24
batch record review and release, laporan penyimpangan, penanganan insiden dan
penanganan keluhan terhadap produk serta penarikan kembali obat/produk
kembalian
IV VIII a. Proses pembuatan sediaan steril maupun non-steril mulai dari proses penerimaan
bahan awal, pengolahan, pengemasan, proses pengawasan dalam proses produksi /
IPC
b. Pelaksanaan dokumentasi yang baik dalam setiap aspek produksi, pengawasan
mutu, dan pemastian mutu di industri.
Keterangan :
3. Masa atau lama PKPA ditentukan berdasarkan peminatan yang telah dipilih oleh mahasiswa/I dari PSPA ISTN
Kolom hijau : Bagi Mahasiswa/I yang PKPA selama 1 bulan
Kolom putih : Bagi mahasiwa/I yang PKPA selama 2 bulan
4. Aktivitas PKPA pada setiap station atau presentasi hasil tugas individu/kelompok, dapat dilakukan secara bergilir
sesuai dengan arahan dan pembagian dari pembimbing lahan (preceptor).
. Sebelum dimulainya kegiatan PKPA, maka mahasiswa calon Apoteker kami terlebih dulu
diharapkan untuk diberikan arahan mengenai tata tertib pelaksanaan PKPA dari Industri Farmasi,
yaitu dalam persiapan dan metode pelaksanaan yang wajib diketahui juga dipatuhi oleh mahasiswa/I
ISTN, agar selama kegiatan berlangsung diharapkan membangun kedisiplinan calon Apoteker kami
dan mencegah terjadinya pelanggaran terhadap ketentuan tata tertib yang berlaku pada Industri
Farmasi.
25
BAB VI
PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER (PKPA) DI PEMERINTAHAN
26
e. Memahami peraturan perundang-undangan tentang ijin praktik dan
perijinan lainnya yang berada di bawah tugas dan wewenang lembaga
kefarmasian di pemerintahan.
27
Institut Sains dan Teknologi Nasional dalam menghasilkan Apoteker-apoteker yang
berkompeten telah menyiapkan rincian kegiatan berupa materi-materi pembelajaran saat PKPA di
Instansi Pemerintahan, sehingga selama dilaksanakan PKPA para calon Apoteker kami dapat dibekali
materi-materi di bawah ini :
No Pertemuan Materi
Peraturan dan Perundang-undangan Farmasi secara umum
Instansi Farmasi Pemerintahan mencakup :
- Cakupan wilayah, produk, dan konsumen.
- Hasil kegiatan instansi (output dan outcome)
1. Minggu - Kompetensi Apoteker yang diperlukan
Pertama Penyelenggaraan Praktik Kefarmasian di Instansi Dinas
Kesehatan, mencakup :
- Sumber Daya Manusia
- Organisasi Kefarmasian
- Standar Prosedur Operasional
- Pengelolaan Perbekalan Farmasi
Peran, Tugas Pokok, dan Fungsi Apoteker dalam
menjalankan pekerjaan kefarmasian di Instansi Dinas Kesehatan
mencakup
- Fungsi:Regulasi
2 Minggu - Fungsi Pembinaan
Kedua - Fungsi Pengawasan
- Fungsi Perijinan/Registrasi
- Fungsi Pengujian Produk
Peran, Tugas Pokok, dan Fungsi Apoteker dalam menjalankan
pekerjaan kefarmasian di Instansi Pemerintahan yaitu di
Puskesmas mencakup :
3 Minggu - Sumber daya manusia
Ketiga dan - Struktur organisasi
Keempat - Dokumen-dokumen Kefarmasian
- Pengelolaan Perbekalan Farmasi
- Pelayanan Obata tau Farmasi Klinis
- Analisis dan Studi Kasus
- Studi Kelayakan Apotek di Puskesmas
Sebelum dimulainya kegiatan PKPA, maka mahasiswa calon Apoteker kami terlebih dulu
diharapkan untuk diberikan arahan mengenai tata tertib pelaksanaan PKPA dari Instansi Pemerintahan
yaitu dalam persiapan dan metode pelaksanaan yang wajib diketahui juga dipatuhi oleh mahasiswa/I
ISTN, agar selama kegiatan berlangsung diharapkan membangun kedisiplinan calon Apoteker kami
dan mencegah terjadinya pelanggaran terhadap ketentuan tata tertib yang berlaku pada Instansi
Pemerintahan.
28
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
Lampiran 1
Tanda Tangan Mahasiswa
2.
3.
4.
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
Pembimbing Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) dari Program Studi Profesi
Apoteker Fakultas Farmasi ISTN memberikan penilaian untuk,
Jakarta,
Pembimbing PKPA ISTN
Pembimbing Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) dari Program Studi Profesi
Apoteker Fakultas Farmasi ISTN memberikan penilaian untuk,
Jakarta,
Pembimbing PKPA ISTN
LEMBAR PENILAIAN
PRESEPTOR PKPA
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER
FAKULTAS FARMASI – ISTN
TOTAL NILAI
KONVERSI NILAI
Subang, …………………
Range Nilai Preseptor PKPA
A = 80 – 100
A- = 75-79.99
B+ = 72-74.99
B = 68-71.99
B- = 65-67.99
C+ = 62-64.99 (apt. Uun Unesih, S.Si., MKM)
C = 55-61.99
D = 41-54.99
E = 0-40.99
Catatan : form nilai ini mohon dikirimkan ke email apotokeristn@yahoo.co.id
31
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
LEMBAR PENILAIAN
PRESEPTOR PKPA
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER
FAKULTAS FARMASI – ISTN
TOTAL NILAI
KONVERSI NILAI
Subang, …………………
Range Nilai Preseptor PKPA
A = 80 – 100
A- = 75-79.99
B+ = 72-74.99
B = 68-71.99
B- = 65-67.99
C+ = 62-64.99 ( apt. Adi Setiadi., S.Si )
C = 55-61.99
D = 41-54.99
E = 0-40.99
Catatan : form nilai ini mohon dikirimkan ke email apotokeristn@yahoo.co.id
32
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
LEMBAR PENILAIAN
PRESEPTOR PKPA
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER
FAKULTAS FARMASI – ISTN
TOTAL NILAI
KONVERSI NILAI
Jakarta, …………………
Range Nilai Preseptor PKPA
A = 80 – 100
A- = 75-79.99
B+ = 72-74.99
B = 68-71.99
B- = 65-67.99
C+ = 62-64.99 ( apt. Fransisca Dhani., M.Farm )
C = 55-61.99
D = 41-54.99
E = 0-40.99
Catatan : form nilai ini mohon dikirimkan ke email apotokeristn@yahoo.co.id
33
Lampiran 4
34
CATATAN HARIAN (LOG BOOK)
35
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
Saran:
Catatan Pembimbing:
Tanggal :
Peserta PKPA Preseptor di tempat PKPA
33
35
LAMPIRAN 6
Disusun Oleh:
Apoteker Angkatan ……
NAMA NIM
36
LAMPIRAN 7
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Apoteker Pada
Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Institut Sains dan Teknologi
Nasional
Disetujui Oleh :
(Ttd Asli dan cap PSPA) (Ttd Asli dan Captempat PKPA)
37