Oleh :
Sepri Hamza (180254241040)
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini ialah untuk mengetahui sejauh mana
pemanfaatan organisme biota laut, terutama pada bidang bioteknologi kelautan.
Didalam ekosistem laut terdapat berbagai jenis organisme salah satu contoh ialah
terumbu karang. Dalam hal ini, makalah ini betujuan mengetahui potensi karang
lunak pada jenis Xenia sp yang dapat dimanfaatkan pada bidang bioteknologi serta
kandungan yang terdapat di dalam organisme tersebut dan sejauh apa
pemanfaatanya untuk saat sekarang ini.
BAB II
2.1 Xenia sp
Xenia sp merupakan salah jenis dari karang lunak yang termasuk kedalam famili
Xenidae. Karang ini menyerupai jamur dengan bentuk seperti lengan yang keluar
dan diujugnya terlihat seperti jari-jari. Nama sebutan lain karang ini ialah karang
nadi.
Klasifikasi Ilmiah
Gambar. Xenia sp
Kingdom : Animalia
Phylum : Cnidaria
Class : Anthozoa
Order : Alcyonacea
Family : Xeniidae
Genus : Xenia
Sumber: Wikipedia
2.2 Keberadaan
Jenis karang lunak jenis Xenia sp. Karang ini dapat ditemukan pada zona reef
slope (7 m) yang merupakan zona perairan dangkal dengan tingkat kemiringan
tertentu yang langsuung menghadap kearah perairan yang lebih dalam. Melekatkan
diri atau hidup pada karang mati.
2.3 Kandungan Karang Lunak Xeina sp
Karang lunak merupakan salah satu organisme laut yang dapat dimanfaaatkan
keberadaannya. Dalam penelitian Fattorusso et al 2008 dalam (Kantor et al 2015)
menyatakan bahwa terdapat senyawa aktif didalam karang lunak Xenia sp. Senyawa
yang memiliki golongan diterepenoid dengan nama senyawa xenimanadins.
Senyawa terepenoid pada karang lunak memiliki kandungan yang berfungsi sebagai
pelengkap kegiatan fisik, mengikat tekstur tubuhnya yang lunak dan lentur.
Senyawa terpen ini berfungsi sebagai racun dimana untuk melawan predator yang
dapat mengancam kelangsungan hidup pada ikan, krustacea, Echinodermata dan
lainnya.
Pada senyawa terpenoid merupakan senyawa kimia yang berasal dari golongan
hidrokarbon isometik dengan rumus molekul C10H16. Senyawa ini pada umumnya
ditemukan pada minyak esensial atau minyak atsiri yang berasal tumbuh-tumbuhan
yang memiliki aroma harum seperti pada pinus, damar, karet, dan lainnya.
Tidak hanya itu karang lunak juga merupakan sumber yang kaya akan steroid
glikosoda, alkaloid, flanoid, fenol, satponin dan peptide (Nurhayati et al, 2020).
Dari uji hasil penelitian sekitar 50% ekstrak karang lunak menunjukkan efek racun
seperti yang dijelaskan sebelumnya pada senyawa terpen, selain itu banyak
metabolit sekunder yang dihasilkan memiliki aktivitas biologi di dalamnya seperti
anti fungi, anti mikroba, anti neoplastik, sintistik dari kandungan senyawa
tersebutlah yang dapat dimanfaatkan.