Anda di halaman 1dari 2

Farmasetik adalah ilmu yang mempelajari tentang cara penyediaan obat-obatan menjadi bentuk tertentu hingga siap digunakan

sebagai obat.

Farmakokinetik adalah istilah yang menggambarkan bagaimana tubuh mengolah obat, kecepatan obat itu diserap(absorpsi), jumlah obat yang diserap tubuh(bioavailability), jumlah obat yang beredar dalam darah(distribusi), di metabolisme oleh tubuh, dan akhirnya dibuang dari tubuh. Farmakokinetik menentukan kecepatan mulai kerja obat, lama kerja dan intensitas efek obat. Farmakokinetik sangat tergantung pada usia, seks, genetik, dan kondisi kesehatan seseorang. Kondisi kesehatan maksudnya adalah, apakah seseorang itu sedang menderita sakit ginjal, sakit hati(beneran), kegemukan, kondisi dehidrasi, dll. Farmakodinamik menggambarkan bagaimana obat bekerja dan mempengaruhi tubuh, melibatkan reseptor, post-reseptor dan interaksi kimia. Farmakokinetik dan farmakodinamik membantu menjelaskan hubungan antara dosis dan efek dari obat. Respon farmakologis tergantung pada ikatan obat pada target. Konsentrasi obat pada reseptor mempengaruhi efek obat. Farmakodinamik dipengaruhi oleh perubahan fisiologis tubuh seperti proses penuaan, penyakit atau adanya obat lain. Penyakit-penyakit yang mempengaruhi farmakodinamik contohnya adalah mutasi genetik, tirotoksikosis(penyakit gondok), malnutrisi(salah gizi) dll. Untuk gampangnya begini, jika kita sudah merasakan efek-efek obat timbul.misalnya, wowmigrain-ku lenyap setelah minum analgesik, diare-ku berhenti setelah minum obat pengampet, sesek-ku hilang setelah minum obat asthma, stress-ku hilang setelah lihat duiteh minum obat penenang. Nah ini yang disebut dengan istilah farmakodinamik tadi.
Farmakoepidemiologi:i l m u y a n g m e m p e l a j a r i penggunaandane f e k o b a t pada s e j u m l a h b e s a r o r a n g .

Farmakogenetik dan farmakogenomik merupakan cabang ilmu farmakologi, yaitu ilmu yang mempelajari efek obat pada makhluk hidup baik manusia dan hewan maupun tumbuhan dan jasad renik. Karena luasnya pokok bahasan, farmakologi kemudian bercabang-cabang menjadi banyak cabang ilmu yang memfokus pada bahasan obat pada spek tertentu, misalnya farmakologi klinik yang mempelajari obat dengan fokus penggunaan obat pada manusia, farmakoterapi mempelajari obat dengan fokus terapi penyakit, farmakoepidemiologi mempelajari obat obat dengan fokus efek obat pada manusia dalam tataran populasi, farmakogenetik mempelajari obat dengan fokus pengaruh faktor genetik pada metabolisme dan efek obat, dan farmakogenomik mempelajari pemanfaatan ilmu dan teknologi genomik dalam penciptaan, penemuan dan pengembangan obat serta penggunaannya dalam diagnosis dan terapi penyakit. Farmakovigilans: disiplin ilmu yang berkaitan dengan pengetahuan dan penangan profil keamanan produk-produk medis untuk memastikan penggunaan yang sesuai. Proses dalam farmakovigilans:

1. Pengumpulan 2. Analisis 3. Pelaporan informasi keamanan. Pelaporan informasi bisa didapat dari studi klinis, laporan dari tenaga medis, atau literatur medis/ilmiah. Tujuan: menempatkan penggunaan produk yang tepat untuk memastikan keamanan dan efikasi. Alasan perlunya mengetahui farmakovigilans adalah: 1. 2. 3. 4. Untuk memastikan keamanan bagi pasien Meningkatkan pengetahuan tentang produk dan cara penggunaan yang optimal Meningkatkan kepercayaan konsumen Meningkatkan kepatuhan

Farmakognosi sendiri sebenarnya adalah cabang ilmu Farmakologi yang mempelajari sifat-sifat tumbuhan dan bahan lain yang merupakan sumber obat. Cabang ilmu ini tidak lagi dipelajari di Fakultas Kedokteran, tetapi merupakan salah satu mata pelajaran penting di Fakultas Farmasi. Seiring perkembangan waktu cabang Ilmu Farmakognosi ini kini memiliki peranan penting dalam perkembangan dunia Farmasi maupun Ilmu Farmakologi di Tanah Air.

Anda mungkin juga menyukai