Anda di halaman 1dari 19

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASI

JURUSAN FARMASI

POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR

“ALAT LEMPENG

TOTAL

KAPANG/KHAMIR”

NAMA MAHASISWA/NIS :

- REZKY AULIA SUHERMAN AS’SAD (PO714251171046)


- NURUL AFIFI HAKMAN (PO714251171039)
- NURUL HIJRAYANTI (PO714251171041)
- NURWULANDARI CHAERUNNISA (PO714251171042)
- RESKI UTAMI HASJUM (PO714251171045)
- SRY AYU ULANDARI (PO714251171054)
- SUHARTI (PO714251171055)
- WAIS AL-QURNI (PO714251171057)
- WIDIA WATI (PO714251171058)
KELOMPOK : III

HARI PRAKTIKUM : SENIN

PEMBIMBING : St.Ratnah S.si.,M.Kes

JURUSAN FARMASI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MAKASSAR

2018
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 latar belakang

Dalam pengujian mutu suatu bahan pangan diperlukan berbagai uji yang

menggunakan uji fisik,uji kimia,uji mikrobiologi,dan uji organoleptik.Uji

mikrobiologi merupakan salah satu uji yang penting karena selain dapat

mengetahui daya tahan simpan suatu makanan juga dapat digunakan sebagai

indicator sanitasi akanan atau indicator produk keamanan makanan.

Berbagai macam uji mikrobiologi dapat dilakukan terhadap pangan,meliputi

uji kuantitatif mikroba untuk menentukan mutu dqan daya tahan suatu

makanan,uji kualitatif bakteri pathogen untuk menentukan tingkat keamananya

dan uji bakteri indicator untuk nmeningkatkan sanitasi makanan

tersebut.Pengujian yang dilakukan terhadap setiap bahan pangan tidak sama

tergantung dari berbagai factor seperti jenis dan komposisi bahan pangan cara

pengolahan,dan penyimpanan,cara penaganan dan komsumsinya.

Uji kapang khamir adalah pengujian yang dilaksanakan untuk menghitung

jumlah kapang dan khamir yang ditumbuhkan pada media tertentu,dilakukan

dengan prinsip hitung cawan,yang apabila Satu sel mikroorganisme yang masih

hidup ditumbuhkan pada media yang sesuai maka sel tersebut akan berkembang

biak dan membentuk koloninya dapat dilihat langsung dengan mata pada media

yang digunakan etelah dilakukan inkubasi pada suhu dan waktu tertentu.
I.2 Tujuan percobaan

Menghitung kapang/khamir pada minuman “pop ice” yang dapat tumbuh pada
media PDA setelah diinkubasi pada suhu dan waktu yang sesuai untuk
kapang/khamir.

I.3 Prinsip percobaan


Menghitung jumlah kapang/khamir yang dapat tumbuh pada media PDA

setelah diinkubasi pada suhu dan waktu yang sesuai untuk kapang/khamir.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Teori umum

Prinsip dari metode hitung cawan adalah jika sel jasad renik yang masih hidup

dihidupkan pada media gar,maka sel jasad renik tersebut akan berkembangbiak

dan membentuk koloni yang dapat dilihat langsung dan dihitung dengan mmata

tanpa menggunakan bantuan mikroskop.Metode hitung cawan merupakan cara

yang paling sensitive untuk menentukan jumlah jasad renik karena beberapa hal

yaitu:

1. Hanya sel mikroba yang hidup yang dapat dihitung.

2. Beberapa jenis jasad renik dapat dihitung sekaligus.

3. Dapat digunakan untuk isolasi dan identifikas mikroba.Karena koloni yang

terbentuk mungkin berasal dari suatumikroba yang mempunyai penampakan

pertumbuhan sensitive.

Selain keuntungan keuntungan tersebut,metode hitung cawan juga

mempunyai kelemahan-kelemahan sebagai berikut:

1. hasil perhitungan tidak menunjukkan jumlah sel yang sebenarnya karena

beberapa sel yang berdekatan mungkin membetuksatu koloni.

2. Medium dan kondisi inkubasi yang berbeda mungkin menghasilkan nilai

yang berbeda pula.

3. Mikroba yang dibutuhkan harus dapat tumbuh pada medium padat dan

membentuk koloni yang kompak,jelas,tidak menyebar.


4. Memerlukan persiapan dan waktu inkubasi relative lama sehingga

pertumbuhan koloni dapat dihitung.

Fungi (jamak) adalah suatu organism eukariotik yang mempunyai cirri-ciri

spesifik sebagai berikut:

1. Mempunyai inti sel

2. Memproduksi spora

3. Tidak mempunyai klorofil sehingga tidak dapat melakukan fotosintesis

4. Dapat berkembang biak secara aseksual maupun seksual

5. Beberapa mempunyai bagian-bagian tubuh dengan dinding sel yang

mengandung selulosa atau kitin atau keduanya.

Fungi secara umum terdiri dari 2 golongan yaitu kapang dan

khamir.Perbedaan utama adalah bahwa khamir bersel tunggal sedangkan kapang

bersel ganda.Selan itu antara kapang dan khamir,yaitu kapang adalah fungi yang

mempunyai filament (miselium),sedangkan khamir merupakan fungi sel satu

atau tunggal an pa filament.Beberapa fungi disebut fungi dimorfik karena dapat

tumbuh dalam bentuk filament seperti kapang,atau berbentuk sel tunggal seperti

khamir.

Walaupun bermacam-macam jenis fungi tampaknya susunannya berbeda,akan

tetapi pada dasarnya mempunyai banyak persamaan.Ragi ada umumnya jasad-

jasad bersel satu,cendawan adalah bentuk yang bercabang-aban yang tersusun

oleh banyak sel,dan dari ujung ke ujung,bercabang-cabang dan berbenang-

benang.
Fungi sebenarnya merupakan organism yang menyerupai tanaman,tetapi

mempunyai beberapa perbedaan sebagai berikut:

1. Tidak mempun yai klorofil

2. Mempunyai dinding sel dengan komposisi berbeda

3. Berkembang dengan spora

4. Tidak mempunyai batan/cabang ,akar atau daun.

5. Bersifat multiseluler tetapi tidak mempunyai pembagian fungsi masing-

masing bagian pada tanaman.

Jumlah kapang dan khamir didalam contoh minuman dengan metode hitung

cawan dengan menggunakan medium PDA dengan ditambahkan kloramfenikol

atau asam tartrat 10% sebanyak 1 ml kedalam setiap 100 ml PDA steril.

PDA adalah medium yang mempunyai kandungan karbohidrat terdiri dari

20% glukosa sehingga baik untuk pertumbuhan khamir dan kapang,tetapi karena

beberapa bakteri juga memfermentasikan karbohidrat dan menggunakannya

sebagai sumber energy,maka beberapa bakteri masih mungkin tumbuh pada

PDA.

Ukuran sel yang menyusun hifa berbeda dari satu jamur dengan jamur yang

lain,yang besar dapat memiliki diameter 10-20 ɥm.Pada jamur terdiri atas hifa

yang tidak bersekat pada suatu tempat tertentu.Hifa yang berinti banyak disebut

senisit (coenocytes).Pada jamur yang bersifat parasit.Zat makanan dari nang dapat

terserap oleh sel-sel jamur.Tetap ada juga parait-parasit yang membentuk


semacam akar (haustoria) yang masuk kedalam sel inang untuk mengambil

makanannya.

II.2. Uraian jamur

1. KAPANG

Kapang adalah kelompok mikroba yang tergolong dala fungi dan ilmu

mengenai fungi disebut mikologi,kapang,organism lainnya yang termasuk

dalam golongan fung dan pentng dalam mikrobiologi pangan dan

mikrobiologi pangan adalah khamir dan jamur.

Sifat-sifat umum fungi:

1. Mempunyai inti sel

2. Memproduksi spora

3. Tidak memiliki klorofil sehinga tidak dapat melakukan fotosintesis

4. Dapat berkembangbiak secara seksual dn aseksual

5. Beberapa bagian-bagian tubuh terbentuk filament dengan dinding sel

yang mengandung selulosa atau kitin atau keduanya.

Kapang adalah tanaman dari division Thallophyta tidak memiliki

akar,batang,dan daun dan termasuk subdivision fungi tidak memiliki

klorofil.Kapang termasuk Eumycetes atau fungi sejati.

2. KHAMIR
Khamir termasuk fungi tetapi dibedakan dari kapang karna bentiknya

uniseluler.Reproduksi vegetative pada khamir terutama dengan cara

pertunasan.Sel khamir mempunyai ukuran yang berfariasi yaitu dengan

panjang 1-5 ɥm sampai 20-50ɥm dan lebar 1-10 ɥm.Bentuk sel khamir

bermacam-macam yaitu bulat,silinder,oval,orgigal yaitu bulat panjang dengan

salah satu ujung runcing,segitiga melengkung (Tiangular) berbentuk botol

berbentuk apikuled atau lemon.Membentuk Pseudomiselium dan sebagainya.

Khamir dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu:

1. Kelas Ascomycetes,atau khamir askosporageneus,dimana spora tumbuh

didalam askus

2. Kelas Basidiomycetes yang membentuk spora pada basidium.

3. Kelas dentromycetes yaitu khamir yang tidak memproduksi spora seksual

disebut juga fungi impercetio yang terdir dari dua family yaitu:

a. Sporobocomycetaceae yang memproduksi balliostospora tora

b. Cyptocceae yang tidak memproduksi balliostospora maupun spora

seksual.
BAB III

METODE KERJA

A. Alat yang digunakan

a. Tabung reaksi

b. Counter koloni

c. Cawan petri steril

d.Kertas

e. Spoit 5 ml, 10 ml

f. Lampu spiritus

g.Rak tabung

h.Inkubator

B. Bahan

a. Media PDA

b.Kloramphenikol

c. Aqua Destillata

d.Sampel minuman pop ice

C. Cara kerja

1. Disediakan uji obat dan pangan yang ditentukan jumlah kapang/khamirnya

disuspensikan dalam pelarut yang sesuai hingga diperoleh konsentrasi 10¯¹,

dikocok hingga homogen. Obat atau pangan yang mudah lunak dalam air

langsung disuspensikan dalam air steril atau potato dextrose agar (PDA).
2. Di obat dan pangan yang sukar lunak dalam air harus digerus terlebih dahulu

dalam lumping steril.

3. Dibuar seri pengenceran yang dikehendaki berdasarkan asumsi jumlah

kontaminan kapang/khamir dalam suatu sediaan. Misalnya 10¯²; 10 ̅³dst.

4. Disetiap hasil pengenceran diinokulasikan ke dalam cawan steril kemudian

ditambahkan media dextrose agar (PDA) suhu 45°C dan dihomogenkan

dengan cara memutar perlahan cawan membentuk angka delapan diatas

meja hingga homogen dan dibiarkan sampai beku.

5. Dicawan diinkubasi terbalik selama 2 x 24 jam dalam inkubator suhu 37°C.

jumlah koloni yang tumbuh dihitung dengan bantuan alat koloni counter.

6. Diperlakuan yang sama dibuat untuk control media tanpa inokulasi bahan uji.

7. Disetiap perlakuan dibuat duplo

CATATAN : ketika pembuatan media PDA sebaiknya ditambahkan

antibiotika kloramfenikol 100mg/liter untuk mencegah pertumbuhan bakteri

pada media.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil pengamatan

Pengenceran Cawan 1 Cawan 2 Rata-rata

10 ¯¹ 48 86 67

10 ¯² 7 18 12,5

10 ¯³ 3 1 4

ALT: 67 X 10 ¹ Koloni/ml

B. Pembahasan

Pada percobaan kali ini yaitu Angka Kapang Khamir(AKK) dalam sebuah

sampel minuman. Dimana tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui

jumlah kadar dan prinsip uji kapang khamir pada sampel minuman pop ice yang

berupa cairan.Semua tehnik atau prosedur pengerjaan praktikum dilakukan

dengan tehnik aseptic.Baik pada alat-alat yang digunakan maupun pada bahan-

bahan yang akan digunakan,seperti cawan petri tabung reaksi kemudian

dimasukkan kedalam incubator pada suhu 37˚C selama 1 jam sedangkan

Erlenmeyer dan alat berskala lainnya serta media di sterilkan di autoclave pada

suhu 121˚c selama 15 menit.


Pada percobaan ini meggunakan media seperti PDA penggunaan media-media

ini bertujuan agar memudahkan pengamatan pada sampel “Minuman pop ice”

yang akan dilakukan karena bentuk sediaan adalah Nutrient Agar.sehingga

apabila sampel tersebut mengandung jamur akan terlihat jelas dibandingkan

dengan media yang bersifat cair, PDA yang digunakan dicampur dengan

kloramfenikol agar media tidak ditumbuhi oleh bakteri. PDA mengandung 20 %

karbohidrat dan 2 % gula sehingga ada beberapa bakteri menfermentasikan

karbohidrat menjadi energy sehingga memungkinkan media ditumbuh oleh

bakteri,oleh karena itu ditambahkan kloramfenikol,kemudian dipipet kedalam

capet sebanyak 20 ml pada masing-masing capet.

Angka Kapang Khamir merupakan perhitungan dengan metode cawan yang

dapat dilihat apabila ada satu sel mikroorganisme yang masih hidup

ditumbuhkan pada medium yang sesuai ,maka sel tersebut akan berkembang

biak dan membentuk koloninya,dapat dilihat langsung dengan mata pada media

yang digunakan setelah diinkubasi pada suhu 25-30˚c selama 3 hari.

Perhitungan dilakukan pada cawan petri dengan jumlah koloni 10-150 koloni.

Berdasarkan interpretasi hasil dipilih salah satu cawan petri dari pengenceran

yang menunjukkan jumlah koloni antara 10-150 koloni, maka diambil

pengenceran 10¯¹ dan 10¯2 , sedangkan pengenceran 10¯³ tidak menunjukkan

koloni antara 10-150. ,maka ALT dipilih dari jumlah koloni pada pengenceran

rendah, jadi yang diambil pengenceran 10¯¹ jumlah koloni 67 x 10 ¹, sedangkan


jenis cemaran mikroba Angka Kapang Khamir pada sampel sejenis (Minuman

pop ice) menurut BPOM adalah 1×102 koloni/gram, hal tersebut menunjukkan

bahwa nilai Angka Kapang Khamir dari sampel yang diujikan lebih tinggi dari

nilai standar Angka kapang khamir minuman pop ice tersebut yang ditentukan

oleh BPOM terjadi karena kurang aseptis dalam pembuatan media maupun pada

saat melakukan percobaan terjadi kontaminasi silang atau tercemarnya

mikroorganisme luar baik melalui kontak langsung dari tangan atau dari udara.
BAB V

PENUTUP

V.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan maka ALT dipilih dari jumlah koloni pada

pengenceran rendah. jadi yang diambil pengenceran 10¯¹ jumlah koloni 67 x

10 ¹

V.2 Saran
Dalam melakukan praktikum harus berhati-hati dan teliti dalam menghitung

koloni-koloni yang tumbuh pada cawan petri


LAMPIRAN

a. Komposisi media PDA (Potato dextrose agar)

Komposisi:

 Potato extract : 40,0 gram

 Dextrose : 20,0 gram

 Agar : 15,0 gram

- Agar (Dirjen POM, 1995. Hal 74)

Nama resmi : Agar

Nama lain : Agar-agar

Pemerian : Berkas potongan memanjang, tipis seperti selaput

dan berlekatan, atau berbentuk keeping, serpih

atau butiran; jingga lemah kekuningan, abu-abu

kekuningan sampai kuning pucat atau tidak

berwarna; tidak berbau atau berbau lemah; rasa

berlendir; jika lembab liat; jika kering rapuh.

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air; larut dalam air

mendidih.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

Kegunaan : Sebagai pemadat


- Dekstrosa (Dirjen POM, 1995. Hal 300 )

Nama resmi : Dextrosum

Nama lain : Dekstrosa, glukosa

Pemerian : Hablur tidak berwarna, serbuk hablur berwarna putih,

tidak berbau, rasa manis.

Kelarutan : Mudah larut dalam air, sukar larut dalam etanol,

sangat mudah larut dalam air mendidih.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.

Kegunaan : Sebagai sumber karbohidrat

b. Air suling (Dirjen POM, 1979. Hal 96)

Nama resmi : Aqua Destillata.

Nama lain : Air suling/aquades.

RM/BM : H2O/18,02.

Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, dan

tidak mempunyai rasa.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

Kegunaan : Sebagai pelarut.

RB :H–O–H
c. Koramfenikol (Dirjen POM, 1979. Hal 143)

Nama resmi : Chlorampehicolum

Nama lain : Kloramfenikol

RM/BM : C11H12Cl2N2O5/323,13

Pemerian : Hablur halus berbentuk jarum atau lempeng

memanjang, putih sampai putih kelabu atau putih

kekuningan, tidak berbau, rasa sangat pahit.

Kelarutan : Larut dalam lebih kurang 400 bagian air, dalam

2,5 bagian etanol (95%), dan dalam 7 bagian

propilenglikol, sukar larut dalam kloroform dan dalam

eter.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari

cahaya.

Kegunaan : Antibiotikum.
d. Perhitungan hasil pengamatan

48+86
10 ¯1 = = 67 x 10 ¹
2

10 ¯2 = 25 x 10 ²

2500
= = 3,73 ˃ 2
670

e. Skema kerja

Anda mungkin juga menyukai