1. Mengetahui komposisi unsur dari bahan yang dianalisa sehingga diketahui berat dan rumus
molekulnya
2. Mengetahui unsur senyawa baik senyawa organic maupun anorganik
3. Untuk analisis kualitatif maupun kuantitatif suatu kompleks
4. Untuk penentuan struktur dari komponen permukaan padatan
5. Untuk menentukan perbandingan isotop atom dalam suatu sampel
6. Untuk menentukan struktur molekul ketika kita mendapatkan molekul tersebut dalam bentuk
gas
7. Untuk mengidentifikasi suatu senyawa yang tidak diketahui, dengan mengkalibrasi terhadap
senyawa yang telah dikenal
8. Struktur dan massa fragmen memberi petunjuk mengenai struktur induk
II.4 Hukum yang Mendasari Prinsip Kerja
Spektroskopi Massa
II.5
Jantung spectometer adalah sumber ion, disini molekul sample dihancurkan oleh electron
dikeluarkan dari filaman panas. Ini disebut sumbar EI (electron-impact). Gas dan sampel volatil
padatan dan cairan non volatil dapat di hubungkan secara lansung. Cation dibentuk oleh pembom
electron yang di dorong oleh plat repeller lain, mempunyai celah yang berbanding terbalik
dengan massa tiap-tiap ion. Ion berat di belokkan lebih sulit dangan memvariasikan medan
magnet, ion yang mempunyai massa berbeda dapat difokuskan untuk di lanjutkan ke detektor.
Ketika electron berenergi tinggi bertumbukan dengan molekul analit akan terjadi
ionisasi dengan mengetuk salah satu electron molekul (electron ikatan dan non ikatan). Ini
meninggalkan ion molekul. Energy yang tersisa dari tumbukan dapat menyebapkan ion molekul
terbagi menjadi bagian neutron dan bagian ion yang lebih kecil. Ion molekul adalah kation bebas,
tetapi fragmen ion dapat berupa kation bebas atau karbokation bergantung pada sifat neutron.
Teknik ionisasi adalah kunci menentukan apakah tipe sampel yang dapat dianalisis
oleh Spektroskopi Massa. ionisasi electron dan ionisasi kimia digunakan untuk gas dan uap.
Dalam sumber ionisasi kimia, analit di ionisasikan oleh reaksi ion-molekul selama tumbuhan dan
dua teknik yang ini sering digunakan pada sampel cairan atau padatan biologis meliputi ionisasi
electrospray (di kembangkan oleh John Fenn) dan matrix-assisted laser desorption/ionization
(MAIDI di kembangkan oleh K. Tanaka).
Inductively Couple Plasma (ICP), sumber yang digunakan untuk menganalisis kation.
Plasma keseluruhannya adalah listrik netral, tetapi punya fraksi atom yang terionisasi oleh
temperature tinggi, digunakan untuk mengatokan molekul sampel selanjutnya memotong
electron terluar dari atom ini. Plasma biasanya dihasilkan dari gas argon, energy ionisasi pertama
gas argon lebih tinggi dari ite, O,F dan Nc, tetapi lebih rendah dari energy ionisasi kedua untuk
semua unsur kecuali arus logam frekuensi yag melewati coil sekeliling plasma.
(Mass Analyzer)
Mass Analyzer memisahkan ion berdasarkan perbandingan massa dengan muatan. Dua
hukum dinamika muatan partikel dalam medan magnet dan medan listrik dalam vakum, yaitu:
Hukum Lorentz dan hukum kedua Newton. Banyak massa analyzer yang dapat digunakan di
antaranya:
a. Sector
Sector field mass analyzer manggunakan medan magnet dan medan listrik untuk meningkatkan
kecepatan partikel bermuatan dan mengukur berdasarkan rasio massa atau muatan.
b. Time-of-flight
Menggunakan medan listrik untuk meningkatkan kecepatan ion-ion melalui pokusial sama, dan
mengukur waktu yang di perlukan untuk mensapai defaktor. Jika partikel mempunyai muatan
sama, energy kinetik sama dan kecepatan akan bergantung pada massa nya. Ion ringan akan
mencapai defaktor terlebih dahulu.
c. Quadrupole mass filter
Menggunakan madan listrik yang bergerak-gerak untuk menstabilkan ion yang melewati medan
rasio frekuensi (rf) quadrupole di buat 4 tangkai parallel. Hanya ion dalam batas mass atau
muatan tertentu, tetapi nilai potensial terhadap muatan di biarkan tersapu dengan cepat.
Quadrupole pertama bertindak sebagai massa filter dan quadrupole ke dua bertindak sebagai sel
penumbuk dimana ion di pecah menjadi fragmen-fragmen. Fragmen yang di filter oleh
quadrupole ke tiga yang selanjutnya dibiarkan melewati detektor menghasilkan rumus fragmen
Spektroskopi Masa/Spektroskopi Masa.
d. Three-dimensional qudrupole
Ion dapat juga di keluarkan dengan metode eksitasi resonansi, dimana tegangan eksitasi
penggerak tambahan dipilih sebagai elektroda dan memerangkap tegangan amplitude atau
frekuensi tegangan eksitasi di keluarkan untuk membawa ion-ion dalam kondisi resonansi dan di
susun menurut perbandingan massa atau muatan.
e. Linear qudrupole ion trap
Sama dengan quadrupole ion trap, tapi pemerangkap ion 2 (2D) dimensi diganti dengan medan
tiga dimensi (3D)
II.5.3 Detektor
Unsur terakhir dari Spektroskopi Massa adalah detector. Detector menghitung muatan
yang terinduksi atau arus yang dihasilkan ketika ion dilewatkan atau mengenai suatu
permukaan. Dalam scanning instrument, sinyal dihasilkan dalam detector selama scanning,
dimana scanning massa dan menghitung ion sebagai m/z. menurut tipenya, beberapa tipe
elektron multipileir digunakan, meliputi faraday cups dan detektor ion ke photon karena jumlah
ion yang yang meninggalkan massa analizer cukup kecil, maka sering di gunakan Microchanels
plate detektor, detektor ini terdiri dari sepasang logam pada permukaan dengan massa analizer
atau daerah pemerangkap ion. Macam-macam detector Spektroskopi Massa, yaitu:
1. Electron multiplier
Tabrakan sebuah sinar ion menyebabkan dua electron akan dipancarkan dari dynode pertama.
Electron ini dipercepat ke dynode kedua dimana masing-masing menyebabkan lebih dari dua
electron keluar. Kemudian dipercepat untuk dynode ketiga dan seterusnya, akhirnya mencapai
dynode ke sepuluh dengan diawali dua electron telah menjadi 29e-1 s
2. Faraday Cup
Ion bergerak dengan kecepatan tinggi pada bagian dalam logam (Faraday) cup dan
menyebabkan electron sekunder dikeluarkan
Produksi electron ini membentuk aliran sementara arus listrik sampai electron telah ditangkap
kembali
Faraday cup detector sederhana dan kuat dan digunakan dalam situasi dimana sensitivitas tinggi
tidak diperlukan
3. Sintilator “Daly”
Ion cepat menyebabkan electron teremisi dan ini dipercepat menuju ‘dynode’ kedua
Dalam kasus ini, dynode terdiri dari suatu zat (sintilator) yang memancarkan foton (cahaya)
Cahaya yang dipancarkan terdeteksi oleh photomultiplier dan diubah menjadi arus listrik
4. Multichannel plate (MCP)
Tipikal MCP terdiri dari ̴ 10000000 saluran dikemas erat ̴ 10 mikron diameter dan memiliki
ketebalan ̴ 1 mm
Saluran yang parallel dan masuk ke piringan dengan sudut kecil terhadap permukaan
Karena sudut, ion yang masuk salah satu saluran pasti menabrak dinding saluran
Dampaknya membebaskan beberapa electron, yang dipercepat sepanjang saluran sampai mereka
pada gilirannya menyerang saluran permukaan, sehingga menimbulkan lebih banyak elektron
Besar area deteksi plamar dari MCP menghasilkan volume penerimaan yang besar
Dan hanya beberapa saluran MCP dari jutaan yang dipengaruhi oleh deteksi ion tunggal, karena
itu memungkinkan untuk mendeteksi banyak ion pada waktu yang sama
II.6
terpisah yang mencatat serentak. Tinggi puncak sebanding dengan jumlah ion dari masing-
masing massa, dan digandakan sesuai dengan faktor kepekaan yang memadai.
Spektroskopi Massa
Spektrometri massa kini tidak digunakan dalam pengendalian mutu rutin tapi
ditempatkan dalam suatu lingkungan penelitian dan pengembangan yang digunakan untuk
mengatasi masalah-masalah spesifik yang berasal dari proses rutin atau dalam pnegembangan
proses intrumentasi ini mahal dan membutuhkan dukungan personel yang sangat terlatih dan
pemeliharaan yang teratur.
Sampel harus secara termal mudah menguap dan stabil
Molekul Ion mungkin lemah atau tidak ada untuk banyak senyawa.
Hanya dapat menganalisis senyawa dengan berat molekul rendah (<1000 Amu)
Informasi strukturalnya terbatas
Untuk peptida massa fingerprint: protein harus murni, dan masalah dengan adanya kontaminasi
Cara kerja
Sampel dalam bentuk gas mula-mula ditembaki dengan berkas elektron berenergi tinggi.
Perlakuan ini menyebabkan atom atau molekul sampel berionisasi (melepas elektron sehingga
menjadi ion positif). Ion-ion positif ini kemudian dipercepat oleh suatu beda potensial dan
diarahkan ke dalam suatu medan magnet melalui suatu celah sempit. Di dalam medan magnet,
ion-ion tersebut akn mengalami pembelokan yang bergantung kepada:
1. Kuat medan listrik yang mempercepat aliran ion. Makin besar potensial listrik yang digunakan,
makin besar kecepatan ion dan makin kecil pembelokan.
2. Kuat medan magnet. Makin kuat magnet, makin besar pembelokan.
3. Massa partikel (ion). Makin besar massa partikel, makin kecil pembelokan.
4. Muatan partikel. Makin besar muatan, makin besar pembelokan.