Anda di halaman 1dari 10

matan daerah (range) massa.

II.2 Definisi Spektroskopi Massa


    

Spektroskopi massa adalah suatu instrument yang dapat menyeleksi molekul-molekul


gas bermuatan berdasarkan massa atau beratnya. Teknik ini tidak dapat dilakukan dengan
spekstroskopi, akan tetapi nama spektroskopi dipilih disebabkan persamaannya dengan pencatat
fotografi dan spectrum garis optic. Umumnya spectrum massa diperoleh dengan mengubah
senyawa suatu sample menjadi ion-ion yang bergerak cepat yang dipisahkan berdasarkan
perbandingan massa terhadap muatan.
Proses ionisasi menghasilkan partikel-partikel bermuatan positif, dimana massa
terdistribusi adalah spesifik terhadap senyawa induk. Selain untuk penentuan stuktur molekul,
spektum massa dipakai untuk penentuan analisis kuantitatif.
Jika didapat data IR dan NMR yang cukup lengkap, maka SPEKTROSKOPI MASA
ini dapat digunakan untuk konfirmasi dengan memperhatikan bobot molekul dan kemungkinan
rumus strukturnya.

II.3 Kegunaan Spektroskopi Massa


    

1.        Mengetahui komposisi unsur dari bahan yang dianalisa sehingga diketahui berat dan rumus
molekulnya
2.        Mengetahui unsur senyawa baik senyawa organic maupun anorganik
3.        Untuk analisis kualitatif maupun kuantitatif suatu kompleks
4.        Untuk penentuan struktur dari komponen permukaan padatan
5.        Untuk menentukan perbandingan isotop atom dalam suatu sampel
6.        Untuk menentukan struktur molekul  ketika kita mendapatkan molekul tersebut dalam bentuk
gas
7.        Untuk mengidentifikasi suatu senyawa yang tidak diketahui, dengan mengkalibrasi terhadap
senyawa yang telah dikenal
8.        Struktur dan massa fragmen memberi petunjuk mengenai struktur induk
II.4 Hukum yang Mendasari Prinsip Kerja
    

Spektroskopi Massa

II.4.1 Prinsip Kerja Spektroskopi Massa


     

Prinsip kerja Spektrometer Massa adalah pengionisasian senyawa kimia menghasilkan


molekul atau fragmen molekul dan mengukur rasio massa atau muatan. Spectrometer massa
menghasilkan berkas ion, memilah ion tersebut menjadi spektum yang sesuai dengan
perbandingan massa terhadap muatan dan merekam kelimpahan relatif tiap jenis ion yang ada.
Umumnya hanya ion positif yang dipelajari karena ion negatif yang dihasilkan dari

sumber tumbukan umumnya sedikit.


Atom dapat dibelokkan dalam sebuah medan magnet (dengan anggapan atom tersebut
diubah menjadi ion terlebih dahulu). Karena partikel-partikel bermuatan listrik dibelokkan dalam
medan magnet dan partikel-partikel yang tidak bermuatan (netral) tidak dibelokkan. Urutannya
adalah sebagai berikut:
 Tahap pertama: Ionisasi
Atom di-ionisasi dengan ‘mengambil’ satu atau lebih elektron dari atom tersebut supaya
terbentuk ion positif. Ini juga berlaku untuk unsur-unsur yang biasanya membentuk ion-ion
negatif (sebagai contoh, klor) atau unsur-unsur yang tidak pernah membentuk ion (sebagai
contoh, argon). Spektrometer massa ini selalu bekerja hanya dengan ion positif.

 Tahap kedua: Percepatan


Ion-ion tersebut dipercepat supaya semuanya mempunyai energi kinetik yang sama.
 Tahap ketiga: Pembelokan
Ion-ion tersebut dibelokkan dengan menggunakan medan magnet, pembelokan yang terjadi
tergantung pada massa ion tersebut. Semakin ringan massanya, akan semakin dibelokan.
Besarnya pembelokannya juga tergantung pada besar muatan positif ion tersebut. Dengan kata
lain, semakin banyak elektron yang ‘diambil’ pada tahap 1, semakin besar muatan ion tersebut,
pembelokan yang terjadi akan semakin besar.
 Tahap keempat: Pendeteksian
Sinar-sinar ion yang melintas dalam mesin tersebut dideteksi dengan secara elektrik.

II.4.2 Hukum yang Mendasari Prinsip


     

Kerja Spektroskopi Massa


Prinsip kerja atau cara kerja spektroskopi massa sesuai berdasarkan hukum ke dua
Newton, yaitu:
1.    Unsur yang akan ditentukan massa atomnya dibentuk dalam fasa gasnya.
2.    Kemudian gas ini ditembak dengan sinar khusus untuk membentuk ion.
3.    Ion dalam bentuk gas ini kemudian dimasukkan dalam tabung dan diberikan energi medan
magnet dan medan listrik.
4.    Gaya medan magnet dan medan listrik ini dapat ditentukan secara proporsional terhadap ion,
sehingga gaya yang bekerja pada sistem dapat diketahui (F).
5.    Karena dikenakan gaya medan magnet dan gaya medan listrik, ion akan mengalami percepatan
(a).
6.    Kemudian di bagian ujung tabung terdapat Faraday Cup. Dengan menghitung kapan dan dimana
ion-ion mengenai Faraday Cup, para saintis dapat menentukan besarnya percepatan (a) yang
dialami ion.

II.5     

Komponen-Komponen Spektroskopi Massa

II.5.1 Teknologi sumber ion


     
Sumber ion adalah bagian Spektroskopi Massa yang berfungsi untuk mengionkan
material analit. Ion kemudian di transfer oleh medan listrik dan medan magnet ke massa analizer.
Karena ion sangat reaktif dan massa hidupnya singkat, pembentukan dan pemanipulasian harus
di lakukan di ruang vacum, tekanan atmosfer sekitar 760 toor. Tekanan ion dapat di gunakan
sekitar 10 sampai 10 torr. Pada umumnya, ionisasi di pengaruhi oleh energy sinar yang tinggi
dari electron, dan pemisahan electron di capai dengan meningkatkan dan memfokuskan sinar ion,
yang kemudian di bengkokkan oleh medan magnet eksternal. Ion–ion kamudian di deteksi
sehingga menghasilkan informasi dan di analisis dalam computer.

Jantung spectometer adalah sumber ion, disini molekul sample dihancurkan oleh electron
dikeluarkan dari filaman panas. Ini disebut sumbar EI (electron-impact). Gas dan sampel volatil
padatan dan cairan non volatil dapat di hubungkan secara lansung. Cation dibentuk oleh pembom
electron yang di dorong oleh plat repeller lain, mempunyai celah yang berbanding terbalik
dengan massa tiap-tiap ion. Ion berat di belokkan lebih sulit dangan memvariasikan medan
magnet, ion yang mempunyai massa berbeda dapat difokuskan untuk di lanjutkan ke detektor.
Ketika electron berenergi tinggi bertumbukan dengan molekul analit akan terjadi
ionisasi dengan mengetuk salah satu electron molekul (electron ikatan dan non ikatan). Ini
meninggalkan ion molekul. Energy yang tersisa dari tumbukan dapat menyebapkan ion molekul
terbagi menjadi bagian neutron dan bagian ion yang lebih kecil. Ion molekul adalah kation bebas,
tetapi fragmen ion dapat berupa kation bebas atau karbokation  bergantung pada sifat neutron.
Teknik ionisasi adalah kunci menentukan apakah tipe sampel yang dapat dianalisis
oleh Spektroskopi Massa. ionisasi electron dan ionisasi kimia digunakan untuk gas dan uap.
Dalam sumber ionisasi kimia, analit di ionisasikan oleh reaksi ion-molekul selama tumbuhan dan
dua teknik yang ini sering digunakan pada sampel cairan atau padatan  biologis meliputi ionisasi
electrospray (di kembangkan oleh John Fenn) dan matrix-assisted laser desorption/ionization
(MAIDI di kembangkan oleh K. Tanaka).
Inductively Couple Plasma (ICP), sumber yang digunakan untuk menganalisis kation.
Plasma keseluruhannya adalah listrik netral, tetapi punya fraksi atom yang terionisasi oleh 
temperature tinggi, digunakan untuk mengatokan molekul sampel  selanjutnya memotong
electron terluar dari atom ini. Plasma biasanya dihasilkan dari gas argon, energy ionisasi pertama
gas argon lebih tinggi dari ite, O,F dan Nc, tetapi lebih rendah dari energy ionisasi kedua untuk
semua unsur kecuali arus logam  frekuensi yag melewati coil sekeliling plasma.

II.5.2 Teknologi Penganalisis Massa


     

(Mass Analyzer)
Mass Analyzer memisahkan ion berdasarkan perbandingan massa dengan muatan. Dua
hukum dinamika muatan partikel dalam medan magnet dan medan listrik dalam vakum, yaitu:
Hukum Lorentz dan hukum kedua Newton. Banyak massa analyzer yang dapat digunakan di
antaranya:
a.         Sector
Sector field mass analyzer manggunakan medan magnet dan medan listrik untuk meningkatkan
kecepatan partikel bermuatan dan mengukur berdasarkan rasio massa atau muatan.
b.        Time-of-flight
Menggunakan medan listrik untuk meningkatkan kecepatan ion-ion melalui pokusial sama, dan
mengukur waktu yang di perlukan untuk mensapai defaktor. Jika partikel mempunyai muatan
sama, energy kinetik sama dan kecepatan akan bergantung pada massa nya.  Ion ringan akan
mencapai defaktor terlebih dahulu.
c.         Quadrupole mass filter
Menggunakan madan listrik yang bergerak-gerak untuk menstabilkan ion yang melewati medan
rasio frekuensi (rf) quadrupole di buat 4 tangkai parallel. Hanya ion dalam batas mass atau
muatan tertentu, tetapi nilai potensial terhadap muatan di biarkan tersapu dengan cepat.
Quadrupole pertama bertindak sebagai massa filter dan quadrupole ke dua bertindak sebagai sel
penumbuk dimana ion di pecah menjadi fragmen-fragmen. Fragmen yang di filter oleh
quadrupole ke tiga yang selanjutnya dibiarkan melewati detektor menghasilkan rumus fragmen
Spektroskopi Masa/Spektroskopi Masa.
d.        Three-dimensional qudrupole
Ion dapat juga di keluarkan dengan metode eksitasi resonansi, dimana tegangan eksitasi
penggerak tambahan dipilih sebagai elektroda dan memerangkap tegangan amplitude atau
frekuensi tegangan eksitasi di keluarkan untuk membawa ion-ion dalam kondisi resonansi dan di
susun menurut perbandingan massa atau muatan.
e.         Linear qudrupole ion trap
Sama dengan quadrupole ion trap, tapi pemerangkap ion 2 (2D) dimensi diganti dengan medan
tiga dimensi (3D)

II.5.3 Detektor
     

Unsur terakhir dari Spektroskopi Massa adalah detector. Detector menghitung muatan
yang terinduksi atau arus yang dihasilkan ketika ion dilewatkan atau mengenai  suatu
permukaan. Dalam scanning instrument, sinyal dihasilkan dalam detector selama scanning,
dimana scanning massa dan menghitung ion sebagai m/z. menurut tipenya, beberapa tipe
elektron multipileir digunakan, meliputi faraday cups dan detektor ion ke photon karena jumlah
ion yang yang meninggalkan massa analizer cukup kecil, maka sering di gunakan Microchanels
plate detektor, detektor ini terdiri dari sepasang logam pada permukaan dengan massa analizer
atau daerah pemerangkap ion. Macam-macam detector Spektroskopi Massa, yaitu:
1.    Electron multiplier
Tabrakan sebuah sinar ion menyebabkan dua electron akan dipancarkan dari dynode pertama.
Electron ini dipercepat ke dynode kedua dimana masing-masing menyebabkan lebih dari dua
electron keluar. Kemudian dipercepat untuk dynode ketiga dan seterusnya, akhirnya mencapai
dynode ke sepuluh dengan diawali dua electron telah menjadi 29e-1 s
2.    Faraday Cup
      Ion bergerak dengan kecepatan tinggi pada bagian dalam logam (Faraday) cup dan
menyebabkan electron sekunder dikeluarkan
      Produksi electron ini membentuk aliran sementara arus listrik sampai electron telah ditangkap
kembali
      Faraday cup detector sederhana dan kuat dan digunakan dalam situasi dimana sensitivitas tinggi
tidak diperlukan
3.    Sintilator “Daly”
      Ion cepat menyebabkan electron teremisi dan ini dipercepat menuju ‘dynode’ kedua
      Dalam kasus ini, dynode terdiri dari suatu zat (sintilator) yang memancarkan foton (cahaya)
      Cahaya yang dipancarkan terdeteksi oleh photomultiplier dan diubah menjadi arus listrik
4.    Multichannel plate (MCP)
      Tipikal MCP terdiri dari ̴ 10000000 saluran dikemas erat  ̴ 10 mikron diameter dan memiliki
ketebalan  ̴ 1 mm
      Saluran yang parallel dan masuk ke piringan dengan sudut kecil terhadap permukaan
      Karena sudut, ion yang masuk salah satu saluran pasti menabrak dinding saluran
      Dampaknya membebaskan beberapa electron, yang dipercepat sepanjang saluran sampai mereka
pada gilirannya menyerang saluran permukaan, sehingga menimbulkan lebih banyak elektron
      Besar area deteksi plamar dari MCP menghasilkan volume penerimaan yang besar
      Dan hanya beberapa saluran MCP dari jutaan yang dipengaruhi oleh deteksi ion tunggal, karena
itu memungkinkan untuk mendeteksi banyak ion pada waktu yang sama

II.6     

Bagan Alat dan Keterangan


Komponennya
1.   
GambarII.6.1Bagan Spektroskopi Massa
 
Ruang Ionisasi
      Mengubah molekul-molekul cuplikan menjadi partikel bermuatan, bisa positif atau negatif,
berbagai ukuran massa
      caranya dengan menembakkan elektron berenergi tinggi 70 eV.
      Ion positif ditolak oleh pelat penolak, masuk ke system pemercepat ion, lalu ke analyzer
2.    Analyzer
      Alat pendispersi yang berfungsi sama seperti prisma.
      Dispersi ini didasarkan pada massa partikel-partikel bermuatan.
      Ion yang massanya lebih besar lebih sukar dibelokkan
      Ion yang massanya besar membutuhkan kuat medan yg lebih besar

3.    Pembacaan atau pencatatan


Pencatat yang digunakan secara luas memakai lima buah galvanometer

terpisah yang mencatat serentak. Tinggi puncak sebanding dengan jumlah ion dari masing-
masing massa, dan digandakan sesuai dengan faktor kepekaan yang memadai.

II.7 Kelebihan Dan Kelemahan


    

Spektroskopi Massa

II.7.1 Kelebihan Spektroskopi Massa


     

Keuntungan utama yang dimiliki Spektroskopi Massa adalah penggunaan tandem


Spektroskopi Massa-Spektroskopi Massa. Detektor dapat diprogram untuk memilih ion tertentu
pada fragmen. Proses ini pada dasarnya adalah teknik seleksi, namun sebenarnya lebih
kompleks. Kuantitas yang diukur adalah jumlah molekul fragmen dipilih oleh operator. Selama
tidak ada gangguan atau penindasan ion, pemisahan LC bisa sangat cepat. Dengan menggunakan
Spektroskopi Massa waktu analisis bisa hanya 1 menit atau kurang, dibandingkan dengan lebih
dari 10 menit dengan deteksi UV.
      Dapat diaplikasikan untuk hampir semua senyawa volatile
      Dapat menghasilkan spektrum massa
      Fragmentasi menyediakan informasi struktur
      Perpustakaan spektrum massa dapat dicari "sidik jari" massa EI spectral
      Cepat dan mudah

II.7.2 Kelemahan Spektroskopi Massa


     

Spektrometri massa kini tidak digunakan dalam pengendalian mutu rutin tapi
ditempatkan dalam suatu lingkungan penelitian dan pengembangan yang digunakan untuk
mengatasi masalah-masalah spesifik yang berasal dari proses rutin atau dalam pnegembangan
proses intrumentasi ini mahal dan membutuhkan dukungan personel yang sangat terlatih dan
pemeliharaan yang teratur.
      Sampel harus secara termal mudah menguap dan stabil
      Molekul Ion mungkin lemah atau tidak ada untuk banyak senyawa.
      Hanya dapat menganalisis senyawa dengan berat molekul rendah (<1000 Amu)
      Informasi strukturalnya terbatas
      Untuk peptida massa fingerprint: protein harus murni, dan masalah dengan adanya kontaminasi

II.8 Contoh Penelitian Dalam Bidang


    

Farmasi Menggunakan Spektroskopi


Massa
Contoh sederhana penelitian menggunakan Spektroskopi Massa adalah pada sample
garam dapur untuk mengetahui isotop dari kandungan senyawa natrium dan klorida. Pertama-
tama sample garam dapur (natrium klorida) dalam komponen sumber ion, di uapkan
(membentuk gas) dan diionkan (dirubah ke dalam partikel yang bermuatan listrik) Ion natrium
(Na) dan klorida (C1). Atom natrium adalah monoisotop, dengan massa sekitar 23 amu. Atom
klorida dan ion terdiri dari 2 isotop dengan kelimpahan 75 % 35 amu dan 25% 27 amu. Bagian
analizer terdiri dari medan magnet dan medan listrik yang menggunakan sumber ion-ion yang
berpindah melalui medan ,kecepatan partikel bermuatan dapat di tingkatkan atau di turunkan
ketika melalui medan listrik dan arah tersebut dapat diubah oleh medan magnet. Tingkat
pembelokan pada ion-ion yang bergerak bergantung pada rasio massa atau muatan ion-ion
tersebut. Ion-ion yang lebih besar massa atau muatannya lebih sulit dibelokkan oleh sumber
magnet dari pada ion yang massa atau muatannya kecil, sesuai dengan hukum ke 2 Newton f =
m.a. Arus yang melewati analizer  masuk ke detektor, detektor merekam kelimpahan relatif
masing-masing ion. Informasi ini digunakan untuk menghitung kelimpahan relative masing-
masing tipe ion. Sehingga dapat digunakan untuk menentukan komposisi sampel (natrium dan
klorida) dan komposisi isotop (perbandingan 35 C1 dan 37 C1)

Cara kerja

Sampel dalam bentuk gas mula-mula ditembaki dengan berkas elektron berenergi tinggi.
Perlakuan ini menyebabkan atom atau molekul sampel berionisasi (melepas elektron sehingga
menjadi ion positif). Ion-ion positif ini kemudian dipercepat oleh suatu beda potensial dan
diarahkan ke dalam suatu medan magnet melalui suatu celah sempit. Di dalam medan magnet,
ion-ion tersebut akn mengalami pembelokan yang bergantung kepada:

1. Kuat medan listrik yang mempercepat aliran ion. Makin besar potensial listrik yang digunakan,
makin besar kecepatan ion dan makin kecil pembelokan.
2. Kuat medan magnet. Makin kuat magnet, makin besar pembelokan.
3. Massa partikel (ion). Makin besar massa partikel, makin kecil pembelokan.
4. Muatan partikel. Makin besar muatan, makin besar pembelokan.

Anda mungkin juga menyukai