Anda di halaman 1dari 16

Spektrometri masa

Pada tahun 1886, Eugen Glodskin mengamati sinar dalam gas tidak bermuatan pada
tekanan rendah yang berpindah dari anoda dan melalui chanels dalam lubang katoda,
berlawanan dengan arah muatan negative sinar katoda ( yang berpindah dari katoda ke
anoda). Goldstrein menyebutnya dengan muatan positif sinar anoda. kanalstraklen , dalam
bahasa inggris disebut canal rays .
Wilhelm Wien menemukan bahwa medan listrik dan medan magnet yang kuat
membelokkan sinar canal, pada tahun 1899, di buatlah peralatan madan magnet dan medan
listrik parallel yang dapat memisahkan sinar positif berdasarkan perbandingan muatan per
massa ( Q/M ). Wilhelm menemukan bahwa rasio muatan per massa bergantung pada sifat
gas dalam tabung tidak bermuatan, panemuan Wilhelm dengan mengurangi tekanan untuk
menghasilkan massa spectrograph.
Aplikasi pertama dari spektrometri massa adalah untuk ,menganalis asam amino dan
peptide yang di laporkan tahun 1958. Carl-Ove Andersson mengobservasikan Ion-ion
fragmen utama dalam metil ester.
Beberapa teknik modern dari massa-spectrometry di fikirkan oleh Arthur Jeffrey
Dempster dan f.w Aston pada tahun 1918 dan 1919.
Tahun 1989 Hains Dehmelt dan Wilfgang Paul memperoleh nobel dalam bidang
fisika untuk teknik perangkat pengembangan. Hadiah nobel dalam bidang kimia di peroleh
John Bennett Fenn untuk pengembangan electrospray ionization ( ESI ) dan Koichi Tanaka
untuk pengembangan Sof Laser Desorphion ( SLD ) dan aplikasinya pada ionisasi
makromolekul biologi seperti protein.
Kata spectrograph telah di gunakan sejak tahun 1884 sebagai International Scientific
Vocabulary . Akar katanya adalah gabungan dari spektrum dan phot-ograph-ic. Peralatan
spektroskop di gunakan untuk mengukur rasio massa atau muatan disebut massa spektroskopi
terdiri dari instrument yang dapat merekam nilai spectrum masa pada sebuah plat
photographic. Spectroscopy massa sama dengan spetograph massa kecuali ion sinar yang
langsung terhubung dengan layar phosphor. Konfigurasi

spektoskopi massa digunakan

dalam instrument ketika diinginkan bahwa efek penyesuaian dapat diobservasi dengan cepat.
Baru-baru ini kedua instrument ini digabungkan. Specthroscopy massa yang
meggunakan layar phosphor diganti dengan oscilloscope agar dapat memberikan penerangan
secara langsung. Pengguanaan istilah spektroscopy massa tidak di beranikan sekarang karena
kumungkinan membigungkan dengan alat spectroscopy pada umumnya, oleh karena itu

sekarang di gunakan istilah Massa spektrometri yang di singkat mass-spsec (MS). Thomson
juga menulis bahwa spectroscope sama dengan massa spectrograf, dengan sumber ion di
hubungakan secara lansung dengan layar phosphor. Akhiran-scope disini bermakna
pengamatan daerah ( range ) massa.
A. PENGERTIAN SPEKTROSKOPI MASSA
Spektroskopi massa adalah suatu instrument yang dapat menyeleksi molekul-molekul
gas bermuatan berdasarkan massa atau beratnya. Teknik ini tidak dapat dilakukan dengan
spekstroskopi, akan tetapi nama spektroskopi dipilih disebabkan persamaannya dengan
pencatat fotografi dan spectrum garis optic. Umumnya spectrum massa diperoleh dengan
mengubah senyawa suatu sample menjadi ion-ion yang bergerak cepat yang dipisahkan
berdasarkan perbandingan massa terhadap muatan.
Proses ionisasi menghasilkan partikel-partikel bermuatan positif, dimana massa
terdistribusi adalah spesifik terhadap senyawa induk. Selain untuk penentuan stuktur molekul,
spektum massa dipakai untuk penentuan analisis kuantitatif.
Jika didapat data IR dan NMR yang cukup lengkap, maka MS ini dapat digunakan
untuk konfirmasi dengan memperhatika bobot molekul dan kemungkinan rumus strukturnya.

B. PRINSIP SPEKTROSKOPI MASSA


Merupakan suatu instrument yang menghasilkan berkas ion dari suatu zat uji,
memilah ion tersebut menjadi spektum yang sesuai dengan perbandingan massa terhadap
muatan dan merekam kelimpahan rewlatif tiap jenis ion yang ada. Umumnya hanya ion
positif yang dipelajari karena ion negative yang dihasilkan dari sumber tumbukan umumnya
sedikit.
C. KEGUNAAN SPEKTROSKOPI MASSA
Mengetahui komposisi unsur dari bahan yang dianalisa sehingga diketahui berat dan rumus
molekulnya
Mengetahui unsure senyawa baik senyawa organic maupun anorganik
Untuk analisis kualitatif maupun kuantitatif suatu kompleks
Untuk penentuan struktur dari komponen permukaan padatan
Untuk menentukan perbandingan isotop atom dalam suatu sampel.

D. SKEMA SPEKTROSKOPI MASSA

Gambar: komponen dan proses kerja MS


Secara umum prosedur MS :
1. Sampel di masukkan dalam instrument MS dan mengalami penguapan.
2. Komponen dari sample diionisasikan ,dapat digunakan berbagai metode ,salah
satunya mengenai nya dangan sinar berelectron, sehingga menghasilkan partikel
bermuatan ( ion).
3. Ion di pisahkan berdasarkan rasio massa atau muatan dalam analizer oleh medan
elektromagnetik.
4. Ion-ion dideteksi, metode yang di gunakan biasanya kuantitatif.
5. Sinyal ion diproses menjadi spectra massa.

E. INSTRUMENT SPEKTROSKOPI MASSA


Instrument MS terbagi 3 bagian :
1.

Sumber ion-ion mengubah molekul sample dari fasa gas menjadi ion-ion ( memindahkan
ion-ion dalam larutan menjadi fasa gas )

2.

Massa analyzer memilih ion-ion berdasarkan massanya dengan menggunakan medan


elektromagnetik.

3.

Detektor : mengukur nilai kuantitas dan menyediakan data untuk menghitung kelimpuhan
masing-masing ion.
1. Teknologi sumber ion
Sumber ion adalah bagian MS yang berfungsi untuk mengionkan material analit. Ion
kemudian di transfer oleh medan listrik dan medan magnet ke massa analizer . Karena ion
sangat reaktif dan massa hidupnya singkat, pembentukan dan pemanipulasian harus di
lakukan di ruang vacum, tekanan atmosfer sekitar 760 toor.
Tekanan ion dapat di gunakan sekitar 10 sampai 10 torr. Pada umumnya, ionisasi di
pengaruhi oleh energy sinar yang tinggi dari electron, dan pemisahan electron di capai
dengan meningkatkan dan memfokuskan sinar ion, yang kemudian di bengkokkan oleh
medan magnet eksternal. Ion ion kamudian di deteksi sehingga menghasilkan informasi
dan di analisis dalam computer.
Jantung spectometer adalah sumber ion disini molekul sample ( titik hitam ) di
hancurkan oleh electron ( garis biru ) dikeluarkan dari filaman panas. Ini disebut sumbar EI (
electron-impact ). Gas dan sampel volatil padatan dan cairan non volatil dapat di hubungkan
secara lansung.
Cation dibentuk oleh pembom electron ( titik merah ) yang di dorong oleh plat
repeller lain, mempunyai celah yang berbanding terbalik dengan massa tiap-tiap ion. Ion
berat di belokkan lebih sulit dangan memvariasikan medan magnet, ion yang mempunyai
massa berbeda dapat difokuskan untuk di lanjutkan ke defector.

Gambar 3: Proses pengionan sampel


Ketika electron berenergi tinggi bertumbukan dengan molekul analit akan terjadi
ionisasi dengan mengetuk salah satu electron molekul ( electron ikatan dan non ikatan ). Ini

meninggalkan ion molekul ( berwarna merah gambar 3 ). Energy yang tersisa dari tumbukan
dapat menyebapkan ion molekul terbagi menjadi bagian neutron ( warna hijau ) dan bagian
ion yang lebih kecil ( warna pink dan orange ). Ion molekul adalah kation bebas, tetapi
fragmen ion dapat berupa kation bebas ( pink ) atau karbokation ( orange ) bergantung pada
sifat neutron.

Gambar : Fragmen fragmen analit saat diionisasikan


Teknik ionisasi adalah kunci menentukan apakah tipe sampel yang dapat dianalisis
oleh MS. ionisasi electron dan ionisasi kimia digunakan untuk gas dan uap. Dalam sumber
ionisasi kimia, analit di ionisasikan oleh reaksi ion-molekul selama tumbuhan dan dua teknik
yang ini sering digunakan pada sampel cairan atau padatan biologis meliputi ionisasi
electrospray ( di kembangkan oleh John Fenn ) dan matrix-assisted laser desorption /
ionization ( MAIDI di kembangkan oleh K. Tanaka ).
Inductively Couple Plasma ( ICP ), sumber yang digunakan untuk menganalisis
kation. Plasma keseluruhannya adalah listrik netral, tetapi punya fraksi atom yang terionisasi
oleh temperature tinggi, digunakan untuk mengatokan molekul sampel

selanjutnya

memotong electron terluar dari atom ini.


Plasma biasanya dihasilkan dari gas argon, energy ionisasi pertama gas argon lebih
tinggi dari ite, O,F dan Nc, tetapi lebih rendah dari energy ionisasi kedua untuk semua unsure
kecuali arus logam frekuensi yag melewati coil sekeliling plasma.
2. Teknologi Penganalisis Massa ( Mass Analyzer )
Mass Analzer memisahkan ion berdasarkan perbandingan massa dengan muatan. Dua
hukum dinamika muatan partikel dalam medan magnet dan medan listrik dalam vakum.
F = Q ( E+V+B )

Hukum Lorentz

F = m.a
( Hukum kedua Newton pada kasus non relative vistik, kecepatan ion lebih rendah dari
kecepatan cahaya ).
Keterangan :
F= gaya yang dipilih untuk ion, m=massa ion
A= percepatan ion
Q= muatan ion
E= medn listrik
V X B vector kecepatan ion dan medan magnet

Persamaan disederhanakan
( M/Q ) a = E+V x B
Banyak massa analyzer yang dapat digunakan di antaranya :
1. Sector
Sector field mass analyzer manggunakan medan magnet dan medan listrik untuk
meningkatkan kecepatan partikel bermuatan dan mengukur berdasarkan rasio massa atau
muatan.
2. Time-of-flight
Menggunakan medan listrik untuk meningkatkan kecepatan ion-ion melalui pokusial
sama, dan mengukur waktu yang di perlukan untuk mensapai defaktor. Jika partikel
mempunyai muatan sama, energy kinetik sama dan kecepatan akan bergantung pada massa
nya. Ion ringan akan mencapai defaktor terlebih dahulu.

3.Quadrupole mass filter


Menggunakan medan listrik yang bergerak-gerak untuk menstabilkan ion yang
melewati medan rasio frekuensi ( rf ) quadrupole di buat 4 tangkai parallel. Hanya ion dalam
batas mass atau muatan tertentu, tetapi nilai potensial terhadap muatan di biarkan tersapu
dengan cepat. Quadrupole pertama bertindak sebagai massa filter dan quadrupole ke dua
bertindak sebagai sel penumbuk dimana ion di pecah menjadi fragmen-fragmen. Fragmen
yang di filter oleh quadrupole ke tiga yang selanjutnya dibiarkan melewati defector
menghasilkan rumus fragmen ms/ms.
4.Three-dimensional qudrupole
Ion dapat juga di keluarkan dengan metode eksitasi resonansi, dimana tegangan
eksitasi penggerak tambahan dipilih sebagai elektroda dan memerangkap tegangan amplitude
atau frekuensi tegangan eksitasi di keluarkan untuk membawa ion-ion dalam kondisi
resonansi dan di susun menurut perbandingan massa atau muatan.
5. Linear qudrupole ion trap
Sama dengan quadrupole ion trap, tapi pemerangkap ion 2 (2D)dimensi diganti
dengan medan tiga dimensi ( 3 D )
3. Detektor
Detector menghitung muatan yang terinduksi atau arus yang dihasilkan ketika ion
dilewatkan atau mengenai suatu permukaan.
Dalam scanning instrument, sinyal dihasilkan dalam detector selama scanning,
dimana scanning massa dan menghitung ion sebagai m/z. menurut tipenya, beberapa tipe

elektron multipileir digunakan, meliputi faradaycups dan detektor ion ke photon karena
jumlah ion yang yang meninggalkan massa analizer cukup kecil, maka sering di gunakan
Microchanels plate defector, defector ini terdiri dari sepasang logam pada permukaan dengan
massa analizer atau daerah pemerangkap ion.
Karakteristik penganalisis;
a.

.Mass Rosolving power


Adalah ukuran kemampuan membeda-badakan dua puncak yang perbedaannya kecil (
m/z ).

b. Mass Accuracy
Rasio kesalahan pengukuran m/z di banding dengan kebenaran m/z biasanya di ukur
dalam ppm atau mili massa unit.
c.

Mass Range
Adalah batas m/z yang dapat di terima, yang di berikan oleh analizer.

d. Linear Dinamic Range


Batas yang menunjukkan bahwa sinyal ion linear dengan konsentrasi analit
e.

Speed
Menunjukkan waktu awal dan akhir, percobaan di gunakan untuk menentuksn jumlah
spectra per unit waktu yang dapat di hasilkan.

F. CARA KERJA SPEKTROSKOPI MASSA

1. Keadaan hampa udara

Penting bagi ion-ion yang telah dibuat dalam ruang ionisasi untuk dapat bergerak
lurus dalam mesin tanpa bertabrakan dengan molekul-molekul udara.
2. Ionisasi

Sampel yang berbentuk gas (vaporised sample) masuk ke dalam ruang ionisasi.
Kumparan metal yang dipanaskan dengan menggunakan listrik melepaskan elektronelektron yang ada pada sampel dan elektron-elektron lepas itu menempel pada perangkap
elektron (electron trap) yang mempunyai muatan positif.
Partikel-partikel dalam sample tersebut (atom atau molekul) dihantam oleh banyak sekali
elektron-elektron, dan beberapa dari tumbukan tersebut mempunyai energi cukup untuk
melepaskan satu atau lebih elektron dari sample tersebut sehingga sample tersebut menjadi
ion positif.
Kebanyakan ion-ion positif yang terbentuk itu mempunyai muatan +1 karena akan
jauh lebih sulit untuk memindahkan elektron lagi dari sample yang sudah menjadi ion
positif.Ion-ion positif yang terbentuk ini diajak keluar dan masuk ke bagian mesin yang
merupakan sebuah lempengan metal yang bermuatan positif (Ion repellel).
Ruang ionisasi ini menggunakan tegangan listrik positif yang besar (10.000 V).
Ketika kita berbicara tentang kedua lempengan bermuatan positif, berarti lempengan tersebut
mempunyai muatan lebih dari 10.000 V.

3. Percepatan

Ion-ion positif yang ditolak dari ruang ionisasi yang sangat positif itu akan melewati 3
celah, dimana celah terakhir itu bermuatan 0 V. Celah yang berada di tengah mempunyai
voltase menengah. Semua ion-ion tersebut dipercepat sampai menjadi sinar yang sangat
terfokus.

4. Pembelokkan

Ion yang berbeda-beda


akan dibelokkan secara berbeda
pula

oleh

Besarnya

medan

magnet.

pembelokan

yang

dialami oleh sebuah ion tergantung pada:


Kuat medan listrik yang mempercepat aliran ion. Makin besar potensial listrik yang
digunakan, makin besar kecepatan ion dan makin kecil pembelokan.
Kuat medan magnet. Makin kuat magnet, makin besar pembelokan.
Massa ion (partikel)
Ion-ion yang bermassa ringan akan dibelokkan lebih daripada ion-ion yang bermassa berat.
Makin besar massa partikel, makin kecil pembelokan.
Muatan ion
Ion yang mempunyai muatan +2 (atau lebih) akan dibelokkan lebih daripada ion-ion yang
bermuatan +1. Makin besar muatan, makin besar pembelokan.
Dua faktor di atas (massa dan muatan ion) digabungkan ke dalam Perbandingan
Massa/Muatan. Perbandingan ini mempunyai simbol m/z (atau m/e). Sebagai contoh: apabila
sebuah ion mempunyai massa 28 dan bermuatan +1, maka perbandingan massa/muatan ion
tersebut adalah 28. Ion yang mempunyai massa 56 dan bermuatan +2 juga mempunyai
perbandingan massa/muatan
yang sama yaitu 28.

Pada gambar diatas, sinar A mengalami pembelokkan yang paling besar, yang berarti
sinar tersebut terdiri dari ion-ion yang mempunyai perbandingan massa/muatan yang terkecil.
Sedangkan sinar C mengalami pembelokkan yang paling kecil, berarti ia terdiri dari ion-ion
yang mempunyai perbandingan massa/muatan yang paling besar.
Akan jauh lebih mudah untuk membahas masalah ini jika kita menganggap bahwa
muatan semua ion adalah +1. Hampir semua ion-ion yang lewat dalam spektrometer massa
ini bermuatan +1, sehingga besarnya perbandingan massa/muatannya akan sama dengan
massa ion tersebut.
Jadi dengam menganggap semua ion bermuatan +1, maka sinar A terdiri dari ion yang
paling ringan, selanjutnya sinar B dan yang terdiri dari ion yang paling berat adalah sinar C.
Ion-ion yang ringan akan lebih dibelokkan daripada ion yang berat.

5. Pendeteksian

Pada gambar diatas, hanya sinar B yang bisa terus melaju sampai ke pendetektor ion.
Ion-ion lainnya bertubrukan dengan dinding dimana ion-ion akan menerima elektron dan
dinetralisasi. Pada akhirnya, ion-ion yang telah menjadi netral tersebut akan dipisahkan dari
spektrometer massa oleh pompa vakum.
Ketika sebuah ion menubruk kotak logam, maka ion tersebut akan dinetralisasi oleh
elektron yang pindah dari logam ke ion (gambar kanan). Hal ini akan menimbulkan ruang
antara elektron-elektron yang ada dalam logam tersebut, dan elektron-elektron yang berada
dalam kabel akan mengisi ruang tersebut.
Aliran elektron di dalam kabel itu dideteksi sebagai arus listrik yang bisa diperkuat
dan dicatat. Semakin banyak ion yang datang, semakin besat arus listrik yang timbul.
Dari gambar tersebut bahwa sinar A dibelokkan paling besar, berarti ia mempunyai
nilai m/z yang paling kecil (ion yang paling ringan bila bermuatan +1). Untuk membuat sinar

ini sampai ke detektor ion, anda perlu membelokkan sinar tersebut dengan menggunakan
medan magnet yang lebih kecil(gaya luar yang lebih kecil).
Untuk membuat ion-ion yang mempunyai nilai m/z yang besar (ion yang berat bila
bermuatan +1) sampai ke detektor ion, maka perlu membelokkannya dengan menggunakan
medan magnet yang lebih besar.
Dengan merubah besarnya medan magnet yang digunakan, maka bisa membawa
semua sinar yang ada secara bergantian ke detektor ion, dimana disana ion-ion tersebut akan
menimbulkan arus listrik dimana besarnya berbanding lurus dengan jumlah ion yang datang.
Massa dari semua ion yang dideteksi itu tergantung pada besarnya medan magnet yang
digunakan untuk membawa sinar tersebut ke detektor ion. Mesin ini dapat disesuaikan untuk
mencatat arus listrik (yang merupakan jumlah ion-ion) dengan m/z secara langsung. Massa
tersebut diukur dengan menggunakan skala 12C.

G.

ANALISA
KUALITATIF

DAN ANALISA KUANTITATIF


Teknik yang di gunakan dalam MS adalah dengan analisa kualitatif dan kuantitatif,
meliputi identifikasi suatu senyawanya, menentukan komposisi isotop unsure dalam molekul
dan menentukan struktur senyawa dengan mengamati fragmen-fragmen nya.
Penggunaan lain, menghitung jumlah senyawa dalam sample dan mempelajari kimia
ion fasa gas ( kimia ion dan neutron dalam vakum ). MS sekarang sangat umum di gunakan
dalam labor analitik yang mempelajari sifat fisika atau sifat biologi dari senyawa-senyawa
yang luar biasa bervariasi.
Analisis kualitatif

mengidentifikasi suatu senyawa yang tidak


terhadap

diketahui, dengan mengkalibrasi

senyawa yang telah diketahui. Pola fragmen dipergunakan untuk

mengidentifikasi senyawa, juga

memungkinkan terdapat pengenalan gugus

fungsi

dengan melihat puncak-puncak fragmentasi spesifik.


Anilisis kuantitatif
Analisis ini dapat dipergunakan untuk analisis campuran, baik senyawa organik ataupun
anorganik yang bertekanan uap rendah
Persyaratan dasar analisisnya adalah setiap senyawa harus mempunyai paling tidak 1 puncak
yang spesifik, konstribusi puncak harus aditif dan sensitif harus reproduksibel serta adanya
senyawa referens yang sesuai
Contoh sederhana aplikasi pada spektrometri massa;
Contoh berikut mendeskripsikan operasi mass analizer yang merupakan sector
penting dari MS. Sample natrium klorida dalam komponen sumber ion, di uapkan (
membentuk gas ) dan diionkan ( di rubah ke dalam partikel yang bermuatan listrik ) Ion
natrium ( Na ) dan klorida (C1). Atom natrium adalah monoisotop, dengan massa sekitar 23
amu. Atom klorida dan ion terdiri dari 2 isotop dengan kelimpahan 75 % 35 amu dan 25% 27
amu.
Bagian analizer terdiri dari medan magnet dan medan listrik yang menggunakan
sumber ion-ion yang berpindah melalui medan ,kecepatan partikel bermuatan dapat di
tingkatkan atau di turunkan ketika melalui medan listrik dan arah tersebut dapat diubah oleh
medan magnet. Tingkat pembelokan pada ion-ion yang bergerak bergantung pada rasio massa
atau muatan ion-ion tersebut.
Ion-ion yang lebih besar massa atau muatannya lebih sulit di belokkan oleh sumber
magnet dari pada ion yang massa atau muatannya kecil, sesuai dengan hukum ke 2 newton f
= m.a. Arus yang melewati analizer masuk ke defector, detektor merekam kelimpahan relatif
masing-masing ion. Informasi ini di gunakan untuk menghitung kelimpahan relative masingmasing tipe ion. Sehingga dapat di gunakan untuk menentukan komposisi sampel ( natrium
dan klorin ) dan komposisi isotop

( perbandingan 35 C1 dan 37 C1 ).

H. BENTUK- BENTUK SPECTRA MS


Spectrum massa biasanya di tampilkan sebagai grafik vertical menunjukkan rasio
massa atau muatan dan horizontal menunujukkan kelimpahan relatif unsur.

Kromatografi cair-spektrometri massa

Liquid chromatography-mass spectrometry (LC-MS, atau alternatif KCKTMS) adalah teknik kimia analitik yang menggabungkan kemampuan pemisahan fisik
dari kromatografi cair (atau KCKT) dengan kemampuan analisis massa spektrometer
massa . LC-MS adalah teknik yang banyak digunakan untuk berbagai aplikasi yang
memiliki sensitivitas dan spesifisitas sangat tinggi. Pada umumnya aplikasinya
adalah berorientasi pada deteksi dan identifikasi potensi spesifik bahan kimia
terhadap kehadiran bahan kimia lainnya (dalam campuran yang kompleks).

kromatografi Cair
Perbedaan utama antara HPLC tradisional dan kromatografi digunakan di LCMS adalah bahwa dalam skala kasus yang terakhir biasanya jauh lebih kecil, baik
sehubungan dengan diameter dalam kolom dan bahkan lebih sehubungan dengan
laju alir karena skala sebagai kuadrat diameter. Untuk waktu yang lama, 1 mm
kolom yang khas untuk pelaksanaan LC-MS (sebagai perbandingan dari 4,6 mm
untuk HPLC). Baru-baru ini kolom kapiler 300 m dan 75 m telah umum dipakai.
Pada ukuran terakhir terendah dari diameter kolom laju aliran mendekati 100 NL /
menit dan umumnya digunakan dengan sumber nanospray.

Aliran pemisahan
Ketika standar bore (4,6 mm) kolom sering digunakan aliran split ~ 10:1. Hal
ini dapat menguntungkan karena memungkinkan penggunaan teknik lainnya di
tandem seperti MS dan UV. Namun pemisahan aliran ke UV akan menurunkan
sensitivitas detektor spektrofotometri. Tapi spektrometri massa di sisi lain akan
mengalami peningkatan pada tingkat sensitivitas aliran 200 L/menit atau kurang.

Spektrometri Massa
Analyzer Massa
Ada banyak analisa massa yang dapat digunakan dalam LC / MS. tunggal
quadrupole , Triple quadrupole , Ion Trap , TOF (time of Flight ) dan quadrupolewaktu penerbangan (Q-TOF).

Interface/Antarmuka
Perlu dimengerti interface antara teknik fase cair yang terus cairan mengalir,
dan teknik fasa gas sulit dilakukan dalam ruang hampa untuk waktu yang lama.
Munculnya perubahan ionisasi electrospray ini. Antarmuka yang paling sering
sebuah sumber atau varian ion electrospray seperti sumber nanospray, namun fast
atom bombardment , thermospray dan tekanan atmosfer ionisasi kimia interface juga
sering digunakan. Berbagai deposisi dan teknik pengeringan juga telah digunakan
seperti menggunakan sabuk bergerak, namun yang paling umum ini adalah deposisi
off-line MALDI.

Aplikasi
Farmakokinetika
LC-MS sangat umum digunakan dalam studi farmakokinetik tentang obatobatan dan dengan demikian merupakan teknik yang paling sering digunakan di
bidang bioanalysis . Studi ini memberikan informasi tentang seberapa cepat obat

akan dibersihkan dari aliran darah hati, dan organ tubuh. MS digunakan untuk hal
tersebut karena sensitivitas tinggi dan spesifisitas yang luar biasa dibandingkan
dengan UV (selama analit dapat sesuai terionisasi), dan waktu analisis yang singkat.
Keuntungan utama yang dimiliki MS adalah penggunaan tandem MS-MS. Detektor
dapat diprogram untuk memilih ion tertentu pada fragmen. Proses ini pada dasarnya
adalah teknik seleksi, namun sebenarnya lebih kompleks. Kuantitas yang diukur
adalah jumlah molekul fragmen dipilih oleh operator. Selama tidak ada gangguan
atau penindasan ion, pemisahan LC bisa sangat cepat. Hal ini biasa saat sekarang
untuk memiliki waktu analisis 1 menit atau kurang oleh-MS deteksi MS,
dibandingkan dengan lebih dari 10 menit dengan deteksi UV.

Proteomika
LC-MS juga digunakan dalam studi proteomik mana lagi komponen dari
campuran kompleks harus dapat dideteksi dan diidentifikasi dalam beberapa cara.
LC-MS bottom-up proteomik untuk pendekatan proteomik umumnya melibatkan
pencernaan protease dan denaturasi (biasanya tripsin sebagai sebuah protease,
urea untuk denaturasi struktur tersier dan iodoacetamide untuk topi residu sistein)
diikuti oleh LC-MS dengan massa peptida sidik jari atau LC-MS/MS (tandem MS)
untuk menurunkan urutan peptida individu. LC-MS/MS paling umum digunakan
untuk analisis sampel massa proteomic peptida kompleks mana mungkin tumpang
tindih bahkan dengan spektrometer massa resolusi tinggi. Contoh cairan serum
biologis yang kompleks seperti manusia dapat dijalankan dalam sistem LC-MS/MS
modern dan menghasilkan lebih dari 1000 protein yang diidentifikasi, asalkan
sampel pertama kali dipisahkan pada gel SDS-PAGE atau HPLC-SCX.

Perkembangan Obat
LC-MS sering digunakan dalam pengembangan obat pada berbagai tahapan
termasuk Pemetaan Peptida, Pemetaan Penyandi Glikoprotein, Produk
Dereplication Alam, Pemutaran Bioaffinity, Dalam Vivo Drug Screening, Stabilitas
Pemutaran metabolic, Identifikasi metabolit, Identifikasi Pengotor, Identifikasi
Degradant, Kuantitatif Bioanalysis , dan Kualitas Kontrol.

Referensi
1. Kenneth B. Tomer, M. Arthur Moseley, Leesa J. Deterding, Carol E. Parker,
Capillary liquid chromatography/mass spectrometry, Mass Spectrometry
Reviews, Vol 13, 1994, pp 431-457
2. Patrick Arpino, Combined liquid chromatography mass spectrometry. Part III.
Applications of thermospray, Mass Spectrometry Reviews, Vol 11, 1992 pp 340 Combined liquid chromatography mass spectrometry. Part I. Coupling by
means of a moving belt interface, Mass Spectrometry Reviews, Vol 8, 1989
pp 35-55
3. Kermit K. Murray, Coupling matrix-assisted laser desorption/ionization to
liquid separations, Mass Spectrometry Reviews, Vol 16, pp 283-299
4. Y. Hsieh and WA Korfmacher, Increasing Speed and Throughput When Using
HPLC-MS/MS Systems for Drug Metabolism and Pharmacokinetic Screening,
Current Drug Metabolism Volume 7, Number 5, 2006, Pp
5. Covey
TR,
Lee
ED,
Henion
JD.
1986.
High-speed
liquid
chromatography/tandem mass spectrometry for the determination of drugs in
biological samples. Anal Chem 58:2453-2460. Anal Chem 58:2453-2460.

6. Covey TR et al. Covey TR et al, Thermospray liquid chromatography/mass


spectrometry determination of drugs and their metabolites in biological fluids..
Anal Chem. Anal Chem. 1985 Feb;57(2):474-81 Februari 1985, 57 (2) :474-81
7. Wysocki VH, Resing KA, Zhang Q, Cheng G (March 2005). "Mass
spectrometry of peptides and proteins". Methods 35 (3): 21122. doi :
10.1016/j.ymeth.2004.08.013 . PMID 15722218 .
8. Edward H. Kerns, Mike S. Lee, LC/MS applications in drug development,
Mass Spectrometry Reviews, Vol 18, 1999, pp 187-279
Ion mobilitas spektrometri-spektrometri massa
Ion mobilitas spektrometri-spektrometri massa (IMS-MS) adalah metode yang
menggabungkan ion spektrometri mobilitas dan spektrometri massa untuk
mengidentifikasi zat yang berbeda dalam pengujian.

Sejarah
Di satu sisi, spektrometri ion mobilitas dikembangkan di 60-an dan biasanya
memisahkan partikel bermuatan pada skala milidetik. Di sisi lain, waktu-of-flight
spektrometri massaBell Labs dikembangkan di 50-an dan biasanya memisahkan
partikel bermuatan pada skala mikrodetik. Kombinasi dari kedua instrumen dirintis
tahun 1963 di

Pada tahun 1963 dan Edelson McAfee menerbitkan sebuah kombinasi IMSTOF. Dari Surat untuk Editor tidak konklusif apakah mereka digunakan suatu
ekstraksi ortogonal TOF. Kemungkinan besar itu, karena mereka tampaknya
telah menggunakan perusahaan Bendix TOF, yang merupakan TOF
ortogonal.
Pada tahun 1967 McKnight, McAfee dan Sipler menerbitkan sebuah
kombinasi IMS-TOF. Instrumen mereka jelas termasuk sebuah TOF
ortogonal.
Pada tahun 1969 Cohen et al. mengajukan paten pada sistem SMM-IMS.
SMM pada waktu itu adalah meningkat dibandingkan dengan TOFMS, karena
kekurangan TOFMS bawah slowlyness dari sistem akuisisi data elektronik
pada saat itu.
Pada tahun 1970, Young, Edelson dan Falconer menerbitkan sebuah IMSTOF dengan ekstraksi ortogonal. Mereka tampaknya telah menggunakan
sistem yang sama sebagai McKnight et al. pada tahun 1967, menggabungkan
dengan sedikit modifikasi. Karya mereka kemudian direproduksi dalam buku
tengara dari Mason/McDaniel, yang dianggap sebagai kitab suci "IMS" oleh
mereka yang terampil dalam seni.
Pada tahun 1996 Guevremont et al. mengeluarkan poster di konferensi ASMS
tentang IMS-TOF.
Pada 1997 Tanner dipatenkan sebuah quadrupole dengan bidang aksial yang
dapat digunakan sebagai sel drift untuk pemisahan IMS. Dia juga
menyebutkan kombinasi dari quadrupoles dengan TOFMS ortogonal.
Pada tahun 1998 Clemmer diciptakan kembali dengan kombinasi IMS-TOF,
menggunakan FPT-setup-aksial IMS co.
Pada tahun 1999 ditemukan kembali Clemmer IMS-TOF dengan sistem TOF
ortogonal.

Instrumentasi
IMS-MS adalah kombinasi dari sebuah spektrometer mobilitas ion dan
spektrometer massa. Pertama spektrometer mobilitas ion memisahkan ion sesuai
dengan mobilitas mereka. Dalam langkah kedua spektrometer massa memisahkan
ion menurut mereka -untuk-biaya perbandingan massa. Kombinasi semacam ini
sering disebut sebagai pemisahan ditulis dgn tanda penghubung atau pemisahan
multi dimensi .
Ada berbagai jenis spektrometer mobilitas ion dan ada berbagai jenis
spektrometer massa. Pada prinsipnya adalah mungkin untuk menggabungkan setiap
jenis yang pertama dengan semua jenis nanti.

Jenis-jenis IMS

TOFIMS (time-of-flight IMS) atau tradisional ion mobility spectrometer


DMS differential mobility spectrometer : a scanable filter, disebut juga FAIMS
DMA differential mobility analyzer : a scanable filter

Jenis-jenis MS

TOFMS ( time-of-flight mass spectrometer )


QMS ( quadrupole mass spectrometer )
ITMS ( ion trap mass spectrometer )
FTMS ( Fourier transform mass spectrometer )
SFMS ( sector mass spectrometer )

Aplikasi
Teknik IMS-MS dapat digunakan untuk menganalisa campuran yang kompleks. It
is used in: Hal ini digunakan dalam:

proteomik untuk analisis peptida


deteksi agen perang kimia
deteksi peledak
analisis partikel nano

Anda mungkin juga menyukai