“NMR”
NUCLEAR MAGNETIC RESONANCE
KELOMPOK I
4 FARMASI 1
BP 15160051 s/d 16160014
ANGGOTA:
1. WENI NOVRIANTY
2. VANIA ZAHARA
3. AYU MAY SSYAPUTRI
4. HABIB BUNNAJAR
5. S ITI MAISAROH
6. IMELZA MULTI FITRIA
7. MAYA GUSTI RATI
8. DWY OWEN
9. AYU MAHARANI
10. DINDA DWI RAMADHANO
11. MURANDI KESUMA
12. NENY NURAINI
13. FADILA DWIYANTI
14. NINA MURSYIDAH
15.NUR ASNI
PENDAHULUAN
• Blonch dan Purcell menemukan bahwa inti atom berorientasi
terhadap medan magnet. Setiap proton di dalam molekul yang
sifat kimianya berbeda akan memberikan garis-garis
resonansi orientasi magnet yang berbeda.
• Block dan Purcell menemukan cara-cara untuk mengetahui
sejumlah kecil dari tenaga yang diserap atau dipancarkan,
seperti kalau inti-inti loncat dari tenaga satu ke tenaga
lainnya. Dari penemuan tersebut maka sejak tahun 1950
resonansi magnetik inti (NMR) mulai digunakan untuk
menentukan rumus struktur senyawa.
• NMR (Nuclear Magnetic Resonance), spektroskopi NMR
berhubungan dengan sifat magnet dari inti atom. Teknik
spektroskopi adalah salah satu teknik analisis kimia-fisika
yang mengamati tentang interaksi atom atau molekul dengan
radiasi elektromagnetik.
DEFENISI NMR
• NMR adalah merupakan salah jenis spektroskopi frekuensi
radio yang didasarkan pada medan magnet yang berasal
dari spin inti atom yang berasal dari muatan listrik.
2. Celah Magnet
Magnet terdiri dari dua bagian, magnet pokok mempunyai kekuatan sekitar
14.100 Gauss, dan ia ditutup oleh potongan-potongan kecil kutub
electromagnet. Pada celah magnet terdapat kumparan yang dihubungkan
dengan ossilator frekuensi radio (Rf) 60 MHz.
3. Ossilator frekuensi Radio
Ossilator frekuensi radio akan memberikan tenaga
elektromagnetik sebesar 60 MHz melalui kumparan yang
dihubungkan pada celah sampel. Kumparan selanjutnya
memberikan tenaga elektromagnetik yang digunakan untuk
mengubah orientasi perputaran proton.