Anda di halaman 1dari 43

PRODUKSI RADIONUKLIDA

Presented By:

1. Drs. Apt. Wahidin, M.Si

2. Apt. Sutriningsih, M.Si


PENDAHULUAN
Pengertian Radionuklida atau Radioisotop
• Radionuklida atau biasa disebut radioisotop adalah
suatu isotop dari zat radioaktif. radionuklida ini mampu
memancarkan radiasi dengan intensitas tertentu. Radionuklida
dapat terjadi secara alamiah ataupun sengaja (dibuat
oleh manusia dalam reaktor) pada suatu penelitian.

Tujuan produksi radiofarmasi


• Menyediakan nuklida radioisotop tertentu dengan syarat
tertentu tergantung pada maksud penggunaannya serta memiliki
aktivitas yang cukup tinggi.
01
Lanjutan

• Keberadaan radionuklida dengan proses aktivasi dilakukan dengan


cara menembaki isotop yang stabil dengan neutron di dalam
teras reaktor. Proses ini lazim disebut sebagai "irradiasi neutron",
sedangkan bahan yang disinari disebut target atau sasaran. Neutron
yang ditembakkan akan masuk ke dalam inti atom target sehingga
jumlah neutron dalam inti target tersebut bertambah. Peristiwa ini
dapat mengakibatkan ketidakseimbangan atau ketidakstabilan inti
atom sehingga sifatnya berubah menjadi radioaktif.
• Banyak isotop buatan yang dapat dimanfaatkan antara lain:
• Na-24
• P-3
• Cr-51
• Tc-99
• I-131

01
Lanjutan

• Suatu unsur disebut radioisotop atau isotop radioaktif jika unsur itu
dapat memancarkan radiasi. Dikenal dengan istilah radionuklida.
• Tujuan utama pembuatan radioisotop adalah untuk menyediakan
unsur atau senyawa radioaktif tertentu yang memenuhi persyaratan
sesuai dengan maksud pemanfaatannya.
• Produksi radioisotop ada 2 cara, TANPA atau DENGAN NETRON.
• Berkas NETRON yang dihasilkan reaktor terdiri dari dua kelompok,
yaitu:
a. netron lambat dengan energi < 0,025 eV
b. netron cepat dengan energi > 0,025 eV
• Mengingat tersedianya fasilitas hanya reaktor sebagai sumber netron,
maka akan dibahas produksi radioisotop menggunakan netron.

01
Lanjutan

REAKSI (n, γ)
• Pada reaksi ini, inti yang terbentuk memiliki KELEBIHAN MASSA 1
sma, dibandingkan dengan inti semula dan melepaskan sinar
gamma.
• Karena hasil reaksi merupakan isotop dari sasaran, maka terdapat
kesulitan untuk memisahkannya.
• Hal itu dikarenakan radioisotop yang terbentuk seakan-akan
diencerkan oleh isotop yang stabil, sehingga radioisotop tang
diperoleh memiliki AKTIVITAS yang RENDAH.
REAKSI (n,p)
Dalam reaksi ini terbentuk nuklida yang berlainan sehingga
mudah untuk dipisahkan.

01
Lanjutan

REAKSI (n,α)
Dalam reaksi ini nuklida yang dihasilkan berupa radioisotop bebas
pengemban, mudah dipisahkan.
REAKSI (n,f)
• Bila U-235 dan Pu-239 ditembak dengan netron, akan terjadi
reaksi pembelahan.
• Hasil pembelahan ini banyak diperoleh radioisotop sebagai hasil
samping.
• Dengan daya reaktor yang tinggi, fisi dapat diisolasi secara
ekonomis dalam jumlah yang besar.

01
REAKSI (n,α)
• Reaksi (n, α) diikuti dengan peluruhan beta, dimana reaksi (n,α) hanya
digunakan sebagai reaksi antara untuk membuat isotop tertentu.
• Cara ini berbeda dengan reaksi (n, γ) biasa, karena hasilnya akan
senantiasa bebas pengemban.
SASARAN / TARGET
• Bahan yang akan diradiasi disebut SASARAN.
• Untuk mendapatkan sasaran yang baik, perlu diperhatikan beberapa
persyaratan sbb:
1. Apakah sasaran tersebut mudah diperoleh?
2. Apakah sasaran tersebut memerlukan perlakuan khusus?
3. Seberapa jauh sasaran mengalami perubahan fisik dan kimia?
4. Apakah sasaran terdiri dari umur yang hanya menghasilkan jenis radioisotop
yang diinginkan?
5. Kemurnian sasaran itu secara kimiawi?

01
Lanjutan

• Beberapa hal yang dapat menyebabkan adanya kontaminasi pada


sasaran adalah adanya reaksi (n,p) dan (n,α), kombinasi dari
sasaran dan kelimpahan dari sasaran.
• Misalnya: produksi Na-24, lebih baik menggunakan sasaran
Na2CO3 daripada NaCl, karena hanya akan terbentuk Na-24,
sedangkan bila digunakan NaCl dapat terjadi kontaminasi Cl-38,
P-32, S-35 sehingga menyulitkan dalam pemisahannya.

01
TEKNIS PEMISAHAN RADIOISOTOP
• Cara PENGENDAPAN
kemurnian radionuklida yang diperoleh sangat tergantung pada
kecepatan pengendapan, konsentrasi, pH, jenis pereaksi, suhu dan
lain sebagainya. Biasanya timbul masalah karena endapan yang
diperoleh sedikit, karena itu sering ditambahkan pengemban.
Kelemahannya adalah menyebabkan aktivitas spesifik yang rendah.
• Cara DESTILASI
berdasarkan perbedaan sifat fisika dan sifat kimia antara
radionuklida dengan sasaran dapat dipisahkan secara destilasi.
• Cara KROMATOGRAFI
untuk pemisahan pada umumnya dilakukan dengan kromatografi
kolom dengan fase diam seperti alumina, silika gel, sbb. Cara ini
makin dikembangkan terutama untuk sistem generator isotop.

01
GENERATOR ISOTOP
• Generator isotop adalah suatu sistem yang terdiri dari 2 macam
radionuklida, dimana satu radionuklida mempunyai waktu paruh
panjang dan menghasilkan radioisotop yang lain yang mempunyai
waktu paruh lebih rendah.
• Aktivitas sistem ini menurun mengikuti waktu paruh induk dan
primitip generator ini adalah memisahkan nuklida anak dari
induknya.
• Dengan cara ini memungkinkan pemakaian radioisotop dengan
waktu paruh pendek pada tempat yang jauh dari pusat reaktor.
• Hal ini penting pada bidang kedokteran mengingat radioisotop
yang dihasilkan mempunyai waktu paruh pendek sehingga tidak
membahayakan pasien.

01
PENGAWASAN KUALITAS
• Pengawasan kualitas dan kemurnian menjadi sangat penting
khususnya untuk sediaan radiofarmasi.
• Persyaratan dan kemurnian tiap negara berbeda, namun pada
umumnya tidak jauh menyimpang, misal:
1. Pemeriksaan Fisika, seperti penetapan konsentrasi
radioaktif, penentuan kemurnian radioaktif.
2. Pemeriksaan Kimia, seperti kemurnian radiokimia,
penentuan pH, penentuan kadar zat yang dikandungnya.
3. Pemeriksaan Biologi, seperti sterilisasi, toksisitas.

01
SENYAWA BERTANDA
• Hasil produksi radioisotop umumnya senyawa anorganik yang
dikenal sebagai radioisotop primer.
• Suatu senyawa yang salah satu atau lebih atomnya diganti dengan
atom radioisotop atau isotop stabil tanpa atau dengan merubah
struktur senyawa tersebut, dikenal dengan istilah SENYAWA
BERTANDA.
• Senyawa ini banyak digunakan untuk keperluan pertanian atau
kedokteran. Dalam kedokteran, senyawa ini dikenal sebagai
sediaan radiofarmasi.
• Beberapa kriteria yang perlu diperhatikan pada penggunaan
radioisotop untuk kedokteran antara lain:
a. Unsur/radionuklida harus mempunyai waktu paruh yang pendek.
b. Diutamakan radionuklida pemancar gamma berenergi rendah.
c. Prosedur penandaan harus sederhana.
01
PRODUKSI SUMBER TERTUTUP
• Pada radioisotop dengan sumber tertutup, radiasi yang
dipancarkan sangat diutamakan. Jenis ini terutama digunakan
untuk industri (radiografi) atau untuk terapi dalam bidang
kedokteran.
• Radiasi yang dipancarkan oleh sumber tertutup harus dapat
memenuhi tujuan termasuk misalnya intensitas dan keseragaman
radiasinya.
• Wadah dari sumber tersebut harus diusahakan sehingga tidak
rusak atau kualitasnya menurun meskipun digunakan dalam
jangka yang lama.
• Bahan pelindung sumber harus tahan terhadap pengaruh
lingkungan, misalnya pengaruh korosi, dsb.

01
 Dalam Fisika Nuklir
• Dalam fisika nuklir, sebuah reaksi nuklir adalah sebuah proses di mana
dua nuklei atau partikel nuklir bertubrukan, untuk memproduksi hasil
yang berbeda dari produk awal. Pada prinsipnya sebuah reaksi dapat
melibatkan lebih dari dua partikel yang bertubrukan, tetapi kejadian
tersebut sangat jarang. Bila partikel-partikel tersebut bertabrakan dan
berpisah tanpa berubah (kecuali mungkin dalam level energi), proses ini
disebut tabrakan dan bukan sebuah reaksi.
• Dikenal dua reaksi nuklir, yaitu reaksi fusi nuklir dan reaksi fisi nuklir.
Reaksi fusi nuklir adalah reaksi peleburan dua atau lebih inti atom
menjadi atom baru dan menghasilkan energi, juga dikenal sebagai reaksi
yang bersih. Reaksi fisi nuklir adalah reaksi pembelahan inti atom akibat
tubrukan inti atom lainnya, dan menghasilkan energi dan atom baru yang
bermassa lebih kecil, serta radiasi elektromagnetik. Reaksi fusi juga
menghasilkan radiasi sinar alfa, beta dan gamma yang sangat berbahaya
bagi manusia.

01
Lanjutan

• Contoh reaksi fusi nuklir adalah reaksi yang terjadi di


hampir semua inti bintang di alam semesta. Senjata
bom hidrogen juga memanfaatkan prinsip reaksi fusi tak
terkendali. Contoh reaksi fisi adalah ledakan senjata
nuklir dan pembangkit listrik tenaga nuklir.
• Unsur yang sering digunakan dalam reaksi fisi nuklir
adalah Plutonium dan Uranium (terutama Plutonium-
239, Uranium-235), sedangkan dalam reaksi fusi nuklir
adalah Lithium dan Hidrogen (terutama Lithium-6,
Deuterium, Tritium).

Gambar. Reaksi fusi antara Lithium-


6 dan Deuterium yang menghasilkan 2
01 atom Helium-4.
Lanjutan

• Persamaan reaksi nuklir ditulis serupa seperti persamaan dalam


reaksi kimia. Setiap isotop ditulis dalam bentuk: simbol kimianya
dan nomor massa. Partikel neutron dan elektron, masing-masing
ditulis dalam simbol n dan e. Partikel proton atau protium (sebagai
inti atom hidrogen) ditulis dalam simbol p.
Partikel deuterium dan tritium, masing-masing ditulis dalam
simbol D dan T.
• Contohnya:
• 𝐿𝑖𝑡ℎ𝑖𝑢𝑚 − 6 + 𝐷𝑒𝑢𝑡𝑒𝑟𝑖𝑢𝑚 → 𝐻𝑒𝑙𝑖𝑢𝑚 − 4 + 𝐻𝑒𝑙𝑖𝑢𝑚 − 4
• 6𝐿𝑖 + 𝐷 → 4𝐻𝑒 + 4𝐻𝑒
• 6𝐿𝑖 + 𝐷 → 2 4𝐻𝑒

01
Lanjutan

• Isotop helium-4, disebut juga partikel alfa, bisa ditulis dalam


simbol α .
• Jadi, bisa juga ditulis: 6𝐿𝑖 + 𝐷 → α + α
• Atau 6𝐿𝑖 𝐷, α α (𝑏𝑒𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛)
• Untuk menghitung energi yang dihasilkan, perubahan massa isotop
sebelum dan sesudah reaksi nuklir diperhitungkan. Jumlah massa
yang hilang, dikalikan dengan kuadrat kecepatan cahaya; hasilnya
sama dengan energi yang dilepaskan dalam reaksi itu.

01
Lanjutan

• massa isotop Lithium-6: 6,015122795


• massa isotop Deuterium: 2,0141017778
• massa isotop Helium-4: 4,00260325415

• Lithium-6 + Deuterium -> Helium-4 + Helium-4


• 6,015122795 + 2,0141017778 -> 4,00260325415 + 4,00260325415

• 8,0292245728 -> 8,0052065083

• Massa yang hilang: 8,0292245728 - 8,0052065083 = 0,0240180645 u


(0,3%)
01
Lanjutan

• (dibulatkan)
• E = mc2
• E = mc2 = 1u x c2
• = 1,660538782×10−27 kg x (299.792.458 m/s)2
• = 149241782981582746,248171448×10−27 Kg m2/s2
• = 149241782981582746,248171448×10−27 J
• = 931494003,23310656815183435498209 ev
• = 931,49 Mev (dibulatkan)
• Jadi, massa 1u = 931,49 Mev

01
Lanjutan

• E = mc2 = 1 Kg x c2
• = 1 Kg x (299.792.458 m/s)2
• = 89,875 PJ kg x (299.792.458 m/s)2
• = 89875517873681764 Kg m2/s2
• = 89875517873681764 (dibulatkan)
• Jadi, massa 1 Kg = 89,875 PJ

• Jadi energi yang dapat dihasilkan = 89,875 PJ/kg = 21,48 Mt TNT/kg


• =149,3 pJ/u = 931,49 MeV/u

01
Lanjutkan

• E = 0,0240180645 u x 931,49 MeV


• E = 22,372586901105 MeV (dengan keakuratan 1%)
• E = 22,4 Mev (dibulatkan)

• Jadi, persamaan reaksinya:


• 6Li + D -> 4He (11.2 MeV) + 4He (11.2 MeV)
• 6Li + D -> 2 4He + 22,4 MeV

• massanya hilang sebanyak 0,3 % (dibulatkan dari 0,2991330517938 %)


• 0,3 % x 21,48 Mt TNT/kg = 64 Kt/kg (dibulatkan)

• Jadi, Jumlah energi yang bisa dihasilkan (dengan 100 % efisien ) melalui reaksi fusi nuklir
berbahan materi:
Lithium-6 + Deuterium = 64 Kt/kg (dibulatkan)

01
Lanjutan

• Berikut adalah jumlah energi nuklir yang bisa dihasilkan per kg


materi:
1. Fisi nuklir:
• Uranium-233: 17,8 Kt/kg = 17800 Ton TNT/kg
• Uranium-235: 17,6 Kt/kg = 17600 Ton TNT/kg
• Plutonium-239: 17,3 Kt/kg = 17300 Ton TNT/kg
2. Fusi nuklir:
• Deuterium + Deuterium: 82,2 Kt/kg = 82200 Ton TNT/kg
• Tritium + Deuterium: 80,4 Kt/kg = 80400 Ton TNT/kg
• Lithium-6 + Deuterium: 64,0 Kt/kg = 64000 Ton TNT/kg

01
Fasilitas Produksi Radioisotop
1. Pemboman Target dengan Neuron di dalam Reaktor Nuklir
• Menggunakan neutron
• Sumber neutron adalah reaksi fisi dan reaksi (α,n). Jika partikel
neutron cepat mengenai suatu bahan penyerap, neutron tersebut
diperlambat
2. Pemisah dari Bahan Bakar Reaktor
• Bahan bakar (fuel element) atau Heavy complex isotopes
3. Pemboman dengan Partikel (Cyclotron)
• Sebagai partikel digunakan partikel alfa dan deuteron

01
Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Reaksi Inti
• jenis nuklida yang dapat digunakan sebgai target
• besarnya penampang lintang reaksi
• ketergantungan reaksi yang dimaksud terhadap energi partikel
penembak dengan tingkat kemurnia radionuklida yang dihasilkan
• cara iradiasi sasaran

01
Radioisotop sebagai Sediaan Radiofarmasi
• Jenis radioisotop yang dapat dibuat sebagai sediaan radiofarmasi
bergantung pada kegunaannya; kemurnian yang diinginkan baik
kemurnian radionuklida maupun kemurnian kimia; aktivitas yang
diinginkan.
• Proses radioisotop harus dilakukan dalam laboratorium khusus
dengan pelindung yang sesuai dan ventilasi yang cukup, misalnya dari
Timbal (Pb) atau beton.
• Untuk produksi radioisotop dengan skala mCi dapat dilakukan di
dalam kamar asam biasa (fume hood) dan ventilated box dengan
lubang untuk memasukan tangan.

01
Lanjutan

• Untuk radionuklida pemancar beta yang lemah digunakan Glove box


dengan tekanan rendah (sealed reduced pressure glove box).
• perlu ada perlindungan khusus agar para operator tidak terpapar
pada dosis yang melebihi batas yang diizinkan. Bahan untuk
pelindung, misalnya plastik, beton dan timbal.
• dinding pelindung sebaiknya diletakkan sedekat mungkin dengan
sumber radioaktif asalkan tidak mengaggu proses yang dikerjakan

01
Radioisotop sebagai bidang kedokteran
• Cabang ilmu kedokteran yang memanfaatkan gelombang
elektromagnetik pendek, seperti sinar x disebut radiologi. Radiologi
dimanfaatkan untuk menunjang diagnosis penyakit. Dalam dunia
kedokteran nuklir, prinsip radiologi dimanfaatkan dengan memakai
isotop radio aktif yang disuntikkan ke dalam tubuh. Kemudian, isotop
tersebut ditangkap oleh detektor di luar tubuh sehingga diperoleh
gambaran yang menunjukan distribusinya di dalam tubuh. Sebagai
contoh untuk mengetahui letak penyempitan pembuluh darah,
digunakan radioisotop natrium. Kemudian jejak radioaktif tersebut
dirunut dengan menggunakan pencacah Geiger. Letak penyempitan
pembuluh darah ditunjukan dengan terhentinya aliran natrium.

01
Lanjutan

• Selain digunakan untuk mendiagnosis penyakit, radioisotop juga


digunakan untuk terapi radiasi. Terapi radiasi adalah cara pengobatan
dengan memakai radiasi. Terapi seperti ini biasanya digunakan dalam
pengobatan kanker. Pemberian terapi dapat menyembuhkan,
mengurangi gejala, atau mencegah penyebaran kanker, bergantung
pada jenis dan stadium kanker.

01
 Radioisotop sebagai bidang pertanian
• Fosfor-32 (P-32) berguna untuk membuat benih tumbuhan lebih
unggul dibandingkan dengan induknya.
• Pupuk yang mengandung N-15 dipantau dengan alat pencacah, jika
tidak terdeteksi adanya radiasi, berarti pupuk diserap oleh tanaman
dengan sempurna.

Radioisotop sebagai bidang industry


• Radiasi sinar gamma digunakan dalam vulkanisasi lateks alam atau
untuk memeriksa cacat pada logam. Selain itu radiasi digunakan
untuk pengawetan kayu atau barang-barang seni serta mendeteksi
kebocoran pipa.
• Larutan horium pada petromax agar lampu menyala lebih terang.
01
Radioisotop sebagai bidang hidrologi
• Na-24 digunakan untuk mempelajari kecepatan aliran sungai,
sedangkan jika Na-24 dalam bentuk karbonat digunakan untuk
menyelidiki kebocoran pipa air di bawah.

Radioisotop sebagai bidang sains


• Iodin-131 (I-131) untuk mempelajari kesetimbangan dinamis
• Oksigen-18 (O-18) digunakan untuk mempelajari reaksi esterifikasi
• Karbon-14 (C-14) untuk mempelajari mekanisme reaksi fotosintesis

01
Alat Pengukur Radiasi
 Peralatan untuk mendeteksi atau mengukur radiasi dapat dibagi
atas beberapa kelompok, yaitu :
• peralatan untuk pendeteksian dan pengukuran jumlah partikel
dan atau aktivitas.
• peralatan pendeteksian dan pengukuran radiasi dan atau dosis.
• peralatan pengukuran nilai sinar.
 Prinsip dasar alat pengukuran radiasi adalah detektor/ sensor alat
tersebut berinteraksi dengan radiasi sedemikian rupa sehingga
respon alat sebanding dengan efek radiasi atau sebanding dengan
sifat radiasi yang diukur.

01
Lanjutan

• Alat pengukur (detektor) radiasi


1. Alat pencacah Partikel
a. Ditinjau dari segi jenis radiasi yang dideteksi/diukur, yaitu: alat
pencacah alfa, beta, gamma, dan neutron
b. Dari segi efeknya dikenal alat pencacah, yaitu: kamar ionisasi; alat
cacah proporsional; dan alat cacah Geiger.
-Ketiga alat ini menggunakan detektor gas dan memanfaatkan efek
listrik akibat ionisasi dalam gas.

01
Lanjutan

• Alat Cacah Detektor Gas

01
Lanjutan

• Alat Detektor Sintilasi


• Detektor sintilasi adalah suatu alat yang mengubah energi kinetik partikel
pengion ke dalam kedipan cahaya
• Umumnya berbentuk kristal atau cairan memanfaatkan efek cahaya.
Cahaya yang terjadi “dilihat” secara elektronis melalui tabung
photomultiplier, yang selanjutnya menghasilkan denyut output listrik yang
dapat diperkuat dan dipilih menurut ukurannya dan kemudian dicacah.

• Alat Detektor Semikonduktor


• generasi detektor yang baru, berkat kemajuan teknologi semikonduktor
terutama dalam penggunaan Germanium dan Silikon.
• Detektor ini bertindak sebagai kamar ionisasi zat padat. Partikel pengion
berinteraksi dengan atom dalam volume sensitif pada detektor dan
menghasilkan elektron melalui pengionan.

01
Lanjutan

• Untuk deteksi sinar gamma dan sinar X, perlu dipakai bahan dengan
nomor atom yang lebih besar supaya efisiensi juga lebih besar. Contoh :
Germanium , Germanium-Litium.
• Untuk partikel jenis proton seperti partikel alfa, proton, deuteron, triton
dan partikel jenis elektron dapat dipakai Silikon.

• Alat Pengukur Dosis


a) Pocket Chamber (Air wall chamber)
Jika chamber disinari oleh sinar X atau gamma, ionisasi yang terbentuk
dalam daerah pengukuran sebagai hasil interaksi antara foton dan dinding
akan menyebabkan kondensor discharge. Penurunan tegangan anoda
sebanding dengan produksi ion dalam daerah pengukuran yang selanjutnya
sebanding dengan nilai penyinaran.

01
Lanjutan

b) Film badge
 Dosimeter atau pengukuran dosis dengan film badge berdasarkan atas
adanya kenyataan bahwa radiasi pengion yang mengenai halide-perak
dalam emulsi akan mengakibatkan terbentuknya Ag yang telah
dikembangkan menyebabkan penghitaman pada film. Derajat penghitaman
atau disebut “densitas optis” film dapat diukur secara tepat dengan
menggunakan densitometer.
• Filter-filter yang biasanya digunakan adalah Aluminium, Tembaga,
Cadmium, Air, Perak atau Timbal.
• Filter-filter ini selain berguna untuk memisahkan daerah energi, juga
berguna untuk membedakan macam sumber radiasi.

01
Lanjutan

c) Dosimeter Saku
1. Elektrostatik voltmeter. Pembacaannya tidak langsung, tapi perlu alat
luar untuk menerjemahkannya. Alat ini sensitive terhadap sinar-X dan
gamma dengan dosis sampai 200 mR yang memiliki ketelitian 15% dan
energy antara 0,05 – 2 Mev.
2. Dosimeter saku dengan prinsip elektroskop dan pembacaannya
langsung.

d) Kamar Arus Ion (Ion Current Chamber)


 - Kamar arus ion mempunyai repons yang besarnya sebanding dengan
energi yang diserap.
 - Ion yang terbentuk dalam kamar dikumpulkan dan mengalir sebagai
arus listrik pada rangkaian luar.
 - Output dapat diukur beda potensialnya dengan electrometer

01
Lanjutan

Penanganan Zat Radioaktif dan aspek Hukumnya


1. Satuan dosis radiasi
 Satuan Roentgen digunakan untuk mengukur radiasi per dosis paparan. 1
Roentgen adalah energi yang terserap dalam 1 gram udara dan besarnya 87,7
erg.
 Satuan Rad digunakan untuk mengukur dosis serapan.

2. Keselamatan Kerja
a) Ketentuan kerja dengan sumber terbungkus
Perlu diperhatikan factor – factor waktu, jarak, dan penahan radiasi ( shielding ).
a) Tata kerja dengan zat radioaktif sumber terbungkus
Usahakan agar kekuatan sumbernya sekecil mungkin ; sumber radiasi harus
diberi tanda yang tetap dan jelas ; jangan sampai ada kontaminasi atau
kebocoran.

01
Lanjutan

c) Ketentuan kerja dengan sumber terbuka


Hal – hal yang harus diperhatikan antara lain faktor – faktor, seperti
sifat pekerjaan, aktivitas total. Sifat – sifat radionuklida secara fisika
dan kimia serta persenyawaan radioaktif, penggolongan radionuklida
menurut toksisitas persatuan aktivitas, yaitu radiotoksisitas sangat
tinggi, tinggi, sedang dan rendah.

3. Penyimpanan Sumber – Sumber radioaktif


• Diberi tanda yang jelas tentang jenis, aktivitas dan sifat – sifatnya
• Disimpan ditempat khusus,
• Diberi penahan radiasi sehingga keamanan disekelilingnya terjamin.
• Diperiksa secara berkala untuk mengetahui kemungkinan adanya
kontaminasi dan kebocoran radiasi.
01
Lanjutan

4. Pengurusan Sampah Radiasi


a. Tahap Penampungan
b. Tahap Pengolahan
c. Tahap Pembuangan Sampah Radioaktif

5. Dosis Maksimum yang Diperkenankan untuk Pekerja Radiasi


a. Menurut ICRP (International Commission on Radiological
Protection) adalah D=(N-18) Rem, dengan D = dosis maksimum yang
diperkenankan dalam Rem dan N = umur dalam tahun.

01
Lanjutan

b. NBRTT (Nilai Batas Rata-rata Tertinggi Tahunan).


Dalam jangka waktu satu tahun berturut-turut, diizinkan menerima jumlah tertinggi
dosis rata-rata sebesar 5 Rem.
NBRTK (Nilai Batas Rata-rata Tertinggi Kuartalan) selama 13 minggu berturut-turut
sebesar 1,25 Rem.
NBRTM (Nilai Batas Rata-rata Tertinggi Mingguan) selama 1 minggu berturut-turut
sebesar 100 mRem.

c. NBTT (Nilai Batas Tertinggi Tahunan)


Jumlah tertinggi penerimaan dosis oleh seseorang pekerja radiasi dalam jangkan waktu
1 tahun berturut-turut adalah 10 Rem.
NBTK (Nilai Batas Tertinggi Kuartalan) selama 13 minggu berturut-turut sebesar 3 Rem.
NBTM (Nilai Batas Tertinggi Mingguan) selama 1 minggu berturut-turut sebesar 300
mRem.

01
Lanjutan

6. Nilai Batas untuk Seorang Anggota Masyarakat (Bukan Pekerja


Radiasi)
Jumlah tertinggi penerimaan dosis oleh seorang anggota masyarakat
dalam jangka waktu 1 tahun berturut-turut adalah 1/10 NBRTT atau
sama dengan 0,5 Rem.

01
Lanjutan

TERIMA KASIH

01

Anda mungkin juga menyukai