Presented By:
01
Lanjutan
• Suatu unsur disebut radioisotop atau isotop radioaktif jika unsur itu
dapat memancarkan radiasi. Dikenal dengan istilah radionuklida.
• Tujuan utama pembuatan radioisotop adalah untuk menyediakan
unsur atau senyawa radioaktif tertentu yang memenuhi persyaratan
sesuai dengan maksud pemanfaatannya.
• Produksi radioisotop ada 2 cara, TANPA atau DENGAN NETRON.
• Berkas NETRON yang dihasilkan reaktor terdiri dari dua kelompok,
yaitu:
a. netron lambat dengan energi < 0,025 eV
b. netron cepat dengan energi > 0,025 eV
• Mengingat tersedianya fasilitas hanya reaktor sebagai sumber netron,
maka akan dibahas produksi radioisotop menggunakan netron.
01
Lanjutan
REAKSI (n, γ)
• Pada reaksi ini, inti yang terbentuk memiliki KELEBIHAN MASSA 1
sma, dibandingkan dengan inti semula dan melepaskan sinar
gamma.
• Karena hasil reaksi merupakan isotop dari sasaran, maka terdapat
kesulitan untuk memisahkannya.
• Hal itu dikarenakan radioisotop yang terbentuk seakan-akan
diencerkan oleh isotop yang stabil, sehingga radioisotop tang
diperoleh memiliki AKTIVITAS yang RENDAH.
REAKSI (n,p)
Dalam reaksi ini terbentuk nuklida yang berlainan sehingga
mudah untuk dipisahkan.
01
Lanjutan
REAKSI (n,α)
Dalam reaksi ini nuklida yang dihasilkan berupa radioisotop bebas
pengemban, mudah dipisahkan.
REAKSI (n,f)
• Bila U-235 dan Pu-239 ditembak dengan netron, akan terjadi
reaksi pembelahan.
• Hasil pembelahan ini banyak diperoleh radioisotop sebagai hasil
samping.
• Dengan daya reaktor yang tinggi, fisi dapat diisolasi secara
ekonomis dalam jumlah yang besar.
01
REAKSI (n,α)
• Reaksi (n, α) diikuti dengan peluruhan beta, dimana reaksi (n,α) hanya
digunakan sebagai reaksi antara untuk membuat isotop tertentu.
• Cara ini berbeda dengan reaksi (n, γ) biasa, karena hasilnya akan
senantiasa bebas pengemban.
SASARAN / TARGET
• Bahan yang akan diradiasi disebut SASARAN.
• Untuk mendapatkan sasaran yang baik, perlu diperhatikan beberapa
persyaratan sbb:
1. Apakah sasaran tersebut mudah diperoleh?
2. Apakah sasaran tersebut memerlukan perlakuan khusus?
3. Seberapa jauh sasaran mengalami perubahan fisik dan kimia?
4. Apakah sasaran terdiri dari umur yang hanya menghasilkan jenis radioisotop
yang diinginkan?
5. Kemurnian sasaran itu secara kimiawi?
01
Lanjutan
01
TEKNIS PEMISAHAN RADIOISOTOP
• Cara PENGENDAPAN
kemurnian radionuklida yang diperoleh sangat tergantung pada
kecepatan pengendapan, konsentrasi, pH, jenis pereaksi, suhu dan
lain sebagainya. Biasanya timbul masalah karena endapan yang
diperoleh sedikit, karena itu sering ditambahkan pengemban.
Kelemahannya adalah menyebabkan aktivitas spesifik yang rendah.
• Cara DESTILASI
berdasarkan perbedaan sifat fisika dan sifat kimia antara
radionuklida dengan sasaran dapat dipisahkan secara destilasi.
• Cara KROMATOGRAFI
untuk pemisahan pada umumnya dilakukan dengan kromatografi
kolom dengan fase diam seperti alumina, silika gel, sbb. Cara ini
makin dikembangkan terutama untuk sistem generator isotop.
01
GENERATOR ISOTOP
• Generator isotop adalah suatu sistem yang terdiri dari 2 macam
radionuklida, dimana satu radionuklida mempunyai waktu paruh
panjang dan menghasilkan radioisotop yang lain yang mempunyai
waktu paruh lebih rendah.
• Aktivitas sistem ini menurun mengikuti waktu paruh induk dan
primitip generator ini adalah memisahkan nuklida anak dari
induknya.
• Dengan cara ini memungkinkan pemakaian radioisotop dengan
waktu paruh pendek pada tempat yang jauh dari pusat reaktor.
• Hal ini penting pada bidang kedokteran mengingat radioisotop
yang dihasilkan mempunyai waktu paruh pendek sehingga tidak
membahayakan pasien.
01
PENGAWASAN KUALITAS
• Pengawasan kualitas dan kemurnian menjadi sangat penting
khususnya untuk sediaan radiofarmasi.
• Persyaratan dan kemurnian tiap negara berbeda, namun pada
umumnya tidak jauh menyimpang, misal:
1. Pemeriksaan Fisika, seperti penetapan konsentrasi
radioaktif, penentuan kemurnian radioaktif.
2. Pemeriksaan Kimia, seperti kemurnian radiokimia,
penentuan pH, penentuan kadar zat yang dikandungnya.
3. Pemeriksaan Biologi, seperti sterilisasi, toksisitas.
01
SENYAWA BERTANDA
• Hasil produksi radioisotop umumnya senyawa anorganik yang
dikenal sebagai radioisotop primer.
• Suatu senyawa yang salah satu atau lebih atomnya diganti dengan
atom radioisotop atau isotop stabil tanpa atau dengan merubah
struktur senyawa tersebut, dikenal dengan istilah SENYAWA
BERTANDA.
• Senyawa ini banyak digunakan untuk keperluan pertanian atau
kedokteran. Dalam kedokteran, senyawa ini dikenal sebagai
sediaan radiofarmasi.
• Beberapa kriteria yang perlu diperhatikan pada penggunaan
radioisotop untuk kedokteran antara lain:
a. Unsur/radionuklida harus mempunyai waktu paruh yang pendek.
b. Diutamakan radionuklida pemancar gamma berenergi rendah.
c. Prosedur penandaan harus sederhana.
01
PRODUKSI SUMBER TERTUTUP
• Pada radioisotop dengan sumber tertutup, radiasi yang
dipancarkan sangat diutamakan. Jenis ini terutama digunakan
untuk industri (radiografi) atau untuk terapi dalam bidang
kedokteran.
• Radiasi yang dipancarkan oleh sumber tertutup harus dapat
memenuhi tujuan termasuk misalnya intensitas dan keseragaman
radiasinya.
• Wadah dari sumber tersebut harus diusahakan sehingga tidak
rusak atau kualitasnya menurun meskipun digunakan dalam
jangka yang lama.
• Bahan pelindung sumber harus tahan terhadap pengaruh
lingkungan, misalnya pengaruh korosi, dsb.
01
Dalam Fisika Nuklir
• Dalam fisika nuklir, sebuah reaksi nuklir adalah sebuah proses di mana
dua nuklei atau partikel nuklir bertubrukan, untuk memproduksi hasil
yang berbeda dari produk awal. Pada prinsipnya sebuah reaksi dapat
melibatkan lebih dari dua partikel yang bertubrukan, tetapi kejadian
tersebut sangat jarang. Bila partikel-partikel tersebut bertabrakan dan
berpisah tanpa berubah (kecuali mungkin dalam level energi), proses ini
disebut tabrakan dan bukan sebuah reaksi.
• Dikenal dua reaksi nuklir, yaitu reaksi fusi nuklir dan reaksi fisi nuklir.
Reaksi fusi nuklir adalah reaksi peleburan dua atau lebih inti atom
menjadi atom baru dan menghasilkan energi, juga dikenal sebagai reaksi
yang bersih. Reaksi fisi nuklir adalah reaksi pembelahan inti atom akibat
tubrukan inti atom lainnya, dan menghasilkan energi dan atom baru yang
bermassa lebih kecil, serta radiasi elektromagnetik. Reaksi fusi juga
menghasilkan radiasi sinar alfa, beta dan gamma yang sangat berbahaya
bagi manusia.
01
Lanjutan
01
Lanjutan
01
Lanjutan
• (dibulatkan)
• E = mc2
• E = mc2 = 1u x c2
• = 1,660538782×10−27 kg x (299.792.458 m/s)2
• = 149241782981582746,248171448×10−27 Kg m2/s2
• = 149241782981582746,248171448×10−27 J
• = 931494003,23310656815183435498209 ev
• = 931,49 Mev (dibulatkan)
• Jadi, massa 1u = 931,49 Mev
01
Lanjutan
• E = mc2 = 1 Kg x c2
• = 1 Kg x (299.792.458 m/s)2
• = 89,875 PJ kg x (299.792.458 m/s)2
• = 89875517873681764 Kg m2/s2
• = 89875517873681764 (dibulatkan)
• Jadi, massa 1 Kg = 89,875 PJ
01
Lanjutkan
• Jadi, Jumlah energi yang bisa dihasilkan (dengan 100 % efisien ) melalui reaksi fusi nuklir
berbahan materi:
Lithium-6 + Deuterium = 64 Kt/kg (dibulatkan)
01
Lanjutan
01
Fasilitas Produksi Radioisotop
1. Pemboman Target dengan Neuron di dalam Reaktor Nuklir
• Menggunakan neutron
• Sumber neutron adalah reaksi fisi dan reaksi (α,n). Jika partikel
neutron cepat mengenai suatu bahan penyerap, neutron tersebut
diperlambat
2. Pemisah dari Bahan Bakar Reaktor
• Bahan bakar (fuel element) atau Heavy complex isotopes
3. Pemboman dengan Partikel (Cyclotron)
• Sebagai partikel digunakan partikel alfa dan deuteron
01
Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Reaksi Inti
• jenis nuklida yang dapat digunakan sebgai target
• besarnya penampang lintang reaksi
• ketergantungan reaksi yang dimaksud terhadap energi partikel
penembak dengan tingkat kemurnia radionuklida yang dihasilkan
• cara iradiasi sasaran
01
Radioisotop sebagai Sediaan Radiofarmasi
• Jenis radioisotop yang dapat dibuat sebagai sediaan radiofarmasi
bergantung pada kegunaannya; kemurnian yang diinginkan baik
kemurnian radionuklida maupun kemurnian kimia; aktivitas yang
diinginkan.
• Proses radioisotop harus dilakukan dalam laboratorium khusus
dengan pelindung yang sesuai dan ventilasi yang cukup, misalnya dari
Timbal (Pb) atau beton.
• Untuk produksi radioisotop dengan skala mCi dapat dilakukan di
dalam kamar asam biasa (fume hood) dan ventilated box dengan
lubang untuk memasukan tangan.
01
Lanjutan
01
Radioisotop sebagai bidang kedokteran
• Cabang ilmu kedokteran yang memanfaatkan gelombang
elektromagnetik pendek, seperti sinar x disebut radiologi. Radiologi
dimanfaatkan untuk menunjang diagnosis penyakit. Dalam dunia
kedokteran nuklir, prinsip radiologi dimanfaatkan dengan memakai
isotop radio aktif yang disuntikkan ke dalam tubuh. Kemudian, isotop
tersebut ditangkap oleh detektor di luar tubuh sehingga diperoleh
gambaran yang menunjukan distribusinya di dalam tubuh. Sebagai
contoh untuk mengetahui letak penyempitan pembuluh darah,
digunakan radioisotop natrium. Kemudian jejak radioaktif tersebut
dirunut dengan menggunakan pencacah Geiger. Letak penyempitan
pembuluh darah ditunjukan dengan terhentinya aliran natrium.
01
Lanjutan
01
Radioisotop sebagai bidang pertanian
• Fosfor-32 (P-32) berguna untuk membuat benih tumbuhan lebih
unggul dibandingkan dengan induknya.
• Pupuk yang mengandung N-15 dipantau dengan alat pencacah, jika
tidak terdeteksi adanya radiasi, berarti pupuk diserap oleh tanaman
dengan sempurna.
01
Alat Pengukur Radiasi
Peralatan untuk mendeteksi atau mengukur radiasi dapat dibagi
atas beberapa kelompok, yaitu :
• peralatan untuk pendeteksian dan pengukuran jumlah partikel
dan atau aktivitas.
• peralatan pendeteksian dan pengukuran radiasi dan atau dosis.
• peralatan pengukuran nilai sinar.
Prinsip dasar alat pengukuran radiasi adalah detektor/ sensor alat
tersebut berinteraksi dengan radiasi sedemikian rupa sehingga
respon alat sebanding dengan efek radiasi atau sebanding dengan
sifat radiasi yang diukur.
01
Lanjutan
01
Lanjutan
01
Lanjutan
01
Lanjutan
• Untuk deteksi sinar gamma dan sinar X, perlu dipakai bahan dengan
nomor atom yang lebih besar supaya efisiensi juga lebih besar. Contoh :
Germanium , Germanium-Litium.
• Untuk partikel jenis proton seperti partikel alfa, proton, deuteron, triton
dan partikel jenis elektron dapat dipakai Silikon.
01
Lanjutan
b) Film badge
Dosimeter atau pengukuran dosis dengan film badge berdasarkan atas
adanya kenyataan bahwa radiasi pengion yang mengenai halide-perak
dalam emulsi akan mengakibatkan terbentuknya Ag yang telah
dikembangkan menyebabkan penghitaman pada film. Derajat penghitaman
atau disebut “densitas optis” film dapat diukur secara tepat dengan
menggunakan densitometer.
• Filter-filter yang biasanya digunakan adalah Aluminium, Tembaga,
Cadmium, Air, Perak atau Timbal.
• Filter-filter ini selain berguna untuk memisahkan daerah energi, juga
berguna untuk membedakan macam sumber radiasi.
01
Lanjutan
c) Dosimeter Saku
1. Elektrostatik voltmeter. Pembacaannya tidak langsung, tapi perlu alat
luar untuk menerjemahkannya. Alat ini sensitive terhadap sinar-X dan
gamma dengan dosis sampai 200 mR yang memiliki ketelitian 15% dan
energy antara 0,05 – 2 Mev.
2. Dosimeter saku dengan prinsip elektroskop dan pembacaannya
langsung.
01
Lanjutan
2. Keselamatan Kerja
a) Ketentuan kerja dengan sumber terbungkus
Perlu diperhatikan factor – factor waktu, jarak, dan penahan radiasi ( shielding ).
a) Tata kerja dengan zat radioaktif sumber terbungkus
Usahakan agar kekuatan sumbernya sekecil mungkin ; sumber radiasi harus
diberi tanda yang tetap dan jelas ; jangan sampai ada kontaminasi atau
kebocoran.
01
Lanjutan
01
Lanjutan
01
Lanjutan
01
Lanjutan
TERIMA KASIH
01