Pengertian
Radionuklida adalah suatu isotope dari zat radioaktif yang dapat memancarkan radiasi
dengan intensitas tertentu, dapat terjadi secara alamiah maupun buatan melalui suatu penelitian.
Beberapa hal yang dapat menyebabkan adanya kontaminasi pada sasaran adalah adanya reaksi
(n,p) dan (n,α), kombinasi dari sasaran dan kelimpahan dari sasaran.
Berkas netron yang dihasilkan reaktor terdiri dari dua kelompok, yaitu :
Reaksi-Reaksi
Reaksi n , γ
Pada reaksi ini, inti terbentuk memiliki kelebihan massa 1sma dibandingkan
dengan inti semula dan melepaskan sinnar gamma. Hasil reaksi ini merupakan isotope
dari sasaran sehingga terdapat kesulitas untuk memisahkannya, hal ini dikarenakan
radioisotope yang terbentuk seakan-akan diencerkan oleh isotope yang stabil, sehingga
radioisotope yang diperoleh memiliki aktivitas yang rendah.
Reaksi n , p
Dalam reaksi ini, terbentuk nuklida yang berlainan sehingga mudah untuk
dipisahkan.
Reaksi n,α
Dalam reaksi ini nuklida yang dihasilkan berupa radioisotop bebas pengemban,
mudah dipisahkan. Reaksi (n, α) diikuti dengan peluruhan beta, dimana reaksi (n,α)
hanya digunakan sebagai reaksi antara untuk membuat isotop tertentu. Cara ini berbeda
dengan reaksi (n, γ) biasa, karena hasilnya akan senantiasa bebas pengemban.
Reaksi n,f
Hasil pembelahan ini banyak diperoleh radioisotop sebagai hasil samping.
Misalnya U-235 dan Pu-239 ditembak dengan neutron akan terjadi reaksi pembelahan.
Dengan daya reactor yang tinggi, fisi dapat isolasi secara ekonomis dalam jumlah yang
besar.
Cara Pengendapan
Kemurnian diperoleh tergantung pada kecepatan pengendapan, konsentrasi, pH, jenis
pereaksi, suhu dan lain-lain. Jika terjadi masalah karena endapan yang diperoleh sedikit,
maka ditambahkan pengemban. Kelemahan cara ini akan menyebabkan aktivitas spesifik
rendah.
Cara Destilasi
Cara ini berdasarkan sifat fisika dan sifat kimia antara radionuklida dengan sasaran.
Cara Kromatografi
Cara ini dilakukan dengan kromatografi kolom dengan fase diam seperti alumina, silica
gel, dll. Cara ini dikembangkan untuk system generasi isotope. Generator isotop adalah
suatu sistem yang terdiri dari 2 macam radionuklida, dimana satu radionuklida
mempunyai waktu paruh panjang dan menghasilkan radioisotop yang lain yang
mempunyai waktu paruh lebih rendah
Pengawasan Kualitas
Pengawasan kualitas dan kemurnian sangat penting, untuk itu ada beberapa persyaratan
misalnya:
Senyawa Bertanda
Adalah suatu senyawa yang salah satu atau lebih atomnya diganti dengan atom radioisotop atau
isotop stabil tanpa atau dengan merubah struktur senyawa tersebut.
Pada radioisotop dengan sumber tertutup, radiasi yang dipancarkan sangat diutamakan.
Jenis ini terutama digunakan untuk industri (radiografi) atau untuk terapi dalam bidang
kedokteran. Radiasi yang dipancarkan oleh sumber tertutup harus dapat memenuhi tujuan
termasuk misalnya intensitas dan keseragaman radiasinya. Wadah harus dengan kualitas baik
meskipun digunakan dalam jangka yang lama. Bahan pelindung sumber harus tahan terhadap
pengaruh lingkungan.
Reaksi nuklir adalah sebuah proses di mana dua nuklei atau partikel nuklir bertubrukan, untuk
memproduksi hasil yang berbeda dari produk awal. Ada dua reaksi nuklir :
1. Reaksi fusi nuklir adalah reaksi peleburan dua atau lebih inti atom menjadi atom baru dan
menghasilkan energi, juga dikenal sebagai reaksi yang bersih. Reaksi fusi juga
menghasilkan radiasi sinar alpha, beta, dan gamma.
Contoh : reaksi yang terjadi di hampir semua inti bintang di alam semesta, senjata bom
hydrogen (reaksi fusi tak terkendali). Unsur : Lithium, Hidrogen
2. Reaksi fisi nuklir adalah reaksi pembelahan inti atom akibat tubrukan inti atom lainnya,
dan menghasilkan energi dan atom baru yang bermassa lebih kecil, serta radiasi
elektromagnetik.
Contoh : ledakan senjata nuklir dan pembangkit listrik tenaga nuklir. Unsur : Plutonium-
239, Uranium-235
Prinsip dasar alat ini adalah detector/sensor alat tersebut berinteraksi dengan radiasi sedemikian
rupa sehingga respon alat sebanding dengan efek radiasi atau sifar radiasi yang diukur.
1) Alat pengukur radiasi : alat pencacah partikel, alat cacah detector gas, alat detector
sintilasi, dan alat detector semikonduktor.
2) Alat pengukur dosis : pocket chamber, film badge, dosismeter saku dan kamar arus ion.