Anda di halaman 1dari 4

Nama : Dhea Anggraeni

Npm : 1943050012
Mata Kuliah : RadioFarmasi

Ringkasan
Pendahuluan RadioFarmasi Dan Produksi Radionuklida
I. Pendahuluan RadioFarmasi
Radiasi adalah pemancaran/pengeluaran dan perambatan energy menembus ruang
atau sebuah substansi dalam bentuk gelombang atau partikel. Partikel radiasi terdiri
dari atom atau subatom dimana mempunyai massa dan bergerak, menyebar dengan
kecepatan tinggi menggunakan energi kinetik. Beberapa contoh dari partikel radiasi
adalah electron, beta, alpha, photon & neutron.
Sumber radiasi dapat terjadi secara alamiah maupun buatan. Sumber radiasi
alamiah contohnya radiasi dari sinar kosmis, radiasi dari unsur-unsur kimia yang
terdapat pada lapisan kerak bumi, radiasi yang terjadi pada atsmosfir akibat terjadinya
pergeseran lintasan perputaran bola bumi. Sedangan sumber radiasi buatan contohnya
radiasi sinar x, radiasi sinar alfa, radiasi sinar beta , radiasi sinar gamma.

II. Penggunaan Prinsip Dan Cara-Cara Farmasi Dan Radiokimia


Untuk membuat obat yang mengandung atom radioaktif (radiofarmaka) bagi
keperluan diagnosa dan penyembuhan (terapi) penyakit yang diidap oleh pasien.
Senyawa kimia atau obat, yang salah satu atom penyusun strukturnya adalah nuklida
radioaktif, untuk keperluan diagnosa atau penyembuhan (terapi) suatu penyakit dan
dapat diberikan ke pasien secara oral, parenteral, dan inhalasi disebut sebagai
radiofarmaka. Sedangkan untuk bidang keahlian (specialist) kedokteran yang
berhubungan dengan penggunaan bahan radioaktif (radiofarmaka) untuk tujuan
diagnosa dan terapi suatu penyakit disebut kedokteran nuklir.
Radiofarmaka diformulasikan dalam berbagai wujud kimia dan fisika untuk
mengarahkan (targeted) keradioaktifan ke bagian-bagian tertentu dari tubuh dengan
harapan bahwa Radiasi-γ yang dipancarkan dari radiofarmaka diagnosa dengan
mudah akan keluar dari tubuh sehingga memungkinkan deteksi dan pengukuran
dilakukan di luar tubuh (eksternal).
Terapi Radiofarmaka akan memancarkan radiasi dalam bentuk partikel
bermuatan, misalnya b atau a, yang mendepositkan energi kedalam organ yang
sedang disembuhkan dari penyakit.

III. Aplikasi Radiologi Dalam Kesehatan


Sinar x adalah pancaran gelombang elektromagnetik yang sejenis dengan
gelombang listrik, radio, inframerah panas, cahaya, sinar gamma , sinar kosmik dan
sinar ultraviolet tetapi dengan panjang gelombang yang sangat pendek. Penggunaan
sinar x adalah sesuatu yang penting untuk diagnosa gigi geligi serta jaringan
sekitarnya dan pemakaian yang paling banyak pada diagnostic imaging system.
Perbedaan antara sinar dengan sinar elektromagnetik lainnya terletak pada panjang
gelombang dimana panjang gelombang pada sinar x lebih pendek yaitu :
A = 1/100.000.000 cm = 10-8 cm.
Lebih pendek panjang gelombang dan lebih besar fekwensinya maka energi yang
berikan lebih banyak. Energi pada sinar x memberikan kemampuan untuk penetrasi
khususnya gigi, tulang dan jaringan disekitar gigi. Efek dari radiasi elektromagnetik
dalam kehidupan, bervariasi tergantung panjang gelombang, Gelombang TV dan
radio dimana berada di atsmosfir tidak mempunyai efek pada jaringan manusia.

Produksi Radionuklida

I. Pendahuluan Radionuklida
a. Pengertian Radionuklida atau Radioisotop
Radionuklida atau biasa disebut radioisotop adalah suatu isotop dari zat
radioaktif. radionuklida ini mampu memancarkan radiasi dengan intensitas
tertentu. Radionuklida dapat terjadi secara alamiah ataupun sengaja (dibuat
oleh manusia dalam reaktor) pada suatu penelitian.

b. Tujuan produksi radiofarmasi


Menyediakan nukleotida radioisotop tertentu dengan syarat tertentu
tergantung pada maksud penggunaannya serta memiliki aktivitas yang cukup
tinggi.

II. Teknis Pemisahan Radioisotop


 Cara Pengendapan
Kemurnian radionuklida yang diperoleh sangat tergantung pada kecepatan
pengendapan, konsentrasi, pH, jenis pereaksi, suhu dan lain sebagainya. Biasanya
timbul masalah karena endapan yang diperoleh sedikit, karena itu sering
ditambahkan pengemban. Kelemahannya adalah menyebabkan aktivitas spesifik
yang rendah.
 Cara Destilasi
Berdasarkan perbedaan sifat fisika dan sifat kimia antara radionuklida
dengan sasaran dapat dipisahkan secara destilasi.
 Cara Kromatografi
Untuk pemisahan p da umumnya dilakukan dengan kromatogra kolom
dengan fase diam-seperti alumina, silika gel, sbb. Cara 4 makin dikembangkan
teruta . untuk sistem generator isotop.
III. Generator Isotop
 Generator isotop adalah suatu sistem yang terdiri dari 2 macam UT
radionuklida, dimana satu radionuklida mempunyai waktu paruh panjang
dan menghasilkan radioisotop yang lain yang mempunyai waktu paruh
lebih rendah.
 Aktivitas sistem ini menurun mengikuti waktu paruh induk dan primitip
generator ini adalah memisahkan nuklida anak dari induknya.
 Dengan cara ini memungkinkan pemakaian radioisotop dengan waktu
paruh pendek pada tempat yang jauh dari pusat reaktor.
 Hal ini penting pada bidang kedokteran mengingat radioisotop yang
dihasilkan mempu ai waktu paruh pendek sehingga tida membahayakan
pasien.
IV. Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Reaksi Inti
 Jenis nuklida yang dapat digunakan sebgai target
 Besarnya penampang lintang reaksi
 ketergantungan reaksi yang dimaksud terhadap energi partikel penembak
dengan tingkat kemurnia radionuklida yang dihasilkan
 cara iradiasi sasaran
V. Radioisotop sebagai Sediaan Radiofarmasi
 Jenis radioisotop yang dapat dibuat sebagai sediaan radiofarmasi bergantung pada
kegunaannya: kemurnian yang diinginkan baik kemurnian radionuklida maupun
kemurnian kimia: aktivitas yang diinginkan.
 Proses radioisotop harus dilakukan dalam laboratorium khusus dengan pelindung
yang sesuai dan ventilasi yang cukup, misalnya dari Timbal (Pb) atau beton.
 Untuk produksi radioisotop dengan skala mCi dapat dilakukan di dalam-karrrar-
asam biasa (fume hood) dan ventilated box dengan lubang untuk memasukan
tangan.
 Untuk radionuklida pemancar beta yang lemah digunakan Glove . dengan tekanan
rendah (sealed reduced pressure glove box).
 Perlu ada perlindungan khusus agar para operator tidak terpapar pada dosis yang
melebihi batas yang diizinkan. Bahan untuk pelindung, misalnya plastik, beton
dan timbal.
 Dinding pelindung sebaiknya diletakkan sedekat mungkin dengan sumber
radioaktif asalkan tidak mengaggu proses yang dikerjakan

Anda mungkin juga menyukai