Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN TENTANG SUMBER RADIOAKTIF

DAN RADIOAKTIVITAS

Haifa Lutfiani Putri


XII IPA 1

SMA PLUS YPHB BOGOR


Jl. Raya Pajajaran No.234A, Babakan, Bogor Utara, Kota Bogor,
Jawa Barat
2020/2021
I.PENDAHULUAN..................................................................................................I
1.1 Latar Belakang.....................................................................................1
1.2 Tinjauan Pembuatan Laporan..............................................................2
1.3 Manfaat Pembuatan Laporan...............................................................3
II.MATERI..............................................................................................................II

2.1 Sumber Radioaktif dan Radioaktivitas........................................................ 5


2.2 Pemanfaatan.................................................................................................... 7

2.3 Dampak Dan Proteksinya……………….............................................6


III.PEMBAHASAN................................................................................................III
3.1 Hasil Materi.........................................................................................7
IV.PENUTUP..........................................................................................................IV
4.1 Kesimpulan..........................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Seiring dengan pemanfaatan teknologi nuklir di Indonesia dalam bidang kesehatan


maupun industri, menuntut adanya suatu kinerja sumber daya manusia maupun peralatan
yang memadai. Hal ini diperlukan untuk mendapatkan hasil kerja yang cukup baik,
termasuk di dalamnya adalah keselamatan kerja baik untuk personil maupun lingkungan.
Untuk dapat mencapai tujuan itu, diperlukan suatu acuan yang dapat digunakan sebagai
dasar dalam melaksanakan tugas. Standar merupakan salah satu acuan yang dapat
digunakan untuk memenuhi keperluan tersebut. Beberapa hal yang penting diangkat di
dalam topik ini, berasal dari beberapa standar dan berisi penetapan sistem klasifikasi
sumber tertutup berdasarkan pengujian kinerja, dan menentukan persyaratan umum,
kinerja uji, uji produk, penandaan dan sertifikasi.

Dari beberapa standar tersebut dapat memberikan gambaran tentang beberapa jenis uji
yang dapat digunakan oleh pabrikan serta dapat digunakan untuk mengevaluasi
keselamatan produknya, dan oleh pengguna sumber untuk memilih jenis yang cocok
dengan aplikasi yang diperlukan, khususnya jika proteksi terhadap pelepasan bahan
radioaktif, yang berakibat terjadinya paparan radiasi pengion menjadi perhatian utama.
Laporan ini diharapkan dapat juga menjadi tambahan wawasan bagi badan pengawas, di
dalam melaksanakan tugas pengawasannya. Selain itu, pengguna dapat memanfaatkan
standar yang digunakan sebagai acuan dalam naskah ini untuk melakukan pemeriksaan
kebocoran sumber yang digunakannya, serta dapat memantau atau inspeksi berkala
terhadap sumber radiasi tersebut.

Dalam Laporan ini pengujian dibagi dalam beberapa kelompok, termasuk misalnya,
paparan terhadap suhu tinggi dan rendah yang abnormal, dan beberapa uji mekanik.
Setiap uji dapat diterapkan dalam beberapa tingkat. Kriteria lulus tidaknya pengujian
bergantung pada kebocoran isi sumber radioaktif. Pengujian tersebut merupakan
persyaratan minimum sesuai dengan aplikasi.
1.2 Tujuan

1. Sebagai sarana informasi tentang Radioaktif dan Radioaktivitas


2. Memperluas wawasan tentang pemanfaatan Radioaktif
3. Menghimbau masyarakat tentang dampak yang disebabkan oleh Radioaktif

1.3 Manfaat

1. Mengenal Jenis-jenis Radioaktivitas


2. Memahami berbagai macam pemanfaatan Radioaktif dalam berbagai bidang
3. Mengetahui Dampak-dampak apa saja yang ditimbulkan dari Radioaktif
BAB II
MATERI
2.1 Sumber Radioaktif dan Radioaktivitas

RADIOAKTIF

Sumber radioaktif adalah unsur yang bisa memancarkan radiasi karena sifatnya yang
tidak stabil. Sumber radioaktif ada yang bersifat alami dan buatan. Sumber radiasi alami
dipaparkan sebagai berikut:
• Radiasi benda-benda langit
Orang yang berada di lokasi yang lebih tinggi akan menerima radiasi yang lebih besar
karena semakin tipis lapisan udara yang dapat bertindak sebagai penahan radiasi. Jadi,
orang yang berada di puncak gunung akan menerima radiasi yang lebih banyak daripada
yang di permukaan laut. Begitupula orang yang bepergian dengan pesawat terbang juga
menerima lebih banyak radiasi.
• Radiasi dari kerak bumi
Bahan radioaktif utama yang ada dalam kerak bumi adalah Kalium-40, Rubidium-87,
unsur turunan dari Uranium-238 dan turunan Thorium-232. Besarnya radiasi dari kerak
bumi ini berbeda-beda karena konsentrasi unsur-unsur di tiap lokasi berbeda, tetapi
biasanya tidak terlalu berbeda jauh.
• Radiasi dari dalam tubuh
Manusia juga menerima pancaran radiasi dari dalam tubuhnya sendiri. Unsur radioaktif ini
kebanyakan berasal dari sumber kerak bumi yang masuk melalui udara yang dihirup, air
yang diminum ataupun makanan. Bahkan, air mengandung larutan uranium radioaktif dan
thorium. Namun, jumlahnya sangat kecil. Unsur yang meradiasi manusia dari dalam ini
kebanyakan berupa tritium, Carbon-14, Kalium-40, Timah Hitam (Pb-210) dan
Polonium-210. Radiasi internal ini umumnya merupakan 11% total radiasi yang diterima
seseorang.

Untuk sumber radioaktif buatan, sekarang ini telah banyak digunakan di berbagai bidang,
seperti kesehatan, industri, dan pertambangan. Yang dipaparkan sebagai berikut:

• Radiasi dari tindakan medik

Dalam bidang kedokteran radiasi digunakan sebagai alat pemeriksaan (diagnosis) maupun
penyembuhan
(terapi). Pemindai sinar-X atau Roentgen merupakan alat diagnosis yang paling banyak
dikenal dan dosis
radiasi yang diterima dari roentgen ini merupakan dosis tunggal (sekaligus)
terbesar yang diterima dari radiasi buatan manusia. Tindakan medik ini
menyumbang 96% paparan rata-rata radiasi buatan pada manusia.
sehingga jumlah dan jenis sinar-X yang diterima harus dibatasi. Mesin pemindai sinar-X,
mammografi dan CT (Computerized Axial Tomography) Scanner meningkatkan dosis
radiasi buatan pada manusia. Untuk kepentingan tindakan medik yang menggunakan
cobalt-60, dinding kamar tempat penggunaan zat radioaktif jenis ini harus memiliki
ketebalan khusus.

• Radiasi dari reaktor nuklir


Banyak orang beranggapan bahwa tinggal di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir akan
menyebabkan terkena radiasi yang tinggi. Meskipun di dalam reaktor terdapat banyak
sekali unsur radioaktif, tetapi sistem keselamatan reaktor membuat jumlah lepasan radiasi
ke lingkungan sangat kecil. Dalam kondisi normal, seseorang yang tinggal di radius 1-6
km dari reaktor menerima radiasi tambahan tak lebih daripada 0,005 milisievert per
tahun. Nilai ini jauh lebih kecil daripada yang diterima dari alam (kira-kira 2 milisievert
per tahun) atau 1/400 nilai radiasi dari alam

RADIOAKTIVITAS

Radioaktivitas disebut juga peluruhan radioaktif, yaitu peristiwa terurainya beberapa inti
atom tertentu secara spontan yang diikuti dengan pancaran sinar radioaktif seperti partikel
alfa (inti helium), partikel beta (elektron), atau radiasi gamma (gelombang
elektromagnetik gelombang pendek). Inti atom yang tidak stabil selalu memancarkan
secara spontan sinar radioaktif, sehingga akhirnya akan diperoleh inti atom yang stabil.
Sinar-sinar yang dipancarkan dalam radioaktivitas disebut dengan sinar radioaktif Unsur
yang selalu memancarkan sinar radioaktif disebut dengan unsur (isotop) radioaktif).

Jenis-Jenis Radioaktivitas dibedakan Berdasarkan partikel penyusunnya, sinar radioaktif


dibagi menjadi tiga, yaitu sinar alfa, sinar beta, dan sinar gamma.

Radioaktivitas Sinar Alfa (Sinar α)

Sinar alfa adalah sinar yang dipancarkan oleh unsur radioaktif. Sinar ini ditemukan secara
bersamaan dengan penemuan fenomena radioaktivitas, yaitu peluruhan inti atom yang
berlangsung secara spontan, tidak terkontrol, dan menghasilkan radiasi. Sinar alfa terdiri
atas dua proton dan dua neutron. Berikut ini adalah sifat alamiah sinar alfa.
· Sinar alfa merupakan inti He.
· Dapat menghitamkan pelat film (yang berarti memiliki daya ionisasi). Daya ionisasi
sinar alfa paling kuat daripada sinar beta dan gamma.
· Mempunyai daya tembus paling lemah di antara ketiga sinar radioaktif.
· Dapat dibelokkan oleh medan listrik maupun medan magnet.
· Mempunyai jangkauan beberapa sentimeter di udara dan 102
mm di dalam logam

Radioaktivitas Sinar Beta (Sinar β)

Sinar beta merupakan elektron berenergi tinggi yang berasal dari inti atom. Berikut ini
beberapa sifat alamiah sinar beta.
· Mempunyai daya ionisasi yang lebih kecil dari sinar alfa.
· Mempunyai daya tembus yang lebih besar dari pada sinar alfa.
· Dapat dibelokkan oleh medan listrik maupun medan magnet.
· Sinar beta merupakan jenis radioaktivitas yang memiliki muatan negatif.

Radioaktivitas Sinar Gamma (Sinar γ)


Sinar gamma adalah radiasi gelombang elektromagnetik yang terpancar dari inti atom
dengan energi yang sangat tinggi yang tidak memiliki massa maupun muatan. Sinar gamma
ikut terpancar ketika sebuah inti memancarkan sinar alfa dan sinar beta. Peluruhan sinar
gamma tidak menyebabkan perubahan nomor atom maupun massa atom. Sinar gamma
memiliki beberapa sifat alamiah berikut ini. Sinar gamma tidak memiliki jangkauan
maksimal di udara. Mempunyai daya ionisasi paling lemah. Mempunyai daya tembus yang
terbesar.
Tidak membelok dalam medan listrik maupun medan magnet.
Sinar gama merupakan jenis radioaktivitas yang tidak memiliki muatan postif maupun
negatif.

2.2 Pemanfaatan

1) Pemanfaatan di bidang kedokteran


Isotop Na-24 di dalam Natrium Clorida(NaCl) digunakan untuk meneliti peredaran darah
di dalam tubuh manusia. Selain itu juga ada Isotop I-131 yang mana digunakan untuk
melihat cara kerja getah tiroid yang ada di dalam kelenjar gondok. Tidak hanya itu, ada
juga Isotop dari Fe-59 yang di gunakan untuk menlihat kecepatan produksi sel darah
merah di dalam tubuh seseorang. Radioisotop juga bisa berfungsi sebagai sumber radiasi
yang bisa digunakan untuk terapi penyakit kanker. Terapi kanker tersebut dilakukan
dengan menggunakan radiosotop Co-60.

2) Pemanfaatan di bidang biologi


Isotop C-14 dan juga Isotop O-17 saat ini digunakan untuk mengamati proses fotosintesis
pada tanaman, Selain itu, Radioisotop dari Natrium dan juga Kalium digunakan dalam
penelitian permeabilitas selaput sel.

3) Pemanfaatan di bidang pertanian


Radiositop juga berperan penting di dalam bidang pertanian. Isotop P-32 digunakan untuk
mengetahui cara pemupukan yang sesuai pada tanaman tertentu. Selain itu, Isotop tsb
juga digunakan untuk mengetahui kapan umur tanaman yang baik dan siap diberikan
pupuk.
Selain itu, fungsi radiasi unsur radioaktif juga berguna untuk:
· memberantas hama penyakit dengan mengurangi populasi serangga dengan membuat
serangga jantan mandul.
· Mendapatkan bibit tanaan unggul
· Mengawetkan hasil pertanian seperti bawang dan lobak agar tidak bertunas saat
disimpan

4) Pemanfaatan di bidang arkeolog


Bagi para arkeolog, Radioisotop dari C-14 digunakan sebagai peruntut untuk mengetahui
berapa usia dari fosil yang ditemukan. Umur tanah, dan batuan juga bisa diketahui
dengan bantuan unsur radioaktif.
5) Pemanfaatan di bidang Kimia
Di dalam laboratorium, radioisotop digunakan dalam beberapa reaksi kimia. Dalam reaksi
esterifikasi yang membentuk ester dari asam karboksilat dan alkohol. Selain itu
digunakan juga pada reaksi fotosintesis di dalam laboratorium menggunakan radioisotop
O-18.

6) Pemanfaatan di bidang Industri


Sinar radiasi juga sangat penting di dalam dunia produksi industri. Sinar radioisotop yang
mampu menembus logam padat dan membuat plat film jadi hitam digunakan untuk
mendeteksi apakah ada keretakan dan juga mengukur ketebalan pada benda-benda padat.
Kongkritnya, radioisotop digunakan untuk:
· Mengukur ketebalan kaca
· Menguji kepadatan benda tanpa merusak benda tersebut
· Mengukur ketebalan kertas
· Menjaga produksi timah dalam pembuatan kaleng
· Mengawetkan benda-benda dari kayu seperti kerajinan tangan
· Untuk mengukur efektifitas oli dan aditif pada mesin

2.3 Dampak dan Proteksinya

Dampak

Unsur radioaktif yang mampu secara spontan memancarkan sinar radiasi ini ternyata tidak
hanya memberikan manfaat bagi kehidupan manusia, namun juga memberikan resiko
yang berbahaya bagi tubuh manusia. Efek radiasi dari zat radioaktif ini memberikan
dampak negatif pada organ-organ tubuh kita yang sensitif seperti mata, fungsi reproduksi,
tulang belakang. Akibat yang dapat ditimbulkan dari sinar radioaktif ini adalah:
· Terjadi kerusakan genetis. Bisa membuat kemandulan pada sistem reproduksi atau
terjadi keainan pada keturunannya seperti cacat.
· Kerusakan lensa mata seperti katarak.
· Kerusakan pada sel pembentuk sel darah merah

Proteksi

Proteksi dan Pengendalian Bahaya Sinar Radioaktif untuk mencegah terjadinya


kecelakaan radioaktif dan paparan sinar radioaktif yang melebihi dosis yang
diperkenankan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proteksi dan pengendalian
bahaya sinar radioaktif di atom dan kesesuaiannya dengan Norma K3 serta peraturan
perundangan yang terkait. Dasar pemikiran ini adalah bahwa pemanfaatan sinar radioaktif
di bidang industri memiliki faktor bahaya yang sangat besar meskipun potensi bahaya
yang ditimbulkan relative kecil. Oleh karena itu perlu adanya proteksi dan pengendalian
bahaya radioaktif.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Hasil Materi


Studi tentang bagaimana paparan radiasi dapat mempengaruhi materi hidup terletak pada
batasan fisika dan biologi. Bahkan dengan kemajuan terbaru dalam pemahaman ilmiah,
pemahaman kita tentang bidang ini tetap tidak lengkap dan empiris. Untuk memprediksi
efek radiasi pada seseorang akan membutuhkan setidaknya pengetahuan tentang dosis
yang tepat dari radioaktivitas di mana masing-masing organnya terkena. Informasi ini
jarang tersedia, bahkan lebih ketika efeknya muncul bertahun-tahun setelah pemaparan,
yang merupakan kasus umum. Maka tidak mungkin untuk menghubungkan efek dengan
eksposur yang telah berlalu ini karena efek tersebut sering dikaitkan dengan banyak
penyebab lain. Ketika berbicara tentang kanker, sayangnya, hubungan definitif seperti itu
hampir tidak pernah bisa dibuat. Radiasi dapat bermanfaat bagi organisme hidup jika
hanya mempengaruhi sel yang sakit atau berbahaya. Namun, ketika mulai menyentuh sel-
sel sehat, itu bisa menimbulkan konsekuensi yang berbahaya. Untungnya bagi kami,
sebagian besar materi hidup memiliki kemampuan untuk beregenerasi setelah terkena
radiasi dalam dosis lemah. Tetapi untuk kasus dengan dosis yang lebih kuat, efeknya
hampir selalu tidak dapat diubah. Sejumlah besar faktor terlibat dalam menentukan
seberapa berbahaya paparan itu. Sifat radiasi, jumlah yang diserap dan bagian tubuh yang
terpengaruh semuanya penting dalam menentukan konsekuensi akhirnya.
Peluruhan radioaktif (juga dikenal sebagai peluruhan nuklir, radioaktivitas, disintegrasi
radioaktif, atau disintegrasi nuklir) adalah proses di mana inti atom yang tidak stabil
kehilangan energinya melalui radiasi. Bahan yang mengandung inti tidak stabil dianggap
radioaktif. Tiga dari jenis peluruhan yang paling umum adalah peluruhan alfa, peluruhan
beta, dan peluruhan gamma, yang kesemuanya melibatkan pemancaran satu atau lebih
partikel atau foton. Gaya lemah adalah mekanisme yang bertanggung jawab atas
peluruhan beta.
Peluruhan radioaktif adalah proses stokastik (yaitu acak) pada tingkat atom tunggal.
Menurut teori kuantum, tidak mungkin untuk memprediksi kapan atom tertentu akan
meluruh, terlepas dari berapa lama atom tersebut ada. Namun, untuk sejumlah besar atom
identik, laju peluruhan keseluruhan dapat dinyatakan sebagai konstanta peluruhan atau
sebagai waktu paruh. Waktu paruh atom radioaktif memiliki jangkauan yang sangat
besar; dari hampir seketika hingga jauh lebih lama dari usia alam semesta.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Radioaktif merupakan suatau sumber daya terbarukan yang memiliki banyak kegunaan.
seperti contoh dalam bidang kedokteran, pertanian, arkeolog, kimia, biologi, fiskia dan
lain lain. Namun disamping memiliki banyak kegunaan ternyata radioaktif juga memiliki
banyak efek samping jika terpapar terlalu lama. Radioaktif pun akan menjadi bencana
besar jika disalahgunakan. Maka dari itu kita harus memanfaatkannya dengan sebaik
baiknya.
BAB V
DAFTAR PUSAKA

1. http://digilib.batan.go.id/e-prosiding/File
%20Prosiding/Lingkungan/Bapeten/artikel/Sri-MulyonoAtmojo135.pdf
2. https://docplayer.info/157946438-Radioaktivitas-ikwan-wahyudi.html
3. https://bagiberita24.blogspot.com/2019/03/laporan-fisika-sumber-radioaktif.html
4. https://t.co/WWEfW45uax

Anda mungkin juga menyukai