DAN NON-PENGION
DISUSUN OLEH
Burhanudin (19230018)
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan
rahmat-Nya, penulis dapat menyusun jurnal yang berjudul “Radiasi Pengion dan
Non-Pengion” dengan lancar.
Adapun maksud penyusunan jurnal ini untuk memenuhi tugas Fisika. Rasa terima
kasih tidak terkirakan kepada yang terhormat Ibu “Delfi Iskardyani,S.Pd.,M.Si”
Harapan penulis bahwa makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca untuk
menambah wawasan dan pengetahuan tentang Radiasi pengion dan non pengion.
Penulis menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna dengan
keterbatasan yang dimiliki. Tegur sapa dari pembaca akan diterima dengan tangan
terbuka demi perbaikan dan penyempurnaan jurnal ini.
Burhanudin
BAB I PENDAHULUAN
Radiasi adalah pancaran energi melalui suatu materi atau ruang dalam bentuk
panas, partikel atau gelombang elektromagnetik/cahaya (foton) dari sumber radiasi.
Ada beberapa sumber radiasi yang kita kenal di sekitar kehidupan kita, contohnya
adalah televisi, lampu penerangan, alat pemanas makanan (microwave oven),
komputer, dan lain-lain.Radiasi dalam bentuk gelombang elektromagnetik atau
disebut juga dengan foton adalah jenis radiasi yang tidak mempunyai massa dan
muatan listrik. Misalnya adalah gamma dan sinar-X, dan juga termasuk radiasi
tampak seperti sinar lampu, sinar matahari, gelombang microwave, radar dan
handphone.
Radiasi dapat diartikan sebagai energi yang dipancarkan dalam bentuk partikel atau
gelombang. Pengertian tentang radiasi dan gelombang dapat dijelaskan pada
kejadian berikut. Apa yang anda lakukan bila anda melihat kolam air tenang yang
pada permukaannya mengapung beberapa helai daun..?? Secara spontan mungkin
anda akan melempar kerikil ke kolam tersebut.
Dapat anda lihat bahwa pada lokasi jatuhnya kerikil akan muncul riak, yang
kemudian akan menyebar dalam bentuk lingkaran. Riak-riak tersebut ialah
gelombang dan memperlihatkan pergerakan energi yang diberikan oleh kerikil dan
energi tersebut menyebar dari lokasi jaruhnya kerikil ke segala arah. Ketika riak
mencapai daun, daun tersebut akan terangkat naik ke puncak gelombang.
BAB II PEMBAHASAN
Radiasi dapat didefinisikan sebagai proses dimana energi dilepaskan oleh atom-
atom. Radiasi ini biasanya diklasifikasikan menjadi dua kelompok yakni Radiasi
korpuskuler (corpuscular radiation), adalah suatu pancaran atau aliran dari atom-
atom dan atau partikel-partikel sub-atom, yang mempunyai kemampuan untuk
memindahkan energi geraknya atau energi kinetiknya (kinetic energy) ke bahan-
bahan yang mereka tumbuk/bentuk. Radiasi Elektromagnetis adalah suatu pancaran
gelombang (gangguan medan elektris dan magnetis) yang bisa menyebabkan
perubahan struktur dalam atom dari bahan-bahan yang dilaluinya (medium).
Radiasi adalah energi yang dihantarkan, dipancarkan dan diserap dalam bentuk
partikel atau gelombang.
Berdasarkan sumbernya radiasi secara garis besar dapat dibedakan menjadi :
1. Radiasi alam
Radiasi alam berasal dari sinar kosmos, sinar gamma dari kulit bumi, peluruhan
radom dan thorium di udara, serta radionuklida yang ada dalam bahan makanan.
Berikut sumber radiasi dari alam :
Radiasi benda-benda langit
Karena medan magnet bumi mempengaruhi radiasi ini, maka orang di kutub
menerima lebih banyak daripada yang ada di katulistiwa. Selain itu orang yang
berada di lokasi yang lebih tinggi akan menerima radiasi yang lebih besar karena
semakin tipis lapisan udara yang dapat bertindak sebagai penahan radiasi. Jadi,
orang yang berada di puncak gunung akan menerima radiasi yang lebih banyak
daripada yang di permukaan laut. Begitupula orang yang bepergian dengan pesawat
terbang juga menerima lebih banyak radiasi.
Radiasi dari kerak bumi
Bahan radioaktif utama yang ada dalam kerak bumi adalah Kalium-40, Rubidium-87,
unsur turunan dari Uranium-238 dan turunan Thorium-232. Besarnya radiasi dari
kerak bumi ini berbeda-beda karena konsentrasi unsur-unsur di tiap lokasi berbeda,
tetapi biasanya tidak terlalu berbeda jauh. Penelitian di Perancis, Jerman, Italia,
Jepang dan Amerika Serikat menunjukkan bahwa kira-kira 95 persen populasi
manusia tinggal di daerah dengan tingkat radiasi rerata dari bumi antara 0,3–0,6
milisievert (mSv ) per tahun. Sekitar 3 persen populasi dunia menerima dosis 1 mSv
per tahun atau lebih.
2. Radiasi buatan
Radiasi buatan adalah radiasi yang timbul karena atau berhunbungan dengan
aktivitas manusia, seperti penyinaran dengan sinar-X di bidang medis
(radiodiagnostik dan radioterapi), radiasi diperoleh di pembangkit tenaga nuklir,
radiasi yang diperoleh di bidang industri dll. Berikut sumber radiasi dari buatan :
Jenis Radiasi
Radiasi terdiri dari beberapa jenis dan setiap jenis radiasi tersebut memiliki panjang
gelombang masing-masing. Ditinjau dari massanya radiasi dapat dibagi menjadi
radiasi elektromagnetik dan radiasi partikel. Radiasi elektromagnetik ialah radiasi
yang tidak memiliki massa.
Radiasi ini terdiri dari gelombang radio, gelombang mikro, inframerah, cahaya
tampak, sinar-X, sinar gamma dan sinar kosmik. Radiasi partikel ialah radiasi berupa
partikel yang memiliki massa, misalnya partikel beta, alfa dan neutron.
Bila ditinjau dari “muatan listriknya” radiasi dapat dibagi menjadi radiasi pengion dan
radiasi non-pengion. Radiasi pengion ialah radiasi yang apabila menumbuk atau
menabrak sesuatu akan muncul partikel bermuatan listrik yang disebut ion. Peristiwa
terjadinya ion ini disebut ionisasi, Ion ini kemudian akan menimbulkan efek atau
pengaruh pada bahan, termasuk benda hidup.
Radiasi pengion disebut juga radiasi atom atau radiasi nuklir. Termasuk ke dalam
radiasi pengion ialah sinar-X, sinar gamma, sinar kosmik, serta partikel beta, alfa
dan neutron. Partikel beta, alfa dan neutron dapat menimbulkan ionisasi secara
langsung.
Meskipun tidak memiliki massa dan muatan listrik, sinar-X, sinar gamma dan sinar
kosmik juga termasuk ke dalam radiasi pengion karena dapat menimbulkan ionisasi
secara tidak langsung. Radiasi non-pengion ialah radiasi yang tidak dapat
menimbulkan ionisasi. Termasuk ke dalam radiasi non-pengion ialah gelombang
radio, gelombang mikro, inframerah, cahaya tampak dan ultraviolet. Secara garis
besar radiasi digolongkan antara lain.
Radiasi Ionisasi
Beberapa jenis radiasi memiliki energi yang cukup untuk mengionisasipartikel.
Secara umum, hal ini melibatkan sebuah elektron yang ‘terlempar’ dari cangkang
atom elektron, yang akan memberikan muatan (positif). Hal ini sering mengganggu
dalam sistem biologi, dan dapat menyebabkan mutasi dan kanker.
Jenis radiasi umumnya terjadi di limbahradioaktifpeluruhanradioaktifdan
sampah.Tiga jenis utama radiasi ditemukan oleh Ernest Rutherford, Alfa, Beta, dan
sinar gamma. Radiasi tersebut ditemukan melalui percobaan sederhana, Rutherford
menggunakan sumber radioaktif dan menemukan bahwa sinar menghasilkan
memukul tiga daerah yang berbeda. Salah satu dari mereka menjadi positif, salah
satu dari mereka bersikap netral, dan salah satu dari mereka yang negatif. Dengan
data ini, Rutherford menyimpulkan radiasi yang terdiri dari tiga sinar. Beliau memberi
nama yang diambil dari tiga huruf pertama dari abjad Yunani yaitu alfa, beta, dan
gamma.
Radiasi Interna
Adalah sumber radiasi yang dimasukkan ke dalam tubuh pasien. Sumber radiasi
yang diperlukan adalah radioisotope non toksik yang mempunyai waktu paruh
pendek dan aktivitas rendah, misalnya Tc 99 atau I-131. Radiasi interna kebanyakan
untuk keperluan diagnosa.
Radiasi Non-Ionisasi
Radiasi non-ionisasi, sebaliknya, mengacu pada jenis radiasi yang tidak
membawaenergiyangcukupperfotonuntukmengionisasiatomataumolekul. Ini
terutama mengacu pada bentuk energi yang lebih rendah dari radiasi
elektromagnetik (yaitu, gelombang radio, gelombang mikro, radiasi terahertz, cahaya
inframerah, dan cahaya yang tampak). Dampak dari bentuk radiasi pada jaringan
hidup hanya baru-baru ini telah dipelajari. Alih-alih membentuk ion berenergi ketika
melewati materi, radiasi elektromagnetik memiliki energi yang cukup hanya untuk
mengubah rotasi, getaran atau elektronik konfigurasi valensi molekul dan atom.
Namun demikian, efek biologis yang berbeda diamati untuk berbagai jenis radiasi
non-ionisasi
Radiasi Neutron
Radiasi Neutron adalah jenis radiasi non-ion yang terdiri dari neutron bebas. Neutron
ini bisa mengeluarkan selama baik spontan atau induksi fisi nuklir, proses fusi nuklir,
atau dari reaksi nuklir lainnya. Ia tidak mengionisasi atom dengan cara yang sama
bahwa partikel bermuatan seperti proton dan elektron tidak (menarik elektron),
karena neutron tidak memiliki muatan. Namun, neutron mudah bereaksi dengan inti
atom dari berbagai elemen, membuat isotop yang tidak stabil dan karena itu
mendorong radioaktivitas dalam materi yang sebelumnya non-radioaktif. Proses ini
dikenal sebagai aktivasi neutron.
Radiasi elektromagnetik
Radiasielektromagnetikmengambil bentukgelombangyangmenyebardalamudara
kosong atau dalam materi. Radiasi EM memiliki komponen medan listrik dan
magnetik yang berosilasi pada fase saling tegak lurus dan ke arah propagasi energi.
Radiasi elektromagnetikdiklasifikasikan ke dalam jenis
menurutfrekuensigelombang,jenis ini termasuk (dalam rangka peningkatan
frekuensi):gelombang radio,gelombangmikro,radiasi terahertz, radiasiinframerah,
cahaya yang terlihat, radiasiultraviolet,sinar-Xdansinar gamma. Dari jumlah
tersebut,gelombang radiomemilikipanjang gelombangterpanjang dansinar
gammamemiliki gelombang terpendek. Sebuah jendela kecilfrekuensi, yang
disebutspektrumyang dapat dilihat atau cahaya, yang dilihat dengan mata
berbagaiorganisme, dengan variasi batasspektrum sempit ini. EM radiasi membawa
energi dan momentum, yang dapat disampaikan ketika berinteraksi dengan materi.
Cahaya
Cahayaadalahradiasi elektromagnetikdaripanjanggelombangyangterlihatoleh mata
manusia (sekitar 400-700 nm), atau sampai 380-750 nm. Lebih luas lagi, fisikawan
menganggapcahayasebagairadiasi elektromagnetikdari
semuapanjanggelombang,baikyangterlihatmaupuntidak.
Radiasi termal
Radiasi termal adalah proses dimana permukaan benda memancarkan energi panas
dalam bentuk gelombang elektromagnetik. radiasi infra merah dari radiator rumah
tangga biasa atau pemanas listrik adalah contoh radiasi termal, sepertipanas dan
cahaya yang dikeluarkan oleh sebuah bola lampu pijar bercahaya.
Radiasi termal dihasilkan ketika panas dari pergerakan partikel bermuatan dalam
atom diubah menjadi radiasi elektromagnetik. Gelombang frekuensi yang
dipancarkan dariradiasi termal adalah distribusi probabilitas tergantung hanya pada
suhu, dan untuk benda hitam asli yang diberikan oleh hukum radiasi Planck. hukum
Wien memberikan frekuensi paling mungkin dari radiasi yang dipancarkan, dan
hukum Stefan-Boltzmannmemberikan intensitas panas.
Pemanfaatan sumber radiasi pengion di bidang kesehatan dari waktu ke waktu mengalami
peningkatan, baik dari segi jumlah maupun jenis penggunaannya. Hal tersebut menunjukkan
adanya pengakuan yang baik dan indikasi kebutuhan terhadap manfaat dari sumber radiasi
pengion bagi kesehatan seseorang. Selain sisi manfaat dari penggunaan sumber radiasi
pengion juga memberikan potensi risiko radiasi bagi pekerja atau personil, pasien dan
anggota masyarakat. Semakin besar pemanfaatan maka semakin besar pula potensi risiko
yang akan diterimanya. Apalagi ditunjang dengan meningkatnya ketergantungan seseorang
akan teknologi kedokteran dan vonis dokter dalam hal menentukan kondisi kesehatan.
Secara garis besar, pemanfaatan sumber radiasi pengion di bidang kesehatan dibagi
menjadi beberapa bagian yaitu: radiologi diagnostik, radiologi intervensional, radioterapi,
dan kedokteran nuklir. Paparan radiasi pada individu (pasien) yang menjalani pemeriksaan
dengan sumber radiasi pengion selain memiliki manfaat dari radiasi yang diterimanya juga
berpotensi terhadap risiko radiasi yang memicu munculnya efek deterministik maupun efek
stokastik dan dapat menaikkan komplikasi penyakit yang diderita oleh pasien. Selain
paparan radiasi pada pasien, pelaksana kegiatan seperti staf atau personil yang terlibat,
pendamping pasien, keluarga dekat (pada tindakan kedokteran nuklir), petugas magang,
dan sukarelawan dalam penelitian biomedik juga memiliki potensi terpapar radiasi karena
hamburan dari pasien.
Diagnosa
Radioisotop merupakan bagian yang sangat penting pada proses diagnosis suatu penyakit.
Dengan bantuan peralatan pembentuk citra (imaging devices), dapat dilakukan penelitian
proses biologis yang terjadi dalam tubuh manusia. Dalam penggunaannya untuk diagnosis,
suatu dosis kecil radioisotop yang dicampurkan dalam larutan yang larut dalam cairan tubuh
dimasukkan ke dalam tubuh, kemudian aktivitasnya dalam tubuh dapat dipelajari
menggunakan gambar 2 dimensi atau 3 dimensi yang disebut tomografi. Salah satu
radioisotop yang sering digunakan adalah technisium-99m, yang dapat digunakan untuk
mempelajari metabolisme jantung, hati, paru-paru, ginjal, sirkulasi darah dan struktur tulang.
Tujuan lain dari penggunaan di bidang diagnosis adalah untuk analisis biokimia yang disebut
radio-immunoassay. Teknik ini dapat digunakan untuk mengukur konsentrasi hormon,
enzim, obat-obatan dan substansi lain dalam darah.
Terapi
Penggunaan radioisotop di bidang pengobatan yang paling banyak adalah untuk
pengobatan kanker, karena sel kanker sangat sensitif terhadap radiasi. Sumber radiasi yang
digunakan dapat berupa sumber eksternal, berupa sumber gamma seperti Co-60, atau
sumber internal, yaitu berupa sumber gamma atau beta yang kecil seperti Iodine-131 yang
biasa digunakan untuk penyembuhan kanker kelenjar tiroid.
Penggunaan Sinar-X
Menggunakan generator sinar-X
Menggunakan sumber terttutup (sealed source)
Lebih bersifat untuk mengetahui kelainan secara anatomis.
Sinar-X dihasilkan dari tabung sinar-Xyang hampa udara, dimana didalamnya terdapat
duaelemen yaitu anoda dan katoda. Sinar-Xmerupakan gelombang elektromagnetik
yangmempunyai energi tinggi, sehingga dapatmenembus zat padat yang dilaluinya. Sinar-X
dibangkitkan dengan jalan menembaki target logamdengan elektron cepat dalam suatu
tabung vacum.Elektron di hasilkan dari pemanasan filamen yangjuga berfungsi sebagai
katoda. ada saat arus listrikdari sumber dihidupkan, filamen akan mengalamipemanasan
sehingga kelihatan menyala. Dalamkondisi tersebut filamen akan mengeluarkanelektron.
Selanjutnya antara katoda dan anodadiberi beda potensial yang tinggi dengan orde kiloVolt,
sehingga mempunyai kecepatan dan energikinetik yang tinggi bergerak dengan capat
menujuke anoda. Terjadilah tumbukan tak kenyal sempurnaantara elektron dan anoda.
Pesawat sinar-X
Pesawat Cobalt
Akselerator linier (Linac)
CT- Scan
Pemanfaatan Radiasi
Sinar-X telah dimanfaatkan dalam bidang kesehatan sebagaI salah satu sarana penunjang
diagnostik dan terapi, diantaranya digunakan pada bagian radiologi, radioterapi dan
kedokteran nuklir.
Proses pembentukan sinar-X dihasilkan oleh suatu pesawat melalui proses fisika. Secara
sederhana dapat diterangkan bahwa sinar-X dihasilkan oleh tabung sinar-X yaitu tabung
gelas hampa udara yang dilengkapi dengan dua buah elektroda, anoda atau target dan
katoda. Sebagai akibat interaksi antara elektron cepat yang dipancarkan dari katoda ke
target dipancarkan sinar-X dari permukaan target, hasil dari sinar-X tersebut digunakan
untuk menghasilkan suatu gambaran untuk mendiagnosa dan mengevaluasi bagian dari
suatu penyakit atau kelainan.
Radiasi dan zat radioaktif digunakan untuk diagnosis, pengobatan, dan penelitian. sinar X,
misalnya, melalui otot dan jaringan lunak lainnya tapi dihentikan oleh bahan padat. Properti
sinar X ini memungkinkan dokter untuk menemukan tulang rusak dan untuk menemukan
kanker yang mungkin tumbuh dalam tubuh. Dokter juga menemukan penyakit tertentu
dengan menyuntikkan zatradioaktifdan pemantauan radiasi yang dilepaskan sebagai
bergerak melalui substansi tubuh.
Pemanfaatan radiasi dibidang medis untuk salah satu keperluan diagnosa terdapat dua
teknik pemanfaatan yaitu teknik radiografi dan teknik fluoroskopi.
Teknik Radiografi adalah teknik dimana sumber sinar-X ditembuskan ke bagian tubuh
pasien yang akan diperiksa dengan kondisi penyinaran tertentu. Radiasi sinar-X yang akan
tembus akan mempunyai besaran yang berbeda sesuai dengan daya serap organ-organ-
organ tubuh yang akan ditembusnya. Perbedaan akan besaran tersebut akan ditangkap
oleh film x-ray dan akan membentuk bayangan laten, gambar laten tersebut setelah melalui
berbagai proses pencucian akan menghasilkan gambaran foto dari organ yang diperiksa.
Untuk radiografer (pekerja radiasi) pada saat pemotretan harus berada dibelakang tabir atau
diruangan lain yanterproteksi dari radiasi sinar-X.
Teknik fluoroskopi adalah teknik yang memanfaatkan salah satu dari sifat sinar-X yaitu bila
mengenai bahan akan berpendar (fluorosensi). Biasanya radiografer, dokter, dan perawat
tidak dapat menghindar untuk berada diruang pemeriksa selama pemeriksaan berlangsung,
untuk itu diwajibkan menggunakan alat pelindung radiasi, seperti body apron, thyroid apron,
goggle dan glove. Kondisi penyinaran fluoroskopi untuk pemakaian arus tabung dan waktu
penyinaran berbeda dengan teknik radiografi. Waktu pemeriksaan dengan menggunakan
fluoroskopi lebih lama dibandingkan dengan pemeriksaan dengan menggunakan fluoroskopi
lebih lama dibandingkan dengan pemeriksaan radiografi, karena radiasi yang dikeluarkan
oleh fluoroskopi secara kontinu sesuai dengan kebutuhan diagnosa.
Sebelum membicarakan radiasi lebih rinci kita perlu mengetahui besaran-besaran apa saja
yangdipakai orang untuk mengukur radiasi secara kuantitatif. Ada empat besaran yang
penting dalamsemesta pembicaraan radiasi, yaitu :
aktivitas radioaktif, eksposur, dosis serapan dan dosisekivalen.
1. Aktifitas radioaktif (A)
Besaran ini merupakan ukuran aktifitas inti atom radioaktif yang menyatakan banyaknya
peluruhan yang terjadi per detik. Satuan SI untuk aktivitas adalah
Becquere (bq)
yangdidefinisikan sebagai satu peluruhan per detik. Nama satuan ini diambil dari nama
fisikawanPerancis pemenang hadiah Nobel Henri Bequerel (1852-1908), penemu gejala
radioaktivitasalamiah pada tahun 1896. Satuan lain yang lebih sering dipakai adalah
curie (Ci)
yang diambildari nama suami-istri Piere (1859-1906) dan Marie Curie (1867- 1934),
pemenang hadiah Nobelfisika tentang radioaktivitas alamiah, Marie sendiri menerima Nobel
kimia pada tahun 1911untuk penemuan unsur radium (Ra) dan polonium (Po).
1 Ci = 3,7 x 1010 Bq
1 Ci sebetulnya adalah aktivitas 1 gram unsur radium. Tampak bahwa aktivitas sama sekali
tidak menampilkan jenis radiasi maupun besar energi yang dipancarkannya, sehingga
besaran initidaklah berguna untuk mengukur dampak radiasi terhadap makhluk hidup. Jenis
radiasi dan jenis penerima radiasi turut menentukan efek biologis yang ditimbulkannya.
2. Eksposur (X)
Dampak radiasi yang paling menonjol adalah kemampuannya mengionisasi materimateri
yangditumbukinya. Sinar X dan gamma dengan mudah dapat mengusir electron dari
tempatnyamenghasilkan ion-ion bermuatan listrik.
Demikian pula elektron, ia menolak sesama elektronmembentuk ion positif atau ia
menempel pada suatu atom membentuk ion negatif. Partikel positif seperti partikel alpha
mampu merebut elektron dari atom-atom yang dilewatinya.
Bahkan partikel tak bermuatan seperti netron pun dapat mengionisasi walaupun secara tidak
langsung.Kekuatan radiasi dalam hal kemampuan ionisasi inilah yang diukur oleh besaran
eksposur.Satuan yang umum dipakai untuk eksposur ini adalah roentgen R dimana 1 R
didefinisikansebagai eksposur sinar X atau gamma yang menghasilkan muatan 1 esu di
dalam 1 cc udarakering dalam keadaan STP. Tampak satuan SI untuk eksposur adalah
coulomb/kg, dan :
1 R = 2,58 x 10-4 C/kg.
Nama roentgen diambil dari fisikawan Jerman Wilhelm Roentgen, penemu sinar X pada
tahun 1895.
Dosis serapan (D)
Laju serapan energi yang timbul akibat radiasi ionisasi tergantung pada jenis bahan
yangdiradiasi.
Besaran yang dipakai sebagai standar serapan radiasi untuk berbagai jenis bahan dosis
Sinar-X dihasilkan oleh tabung sinar-X yaitu tabung gelas hampa udara yang
dilengkapi dengan dua buah elektroda, anoda atau target dan katoda. Sebagai
akibat interaksi antara elektron cepat yang dipancarkan dari katoda ke target
dipancarkan sinar-X dari permukaan target, hasil dari sinar-X tersebut digunakan
untuk menghasilkan suatu gambaran untuk mendiagnosa dan mengevaluasi bagian
dari suatu penyakit atau kelainan.