Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MAKALAH RADIASI PENGION

DAN NON-PENGION

DISUSUN OLEH
Burhanudin (19230018)

POLITEKNIK KESEHATAN TNI AU ADISUTJIPTO


Jalan Janti Blok-R Lanud Adisutjipto Yogyakarta
Website : poltekkesadisutjipto.ac.id, Email : admin@poltekkesadisutjito.ac.id
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan
rahmat-Nya, penulis dapat menyusun jurnal yang berjudul “Radiasi Pengion dan
Non-Pengion” dengan lancar.

Adapun maksud penyusunan jurnal ini untuk memenuhi tugas Fisika. Rasa terima
kasih tidak terkirakan kepada yang terhormat Ibu “Delfi Iskardyani,S.Pd.,M.Si”
Harapan penulis bahwa makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca untuk
menambah wawasan dan pengetahuan tentang Radiasi pengion dan non pengion.

Penulis menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna dengan
keterbatasan yang dimiliki. Tegur sapa dari pembaca akan diterima dengan tangan
terbuka demi perbaikan dan penyempurnaan jurnal ini.

                                                                          

Yogyakarta, 16 Maret 2020

Burhanudin
BAB I PENDAHULUAN

Radiasi adalah pancaran energi melalui suatu materi atau ruang dalam bentuk
panas, partikel atau gelombang elektromagnetik/cahaya (foton) dari sumber radiasi.
Ada beberapa sumber radiasi yang kita kenal di sekitar kehidupan kita, contohnya
adalah televisi, lampu penerangan, alat pemanas makanan (microwave oven),
komputer, dan lain-lain.Radiasi dalam bentuk gelombang elektromagnetik atau
disebut juga dengan foton adalah jenis radiasi yang tidak mempunyai massa dan
muatan listrik. Misalnya adalah gamma dan sinar-X, dan juga termasuk radiasi
tampak seperti sinar lampu, sinar matahari, gelombang microwave, radar dan
handphone.
Radiasi dapat diartikan sebagai energi yang dipancarkan dalam bentuk partikel atau
gelombang. Pengertian tentang radiasi dan gelombang dapat dijelaskan pada
kejadian berikut. Apa yang anda lakukan bila anda melihat kolam air tenang yang
pada permukaannya mengapung beberapa helai daun..?? Secara spontan mungkin
anda akan melempar kerikil ke kolam tersebut.

Dapat anda lihat bahwa pada lokasi jatuhnya kerikil akan muncul riak, yang
kemudian akan menyebar dalam bentuk lingkaran. Riak-riak tersebut ialah
gelombang dan memperlihatkan pergerakan energi yang diberikan oleh kerikil dan
energi tersebut menyebar dari lokasi jaruhnya kerikil ke segala arah. Ketika riak
mencapai daun, daun tersebut akan terangkat naik ke puncak gelombang.

BAB II PEMBAHASAN

Radiasi dapat didefinisikan sebagai proses dimana energi dilepaskan oleh atom-
atom. Radiasi ini biasanya diklasifikasikan menjadi dua kelompok yakni Radiasi
korpuskuler (corpuscular radiation), adalah suatu pancaran atau aliran dari atom-
atom dan atau partikel-partikel sub-atom, yang mempunyai kemampuan untuk
memindahkan energi geraknya atau energi kinetiknya (kinetic energy) ke bahan-
bahan yang mereka tumbuk/bentuk. Radiasi Elektromagnetis adalah suatu pancaran
gelombang (gangguan medan elektris dan magnetis) yang bisa menyebabkan
perubahan struktur dalam atom dari bahan-bahan yang dilaluinya (medium).
Radiasi adalah energi yang dihantarkan, dipancarkan dan diserap dalam bentuk
partikel atau gelombang.
Berdasarkan sumbernya radiasi secara garis besar dapat dibedakan menjadi :
1. Radiasi alam
Radiasi alam berasal dari sinar kosmos, sinar gamma dari kulit bumi, peluruhan
radom dan thorium di udara, serta radionuklida yang ada dalam bahan makanan.
Berikut sumber radiasi dari alam :
Radiasi benda-benda langit
Karena medan magnet bumi mempengaruhi radiasi ini, maka orang di kutub
menerima lebih banyak daripada yang ada di katulistiwa. Selain itu orang yang
berada di lokasi yang lebih tinggi akan menerima radiasi yang lebih besar karena
semakin tipis lapisan udara yang dapat bertindak sebagai penahan radiasi. Jadi,
orang yang berada di puncak gunung akan menerima radiasi yang lebih banyak
daripada yang di permukaan laut. Begitupula orang yang bepergian dengan pesawat
terbang juga menerima lebih banyak radiasi.
Radiasi dari kerak bumi
Bahan radioaktif utama yang ada dalam kerak bumi adalah Kalium-40, Rubidium-87,
unsur turunan dari Uranium-238 dan turunan Thorium-232. Besarnya radiasi dari
kerak bumi ini berbeda-beda karena konsentrasi unsur-unsur di tiap lokasi berbeda,
tetapi biasanya tidak terlalu berbeda jauh. Penelitian di Perancis, Jerman, Italia,
Jepang dan Amerika Serikat menunjukkan bahwa kira-kira 95 persen populasi
manusia tinggal di daerah dengan tingkat radiasi rerata dari bumi antara 0,3–0,6
milisievert (mSv ) per tahun. Sekitar 3 persen populasi dunia menerima dosis 1 mSv
per tahun atau lebih.

2. Radiasi buatan
Radiasi buatan adalah radiasi yang timbul karena atau berhunbungan dengan
aktivitas manusia, seperti penyinaran dengan sinar-X di bidang medis
(radiodiagnostik dan radioterapi), radiasi diperoleh di pembangkit tenaga nuklir,
radiasi yang diperoleh di bidang industri dll. Berikut sumber radiasi dari buatan :

Radiasi dari tindakan medik


Dalam bidang kedokteran radiasi digunakan sebagai alat pemeriksaan (diagnosis)
maupun penyembuhan (terapi). Pemindai sinar-X atau Roentgen merupakan alat
diagnosis yang paling banyak dikenal dan dosis radiasi yang diterima dari roentgen
ini merupakan dosis tunggal (sekaligus) terbesar yang diterima dari radiasi buatan
manusia. Tindakan medik ini menyumbang 96% paparan rata-rata radiasi buatan
pada manusia sehingga jumlah dan jenis sinar-X yang diterima harus dibatasi. Mesin
pemindai sinar-X, mammografi dan CT (Computerized Axial Tomography) Scanner
meningkatkan dosis radiasi buatan pada manusia.
Untuk kepentingan tindakan medik yang menggunakan cobalt-60, dinding kamar
tempat penggunaan zat radioaktif jenis ini harus memiliki ketebalan khusus.Dalam
sekali penyinaran sinar-X ke dada, seseorang dapat menerima dosis radiasi total
sejumlah 35-90 hari jumlah radiasi yang diterima dari alam. Penyinaran sinar-X
untuk pemeriksaan gigi memberikan dosis total kira-kira 3 hari jumlah radiasi yang
diterima dari alam. Penyinaran radiasi untuk penyembuhan kanker nilai dosisnya
kira-kira ribuan kali dari yang diterima dari alam. Meskipun dosis radiasi yang
diterima dari kedokteran ini cukup tinggi, orang masih mau menerimanya karena
nilai manfaatnya jauh lebih besar daripada resikonya.

Radiasi dari reaktor nuklir


Banyak orang beranggapan bahwa tinggal di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir
akan menyebabkan terkena radiasi yang tinggi. Meskipun di dalam reaktor terdapat
banyak sekali unsur radioaktif, tetapi sistem keselamatan reaktor membuat jumlah
lepasan radiasi ke lingkungan sangat kecil. Dalam kondisi normal, seseorang yang
tinggal di radius 1-6 km dari reaktor menerima radiasi tambahan tak lebih daripada
0,005 milisievert per tahun. Nilai ini jauh lebih kecil daripada yang diterima dari alam
(kira-kira 2 milisievert per tahun) atau 1/400 nilai radiasi dari alam.

Jenis Radiasi

Radiasi terdiri dari beberapa jenis dan setiap jenis radiasi tersebut memiliki panjang
gelombang masing-masing. Ditinjau dari massanya radiasi dapat dibagi menjadi
radiasi elektromagnetik dan radiasi partikel. Radiasi elektromagnetik ialah radiasi
yang tidak memiliki massa.
Radiasi ini terdiri dari gelombang radio, gelombang mikro, inframerah, cahaya
tampak, sinar-X, sinar gamma dan sinar kosmik. Radiasi partikel ialah radiasi berupa
partikel yang memiliki massa, misalnya partikel beta, alfa dan neutron.
Bila ditinjau dari “muatan listriknya” radiasi dapat dibagi menjadi radiasi pengion dan
radiasi non-pengion. Radiasi pengion ialah radiasi yang apabila menumbuk atau
menabrak sesuatu akan muncul partikel bermuatan listrik yang disebut ion. Peristiwa
terjadinya ion ini disebut ionisasi, Ion ini kemudian akan menimbulkan efek atau
pengaruh pada bahan, termasuk benda hidup.
Radiasi pengion disebut juga radiasi atom atau radiasi nuklir. Termasuk ke dalam
radiasi pengion ialah sinar-X, sinar gamma, sinar kosmik, serta partikel beta, alfa
dan neutron. Partikel beta, alfa dan neutron dapat menimbulkan ionisasi secara
langsung.
Meskipun tidak memiliki massa dan muatan listrik, sinar-X, sinar gamma dan sinar
kosmik juga termasuk ke dalam radiasi pengion karena dapat menimbulkan ionisasi
secara tidak langsung. Radiasi non-pengion ialah radiasi yang tidak dapat
menimbulkan ionisasi. Termasuk ke dalam radiasi non-pengion ialah gelombang
radio, gelombang mikro, inframerah, cahaya tampak dan ultraviolet. Secara garis
besar radiasi digolongkan antara lain.

Radiasi Ionisasi
Beberapa jenis radiasi memiliki energi yang cukup untuk mengionisasipartikel.
Secara umum, hal ini melibatkan sebuah elektron yang ‘terlempar’ dari cangkang
atom elektron, yang akan memberikan muatan (positif). Hal ini sering mengganggu
dalam sistem biologi, dan dapat menyebabkan mutasi dan kanker.
Jenis radiasi umumnya terjadi di limbahradioaktifpeluruhanradioaktifdan
sampah.Tiga jenis utama radiasi ditemukan oleh Ernest Rutherford, Alfa, Beta, dan
sinar gamma. Radiasi tersebut ditemukan melalui percobaan sederhana, Rutherford
menggunakan sumber radioaktif dan menemukan bahwa sinar menghasilkan
memukul tiga daerah yang berbeda. Salah satu dari mereka menjadi positif, salah
satu dari mereka bersikap netral, dan salah satu dari mereka yang negatif. Dengan
data ini, Rutherford menyimpulkan radiasi yang terdiri dari tiga sinar. Beliau memberi
nama yang diambil dari tiga huruf pertama dari abjad Yunani yaitu alfa, beta, dan
gamma.

Radiasi pengion dapat dibagi menjadi dua bagian menurut jenisnya :


Radiasi Eksterna
Adalah sumber radiasi yang terletak diluar tubuh pasien atau pasien mendapat
pajanan radiasi dari luar tubuhnya yang dapat mengenai seluruh tubuh (penyinaran
total) ataupun mengenai sebagian tubuh saja (penyinaran parsial). Radiasi eksterna
ada yang dimanfaatkan untuk keperluan diagnosa biasanya digunakan sumber
radiasi sinar-X yang dibangkitkan pada tegangan 40 kV-150 kV, sedangkan untuk
keperluan terapi selain digunakan sinar gamma dari radioisotope Cobalt dan
Cessium.

Radiasi Interna
Adalah sumber radiasi yang dimasukkan ke dalam tubuh pasien. Sumber radiasi
yang diperlukan adalah radioisotope non toksik yang mempunyai waktu paruh
pendek dan aktivitas rendah, misalnya Tc 99 atau I-131. Radiasi interna kebanyakan
untuk keperluan diagnosa.

Radiasi Non-Ionisasi
Radiasi non-ionisasi, sebaliknya, mengacu pada jenis radiasi yang tidak
membawaenergiyangcukupperfotonuntukmengionisasiatomataumolekul. Ini
terutama mengacu pada bentuk energi yang lebih rendah dari radiasi
elektromagnetik (yaitu, gelombang radio, gelombang mikro, radiasi terahertz, cahaya
inframerah, dan cahaya yang tampak). Dampak dari bentuk radiasi pada jaringan
hidup hanya baru-baru ini telah dipelajari. Alih-alih membentuk ion berenergi ketika
melewati materi, radiasi elektromagnetik memiliki energi yang cukup hanya untuk
mengubah rotasi, getaran atau elektronik konfigurasi valensi molekul dan atom.
Namun demikian, efek biologis yang berbeda diamati untuk berbagai jenis radiasi
non-ionisasi

Radiasi Neutron
Radiasi Neutron adalah jenis radiasi non-ion yang terdiri dari neutron bebas. Neutron
ini bisa mengeluarkan selama baik spontan atau induksi fisi nuklir, proses fusi nuklir,
atau dari reaksi nuklir lainnya. Ia tidak mengionisasi atom dengan cara yang sama
bahwa partikel bermuatan seperti proton dan elektron tidak (menarik elektron),
karena neutron tidak memiliki muatan. Namun, neutron mudah bereaksi dengan inti
atom dari berbagai elemen, membuat isotop yang tidak stabil dan karena itu
mendorong radioaktivitas dalam materi yang sebelumnya non-radioaktif. Proses ini
dikenal sebagai aktivasi neutron.

Radiasi elektromagnetik
Radiasielektromagnetikmengambil bentukgelombangyangmenyebardalamudara
kosong atau dalam materi. Radiasi EM memiliki komponen medan listrik dan
magnetik yang berosilasi pada fase saling tegak lurus dan ke arah propagasi energi.
Radiasi elektromagnetikdiklasifikasikan ke dalam jenis
menurutfrekuensigelombang,jenis ini termasuk (dalam rangka peningkatan
frekuensi):gelombang radio,gelombangmikro,radiasi terahertz, radiasiinframerah,
cahaya yang terlihat, radiasiultraviolet,sinar-Xdansinar gamma. Dari jumlah
tersebut,gelombang radiomemilikipanjang gelombangterpanjang dansinar
gammamemiliki gelombang terpendek. Sebuah jendela kecilfrekuensi, yang
disebutspektrumyang dapat dilihat atau cahaya, yang dilihat dengan mata
berbagaiorganisme, dengan variasi batasspektrum sempit ini. EM radiasi membawa
energi dan momentum, yang dapat disampaikan ketika berinteraksi dengan materi.

Cahaya
Cahayaadalahradiasi elektromagnetikdaripanjanggelombangyangterlihatoleh mata
manusia (sekitar 400-700 nm), atau sampai 380-750 nm. Lebih luas lagi, fisikawan
menganggapcahayasebagairadiasi elektromagnetikdari
semuapanjanggelombang,baikyangterlihatmaupuntidak.

Radiasi termal
Radiasi termal adalah proses dimana permukaan benda memancarkan energi panas
dalam bentuk gelombang elektromagnetik. radiasi infra merah dari radiator rumah
tangga biasa atau pemanas listrik adalah contoh radiasi termal, sepertipanas dan
cahaya yang dikeluarkan oleh sebuah bola lampu pijar bercahaya.
Radiasi termal dihasilkan ketika panas dari pergerakan partikel bermuatan dalam
atom diubah menjadi radiasi elektromagnetik. Gelombang frekuensi yang
dipancarkan dariradiasi termal adalah distribusi probabilitas tergantung hanya pada
suhu, dan untuk benda hitam asli yang diberikan oleh hukum radiasi Planck. hukum
Wien memberikan frekuensi paling mungkin dari radiasi yang dipancarkan, dan
hukum Stefan-Boltzmannmemberikan intensitas panas.

Manfaat Radiasi Dalam Medis

Pemanfaatan sumber radiasi pengion di bidang kesehatan dari waktu ke waktu mengalami
peningkatan, baik dari segi jumlah maupun jenis penggunaannya. Hal tersebut menunjukkan
adanya pengakuan yang baik dan indikasi kebutuhan terhadap manfaat dari sumber radiasi
pengion bagi kesehatan seseorang. Selain sisi manfaat dari penggunaan sumber radiasi
pengion juga memberikan potensi risiko radiasi bagi pekerja atau personil, pasien dan
anggota masyarakat. Semakin besar pemanfaatan maka semakin besar pula potensi risiko
yang akan diterimanya. Apalagi ditunjang dengan meningkatnya ketergantungan seseorang
akan teknologi kedokteran dan vonis dokter dalam hal menentukan kondisi kesehatan.
Secara garis besar, pemanfaatan sumber radiasi pengion di bidang kesehatan dibagi
menjadi beberapa bagian yaitu: radiologi diagnostik, radiologi intervensional, radioterapi,
dan kedokteran nuklir. Paparan radiasi pada individu (pasien) yang menjalani pemeriksaan
dengan sumber radiasi pengion selain memiliki manfaat dari radiasi yang diterimanya juga
berpotensi terhadap risiko radiasi yang memicu munculnya efek deterministik maupun efek
stokastik dan dapat menaikkan komplikasi penyakit yang diderita oleh pasien. Selain
paparan radiasi pada pasien, pelaksana kegiatan seperti staf atau personil yang terlibat,
pendamping pasien, keluarga dekat (pada tindakan kedokteran nuklir), petugas magang,
dan sukarelawan dalam penelitian biomedik juga memiliki potensi terpapar radiasi karena
hamburan dari pasien.

Pemanfaatan Radiasi Bidang Radioterapi


Radiasi yang digunakan dalam pemeriksaan kesehatan (radiodiagnosis) dan pengobatan
(radioterapi) pertama kali ditemukan oleh Prof. WC. Roentgen pada bulan Nopember 1895.
Radiasi ini berasal dari sinar X, yang karena sifat-sifatnya mampu menembus jaringan tubuh
manusia untuk mendeteksi kelainan dan menimbulkan efek biologi menghentikan
pertumbuhan sel hingga mematikan sel. Oleh karena itu dapat dimanfaatkan untuk
mematikan sel-sel kanker, dan sudah barang tentu dalam dosis yang sesuai dengan
keperluan.
Dengan perkembangan ilmu dan teknologi bidang fisika radiasi memungkinkan pengukuran
jumlah (dosis) radiasi yang diserap tubuh dan arah radiasi dengan tepat sasaran, bidang
biologi radiasi (radiobiologi) yang memungkinkan tatacara pemberian dan jumlah dosis yang
efektif, bidang onkologi (ilmu tentang kanker) yang memungkinkan penentuan jenis dan
stadium kanker serta pemilihan jenis pengobatan yang sesuai (operasi, radioterapi,
khemoterapi/obat-obatan, atau kombinasinya). Penentuan radioterapi didasarkan pada
hispatologi dan asal tumor, stadium/tingkat penyebarannya, kondisi kesehatan pasien,
ketersediaan sarana dan prasarana.
Di bidang kedokteran, radioisotop banyak digunakan sebagai alat diagnosis dan alat terapi
berbagai macam penyakit.

Diagnosa
Radioisotop merupakan bagian yang sangat penting pada proses diagnosis suatu penyakit.
Dengan bantuan peralatan pembentuk citra (imaging devices), dapat dilakukan penelitian
proses biologis yang terjadi dalam tubuh manusia. Dalam penggunaannya untuk diagnosis,
suatu dosis kecil radioisotop yang dicampurkan dalam larutan yang larut dalam cairan tubuh
dimasukkan ke dalam tubuh, kemudian aktivitasnya dalam tubuh dapat dipelajari
menggunakan gambar 2 dimensi atau 3 dimensi yang disebut tomografi. Salah satu
radioisotop yang sering digunakan adalah technisium-99m, yang dapat digunakan untuk
mempelajari metabolisme jantung, hati, paru-paru, ginjal, sirkulasi darah dan struktur tulang.
Tujuan lain dari penggunaan di bidang diagnosis adalah untuk analisis biokimia yang disebut
radio-immunoassay. Teknik ini dapat digunakan untuk mengukur konsentrasi hormon,
enzim, obat-obatan dan substansi lain dalam darah.

Terapi
Penggunaan radioisotop di bidang pengobatan yang paling banyak adalah untuk
pengobatan kanker, karena sel kanker sangat sensitif terhadap radiasi. Sumber radiasi yang
digunakan dapat berupa sumber eksternal, berupa sumber gamma seperti Co-60, atau
sumber internal, yaitu berupa sumber gamma atau beta yang kecil seperti Iodine-131 yang
biasa digunakan untuk penyembuhan kanker kelenjar tiroid.

Sterilisasi Peralatan Kedokteran


Dewasa ini banyak peralatan kedokteran yang disterilkan menggunakan radiasi gamma dari
Co-60. Metode sterilisasi ini lebih ekonomis dan lebih efektif dibandingkan sterilisasi
menggunakan uap panas, karena proses yang digunakan merupakan proses dingin,
sehingga dapat digunakan untuk benda-benda yang sensitif terhadap panas seperti bubuk,
obat salep, dan larutan kimia.
Keuntungan lain dari sterilisasi dengan menggunakan radiasi adalah proses sterilisasi dapat
dilakukan setelah benda tersebut dikemas dan masa penyimpanan benda tersebut tidak
terbatas sepanjang kemasannya tidak rusak.

Penggunaan Sinar-X
Menggunakan generator sinar-X
Menggunakan sumber terttutup (sealed source)
Lebih bersifat untuk mengetahui kelainan secara anatomis.
Sinar-X dihasilkan dari tabung sinar-Xyang hampa udara, dimana didalamnya terdapat
duaelemen yaitu anoda dan katoda. Sinar-Xmerupakan gelombang elektromagnetik
yangmempunyai energi tinggi, sehingga dapatmenembus zat padat yang dilaluinya. Sinar-X
dibangkitkan dengan jalan menembaki target logamdengan elektron cepat dalam suatu
tabung vacum.Elektron di hasilkan dari pemanasan filamen yangjuga berfungsi sebagai
katoda. ada saat arus listrikdari sumber dihidupkan, filamen akan mengalamipemanasan
sehingga kelihatan menyala. Dalamkondisi tersebut filamen akan mengeluarkanelektron.
Selanjutnya antara katoda dan anodadiberi beda potensial yang tinggi dengan orde kiloVolt,
sehingga mempunyai kecepatan dan energikinetik yang tinggi bergerak dengan capat
menujuke anoda. Terjadilah tumbukan tak kenyal sempurnaantara elektron dan anoda.

Pada peristiwatumbukan tersebut terjadilah pancaran sinar-X daripermukaan


anoda.Pemeriksaan dengan Pesawat Sinar-XPesawat sinar-X (pesawat Rontgen)
dapatdigunakan sebagai alat diagnose. Sebagai alatuntuk pemeriksa pasien pesawat sinar-
X perlu dapatdiatur dalam menghasilkan sinar-X. Untuk itu adatiga parameter yang harus
diatur yaitu tegangantinggi (kV), Arus (mA) dan waktu expose (S). Padasaat melakukan
pencitraan pada pasien tigaparameter tersebut harus diatur, karena dalampencitraan tiap-
tiap orang berbeda. Pencitraan anak-anakbeda dengan orang dewasa. Pencitraan
orangkurus beda dengan orang gemuk. Pengaturanpencitraan ini bertujuan supaya hasil
gambar yangdihasilkan pada film baik dan memenuhi kriteriakedokteran. Untuk
meningkatkan kualitas gambardalam radiodiagnostik digunakan media kontrasdengan cara
memasukkan subtansi yang bisamenyerap sinar-X lebih banyak kedalam tubuh yangsedang
di diagnosis. Bahan yang biasa digunakanmedia kontras adalah Barium (Ba) dan Iodium (I)
Faktor-faktor yang mempengaruhi gambarpada pencitraan antara lain:

Pengaruh Arus (mA)


Peningkatan mA akan menambah intensitas sinar-X, sehingga semua intensitas sinar-X
atau derajat terang (brightness) akan bertambah sesuai dengan peningkatan intensitas
radiasi sinar-X. Oleh sebab itu derajat terang dapat di atur dengan mengubah mA.
Pengaruh jarak
Jarak tabung sinar-X dengan obyek juga akan berpengaruh pada intensitas sinar-X.
Pengaruh waktu (S)
Waktu juga akan berpengaruh pada kualitas gambar, karena jika waktunya panjang maka
radiasi yang di terima obyek semakin banyak dan sebaliknya.
PengaruhkiloVolt (kV)
Perubahan kV menyebabkan beberapa pengaruh. Perubahan kV menghasilkan perubahan
pada daya tembus sinar-X dan juga total intensitasberkassinar-X akan berubah.
Sejalan dengan perkembangan teknologiterutama setelah ditemukanya image
prosesing(proses bayangan pencitraan) dengan komputer,maka memungkinkan proses
pembentukan gambarpada film di ubah dengan cara merekontruksigambar dengan
komputer. Dengan teknik inigambar dapat diperoleh dengan segera. Teknikimage prossing
mampu membedakan antarajaringan yang satu dengan lainnya, misal jaringanyang sangat
mirip dalam otak manusia, yaitu antarasubstansia grisea dengan substansia alba.
Perangkatyang mampu mengolah gambar ini disebutComputed tomography scanner (CT-
Scan)
Perangkat radiologi yang melengkapi dalamkedokteran nuklir adalah :

Pesawat sinar-X
Pesawat Cobalt
Akselerator linier (Linac)
CT- Scan

Manfaat dan Kerugian

Pemanfaatan Radiasi
Sinar-X telah dimanfaatkan dalam bidang kesehatan sebagaI salah satu sarana penunjang
diagnostik dan terapi, diantaranya digunakan pada bagian radiologi, radioterapi dan
kedokteran nuklir.
Proses pembentukan sinar-X dihasilkan oleh suatu pesawat melalui proses fisika. Secara
sederhana dapat diterangkan bahwa sinar-X dihasilkan oleh tabung sinar-X yaitu tabung
gelas hampa udara yang dilengkapi dengan dua buah elektroda, anoda atau target dan
katoda. Sebagai akibat interaksi antara elektron cepat yang dipancarkan dari katoda ke
target dipancarkan sinar-X dari permukaan target, hasil dari sinar-X tersebut digunakan
untuk menghasilkan suatu gambaran untuk mendiagnosa dan mengevaluasi bagian dari
suatu penyakit atau kelainan.
Radiasi dan zat radioaktif digunakan untuk diagnosis, pengobatan, dan penelitian. sinar X,
misalnya, melalui otot dan jaringan lunak lainnya tapi dihentikan oleh bahan padat. Properti
sinar X ini memungkinkan dokter untuk menemukan tulang rusak dan untuk menemukan
kanker yang mungkin tumbuh dalam tubuh. Dokter juga menemukan penyakit tertentu
dengan menyuntikkan zatradioaktifdan pemantauan radiasi yang dilepaskan sebagai
bergerak melalui substansi tubuh.
Pemanfaatan radiasi dibidang medis untuk salah satu keperluan diagnosa terdapat dua
teknik pemanfaatan yaitu teknik radiografi dan teknik fluoroskopi.
Teknik Radiografi adalah teknik dimana sumber sinar-X ditembuskan ke bagian tubuh
pasien yang akan diperiksa dengan kondisi penyinaran tertentu. Radiasi sinar-X yang akan
tembus akan mempunyai besaran yang berbeda sesuai dengan daya serap organ-organ-
organ tubuh yang akan ditembusnya. Perbedaan akan besaran tersebut akan ditangkap
oleh film x-ray dan akan membentuk bayangan laten, gambar laten tersebut setelah melalui
berbagai proses pencucian akan menghasilkan gambaran foto dari organ yang diperiksa.
Untuk radiografer (pekerja radiasi) pada saat pemotretan harus berada dibelakang tabir atau
diruangan lain yanterproteksi dari radiasi sinar-X.
Teknik fluoroskopi adalah teknik yang memanfaatkan salah satu dari sifat sinar-X yaitu bila
mengenai bahan akan berpendar (fluorosensi). Biasanya radiografer, dokter, dan perawat
tidak dapat menghindar untuk berada diruang pemeriksa selama pemeriksaan berlangsung,
untuk itu diwajibkan menggunakan alat pelindung radiasi, seperti body apron, thyroid apron,
goggle dan glove. Kondisi penyinaran fluoroskopi untuk pemakaian arus tabung dan waktu
penyinaran berbeda dengan teknik radiografi. Waktu pemeriksaan dengan menggunakan
fluoroskopi lebih lama dibandingkan dengan pemeriksaan dengan menggunakan fluoroskopi
lebih lama dibandingkan dengan pemeriksaan radiografi, karena radiasi yang dikeluarkan
oleh fluoroskopi secara kontinu sesuai dengan kebutuhan diagnosa.

Kekurangan dari Penggunaan Radiasi


Setelah Roentgen memperlihatkan hasil pemotretan dengan sinar-X terhadap tangan
istrinya yang memakai cincin, dimana pada gambar tersebut terlihat dengan jelas ruas-ruas
tulang jari tangannya, maka manusia mulai menyadari akan manfaat besar yang dapat
diperoleh dari penemuan radiasi pengion tadi.
Pemanfaatan radiasi pengion dalam bidang kedokteran, terutama sinar-X, berkembang
pesat beberapa saat setelah penemuan radiasi tersebut. Penguasaan pengetahuan
mengenai radiasi pengion oleh umat manusia yang terus meningkat dari waktu ke waktu
juga memungkinkan dimanfaatkannya radiasi tersebut dalam berbagai bidang kegiatan di
luar kedokteran, di samping pemanfaatan-nya di dalam bidang kedokteran sendiri juga terus
mengalami peningkatan.
Beberapa efek merugikan yang muncul pada tubuh manusia karena terpapari sinar-X dan
gamma : segera teramati beberapa saat setelah penemuan kedua jenis radiasi tersebut.
Efek merugikan tersebut berupa kerontokan rambut dan kerusakan kulit. Pada tahun 1897 di
Amerika Serikat dilaporkan adanya 69 kasus kerusakan kulit yang disebabkan oleh sinar-X,
sedang pada tahun 1902 angka yang dilaporkan meningkat menjadi 170 kasus. Pada tahun
1911 di Jerman juga dilaporkan adanya 94 kasus tumor yang disebabkan oleh sinar-X.
Meskipun beberapa efek merugikan dari sinar-X dan gamma telah teramati, namun upaya
perlindungan terhadap bahaya penyinaran sinar-X dan gamma belum terfikirkan. Marie
Curie, penemu bahan radioaktif Po dan Ra meninggal pada tahun 1934 akibat terserang
oleh leukemia. Penyakit tersebut besar kemungkinan akibat paparan radiasi karena
seringnya beliau berhubungan dengan bahan-bahan radioaktif.

BESARAN DAN SATUAN RADIASI

Sebelum membicarakan radiasi lebih rinci kita perlu mengetahui besaran-besaran apa saja
yangdipakai orang untuk mengukur radiasi secara kuantitatif. Ada empat besaran yang
penting dalamsemesta pembicaraan radiasi, yaitu :
aktivitas radioaktif, eksposur, dosis serapan dan dosisekivalen.
1. Aktifitas radioaktif (A)
Besaran ini merupakan ukuran aktifitas inti atom radioaktif yang menyatakan banyaknya
peluruhan yang terjadi per detik. Satuan SI untuk aktivitas adalah
Becquere (bq)
yangdidefinisikan sebagai satu peluruhan per detik. Nama satuan ini diambil dari nama
fisikawanPerancis pemenang hadiah Nobel Henri Bequerel (1852-1908), penemu gejala
radioaktivitasalamiah pada tahun 1896. Satuan lain yang lebih sering dipakai adalah
curie (Ci)
yang diambildari nama suami-istri Piere (1859-1906) dan Marie Curie (1867- 1934),
pemenang hadiah Nobelfisika tentang radioaktivitas alamiah, Marie sendiri menerima Nobel
kimia pada tahun 1911untuk penemuan unsur radium (Ra) dan polonium (Po).
1 Ci = 3,7 x 1010 Bq
1 Ci sebetulnya adalah aktivitas 1 gram unsur radium. Tampak bahwa aktivitas sama sekali
tidak menampilkan jenis radiasi maupun besar energi yang dipancarkannya, sehingga
besaran initidaklah berguna untuk mengukur dampak radiasi terhadap makhluk hidup. Jenis
radiasi dan jenis penerima radiasi turut menentukan efek biologis yang ditimbulkannya.
2. Eksposur (X)
Dampak radiasi yang paling menonjol adalah kemampuannya mengionisasi materimateri
yangditumbukinya. Sinar X dan gamma dengan mudah dapat mengusir electron dari
tempatnyamenghasilkan ion-ion bermuatan listrik.
Demikian pula elektron, ia menolak sesama elektronmembentuk ion positif atau ia
menempel pada suatu atom membentuk ion negatif. Partikel positif seperti partikel alpha
mampu merebut elektron dari atom-atom yang dilewatinya.
Bahkan partikel tak bermuatan seperti netron pun dapat mengionisasi walaupun secara tidak
langsung.Kekuatan radiasi dalam hal kemampuan ionisasi inilah yang diukur oleh besaran
eksposur.Satuan yang umum dipakai untuk eksposur ini adalah roentgen R dimana 1 R
didefinisikansebagai eksposur sinar X atau gamma yang menghasilkan muatan 1 esu di
dalam 1 cc udarakering dalam keadaan STP. Tampak satuan SI untuk eksposur adalah
coulomb/kg, dan :
1 R = 2,58 x 10-4 C/kg.
Nama roentgen diambil dari fisikawan Jerman Wilhelm Roentgen, penemu sinar X pada
tahun 1895.
Dosis serapan (D)
Laju serapan energi yang timbul akibat radiasi ionisasi tergantung pada jenis bahan
yangdiradiasi.
Besaran yang dipakai sebagai standar serapan radiasi untuk berbagai jenis bahan dosis

BAB III PENUTUP

Sinar-X dihasilkan oleh tabung sinar-X yaitu tabung gelas hampa udara yang
dilengkapi dengan dua buah elektroda, anoda atau target dan katoda. Sebagai
akibat interaksi antara elektron cepat yang dipancarkan dari katoda ke target
dipancarkan sinar-X dari permukaan target, hasil dari sinar-X tersebut digunakan
untuk menghasilkan suatu gambaran untuk mendiagnosa dan mengevaluasi bagian
dari suatu penyakit atau kelainan.

Anda mungkin juga menyukai