Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

RADIASI PENGION DALAM JARINGAN DAN RADIASI ULTRASONIK

Disusun oleh :

Kelompok 5

1. Anik Lutfiah ( K1C016003 )


2. Yuda Safrilana ( K1C016025 )
3. Desti Maharani Sagita ( K1C016034 )

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

TAHUN 2017
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Saat ini perkembangan dunia teknologi sangat berkembang pesat terutama dalam dunia IT
(Informatic Technology). Perkembangan dunia IT berimbas pada perkembangan berbagai macam aspek
kehidupan manusia.Salah satu aspek yang terkena efek perkembangan dunia IT adalah kesehatan.
Dewasa ini dunia kesehatan modern telah memanfaatkan perkembengan teknologi yang
menggunakan prinsip ilmu fisika untuk meningkatkan efisiensi serta efektivitas di dunia
kesehatan. Abad 20 ditandai dengan perkembangan yang menakjubkan di bidang ilmu dan
teknologi, termasuk disiplin ilmu dan teknologi kesehatan.Terobosan penting dalam bidang ilmu
fisika dan teknologi ini memberikan sumbangan yang sangat berharga dalam diagnosis dan terapi berbagai
penyakit termasuk penyakit-penyakit yang menjadi lebih penting secara epidemologis sebagai
konsekuensi logis dari pembangunan di segala bidang yang telah meningkatkan kondisi sosial
ekonomi masyarakat. Ilmu fisika kesehatan atau disebut dengan medical physics adalah ilmu yang
menggabungkan dua bidang kajian yang sangat luas. Perkembangan teknologi tidak hanya terjadi
dalam bidang informasi, hampir seluruh aspek kehidupan penuh dengan teknologi canggih seperti
dalam bidang kesehatan dengan teknologi canggih untuk penyembuhan penyakit. Kecanggihan
teknologi dalam metode penyembuhan dalam sistem jaringan mempunyai dampak bagi tubuh.
Radiasi yang kita terima setiap saat, termasuk radiasi untuk tujuan kedokteran, mempunyai
dampak positif dan negatif terhadap keselamatan manusia dan lingkungan. Dampak positif dari
radiasi terhadap keselamatan manusia diantaranya adalah digunakan sebagai pengobatan dan
dampak negatifnya adalah tergantung dari besar dosis yang diterima diantaranya adalah mulai dari
mual, muntah, pusing-pusing, rambut rontok, menyebabkan kanker, diturunkan secara genetik,
dan yang lebih berbahaya lagi adalah menyebabkan kematian. Oleh karena itu kita harus berhati-
hati terhadap bahaya yang ditimbulkannya, baik terhadap pekerja radiasi maupun masyarakat
umum termasuk pasien. Perlindungan terhadap bahaya yang ditimbulkan radiasi ini dikenal
dengan istilah proteksi radiasi. Sehingga dosis yang diterima pertahun oleh pekerja atau
masyarakat umum tidak melebihi batas dosis yang ditetapkan oleh Bapeten. Berbagai upaya telah
dilakukan untuk meminimalkan bahaya tersebut sehingga pekerja dan pasien merasa aman
melakukan dan dikenai tindakan medis.
1.2 RUMUSAN MASALAH
a. Apa yang dimaksud dengan Radiasi Gelombang Ultrasonik?
b. Apa Dampak positif Radiasi ultrasonik dalam jaringan tubuh?
c. Apa Dampak negatif radiasi ultrasonik dalam jaringan tubuh ?
1.3 TUJUAN
a. Untuk megetahui arti luas tentang radiasi ultrasonik
b. Untuk mengetahui dampak positif radiasi ultrasonik.
c. Untuk mengetahui dampak negatif radiasi ultrasonik
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Radiasi Ultrasonik


Radiasi adalah pancaran energi melalui suatu materi atau ruang dalam bentuk panas, partikel
atau gelombang elektromagnetik/cahaya (foton) dari sumber radiasi. Ada beberapa sumber
radiasi yang kita kenal di sekitar kehidupan kita, contohnya adalah televisi, lampu
penerangan, alat pemanas makanan (microwave oven), komputer, dan lain-lain. Selain benda-
benda tersebut ada sumber-sumber radiasi yang bersifat unsur alamiah dan berada di udara, di
dalam air atau berada di dalam lapisan bumi. Beberapa di antaranya adalah Uranium dan
Thorium di dalam lapisan bumi; Karbon dan Radon di udara serta Tritium dan Deuterium
yang ada di dalam air. Radiasi dalam bentuk partikel adalah jenis radiasi yang mempunyai
massa terukur. Sebagai contoh adalah radiasi alpha dengan simbol: 2α4 angka 4 pada simbol
radiasi menunjukkan jumlah massa dari radiasi tersebut adalah 4 satuan massa atom (sma)
dan angka 2 menunjukkan jumlah muatan radiasi tersebut adalah positif 2, serta radiasi beta
dengan simbol: -1β0 menunjukkan bahwa jumlah massa dari jenis radiasi tersebut adalah 0
dan jumlah muatannya adalah 1 negatif. Sedangkan radiasi neutron dengan simbol: 1η0
menunjukkan bahwa jumlah massa dari neutron adalah 1 sma dan jumlah muatannya adalah
0. Radiasi dalam bentuk gelombang elektromagnetik atau disebut juga dengan foton adalah
jenis radiasi yang tidak mempunyai massa dan muatan listrik. Misalnya adalah gamma dan
sinar-X, dan juga termasuk radiasi tampak seperti sinar lampu, sinar matahari, gelombang
microwave, radar dan handpho ne. Secara garis besar radiasi digolongkan ke dalam radiasi
pengion dan radiasi non-pengion.

Radiasi dapat juga diartikan sebagai energi yang dipancarkan dalam bentuk partikel atau
gelombang. Jika suatu inti tidak stabil, maka inti mempunyai kelebihan energi. Inti itu tidak
dapat bertahan, suatu saat inti akan melepaskan kelebihan energi tersebut dan mungkin
melepaskan satu atau dua atau lebih partikel atau gelombang sekaligus. Pemancaran radiasi
dari suatu bahan radioaktif tidak dapat dimatikan atau dimusnahkan. Pemancaran radiasi
hanya akan berkurang secara alamiah. Akibat memancarkan radiasi, suatu bahan radioaktif
akan melemah aktivitasnya (kekuatannya), disebut peluruhan. Selain itu, jika suatu bahan
radioaktif memancarkan radiasi, bahan radioaktif tersebut dapat berubah menjadi bahan lain.
Bahan lain ini dapat bersifat tidak stabil (masih dapat memancarkan radiasi lagi), dan dapat
pula bersifat stabil (tidak memancarkan radiasi lagi). Setiap radioisotop akan berkurang atau
melemah separo dari aktivitas awalnya dalam jangka waktu tertentu, yang bervariasi dari
beberapa detik hingga milyaran tahun, bergantung pada jenis radioisotopnya. Jangka waktu
tertentu tersebut disebut umur-paro. Sebagai contoh, umur-paro radium adalah 1.622 tahun;
artinya, aktivitas radium akan berkurang setengahnya dalam 1.622 tahun, setengah aktivitas
sisanya akan berkurang lagi dalam waktu 1.622 tahun berikutnya, dan seterusnya.

Radiasi juga mempunyai dua macam radiasi yaitu radiasi ionisasi dan nonionisasi.
1. Pengertian radiasi ionisasi
Beberapa jenis radiasi memiliki energi yang cukup untuk mengionisasi partikel. Secara umum, hal ini
melibatkan sebuah elektron yang 'terlempar' dari cangkang atom elektron, yang akan memberikan
muatan (positif). Hal ini sering mengganggu dalam sistem biologi, dan dapat menyebabkan mutasi
dan kanker. Jenis radiasi umumnya terjadi di limbah radioaktif peluruhan radioaktif dan sampah.
Tiga jenis utama radiasi ditemukan oleh Ernest Rutherford, Alfa, Beta, dan sinar gamma. radiasi
tersebut ditemukan melalui percobaan sederhana, Rutherford menggunakan sumber radioaktif dan
menemukan bahwa sinar menghasilkan memukul tiga daerah yang berbeda. Salah satu dari mereka
menjadi positif, salah satu dari mereka bersikap netral, dan salah satu dari mereka yang negatif.
Dengan data ini, Rutherford menyimpulkan radiasi yang terdiri dari tiga sinar. Dia memberi nama
yang diambil dari tiga huruf pertama dari abjad Yunani yaitu alfa, beta, dan gamma.
a. Radiasi alpha (α)
Peluruhan Alpha adalah jenis peluruhan radioaktif di mana inti atom memancarkan
partikel alpha, dan dengan demikian mengubah (atau 'meluruh') menjadi atom dengan nomor
massa 4 kurang dan nomor atom 2 kurang.Namun, karena massa partikel yang tinggi sehingga
memiliki sedikit energi dan jarak yang rendah, partikel alfa dapat dihentikan dengan selembar
kertas (atau kulit).
b. Radiasi beta (β)
peluruhan beta peluruhan beta adalah jenis peluruhan radioaktif di mana partikel beta
(elektron atau positron) dipancarkan.Radiasi beta-minus (β⁻)terdiri dari sebuah
elektron yang penuh energi. radiasi ini kurang terionisasi daripada alfa, tetapi lebih
daripada sinar gamma. Elektron seringkali dapat dihentikan dengan beberapa
sentimeter logam. radiasi ini terjadi ketika peluruhan neutron menjadi proton dalam
nukleus, melepaskan partikel beta dan sebuah antineutrino.Radiasi beta plus (β+)
adalah emisi positron. Jadi, tidak seperti β⁻, peluruhan β+ tidak dapat terjadi dalam
isolasi, karena memerlukan energi, massa neutron lebih besar daripada massa proton.
peluruhan β+ hanya dapat terjadi di dalam nukleus ketika nilai energi yang mengikat
dari nukleus induk lebih kecil dari nukleus. Perbedaan antara energi ini masuk ke
dalam reaksi konversi proton menjadi neutron, positron dan antineutrino, dan ke
energi kinetik dari partikel-partikel
c. Radiasi gamma (γ)
Radiasi gamma atau sinar gamma adalah sebuah bentuk berenergi dari radiasi
elektromagnetik yang diproduksi oleh radioaktivitas atau proses nuklir atau
subatomik lainnya seperti penghancuran elektron-positron. Radiasi gamma terdiri
dari foton dengan frekuensi lebih besar dari 1019 Hz. Radiasi gamma bukan elektron
atau neutron sehingga tidak dapat dihentikan hanya dengan kertas atau udara,
penyerapan sinar gamma lebih efektif pada materi dengan nomor atom dan
kepadatan yang tinggi. Bila sinar gamma bergerak melewati sebuah materi maka
penyerapan radiasi gamma proporsional sesuai dengan ketebalan permukaan materi
tersebut.

2. Radiasi non-ionisasi
Radiasi non-ionisasi, sebaliknya, mengacu pada jenis radiasi yang tidak membawa energi yang cukup
per foton untuk mengionisasi atom atau molekul. Ini terutama mengacu pada bentuk energi yang lebih
rendah dari radiasi elektromagnetik (yaitu, gelombang radio, gelombang mikro, radiasi terahertz,
cahaya inframerah, dan cahaya yang tampak). Dampak dari bentuk radiasi pada jaringan hidup hanya
baru-baru ini telah dipelajari. Alih-alih membentuk ion berenergi ketika melewati materi, radiasi
elektromagnetik memiliki energi yang cukup hanya untuk mengubah rotasi, getaran atau elektronik
konfigurasi valensi molekul dan atom. Namun, efek biologis yang berbeda diamati untuk berbagai
jenis radiasi non-ionisasi.
a) Radiasi Neutron
Radiasi Neutron adalah jenis radiasi non-ion yang terdiri dari neutron bebas.
Neutron ini bisa mengeluarkan selama baik spontan atau induksi fisi nuklir, proses fusi
nuklir, atau dari reaksi nuklir lainnya. Ia tidak mengionisasi atom dengan cara yang sama
bahwa partikel bermuatan seperti proton dan elektron tidak (menarik elektron), karena
neutron tidak memiliki muatan. Namun, neutron mudah bereaksi dengan inti atom dari
berbagai elemen, membuat isotop yang tidak stabil dan karena itu mendorong
radioaktivitas dalam materi yang sebelumnya non-radioaktif. Proses ini dikenal sebagai
aktivasi neutron
b) Radiasi elektromagnetik
Radiasi elektromagnetik mengambil bentuk gelombang yang menyebar dalam
udara kosong atau dalam materi. Radiasi EM memiliki komponen medan listrik dan
magnetik yang berosilasi pada fase saling tegak lurus dan ke arah propagasi energi.
Radiasi elektromagnetik diklasifikasikan ke dalam jenis menurut frekuensi gelombang,
jenis ini termasuk (dalam rangka peningkatan frekuensi): gelombang radio, gelombang
mikro, radiasi terahertz, radiasi inframerah, cahaya yang terlihat, radiasi ultraviolet, sinar-
X dan sinar gamma. Dari jumlah tersebut, gelombang radio memiliki panjang gelombang
terpanjang dan sinar gamma memiliki terpendek. Sebuah jendela kecil frekuensi, yang
disebut spektrum yang dapat dilihat atau cahaya, yang dilihat dengan mata berbagai
organisme, dengan variasi batas spektrum sempit ini. EM radiasi membawa energi dan
momentum, yang dapat disampaikan ketika berinteraksi dengan materi. Radiasi
elektromagnetik melibatkan foton (energi yang selalu bergerak) daan bergerak di
gelombang (radio yang membawa suara ke telinga kita) atau seperti partikel (x-ray). Ada
dua jenis radiasi dalam radiasi elektromagnetik yaitu radiasi pengion dan nonpengion.
Radiasi pengion memiliki energi yang cukup untuk memecahkan atom untuk membuat
ion. Misalnya: listrik.Radiasi nonpengion menyebabkan atom bergerak dalam molekul
saja. Misalnya: microwave memanaskan makanan
c) Cahaya
Cahaya adalah radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang yang terlihat oleh
mata manusia (sekitar 400-700 nm), atau sampai 380-750 nm. Lebih luas lagi, fisikawan
menganggap cahaya sebagai radiasi elektromagnetik dari semua panjang gelombang, baik
yang terlihat maupun tidak
d) Radiasi termalRadiasi termal adalah proses dimana permukaan benda memancarkan
energi panas dalam bentuk gelombang elektromagnetik. radiasi infra merah dari
radiator rumah tangga biasa atau pemanas listrik adalah contoh radiasi termal, seperti
panas dan cahaya yang dikeluarkan oleh sebuah bola lampu pijar bercahaya. Radiasi
termal dihasilkan ketika panas dari pergerakan partikel bermuatan dalam atom diubah
menjadi radiasi elektromagnetik. Gelombang frekuensi yang dipancarkan dari radiasi
termal adalah distribusi probabilitas tergantung hanya pada suhu, dan untuk benda
hitam asli yang diberikan oleh hukum radiasi Planck. hukum Wien memberikan
frekuensi paling mungkin dari radiasi yang dipancarkan, dan hukum Stefan-
Boltzmann memberikan intensitas panas. Radiasi dari benda panas yang lebih
pendek dan lebih intens daripada radiasi dari benda dingin, contoh benda-benda yang
sering menghasilkan adiasi disekitar kita antara lain, Matahari, Bumi, tanah,
microwave, televisi, telepon seluler semua benda itu juga melepasakan radiasi
terhadap kita walaupun efeknya tidak berbahaya bagi manusia tidak seperti radiasi
Nuklir.
Sedangkan gelombang ultrasonik sendiri adalah Gelombang ultrasonik (Ultrasonic waves)
merupakan gelombang mekanik longitudinal dengan frekuensi di atas 20 kHz yaitu daerah batas
pendengaran manusia. Gelombang ultrasonik dapat merambat dalam medium padat, cair dan gas. Hal
ini disebabkan karena gelombang ultrasonik merupakan rambatan energi dan momentum mekanik,
rambatan energi ini berinteraksi tergantung pada molekul dan sifat inersia medium yang dilaluinya.
Dapat pula dikatakan, gelombang ultrasonik adalah gelombang bunyi yang terjadi karena adanya
getaran dari partikel zat padat, zat cair atau juga gas yang dilaluinya. Partikel-partikel tersebut
bergetar disekitar titik setimbangnya sehingga ikut menggetarkan partikel-partikel tetangganya

Karakteristik gelombang ultrasonik yang melalui medium mengakibatkan getaran partikel


dengan medium amplitudo sejajar dengan arah rambat secara longitudinal sehingga menyebabkan
partikel medium membentuk rapatan (Strain) dan tegangan (Stress). Proses kontinu yang
menyebabkan terjadinya rapatan dan regangan di dalam medium disebabkan oleh getaran partikel
secara periodik selama gelombang ultrasonik melaluinya. Frekuensi yang diasosiasikan dengan
gelombang ultrasonik pada aplikasi elektronik dihasilkan oleh getaran elastis dari sebuah kristal
kuarsa yang diinduksikan oleh resonans dengan suatu medan listrik bolak-balik yang dipakaikan (efek
piezoelektrik). Kadang gelombang ultrasonik menjadi tidak periodik yang disebut derau (noise),
dimana dapat dinyatakan sebagai superposisi gelombang-gelombang periodik, tetapi banyaknya
komponen adalah sangat besar. Kelebihan gelombang ultrasonik yang tidak dapat didengar, bersifat
langsung dan mudah difokuskan. Jarak suatu benda yang memanfaatkan delay gelombang pantul dan
gelombang datang seperti pada sistem radar dan deteksi gerakan oleh sensor pada robot atau hewan.
Hewan-hewan tertentu, seperti anjing, kucing, dan lumba-lumba dapat mendengar gelombang
ultrasonik. Kelelawar dapat menghasilkan dan mendengar frekuensi setinggi 100.000 Hz untuk
mengetahui posisi makanan dan menghindari benda-benda saat terbang di kegelapan.

Gelombang ultrasonik ini sering dipergunakan untuk pemeriksaan kualitas produksi di dalam
industri. Di bidang kedokteran, frekuensi yang tinggi dari gelombang ultrasonik ini mempunyai daya
tembus jaringan yang sangat kuat, sehingga sering digunakan untuk diagnosis,
penghancuran/destruktif, dan pengobatan. Gelombang ultrasonik diradiasikan dengan adanya tekanan
dan ekspansi gelombang yang masuk dalam molekul melalui suatu medium tertentu. Dengan tenaga
yang cukup tinggi proses ekspansi bisa melebihi gaya tarik molekul-molekul dalam larutan dan akan
terbentuk kavitasi gelembung. Gelembung akan mengembang dalam beberapa siklus membawa uap
atau gas dari medium pada kesetimbangan dimana terjadi kesesuaian frekuensi resonansi gelembung
dengan frekuensi gelombang yang digunakan. Gelembung tidak stabil karena adanya interferensi dari
gelembung lain yang terbentuk dan beresonansi di sekitarnya. Akibatnya beberapa gelembung
mengalami ekspansi mendadak sehingga pecah dengan hebat. Peristiwa kavitasi dengan pecahnya
gelembung menyebabkan energi kimia dan efek mekanik.
Dengan demikian , radiasi gelombang ultrasonik yaitu pancaran energi melalui suatu materi
atau ruang dalam bentuk panas, partikel atau gelombang elektromagnetik/cahaya (foton) dari
gelombang ultrasonik. Radiasi dari gelombang tersebut banyak dimanfaatkan dalam kehidupan
sehari-hari baik dalam bidang kesehatan, bidang industri atau yang lainyaa.
Berikut ini beberapa contoh penerapan bunyi ultrasonik ( radiasi ultrasonik )

1. Pemanfaatan untuk Sonar (Sound Navigation Ranging)


Sonar merupakan suatu teknik yang digunakan untuk menentukan letak benda di bawah laut
dengan menggunakan metode pantulan gelombang. Pantulan gelombang oleh suatu
permukaan atau benda sehingga jenis gelombang yang lebih lemah terdeteksi tidak lama
setelah gelombang asal disebut gema. Gema merupakan bunyi yang terdengar tidak lama
setelah bunyi asli. Perlambatan antara kedua gelombang menunjukkan jarak permukaan
pemantul. Penduga gema (echo sounder) ialah peralatan yang digunakan untuk menentukan
kedalaman air di bawah kapal. Kapal mengirimkan suatu gelombang bunyi dan mengukur
waktu yang dibutuhkan gema untuk kembali, setelah pemantulan oleh dasar laut. Selain
kedalaman laut, metode ini juga dapat digunakan untuk mengetahui lokasi karang, kapal
karam, kapal selam, atau sekelompok ikan
2. Pencitraan Medis
Bunyi ultrasonik digunakan dalam bidang kedokteran dengan menggunakan teknik pulsa-
gema. Teknik ini hampir sama dengan sonar. Pulsa bunyi dengan frekuensi tinggi diarahkan
ke tubuh, dan pantulannya dari batas atau pertemuan antara organ-organ dan struktur lainnya
dan luka dalam tubuh kemudian dideteksi. Dengan menggunakan teknik ini, tumor dan
pertumbuhan abnormal lainnya, atau gumpalan fluida dapat dilihat. Selain itu juga dapat
digunakan untuk memeriksa kerja katup jantung dan perkembangan janin dalam kandungan.
Informasi mengenai berbagai organ tubuh seperti otot, jantung, hati, dan ginjal bisa diketahui.
Frekuensi yang digunakan pada diagnosis dengan gelombang ultrasonik antara 1 sampai 10
MHz, laju gelombang bunyi pada jaringan tubuh manusia sekitar 1.540 m/s, sehingga panjang
gelombangnya adalah:
λ = v/f = (1.540 m/s) / (106 s-1) = 1,5 × 10-3 = 1,5 mm.
Panjang gelombang ini merupakan batas benda yang paling kecil yang dapat dideteksi. Makin
tinggi frekuensi, makin banyak gelombang yang diserap tubuh, dan pantulan dari bagian yang
lebih dalam dari tubuh akan hilang. Pencitraan medis dengan menggunakan bunyi ultrasonik
merupakan kemajuan yang penting dalam dunia kedokteran. Metode ini dapat menggantikan
prosedur lain yang berisiko, menyakitkan, dan mahal. Cara ini dianggap tidak berbahaya.
3. Terapi Medis menggunakan Bunyi Ultrasonik
Dalam dunia kedokteran, gelombang ultrasonik digunakan dalam diagnosa dan pengobatan.
Diagnosa dengan menggunakan gelombang ultrasonik berupa USG (ultrasonografi), dapat
digunakan untuk mengetahui janin di dalam kandungan. Pengobatan meliputi penghancuran
jaringan yang tidak diinginkan dalam tubuh, misalnya batu ginjal atau tumor, dengan
menggunakan gelombang ultrasonik berintensitas tinggi (setinggi 107 W/m2) yang kemudian
difokuskan pada jaringan yang tidak diinginkan tersebut. Selain itu bunyi ultrasonik juga
digunakan untuk terapi fisik, yaitu dengan memberikan pemanasan lokal pada otot yang
cedera
4. Penerapan dalam Bidang Industri
Dalam dunia industri, dengan menggunakan bor-bor ultrasonik dapat dibuat berbagai bentuk
atau ukuran lubang pada gelas dan baja.
5. Mengetahui Keadaan Bagian dalam Bumi
Pergeseran tiba-tiba segmen-segmen kerak bumi yang dibatasi zona patahan dapat
menghasilkan gelombang seismik. Ini memungkinkan para ahli geologi dan geofisika untuk
memperoleh pengetahuan tentang keadaan bagian dalam Bumi dan membantu mencari
sumber bahan bakar fosil baru. Ada empat tipe gelombang seismik, yaitu gelombang badan P,
gelombang badan S, gelombang permukaan Love, dan gelombang permukaan Rayleigh. Alat
yang digunakan untuk mendeteksi gelombang-gelombang ini disebut seismograf, yang
biasanya digunakan untuk mendeteksi adanya gempa bumi. Seperti semua gelombang, laju
gelombang seismik bergantung pada sifat medium, rigiditas, ketegaran, dan kerapatan
medium. Grafik waktu perjalanan dapat digunakan untuk menentukan jarak stasiun
seismograf dari episenter gempa bumi.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

1. Campbell & Reece, Biologi, Edisi kelima jilid satu


2. Campbell & Reece, Biologi, Edisi kelima jilid tiga
3. Carlson, N. R. (2007). Physiology of behavior (9th ed.). Boston: Pearson
4. Guyton, Textbook of Medical Physiology, 10th ed
5. Sherwood, Fisiologi Manusia, edisi kedua
6. Sherwood, Human Physiology From Cells to Systems, 6th ed

Anda mungkin juga menyukai