Anda di halaman 1dari 5

RADIASI PENGION DAN NON-PENGION

Latar Belakang

Radiasi adalah semua jenis energi yang dihantarkan tanpa medium perantara.
Energi radiasi tersebut umumnya berupa gelombang. Jika ditinjau dari "muatan
listrik"nya radiasi terbagi menjadi 2 besar, radiasi pengion dan radiasi non pengion.
Radiasi pengion yang umumnya diketahui misalnya radiasi oleh sinar X, atau yang
akhir-akhir ini sedang trend adalah radiasi oleh kerusakan PLTN Fukushima di
Jepang. Sebenarnya, radiasi non pengion justru lebih banyak ada di sekitar kita,
walaupun tingkat energinya lebih rendah.
Radiasi pengion adalah radiasi yang apabila menumbuk atau menabrak sesuatu,
akan muncul partikel bermuatan listrik yang disebut ion. Peristiwa terjadinya ion ini
disebut ionisasi. Ion ini kemudian akan menimbulkan efek atau pengaruh pada bahan,
termasuk benda hidup. Radiasi pengion disebut juga radiasi atom atau radiasi nuklir.
Termasuk ke dalam radiasi pengion adalah sinar-X, sinar gamma, sinar kosmik, serta
partikel beta, alfa dan neutron. Partikel beta, alfa dan neutron dapat menimbulkan
ionisasi secara langsung. Meskipun tidak memiliki massa dan muatan listrik, sinar-X,
sinar gamma dan sinar kosmik juga termasuk ke dalam radiasi pengion karena dapat
menimbulkan ionisasi secara tidak langsung. Radiasi non-pengion adalah radiasi yang
tidak dapat menimbulkan ionisasi. Termasuk ke dalam radiasi non-pengion adalah
gelombang radio, gelombang mikro, inframerah, cahaya tampak dan ultraviolet.
Kemajuan teknologi menyebabkan penggunaan gelombang elekromagnetik
meningkat dalam kehidupan sehari-hari. Dalam Komunikasi, semua sistem
komunikasi modern menggunakan bentuk radiasi elektromagnetik. Variasi intensitas
radiasi berupa perubahan suara, gambar, atau informasi lain yang sedang dikirim.
Misalnya, suara manusia dapat dikirim sebagai gelombang radio atau gelombang
mikro dengan membuat gelombang bervariasi sesuai variasi suara.
Para peneliti menggunakan atom radioakti untuk menentukan umur bahan
yang dulu bagian dari organisme hidup. Usia bahan tersebut dapat diperkirakan
dengan mengukur jumlah karbon radioaktif mengandung dalam proses yang disebut
penanggalan radiokarbon. Kalangan ilmuwan menggunakan atom radioaktif sebagai
atom pelacak untuk mengidentifikasi jalur yang dilalui oleh polutan di lingkungan.
Sedangkan radiasi digunakan untuk menentukan komposisi bahan dalam proses yang
disebut analisis aktivasi neutron. Dalam proses ini, para ilmuwan membombardir
contoh zat dengan partikel yang disebut neutron. Beberapa atom dalam sampel
menyerap neutron dan menjadi radioaktif. Para ilmuwan dapat mengidentifikasi
elemen-elemen dalam sampel dengan mempelajari radiasi yang dilepaskan.

Pengertian Radiasi dan pembagiannya


Radiasi adalah fenomena/peristiwa penyebaran energi gelombang
elektromagnetik atau partikel subatom melalui vakum atau media material.
Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat walau tidak ada
medium. Radiasi terdiri dari beberapa jenis, dan setiap jenis radiasi tersebut memiliki
panjang gelombang masing-masing, seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah

Ditinjau dari "massa" nya, radiasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Radiasi elektromagnetik, adalah radiasi yang tidak memiliki massa. Radiasi ini
terdiri dari gelombang radio, gelombang mikro, inframerah, cahaya tampak,
sinar-X, sinar gamma dan sinar kosmik.
2. Radiasi partikel, adalah radiasi berupa partikel yang memiliki massa, misalnya
partikel beta (β), partikel alfa (α), sinar gamma (γ), sinar-X, partikel neutron.
Jika ditinjau dari "muatan listrik"nya, radiasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Radiasi Pengion,
Pengion adalah radiasi yang apabila menumbuk atau menabrak sesuatu, akan
muncul partikel bermuatan listrik yang disebut ion (radiasi yang dapat
menimbulkan ionisasi). Radiasi pengion memiliki energi yang cukup untuk
mengionisasi atom. Biasanya, ini berarti dapat menghapus elektron dari atom,
meskipun beberapa jenis radiasi menyebabkan reaksi nuklir yang melibatkan
proton dan neutron. Bagian berenergi tinggi dari daerah spektrum ultraviolet
adalah radiasi pengion, sedangkan bagian energi yang lebih rendah adalah radiasi
non-pengion. Garis pemisah tidak ' jelas karena ionisasi terjadi pada energi yang
berbeda untuk molekul yang berbeda. Foton atau partikel dengan energi lebih
besar dari 10-33 elektron volt (EV) terionisasi,
Berikut adalah daftar jenis-jenis radiasi pengion: |
 Sinar X
Sinar-X adalah salah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik dengan
panjang gelombang berkisar antara 10 nanometer ke 100 pikometerdan
memiliki energi dalam rentang 100 eV - 100 Kev. Sinar-X umumnya
digunakan dalam diagnosis gambar medis dan Kristalografi sinar-X. Sinar-X
adalah bentuk dari radiasi ion dan dapat berbahaya.
 Sinar gamma
Sinar gama adalah sebuah bentuk berenergi dari radiasi
elektromagnetik yang diproduksi oleh radioaktivitas atau proses nuklir atau
subatomik lainnya seperti penghancuran elektron-positron
Sinar gama dari fallout nuklir kemungkinan akan menyebabkan jumlah
kematian terbesar dalam penggunaan senjata nuklir dalam sebuah perang
nuklir. Sebuah perlindungan fallout yang efektif akan mengurangi terkenanya
manusia 1000 kali.
Sinar gama memang kurang mengionisasi dari sinar alfa atau beta.
Namun, mengurangi bahaya terhadap manusia membutuhkan perlindungan
yang lebih tebal. Mereka menghasilkan kerusakan yang mirip dengan yang
disebabkan oleh sinar-X, seperti terbakar, kanker, dan mutasi genetika.
 Sinar kosmik
Sinar kosmik adalah radiasi dari partikel bermuatan berenergi tinggi
yang berasal dari luar atmosfer Bumi. Sinar kosmik dapat berupa elektron,
proton dan bahkan inti atom seperti besi atau yang lebih berat lagi.
Kebanyakan partikel-partikel tersebut berasal dari proses-proses energi tinggi
di dalam galaksi, misalnya seperti supernova.
 Partikel alfa
Partikel Alpha adalah bentuk radiasi partikel yang sangat
menyebabkan ionisasi, dan kemampuan penetrasinya rendah. Partikel
tersebut terdiri dari dua buah proton dan dua buah neutron yang terikat
menjadi sebuah partikel yang identik dengan nukleus helium,
 Partikel beta
Partikel beta adalah elektron atau positron berenergi tinggi dan
berkecepatan tinggi yang dipancarkan oleh peluruhan radioaktif inti atom
selama proses peluruhan beta
 Neutron
Neutron adalah partikel subatomik yang tidak bermuatan (netral) dan
memiliki massa 940 MeV/c² (1.6749 × 10−27 kg, sedikit lebih berat
dari proton. Putarannya adalah ½.

Efek Kesehatan Radiasi Pengion


Radiasi pengion adalah apa yang kebanyakan orang anggap sebagai
"radiasi." Karena sudah cukup energi untuk mengionisasi atom dan memutuskan
ikatan kimia, dapat merusak atau membunuh sel dan mengubah DNA dan
molekul lainnya. Radiasi alfa, gamma, dan neutron dapat menginduksi
radioaktivitas pada bahan yang sebelumnya non-radioaktif dan bahkan
mentransmutasikan satu elemen menjadi elemen lainnya. lonisasi melepaskan
partikel bermuatan, sehingga memiliki efek listrik. Pelepasan listrik dapat
membahayakan manusia dan hewan lain serta merusak peralatan. :

2. Radiasi Non Pengion


radiasi non-pengion adalah radiasi dengan energi yang tidak cukup untuk
mengionisasi atom atau.molekul. Namun, ia memiliki energi yang cukup untuk
eksitasi, yang meningkatkan elektron ke tingkat energi yang lebih tinggi. Benkut
adalah daftar jenis-jenis radiasi pengion:
 Sinar ultraviolet dekat
 Cahaya tampak
 Radiasi infra merah
 Gelombang mikro
 Gelombang radio
 Radiasi frekuensi sangat rendah (VLFy - » Inna. Radiasi frekuensi sangat
rendah (ELF)
 Radiasi termal
 Radiasi benda hitam
Efek Kesehatan Radiasi Non-Pengion
Pemanasan adalah efek paling umum dari radiasi non-pengion. Pemanasan
ekstrem menyebabkan kerusakan jaringan, tetapi paparan rendah terhadap radiasi
non-pengion biasanya tidak menimbulkan masalah. Misalnya, tubuh manusia
melepaskan energi panas yang tidak berbahaya, sementara oven microwave
menghasilkan radiasi non-pengion yang cukup untuk memasak makanan. Bagian
panjang gelombang panjang dari spektrum (radio, VLF, ELF) jarang
menyebabkan pemanasan, tetapi dapat menyebabkan akumulasi muatan listrik
pada tubuh. Dalam kasus ekstrim, radiasi frekuensi rendah mengganggu respon
otot dan saraf.
Meskipun sinar inframerah, sinar tampak, dan sinar ultraviolet tidak
mengionisasi atom, mereka tetap menyediakan energi yang cukup untuk memulai
reaksi kimia. Cahaya yang kuat dapat menyebabkan hiperpigmentasi kulit,
photoaging, dan katarak.

Anda mungkin juga menyukai