Anda di halaman 1dari 15

Perpindahan Panas I

RADIASI

Dosen Pembimbing : Surya Hatina, S. T. M. T

Muhammad Azmi | 19520001 | Teknik Kimia | Universitas Tamansiwa


Perpindahan Panas
Perpindahan panas (heat transfer) adalah proses berpindahnya
energi kalor atau panas (heat) karena adanya perbedaan temperatur.
Dimana, energi kalor akan berpindah dari temperatur media yang lebih
tinggi ke temperatur media yang lebih rendah. Proses perpindahan
panas akan terus berlangsung sampai ada kesetimbangan temperatur
yang terjadi pada kedua media tersebut. Proses terjadinya perpindahan
panas dapat terjadi secara konduksi, konveksi, dan radiasi.
Radiasi
Perpindahan panas radiasi dapat dikatakan sebagai proses
perpindahan panas dari satu media ke media lain akibat perbedaan
temperatur tanpa memerlukan media perantara

Peristiwa radiasi akan lebih efektif


terjadi pada ruang hampa, berbeda
dari perpindahan panas konduksi dan
konveksi yang mengharuskan adanya
media perpindahan panas
Radiasi

NON-
PENGION PENGION

Radiasi pengion adalah radiasi yang jika menumbuk atau Radiasi non-pengion adalah jenis radiasi yang tidak
menabrak sesuatu, akan muncul partikel bermuatan listrik akan menyebabkan efek ionisasi apabila berinteraksi
yang disebut ion (ionisasi). dengan materi.
Radiasi Pengion
1. Radiasi Alfa
Radiasi Alfa merupakan inti atom Helium yang bergerak dengan energi tertentu. Partikel
alfa memiliki ukuran partikel yang besar (jika dibandingkan dengan jenis radiasi partikel
lainnya) dan membawa 2 muatan positif. Radiasi alfa mempunyai daya ionisasi partikel
yang paling besar dibanding radiasi lain, namun jarak jangkauannya sangat pendek,
hanya beberapa milimeter di udara bergantung tingkat energinya. Partikel alfa juga
mampu dibelokkan oleh medan magnet dan magnet listrik karena sifat muatannya yang
cenderung elektropositif.

Radiasi Alfa memiliki daya jangkau yang sangat rendah , dapat dihentikan
dengan selembar kertas
Radiasi Pengion
2. Radiasi Beta
Radiasi Beta memiliki 2 bentuk yakni radiasi partikel elektron (β−) dan radiasi
partikel positron (β+) yang bebas bergerak dengan kecepatan relativistik.
Partikel tersebut dapat dikatakan sebagai partikel beta. Partikel Beta memiliki
energi yang tinggi, memiliki kecepatan yang sangat tinggi pada elektron atau
positron yang merupakan fragmen hasil interaksi fisi atau hasil peluruhan
beberapa nuclei seperti Kalium-40. 

Radiasi Beta memiliki daya jangkau yang lebih tinggi dari alfa tapi, masih
dapat dihentikan dengan alumunium ataupun kayu
Radiasi Pengion
3. Radiasi Neuron
Radiasi Neutron merupakan partikel neutron bebas yang bergerak dengan energi tertentu.
Umumnya partikel Neutron merupakan hasil dari reaksi nuklir fisi (spontan atau diinduksi) atau
peluruhan material radioaktif tertentu . Radiasi Neutron dapat bergerak hingga ratusan atau
bahkan ribuaan meter di udara, meskipun demikian, neutron dapat secara efektif dihentikan oleh
material yang memiliki kandungan Hidrogen yang tinggi seperti beton atau air. Energi neutron
dapat bervariasi dari kecepatan tinggi hingga kecepatan rendah. Neutron dengan kecepatan tinggi
disebut neutron cepat (fast neutron) dan neutron dengan kecepatan rendah disebut neutron
termal (thermal neutron).
Secara umum, neutron tidak dapat secara langsung mengionisasi atom dikarenakan bermuatan
netral. Namun neutron dapat mengionisasi material secara tidak langsung. Hal ini dapat terjadi
ketika neutron terserap oleh atom yang stabil, ini akan mengakibatkan atom tersebut menjadi tidak
stabil dan memiliki kecenderungan untuk memancarkan radiasi pengion. Dapat dikatakan, neutron
merupakan satu-satunya jenis radiasi yang dapat mengubah material yang dilaluinya menjadi
material radioaktif. 
Radiasi Pengion
3. Radiasi Foton (Gamma dan Sinar-X)
Pada Radiasi Pengion, Radiasi Foton dapat dibagi menjadi 2 yakni Radiasi
Gamma dan Radiasi X-Ray. Radiasi X-Ray mirip dengan Radiasi Gamma dengan
perbedaan utama adalah Radiasi X-Ray berasal ketika elektron dengan level
energi yang tinggi berpindah ke level energi yang lebih rendah. Ini
mengakibatkan energi berlebih yang dimiliki oleh elektron tersebut
dipancarkan. X-Ray umumnya memiliki panjang gelombang yang lebih panjang
dan energi yang lebih rendah jika dibandingkan dengan Radiasi Gamma. Radiasi
Gamma merupakan Radiasi Elektromagnetik (tidak memiliki massa dan tidak memiliki
muatan) dengan energi yang sangat tinggi. Radiasi Gamma memiliki energi foton yang
sangat tinggi dengan panjang gelombang yang sangat pendek dan frekuensi yang sangat
tinggi. Radiasi Gamma memiliki energi yang tinggi dan memiliki daya tembus yang
paling besar (jika dibandingkan dengan radiasi alfa dan beta). Radiasi gamma menyertai
peluruhan alfa dan beta, tidak pernah berdiri sendiri. Radiasi Gamma berada di sekitar
kita, sebagai contoh pada Pisang terdapat Kalium-40 dengan umur paruh
mencapai 1.251×109 tahun. 
Radiasi Pengion
Radiasi Non- Pengion
Pada radiasi non-pengion, energi kinetik dari partikel (foton, elektron, dll)
yang digunakan terlalu kecil untuk menghasilkan ion bermuatan pada atom di
materi. Radiasi ini hanya mampu untuk merubah arah putar, getaran, atau
konfigurasi elektron valensi pada materi. Contoh dari radiasi non-pengion
adalah Sinar matahari, Cahaya, Gelombang Radio, dan telfon genggam. Meski
memiliki energi yang rendah, terkena radiasi non-pengion berlebihan dapat
berbahaya bagi tubuh. Sebagai contoh, terpapar sinar matahari berlebihan
dapat mengakibatkan kulit terbakar. Jenis radiasi non-pengion antara lain
adalah gelombang radio (yang membawa informasi dan hiburan melalui radio
dan televisi), gelombang mikro (yang digunakan dalam microwave oven dan
transmisi seluler handphone), sinar inframerah (yang memberikan energi
dalam bentuk panas), cahaya tampak (yang bisa kita lihat), dan sinar ultraviolet
(yang dipancarkan matahari) (BATAN, 2008).
Laju Radiasi
Laju perpindahan kalor termal yang dipancarkan dengan cara radiasi oleh
suatu benda secara empiris ditemukan oleh Josef Stefan di tahun 1879. Stefan
mengemukakan bahwa laju perpindahan kalor termal yang dipancarkan
secara radiasi oleh suatu benda sebanding dengan luas permukaan pada
benda dan pangkat empat suhu absolutnya.

Nilai emisivitas e sebuah benda bergantung dengan warna permukaan suatu benda tersebut. Permukaan sebuah benda yang berwarna hitam sempurna nilai e = 1,
sedang untuk suatu benda yang warnanya putih sempurna nilai e = 0. Jadi nilai emisivitas e secara umum adalah 0 < e < 1.
Laju Radiasi
Manfaat radiasi
• Radiasi yang digunakan dalam pemeriksaan kesehatan (radiodiagnosis) dan pengobatan
(radioterapi) pertama kali ditemukan oleh Prof. WC. Roentgen pada bulan Nopember 1895.
Radiasi ini berasal dari sinar X, yang karena sifat-sifatnya mampu menembus jaringan tubuh
manusia untuk mendeteksi kelainan dan menimbulkan efek biologi menghentikan
pertumbuhan sel hingga mematikan sel. Oleh karena itu dapat dimanfaatkan untuk mematikan
sel-sel kanker, dan sudah barang tentu dalam dosis yang sesuai dengan keperluan.

• Aktivasi neutron digunakan juga dalam bermacam-macam analisis. Pada beberapa kasus, analisis aktivasi
neutron lebih peka daripada analisis kimiawi. Sebuah sampel bahan diaktivasi dalam sebuah reaktor seperti
yang telah dijelaskan diatas, setelah itu aktivasi yang di hasilkan diukur dan energi radiasi diperiksa.
Spektrum energi radiasi adalah semacam sidik jari bahan-bahan tersebut yang ada dalam sampel. Spektrum
dengan pasti menunjukkan zat-zat apa saja yang berada dalam sampel itu, walaupun konsentrasinya jauh
lebih kecil daripada yang dapat dideteksi oleh analisi kimia. Kemampuan radiasi neutron mengaktivasikan
zat-zat juga dapat menyebabkan kecelakaan pada reaktor nuklir, radiasi neutron mengaktivasikan produk
kimia dan produk korosi yang mengalir dalam air pendingin, dan selama itu bejana tekan reaktor juga
berubah menjadi sangat radioaktif. Ketika kotoran radioaktif disingkirkan dari air pendingin, kita akhirnya
mendapatkan limbah radioaktif. Membongkar suatu reaktor bejan tekan pada reaktor yang diaktivasi
membutuhkan teknik-teknik yang sangat khusus untuk menonaktifkan reaktor.
Dampak Radiasi
• Pada dosis rendah, sel tubuh yang terpapar radiasi masih mampu memulihkan dirinya sendiri
dalam waktu yang tak begitu lama. Sel yang rusak hanya akan mati dan digantikan oleh sel yang
baru.
• Namun pada dosis yang tinggi, sel yang rusak akan memperbanyak diri hingga menjadi sel
kanker (terlebih bila pola hidup Anda mendukung untuk terpapar penyakit kanker seperti
perilaku merokok, konsumsi makanan rentan karsinogen, dan sebagainya).
• Paparan radiasi pada dosis yang tinggi dalam satu waktu atau jangka pendek juga akan
menimbulkan beberapa gejala (yang disebut sindrom radiasi akut) pada tubuh Anda seperti
mual, muntah, diare, demam, lemas hingga pingsan, kerontokan rambut, kulit memerah, gatal,
bengkak hingga terasa terbakar, nyeri hingga kejang-kejang. Gejala ini tentu akan berbeda bila
Anda terpapar dalam jangka waktu lama.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai