Anda di halaman 1dari 13

Teknologi Energi Baru dan Terbarukan

Biomassa
Dosen Pembimbing : Surya Hatina, S. T., M. T.

Muhammad Azmi | 19520001 | Teknik Kimia | Universitas Tamansiswa Palembang


Teknologi Energi Baru dan Terbarukan
Energi baru dan terbarukan merupakan pengelolaan energi dari proses alam yang
berkelanjutan dan dijadikan sebagai energi alternatif. Energi baru dan terbarukan
bersifat ramah lingkungan sehingga berkontribusi dalam mengatasi pemanasan global
 dan mengurangi emisi karbon dioksida.
Biomassa
Secara umum biomassa merupakan bahan yang dapat diperoleh dari tanaman baik
secara langsung maupun tidak langsung dan dimanfaatkan sebagai energi dalam jumlah
yang sangat besar. Biomassa juga disebut sebagai “fitomassa” dan seringkali
diterjemahkan sebagai bioresource atau sumber daya yang diperoleh dari hayati. Basis
sumber daya ini meliputi ratusan bahkan ribuan spesies tanaman daratan dan lautan,
berbagai sumber pertanian, perhutanan dan limbah residu dari proses industri serta
kotoran hewan.
Biomassa
Kandungan yang terdapat didalam biomassa adalah karbon, oksigen dan hidrogen.
Pengujian kandungan biomassa secara proximate dan ultimate dibutuhkan untuk
mengetahui karakter dan komposisi dari suatu material, secara fisik, kimia dan fuel
properties, biomass yang akan dipakai. Analisa proximate bertujuan untuk menganalisa
kandungan air (moisture), volatil matter, karbon tetap, dan abu. Sedangkan analisa ultimate
bertujuan menyatakan komposisi karbon, hidrogen, nitrogen, belerang, dan oksigen.
Produk Biomassa
Bioethanol
Bioetanol dibuat dengan teknik fermentasi biomassa seperti umbi-umbian, jagung
atau tebu, dan dilanjutkan dengan destilasi. Jenis bioetanol ini dapat digunakan secara
langsung maupun tidak langsung sebagai bahan bakar.

Persiapan bahan baku Liquifikasi Sakarifikasi

Produk Distilasi Fermentasi


Produk Biomassa
Persiapan bahan baku Liquifikasi Sakarifikasi

Produk Distilasi Fermentasi

• singkong dikupas dan dicuci hingga bersihkemudian dilakukan proses pemarutan


• Kandungan karbohidrat berupa tepung atau pati pada bahan baku singkong (filtrat bubur) dikonversi menjadi gula
komplex menggunakan Enzym Alfa Amylase 0.03 % (dari jumlah total bahan baku) melalui proses pemanasan
/pemasakan pada suhu 90 derajat celcius selama 30 menit ( Proses hydrolisis).
• Pada proses Sakarifikasi pemecahan gula kompleks menjadi gula sederhana(glukosa)
• Pada tahap ini, tepung telah berubah menjadi gula sederhana (glukosa dan sebagian fruktosa) dengan kadar gula
berkisar antara 5 hingga 12 %. Tahapan selanjutnya proses pendinginan sampai suhu ± 37oC, kemudianditambahkan
pupuk urea(ZA) sebanyak 0.14% dan pupuk NPK 0.02% (dari jumlah total bahan baku) sebagai bahan tambahan
penyubur pertumbuhan sel ragi
• Dalam proses destilasi, 24 pada suhu 78 derajat celcius (setara dengan titik didih alkohol) ethanol akan menguap lebih
dulu ketimbang air yang bertitik didih 95 derajat celcius.
Produk Biomassa
Biodiesel
Biodiesel adalah minyak dari tumbuham atau hewan yang sudah dipakai sebagai alternatif
atau digabung dnegan minyak solar untuk mobil dan armada industri dengan mesin diesel.
Biodiesel menggunakan bahan baku minyak sawit mentah (Crude Palm Oil), minyak nyamplung,
minyak jarak, minyak kelapa, Palm Fatty Acid Distillate (PFAD), dan minyak ikan. Bodiesel dapat
digunakan pada mesin diesel tanpa modifikasi.

Esterifikasi I Esterifikasi II Pencucian

Produk Filtrasi Pengeringan


Produk Biomassa
Esterifikasi I Esterifikasi II Pencucian

Produk Filtrasi Pengeringan

• Transesterifikasi I yaitu pencampuran antara kalium hidroksida (KOH) dan metanol (CH30H) dengan minyak sawit.
•  SeLanjutnya produk ini diendapkan selama waktu tertentu untuk memisahkan gliserol dan metil ester.
•  Gliserol yang terbentuk berada di lapisan bawah karena berat jenisnya lebih hesar daripada metil ester. Gliserol kemudian diketuarkan dari reaklor
agar tidak mengganggu proses transeslerifikasi II.
• Pencucian hasil pengendapan pada transesterifikasi II bertujuan untuk meng hiLangkan senyawa yang tidak diperlukan seperti sisa gliserol dan
metanol.
• Pengeringan bertujuan untuk menghilangkan air yang tercampur dalam metil ester. Pengeringan dilakukan sekitar 10 menit pada suhu 130°C..
Pengeringan di-lakukan dengan cara memberikan panas pada produk dengan suhu sekhar 95°C secara sirkulasi.
• Tahap akhir dari proses pembuatan biodiesel adalah filtrasi yang bertujuan untuk menghilangkan partiket-partikel pengotor biodiesel yang terbentuk
selama proses berlangsung, seperti karat (kerak besi) yang berasal dari  dinding reaktor atau dinding pipa atau kotoran dari bahan baku.
Produk Biomassa
Biogas
Biogas adalah jenis bahan bakar nabati yang dihasilkan dari penguraian bahan
organik yang dilakukan secara alami. Saat bahan organik terpapar lingkungan kedap
oksigen, maka campuran gas didalamnya akan terbebas. Gas yang paling banyak
dilepaskan pada proses ini adalah gas metana sebesar 50-75 persen, bergantung pada
jumlah karbohidrat yang terdapat pada campuran bahan organik dan karbon dioksida.
Proses ini juga menghasilkan gas lainnya namun dalam jumlah yang lebih kecil
Produk Biomassa
Biogas
1. Mencampur kotoran sapi dengan air sampai terbentuk lumpur dengan perbandingan 1:1 pada bak penampung sementara. Bentuk
lumpur akan mempermudah pemasukan kedalam digester
2. Mengalirkan lumpur kedalam digester melalui lubang pemasukan. Pada pengisian pertama kran gas yang ada diatas digester dibuka
agar pemasukan lebih mudah dan udara yang ada didalam digester terdesak keluar. Pada pengisian pertama ini dibutuhkan lumpur
kotoran sapi dalam jumlah yang banyak sampai digester penuh.
3. Melakukan penambahan starter (banyak dijual dipasaran) sebanyak 1 liter dan isi rumen segar dari rumah potong hewan (RPH)
sebanyak 5 karung untuk kapasitas digester 3,5 - 5,0 m2. Setelah digester penuh, kran gas ditutup supaya terjadi proses fermentasi.
4. Membuang gas yang pertama dihasilkan pada hari ke-1 sampai ke-8 karena yang terbentuk adalah gas CO2. Sedangkan pada hari ke-10
sampai hari ke-14 baru terbentuk gas metan (CH4) dan CO2 mulai menurun. Pada komposisi CH4 54% dan CO2 27% maka biogas akan
menyala.
5. Pada hari ke-14 gas yang terbentuk dapat digunakan untuk menyalakan api pada kompor gas atau kebutuhan lainnya. Mulai hari ke-14
ini kita sudah bisa menghasilkan energi biogas yang selalu terbarukan. Biogas ini tidak berbau seperti bau kotoran sapi. Selanjutnya,
digester terus diisi lumpur kotoran sapi secara kontinu sehingga dihasilkan biogas yang optimal.
Pengolahan kotoran ternak menjadi biogas selain menghasilkan gas metan untuk memasak juga mengurangi pencemaran lingkungan,
menghasilkan pupuk organik padat dan pupuk organik cair dan yang lebih penting lagi adalah mengurangi ketergantungan terhadap
pemakaian bahan bakar minyak bumi yang tidak bisa diperbaharui
Produk Biomassa
Biobriket
Biobriket adalah biomassa yang dipadatkan agar diperoleh bentuk yang lebih seragam daripada biomassa. Bahan
baku biobriket yang digunakan adalah limbah padat serbuk kayu

Pengarangan Pencampuran Pencetakan

• serbuk kayu yang sudah didapatkan dengan bahan tempurung kelapa ini dibakar agar menjadi arang.
• Jika sudah menghasilkan arang yang halus maka lakukan pengayakan untuk menghasilkan tepung arang. Arang dari
serbuk gergaji diayak dengan menggunakan saringan ukuran kelolosan 50 mesh serta arang tempurung kelapa
ukuran kelolosan 70 mesh.
• Arang serbuk gergaji serta tempurung kelapa yang sudah disaring selanjutnya dicampur dengan menggunakan
perbandingan arang serbuk gergaji 90 % serta arang tempurung kelapa sebanyak 10 %. Ketika proses pencampuran
ditambah dengan lem kanji sebanyak 2,5 % dari seluruh campuran arang tadi
• Jika bahan sudah dicampurkan dengan merata maka bahan arang bisa langsung dimasukkan ke dalam cetakan
briket dan ditempa.  Jika sudah dicetak briket bisa langsung dikeringkan menggunakan oven pengering atau
menjemurnya dibawah sinar matahari langsung
Manfaat Biomassa
Keuntungan yang dapat kita peroleh dalam penggunaan atau pemanfaatan energi biomassa dalam kehidupan kita selain sebagai
energi terbarukan dan sebagai sumber energi,mempunyai keuntungan lainnya yakni digunakan sebagai bahan bakar
nabati,penghasil devisa negara,meningkatkan kualitas air,meminimalisir limbah organik ,mengurangi polusi udara dan
ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.Dari segi keuntungan pemanfaatan energi biomassa bisa disimpulkan resiko
pencemaran lingkungan dapat diminimalisir oleh adanya energi biomassa.
Mungkin hampir setiap orang sudah mengetahui apa saja keuntungan memanfaatkan energi biomassa, salah satunya yaitu sebagai
pengganti bahan bakar fosil untuk produksi energi. Hal ini dikarenakan bahan bakar fosil seperti minyak bumi merupakan sumber
energi yang tidak dapat diperbarui. Lantas apa saja manfaat energi biomassa dalam kehidupan sehari-hari?
Manfaat yang pertama adalah dapat mengurangi tingkat metana. Menggunakan energi biomassa sebagai energi alternatif tentunya
dapat mengurangi tingkat metana yang ada di atmosfer. Seperti yang Anda ketahui semakin tingginya metana akan menyebabkan
efek rumah kaca. Dengan menggunakan energi biomassa tentunya ini dapat menurunkan resiko efek rumah kaca.
Selain dapat mengurangi resiko efek rumah kaca, penggunaan energi biomassa juga dapat mengurangi resiko hujan asam. Dan
tentunya hal ini dapat membuat kualitas air menjadi semakin baik karena  biomassa sangatlag ramah lingkungan dan bebas polusi.
Pemanenan pohon dari hutan juga dapat mencegah kebakaran sebagai hasil dari pertumbuhan padat. Tahukah Anda jika ada
terlalu banyak pohon di hutan, ini juga memiliki resiko yang tinggi terhadap kebakaran hutan itu sendiri. Seperti yang Anda ketahui
kayu yang masih baru merupakan salah satu bahan tanaman biomasa yang digunakan untuk menghasilkan energi biomassa.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai