Anda di halaman 1dari 33

ENERGI

BIOMASSA
KELOMPOK 5
PENGERTIAN BIOMASSA

Biomassa adalah energi yang merujuk pada bahan biologis yang hidup
atau baru mati yang dapat digunakan sebagai sumber bahan bakar.
Biomassa merujuk pada materi tumbuhan yang digunakan
sebagai biofuel, tapi dapat juga mencakup materi tumbuhan atau
hewan yang digunakan untuk produksi serat, bahan kimia, atau panas.
Bahan organik yang dihasilkan melalui proses fotosintetik, baik berupa
produk maupun buangan. Contoh biomassa antara lain tanaman,
pepohonan,rumput,ubi,limbah pertanian,limbah hutan,tinja dan
LIMBAH DAN BAHAN BAKU
JENIS-JENIS BIOMASSA
1. Biogas
Merupakan gas yang dihasilkan oleh aktifitas anaerobik atau
fermentasi dari bahan-bahan organik termasuk diantaranya; kotoran manusia
dan hewan, limbah domestik (rumah tangga), sampah biodegradable atau
setiap limbah organik yang biodegradable dalam kondisi anaerobik.
Kandungan utama dalam biogas adalah metana dan karbon dioksida.
Biogas juga dapat dihasilkan dari biomassa untuk membangkit
listrik. Sistem gasifikasi pada suhu tinggi mengubah biomassa menjadi
bahan bakar gas. Gas tersebut dapat digunakan sebagai bahan bakar pada
motor bakar atau turbin gas.
PROSES PEMBUATAN BIOGAS
2. Biofuel
Bahan bakar nabati (bio-fuel) adalah bahan bakar yang diproduksi dari
sumber-sumber hayati, yaitu biodiesel, bioethanol dam miunyak nabati murni
(pure plant oil). Biofuel dapat juga dihasilkan secara langsung dari tanaman atau
secara tidak langsung dari limbah industri, komersial, domestik atau pertanian.
Cara untuk pembuatan biofuel, yaitu :
 pembakaran limbah organik kering (seperti buangan rumah tangga, limbah industri
dan pertanian)
 fermentasi limbah basah (seperti kotoran hewan) tanpa oksigen untuk menghasilkan
biogas (mengandung hingga 60 persen metana), atau fermentasi tebu atau jagung
untuk menghasilkan alkohol dan ester; dan energi dari hutan (menghasilkan kayu
dari tanaman yang cepat tumbuh sebagai bahan bakar). Proses fementasi
menghasilkan dua jenis biofuel, yaitu alkohol dan ester.
PROSES PEMBUATAN BIOFUEL
3. Biodisel
Merupakan bahan bakar yang terdiri dari campuran mono-alkyl ester dari
rantai panjang asam lemak, yang dipakai sebagai alternatif bagi bahan bakar dari
mesin diesel dan terbuat dari sumber terbaharui seperti minyak sayur atau lemak
hewan.
Sebuah proses dari transesterifikasi lipid digunakan untuk mengubah minyak
dasar menjadi ester yang diinginkan dan membuang asam lemak bebas. Setelah
melewati proses ini, tidak seperti minyak sayur langsung, biodiesel memiliki sifat
pembakaran yang mirip dengan diesel (solar) dari minyak bumi, dan dapat
menggantikannya dalam banyak kasus. Namun, dia lebih sering digunakan sebagai
penambah untuk diesel petroleum, meningkatkan bahan bakar diesel petrol murni ultra
rendah belerang yang rendah pelumas.
PROSES PEMBUATAN BIODIESEL
BIODIESEL
4. Biokerosine
Minyak nabati murni dapat dimanfaatkan sebagai
bahan bakar pengganti minyak tanah dan bahan bakar
(marine fuel-oil). Minyak nabati murni yang digunakan
untuk menggantikan minyak tanah disebut dengan
biokerosine. Disamping itu, minyak nabati murni juga
dapat digunakan untuk subsitusi minyak solar pada
mesin diesel stationer, misal pembangkit listrik.
5. Bioetanol
Bioetanol digunakan sebagai bahan bakar
kendaraan mesin bensin, terutama dalam bentuk
gasohol, yakni campuran etanol kering/absolut dan
bensin. Etanol dapat dibuat dari tanaman-tanaman yang
umum, misalnya tebu, kentang, singkong, dan jagung. Telah
muncul perdebatan, apakah bioetanol ini nantinya akan
menggantikan bensin yang ada saat ini.
PROSES PEMBUATAN BIOETANOL
6. Sampah
Sampah menjadi masalah di kota - besar di seluruh
dunia. Khususnya di indonesia seperti menumpuknya sampah
dijalan jalan protokol. Belum lagi konflik antara pemerintah
dengan warga masyarakat yang lokasinya menjadi tempat
pembuangan akhir (TPA).
Di negara negara maju seperti Denmark, Swiss, Amerika,
dan Prancis, sampah telah diproses dan diolah sehingga menghasilkan
energi listrik. Khusus di Denmark, 54% sampahnya dirubah menjadi
energi listrik. Sebagai ilustrasi, 100 ton sampah sebanding dengan 10
ton batubara.
P R I N S I P P E N G O L A H A N S A M PA H
MENJADI ENERGI LISTRIK
 Sampah di bakar sehingga menghasilkan panas (proses konversi
thermal),

 Panas dari hasil pembakaran dimanfaatkan untuk merubah air menjadi uap
dengan bantuan boiler,

 Uap bertekanan tinggi digunakan untuk memutar bilah turbin,

 Turbin dihubungkan ke generator dengan bantuan poros,

 Generator menghasilkan listrik danlistrik dialirkan kerumah -


rumah atau ke pabrik.
Proses Konversi Thermal (Sampah)
Proses konversi thermal dapat dicapai dengan
beberapa cara, antara lain:

1. Insinerasi
2. Pirolisa
3. Gasifikasi
Insinerasi pada dasarnya ialah proses oksidasi bahan-bahan organik
menjadi bahan anorganik. Prosesnya sendiri merupakan reaksi oksidasi cepat
antara bahan organik dengan oksigen. Sampah dibongkar dari truk pengakut
sampah dan dimasukkan ke insenerator. Di dalam insenerator sampah dibakar.
Panas yang dihasilkan dari hasil pembakaran digunakan untuk merubah air
menjadi uap bertekanan tinggi. Sisa pembakaran seperti debu diproses lebih
lanjut agar tidak mencemari lingkungan.
PROSES PENGOLAHAN SAMPAH MENJADI BIOGAS
KONVERSI BIOMASSA
Pembakaran langsung terhadap biomassa memiliki kelemahan,
sehingga pada penerapan saat ini mulai menerapkan beberapa
teknologi untuk meningkatkan manfaat biomassa sebagai bahan bakar.
Teknologi konversi biomassa menjadi bahan bakar dapat
dibedakan menjadi tiga yaitu pembakaran langsung,konversi
termokimiawi dan konversi biokimiawi
1. PEMBAKARAN LANGSUNG
Pembakaran langsung merupakan teknologi yang paling
sederhana karena pada umumnya biomassa dapat langsung
dibakar. Beberapa biomassa perlu dikeringkan terlebih dahulu dan
didensifikasi untuk kepraktisan dalam penggunaan.
Cara mudah untuk meningkatkan manfaat biomassa adalah
membentuk menjadi briket atau pellet. Tujuannya adalah untuk
meningkatkan densitas, memudahkan penyimpanan dan
pengangkutan. Secara umum densifikasi mempunyai beberapa
keuntungan yaitu: menaikan nilai kalor per unit volume, mudah
disimpan dan diangkut, mempunyai ukuran dan kualitas yang
seragam.
2. KONVERSI TERMOKIMIAWI
Konversi termokimiawi merupakan teknologi yang
memerlukan perlakuan termal untuk memicu terjadinya
reaksi kimia dalam menghasilkan bahan bakar.

3. KONVERSI BIOKIMIAWI
Konversi biokimiawi merupakan teknologi konversi yang
menggunakan bantuan mikroba dalam menghasilkan bahan
bakar.
JENIS –JENIS KONVERSI BIOKIMIAWI
1. GASIFIKASI
Gasifikasi adalah suatu proses konversi bahan selulosa dalam
suatu reaktor gasifikasi (gasifier) menjadi bahan bakar. Gas
tersebut dipergunakan sebagai bahan bakar motor untuk
menggerakan generator pembangkit listrik. Gasifikasi merupakan salah
satu alternatif dalam rangka program penghematan dan diversifikasi
energi. Proses gasifikasi menghasilkan produk bahan bakar cair
yang bersih dan efisien daripada pembakaran secara langsung,
yaitu hidrogen dan karbon monoksida.
Gasifikasi akan membantu mengatasi masalah penanganan dan
pemanfaatan limbah pertanian, perkebunan dan kehutanan. Ada tiga
bagian utama perangkat gasifikasi, yaitu :
a) unit pengkonversi bahan baku (umpan) menjadi gas, disebut
reaktor gasifikasi atau gasifier
b) unit pemurnian gas
c) unit pemanfaatan gas
2. Karbonisasi Karbonisasi merupakan suatu proses untuk
mengkonversi bahan organic menjadi arang. Pada
proses karbonisasi akan melepaskan zat yang
mudah terbakar seperti CO, CH4, H2, formaldehid,
methane, formic, dan acetil acid serta zat yang tidak
mudah terbakar seperti CO2, H2O, dan tar cair.
Gas-gas yang dilepaskan pada proses ini
mempunyai nilai kalor yang tinggi dan dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan kalor pada
proses karbonisasi.
3. PIROLISIS
Pirolisa adalah penguraian biomassa (lysis) karena panas
(pyro) pada suhu yang lebih dari 150oC. Pada proses pirolisa
terdapat beberapa tingkatan proses, yaitu pirolisa primer dan pirolisa
sekunder. Pirolisa primer adalah pirolisa yang terjadi pada bahan baku
(umpan), sedangkan pirolisa sekunder adalah pirolisa yang terjadi atas
partikel dan gas/uap hasil pirolisa primer. Penting diingat bahwa
pirolisa adalah penguraian karena panas, sehingga keberadaan O2
dihindari pada proses tersebut karena akan memicu reaksi
pembakaran.
4. ANAEROBIC DIGESTION
Proses anaerobic digestion yaitu proses dengan melibatkan
mikroorganisme tanpa kehadiran oksigen dalam suatu digester. Anaerobic
digestion adalah penguraian bahan organik atau selulosa menjadi CH4 dan gas
lain melalui proses biokimia. Proses ini menghasilkan gas produk berupa metana
(CH4) dan karbon dioksida (CO2) serta beberapa gas yang jumlahnya kecil,
seperti H2, N2, dan H2S. Proses ini bisa diklasifikasikan menjadi dua macam yaitu
anaerobic digestion kering dan basah. Perbedaan dari kedua proses anaerobik ini
adalah kandungan biomassa dalam campuran air. Pada anaerobik kering
memiliki kandungan biomassa 25 – 30 %sedangkan untuk jenis basah memiliki
kandungan biomassa kurang dari 15%.
ANAEROBIC DIGESTION

Anda mungkin juga menyukai