Anda di halaman 1dari 20

PEMBAKARAN

SAMPAH
MELALUI
PEMANASAN
Kelompok 1
Anggota
kelompok1 Putri Tsania Khoirini (211210565)

Afanin Afrah Putri (211210511) Rosandra Yendita R (211210571)

Fadhla Dzakiatul F (211210531) Syintia Purnama R (211210579)

MHD. Rio Fajrianto (211210553) Tiarani Kuswara (211210583)

Muhammad Farhan (211210555) Vila Alya Nuzul R (211210585)


Nabilla Puti Rinata (211210559)
incinerator
Insinerator merupakan suatu alat pembakaran dimana
digunakan untuk mengolah sampah padat, yaitu untuk
mengkonversikan materi padat (sampah) menjadi abu
dan materi gas.
Fungsi dari mesin incinerator
antara lain :

● Untuk membakar minyak kotor/waste oil yang berasal dari hasil


pemisahan minyak dan air pada Oily Water Separator.

● Membakar majun bekas, serbuk kayu, kertas, dan sebagainnya.

● Membakar minyak pelumas bekas


Proses Pembakaran
Secara umum proses reaksi pembakaran terjadi dengan
dua cara yaitu pembakaran sempurna dan pembakaran
tidak sempurna.
. kesempurnaan pembakaran dipengaruhi oleh beberapa
variable berikut:
a.Temperatur
b. Waktu tinggal
c.Turbulensi
d . Komposisi sampah
2
itle. P5
Boo k T
Prinsip kerja incinerator
Proses insenerasi akan berlangsung melalui 3 terutama unsur N, S, P, Alkali dan lainnya
tahapan, yaitu : sehingga tersisa unsur C (Karbon) yang kita
a. Pengeringan kenal sebagai arang.
Merupakan penguapan air yang terkandung di
dalam sampah, terutama pada sampah c. Pembakaran Sempurna
organik yang mengandung kadar air > 70%. Yaitu reaksi oksigen dengan Karbon (arang)
Penguapan air mulai terjadi pada temperatur pada temperature 400 - 600oC dengan
100 oC. tahapan reaksi sbb:

b. Pembakaran ‘volatile matters’ Secara kumulatif reaksi ini menghasilkan


Yaitu reaksi oksigen dengan unsur unsur panas (eksotermik). Reaksi inilah yang
kimia yang terkandung di dalam sampah menjelaskan mengapa selalu terbentuk gas
CO (karbon monoksida) pada pembakaran
arang.
Gas hasil pembakaran
Reaksi utama dari proses pembakaran antara
karbon dengan oksigen akan membentuk karbon
monoksida (CO) dan karbon dioksida (CO2).

2
itle. P5
Boo k T
Karbon dioksida merupakan produk pembakaran yang
memiliki temperatur rendah. Oksidasi karbon monoksida ke karbon
dioksida hanya dapat terbentuk jika memiliki sejumlah oksigen
yang seimbang. Kandungan CO yang tinggi mengindikasikan
proses pembakaran tidak komplit dan ini harus seminimal mungkin
dihindari, karena:
a.CO adalah gas yang dapat dibakar. Kandungan CO yang tinggi
akan menghasilkan efisiensi pembakaran yang rendah.
b.Dapat menyebabkan gangguan bau (odour)
Proses insinerasi sampah
a) Proses pre treatment
Proses pre-treatment sampah meliputi kegiatan penyortiran dan
homogenisasi.

b) Proses pembakaran
Pada proses pembakaran sampah, ada beberapa sistem insinerator yang
digunakan, diantaranya adalah moving grate incinerator, rotary kiln
incinerator dan fluidized bed incinerator.

c) Proses energy recovery


Proses insinerasi sampah yang merupakan proses pengolahan sampah pada
suhu tinggi (di atas 850o C) pasti akan menghasilkan energi panas.
a) Proses pre treatment
Proses pre-treatment sampah meliputi kegiatan penyortiran dan
homogenisasi.

b) Proses pembakaran
Pada proses pembakaran sampah, ada beberapa sistem insinerator yang
digunakan, diantaranya adalah moving grate incinerator, rotary kiln
incinerator dan fluidized bed incinerator.

c) Proses energy recovery


Proses insinerasi sampah yang merupakan proses pengolahan sampah pada
suhu tinggi (di atas 850o C) pasti akan menghasilkan energi panas.
Proses insinerasi sampah
d) Proses penanganan flue gas (APC System)
Proses insinerasi sampah dapat menimbulkan pemasalahan kesehatan akibat flue gas
yang dikeluarkannya. Hal ini karena di dalam flue gas terdapat
1) fly ash yang terdiri dari partikel-partikel yang ikut aliran gas,
2) asam dan asam prekursor seperti sulfur dioksida, nitrogen
oksida, asam klorida,
3) dioksin dan analog yang merupakan senyawa yang dibentuk
oleh rekombinasi radikal dengan struktur dibenzidioxins polycloro dan analog
furan.
Untuk mengurangi emisi yang ditimbulkan oleh flue gas maka harus ada
sistem pengendalian polusi udara atau yang lebih dikenal dengan Air Pollution Control
system (APC system). Pada setiap jenis komponen pada flue gas harus ada teknologi
penanganannya.
Jenis-jenis
incinerator
a. Incinerator Rotary Kiln
b. Fluidized Bed Incinerator
c. Fluidized Bed Incinerator
Bagian dan fungsi instansi
mesin incinerator
a) Ruang bakar umum c) Cerobong cyclon
Dalam ruang bakar utama proses karbonisasi Cerobong cyclon dipasang setelah ruang bakar
dilakukan dengan “ defisiensi udara “ dimana dua, yang bagian dalamnya dilengkapi water
udara yang dimasukan didistribusikan dengan spray berguna untuk menahan debu halus yang
merata kedasar ruang bakar untuk membakar ikut terbang bersama gas buang
karbon sisa.
d) Burner incinerator
b) Panel control digital Incinerator dilengkapi dengan 2 sistem
Diperlukan suatu panel kontrol digital dalam pembakaran yang dikendalikan secara
operasionalnya untuk penyetelan suhu otomatis. Burner adalah alat yang berfungsi
minimum dan maksimum didalam ruang sebagai penyemprot bahan bakar cair misalnya
pembakaran dan dapat dikontrol secara “ solar, residu, dll.
automatic “ dengan sitemclose loop.
Keuntungan dan kerugian
mesin incinerator
Keuntungan Kerugian
1) Dapat mereduksi atau menurunkan sebagian b. Kerugikan
besar volume sampah. Membersihkan atau
menurunkan kandungan bakteri yang pencemar
lingkungan laut. 1) Gas buang dari proses pembakaran berpotensi
mencemarkan lingkungan karena kandungan
2) Sangat cocok untuk pengolahan sampah yang bahan beracun seperti substansi dioksin.
membutuhkan waktu cepat.
2) Gas buang merupakan pembawa sebagian
3) Panas pembakaran dapat segera dimanfaatkan besar CO2 penyebab pemanasan global
untuk pembangkit uap.
4) Ukuran alat/ unit relatif kecil dan sedang, tidak
memerlukan tempat yang luas,
5) Mudah dalam pemasangan dan pemeliharaan
mesin Incenerator.
Pirolisis
Pirolisis adalah suatu proses dekomposisi suatu bahan secara termal
tanpa oksigen. Proses dekomposisi pada pirolisis ini juga sering
disebut dengan devolatilisasi. Produk utama yang dihasilkan dari
pirolisis adalah arang (char), minyak dan gas. Arang yang terbentuk
dapat digunakan untuk bahan bakar ataupun digunakan sebagai
karbon aktif. Bio-oil yang dihasilkan dapat digunakan sebagai zat
additif atau campuran dalam bahan bakar.
Faktor Operasi Pirolisis
1. Temperatur 9. Plastik PS
2. waktu 10. Jenis biomassa
3. Ukuran 11. Analisis Komposisi Senyawa
Biomassa
4. Pengaruh Bahan 12. Pretreatmen Biomassa
5. Jenis Plastik 13. Suhu Pirolisis
6. Kelembabpan 14. Laju Pemanasan (Heating
Rate)
7. Plastik HDPE 15. Laju Aliran Gas (Gas Flow
Rate)
8. Plastik PET 16. Waktu Tinggal (Residence
Time)
Prinsip Proses Pirolisis
Proses pirolisa biomassa secara umum Distribusi produk pirolisis dan
mekanismenya mengikuti 3 tahapan reaksi kualitasnya sangat bergantung pada
yakni reaksi hidrolisa, reaksi primer dan parameter proses biomassa. Parameter
reaksi sekunder. Dehidrasi, depolimerisasi proses pirolisis seperti jenis biomassa,
dan fragmentasi merupakan reaksi yang suhu, waktu tinggal uap panas,
saling bersaingan saat terjadinya reaksi pemisahan char, dan kandungan abu
biomassa (Bridgwater. 2012). Dalam
penguraian awal bahan biomass tersebut.
proses pirolisis, biomassa
(Chen, et. al ,2015).
terdekomposisi secara termal tanpa
oksigen dan proses ini sangat komplek,
melibatkan begitu banyak reaksi
biomolekul biomassa yang
terdekomposisi menghasilkan asap cair.
KELEBIHAN DAN KEKURANGA
KEKURANGAN N
PIROLISIS
KELEBIH
• Tidak semua jenis plastik bisa
digunakan sebagai bahan bakunya.
AN • Perlu edukasi cukup intens dan
• Menggunakan teknologi sederhana dan bisa
Panjang dalam implementasinya.
dikembangkan berbasis rumahan.
• Peralatannya masih standar dengan
• Bahan baku plastik yang melimpah. harga yang masih terbilang mahal.
• Menghasilkan bahan bakar minyak • Belum ada hitungan ekonominya
alternatif yang lebih ramah lingkungan. secara detail.
• Cairan yang dihasilkan belum
sepenuhnya murni dan cocok
dimanfaatkan untuk bahan bakar
kendaraan.
CONTOH
RANCANGAN ALAT Minyak hasil proses ditampung di dalam
PIROLISIS
Alat Pirolisis Limbah Plastik
gelas kaca dan residu hasil dari proses yang
terdapat di dalam reaktor dikeluarkan dengan
1. Rancangan Fungsional Rancangan sekop.
fungsional merupakan fungsi utama dari
beroperasinya reaktor sebagai tempat dimana 2. Rancangan Struktural Setelah proses
proses pirolisis terjadi. Gas dari hasil proses perancangan fungsional dan perancangan
pirolisis dialirkan dan dikondensasi untuk struktural berjalan baiK
memperoleh minyak hasil dari proses
pirolisis dengan bantuan kondensor. Alat pirolisis ini dirancang untuk
mengkonversi limbah plastik menjadi bahan
bakar. Perancangan dan pembuatan alat ini
bertujuan untuk memanfaatkan limbah plastik
TERIMAKASIH
Kelompok 1

Anda mungkin juga menyukai