Anda di halaman 1dari 3

2.

4 Konversi Energi Biomassa

Secara sederhana, panas yang dihasilkan dari biomassa dapat diperoleh dengan
pembakaran langsung biomassa tersebut. Melalui turbin dan generator panas yang dihasilkan
oleh pembakaran akan dikonversi menjadi energi listrik. Berawal dari panas hasil pembakaran
biomassa yang akanmenghasilkan uap di dalam boiler. Kemudian uap tersebut akan ditransfer
ke turbin sehingga menghasilkan putaran turbin. Putaran turbin inilah yang akan dikonversi
menjadi energi listrik melalui magnet- magnet yang ada dalam generator.
Pemanfaatan biomassa sebagai bahan bakar memerlukan teknologi untuk
mengkonversi biomassa. Dalam mengkonversi biomassa dan bahan bakar yang dihasilkan
terdapat perbedaan alat-alat yang digunakan. Berikut penerapan konversi energi biomassa :

1. Biobriket
Salah satu cara untuk mengkonversi energi biomassa ke dalam bentuk
biomassa lain dengan cara memampatkan biomassa agar memiliki bentuk yang lebih
teratur ialah briket. Umumnya briket yang banyak diketahui dan dimanfaatkan adalah
briket batu bara namun sebenarnya terdapat banyak bahan lainnya yang dapat dibuat
menjadi briket. Beberapa biomassa yang dapat dimanfaatkan menjadi briket yaitu
sekam, serbuk gergaji, arang sekam, serbuk kayu, dan masih banyak lagi. Pembuatan
briket cukup sederhana dan tidak terlalu rumit. Dalam pembuatannya terdapat banyak
jenis mesin pengempa briket baik dari yang manual, semi mekanis, dan yang
memakai mesin.

2. Gasifikasi
Gasifikasi adalah proses mengkonversi bahan selulosa di dalam suatu reaktor
gasifikasi (gasifier) menjadi bahan bakar. Gas yang dihasilkan digunakan unutk
bahan bakar motor dalam menggerakan generator pembangkit listrik. Masalah
penanganan dan pemanfaatan limbah pertanian, kehutanan, dan perkebunan dapat
diatasi dengan bantuan gasifikasi. Terdapat tuga bagian utama perangkat gasifikasi,
yaitu :
a. Unit pengkonversi bahan baku (umpan) menjadi gas, disebut reaktor gasifikasi
(gasifier),
b. Unit pemurnian gas,
c. Unit pemanfaatan gas.
3. Pirolisis
Pirolisis merupakan suatu proses pemanasan dengan meminimalisir
penggunaan oksigen (O2) pada prosesnya karena panas yang gunakan lebih dari 150
℃ . Pada proses pirolisis ada beberapa tingkatan proses yaitu pirolisis primer dan
pirolisis sekunder. Pirolisis primer adalah pirolisis yang terjadi pada bahan baku
(umpan), sedangkan pirolisis sekunder adalha pirolisis yang terjadi atas partikel dan
gas/uap hasil pirolisis primer.

4. Liquification
Liquification adalah proses perubahan wujud dari bentuk gas ke bentuk
cairan dengan proses kondensasi yang biasanya melalui proses pendinginan. Untuk
perubahan dari padat ke cairan biasanya dengan peleburan pemanasan, penggillingan,
ataupun dicampur dengan bahan kimia tertentu agar ikatannya terputus. Contoh
penerapan pada bidang energi Liquification terjadi pada batu bara dan gas menjadi
bentuk cair. Hal ini dapat membantu untuk menghemat tarnsportasi serta
mempermudahkan dalam pemanfaatannya.

5. Biokimia
Salah satu cara pemanfaatan biomassa lainnya yaitu dengan cara proses
biokimia. Proses biokimia ini diantaranya ada hidrolisis, fermentasi, dan anaerobic
digestion. Anaerobic digestion merupakan bahan organik yang diuraikan atau
selulosa menjadi CH4 dan gas lainnya. Biomassa yang mengandung banyak
karbohidrat maupun glukosa dapat difermentasi sehingga akan menghasilkan etanol
dan CO2. Akan tetapi seperti yang diketahui bahwa karbohidrat memiliki rantai
glukosa yang panjang sehingga perlunya penguraian (hidrolisis) terlebih dahulu
menjadi glukosa. Kadar air yang tinggi pada etanol yang dihasilkan pada proses
fermentasi pada umumnya tidak sesuai dengan pemanfaatannya sebagai bahan bakar
pengganti bensin sehingga perlu didistilasi hingga kadar etanol di atas 99.5%.

6. Densifikasi
Telah dibahas sebelumnya bahwa konversi biomassa menjadi briket atau
pellet merupakan salah satu pemanfaatan biomassa. Briket atau pellet ini akan
memudahkan dalam penanganan biomassa dengan tujuannya adalah meningkatkan
densitas serta memudahkan penyimpanan dan pengangkutan. Beberapa keuntungan
dari densifikasi ( pembentukan briket atau pellet) antara lain : menaikan nilai kalor
per unit volume, mudah dalam penyimpanan dan pengankutan, ukuran serta kualitas
yang teraatur atau seragam.
7. Karbonisasi
Karbonisasi adalah proses pemanfaatan biomassa dengan dikonversi bahan
organik menjadi arang. Pelepasan zat yang mudah terbakar seperti CO, CH 4, H2,
formaldehid, methana, formik dan acetil acid terjadi pada proses ini. Selain pelepasan zat
yang mudah terbakar, zat yang tidak terbakar seperti CO 2, H2O ,dan tar cair juga
dilepaskan pada karbonisasi. Gas-gas yang dilepaskan pada proses ini memiliki nilai
kalor yang tinggi dan dapat dimanfaatkan dalam memenuhi kebutuhan kalor pada proses
karbonisasi.

Anda mungkin juga menyukai