PENDAHULUAN
3. Fluidized bed :
Proses Fluidized Bed pertama sampah dijadikan butiran kecil
sebelum dibakar dalam sebuah reaktor dengan tiupan angin dari bagian bawah.
Sampah dibakar dalam keadaan terfluidisasi sehingga pembakaran sempurna
lebih terjamin. Fluidisasi adalah keadaan suatu fasa padat yang karena
pergerakannya memiliki sifat seperti fluida. Pada umumnya fluidisasi yang
diutilisasi untuk pembakaran menggunakan udara tiup sebagai fluida pem-
fluidisasi.
Feedstock adalah istilah yang seringkali digunakan ketika
membahas proses pirolisis dan gasifikasi. Feedstock atau daur ulang tersier
dengan termolisis adalah proses dimana komponen organik dari suatu limbah,
seperti limbah plastik dll, diubah oleh panas menjadi produk-produk
halus/sempurna bernilai tinggi seperti nafta, minyak mentah (crude oil) atau
syngas
4. . Entrained flow
Mirip seperti fluidized bed, tetapi partikel padatan sampah memiliki bentuk
dan massa yang lebih kecil sehingga dapat terbawa udara dari bawah hingga
terpental keluar dari reaktor untuk kemudian disirkulasikan kembali ke dalam
sistem. Keuntungan sistem ini adalah abu sisa pembakaran dapat
diminimalisasi karena ketika partikel padatan akan disirkulasi kembali, partikel
tersebut bersama abu mengalami perlakuan untuk memisahkan keduanya di
dalam cyclone.
5. Plasma Gasifikasi
Teknologi ini menggunakan arus tegangan tinggi untuk membuat api
plasma. Penggunaan api plasma dapat meningkatkan yield gasifikasi hingga
lebih dari 90% konversi. (Messerle and Ustimenko, 2007)
2.3 Produk Gasifikasi
Produk Gasifikasi antara lain adalah gasifikasi udara menghasilkan
gas dengan nilai panas yang rendah (5000–6000 kJ/kg atau 3–6 MJ/m3, LHV),
yang terdiri dari sekitar 50% nitrogen dan dapat digunakan sebagai bahan
bakar mesin dan furnace. Oksigen yang dialirkan bebas dari pencampur seperti
nitrogen akan menghasilkan LHV yang lebih tinggi (15000 kJ/kg atau 10-12
MJ/m3). Gas alam mempunyai LHV sekitar 50000 kJ/kg atau 40 MJ/m3.
2.4 Keunggulan Gasifikasi
Keunggulan gasifikasi antara lain adalah :
1. Mampu menghasilkan produk gas yang konsisten yang dapat digunakan
sebagai pembangkit listrik.
2. Mampu memproses beragam input bahan bakar termasuk batu bara, minyak
berat, biomassa, berbagai macam sampah kota dan lain sebagainya.
3. Mampu mengubah sampah yang bernilai rendah menjadi produk yang
bernilai lebih tinggi.
4. Mampu mengurangi jumlah sampah padat.
5. Gas yang dihasilkan tidak mengandung furan dan dioxin yang berbahaya.
2.5 Pirolisis
Pirolisis adalah degradasi limbah organik secara thermal dalam kondisi
tanpa oksigen untuk menghasilkan karbon, minyak dan gas. Besarnya produk yang
akan dihasilkan dipengaruhi kondisi proses, terutama temperatur dan laju
pemanasan. Pirolisis sejatinya adalah salah satu sub-proses dari gasifikasi secara
keseluruhan. Sama seperti gasifikasi, pirolisis tidak menghasilkan energi secara
langsung, tetapi menghasilkan gas maupun padatan yang dapat dimanfaatkan
sebagai bahan bakar. Gas tersebut adalah H2 atau CH4 sedang padatannya adalah
arang dengan kandungan fixed carbon yang cukup tinggi sehingga lebih baik untuk
digunakan sebagai bahan bakar. Pada umumnya, proses pirolisis menggunakan
pasir sebagai “teman” bahan bakar (sampah) yang dibakar. Sampah yang akan
dipirolisis pada umumnya dikeringkan dan dibuat butiranva terlebih dahulu agar
proses pirolisis berjalan dengan baik dan benar. Perbedaan utama pirolisis,
gasifikasi dan insinerasi: jumlah oksigen yang disuplai ke rekator thermal.
Temparatur relatif rendah, yaitu dalam rentang 400-800 oC. Kondisi proses
yang bervariasi mengakibatkan perbedaan produk arang, gas atau minyak yang
dihasilkan. Panas disuplai melalui pemanasan tidak langsung, seperti pembakaran
dari gas atau minyak, atau pemanasan langsung menggunakan transfer gas panas.
Pirolisis memiliki kelebihkan dalam menghasilkan gas atau produk minyak dari
limbah yang dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk proses pirolisis itu sendiri.
Teknologi yang digunakan untuk melakukan pirolisis hingga saat ini antara lain :
1) Fixed bed, sama seperti fixed bed pada gasifikasi. Kapasitas dapat mencapai
10 ton perhari.
2) Augers, menggunakan screw untuk memindahkan pasir panah dan sampah
sambil mengaduknya
3) Ablative, partikel sampah ditumbukkan secara cepat ke logam panas.
4) Rotating cone, partikel sampah dan pasir diputar dalam kerucut metal dan
dibakar. Kapasitas dapat mencapai 5 ton per hari.
5) Fluidized bed, sama seperti fluidized bed pada gasifikasi.