2. Jenis-jenis Incinerator
Jenis incinerator yang paling umum diterapkan untuk membakar limbah
padat B3 ialah rotary kiln, multiple hearth, fluidized bed, open pit, single
chamber, multiple chamber, aqueous waste injection, dan starved air unit.
Dari semua jenis insinerator tersebut, rotary kiln mempunyai kelebihan
karena alat tersebut dapat mengolah limbah padat, cair, dan gas secara
simultan. (Priyambada, 2004).
a. Incinerator Rotary Kiln
Tipe ini cocok untuk menginsinerasi limbah yang mempunyai
kandungan air (water content) yang cukup tinggi dan volumenya cukup
besar. System incinerator ini berputar pada bagian Primary Chamber,
dengan tujuan untuk mendapatkan pembakaran limbah yang merata
keseluruh bagian.
Proses pembakarannya sama dengan type static, terjadi dua kali
pembakaran dalam Ruang Bakar 1 (Primary Chamber) untuk limbah dan
Ruang Bakar 2 (Seacondary Chamber) untuk sisa-sisa gas yang belum
sempurna terbakar dalam Primary Chamber. (Priyambada, 2004)
b. Teknis
Persyaratan teknis incinerator yaitu :
- Efisiensi pembakaran ≥ 99,95%
- Temperatur pada ruangbakar utama (primary chamber) minimum
8000C (temperatur operasional)
- Temperatur pada ruang bakar kedua (secondary chamber) minimum
10000C (temperatur operasional) dengn waktu tinggal minimum 2
(dua) detik
- Memiliki alat pengendali pencemaran udara (missal : wet scrubber)
- Ketinggian cerobong minimum 14 meter dari permukaan tanah
- Memenuhi baku mutu emisi.
- Pengolahan limbah sitotoksik (genotoksik) pada temperatur ≥ 12000C
2. Usulan Rekontruksi Alat Incinerator Limbah Padat Medis Skala Kecil
Pembuatan alat incinerator limbah padat medis skala kecil yang dilakukan
oleh sukamta dkk (2017) bertujuan untuk mengatasi pengolahan limbah padat
medis yang hemat energy. Alat incinerator yang dibuat oleh sukamta dkk
(2017) merupakan alat incinerator tanpa mesin pembakar (burner) sebagai
pembakar utamanya, yang akan menghemat energy pembakaran dan ramah
lingkungan sehingga biaya operasionalnya rendah dan biaya pembuatan
incinerator tersebut relatif murah. Pembuatannya juga lebih sederhana
dibandingkan dengan pembuatan incinerator system burner.
Rekontruksi alat incinerator ini bisa di terapkan pada RSUP Sanglah yang
padat peduduk dengan hemat energy pembakaran. Berdasarkan hasil yang
telah dicapai pada proses pembuatan dan pengujian mesin incinerator system
tanpa mesin pembakar (burner) yang dilakukan oleh sukamta dkk (2017)
bahwasanya :
- Proses pembuatan incinerator diawali dengan pembuatan rangka lalu
dilanjutkan dengan membuat ruang chamber dengan menyusun batu bata
merah. Pasang isolator pada bagian dinding chamber dengan glass wool
dan ditutup dengan casing dari plat besi tebal 2,8 mm. pasang cerobong
dan pintu incinerator yang telah dibuat sebelumnya. Lakukan finishing
dengan cara pendempulan dan pengecatan untuk menghindarkan
terjadinya korosi. Langkah terakhir adalah memasang komponen pengukur
suhu (thermocouple) dan thermo control
- Incinerator ini mampu mengolah limbah padat medis menjadi abu kecuali
jarum, plastic, dan kaca dengan temperatur mencapai 9980C dengan
kapasitas 5 kg limbah dan 8 kg bahan bakar botol infuse, spuit, botol kaca,
pempers bayi, dan obat-obatan kadaluarsa.
Alur pembuatan alat incinerator limbah padat medis skala kecil sukamta dkk
(2017) :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Adisasmito, wiku. 2009. Sistem Manajemen Lingkungan Rumah Sakit. Jakarta :
Raja Grafindo Persada
Budiman, Arif. 2001. Modifikasi Desain dan Uji Unjuk Kerja Alat Pembakaran
Sampah (Incinerator) Tipe Batch. Jakarta