BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Mahasiswa dapat mengklasifikasikan cara- cara pembakaran batubara
2. Mahasiswa dapat menjelaskan klasifikasi dari cara-cara pembakaran
barubara
3. Mahasiswa mengetahui pemanfaatan batubara sebagai sumber energi
2
BAB II
DASAR TEORI
- Underfeed
Pada pola pengumpanan underfeed, aliran batubara dan udara terjadi secara
paralel dan biasanya mengalir ke atas. Volatille matter, air, dan udara
pembakaran mengalir melalui lapisan bahan bakar yang terbakar. Tipe ini
menghasilkan lebih sedikit asap selama pengumpanan dan pengoperasian
beban yang rendah.
- Crossfeed
Pola pengumpanan crossfeed merupakan pola pengumpanan udara dan
bahan bakar yang banyak diterapkan. Dalam hal ini batubara sebagai bahan
bakar bergerak secara horizontal, sementara udara bergerak dari bawah ke
atas dengan sudut yang tepat. Pola pembakaran ini terdiri dari stoker uang
dilengkapi dengan hopper untuk tempat pengumpanan, chain grate,
travelling grate dan vibrating, reciprocating atau oscilating grate.
bottom firing. Kerugian utama unit dry bottom firing ini adalah karena
ukuranya lebih besar (sehingga lebih mahal) dan sekitar 80-90% abu.
a. Vertikel firing
b. Tangential firing
c. Opposed inclined firing
d. Horizontal firing
Harus dikeluarkan dari boiler dan presipitaor hopper dalam bentuk debu yang
sangat halus
- Slurry Firing
Pembakaran dalam bentuk slurry bertujuan agar bahan bakar lebih mudah
ditransportasikan, disimpan dan digunakan dibandingkan dalam bentuk
padat. Bahan bakar dalam bentuk slurry ini diantaranya coal-water
mixtures(CWM) dan coal-oil Mixtures (COM).
o Coal- Water Mixture(CWM)
CWM merupakan campuran antara batubara berukuran halus dan air dengan
perbandingan tertentu serta dengan penambahan aditif tertentu untuk
menjaga kestabilan fluida agar batubara tidak dapat mengendap. Tujuan
utama CWM adalah agar dapat ditransportasikan dengan pipa-pipa sehingga
lebih murah biaya transportasinya dibandingkan biaya transportasi batubara
dalam keadaan padat. Yang perlu diperhatikan dalam CWM ini adalah
dalam masalah penyimpanan yang membutuhkan tempat khusus, kestabilan
fluida dalam waktu tertentu, masalah dewatering baik secara termal maupun
mekanik, dan masalah keberhasilan dalam pembakaran.
o Coal-Oil Mixtures(COM)
COM merupakan campuranantara batubarahalus dan minyak dengan
perbandingan tertentu. COM tidak terlalu menimbulkan masalah
menyangkut keberhasilan dalam pembakaran, dibandingkan CWM.
- Tanur Cyclone
Pengembangan metoda pembakaran pulverized coal diantaranya adalah
dengan menginjeksikan udara dan batubara secara tangensial dan dengan
6
- Fluidized-Bed Combustion
Dalam pembakaran fluidized-bed, ukuran partikel cukup kecil sehingga bisa
diapungkan oleh aliran udara pembakaran yang bergerak dari baah keatas.
Partikel selanjutnya bergerak keatas dan kebawah secara mengelompok.
Gerakan vertikal yang bolak-balik ini menghasilkan pencampuran yang baik
dan distribusi partikel yang merata sehingga partikel-partikel tersebut
‘teraduk’ dengan baik.
- Pengendalian Polusi
Pada umumnya polutan yang ada di udara berasal dari sumber pembakaran
dalam sekitar 90% dan polutan ini berasal dari hanya lima jenis emisi yaitu
gas karbon monoksida, hidrokarbon, partikulat, nitric oxida dan sulfur
oksida. Emisi yang berasal dari batubara disebabkan oleh abu, nitrogen clan
sulfur.
Abu yang dihasilkan oleh pembakaran batubara akan mencemari atmosfir
jika terlepas bersama gas pembakaran dan dapat mencemari air tanah atau
sumber-sumber air jika dikeluarkan dari gas dan dibuang di tempat
pembuangan. Lagipula, meskipun terdapat tekni-teknik penangkapan abu
yang sangat efektif, masih ada sebagian kecil abu yang terlepas. Abu yang
terlepas ini umumnya berupa partikel-partikel halus yang sulit dilepaskan
dari gas-gas pebakaran sehingga sangat berpengaruh pada kesehatan.
Batubara juga mengandung sulfur yang terkonversikan menjadi sulfur
oksida SO2 selama pembakaran. Sulfur dalam batubara dapat sebagai ikatan
organik dan anorganik. Sulfur anorgaik lebih mudah dihilangkan (dengan
proses pencucian dsb). Oksida nitrogen NO dan NO 2 (NO2 merupakan
sumber pencemaran nomer tiga yang terdapat dalam pembakaran batubara.
NO terbentuk dari senyawa nitrogen dalam batubara dan dari nitrogen
dalam udara pembakaran.
Emisi dapat dikendalikan dengan salah satu atau lebih dari ke tiga cara berikut ini:
- Penghilangan substansi yang menyebabkan pencemaran dari bahan bakar
(contoh : de-ashing dan gasifikasi).
- Modifikasi variabel-variabel yang mengendalikan proses pembakaran itu
sendiri.
- Penghilangan substansi yang tidak diinginkan dari effluent.
8
KARAKTERISTIK BATUBARA :
- Kemampubakaran (Combustibility)
- Pengendalian pencemaran (SO, NO)
- Karakteristik Pulverisasi
- Karakteristik Abu
BAB III
KESIMPULAN