Anda di halaman 1dari 24

PENDAHULUAN

Batubara memiliki berbagai penggunaan yang


penting di seluruh dunia. Penggunan yang paling penting
adalah untuk membangkitkan tenaga listrik, produksi
baja, pembuatan semen dan proses industri lainnya serta
sebagai bahan bakar cair.
Karena pentingnya teknologi pembakaran batubara
dengan cara-cara pembakarannya oleh karena itu penulis
membuat makalah yang berjudul Teknologi Pembakaran
Batubara. Dengan adanya makalah ini penulis
mengharapkan agar makalah ini dapat menjadi acuan
referensi yang dapat bermanfaat bagi pembaca.
Rumusan Masalah
Bagaimana cara-cara pembakaran batubara?
Bagaimana cara memanfaatkan batubara
sebagai sumber energi?
Tujuan
Mahasiswa dapat mengklasifikasikan cara-
cara pembakaran batubara
Mahasiswa dapat menjelaskan klasifikasi dari
cara-cara pembakaran barubara
Mahasiswa mengetahui pemanfaatan
batubara sebagai sumber energi
Teknologi Batu Bara
Pembakaran batubara dapat dilakukan dengan
beberapa cara, yaitu:
Pembakaran dalam Unggun Tetap
Pulverized Coal Combustion
Pembakaran dalam Unggun Tetap

Ada tiga pola dasar pengumpanan batubara dan


udara yang telah dikembangkan:
Overfeed
Underfeed
Crossfeed
Pembakaran dalam Unggun Tetap

Overfeed
Pada pola pengumpanan overfeed, aliran batubara dan udara
saling berlawanan (countercurrent). Bahan bakar diumpankan dari atas
unggun (bed) dan mengalir ke bawah sambil dikonsumsi, sementara udara
mengalir dari atas melewati lapisan abu, kokas dan batubara baru.
Batubara baru yang telah diumpankan dipanaskan lewat kontak dengan
batubara yang sudah terbakar yang ada dibawahnya dan juga oleh gas-gas
pembakaran yang mengalir berlawanan arah.
Produk-produk sisa pembakaran yang dihasilkan selanjutnya
turun ke bawah sampai berbatasan dengan grate dan secara periodik
produk sisa pembakaran ini dikeluarkan dengan cara dumping, shaking
dan vibrating dari grate atau pada beberapa stoker dengan cara grate
berjalan secara kontinyu.
Pembakaran dalam Unggun Tetap

Underfeed

Pada pola pengumpanan underfeed, aliran


batubara dan udara terjadi secara paralel dan
biasanya mengalir ke atas. Volatille matter, air, dan
udara pembakaran mengalir melalui lapisan bahan
bakar yang terbakar. Tipe ini menghasilkan lebih
sedikit asap selama pengumpanan dan pengoperasian
beban yang rendah.
Pembakaran dalam Unggun Tetap

Crossfeed

Pada pola pengumpanan crossfeed, batubara


sebagai bahan bakar bergerak secara horizontal,
sementara udara bergerak dari bawah ke atas dengan
sudut yang tepat
Pulverized Coal Combustion

Batubara diumpankan bersama sebagian udara


pembakaran. Udara yang dimasukkan di bagi dua yaitu udara
primer dan udara sekunder. Udara primer dimasukkan
bersama-sama dengan batubara sementara udara sekunder
dimasukkan secara terpisah dari udara primer melewati dua
pipa konsentrik ke dalam boiler atau tanur. Pada umunya
udara primer bersama batubara dimasukkan lewat pipa
ditengah, sementara udara sekunder dimasukkan lewat
annulus.
Pulverized Coal Combustion

Dry Bottom Firing


Wet Bottom Firing
Slurry Firing
Tanur Cyclone
Fluidized-Bed Combustion
Pulverized Coal Combustion

Dry Bottom Firing

Kelebihan : operasi unit abu kering lebih sederhana dan lebih


fleksibel terhadap perubahan jumlah dan sifat-sifat batubara.

Kerugian : karena ukuranya lebih besar ,sehingga lebih mahal


dan sekitar 80-90% abu.
Pulverized Coal Combustion

Wet Bottom Firing

Kelebihan : dapat mengatasi masalah penanganan debu dengan


cara membuat abu lebih berat, berbentuk granular dan tinggal
dalam tanur lebih banyak dibandingkan dalam unit abu kering.

Kerugian : kurang fleksibel terhadap pemilihan batubara, lebih


banyak terjadi fouling dan korosi eksternal, pembentukan NOx
yang lebih tinggi dan uap yang diperoleh lebih sedikit
Pulverized Coal Combustion

Slurry Firing

Kelebihan : bahan bakar lebih mudah ditransportasikan,


disimpan dan digunakan dibandingkan dalam bentuk padat.
Bahan bakar dalam bentuk slurry ini diantaranya coal-water
mixtures(CWM) dan coal-oil Mixtures (COM).
Slurry Firing
Coal- Water Mixture(CWM)
CWM merupakan campuran antara batubara berukuran halus
dan air dengan perbandingan tertentu serta dengan
penambahan aditif tertentu untuk menjaga kestabilan fluida
agar batubara tidak dapat mengendap. Tujuan utama CWM
adalah agar dapat ditransportasikan dengan pipa-pipa sehingga
lebih murah biaya transportasinya dibandingkan biaya
transportasi batubara dalam keadaan padat. Yang perlu
diperhatikan dalam CWM ini adalah dalam masalah
penyimpanan yang membutuhkan tempat khusus, kestabilan
fluida dalam waktu tertentu, masalah dewatering baik secara
termal maupun mekanik, dan masalah keberhasilan dalam
pembakaran.
Slurry Firing

Coal-Oil Mixtures(COM)
COM merupakan campuran antara batubara halus dan minyak
dengan perbandingan tertentu. COM tidak terlalu
menimbulkan masalah menyangkut keberhasilan dalam
pembakaran, dibandingkan CWM.
Pulverized Coal Combustion
Tanur Cyclone

Kelebihan : dengan menginjeksikan udara dan batubara


secara tangensial dan dengan kecepatan tinggi kedalam tanur
cyclone horizontal silindris, kemudian membakar batubara
tersebut bergerak mengikuti bentuk spiral. Dibawah kondisi
aerodinamis yang tepat, tanur ini bisa menghasilkan panas
mencapai 500.000 Btu/jam ft3 ruang pembakaran.
Kekurangan : Karena temperatur nyala api yang tinggi
(3000oF) maka dihasilkan sekitar 90% abu sebagai abu lebur
(molten slag) yang cenderung menempel pada dinding tanur
dengan lengket sehingga masih menyisahkan partikel-partikel
batubara yang terbakar.
Pulverized Coal Combustion
Fluidized-Bed Combustion

Dalam pembakaran fluidized-bed, ukuran partikel cukup


kecil sehingga bisa diapungkan oleh aliran udara pembakaran
yang bergerak dari bawah keatas. Partikel selanjutnya bergerak
keatas dan kebawah secara mengelompok. Gerakan vertikal yang
bolak-balik ini menghasilkan pencampuran yang baik dan
distribusi partikel yang merata sehingga partikel-partikel tersebut
teraduk dengan baik.
Pengendalian Polusi
Pada umumnya polutan yang ada di udara berasal dari
sumber pembakaran dalam sekitar 90% dan polutan ini berasal
dari hanya lima jenis emisi yaitu gas karbon monoksida,
hidrokarbon, partikulat, nitric oxida dan sulfur oksida. Emisi yang
berasal dari batubara disebabkan oleh abu, nitrogen dan sulfur.
Pengendalian Polusi
Emisi dapat dikendalikan dengan:
Penghilangan substansi yang menyebabkan pencemaran dari
bahan bakar (contoh : de-ashing dan gasifikasi).
Modifikasi variabel-variabel yang mengendalikan proses
pembakaran itu sendiri.
Pemanfaatan Batubara
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Batubara merupakan salah satu sumber energi terpenting dalam
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Pada PLTU, batubara
berperan sebagai sumber energi untuk mendidihkan air sehingga
dihasilkan uap air untuk menggerakan turbin. Misalnya pada
PLTU Suralaya ( Banten ) yang menyupalai listrik untuk wilayah
Jawa Bali
Pemanfaatan Batubara
Sumber Energi Industri
Beberapa industri industri menggunakan batubara sebagai
sumber energi baik untuk tenaga penggerak mesin maupun
sebagaisumber energi panas untuk pengolahan bahan baku,
seperti pada industri semen.

Bahan bakar rumah tangga


Batubara yang digunakan sebagai bahan bakar rumah tangga
disebut briket. Banyak digunakan di Korea, Cina, dan Eropa.
Jenis jenis Batubara dan Pemanfaatannya
Wassalamualaikum.Wr.Wb

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai