Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN KERJA PRAKTEK

DI DEPARTEMEN PERENCANAAN dan


PENGENDALIAN PRODUKSI P-IB
PT. PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG
(03 Februari 2020 – 04 Maret 2020)

DISUSUN OLEH :
1. IRMA KURNIA SARI (122017001)
2. LOLITA SAFITRI (122017046)

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG


Sejarah Perusahaan

PT Pupuk Sriwidjaja didirikan pada tanggal 24


Desember 1959, merupakan perusahaan yang
berbentuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
PABRIK PT PUSRI TERDIRI ATAS :

1. PUSRI I : 1961 - 1963


2. PUSRI II : 1971 - 1974
3. PUSRI III : 1975 - 1976
4. PUSRI IV : 1975 - 1977
5. PUSRI IB : 1990 - 1992
6. PUSRI IIB : 2013- 2014
7. NPK I : 2014 - 2015
8. NPK II : 2018 - 2020
Kapasitas Produksi

PABRIK Kapasitas (ton/hari)


PUSRI I Amoniak 180 dan Urea 300
PUSRI II Amoniak 660 dan Urea 1150

PUSRI III Amoniak 1.000 dan Urea 1725

PUSRI IV Amoniak 1.000 dan Urea 1725

PUSRI IB Amoniak1.350 dan Urea 1725

PUSRI IIB Aminiak 2.000 dan Urea 2750

NPK 1 NPK berkapasitas 345


NPK II NPK berkapasitas 2 x 345
Orientasi Pabrik

Proses produksi yang terjadi di PUSRI ditunjang oleh 3


pabrik, yaitu pabrik amoniak, pabrik urea, dan pabrik ultilitas.
Pabrik amoniak berfungsi untuk menghasilkan bahan baku
yang digunakan untuk sintesis urea berupa gas karbondioksida
(CO22) dan ammonia (NH33). Pabrik urea berfungsi untuk
mensintesis reaktan menjadi produk utama, yaitu pupuk urea.
Sedangkan pabrik ultilitas berfungsi sebagai penunjang dan
penyedia bahan-bahan yang diperlukan oleh pabrik urea dan
pabrik ammonia agar dapat beroperasi secara handal.
BLOK DIAGRAM PROSES PABRIK
GAS BUMI Ammonia Storage

UDARA

PABRIK Amoniak (NH3) PABRIK UREA


AMONIAK UREA
Carbon Dioxide (CO2)

Uap air
Tenaga Listrik
Tenaga Listrik
Air Pendingin (CW) PABRIK Air Pendingin (CW)
PABRIK
Air demin/filter (DW/FW)

Uap air (steam)


UTILITAS Air demin/filter (DW/FW)
OFFSITE
Instr. air/plant air/N2 (IA/PA/N2) Instr. air/Plant air/N2 (IA/PA/N2)

Gas bumi (natural gas) Air (Sungai Musi)


BLOK DIAGRAM PABRIK UTILITAS
AIR
SUNGAI WATER STEAM
COOLING PACKAGE
TREATMENT
PLANT WATER SYSTEM BOILER

STEAM
KANTOR & WASTE HEAT
DEMIN PLANT BOILER
PERUMAHAN

CONDENSATE
STRIPPER
GAS TURBINE
LISTRIK
GAS BUMI GENERATOR

PLANT AIR & UDARA PABRIK


UDARA
INSTRUMENT AIR UDARA INSTRUMEN
Unit Ammnonia
Bahan baku pabrik ammonia :
a. Gas alam
b. Air
c. Udara
Proses pembuatan ammonia dapat dibagi dalam empat
tahap, yaitu :
1. Feed Treating Unit
 Pemisahan Sulfur Anorganik
 Pemisahan CO2
 Pemisahan Sulfur Organik
BLOK DIAGRAM PABRIK AMMONIA
FUEL GAS UDARA PROSES UAP AIR

GAS BUMI
FEED TREATING PRIMARY SECONDARY WASTE HEAT
REFORMER REFORMER BOILER

CO2 KE PABRIK UREA


UAP AIR LEWAT PANAS AIR UMPAN BOILER

AMMONIA SYNTHESIS GAS METHANATOR CO2 CO SHIFT


SYNTHESIS COMPRESSOR REMOVAL CONVERTER
H2

PURGE GAS KONDENSAT


RECOVERY UNIT PROSES
KE PABRIK UREA
KE PABRIK MELAMIN
COOLING AND AMMONIA AMMONIA
REFRIGERANT SEPARATION STORAGE NH3 KE KAPAL
NH3 BOTTLING
Unit Urea
UREA

NH3 SEKSI SEKSI SEKSI


CO2 SINTESA PURIFIKASI PEMBUTIRAN

SEKSI
KRISTALISASI
SEKSI
RECOVERY

SEKSI PROSES
PENGOLAHAN KONDENSAT
KONDENSAT
TUGAS KHUSUS

“ Evaluasi Kinerja Heat Exchanger dengan


Cooling Water Sebagai Media
Pendingin di unit Urea Pusri-IB”
Latar Belakang

Penukar panas (kalor) atau dalam industri kimia populer


dengan istilah bahasa inggrisnya Heat Exchanger (HE)
adalah suatu alat yang
memungkinkan perpindahan panas dan bisa berfungsi
sebagai pemanas maupun sebagai pendingin.
Permasalahan
1. Bagaimana mengevaluasi performa alat Heat
Exchange (HE)dengan cooling water sebagai
media pendingin menggunakan data design
dan data actual
2. Bagaimana menentukan kondisi bersih
atau kotornya HE tersebut dari parameter
Dirty Overal Coefficient (Ud) dan Fouling
Faktor (Rd)
Tujuan
1. Mengetahui bagaimana mengevaluasi
performa alat Heat Exchanger(HE) dengan
cooling water sebagai media pendingin
menggunakan data design dan data aktual
2. Menentukan kondisi bersih atau kotornya
HE tersebut dari parameter Dirty Overal
Coefficient (Ud) dan Fouling Faktor (Rd)
Data secara Design
Q
No Nama HE Fluida W Shell Tube

Shell
Shell Tube
Tube (kcal/hrl)
(kcal/hrl) Tin () Tout () Tin () Tout () (kcal/hrl)
(kcal/hrl)

   1.
1. 2-EA401(A)
2-EA401(A) Carbamate
Carbamate Solution
Solution Cooling
Cooling Water
Water 559.000
559.000 93
93 93
93 38
38 45
45 3.915.000
3.915.000

  2. 2-EA401(B) Carbamate Solution Cooling Water 381.000 108 108 38 50 8.078.000


  2. 2-EA401(B) Carbamate Solution Cooling Water 381.000 108 108 38 50 8.078.000

 3 2-EA402 Carbamate Solution Cooling Water 2.320.000 51 51 37 41 9.280.000


 3 2-EA402 Carbamate Solution Cooling Water 2.320.000 51 51 37 41 9.280.000

 4. 2-EA501 Water Vapor Cooling Water 2.350.000 60 38 32 38 1.410.000


 4. 2-EA501 Water Vapor Cooling Water 2.350.000 60 38 32 38 1.410.000
5. 2-EA502 Water Vapor Cooling Water 891.000 118 38 32 35,5 3.120.000
5. 2-EA502 Water Vapor Cooling Water 891.000 118 38 32 35,5 3.120.000

LMTDd koreksi () A (m²) Uc (Kcal/m²hr⁰c) Rd (Kcal/m²hr⁰c) Rd (Kcal/m²hr⁰c)


51,4 126 604,50 0,0002 0,0002

63,8
63,8 571
571 221,74
221,74 0,0002
0,0002 0,0002
0,0002

11,9 1115 699,4 0,0002 0,0002


11,9 1115 699,4 0,0002 0,0002

7,45 2123 891,48 0,0001 0,0002


7,45 2123 891,48 0,0001 0,0002
24,4 260 491,80 0,0001 0,0002
24,4 260 491,80 0,0001 0,0002
Perhitungan
Data Desain

1. Menghitung Fouling Factor Total ( Rd Total)

Contoh Perhitungan dari tabel 2 no. 3 dengan menggunakan persamaan


Rd Total = Rd Shell + Rd Tube .....................................(1)
= 0,0002 kcal/m²hr⁰C + 0,0002kcal/m²hr⁰C
= 0,0004kcal/m²hr⁰C
  2. Menghitung Log Mean Temperature Different design (LMTDd)

Contoh Perhitungan dari tabel 2 no 3dengan menggunakan persamaan 2


LMTDd = .............................(2)
=
= 11,89⁰C
Perhitungan
Data Desain

 3. Menghitung Faktor Koreksi (FT)


Contoh Perhitungan dari tabel 2 no 3 dengan menggunakan persamaan 3

FT = ..........................................................(3)
FT =
FT = 1,00

 4. Menghitung Ud design (Udd)


Contoh Perhitungan dari tabel 2 no 3 dengan menggunakan persamaan 4

...........................................................(4)
=
= kcal/m²hr⁰
= 546,51kcal/m²hr⁰C
Perhitungan Data Design
No. Nama HE Rd LMTDd(⁰C) FT Udd(Kcal/
Total m²hr⁰c)

1. 2-EA401(A) 0,0004 51,42 1,00 486,79

2. 2-EA401(B) 0,0004 63,81 1,00 203,68

3. 2-EA402 0,0004 11,89 1,00 546,51

4. 2-EA501 0,0003 12,31 0,60 703,37

5. 2-EA502 0,0003 29,19 0,84 428,57


Data secara Aktual
No Nama HE W Shell Tube
(kcal/hrl) Tin () Tout () Tin () Tout () Tin () Tout ()
(kcal/hrl)

  1. 2-EA401(A) 640.000 77,1 55,2 42,9 45,9 316,05 319,05


  1. 2-EA401(A) 640.000 77,1 55,2 42,9 45,9 316,05 319,05
  2. 2-EA401(B) 139.000 76,2 61 43,3 54,9 316,45 328,05
  2. 2-EA401(B) 139.000 76,2 61 43,3 54,9 316,45 328,05
 3 2-EA402 1.987.000 109,1 45,1 38,3 40,3 311,45 313,45

 3 2-EA402 1.987.000 109,1 45,1 38,3 40,3 311,45 313,45


 4. 2-EA501 1.82.500 49,9 44,1 33,8 40,2 306,95 308,95

 4.
5. 2-EA501
2-EA502 1.82.500
870.000 49,9
65,9 44,1
41,1 33,8
33,7 40,2
34,9 306,95
306,85 308,95

5. 2-EA502 870.000 65,9 41,1 33,7 34,9 306,85


Perhitungan
Data Aktual
1.
  Menghitung Log Mean Temperature Different aktual (LMTDa)
Contoh Perhitungan dari tabel 3 no 3 dengan menggunakan persamaan 2

LMTDa = .........................................(2)
=
= 26,79⁰C

2. Menghitung Panas Perpindahan (Q)

Contoh Perhitungan dari tabel 3no 3 dengan menggunakan persamaan 5


Komponen A B C D E

276370 -2090,1 8,125 -0,014116 0,00000937

 
ʃCpdt =
= 2,00 kcal/kg
Q = W x ʃ Cpdt................................................................(5)
= 1987000 Kg/hr × 2,00 kcal/kg
= 3970329,54 kcal/hr
  3. Menghitung LMTD koreksi aktual (LMTDa)

Contoh Perhitungan dari tabel 3 no 3 dengan menggunakan persamaan 6

.................................(6)

= 26,79⁰C × 1,00⁰C

= 26,79⁰C
Perhitungan
Data Desain
4.
  Menghitung Dirty Overal Coefficient aktual ( Uda )
Contoh Perhitungan dari tabel 3 no 3 dengan menggunakan persamaan 7
.................................................(7)
=
=
= 132,92 kcal/m²hr⁰C

  5. Menghitung Dirt Factor aktual (Rda)


Contoh Perhitungan dari tabel 3 no 3 dengan menggunakan persamaan 8

................................................................(8)

= 0,006kcal/m²hr⁰C

6. Menentukan Kondisi Bersih atau Kotor HE

Contoh penentuan kondisi dari tabel 3 no 3

Rda=0,006kcal/m²hr⁰C > Rdtot= 0,0004 0,006kcal/m²hr⁰C

Udd= 546,51 kcal/m²hr⁰C<Uda = 132,92 kcal/m²hr⁰C.

Dari hasil perhitungan tersebut maka dapat ditentukan bahwa kondisi HE kotor.
Perhitungan Data Design
    ʃ Cpdt LMTDa Q
No. Nama HE (⁰C ) (Kcal/hr)
( j/kmol) (kcal/kg)

1. 2-EA401(A) 225.704,45 3,00 20,30 1.917.986,24

2. 2-EA401(B) 872.845,54 11,59 19,44 1.610.933,43

3. 2-EA402 150.488,49 2,00 26,76 3.970.329,54

4. 2-EA501 481.639,56 6,40 10,00 1.167.106,29

5. 2-EA502 90.327,39 1,20 16,73 1.043.431,94

LMTDa Uda (Kcal/m²hr⁰c ) Rda (Kcal/m²hr⁰c) Kondisi


koreksi
(⁰C )
20,33 748,93 -0,000319 Bersih

19,44 145,15 0,00237964 Kotor

26,79 132,92 0,00609377 Kotor

6,00 91,65 0,00978917 Kotor

14,05 285,58 0,00146826 Kotor


Kesimpulan

1. Untuk menentukan kondisi bersih atau kotornya HE yaitu Apabila nilai Fouling factor
(Rda) data Aktual > dari nilai Fouling factor (Rdd) desain dan apabila nilai Uc lebih >
dari nilai Ud maka HE itu bisa dikatakan kotor serta apabila nilai Fouling factor (Rd)
data Aktual < dari nilai Fouling factor (Rd) desain dan apabila nilai Uc lebih < dari
nilai Ud maka HE itu bisa dikatakan bersih.
2. Hasil penentuan kondisi HE

Udd Uda Rd Total Rda Kondisi


No. Nama HE
( Kcal/m²hr⁰c ) ( Kcal/m²hr⁰c ) ( Kcal/m²hr⁰c ) ( Kcal/m²hr⁰c ) (Bersih / Kotor )
1 2-EA401(A) 486,79 693,44 0,0004 -0,000212163 BERSIH
2. 2-EA401(B) 203,68 132,17 0,0004 0,003056306 KOTOR
3. 2-EA402 546,51 121,53 0,0004 0,00679806 KOTOR
4. 2-EA501 703,37 84,64 0,0003 0,010692862 KOTOR
5. 2-EA502 428,57 282,19 0,0003 0,001510391 KOTOR

3. Dari hasil penentuan kondisi Heat Exchanger maka HE 2-EA401(A) dalam keadaan
bersih sedangkan HE 2-EA401(B),2-EA402,2-EA501,dan 2-EA502 dalam keadaaan
kotor.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai