OF HEAT EXCHANGER
(PENGENALAN ALAT PENUKAR KALOR)
By :
Nasrul Syahruddin
Facilities Engineering
LNG TANGGUH
BASIC OPERATOR TRAINING
BONTANG, 16 MARET 2005
CondMultiRect.exe
Condpipe.exe
CondMultiPipe.exe
Q = hA(Tw - Ts)
Q = Perpindahan panas persatuan
waktu, t
h
TS
Area=A
Tw
NaturalConv.exe
ForcedConv.exe
= emissivity material
= Konstanta Boltzman,
5.6710-8 W/m2K4
A = luas permukaan
DirectContactFrz.exe
T = Temperatur benda
EvapSingle.exe
EvapMulti.exe
HEAT EXCHANGER
Konsep Dasar
DEFINISI :
Peralatan untuk melaksanakan perpindahan panas dari satu fluida ke
fluida yang lain dengan memanfaatkan perbedaan temperatur dari kedua
fluida tersebut.
Berdasarkan prinsip perpindahan panas yang terjadi, Heat Exchanger
dibagi dalam tiga group :
1.
2.
3.
HEAT EXCHANGER
Konsep Dasar
Berdasarkan pola aliran fluida yang terjadi, Heat Exchanger
dibagi dalam tiga pola aliran :
1.
HEAT EXCHANGER
Konsep Dasar
2.
HEAT EXCHANGER
Konsep Dasar
3.
HEAT EXCHANGER
Konsep Dasar
Untuk meningkatkan performance, Heat Exchanger dapat didisain
sehingga kedua fluida yang melakukan perpindahan panas dapat
bersinggungan beberapa kali dalam satu unit Heat Exchanger.
Jika kedua fluida bersinggungan hanya satu kali maka disebut Single-Pass Heat
Exchanger .
Jika kedua fluida bersinggungan lebih dari satu kali, maka disebut Multi-Pass Heat
Exchanger.
Umumnya Multi-Pass HE menggunakan jenis U-Bend Tube untuk mengalirkan
kembali fluida sehingga dapat bersinggungan lebih dari satu kali. Atau dengan
menggunakan plat pemisah (baffle) pada sisi shell dari Heat Exchanger tersebut.
HEAT EXCHANGER
Aplikasi
Heat Exchanger kebanyakan ditemukan dalam aplikasi sistim proses
kimia maupun mechanical. Aplikasi tersebut antara lain :
1.
1.
1.
1.
HEAT EXCHANGER
Aplikasi
1.
Scrs urex.exe
HEAT EXCHANGER
Aplikasi
2.
Proses
Penguapan
(Kondensasi)
(Evaporasi)
dan
Pengembunan
CONSTRUCTION TYPE
OF HEAT EXCHANGER
(JENIS KONSTRUKSI ALAT PENUKAR PANAS)
TubularHeatEx.exe
s helltubehex.exe
PlateHeatEx.exe
cabinettraydrier.exe
Evaporator6.exe
Dari grafik distribusi tersebut, jenis Shell and Tube adalah yang paling
banyak dipakai termasuk di LNG Plant. Berikutnya kita akan
memfokuskan pada pembahasan jenis Shell and Tube Heat Exchanger
ini.
Pengenalan
Untuk mendapatkan area perpindahan panas yang besar dari
jenis Double Pipe Heat Exchanger, pipa yang digunakan
mestilah sangat panjang. Akibatnya, kehilangan tekanan
yang terjadi juga besar, dibutuhkan pompa dengan kapasitas
besar, dan sejumlah besar material yang akhirnya
membutuhkan biaya yang relatif sangat besar.
Hal ini berarti kita membutuhkan bentuk konstruksi yang
kompak untuk keperluan area perpindahan panas yang besar
tersebut, jenis Shell and Tube Heat Exchanger adalah jenis
konstruksi yang sesuai untuk kebutuhan tersebut.
Type AES
Type CFU
Type AKT
COOLERS
CONDENSER
THERMOSYPHON REBOILER
Shell side
Tube sheet
Suatu plat tebal yang dilengkapi lubang (1 lubang untuk setiap tube), tempat dimana
tube ditanam.
Tube bundle
Berkas kumpulan tube terdiri dari tube, tube sheet dan baffle plate
Shell
Channel
Suatu jenis bagian depan HE tempat fluid dimasukkan dan dikeluarkan ke dan dari
tube side. Memiliki dinding pemisah yang memisahkan aliran yang masuk dan keluar.
Serta mempunyai penutup yang dapat dilepaskan.
Bonnet
Seperti Channel tapi dengan penutup yang tidak bisa dilepaskan (menyatu).
Baffle plate
Dapat dibentuk dengan model yang bervariasi, namun bentuk dasarnya adalah
segmental. Memiliki dua fungsi yaitu ; sebagai pendukung tube dan sebagai pengarah
aliran pada shell side sehingga didapatkan perpindahan panas yang lebih efektif.
Tie rods
Batang yang dipasang diantara tube sheet untuk mendukung baffles. Juga berfungsi
untuk mengurasi vibrasi (getaran).
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
U tubes
Channel with partition wall
Channel cover
Floating-head tube sheet
Floating-head backing device
Floating-head cover
Shell cover
Shell nozzle
Liquid level connection
Liquid level connection
Weir
Kekurangan
Floating head memungkinkan terjadinya differential thermal expansion antara shell dan
tubes.
Kekurangan
Fluida sisi shell terbatas pada fluida non-toxic dan non-volatile seperti lube oil dan
hydraulic oil
Kekurangan
Diperlukan tambahan seperti expansion joint untuk mengatasi masalah therml expansion
Kekurangan
Shell cover dan clamp-ring floating head cover harus dibuka terlebih dahulu untuk
melepaskan bundle sehingga memiliki biaya pemeliharaan yang lebih besar.
Lebih mahal jika dibandingkan dengan jenis desain fixed tube atau U-Tube.
Instalasi / Pemasangan
Pada pemasangan suatu Heat Exchanger yang perlu diperhatikan adalah, daerah bebas
untuk perbaikan, pembersihan atau bahkan untuk penggantian dari heat exchanger
tersebut. Untuk jenis U-Tube, pada daerah Stationary Head (Channel Head) harus
diberi ruangan cukup luas untuk penarikan tube bundle atau ruangan dibelakang
exchanger tersebut mempunyai daerah yang cukup luas untuk penarikan shell pada saat
perbaikan. Untuk jenis removable bundle, pada daerah stationary head (channel head)
harus mempunyai ruangan cukup luas untuk penarikan tube bundle dalam waktu
perbaikan.
Pondasi dari heat exchanger tersebut juga harus cukup kuat untuk menahan berat
exchanger sehingga tak mengakibatkan kedudukan exchanger berubah dan akan
menyebabkan pipa inlet atau outlet mengalami tarikan / tekanan sehingga
menyebabkan kerusakan pada nozle exchanger.
Pengoperasian
Suatu heat exchanger tidak boleh dioperasikan pada kondisi yang melebihi seperti
yang telah tertera pada name plate exchanger tersebut.
Start Up Operation, Untuk exchanger jenis removable bundle dioperasikan pertama kali
dengan membentuk sirkulasi dengan fluida dingin (cold medium), dan dilanjutkan dengan
mengalirkan fluida panas (hot medium). Selama proses start up semua valve venting harus
dalam keadaan terbuka dan tetap terbuka sampai semua bagian shell dan tube terisi penuh
oleh fluida. Untuk jenis fixed tubesheet fluida harus dialirkan secara simultan untuk
memperkecil ekspansi yang terjadi antara shell dan tube.
Shut Down Operation, untuk jenis removable bundle dapat dilakukan dengan
menghentikan aliran fluida panas secara bertahap kemudian diikuti penghentian aliran
fluida dingin. Untuk jenis fixed tubesheet, dapat dilakukan dengan mempertahankan
ekspansi antara shell dan tube seminimal mungkin. Semua sisa fluida di kedua bagian
shell dan tube harus dibuang (drain) sampai bersih.
Perawatan
Pemeriksaan heat exchanger harus dilakukan dalam setiap jangka waktu tertentu pada
bagian luar dan dalam dari heat exchanger. Pemeriksaan tersebut terdiri dari :
Indikasi Fouling, adalah indikasi penumpukan sisa-sisa fluida di dalam heat exchanger
yang dapat mengurangi efisiensi heat exchanger secara serius. Fouling ini dapat dilihat
dari adanya kehilangan tekanan yang besar atau kinerja heat exchanger yang kurang
maksimal.
Indikasi kebocoran tube, Umumnya ada 2 cara pengetesan yang dilakukan untuk
mendeteksi adanya kebocoran pada tube, yaitu Standard Test dan Pneumatic Test.
Standard Test dilakukan secara HydroTest dengan menggunakan air. Tekanan uji untuk
cara ini adalah 1.5 kali design pressure. Bila liquid (air) tidak boleh digunakan, test
dengan media gas / udara (pneumatic test) dapat dilakukan dengan batasan tekanan uji
1.25 kali design pressure.