Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM TEKNIK KIMIA 2

PLATE HEAT EXCHANGER (PHE)


disusun untuk melaporkan dan membahas hasil praktikum PHE
oleh
Kelompok 5
Lily Andinni Rakhman (181424011)
Mukhtar Anas Ibrahim (181424017)
Nindhytia Anandy Berliany (181424018)
Yuni Kustiar (181424031)

Dosen Pembimbing : Rispiandi, S.T.,M.T.

Tanggal Praktikum (online) : Juli 2020

Tanggal Penyerahan : Juli 2020

PROGRAM STUDI D4-TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIH


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2020
I. TUJUAN PRAKTIKUM
Setelah praktikum ini, mahasiswa diharapkan mampu:
1. Memahami konsep perpindahan panas pada penukar panas pelat.
2. Menghitung efisiensi perpindahan panas pada penukar panas pelat.
3. Menghitung koefisien panas keseluruhan penukar panas pelat.
4. Menghitung konduktivitas panas pelat dari koefisien perpindahan panas
keseluruhan.
II. DASAR TEORI
Plate heat exchanger biasanya terbuat dari plate tipis. Plate ini dapat berupa
smooth plate maupun corrugated plate, dan dapat juga datar mapun spiral yang
ditempatkan di dalam heat exchanger. Pada heat exchanger ini tidak dapat menahan
fluida bertekanan tinggi, temperatur tinggi atau perbedaan temperatur maupun
tekanan yang tinggi. Plate heat exchanger dapat diklasifikasikan sebagai gasketed,
welded mapun brazed tergantung pada sesakan kebocoran yang dibutuhkan pada heat
heat exchanger. Plate heat exchanger dapat juga berupa spiral plate, lamella dan
platecoil.
Gasketed Plate Heat Exchanger. Terdiri atas sejumlah rectangular metal plate
yang ditutup pada ujung-unjungnya oleh gasket. Adapun Prinsip kerjanya adalah dua
atau lebih aliran fluida kerja diatur oleh gasket-gasket yang didesain sedemikian rupa
sehingga pada masing-masing fluida dapat mengalir di plat-plat yang berbeda.
Kelebihan heat exchanger ini ada pada proses perawatan yang mudah, koefisien
perpindahan panas yang sukup baik dan relatif murah. Namun hanya fluida-fluida
tertentu saja yang dapat diaplikasikan menggunakan heat exchanger ini.
Alat penukar panas pelat dan bingkai terdiri dari paket pelat – pelat tegak
lurus, bergelombang, atau profil lain. Pemisah antara pelat tegak lurus dipasang
penyekat lunak( biasanya terbuat dari karet). Pelat – pelat dan sekat disatukan oleh
suatu perangkat penekan yang pada setiap sudut pelat 10 ( kebanyakan segi empat )
terdapat lubang pengalir fluida. Melalui dua dari lubang ini, fluida dialirkan masuk
dan keluar pada sisi yang lain, sedangkan fluida yang lain mengalir melalui lubang
dan ruang pada sisi sebelahnya karena ada sekat.
2.1 Penukar panas jenis pelat and frame
Dalam peralatan PHE, panas dipindahkan dengan semua cara, namun yang
dominan terjadi dengan dua cara secara simultan, yaitu dengan konduksi dan
konveksi. Perpindahan kalor secara konduksi, perpindahan ini biasanya terjadi pada
benda padat, panas merambat dari sau bagian kebagian lain secara merambat tanpa
ada material yang berpindah. Perpindahan kalor secara konveksi, Perpindahan ini
terjadi karena adanya aliran massa yang berpindah. Aliran massa tersebut bisa terjadi
secara difusi maupun adanya tenaga dari luar. Tenaga dari luar tersebut bisa berupa
pengadukan maupun fluida mengalir. Penukar panas pada PHE terdiri dari susunan
lempeng sesuai dengan luas permukaan yang diperlukan.

Gambar 2.2 Perpindahan panas pada Plate Heat Exchanger

Untuk efisiensi, heat exchangers dirancang untuk memaksimalkan permukaan


bidang tembok antara kedua cairan, sambil meminimalkan perlawanan terhadap aliran
cairan melalui Exchanger. Exchanger kinerja juga dapat dipengaruhi oleh
penambahan Fins atau corrugations dalam satu atau dua arah, yang daerah dan
meningkatkan permukaan saluran cairan atau mempersudikan arus gangguan.
SHES sering digunakan dipemanasan dari cairan yang berisi solids sehingga
ada kecenderungan untuk curang bagian dalam panas Exchanger. Rendahnya tekanan
drop SHE yang memberikan kemampuan untuk menangani fouling mudah. SHE yang
menggunakan "membersihkan diri" mekanisme, dimana fouled permukaan
diterjemahkan menyebabkan peningkatan kecepatan cairan, sehingga meningkatkan
drag (gesekan atau cairan) pada fouled permukaan, sehingga membantu mengeluarkan
blockage yang panas dan tetap menjaga Exchanger bersih. "The internal dinding yang
membentuk heat transfer permukaan seringkali agak tebal, yang menjadikan SHE
sangat kuat, dan dapat berlangsung lama dalam lingkungan yang juga mudah
dibersihkan, membuka keluar seperti oven dimana apapun yang membangun foulant
dapat dihapus oleh tekanan mencuci.
Integritas inspeksi dari plat berbentuk tabung dan panas Exchanger dapat diuji
dengan daya konduksi atau metode gas helium. Metode ini memastikan integritas dari
piring atau tabung untuk mencegah kontaminasi silang dan kondisi yang gaskets.
Pemantauan kondisi panas Exchanger tabung dapat dilakukan melalui Mekanik air
yang mengalir dan deposito seringkali oleh simulasi komputer atau cairan dinamika
CFD. Fouling merupakan masalah serius di beberapa exchangers panas. Air sungai
sering digunakan sebagai pendinginan air, yang akan memasuki puing biologi
Exchanger panas dan membangun lapisan, penurunan koefisien heat transfer.
Efek fouling cukup banyak berkembang di tabung dingin dari panas
Exchanger, daripada di tabung panas. Hal ini disebabkan karena kurang impurities
mungkin larut dalam cairan yang dingin. Hal ini karena akan meningkatkan kelarutan
sebagai suhu meningkat. Fouling mengurangi lintas daerah setempat untuk ditransfer
ke panas dan menyebabkan peningkatan dalam tahan panas mentransfer panas di
seluruh Exchanger. Ini karena daya konduksi panas dari lapisan fouling rendah. Ini
akan mengurangi keseluruhan koefisien heat transfer dan efisiensi panas Exchanger.
Ini pada gilirannya, dapat mengakibatkan peningkatan biaya pemeliharaan dan
pemompaan.
III. ALAT DAN BAHAN
3.1. Alat
Seperangkat alat Plate heat exchanger
3.2. Bahan
Fresh water
IV. CARA KERJA
6.1 Prosedur start-up
1.Lakukan inspeksi cepat untuk memastikan bahwa peralatan berada dalam kondisi
kerja yang benar.
2. Pastikan bahwa semua valve tertutup dan saklar utama mati.
3. Isi tangki B1 dengan air segar
4. Hubungkan aliran air masuk dingin ke selang.
5. Hidupkan daya utama. Nyalakan pemanas, W1 di tangki B1 dan buat katup pada
awalnya ditutup dan sakelar utama mati. Pastikan bahwa titik setel pada
pengontrol suhu diatur ke 50 ° C.
6. Biarkan suhu air di dalam tangki air panas mencapai titik setel.
7. Peralatan sekarang siap untuk dijalankan.

6.2 Prosedur Shut-down


1.Tutup pasokan air dingin.
2.Matikan pemanas air dan biarkan air menjadi dingin.
3.Matikan pompa. P1 dan dengan demikian matikan sakelar utama dan power supply
4.Tiriskan semua air dalam tangki dan jalur proses. Simpan air di dalam tangki air
panas untuk percobaan berikutnya jika perlu.
5.Putuskan sambungan selang air pendingin jika perlu. Jika tidak, biarkan pengaturan
untuk percobaan berikutnya.
6. Tutup semua katup.
Catatan: Jika peralatan tidak dapat dijalankan untuk waktu yang lama, tiriskan semua cairan
sepenuhnya.
6.3 Eksperimen 1: Co-Current Shell dan Tube Heat Exchanger
Dalam percobaan ini, air dingin masuk ke shell pada suhu kamar sementara air panas
memasuki tabung dalam arah yang sama.
1.Lakukan prosedur start-up umum di Bagian 6.1.
2 Periksa koneksi dalam posisi co-saat ini.
3 Buka katup V2 dan V5. Nyalakan pompa P1.
4.Buka katup untuk aliran air dingin.
5.Buka dan sesuaikan katup V3 dan V4 untuk mendapatkan laju aliran yang
diinginkan masing-masing untuk aliran air panas dan dingin.
Catatan: Jika V3 terbuka penuh tetapi aliran air panas tidak mencapai laju aliran yang
diinginkan, tutup V5 secara perlahan untuk mencapai laju aliran yang diinginkan.
6. Biarkan sistem mencapai kondisi stabil selama 10 menit.
7.Catat TT03, TT04, TT05 dan TT06 untuk suhu saluran masuk dan keluar dari kedua
aliran.
8.Ulangi langkah 5 hingga 7 dengan kombinasi laju aliran yang berbeda.
9.Lanjutkan ke percobaan berikutnya atau matikan peralatan dengan melakukan
prosedur mematikan umum pada Bagian 6.2.

6.4 Eksperimen 2: Counter-Current Shelf dan Tube Heat Exshanger


Dalam percobaan ini, air dingin memasuki cangkang pada suhu kamar sedangkan tot
waer memasuki tabung dalam arah yang berlawanan. Siswa harus memvariasikan
laju aliran air panas dan dingin dan mencatat sesuai dengan suhu saluran masuk dan
keluar dari air panas dan aliran air dingin pada kondisi stabil.

1.Lakukan prosedur start-up umum di Bagian 6.1.


2.Periksa koneksi dalam posisi berlawanan arah.
3.Buka katup V2 dan V5. Nyalakan pompa P1.
4.Buka katup untuk aliran air dingin,
5.Buka dan sesuaikan katup V3 dan V4 untuk mendapatkan laju aliran yang
diinginkan masing-masing untuk aliran air panas dan dingin. Catatan: Jika V3
terbuka penuh tetapi aliran air panas tidak mencapai laju unggas yang diinginkan,
tutup V5 secara perlahan untuk mencapai laju aliran yang diinginkan.
6.Biarkan sistem mencapai kondisi stabil selama 10 menit.
7.Catat TT03, TT04, TT05 dan TT06 untuk suhu inlet dan oulet dari kedua stream.
8. Ulangi langkah 5 hingga 7 dengan kombinasi laju aliran yang berbeda.
9.Lanjutkan ke percobaan berikutnya atau matikan peralatan dengan
menyempurnakan prosedur mematikan umum di Bagian 6.2.

V. KESELAMATAN KERJA
1.Unit harus dioperasikan di bawah pengawasan.
2.Semua instruksi pengoperasian yang disertakan dengan unit harus dibaca dan
dipahami sebelum mencoba mengoperasikan unit.
3.Selalu periksa dan perbaiki kebocoran.
4.Selalu pastikan bahwa pemanas sepenuhnya terendam air.
5.Jangan menyentuh komponen panas.
6.Berhati-hatilah saat memegang cairan pada suhu tinggi.
7.Selalu matikan pemanas dan biarkan cairan menjadi dingin sebelum dikeringkan.
VII. DATA PENGAMATAN

7.1 Sifat Fisik Air

rho Air Dingin (25 C) 0,9971 kg/L


kJ/(kg K) atau kJ/(kg
Cp Air Dingin (25 C) 4,182 Celcius)
rho Air Panas (65 C) 0,9805 kg/L
kJ/(kg K) atau kJ/(kg
Cp Air Panas (65 C) 4,1895 Celcius)
rho Air Panas (75 C) 0,9748 kg/L
kJ/(kg K) atau kJ/(kg
Cp Air Panas (75 C) 4,1955 Celcius)

7.2 Pelat

Luas perukaan perpindahan panas = 1 m2


7.3 Data Pengamatan Suhu
Laju alir (L/jam) Temperatur
Panas Dingin Th1 Th2 Tc1 Tc2
180 86 75 46 25 65
180 164 75 42 25 61
180 306 75 39 25 58
180 374 75 38 25 55
180 485 75 36 25 52
180 577 75 36 25 49
Laju alir (L/jam) Temperatur
Panas Dingin Th1 Th2 Tc1 Tc2
287 86 65 39 25 61
287 164 65 37 25 58
287 306 65 36 25 57
287 374 65 36 25 54
287 485 65 36 25 53
287 577 65 37 25 53

Laju alir (L/jam) Temperatur


Panas Dingin Th1 Th2 Tc1 Tc2
348 86 65 42 25 61
348 164 65 40 25 60
348 306 65 37 25 58
348 374 65 37 25 56
348 485 65 37 25 54
348 577 65 36 25 52

VIII. PENGOLAHAN DATA


8.1 Menghitung Efisiensi Perpindahan Panas
Dari laju alir, maka akan didapat massa per satuan waktu yang digunakan
untuk mencari kalor. Kemudian efisiensi akan didapatkan.
m=q . ρ
Q=m. Cp. ∆ T
Qdingin m .Cp .(Tc 2−Tc 1)
Efisiensi= =
Qpanas m .Cp .(Th 1−Th 2)

 Massa Air Panas (q = 180L/h)


m h=q . ρ
m h=180 L/h . 0,9805 kg/ L
m h=175,464kg/jam

 Massa Air Dingin (q = 86 L/h)


m c=q . ρ
m c=86 L/h . 0,9971 kg/ L
m c=85,751 kg/jam

 Q Air Panas
Q=mh . C p . ∆T
Q=175,464kg/jam . 4,1895 kJ/kg℃. (75-46)℃
Q=¿ 21348,6 kJ/jam

 Q Air Dingin
Q=mc .Cp . ∆ T
Q=85,751kg / jam4,182 kJ/kg℃. (65-25)℃
Q=¿ 14344,4 kJ/jam

 Efisiensi pada q panas = 180 L/s, q dingin = 86 L/s


Qdingin 14344,4 k J / jam
Efisiensi= = =0,67=67 %
Qpanas 21348,6 kJ / jam
8.2 Menghitung Koefisien Perpindahan Panas Overall (U)

Qh
U=
A.∆Tm

∆ T 1−∆T 2
∆ T m=
∆T 1
ln ( )
∆T 2

∆ T 1=Th1−Tc 2 ∆ T 2=Th2−Tc 1

 Mencari U pada Qh = 180 L/h dan Qc = 86 L/h


∆ T 1=Th1−Tc 2 =10℃
∆ T 2=Th2−Tc 1=21℃
∆ T 1−∆T 2 (10−21)℃
∆ T m= =
∆T 1 10 ℃ = 14,83 ℃
ln( ) ln ( )
∆T 2 21 ℃

Qh 21348,6 k J / jam
U= = = 52.59℃
A . ∆ T m 1 m 2 . 14,83℃
Laju alir dT dT
mh mc Qh Qc dTm ef U
(L/jam) Temperatur (C) 1 2
Pana Th Th Tc Tc
kg/Jam kg/Jam kJ/jam kJ/jam C C C    
s dingin 1 2 1 2
85,75 21348,6 14,82
10 21
180 86 75 46 25 65 175,464 1 2 14344,4 6 0,672 1439,94
163,5 24293,2 15,45
14 17
180 164 75 42 25 61 175,464 2 5 24618,9 1 1,013 1572,227
305,1 26501,7 15,45
17 14
180 306 75 39 25 58 175,464 1 3 42107,4 1 1,589 1715,157
372,9 27237,8 16,24
20 13
180 374 75 38 25 55 175,464 2 9 46786 9 1,718 1676,231
483,5 28710,2 16,26
23 11
180 485 75 36 25 52 175,464 9 1 54604,5 9 1,902 1764,718
575,3 28710,2 17,43
26 11
180 577 75 36 25 49 175,464 3 1 57744,4 8 2,011 1646,437

Laju alir dT dT
mh mc Qh Qc dTm ef U
(L/jam) Temperatur ( C ) 1 2
Pana Th Th Tc Tc
kg/Jam kg/Jam kJ/jam kJ/jam C C C    
s dingin 1 2 1 2
85,75 30652,4 7,982
4 14
287 86 65 39 25 61 281,404 1 4 12909,9 4 0,421 3840,024
163,5 33010,3 9,276
7 12
287 164 65 37 25 58 281,404 2 2 22567,3 5 0,684 3558,489
305,1 34189,2 9,420
8 11
287 306 65 36 25 57 281,404 1 6 40831,4 5 1,194 3629,232
372,9 34189,2 11 11 0
287 374 65 36 25 54 281,404 2 6 45226,4 1,323  ∞
483,5 34189,2 11,49
12 11
287 485 65 36 25 53 281,404 9 6 56626,9 3 1,656 2974,854
575,3 33010,3 12 12 0
287 577 65 37 25 53 281,404 3 2 67368,5 2,041  ∞

Laju alir dT dT
mh mc Qh Qc dTm ef U
(L/jam) Temperatur ( C ) 1 2
Pana Th Th Tc Tc
kg/Jam kg/Jam kJ/jam kJ/jam C C C    
s dingin 1 2 1 2
85,75 32878,8 8,984
4 17
348 86 65 42 25 61 341,214 1 7 12909,9 6 0,393 3659,466
163,5 9,102
5 15
348 164 65 40 25 60 341,214 2 35737,9 23935,1 4 0,67 3926,21
348 306 65 37 25 58 341,214 305,1 40026,4 42107,4 7 12 9,276 1,052 4314,823
1 5 5
372,9 40026,4 10,42
9 12
348 374 65 37 25 56 341,214 2 5 48345,5 8 1,208 3838,297
483,5 40026,4 11,49
11 12
348 485 65 37 25 54 341,214 9 5 58649,3 3 1,465 3482,756
575,3 41455,9 11,97
13 11
348 577 65 36 25 52 341,214 3 7 64962,4 2 1,567 3462,694

 Efisiensi Perpindahan Panas Vs Laju Alir Volumetrik Dingin (Ef Vs Qc)


Qh (L/jam)
Qc (L/jam)
180 287 348
86 0,6719 0,4212 0,3927
164 1,0134 0,6836 0,6697
306 1,5889 1,1943 1,0520
374 1,7177 1,3228 1,2078
485 1,9019 1,6563 1,4653
577 2,0113 2,0408 1,5670

2.50

2.00

1.50
Qh = 180
L/jam
1.00 Qh = 287
L/jam
Qh = 348
L/jam
0.50

0.00
0 100 200 300 400 500 600 700

 Koefisien Perpindahan Panas Vs Laju Alir Volumetrik Dingin (U Vs Qc)


Qh (L/jam)
Qc (L/jam)
180 287 348
86 1439,940 3840,024 3659,466
164 1572,227 3558,489 3926,210
306 1715,157 3629,232 4314,823
374 1676,231 - 3838,297
485 1764,718 2974,854 3482,756
577 1646,437 - 3462,694
5000
4500
4000
3500
3000
2500 Qh = 180 L/jam
Qh = 287 L/jam
2000
Qh = 348 L/jam
1500
1000
500
0
0 100 200 300 400 500 600 700

IX. PEMBAHASAN

Anda mungkin juga menyukai