Anda di halaman 1dari 17

MODUL 4

PRESSURE CONTROL SISTEM OUTFLOW

Pengendalian secara outflow merupakan tipe pengendalian dengan cara mengubah


parameter proses pada output proses, dalam hal ini buka/menutupnya katup
solenoida atau bisa juga dengan perubahan derajat pembukaan katup sehingga
pressure dalam tangki dapat dipertahankan pada nilai yang diinginkan
4.1 TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mahasiswa mampu memahami prinsip kerja pressure control.
2. Mahasiswa mampu memahami prinsip kerja pressure control secara outflow
3. Mahasiswa mampu menganalisis perbedaan prinsip pressure control sistem
automatic dan sistem manual
4. Mahasiswa mampu memahami pengaruh penggunaan on/off pada pressure
control process dan PID
5. Mahasiswa mampu menentukan range PID yang sesuai pada pressure
control process menggunakan metode tunning

4.2 ALAT DAN BAHAN


a. Alat yang Digunakan
Pressure control apparatus (Armfield PCT 53)
PC yang dilengkapi software Armsoft.
Sensor

Pressure Gauge

Inflow

CV 3
CV 4
CV 2
CV 1

Secondary outlet

Pump

Darin valve

Orifice
Solenoid Main outlet
Gambar 4.1 Rangkaian Alat Pressure Control

Gambar 4.2 Diagram sistematik Alat Pressure Control Sitem Outflow


b. Bahan yang Digunakan
-Air

4.3 METODE DAN LANGKAH KERJA


4.3.1 Persiapan Alat
a. Pastikan bahwa rangkaian alat control dan koneksi kelistrikan telah
terpasang secara benar
b. Pastikan CV2 menggunakan oriffice berdiamater 1.5 mm dan katup solenoid
menggunakan oriffice berdiameter 5 mm
c. Run software PTC 53 pressure control, startup screen dan pilih inflow
exercise

Gambar 4.3 Outflow control exercise


d. Pastikan bahwa katup CV2, CV1 dan CV4 terbuka secara penuh.

e. Pilih ikon diagram untuk menampilkan diagram proses dan klik Power On
pada control. Jika indikator pressure pada diagram proses tidak bernilai 0
bar pada saat tangki kosong (tangki proses) maka klik zero.
Gambar 4.4 Ikon zero pada diagram proses
f. Lepaskan koneksi selang ke tabung (input tangki proses) dengan menekan
kait pada konektor sehingga tidak ada udara yang terjebak di dalam selang.
g. Naikan kecepatan pompa secara perlahan hingga fluida mengalir dan
pastikan tidak ada udara di dalam selang.
h. Sambungkan selang kembali ke input tabung atas.
i. Tingkatkan kecepatan pompa secara bertahap, secara singkat ke 100% lalu
kembali ke 50% untuk memastikan bahwa pompa telah siap sepenuhnya.
j. Atur kecepatan pompa ke 0% dan biarkan fluida mengalir melalui katup
CV2 kemudian tutup katup ventilasi CV4

4.3.2 Sistem Kendali Manual


a. Pastikan katup CV2 terbuka penuh dan katup ventilasi CV4 tertutup.
b. Atur kecepatan pompa menjadi 70% dan tunggu hingga tekanan di dalam
tangki proses stabil
c. Klik Go untuk pencatatan data
Gambar 4.5 Ikon Go pada diagram proses
d. Atur kecepatan pompa menjadi 80% dan amati perubahan respon
e. Kendalikan tekanan tangki pada tekanan 0.15 bar dengan cara buka ataupun
tutup katup solenoid dengan mengklik SOL
f. Ulangi langkah d dan e untuk kecepatan pompa 85%,75% dan 60%
g. Amati proses yang terjadi
h. Klik stop untuk menyelesaikan pencatatan data
i. Buka katup CV1, CV2 secara penuh dan katup CV4 untuk menormalkan
kembali tekanan di dalam tangki proses

4.3.3 Sistem Kendali Otomatis


A. Menggunakan On/Off
a. Pastikan katup CV2 terbuka penuh dan katup ventilasi CV4 tertutup.
b. Pilih ikon diagram untuk menampilkan diagram proses dan klik Power On
pada control. Jika indikator pressure pada diagram proses tidak bernilai 0
bar pada saat tangki kosong (tangki proses) maka klik zero.
Gambar 4.6 Ikon zero pada diagram proses
c. Klik PID Box pada diagram proses, atur Proportional Band, Integral Time,
dan Derivation Time menjadi 0

Gambar 4.7 Ikon PID box pada diagram proses


Gambar 4.8 Pengaturan PID Controller
d. Atur set point menjadi 0.2 bar

Gambar 4.9 Pengaturan PID Controller


e. Pastikan cycle time tetap pada 10s dan klik apply.

Gambar 4.10 Pengaturan PID Controller


f. Pilih mode operasi menjadi Automatic Mode
g. Pilih ikon Go untuk memulai pencatatan data

Gambar 4.11 Ikon Go pada diagram proses


h. Amati respon yang terjadi saat menuju set point dan beberapa titik di set
point
i. Atur kecepatan pompa sehingga 75%
j. Amati respon yan terjadi di saat menuju set point dan beberapa titik di set
point.
k. Ubah set point menjadi 0.15 bar dan apply lalu amati respon yang
terjadi.saat menuju set point dan beberapa titik di set point

Gambar 4.12 Pengaturan PID Controller


l. Tutup katup CV2 dan amati respon yang terjadi hingga beberapa saat dan
buka kembali katup CV2

B. Menggunakan PID
P only Controller
a. Pilih ikon diagram untuk menampilkan diagram proses dan klik Power On
pada control. Jika indikator level pada diagram proses tidak bernilai 0 mm
pada saat tangki kosong (tangki atas) maka klik zero.
Gambar 4.13 Ikon zero pada diagram proses
b. Klik PID Box pada diagram proses, atur Proportional Band menjadi 200%,
Integral Time dan Derivation Time menjadi 0

Gambar 4.14 Ikon PID box pada diagram proses


Gambar 4.15 Pengaturan PID Controller
c. Atur set point menjadi 0.2 bar , cycle time 10 s dan klik apply lalu pilih
automatic mode

Gambar 4.16 Pengaturan PID Controller


Gambar 4.17 Pengaturan PID Controller
d. Pilih ikon Go untuk memulai pencatatan data
e. Atur kecepatan pompa hingga 75% pada diagram proses lalu amati respon
yang terjadi beberapa saat
f. Tingkatkan kecepatan pompa hingga 80% pada diagram proses dan amati
respon saat menuju set point
g. Atur kembali kecepatan pompa menjadi 75% dab amati kembali rspon yang
terjadi
h. Ubah set point menjadi 0.25 bar dan klik apply lalu amati resopon yang
terjadi saat menuju set point dan beberapa titik di set point
i. Kembalikan set point ke 0.2 bar dan amati responnya
j. Ulangi langkah c hingga 1 dengan Proporsional Band 50%, 10% dan 2%

P + I Controller
a. Pilih ikon diagram untuk menampilkan diagram proses dan klik Power On
pada control. Jika indikator level pada diagram proses tidak bernilai 0 mm
pada saat tangki kosong (tangki atas) maka klik zero.
Gambar 4.18 Ikon zero pada diagram proses
b. Klik PID Box pada diagram proses, atur Proportional Band sesuai dengan
nilai yang terbaik pada percobaan sebelumnya, Integral Time menjadi 100
s, dan Derivation Time menjadi 0

Gambar 4.19 Ikon PID box pada diagram proses


Gambar 4.20 Pengaturan PID Controller
c. Atur set point menjadi 0.2 bar dan pilih automatic mode

Gambar 4.21 Pengaturan PID Controller


d. Pilih ikon Go untuk memulai pencatatan data

Gambar 4.22 Ikon Go pada diagram proses


e. Amati respons yang terjadi saat menuju set point dan beberapa titik di set
point
f. Ganti set point menjadi 0.3 dan amati respons yang terjadi saat menuju set
point dan beberapa titik di set point

Gambar 4.22 Pengaturan PID Controller


g. Atur set point menjadi 0.2 kembali dan amati respons yang
terjadi saat menuju set point dan beberapa titik di set point
h. Ulangi langkah c hingga g untuk Proportional Band yang
sama dan dengan trial penambahan atau pengurangan
Intergral Time

4.4 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS


Simpan atau catat data percobaan untuk setiap metode
pengendalian (manual, on/off, P only, PI, dan PID), lalu analisis
pengaruh perubahan parameter pengendalian terhadap respon atau
output yang diinginkan. Hubungkan dengan teori yang didapatkan dari
berbagai referensi.

Anda mungkin juga menyukai