DISUSUN OLEH:
Asisten Pembimbing
Biga Arisandi 2411100082
S1 TEKNIK FISIKA
JURUSAN TEKNIK FISIKA
Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya
2015
1
i
DISUSUN OLEH:
Asisten Pembimbing
Biga Arisandi 241110082
S1 TEKNIK FISIKA
JURUSAN TEKNIK FISIKA
Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya
2015
i
ABSTRAK
Labview merupakan sebuah software yang biasa digunakan
untuk melakukan interfacing atau membuat sebuah HMI (Human
Machine Interface) dari sebuah sistem, baik itu sistem
pengendalian, pengukuran maupun monitoring. Pada praktikum
ini Labview digunakan untuk interfacing dari sistem pengendalian
pada sebuah plant yang sudah diintegrasi dengan hadware
National Instument Field Point. Dimana plant yang digunakan
adalah PCT 13 untuk pengendalian suhu. Percobaan dilakukan
dalam simulasi dan real-time. Dari percobaan yang telah
dilakukan, untuk set point sebesar 40, nilai Kc, Ti dan Td
yang dibutuhkan agar sistem stabil masing-masing adalah
sebesar 15, 0,08 dan 0,01. Sedangkan untuk set point sebesar 45,
nilai Kc, Ti dan Td yang dibutuhkan masing-masing adalah
sebesar 50, 0,08 dan 0,01.
ii
iii
KATA PENGANTAR
Penulis
iii
iv
v
DAFTAR ISI
v
DAFTAR GAMBAR
vi
vii
DAFTAR TABEL
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Transmitter
r
Gambar 2.1 Blok diagram sistem pengendalian suhu
3
4
Keterangan :
mv(t) adalah output dari pengontrol PID atau Manipulated
Variable
Kp adalah konstanta Proporsional
Ti adalah konstanta Integral
Td adalah konstanta Detivatif
e(t) adalah error (selisih antara set point dengan level aktual)
Persamaan Pengontrol PID diatas dapat juga dituliskan
sebagai berikut :
Dengan
13
14
15
16
4.2 Pembahasan
Pada gambar 4.1 terlihat grafik respon untuk set point
sebesar 40, dengan parameter Kc yang bernilai 15, parameter Ti
yang bernilai 0,08 dan Td yang bernilai 0,01. Grafik respon yang
dihasilkan terbilang stabil karena bisa kembali kedalam keadaan
steady dan tidak terdapat osilasi, error steady state juga terlihat
tidak lebih dari 5% yaitu batas toleransi error steady state. Namun
masih terjadi undershoot serta settling time yang relative lama.
Hal ini menunjukkan bahwa nilai parameter Kc, Ti dan Td yang
diberikan diatas belum tepat sehingga terjadi
overshoot/undershoot, serta setlling time yang lama Maka
dilakukan trial and error lagi dengan menurunkan setpoint dari
sistem.
Untuk gambar 4.2 dengan set point 45 terlihat bahwa sistem
sangat stabil. Tidak terjadi overshoot maupun undershoot. Osilasi
yang terjadi juga sangat minim, serta settling time yaitu waktu
yang digunakan respon untuk masik pada range error antara 2%-
5% sangat cepat. Error steady state pun terlihat tidak lebih dari
5%. Sehingga nilai parameter Kc, Ti dan Td masing-masing
sebesar 50, 0,08 dan 0,01, sudah tepat untuk set point sebesar 45.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilaksanakan, maka didapatkan
beberapa kesimpulan, diantaranya :
a. LabVIEW merupakan sebuah software yang dapat
digunakan untuk melakukan interfacing dari sebuah
sistem pengendalian, sehingga kita dapat melakukan
monitoring secara realtime terhadap perilakusistem
tersebut dimana pada raktikum ini yang diamati adalah
grafik respon. Selain itu juga dapat dikonfigurasikan
dengan hardware pendukung, seperti National
Instrument Fieldpoint.
b. Proses tuning PID sangat menentukan respon dari sistem
pengendalian. Untuk mendapatkan nilai parameter PID
yang sesuai dapat menggunakan beberapa metode yang
masing-masing memiliki keunggulan dan kekurangan.
5.2 Saran
Saran yang diberikan oleh praktikan untuk praktikum ini
antara lain adalah sebagai berikut:
a. Sebaiknya hardware yang digunakan utntuk praktikum
sebelumnya di cek kondisinya, dan dipastikan dalam
kondisi baik.
b. Saat melakukan simulasi, praktikan dijelaskan prinsip
kerja dan basis pemrograman dari software yang
digunakan
c. Seharusnya Plant dan konfigurasi Labview dan hardware
National Instrument sudah selesai agar praktikan dapat
langsung mengambil data.
17
DAFTAR PUSTAKA