Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM OTK II

“KOLOM BERPACKING (HETP)”

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Dalam Industri kimia, proses pemisahan berperan penting .salah satu proses
yang sering ditemui adalah proses distilasi yaitu proses pemisahan suatu campuran
berdasarkan beda titik didihnya. Untuk skala industri , proses distilasi dilakukan
dalam menara distilasi . Pemilihan jenis menara distilasi sangat tergantung dari
efisiensi , kapasitas dan kadar yang ingin diperoleh. Secara umum ada dua macam
menara distilasi yaitu menara dengan bahan isian (packed tower) dan menara plate
(plate tower) . HETP adalah tinggi bahan isian yang akan memberikan perubahan
komposisi yang diberikan oleh satu plate teoritis . Destilasi merupakan suatu proses
pemisahan komponen suatu larutan berdasarkan distribusi substansi – substansi pada
fase gas dan cair menggunakan perbedaan utilitas dari komponen penyusunnya.

Prosedur percobaan HETP dibagi dua, yaitu kalibrasi dan distilasi. Pada
kalibrasi, pertama ukur volume air sebanyak 10 ml, kemudian masukkan dalam
piknometer. Timbang piknometer yang sudah diisi dan catat beratnya. Ukur air
sebanyak 9 ml , dan etanol 1 ml, lalu masukkan keduannya dalam piknometer.
Timbang piknometer yang berisi etanol dan air. Catat , lalukan prosedur nomor 3 dan
4 dengan mengubah volume air menjadi 8 ml dan etanol 2 ml dan seterusnya hingga
volume etanol 10 ml. Untuk prosedur distilasi pertama rangkai alat percobaan HETP.
Lakukan pengenceran terhadap etanol dengan variabel kadar etanol yang
ditentukan.masukkan etanol tersebut kedalam labu leher tiga. Kemudian panaskan
hingga terbentuk distilasi.Ambil 10 cc distilat yang terbentuk dan 10 cc bottom.
Masukkan kedalam piknometer kemudian ditimbang dan dicatat beratnya. Catat suhu
yang tertera pada kolom dan bottom. Ulangi langkah ke 4 setiap 10 menit hingga 10
kali.

Praktikum Operasi Teknik Kimia II 1


UPN “VETERAN” JAWA TIMUR
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM OTK II
“KOLOM BERPACKING (HETP)”

Tujuan percobaan HETP yaitu memperhitungkan atau membandingkan suatu


efisiensi menara isian. Lalu untuk mencari tinggi kolom bahan isian yang equivalen
dengan satu plate teoritis. Selain itu, untuk mencari data kesetimbangan uap air
sistem yang diuji serta menentukan jumlah plate yang dibutuhkan.

I.2 Tujuan
1. Untuk mencari data kesetimbangan uap-cair sistem yang diuji
2. Untuk menentukan nilai height equivalen of theorical plate atau tinggi bahan
isian dalam satu kolom yang memberikan perubahan komposisi sama dengan
perubahan komposisi yang dicapai oleh satu plate teoritis atau equivalen
dengan satu plate teoritis.
3. Untuk menentukan jumlah plate yang dibutuhkan.

I.3 Manfaat
1. Agar praktikan dapat mengetahui perbandingan tinggi kolom bahan isian
yang equivalen terhadap satu plate teoritis
2. Agar praktikan dapat membuat grafik kurva kalibrasi densitas etanol dari
data yang diperoleh pada saat praktikum
3. Agar praktikan dapat mengetahui faktor yang mempengaruhi proses destilasi
dalam percobaan HETP

Praktikum Operasi Teknik Kimia II 2


UPN “VETERAN” JAWA TIMUR
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM OTK II
“KOLOM BERPACKING (HETP)”

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Secara Umum

Dalam industri kimia, proses pemisahan berperan penting. Salah satu proses
yang sering ditemui adalah proses distilasi yaitu proses pemisahan suatu campuran
berdasarkan beda titik didihnya. Untuk skala industri, proses distilasi dilakukan di
dalam menara distilasi. Pemilihan jenis menara distilasi sangat tergantung dari
efisiensi, kapasitas, dan kadar yang ingin diperoleh. Secara umum ada dua macam
menara distilasi yaitu menara dengan bahan isian (packed tower) dan
menara plate (plate tower).

Masing – masing jenis menara tersebut memiliki kelebihan dan kelemahan.


Menara bahan isian memberikan pressure drop yang lebih kecil, biaya lebih murah,
dan dapat digunakan untuk bahan yang tidak tahan suhu tinggi. Akan tetapi,
pembersihannya sulit dilakukan. Sebaliknya pada menara plate, pembersihan lebih
mudah dilakukan dan tidak terjadi by-passing dan channeling.

Salah satu cara perancangan menara bahan isian adalah dengan konsep HETP
(Height of packing Equivalent to a Theoritical Plate). HETP adalah tinggi bahan isian
yang akan memberikan perubahan komposisi yang sama dengan perubahan
komposisi yang diberikan oleh satu plate teoritis. Nilai HETP dapat digunakan untuk
menentukan efisiensi suatu menara bahan isian dan untuk menentukan tinggi dan
jenis bahan isian yang seharusnya digunakan agar memberikan hasil yang maksimum.
Metode ini dipilih karena mudah dalam perhitungannya.

Distilasi merupakan suatu proses pemisahan komponen suatu larutan


berdasarkan distribusi substansi-substansinya pada fase gas dan cair menggunakan
perbedaan volatilitas dari komponen penyusunnya yang cukup besar .Pada proses
distilasi, fase uap kontak dengan fase cair sehingga akan terjadi transfer massa dari
uap ke cair dan sebaliknya. Cairan dan uap mengandung komponen yang sama tetapi
dengan jumlah atau komposisi yang berbeda. Komponen yang lebih volatil akan lebih
banyak terdapat pada fase uap, sedangkan komponen yang kurang volatil akan lebih
banyak terdapat pada fase cair .
Praktikum Operasi Teknik Kimia II 3
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM OTK II
“KOLOM BERPACKING (HETP)”

Uap mengalir ke atas dan cairan mengalir ke bawah. Uap dan cairan kemudian
dikontakkan dalam plate atau pada permukaan bahan isian. Sebagian dari kondensat
pada kondenser dikembalikan ke atas kolom sehingga mengalir di atas feed point
sedangkan sebagian dari cairan di dasar menara diuapkan dengan reboiler dan
dikembalikan sebagai uap. Bagian di bawah feed point di mana komponen yang lebih
volatil berpindah dari cairan ke uap, disebut sesi stripping sedangkan di atas feed
point, konsentrasi komponen yang lebih volatil meningkat dan disebut sesi enriching.
Sering ditemui, menara distilasi dioperasikan dengan lebih dari satu aliran umpan
masuk . Cairan mengalir ke bawah pada permukaan bahan isian dalam bentuk lapisan
tipis. Hal ini menyebabkan terbentuknya luas permukaan cairan yang lebih besar
untuk kontak dengan gas yang mengalir dari bawah ke atas . Bila produk atas
diinginkan berupa uap, hanya sebagian dari uap yang diembunkan sebagai reflux.

Stage dapat didefinisikan sebagai suatu unit di mana dua fase yang berbeda
dikontakkan sehingga terjadi pemisahan (transfer massa). Dalam suatu stage ideal,
dua fase tersebut dikontakkan dengan baik dan dalam waktu cukup lama sehingga
kedua fase tersebut meninggalkan stage dalam kesetimbangan. Akan tetapi,
dibutuhkan waktu lama untuk terjadinya kesetimbangan sehingga pada kenyataannya,
kedua fase keluar dari suatu stagebelum pada kesetimbangannya. Karena
satu stage setimbang menggambarkan terjadinya transfer massa maksimum yang
mungkin diperoleh untuk suatu kondisi operasi, maka dapat juga disebut
sebagai theoretical plate (plate teoritis) atau plate ideal.

(Budi,2015)

Praktikum Operasi Teknik Kimia II 4


UPN “VETERAN” JAWA TIMUR
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM OTK II
“KOLOM BERPACKING (HETP)”

Kolom isian sering digunakan untuk detilasi, ekstraksi zat-cair dengan zat-
cair, humidifikasi dan juga untuk absropsi gas.Rancangannya dapat didasarkan atas
koefisien perpindahan menyeluruh atau atas jumlah plate satuan perpindahan dan
tinggi satuan perpindahan.Untuk distilasi dan humidifikasi, dimana fase gas
merupakan fase kontinu dan fase zat cair mengalir dalm arus-arus kecil diantara
isian.Sedangkan untuk ekstraksi zat cair dengan zat cair di dalam menara isian.Luas
antarmuka bergantung pada perangkapan fase yang terdispersi dan pada ukuran rata-
rata tetesan. Luas itu dipengaruhi oleh perubahan tegangan permukaan dan
viskositas , serta aliran kedua fase.

(McCabe,1990)

Stage dapat didefinisikan sebagai suatu unit di mana dua fase yang berbeda
dikontakkan sehingga terjadi pemisahan (transfer massa). Dalam suatu stage ideal,
dua fase tersebut dikontakkan dengan baik dan dalam waktu cukup lama sehingga
kedua fase tersebut meninggalkan stage dalam kesetimbangan. Akan tetapi,
dibutuhkan waktu lama untuk terjadinya kesetimbangan sehingga pada kenyataannya,
kedua fase keluar dari suatu stage belum pada kesetimbangannya. Karena satu stage
setimbang menggambarkan terjadinya transfer massa maksimum yang mungkin
diperoleh untuk suatu kondisi operasi, maka dapat juga disebut sebagai theoretical
plate (plate teoritis) atau plate ideal.

(Anonim,2016)

Penggunaan pernyataan HETP diperlukan, karena dapat menggantikan proses


bertingkat berlawanan arah, meskipun dari segi teoritis dipandang kurang
fundamental ( Badger & Banchero , 1955). HETP harus dievaluasi secara eksperimen,
karena HETP berubah oleh tipe, jenis, ukuran bahan isian, sangat dipengaruhi pula
oleh kecepatan aliran kedua fluida ( uap, cairan ) maupun kisaran konsentrasi. Karena
itu diperlukan banyak data eksperimen.
HETP dapat dievaluasi menurut persamaan dasar seperti di bawah ini, untuk
cairan biner :

Praktikum Operasi Teknik Kimia II 5


UPN “VETERAN” JAWA TIMUR
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM OTK II
“KOLOM BERPACKING (HETP)”

a. Bila garis operasi dan kurva setimbang dalam grafik y versus x, mendekati
garis lurus dan sejajar. Misalnya pada nilai sifat penguapan relatif (α ) kecil
ataupun campuran encer, maka :
mV m
=1,0 .................................( 1 )
L
Dan HETP = Ht.o.G bila m = y/x = fraksi komponen “i” dalam fase uap /
fraksi “i) dalam fase cair
i = sesuatu komponen yang relatif paling mudah menguap
Vm, Lm = kecepatan aliran uap, cairan meninggalkan plat ke “m”
Ht.o.G = tinggi transfer unit, dievaluasi secara keseluruhan pada fase uap.
Tinggi bahan isian dalam kolom (z) adalah :
Z = N min x HETP ...................................(2)

b. Bila garis operasi dan kurva setimbang pada grafik y versus x keduanya lurus,
tetapi tidak sejajar maka :
m V m -1
( )
L
HETP = HT.o G ………………….(3)
m Vm
ln ( )
Lm
Bila kita pakai asumsi bahwa kecepatan perpindahan massa di setiap zone sama,
maka dapat dinyatakan bahwa :

dM = kG ( Y-Yi) dA = kL ( Xi – X ) dA .....................................(4)
dan
dM = KG ( Y – Y *) dA = kL ( X* = X ) dA ...................................(5)
Jika koefisien transfer massa total ( KG,KL) dianggap tetap, maka menjadi sbb :

z y2
K a S dZ dY
Fase Gas : ∫ G =∫ ¿ =N toG ................................(6)
0
V y y− y 1

Praktikum Operasi Teknik Kimia II 6


UPN “VETERAN” JAWA TIMUR
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM OTK II
“KOLOM BERPACKING (HETP)”

z x2
K a S dZ dx
Fase Cair: ∫ L =∫ ¿ =N toL ....................................(7)
0
L x x−x 1

Bila NtoG , NtoL= jumlah transfer unit , basis badan fase gas, cair dan Z = tinggi
kolom isian. Sekarang Z dpat dievaluasi menurut persamaan berikut :

Z = NtoG x HtoG = NtoL x HtoL .....................................................(8)

Sekarang kita masih memerlukan evaluasi HtoG dan HtoL ( tinggi transfer unti,
basis badan fase gas dan cair). HtoG dan HtoL dapat dievaluasi menurut persamaan
berikut :
Fase gas : HtoG = Htg + m.V / L .HtL ................................................(9)
Fase cair : HtoL = HtL + L / ( m.V ) . HtG..........................................(10)

Dari kedua persamaan tersebut dapat diturunkan persamaan :h

HtoG = HtoL . m . V / L ..............................................................(11)

HtG dan HtL atau tinggi transfer unit , basis lap film gas dan cair dapat dievaluasi
dari persamaan berikut :

Sherwood dan Holloway :


η
H tL=ϕ
[ ][
L
μL
N Sc ]
0,5
...........................................................(12)

Φ, η = tetapan yang nilainya ditentukan oleh tipe dimensi bahan isian untuk kisaran
kecepatan aliran cairan L ( Treyball, 1955)
Fellinger :
αVβ 0,5
γ [
H tG= N Sc ] .................................................................(13)
L

Praktikum Operasi Teknik Kimia II 7


UPN “VETERAN” JAWA TIMUR
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM OTK II
“KOLOM BERPACKING (HETP)”

Dimana α. β,γ = tetapan

(Modul OTK II,2016)

II.2 Sifat Bahan

1. Air
- Sifat Fisika

a. Rumus Moleku; : H2O


b. Massa molar : 18.0153 g/mol
c. Densitas dan fase :0.998 g/cm³ (cariran pada 20 °C)
d. Titik lebur : 0 °C (273.15 K) (32 °F)
e. Titik didih : 100 °C (373.15 K) (212 °F)
f. Kalor jenis : 4184 J/(kg·K) (cairan pada 20 °C)
- Sifat Kimia
a. Air sering disebut sebagai pelarut universal karena air melarutkan
banyak zat kimia.
b. Air sebagai ion Hidrogen (H+) berasosiasi dengan ion hidroksida (OH-).
(Anonim,2016.”Air”)

2. Etanol
- Sifat Fisika

g. Rumus Moleku; : C2H5OH


h. Massa molar : 46,06844 g/mol
i. Densitas dan fase :0,7897g/cm3
j. Titik lebur : -114,14 °C
k. Titik didih : 78,29 °C
- Sifat Kimia
a. Etanol dan alcohol membentuk larutan azeotrop.
b. Termasuk jenis cairan yang mudah menguap, mudah terbakar dan tak
berwarna

Praktikum Operasi Teknik Kimia II 8


UPN “VETERAN” JAWA TIMUR
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM OTK II
“KOLOM BERPACKING (HETP)”

(Anonim,2016.”Etanol”)

II.3 Hipotesa

Pada Percobaan (HETP) kolom berpacking diharapkan praktikan dapat


menentukan nilai kolom berpacking (HETP). Hal ini digunakan untuk menentukan
efisiensi suatu menara bahan isian yang seharusnya digunakan agar memberikan hasil
yang maksimal. Serta praktikan dapat jumlah stage plate teoritis pada kolom distilasi.
Semakin besar konsentrasi alkohol yang digunakan, maka semakin besar pula nilai
ukivalen yang didapat.

II.4 Diagram Alir

Kalibrasi alkohol

Rangkai alat

Membuat larutan alkohol dengan konsentrasi


yang sudah ditentukan

Masukkan pada labu destilasi

Lakukan pemanasan

Tunggu sampai terbentuk distilat ± 10 ml

Ambil sampel destilat dan bottom masing-masing


10 ml

Catat suhu masing-masing


Praktikum Operasi Teknik Kimia II 9
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR
Timbang, hitung berat dan densitas
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM OTK II
“KOLOM BERPACKING (HETP)”

BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM

III.1 Bahan
1. Air
2. Etanol 35 %

III.2 Alat
1. Labu Leher Tiga
2. Thermometer
3. Gelas Ukur
4. Pipet
5. Kondensor
6. Erlenmeyer
7. Statif + klem
8. Piknometer
9. Kompor Listrik
10. Divider
11. Neraca Analitik

III.3 Gambar Alat

Beaker Glass Gelas Ukur Erlenmeyer Kaca Arloji Corong

Praktikum Operasi Teknik Kimia II 10


UPN “VETERAN” JAWA TIMUR
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM OTK II
“KOLOM BERPACKING (HETP)”

Labu Ukur Neraca Analitik Piknometer pipet Thermometer

III.4 Rangkaian Alat

III.5 Prosedur Percobaan


A. Kalibrasi
1. Ukur volume air sebesar 10ml, kemudian masukkan dalam piknometer
2. Timbang piknometer yang sudah diisi dan catat beratnya
3. Ukur air sebesar 9 ml dan etanol 1 ml, lalu masukkan keduanya dalam
piknometer
4. Timbang piknometer yang sudah diisi dan catat beratnya
5. Lakukan prosedur no. 3 dan 4 dengan mengubah volume air menjadi 8 ml
dan etanol 2 ml dan seterusnya.hingga volume etanol 10 ml.

Praktikum Operasi Teknik Kimia II 11


UPN “VETERAN” JAWA TIMUR
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM OTK II
“KOLOM BERPACKING (HETP)”

B. Destilasi
1. Lakukan pengenceran terhadap etanol 96 % menjadi etanol 35 %500 ml
2. Masukkan etanol 35%500 ml ke dalam labu tiga leher
3. Rangkai alat destilasi yang sudah disiapkan kemudian panaskan hingga
terbentuk destilat
4. Ambil 10 cc distilat yang terbentuk dan 10 cc bottom. Masukkan ke dalam
piknometer kemudian ditimbang dan dicatat beratnya .Catat pula suhu yang
tertera pada kolom dan bottom.
5. Ulangi langkah ke 4 setiap 10 menit hingga 10 kali.

Praktikum Operasi Teknik Kimia II 12


UPN “VETERAN” JAWA TIMUR
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM OTK II
“KOLOM BERPACKING (HETP)”

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Tabel Hasil Pengamatan


IV.1.1 Tabel Pengamatan Kalibrasi
Temperatur praktikum : 25(˚C)
Massa Piknometer kosong : 10,5051 (gr)
Massa pikno + aquadest : 21,4502 (gr)
Massa pikno + campuran etanol : 21,3870 (gr)
Densitas air : 997 gr/ml

Vair Vetanol M Xcr Densitas Xct


( ml ) ( ml ) ( gr ) ( v/v ) Etanol ( mol / mol )
10 0 21,4502 0,00 997,000 0,00000

9 1 21,3870 0,10 991,243 0,04007

8 2 21,1735 0,20 971,795 0,08585

7 3 21,0879 0,30 963,998 0,13866

6 4 20,9972 0,40 955,736 0,20027

5 5 20,7920 0,50 937,044 0,27306

4 6 20,5350 0,60 913,634 0,36039

3 7 20,4745 0,70 908,123 0,46709

2 8 20,3280 0,80 894,778 0,60041

1 9 20,2468 0,90 887,381 0,77173

0 10 20,1971 1,00 882,854 1,00000

Praktikum Operasi Teknik Kimia II 13


UPN “VETERAN” JAWA TIMUR
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM OTK II
“KOLOM BERPACKING (HETP)”

IV.1.2 Tabel Pengamatan Praktikum

T T m. m.
t ρ bottom ρ destilat X
kolom labu piknometer + piknometer + X bottom
destilat Xf
(menit campuran campuran (xw)
(°c) (°c) (gr/ml) (gr/ml) (xd)
) destilat bottom
10 30 77 19,9671 19,9872 863,7729 861,9030 0,0988 0,1373 0,3500

20 31 77 19,804 19,9861 863,6727 847,0460 0,1008 0,4608 0,3500

30 31 78 19,8001 19,9858 863,6453 846,6908 0,1014 0,4689 0,3500

40 31 78 19,7992 19,9754 862,6979 846,6088 0,1209 0,4708 0,3500

50 33 78 19,7634 19,9677 861,9965 843,3477 0,1354 0,5461 0,3500

60 33 78 19,7425 19,8765 853,6886 841,4439 0,3123 0,5908 0,3500

70 34 78 19,731 19,7651 843,5406 840,3964 0,5416 0,6156 0,3500

80 34 78 19,7121 19,7162 839,0861 838,6747 0,6468 0,6567 0,3500

90 34 78 19,6901 19,7001 837,6195 836,6707 0,6821 0,7050 0,3500

100 34 78 19,6808 19,6985 837,4737 835,8236 0,6856 0,7256 0,3500

IV.2 Tabel Perhitungan HETP (Height Equivalent of Theoritical Plate)

1. Menentukan Refluks Minimum


Xd
Intersep=
Rm+1
0,6856
0,62=
Rm +1
Rm=0,181

2. Menghitung y operasi
Yoperasi=3 x Rm

Praktikum Operasi Teknik Kimia II 14


UPN “VETERAN” JAWA TIMUR
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM OTK II
“KOLOM BERPACKING (HETP)”

= 3 x 0,181 = 0,347

Tinggi Kolom
Jumlah Plate HETP
(cm)
32 2 16

IV.3 Grafik

Kalibrasi Alkohol
1.20000
Kalibrasi Alkohol
1.00000 Linear (Kalibrasi Alkohol)
Linear (Kalibrasi Alkohol)
0.80000 Polynomial (Kalibrasi
f(x) = 0x^2 - 0.14x + 70.01 Alkohol)
R² = 0.95
Xct (mol/mol)

Polynomial (Kalibrasi
0.60000 Alkohol)
Polynomial (Kalibrasi
0.40000 Alkohol)
Polynomial (Kalibrasi
0.20000 Alkohol)
Polynomial (Kalibrasi
Alkohol)
0.00000
860 880 900 920 940 960 980 10001020
Densitas Etanol (kg/L)

Gambar 1. Kurva Kalibrasi

Praktikum Operasi Teknik Kimia II 15


UPN “VETERAN” JAWA TIMUR
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM OTK II
“KOLOM BERPACKING (HETP)”

Praktikum Operasi Teknik Kimia II 16


UPN “VETERAN” JAWA TIMUR
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM OTK II
“KOLOM BERPACKING (HETP)”

0.9

0.8

0.7

0.6

0.5
yA

0.4

0.3

0.2

0.1

0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1

xA

Gambar 2. Grafik kesetimbangan hubungan antara Xa terhadap Ya

Praktikum Operasi Teknik Kimia II 17


UPN “VETERAN” JAWA TIMUR
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM OTK II
“KOLOM BERPACKING (HETP)”

IV.4 Pembahasan
Dari grafik diatas tentang kurva kalibrasi densitas etanol dapat dilihat
semakin besar nilai densitas etanol maka fraksi mol etanolnya semakin kecil.
Didapatkan nilai y = 0,00007 -05x2 - 0,1414x + 70,009 dan R2 = 0,9507
Sedangkan untuk grafik kesetimbangan Uap – Cair Etanol dimulai dari titik
Xd yang berpotongan dengan garis x=y dibuat anak tangga dengan batas
persamaan garis operasi dengan kurva kesetimbangan. Anak tangga tersebut
berakhir pada titik Xw. Jumlah tahap pada refluks parsial adalah jumlah anak
tangga yang terbentuk sepanjang Xd dan Xw. Xw dan Xd bernilai masing -
masing Xw = 0.1373 dan untuk Xd sebesar 0,6856 erta untuk nilai Xf didapatkan
dari perhitungan fraksi mol yang masuk dengan nilai 0,3. Nilai Ymin sebesar
0,6 dan Yop sebesar 0,347. Sehingga bila semua di plotkan akan didapatkan
plate teoritis sebanyak 2 buah . Didapatkan hasil nilai dari HETP adalah 16 cm.

Praktikum Operasi Teknik Kimia II 18


UPN “VETERAN” JAWA TIMUR
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM OTK II
“KOLOM BERPACKING (HETP)”

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 Kesimpulan
1. High Equivalent of Theoretical Plate atau sering disebut HETP,adalah
daerah ( stage )yang mana daerah ( stage) tersebut terdapat dua fase ( cair
dan uap) yang berada dalam keadaan kesetimbangan masing-masing fase.
2. Faktor – faktor yang mempengaruhi dalam praktikum ini yaitu perubahan
suhu,perubahan fase,perubahan massa,perubahan panas dan perubahan
momentum.
3. Dari grafik kurva kesetimbangan Uap – Cair etanol dan air didapatkan
jumlah plate teoritis sebanyak 2 buah.
4. Nilai HETP pada percobaan yang kami dapatkan adalah 16 cm.

V.2 Saran
1. Sebaiknya dalam pembacaan manometer harus teliti karena hasil yang
didapat akan mempengaruhi hasil perhitungan dan hasil akhir percobaan.
2. Sebaiknya sebelum melakukan percobaan, alat percobaan di cek terlebih
dahulu supaya kerusakan/kebocoran dalam alat percobaan dapat
diminimalisir.
3. Berhati-hati dalam mengoperasikan kompresor pada saat trial laju alir
udara,karena alat yang digunakan tidak tahan terhadap tekanan tinggi.

Praktikum Operasi Teknik Kimia II 19


UPN “VETERAN” JAWA TIMUR
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM OTK II
“KOLOM BERPACKING (HETP)”

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2016.”Air”.(http://id.wikipedia.org/Air) . Diakses pada tanggal 12


November 2016 pukul 21.00 WIB
Anonim.2016.”Etanol”.(https://id.wikipedia.org/wiki/etanol).Diakses pada tanggal
12 November 2016 pukul 21.15 WIB
Anonim.2016.”Distilation”.(http://en.wikipedia.org/wiki/distilation). Diakses pada
tanggal 12 November 2016 pukul 21.10 WIB
Budi,Ginanjar.2011.”HETP”.(https://tentangteknikkimia.wordpress.com/12/16/
HETP). Diakses pada tanggal 12 November 2016 pukul 21.20 WIB
Mc Cabe.1990. “Operasi Teknik Kimia Jilid 2”. Jakarta : Erlangga.
Modul OTK II.2016. “Kolom Berpacking (HETP)”. Surabaya : Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

Praktikum Operasi Teknik Kimia II 20


UPN “VETERAN” JAWA TIMUR
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM OTK II
“KOLOM BERPACKING (HETP)”

APPENDIX

a. Data Literatur
Data Kesetimbangan Uap-Cair yang Diuji Pada Tekanan Praktikum
T (˚C) Xa Ya
79,1 0,8 0,858
80,1 0,7 0,822
81 0,6 0,794
82 0,5 0,771
83,2 0,4 0,746
84,7 0,3 0,713
87,3 0,2 0,656
91,8 0,1 0,527
95,2 0,05 0,377
98,1 0,02 0,192
100 0 0

Sumber :Geankoplis, C.J, 1978, “Transport Process and Unit Operation”, Second
Edition, Allyn and Bacon Inc, Boston.

Densitas Air pada Berbagai Temperatur


Densitas air
T (˚C)
(g/ml)
28 0,97727

Sumber : Perry, JM, Chemical Engineering HandBook, edisi 8, Mc.Graw Hill


Book Company Inc, New York, 1950.

Sifat Fisik Etanol dan Air


Mr (g/mol) Tdidih (˚C) Puap (mmHg)
Air 18 100 28,4521
Etanol 46 78,4 76,2812

Praktikum Operasi Teknik Kimia II 21


UPN “VETERAN” JAWA TIMUR
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM OTK II
“KOLOM BERPACKING (HETP)”

Sumber : Perry, JM, Chemical Engineering HandBook, edisi 8, Mc.Graw Hill


Book Company Inc, New York, 1950.
3. Pengenceran
Etanol 35 % 500 ml
%.V1 = %. V2
0.96 . V1 = 0.35 . 500 ml
V1 = 175 ml
Jadi untuk membuat etanol 35 % 500 ml, diperlukan 175 etanol 96% yang
diencerkan hingga 500 ml dengan aquadest.
4. Densitas etanol
 Massa pikno kosong = 10,5051 gr
 Massa pikno air = 21,4502 gr
 ρair = 997kg/ml
 Untuk densitas etanol pada kalibrasi kedua
massa etanol−massa pikno kosong
ρetanol = . ρair
massa air−massa piknokosong
21,3870−10,5051
= . 997
21,4502−10,5051
= 991,243kg/ml
5. X ethanol kalibrasi kedua
X ethanol =
Kemurnian Etanol x Vol Etanol x ρ Etanol
BM Etanol
Kemurnian Etanol x Vol Etanol x ρ Etanol ( 1−Kemurnian Etanol ) x Vol Ai Vol Air x ρ Air
+ x
BM Etanol BM A ir BM Air
= 0,04007

6. Densitas Bottom
 Untuk densitas bottom pada menit ke-10

Praktikum Operasi Teknik Kimia II 22


UPN “VETERAN” JAWA TIMUR
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM OTK II
“KOLOM BERPACKING (HETP)”

massabottom−massa pikno kosong


ρdistilat = . ρair
massa air−massa piknokosong
19,9810−10,5051
= . 997
21,4502−10,5051
= 863,1849kg / cm3

7. Densitas Distilat
 Untuk densitas distilat pada menit ke 20
massa distilat−massa pikno kosong
ρdistilat = . ρair
massa air−massa pikno kosong
19.973−10,5051
= . 997
21,4502−10,5051
= 863.1849kg / cm3

8. Menghitung Fraksi Mol pada Destilat


 Untuk ρ destilat pada menit ke 10
2
X destilat =0,00007−05 x −0,1414 x+70,009
¿ 0,1258
9. Menghitung Fraksi Mol pada Bottom
 Untuk ρ bottom pada menit ke 1
2
X bottom=0,0000−05 x −0,1414 x+70,009
¿ 0,1108
10. Menentukan Refluks Minimum
Xd
Intersep=
Rm+1
0,7698
0,62=
Rm+ 1
Rm=0,181
11. Menghitung y operas
Yoperasi=3 x Rm
= 3 x 0,181
= 0,347

Praktikum Operasi Teknik Kimia II 23


UPN “VETERAN” JAWA TIMUR
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM OTK II
“KOLOM BERPACKING (HETP)”

12. Menghitung HETP (Height Equivalent of Theoritical Plate)


Tinggi Kolom
HETP=
JumlahTahap Kesetimbangan
32
¿ =16 cm
2

Praktikum Operasi Teknik Kimia II 24


UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

Anda mungkin juga menyukai