GRUP I
LEMBAR PENGESAHAN
GRUP O
KepalaLaboratorium
OperasiTeknik Kimia I Dosen Pembimbing
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan ................................................................................................ i
Daftar Isi ................................................................................................................. ii
Intisari ................................................................................................................... iii
Bab 1 Pendahuluan
I.1 Latar Belakang ............................................................................................1
I.2 Tujuan Percobaan ........................................................................................1
I.3 Manfaat........................................................................................................2
Bab 2 Tinjauan Pustaka
II.1 Secara Umum .............................................................................................2
II.1.1Macam-macam Destilasi............................................................. ......2
II.1.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi.................................................3
II.1.3Komponen Utama Kolom destilasi...................................................4
II.1.4Penentuan HETP Bahan Isian...........................................................4
II.1.5Jenis-jenis Kolom Distilasi................................................................5
II.1.6Rasio Reflux ......................................................................................6
II.2 Faktor – Faktor Destilasi ............................................................................7
II.3 Sifat Bahan .................................................................................................8
II.4 Hipotesa ......................................................................................................9
Bab 3 Pelaksanaan Praktikum
III.1 Bahan Yang Digunakan ..........................................................................10
III.2 Alat Yang Digunakan..............................................................................10
III.3 Gambar Alat ............................................................................................11
III.4 Prosedur ..................................................................................................13
Bab 4 Hasil dan Pembahasan
IV.1 Perhitungan .............................................................................................14
IV.2 Grafik ......................................................................................................14
Bab 5 Kesimpulan dan Saran
V.1 Kesimpulan ..............................................................................................16
V.2 Saran .........................................................................................................16
Daftar Pustaka ........................................................................................................17
INTISARI
HETP adalah tinggi bahan isian yang akan memberikan perubahan
komposisi yang sama dengan perubahan komposisi yang diberikan oleh satu plate
teoritis. Nilai HETP dapat digunakan untuk menentukan efisiensi suatu menara
bahan isian dan untuk menentukan tinggi dan jenis bahan isian yang seharusnya
digunakan agar memberikan hasil yang maksimum. Metode ini dipilih karena
mudah perhitungannya. Tujuan dari praktikum ini untuk menentukan nilai HETP
atau tinggi bahan isian dalam suatu kolom. Untuk mengetahui kurva
kesetimbangan etanol-air.Untuk menghitung jumlah plate teoritis dengan metode
Mc. Cabe Thiele.
Adapun prosedur dari percobaan ini yaitu melakukan kalibrasi antara
campuran etanol air sebanyak 10 kali percobaan dengan perbandingan tertentu.
Lalu membuat grafik kalibrasi dan menentukan persamaan. Kemudian membuat
larutan etanol dengan konsentrasi 38 % dalam 500 ml air, dan dimasukkan ke
dalam labu destilasi. Memanaskan isi bottom dengan suhu bottom tidak melebihi
85-90oC. Kedua kran dalam posisi terbuka. Setelah destilat yang didapat 10 ml.
Maka proses destilasi dihentikan. Mengukur densitas destilat dan densitas bottom.
Melakukan kembali destilasi dengan mengembalikan sampel bottom dan
memisahkan destilat ke tempat lain. Percobaan dilakukan sebanyak 10 kali.
Menghitung jumlah plate dan menentukan nilai HETP.
Berdasarkan percobaan kalibrasi didapat persamaan yang digunakan untuk
perhitungan fraksi destilat dan fraksi bottom yaitu y =-382,36x3 + 1071,2x2-
1001,3x + 312,38 dengan nilai R² = 0,9954. Dilakukan percobaan dilakukan
sebanyak 10 kali, didapatkan densitas destilat dan densitas bottom
dimanafraksidestilat (Xd) 0,85061 dan fraksi bottom (Xw) 0,011693 Pada grafik
kesetimbangan nilai y minimum 0,6032. Jumlah plate yang didapat sebanyak 5
plate dengan tinggi kolom 43,5 cm. Sehingga nilai HETP yang didapat sebesar8,7
cm.
BAB I
PENDAHULUAN
I.2 Tujuan
1. Untuk menentukan nilai HETP atau tinggi bahan isian dalam suatu kolom.
2. Untuk menentukan perbandingan tinggi kolom bahan isian yang ekuivalen
terhadap suatu plat teoritis..
3. Untuk menghitung jumlah plate teoritis dengan metode Mc Cabe Thiele.
I.3 Manfaat
1. Agar praktikan dapat mengetahui aplikasi HETP dalam dunia industri kimia.
2. Agar praktikan dapat mengetahui aplikasi dan faktor-faktor yang
mempengaruhi percobaan HETP.
3. Agar praktikan dapat mengetahui macam-macam kolom distilasi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Feed tray dibagi menjadi kolom atas (enriching or redikicakon) dan kolom
bawah ( stripping ). Feed mengalir ke bawah kolom dikumpulkan pada bagian
bawah reboiler. Panas disuplai ke reboiler untuk menghasilkan uap. Sumber panas
dapat berasal dari fluida. Tetapi kebanyakan juga digunakan steam.Pada
penguapan , sumber panas didapat dari aliran keluar dari kolom lain. Uap
terbentuk pada reboiler diinput kembali pada bagian bottom . Liquid dikeluarkan
dari reboiler dikenal sebagai produk bottom.
II.1.3 Pemilihan Tipe Kolom Destilasi
Kolom destilasi yang digunakan yaitu tipe sieve tray dengan alasan:
a. Tray ini lebih ringan dan sedikit mahal
b. Lebih mudah dan murah dalam pemasangan dibanding dengan bubble cap
c. Kapasitas uap dan liquid yang di-handle lebih besar
d. Efisiensi peak lebih besar
e. pressure drop lebih rendah dibanding dengan bubble cap.Biaya
pemeliharaan berkurang karena konstruksinya lebih sederhana
II.1.4 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Operasi Kolom Destilasi
Kinerja kolom destilasi ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya :
1. Kondisi Feed (q)
Keadaan campuran dan komposisi feed mempengaruhi garis operasi dan jumlah
stage dalam pemisahan. Itu juga mempengaruhi lokasi feed tray.
2. Kondisi Refluks
Pemisahan semakin baik jika sedikit tray yang digunakan untuk mendapatkan
tingkat pemisahan. Tray minimum dibutuhkan di bawah kondisi total refluks,
yakni tidak ada penarikan destilat. Sebaiknya refluks berkurang, garis operasi
untuk seksi rektifikasi bergerak terhadap garis kesetimbangan.
3. Kondisi Aliran Uap
Kondisi aliran uap yang merugikan dapat menyebabkan :
a. Foaming
Mengacu pada ekspansi liquid melewati uap atau gas. Walaupun
menghasilkan kontak antar fase liquid-uap yang tinggi, foaming berlebihan
sering mengarah pada terbentuknya liquid pada tray.
b. Entrainment
Mengacu pada liquid yang terbawa uap menuju tray di atasnya dan
disebabkan laju alir uap yang tinggi menyebabkan efisiensi tray
Berkurang.Bahan yang sukar menguap terbawa menuju plate yang menahan
liquid dengan bahan yang mudah menguap. Dapat mengganggu kemurnian
destilat. Enterainment berlebihan dapat menyebabkan flooding.
c. Weeping/Dumping
Fenomena ini disebabkan aliran uap yang rendah. Tekanan yang
dihasilkan uap tidak cukup untuk menahan liquid pada tray. Karena itu liquid
mulai merembes melalui perforasi. Terjadi karena aliran uap berlebih
menyebabkan liquid terjebak pada uap di atas kolom. Peningkatan tekanan dari
uap berlebih menyebabkan kenaikkan liquid yang tertahan pada plate di
atasnya. Flooding ditandai dengan adanya penurunan tekanan diferensial dalam
kolom dan penurunan yang signifikan pada efisiensi pemisahan.
II.1.5 Jenis – Jenis Kolom Destilasi
1. Tray dan Plate
Istilah “tray” dan “plate” adalah sama. Ada banyak tipe desain tray, tetapi yang
paling umum adalah:
a. Bubble cap tray
Bubble-cup biasanya didesain di atas plate pada sudut equilateral
triangular, dengan baris yang disesuaikan secara normal dengan arah aliran
menyilang plate. Bubble cap tray mempunyai tingkat-tingkat atau cerobong
yang terpasang di atas hole (lubang), dan sebuah “cap” yang menutupi
tingkat-tingkat. Bubble cap tray digunakan pada kondisi aliran rendah, di
mana tray harus tetap basah, kecuali kondisi bentuk polymer, coking, atau
fouling yang tinggi.
b. Valve Tray
Pada valve tray, perforasi (lubang-lubang kecil) ditutupi dengan valve
yang mudah dilepas. Uap naik melalui perforasi pada tray, bubble pada
liquid berbentuk sama. Valve yang terangkat menunjukkan uap mengalir
II.4 Hipotesa
Pada percobaan HETP ini diharapkan memperoleh nilai equivalen
theoritical plate (HETP) semakin besar konsentrasi pada alkohol maka nilai
equivalennya juga semakin besar .
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
III.1 Bahan
1. Air
2. Etanol
III.2 Alat
1. Labu Leher Tiga
2. Termometer
3. Gelasukur
4. Pipet
5. Kondensor
6. Erlenmeyer
7. StatifdanKlem
8. Piknometer
9. Neraca analitik
10. Beaker glass
11. Heating mantel
12. Divider
13. Pipet volumetrik
14. Packed kolom
15. Selang
16. Bola hisap
17. Labu ukur
18. Spatula
III.3GambarAlat
III.4 Prosedur
Merangkai alat
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. 2 Grafik
0.6
0.5
Series1
0.4
0.3 Poly. (Series1)
0.2
0.1
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
ρ Ethanol (gr/ml)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan
Pada percobaan kolom berpacking (HETP) yang telah kelompok kami
lakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Dari grafik kalibrasi didapatkan persamaan y = -382,36x3 + 1071,2x2-
1001,3x + 312,38 dan nilai R =0,9954,sehingga dapat diketahui bahwa
besar kesalahan yang didapat yakni 0,0046
2. Pada percobaan yang telah dilakukan didapatkan nilai HETP sebesar 8,7 cm
yang sebanding dengan jumlah plate teotitis sebanyak 5 dengan tinggi
packed kolom 43,5 cm
3. Dari grafik kurva kesetimbangan uap cair etanol dan air dengan Xf sebesar
0,38 didapatkan jumlah plate teoritis sebanyak 5 buah.
4. Pada percobaan yang telah dilakukan diperoleh nilai HETP sebesar 8,7cm
V.2 Saran
1. Sebaiknya sebelum melakukan percobaan, rangkaian alat percobaan di cek
terlebih dahulu supaya kerusakan/kebocoran dalam alat percobaan dapat
diminimalisir.
2. Sebaiknya praktikan dapat menjaga temperatur pada saat proses destilasi
sehingga tidak melewati temperatur titik didih air, yang akan
mempengaruhi konsentrasi destilat.
3. Sebaiknya praktikan saat mengukur densitas bahan dalam piknometer
ditunggu sampai bahan dingin, supaya hasil densitas yang diperoleh
sesuai.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN 1
I. Data Literatur
a. Data Kesetimbangan etanol-air
T (˚C) Xa Ya
100 0 0
98,1 0,02 0,192
95,2 0,05 0,377
91,8 0,1 0,527
87,3 0,2 0,656
84,7 0,3 0,713
83,2 0,4 0,746
82,0 0,5 0,771
81,0 0,6 0,794
80,1 0,7 0,822
79,1 0,8 0,858
78,3 0,9 0,912
78,2 0,94 0,942
78,1 0,96 0,959
78,2 0,98 0,978
78,3 1 1
Sumber : Geankoplis, C.J, 1978, “Transport Process and Unit Operation”,
Second Edition, Allyn and Bacon Inc, Boston.
2. Data Pengamatan
a. Kalibrasi Etanol
Tabel 1. Kalibrasi
Berat pikno kosong = 10,6482gr
Berat pikno dan aquadest = 20,587 gr
air = 1 gr/ml
BM etanol = 46 gr/ml
BM air = 18 gr/mol
V
air V etanol Berat Pikno Isi Berat Pikno kosong X ethanol ρ etanol X ethanol
(ml) (ml) (gr) (gr) (V/V) (gr/cm3) (mol/mol)
10 0 20,587 10,6482 0 0,99388 0
9 1 20,345 10,6482 0,1 0,96968 0,04049757
8 2 20,145 10,6482 0,2 0,94968 0,085092529
7 3 19,89 10,6482 0,3 0,92418 0,134318243
6 4 19,679 10,6482 0,4 0,90308 0,190838904
5 5 19,423 10,6482 0,5 0,87748 0,255810216
4 6 19,246 10,6482 0,6 0,85978 0,33564273
3 7 19,1069 10,6482 0,7 0,84587 0,436039623
2 8 18,986 10,6482 0,8 0,83378 0,5664421
1 9 18,885 10,6482 0,9 0,82368 0,743853062
0 10 18,734 10,6482 1 0,80858 1
b. Pengamatan Praktikum
Tabel 2 Pengamatan Densitas Destilat dan Bottom
Temperature ρ
Waktu m pikno m pikno ρ bottom
(°C) destilat
destilat(gr) bottom(gr)
(menit) Packed Labu (gr/mL) (gr/mL)
1 64 79 19,2679 19,555 0,86197 0,89068
II. Perhitungan
1. Pembuatan larutan 38% etanol 500 ml
96% 𝑥𝑣1 = 38% 𝑥500
38% 𝑥 500 𝑚𝑙
𝑣1 =
96%
𝑣1 = 126 𝑚𝑙
Jadi, untuk membuat larutan 38% etanol 500 ml, diambil etanol 96%
sebanyak 126 ml. Kemudian diencerkan dengan labu ukur sampai 500 ml
2. Fraksi volume etanol
𝑉𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙
𝑋𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 =
𝑉𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛
0 𝑚𝑙
=
10 𝑚𝑙
=0
3. Densitas
𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜 𝑖𝑠𝑖−𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜 𝑘𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔 (20,587−10,6482)𝑔𝑟
etanol = = = 0,99388 gr/ml
𝑣 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜 10𝑚𝑙
5. Menghitung RM
XD
y min =
RM + 1
𝑋𝐷 0,8506
RM = 𝑌𝑚𝑖𝑛 − 1 = − 1 = 0,4101
0,6032
6. Menghitung y operasi
R op = 2 x RM = 2x0,4101 =0,8203
𝑥𝑑 0,8506
y op = 𝑅𝑜𝑝+1 = = 0,4672
0,8203+1
7. Perhitungan HETP
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑝𝑎𝑐𝑘𝑒𝑑 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚 43,5 𝑐𝑚
HETP = = = 8,7𝑐𝑚
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑙𝑎𝑡𝑒 5
LAMPIRAN 2