Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II


“HEIGHT EQUIVALENT OF THEOTRICAL PLATE(HETP)”

GRUP I

1. DEVRI EKO NURWAHYUWONO 17031010053


2. VIOLA EKA AFRIENTY 17031010078

Tanggal Percobaan : 28 Oktober 2019

LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA


PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
SURABAYA
2019
KOLOM BERPACKING (HETP)

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN TUGAS PRAKTIKUM


OPERASI TEKNIK KIMIA II

“KOLOM BERPACKING (HETP)”

GRUP O

1. DEVRI EKO NURWAHYUWONO 17031010053


2. VIOLA EKA AFRIENTY 17031010078

Telah diperiksa dan disetujui oleh :

KepalaLaboratorium
OperasiTeknik Kimia I Dosen Pembimbing

Ir. KetutSumada, MS. Ir.Isni Utami,,MT


NIP. 19620118 1988031 001 NIP 19500710 198703 2 001

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II i


KOLOM BERPACKING (HETP)

DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan ................................................................................................ i
Daftar Isi ................................................................................................................. ii
Intisari ................................................................................................................... iii
Bab 1 Pendahuluan
I.1 Latar Belakang ............................................................................................1
I.2 Tujuan Percobaan ........................................................................................1
I.3 Manfaat........................................................................................................2
Bab 2 Tinjauan Pustaka
II.1 Secara Umum .............................................................................................2
II.1.1Macam-macam Destilasi............................................................. ......2
II.1.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi.................................................3
II.1.3Komponen Utama Kolom destilasi...................................................4
II.1.4Penentuan HETP Bahan Isian...........................................................4
II.1.5Jenis-jenis Kolom Distilasi................................................................5
II.1.6Rasio Reflux ......................................................................................6
II.2 Faktor – Faktor Destilasi ............................................................................7
II.3 Sifat Bahan .................................................................................................8
II.4 Hipotesa ......................................................................................................9
Bab 3 Pelaksanaan Praktikum
III.1 Bahan Yang Digunakan ..........................................................................10
III.2 Alat Yang Digunakan..............................................................................10
III.3 Gambar Alat ............................................................................................11
III.4 Prosedur ..................................................................................................13
Bab 4 Hasil dan Pembahasan
IV.1 Perhitungan .............................................................................................14
IV.2 Grafik ......................................................................................................14
Bab 5 Kesimpulan dan Saran
V.1 Kesimpulan ..............................................................................................16
V.2 Saran .........................................................................................................16
Daftar Pustaka ........................................................................................................17

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II ii


KOLOM BERPACKING (HETP)

Lampiran 1 .................................................................................................. ..........18


Lampiran 2 .................................................................................................. ..........21

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II iii


KOLOM BERPACKING (HETP)

INTISARI
HETP adalah tinggi bahan isian yang akan memberikan perubahan
komposisi yang sama dengan perubahan komposisi yang diberikan oleh satu plate
teoritis. Nilai HETP dapat digunakan untuk menentukan efisiensi suatu menara
bahan isian dan untuk menentukan tinggi dan jenis bahan isian yang seharusnya
digunakan agar memberikan hasil yang maksimum. Metode ini dipilih karena
mudah perhitungannya. Tujuan dari praktikum ini untuk menentukan nilai HETP
atau tinggi bahan isian dalam suatu kolom. Untuk mengetahui kurva
kesetimbangan etanol-air.Untuk menghitung jumlah plate teoritis dengan metode
Mc. Cabe Thiele.
Adapun prosedur dari percobaan ini yaitu melakukan kalibrasi antara
campuran etanol air sebanyak 10 kali percobaan dengan perbandingan tertentu.
Lalu membuat grafik kalibrasi dan menentukan persamaan. Kemudian membuat
larutan etanol dengan konsentrasi 38 % dalam 500 ml air, dan dimasukkan ke
dalam labu destilasi. Memanaskan isi bottom dengan suhu bottom tidak melebihi
85-90oC. Kedua kran dalam posisi terbuka. Setelah destilat yang didapat 10 ml.
Maka proses destilasi dihentikan. Mengukur densitas destilat dan densitas bottom.
Melakukan kembali destilasi dengan mengembalikan sampel bottom dan
memisahkan destilat ke tempat lain. Percobaan dilakukan sebanyak 10 kali.
Menghitung jumlah plate dan menentukan nilai HETP.
Berdasarkan percobaan kalibrasi didapat persamaan yang digunakan untuk
perhitungan fraksi destilat dan fraksi bottom yaitu y =-382,36x3 + 1071,2x2-
1001,3x + 312,38 dengan nilai R² = 0,9954. Dilakukan percobaan dilakukan
sebanyak 10 kali, didapatkan densitas destilat dan densitas bottom
dimanafraksidestilat (Xd) 0,85061 dan fraksi bottom (Xw) 0,011693 Pada grafik
kesetimbangan nilai y minimum 0,6032. Jumlah plate yang didapat sebanyak 5
plate dengan tinggi kolom 43,5 cm. Sehingga nilai HETP yang didapat sebesar8,7
cm.

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II iv


KOLOM BERPACKING (HETP)

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Dalam dunia industri banyak dijumpai suatu peristiwa pemisahan antara
liquid-liquid, alah satunya distilasi. Salah satu contohnya adalah distilasi,salah
satu prinsip distilasi adalah produksi uap dengan cara memanaskan liquid mixture
untuk dipisahkan . Pada distilasi biasa digunakan kolom berpacking ketika proses
pemisahan campuran yang tergolong mudah . HETP( Height Equivalent of
Theoritical Plate ) merupakan daerah (stage) yang mana daerah tersebut terdapat
dua fase ( uap dan cair ) yang berada dalam kesetimbangan masing-masing. Ada
beberapa macam proses distilasi namun yang umum digunakan adalah proses
distilasi dengan bahan lisan dan dengan plate untuk memperbesar hasil. Dalam
perancangan alat distilasi maka perlu mempelajari dasar-dasar perhitungan
distilasi,salah satunya adalah penentuan jumlah plate dari HETP . Oleh karena itu
dilakukanlah praktikum kolom berpacking ( HETP ).

I.2 Tujuan
1. Untuk menentukan nilai HETP atau tinggi bahan isian dalam suatu kolom.
2. Untuk menentukan perbandingan tinggi kolom bahan isian yang ekuivalen
terhadap suatu plat teoritis..
3. Untuk menghitung jumlah plate teoritis dengan metode Mc Cabe Thiele.

I.3 Manfaat
1. Agar praktikan dapat mengetahui aplikasi HETP dalam dunia industri kimia.
2. Agar praktikan dapat mengetahui aplikasi dan faktor-faktor yang
mempengaruhi percobaan HETP.
3. Agar praktikan dapat mengetahui macam-macam kolom distilasi

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II 1


KOLOM BERPACKING (HETP)

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Secara Umum


Destilasi didefinisikan sebagai sebuah proses dimana campuran dua atau
lebih zat liquid atau vapordipisahkan menjadi komponen fraksi yang murni,
dengan pengaplikasian dari perpindahan massa dan panas.Umumnya proses
distilasi dalam skala industri dilakukan dalam menara, oleh karena itu unit proses
daridistilasi ini sering disebut sebagai menara distilasi atau kolom distilasi. Kolom
distilasi biasanya berukuran2-5 meter dalam diameter dan tinggi berkisar antara 6-
15 meter. Masukan dari Kolom Distilasi biasanyaberupa cair jenuh (cairan yang
dengan berkurang tekanan sedikit saja sudah akan terbentuk uap) danmemiliki dua
arus keluaran, arus yang diatas adalah arus yang lebih volatil (lebih ringan/mudah
menguap)dan arus bawah yang terdiri dari komponen berat. Dalam anatomi
proses industri kimia, keberadaan kolomdistilasi dalam tahapan pemisahan atau
pemurnian produk sudah sangat banyak diaplikasikan.
II.1.1 Komponen Utama Kolom Destilasi
Sebuah sistem destilasi umumnya mengandung beberapa komponen utama :
a. Sebuah Shell vertikal dimana pemisahan komponen utama liquid
terjadi,terdapat pada bagian dalam kolom (internal column) seperti tray atau
plate dan packing yang digunakan untuk meningkatkan derajat pemisahan
komponen.
b. Sebuah Reboiler untuk menyediakan penguapan yang cukup pada proses
destilasi.
c. Kondensor untuk mendinginkan dan mengkondensasikan uap yang keluar
dari atas kolom.
d. Reflux drum untuk menampung uap yang terkondensasi dari top kolom
sehingga liquid (reflux) dapat di recycle kembali ke kolom.
II.1.2 Pengoperasian Distilasi
Campuran liquid yang akan diproses dikenal sebagai feed dan diinput pada
bagian tengah sebagai feed pada sebuah tray yang dikenal sebagai feed tray.

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II 2


KOLOM BERPACKING (HETP)

Feed tray dibagi menjadi kolom atas (enriching or redikicakon) dan kolom
bawah ( stripping ). Feed mengalir ke bawah kolom dikumpulkan pada bagian
bawah reboiler. Panas disuplai ke reboiler untuk menghasilkan uap. Sumber panas
dapat berasal dari fluida. Tetapi kebanyakan juga digunakan steam.Pada
penguapan , sumber panas didapat dari aliran keluar dari kolom lain. Uap
terbentuk pada reboiler diinput kembali pada bagian bottom . Liquid dikeluarkan
dari reboiler dikenal sebagai produk bottom.
II.1.3 Pemilihan Tipe Kolom Destilasi
Kolom destilasi yang digunakan yaitu tipe sieve tray dengan alasan:
a. Tray ini lebih ringan dan sedikit mahal
b. Lebih mudah dan murah dalam pemasangan dibanding dengan bubble cap
c. Kapasitas uap dan liquid yang di-handle lebih besar
d. Efisiensi peak lebih besar
e. pressure drop lebih rendah dibanding dengan bubble cap.Biaya
pemeliharaan berkurang karena konstruksinya lebih sederhana
II.1.4 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Operasi Kolom Destilasi
Kinerja kolom destilasi ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya :
1. Kondisi Feed (q)
Keadaan campuran dan komposisi feed mempengaruhi garis operasi dan jumlah
stage dalam pemisahan. Itu juga mempengaruhi lokasi feed tray.
2. Kondisi Refluks
Pemisahan semakin baik jika sedikit tray yang digunakan untuk mendapatkan
tingkat pemisahan. Tray minimum dibutuhkan di bawah kondisi total refluks,
yakni tidak ada penarikan destilat. Sebaiknya refluks berkurang, garis operasi
untuk seksi rektifikasi bergerak terhadap garis kesetimbangan.
3. Kondisi Aliran Uap
Kondisi aliran uap yang merugikan dapat menyebabkan :
a. Foaming
Mengacu pada ekspansi liquid melewati uap atau gas. Walaupun
menghasilkan kontak antar fase liquid-uap yang tinggi, foaming berlebihan
sering mengarah pada terbentuknya liquid pada tray.

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II 3


KOLOM BERPACKING (HETP)

b. Entrainment
Mengacu pada liquid yang terbawa uap menuju tray di atasnya dan
disebabkan laju alir uap yang tinggi menyebabkan efisiensi tray
Berkurang.Bahan yang sukar menguap terbawa menuju plate yang menahan
liquid dengan bahan yang mudah menguap. Dapat mengganggu kemurnian
destilat. Enterainment berlebihan dapat menyebabkan flooding.
c. Weeping/Dumping
Fenomena ini disebabkan aliran uap yang rendah. Tekanan yang
dihasilkan uap tidak cukup untuk menahan liquid pada tray. Karena itu liquid
mulai merembes melalui perforasi. Terjadi karena aliran uap berlebih
menyebabkan liquid terjebak pada uap di atas kolom. Peningkatan tekanan dari
uap berlebih menyebabkan kenaikkan liquid yang tertahan pada plate di
atasnya. Flooding ditandai dengan adanya penurunan tekanan diferensial dalam
kolom dan penurunan yang signifikan pada efisiensi pemisahan.
II.1.5 Jenis – Jenis Kolom Destilasi
1. Tray dan Plate
Istilah “tray” dan “plate” adalah sama. Ada banyak tipe desain tray, tetapi yang
paling umum adalah:
a. Bubble cap tray
Bubble-cup biasanya didesain di atas plate pada sudut equilateral
triangular, dengan baris yang disesuaikan secara normal dengan arah aliran
menyilang plate. Bubble cap tray mempunyai tingkat-tingkat atau cerobong
yang terpasang di atas hole (lubang), dan sebuah “cap” yang menutupi
tingkat-tingkat. Bubble cap tray digunakan pada kondisi aliran rendah, di
mana tray harus tetap basah, kecuali kondisi bentuk polymer, coking, atau
fouling yang tinggi.
b. Valve Tray
Pada valve tray, perforasi (lubang-lubang kecil) ditutupi dengan valve
yang mudah dilepas. Uap naik melalui perforasi pada tray, bubble pada
liquid berbentuk sama. Valve yang terangkat menunjukkan uap mengalir

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II 4


KOLOM BERPACKING (HETP)

horizontal ke dalam liquid, dengan demikian menyediakan campuran yang


mungkin terjadi dalam sieve tray.
c. Sieve Tray
Plate metal sederhana dengan lubang diantaranya. Vapor lewat ke atas
melalui liquid pada plate. Jumlah dan ukuran lubang menjadi parameter
desain. Karena luas range operasi, kemudahan perawatan, dan faktor biaya,
kebanyakan aplikasinya sieve dan valve tray diganti dengan bubble cup tray.
2. Packing
Packing adalah peralatan pasif yang didesain untuk meningkatkan kontak
area interfacial uap liquid. Aliran liquid dan vapor dalam kolom tray. Aliran
liquid dan vapour Setiap tray mempunyai dua sisi bersebelahan pada setiap
sisinya yang disebut “downcomers”. Liquid jatuh melalui downcomer oleh
gaya gravitasi dari satu tray ke bagian bawahnya (Komariah, 2003).
II.1.6 Penentuan HETP Bahan Isian
Dalam penelitian HETP suatu bahan isian, digunakan tiga jenis
bahanisian yaitu keramik berbentuk padatan yangtidak beraturan, kaca berbentuk
silinder, danbaja anti karat berbentuk silinder. PenentuanHETP ini dilakukan
dengan refluks total.Refluks total adalah semua hasil atas(distilat) dikembalikan
ke kolom distilasisebagai refluks. Dalam keadaan refluks totaljarak antara garis
operasi dengan kurvakesetimbangan y versus x adalah paling jauh,sehingga
jumlah pelat teoritis menjadiminimum. Perhitungan HETP bahan isian
menggunakanrumus :
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝐵𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐼𝑠𝑖𝑎𝑛
HETP = …………………………(1)
𝑁 𝑚𝑖𝑛

Hukum Raoult menyatakan hubungantekanan dengan mol fraksi dalam


persamaansebagai berikut :
Pa =𝑋𝑎. 𝑃𝑎°………………………………….(2)
Keterangan :
Pa = tekanan komponen a dalamlarutan,
Xa = mol fraksi a,
Pa° = tekananuap murni komponen a.
(Setyoadji, 2007)

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II 5


KOLOM BERPACKING (HETP)

Tinggi kolom biasanya di dasarkan pada jumlah lempeng teoritis dan


tinggi yang setara dengan lempeng teoritis (HETP). Dalam kebanyakan kasus di
operasi atas sedikit lebih curam daripada garis equilibrium dan sebaliknya berlaku
untuk garis operasi, yang lebih rendah yang membuat avarege HETP hampir sama
dengan avarege HETP hampir sama dengan Hog° dari 1 1⁄2 atau 2 inchi . Ukuran
pada umum memiliki kapasitas yang sama (Kecepatan uap yang diijinkan).
Sebagai nampan dan tinggi yang dikemas setara dengan panas teoritis. Pada
umumnya berkisar antara 1 hingga 2 ft (McCabe, 2005).
II.1.7 Menghitung Jumlah Stage Teoritis (N) Menggunakan Kurva Mc.Cabe
Ihrel
Salah satu metode yang sering digunakan dalam menghitung jumlah stage
ideal untuk destilasi dua komponen (binary distilation) adalah dengan
menggunakan metode Mc.Cabe Inrele,disamping itu terdapatmetode lain yaitu
metode Pundhon Sovant. Bila dibandingkan dengan metode Puchan maka metode
Mc.Cabe lebih mudah digunakan. Metode ini menghasilkan bahwa laju alir molar
baik liquid maupun vapor konstan. Dalam perhitungan teoritical stage ada
beberapa tahap yaitu :
1. Pembuatan kurva kesetimbangan uap cair(biasanya untuk senyawa atau
komponen yang lebih ringan)
2. Membuat garis operasi baik viksi redifying maupun stripping
3. Membuat garis umpan ( 4-line ) ini akan menunjukkan kualitas dari
umpan itu sendiri,berada dalam keadaan uap jenuh,liquid jenuh dan
lain-lain
4. Membuat atau menarik garis stage yang memotong kurva
kesetimbangan x,y garis operasi rechfying dan stripping diawali Xd
dan Xp . (Tatik,2010)
II.2 Faktor Kinerja Kolom Destilasi
Semua faktor yang menyebabkanpenurunan efisiensi tray juga akan
mengubahkinerja kolom. Effisiensi tray dipengaruhi olehfooling, korosi, dan laju
dimana ini terjadibergantung pada sifat liquid yang diproses. Materialyang sesuai
harus dipakai dalam pembuatan tray.Kebanyakan kolom destilasi terbukaterhadap

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II 6


KOLOM BERPACKING (HETP)

lingkungan atmosfer. Walaupun banyakkolom diselubungi, perubahan kondisi


cuaca tetapdapat mempengaruhi operasi kolom. Reboiler harusdiukur secara tetap
untuk memastikan bahwadihasilkan uap yang cukup selama musim dingindan
dapat dimatikan selama musim panas (Komariyah, 2009).
II.2.1 Rasio Reflux
Rasio reflux adalah perbandingan antara jumlah kondensat yang dikembalikan
ke kolom persatuan waktu terhadap jumlah Destilat yang di ambil persatuan
waktu. Rasio reflux merupakan faktor penting yang mempengaruhi pemisahan
campuran menjadi fraksi murni (Malahayati, 2014)
II.2.2 Pengaruh Refluks
Adanya pengaruh perlakuan panas ( refluks ) dapat meningkatkan
kemampuan pelarut untuk mengekstraksi senyawa-senyawa yang tidak larut
dalam kondisi kamar , sehingga aktivitas penarikan senyawa lebih maksimal atau
memberikan peningkatan rendemen (Winarso,2018)

II.2.3 Fungsi Bahan Isian


Fungsi dari bahan isian yaitu untuk mengetahui kadar metanol (destilat) yang
dihasilkan. Dimana semakin tinggi/banyak bahan isian yang digunakan maka akan
mempengaruhi kadar destilatnya . Dari bahan isian yang menghasilkan kadar
destilatt dapatditentukan nilai HETP-nya.(Setyoaji,2007)

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II 7


KOLOM BERPACKING (HETP)

II.3 Sifat Bahan


II.3.1 Alkohol
A. Sifat Fisika
1) Bentuk : liquid
2) Warna : tidak berwarna
3) Titik didih : 78,4℃
4) Densitas : 0,789 gr/ml
B. Sifat Kimia
1) Rumus Molekul : C2H5OH
2) Berat Molekul : 46,07 gr/mol
3) Kelarutan : dapat larut dalam air
C. Fungsi : sebgai bahan uji dalam menentukan nilai ekuivalen HETP
(Perry,2008 “Ethanol)
II.3.2 Aquadest
A. Sifat Fisika
1) Bentuk : liquid
2) Warna : tidak berwarna
3) Densitas : 1 gr/ml
4) Titik didih : 100℃
B. Sifat Kimia
1) Rumus Molekul : H2O
2) Berat Molekul : 18,02 gr/mol
C. Fungsi : sebagai bahan pelarut dan kondensat.
(Perry,2008 “Water”)

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II 8


KOLOM BERPACKING (HETP)

II.4 Hipotesa
Pada percobaan HETP ini diharapkan memperoleh nilai equivalen
theoritical plate (HETP) semakin besar konsentrasi pada alkohol maka nilai
equivalennya juga semakin besar .

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II 9


KOLOM BERPACKING (HETP)

BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM

III.1 Bahan
1. Air
2. Etanol

III.2 Alat
1. Labu Leher Tiga
2. Termometer
3. Gelasukur
4. Pipet
5. Kondensor
6. Erlenmeyer
7. StatifdanKlem
8. Piknometer
9. Neraca analitik
10. Beaker glass
11. Heating mantel
12. Divider
13. Pipet volumetrik
14. Packed kolom
15. Selang
16. Bola hisap
17. Labu ukur
18. Spatula

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II 10


KOLOM BERPACKING (HETP)

III.3GambarAlat

Termometer Piknometer Pipet Erlenmeyer

NeracaAnalitik Kondensor Selang Labu Leher Tiga

GelasUkur Divider Packed Kolom Heating Mantel

Beaker Glass Statif Klem Spatula

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II 11


KOLOM BERPACKING (HETP)

Labu ukur Pipet volumetrik Bola hisap

Gambar 1.Rangkaian Alat Distilasi Packed Tower

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II 12


KOLOM BERPACKING (HETP)

III.4 Prosedur

Merangkai alat

Membuat larutan alkohol dengan konsentrasi tertentu, masukkan


pada labu destilasi

Lakukan pemanasan hingga terbentuk destilat, catat temperaturnya

Catat pressure drop dan ambil sampel sebanyak 10-25 ml

Catat suhu atas dan suhu bawah saat pengambilan sampel

Mengukur densitas destilat dan residu beserta diacri kadarnya


dengan tabel perry

Gambar 2. Flowchart Percobaan

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II 13


KOLOM BERPACKING (HETP)

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. 1 Tabel Perhitungan


Tabel IV.1 Perhitungan Fraksi Destilat (Xd) dan Fraksi Bottom (Xw)
Waktu ρ Destilat ρ Bottom Fraksi Destilat Fraksi Bottom
XF
(min) (gr/cm3) (gr/cm3) (Xd) (Xw)
15 0,86197 0,89068 0,305257 0,166443

26 0,84192 0,89179 0,479571 0,163065

35 0,84178 0,89948 0,481064 0,142753

44 0,84083 0,90088 0,49131 0,139588

52 0,83998 0,90521 0,50064 0,130708


0,35
60 0,83843 0,91655 0,518055 0,112814

65 0,83738 0,92116 0,530151 0,107188

73 0,83298 0,93321 0,583523 0,094833

82 0,82428 0,93403 0,702427 0,094045

90 0,81498 0,98018 0,85061 0,011693

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II 14


KOLOM BERPACKING (HETP)

IV. 2 Grafik

Kurva Kalibrasi Ethanol -Air


1
0.9
0.8 y = -382.36x3 + 1071.2x2 - 1001.3x + 312.38
0.7 R² = 0.9954
X ethanol

0.6
0.5
Series1
0.4
0.3 Poly. (Series1)
0.2
0.1
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
ρ Ethanol (gr/ml)

Grafik IV.2.1 Kalibrasi Densitas Etanol


Berdasarkan hasil dari perhitungan pada data kalibrasi, diperoleh data
fraksi etanol (Xetanol) dan densitas (𝜌) etanol. Dari data tersebut diplot dimana
densitas etanol sebagai sumbu x dan fraksi etanol sebagai sumbu y. Dari grafik
kurva kalibrasi densitas etanol dapat dilihat semakin besar nilai densitas etanol
maka fraksi mol etanolnya semakin kecil. Pada grafik didapatkan persamaan yaitu
y =-382,36x3 + 1071,2x2-1001,3x + 312,38 dengan diperoleh koefisien
determinasi sebesar R² = 0,9954, sehingga dapat disimpulkan bahwa persamaan
tersebut dapat digunakan untuk menentukan data berikutnya.

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II 15


KOLOM BERPACKING (HETP)

Grafik IV.2.2 Kurva Kesetimbangan Etanol-Air(Percobaan)


Berdasarkan data fraksi destilat dan fraksi bottom yang diperoleh pada saat
percobaan, data kurva kesetimbangan air dan etanol dari literatur Geankoplis
diplot. Dari kurva ketimbangan yang diperoleh, ditarik garis yang menyinggung
kurva kesetimbangan dari xd ke sumbu y, titik dari perpanjangan garis itu
dinamakan sebagai titik y min. lalu membuat garis operasi dari titik y operasi
menuju ke Xd. Jumlah tahap pada refluks parsial adalah jumlah plate yang
terbentuk sepanjang Xd hingga Xw, jika semua diplot akan didapatkan plate
sebanyak 5,35 ≈ 5 buah dengan tinggi kolom 43,5cm dan nilai HETP sebesar 8,7
cm.

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II 16


KOLOM BERPACKING (HETP)

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 Kesimpulan
Pada percobaan kolom berpacking (HETP) yang telah kelompok kami
lakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Dari grafik kalibrasi didapatkan persamaan y = -382,36x3 + 1071,2x2-
1001,3x + 312,38 dan nilai R =0,9954,sehingga dapat diketahui bahwa
besar kesalahan yang didapat yakni 0,0046
2. Pada percobaan yang telah dilakukan didapatkan nilai HETP sebesar 8,7 cm
yang sebanding dengan jumlah plate teotitis sebanyak 5 dengan tinggi
packed kolom 43,5 cm
3. Dari grafik kurva kesetimbangan uap cair etanol dan air dengan Xf sebesar
0,38 didapatkan jumlah plate teoritis sebanyak 5 buah.
4. Pada percobaan yang telah dilakukan diperoleh nilai HETP sebesar 8,7cm

V.2 Saran
1. Sebaiknya sebelum melakukan percobaan, rangkaian alat percobaan di cek
terlebih dahulu supaya kerusakan/kebocoran dalam alat percobaan dapat
diminimalisir.
2. Sebaiknya praktikan dapat menjaga temperatur pada saat proses destilasi
sehingga tidak melewati temperatur titik didih air, yang akan
mempengaruhi konsentrasi destilat.
3. Sebaiknya praktikan saat mengukur densitas bahan dalam piknometer
ditunggu sampai bahan dingin, supaya hasil densitas yang diperoleh
sesuai.

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II 17


KOLOM BERPACKING (HETP)

DAFTAR PUSTAKA

Komariah, L, N. 2009. “Tinjauan Teoritis Perancangan Kolom Destilasi Untuk


Pra Rencana Pabrik Skala Industri”. Jurnal Teknik Kimia. Vol 16. No 4.
Malahayati, M. 2014."optimasi tekanan dan rasio reflux". Jurnal konversi. Vol 8.
No. 8
Mc Cabe, W, L. 2005. “Unit Operations Of Chemical Engineering Seventh
Edition”. New York, McGraw Hill.
Perry, R, H. 2008. “Perry’s Chemical Engineer’s Handbook 8th Edition”.
Singapore. McGrawHill.
Setyadji, M. 2007. ” Pemilihan Bhan Isian dan Perbandingan Refluks Pada
Destilasi pemisahan Metanol Dari Produk Samping Biodesel”. Jurnal
berkala MIPA. Vol 17. No 1.

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II 18


KOLOM BERPACKING (HETP)

LAMPIRAN 1
I. Data Literatur
a. Data Kesetimbangan etanol-air
T (˚C) Xa Ya
100 0 0
98,1 0,02 0,192
95,2 0,05 0,377
91,8 0,1 0,527
87,3 0,2 0,656
84,7 0,3 0,713
83,2 0,4 0,746
82,0 0,5 0,771
81,0 0,6 0,794
80,1 0,7 0,822
79,1 0,8 0,858
78,3 0,9 0,912
78,2 0,94 0,942
78,1 0,96 0,959
78,2 0,98 0,978
78,3 1 1
Sumber : Geankoplis, C.J, 1978, “Transport Process and Unit Operation”,
Second Edition, Allyn and Bacon Inc, Boston.

2. Data Pengamatan
a. Kalibrasi Etanol
Tabel 1. Kalibrasi
Berat pikno kosong = 10,6482gr
Berat pikno dan aquadest = 20,587 gr
air = 1 gr/ml
BM etanol = 46 gr/ml
BM air = 18 gr/mol

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II 19


KOLOM BERPACKING (HETP)

V
air V etanol Berat Pikno Isi Berat Pikno kosong X ethanol ρ etanol X ethanol
(ml) (ml) (gr) (gr) (V/V) (gr/cm3) (mol/mol)
10 0 20,587 10,6482 0 0,99388 0
9 1 20,345 10,6482 0,1 0,96968 0,04049757
8 2 20,145 10,6482 0,2 0,94968 0,085092529
7 3 19,89 10,6482 0,3 0,92418 0,134318243
6 4 19,679 10,6482 0,4 0,90308 0,190838904
5 5 19,423 10,6482 0,5 0,87748 0,255810216
4 6 19,246 10,6482 0,6 0,85978 0,33564273
3 7 19,1069 10,6482 0,7 0,84587 0,436039623
2 8 18,986 10,6482 0,8 0,83378 0,5664421
1 9 18,885 10,6482 0,9 0,82368 0,743853062
0 10 18,734 10,6482 1 0,80858 1
b. Pengamatan Praktikum
Tabel 2 Pengamatan Densitas Destilat dan Bottom
Temperature ρ
Waktu m pikno m pikno ρ bottom
(°C) destilat
destilat(gr) bottom(gr)
(menit) Packed Labu (gr/mL) (gr/mL)
1 64 79 19,2679 19,555 0,86197 0,89068

2 64 81 19,0674 19,5661 0,84192 0,89179

3 64 82 19,066 19,643 0,84178 0,89948

4 64 83 19,0565 19,657 0,84083 0,90088

5 64 84 19,048 19,7003 0,83998 0,90521

6 64 85 19,0325 19,8137 0,83843 0,91655

7 64 87 19,022 19,8598 0,83738 0,92116

8 64 89 18,978 19,9803 0,83298 0,93321

9 64 91 18,891 19,9885 0,82428 0,93403

10 64 94 18,798 20,45 0,81498 0,98018

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II 20


KOLOM BERPACKING (HETP)

II. Perhitungan
1. Pembuatan larutan 38% etanol 500 ml
96% 𝑥𝑣1 = 38% 𝑥500
38% 𝑥 500 𝑚𝑙
𝑣1 =
96%
𝑣1 = 126 𝑚𝑙
Jadi, untuk membuat larutan 38% etanol 500 ml, diambil etanol 96%
sebanyak 126 ml. Kemudian diencerkan dengan labu ukur sampai 500 ml
2. Fraksi volume etanol
𝑉𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙
𝑋𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 =
𝑉𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛
0 𝑚𝑙
=
10 𝑚𝑙
=0
3. Densitas
𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜 𝑖𝑠𝑖−𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜 𝑘𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔 (20,587−10,6482)𝑔𝑟
etanol = = = 0,99388 gr/ml
𝑣 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜 10𝑚𝑙

4. Fraksi mol etanol


𝑉 𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 𝑥  𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 0 𝑥 0,9938
𝐵𝑚 𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 46
Xetanol = 𝑉 𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 𝑥  𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 𝑉 𝑎𝑖𝑟 𝑥  𝑎𝑖𝑟 = 0,99388 𝑥 0 46+1 =0
( )+( ) ( )+( )
𝐵𝑚 𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 𝐵𝑚 𝑎𝑖𝑟 46 18

5. Menghitung RM
XD
y min =
RM + 1
𝑋𝐷 0,8506
RM = 𝑌𝑚𝑖𝑛 − 1 = − 1 = 0,4101
0,6032

6. Menghitung y operasi
R op = 2 x RM = 2x0,4101 =0,8203
𝑥𝑑 0,8506
y op = 𝑅𝑜𝑝+1 = = 0,4672
0,8203+1

7. Perhitungan HETP
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑝𝑎𝑐𝑘𝑒𝑑 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚 43,5 𝑐𝑚
HETP = = = 8,7𝑐𝑚
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑙𝑎𝑡𝑒 5

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II 21


KOLOM BERPACKING (HETP)

LAMPIRAN 2

Gambar 1 Proses kalibrasi campuran etanol-air

Gambar 2 Proses Destilasi campuran etanol-air

Gambar 3 Proses Penimbangan Pikno isi bottom

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II 22


KOLOM BERPACKING (HETP)

Gambar 4 Proses pengumpulan destilat

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II 23

Anda mungkin juga menyukai